Professional Documents
Culture Documents
BAB II
ISI
[Type text]
Karena letak geografisnya seperti itu pula, sebelah utara dan selatan dari Jazirah
Arab menjadi tempat berlabuh berbaga bangsa untuk saling tukar-menukar
perniagaan, peradaban, agama, dan seni1.
2. Arabia
Semenanjung arab adalah salah satu negeri yang terkering dan terpanas.
Disamping itu, perbedaan suhu panas antara siang dan malam cukup besar.
Jazirah Arab terbagi menjadi menjadi dua bagian besar, yaitu bagian tengah dan
bagian pesisir. Pada bagian tengah Jazirah Arab disebut sebagai jantung Arab.
Sebagian besar Jazirah adalah padang pasir sahara dan tidak ada sungai yang
mengalir tetap, yang ada hanya lembah-lembah berair di musim hujan. Disamping
itu, hamparan pasir yang dibawahnya dapat mengandung air, sehingga mungkin
untuk dijadikan tanah pertanian dan ladang-ladang tempat orang Arab
mengembala ternak, tempat demikian dinamakan Wadi atau Oasis. Di Wadi-wadi
itulah orang Arab membangun desa-desa tempat kediaman (sementara) sebab
mereka mempunyai tradisi nomad (berpindah).
Penduduk sahara sangat sedikit terdiri dari suku-suku Badui yang mempunyai
gaya hidup pedesaan dan nomadik, berpindah dari satu daerah ke daerah lain guna
mencari air dan padang rumput untuk binatang gembala mereka, kambing, dan
onta.
Sementara di daerah bagian pesisis Arab penduduknya sudah hidup menetap
dengan mata pencaharian bertani dan berniaga. Karena itu, mereka sempat
membina
berbagai
macam
budaya,
bahkan
kerajaan.
Sedangkan asal usul keturunan, penduduk jazirah Arab dapat dibagi menjadi dua
golongan besar, Yaitu Qahthaniyun (keturunan Qahthan) dan Adnaniyun
(keturunan Ismail ibn Ibrahim)2.
[Type text]
[Type text]
Mohsen Ahmed Baroom, Saudi Arabia and its Place in the World.
[Type text]
iham, bin Muqshir, bin Nahits, bin Zarih, bin Sumay, bin Muzay, bin Iwadhah,
bin Aram, bin Qaidar, bin Ismail, bin Ibrahim5.
Bagian ketiga: Ibrahim dan seterusnya, yaitu bin Tarikh (yang namanya Azar) bin
nahur, bin Saru atau Sarugh, bin Rau, bin falakh, bin Aibar, bin Syalakh, bin
Asfakhsyad, bin Sam, bin Nuh AS bin Lamk, bin Matausyakhalah, bin Akhnukh
atau Idris AS, bin Yard, bin Mahlail, bin Qanain, bin Yanisya, bin Syaits, bin
Adam AS.
[Type text]
Gua Hira terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota
Makkah.
Muhammad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai
dengan turunnya malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang
pertama kali yakni Al-Quran Surah Al- Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat AlQuran pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzulul Quran.
Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-ALAQ: 1-5)
turun pula Surah Mudatsir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi
Muhammad berdakwah menyiarkan agama Islam kepada mat manusia. Setelah itu,
tatkala Nabi mUhammad SAW berada di Mekkah selama 13 tahun (610-622 M),
secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al-Quran
4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Srah-surah yang di turunkan pada periode
Makkah dinamakan Surah Makkiyah7.
3. Ajaran Islam Periode Makkah
Ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah SAW di awal
kenabiannya adala sebagai berikut :
a. Keesaan Allah SWT
b. Hari kiamat sebagai hari pembalasan
c. Kesucian jiwa
d. Persaudaraan dan kesatuan
4. Strategi Dakwah Rasulullah Periode Makkah
Tujuan dari dakwah Rasulullah periode Makkah adalah karena masyarakat Arab
meninggalkan kejahiliyyahannya di bidang agama, moral dan hukum sehingga
menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan NABI Muhammad SAW dan
ajaran Islam yang disampaikannya, kemudoan di amalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan
yang luhur tersebut sebagai berikut:
[Type text]
Sami bin Abdulloh al Maghlouth, al Atlas at tarikhi li sirah ar rasul, jakarta , almahira.2010
9
ibid
[Type text]
menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak
yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan
Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka
adalah Ali bin Abu Thalib, Jafar bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
2.
[Type text]
dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka
mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka
juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah
SAW (Islam) melarangnya.
2.
adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam
akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.
3.
Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi
Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman
bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena
Raja Negus di negeri itu memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang
pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 M.
Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga
keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir
Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena
ternyata Abu Jahal labih kejam lagi.
10
Sami bin Abdulloh al Maghlouth, al Atlas at tarikhi li sirah ar rasul, jakarta , almahira.2010
[Type text]
11
Sami bin Abdulloh al Maghlouth, al Atlas at tarikhi li sirah ar rasul, jakarta , almahira.2010
10
[Type text]
2.
[Type text]
umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia di
dunia serta sejahtera di akhirat.
Tujuan dakwah Rasulullah SAW yang luhur dan cara penyampaiannya yang
terpuji, menyebabkan umat manusia yang belum masuk Islam banyak yang
masuk Islam dengan kemauan dan kesadarn sendiri. namun tidak sedikit pula
orang-orang kafir yang tidak bersedia masuk Islam, bahkan mereka berusaha
menghalang-halangi orang lain masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan
agama Isla dan umatnya dari muka bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy
penduduk Mekah, kaum Yahudi Madinah, dan sekutu-sekutu mereka.
Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagaimana firman-Nya
dalam surah Al-Hajj, 22:39 dan Al-Baqarah, 2:190, maka kemudian Rasulullah
SAW dan para sahabatnya menusun kekuatan untuk menghadapi peperangan
dengan orang kafir yang tidak dapat dihindarkan lagi
Untuk memelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara
12
[Type text]
tinggal diam sehingga terjadi peperangan antara umat Islam dan bangsa
Romawi, yaitu :
Perang Mutah
Peperangan Mutah terjadi sebelah utara lazirah Arab. Pasukan Islam
mendapat kesulitan menghadapi tentara Ghassan yang mendapat bantuan dari
Romawi. Beberapa pahlawan gugur melawan pasukan berkekuatan ratusan ribu
orang itu. Melihat kenyataanyang tidak berimbang ini, Khalid ibn Walid, yang
sudah masuk Islam, mengambil alih komando dan memerintahkan pasukan
untuk menarik diri dan kembali ke Madinah.
Selama dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Islam sudah
menjangkau seluruh Jazirah Arab dan mendapat tanggapan yang positif. Hampir
seluruh Jazirah Arab, termasuk suku-suku yang paling selatan, menggabungkan
diri dalam Islam.
Hal ini membuat orang-orang Mekah merasa terpojok. Perjanjian Hudaibiyah
ternyata menjadi senjata bagi umat Islam untuk memperkuat dirinya. Oleh
karena itu, secara sepihak orang-orang kafir Quraisy membatalkan perjanjian
tersebut.
Perang Tabuk
Melihat kenyataan ini, Heraklius menyusun pasukan besar di utara Jazirah
Arab, Syria, yang merupakan daerah pendudukan Romawi. Dalam pasukan
besar itu bergabung Bani Ghassan dan Bani Lachmides.
Untuk menghadapi pasukan Heraklius ini banyak pahlawan Islam yang
menyediakan diri siap berperang bersama Nabi sehingga terhimpun pasukan
Islam yang besar pula. Melihat besarnya pasukaDi sini beliau membuat
beberapa perjanjian dengan penduduk setempat. Dengan demikian, daerah
perbatasan itu dapat dirangkul ke dalam barisan Islam. Perang Tabuk
merupakan perang terakhir yang diikuti Rasulullah SAW.
[Type text]
Perang Badar
Perang Badar yang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan
kaum musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini merupakan
puncak dari serangkaian pertikaian yang terjadi antara pihak kaum muslimin
Madinah dan kaum musyrikin Quraisy. Perang ini berkobar setelah berbagai
upaya perdamaian yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW gagal.
Tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang dengan perlengkapan
senjata sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat
kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan semangat pasukan yang membaja,
kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak
pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi Muhammad SAW sejak awal, tewas
dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainnya
menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai
syuhada. Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah SWT (Q.S. 3:
123).
12
Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, Analisis Aktual Perang Badar & Uhud di Bawah
14
[Type text]
Perang Uhud
Bagi kaum Quraisy Mekah, kekalahan mereka dalam perang Badar
merupakan pukulan berat. Mereka bersumpah akan membalas dendam. Pada
tahun 3 H, mereka berangkat menuju Madinah membawa tidak kurang dari
3000 pasukan berkendaraan unta, 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan
Khalid ibn Walid, 700 orang di antara mereka memakai baju besi.
Nabi Muhammad menyongsong kedatangan mereka dengan pasukan sekitar
1000 (seribu) orang. Namun, baru saja melewati batas kota, Abdullah ibn Ubay,
seorang munafik dengan 300 orang Yahudi membelot dan kembali ke Madinah.
Mereka melanggar perjanjian dan disiplin perang.
Meskipun demikian, dengan 700 pasukan yang tertinggal Nabi melanjutkan
perjalanan. Beberapa kilometer dari kota Madinah, tepatnya di bukit Uhud,
kedua pasukan bertemu. Perang dahsyat pun berkobar. Pertama-tama, prajuritprajurit Islam dapat memukul mundur tentaramusuh yang lebih besar itu.
Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Khalid ibn Walid gagal menembus
benteng pasukan pemanah Islam. Dengan disiplin yang tinggi dan strategi
perang yang jitu, pasukan yang lebih kecil itu ternyata mampu mengalahkan
pasukan yang lebihbesar.
Kemenangan yang sudah diambang pintu ini tiba-tiba gagal karena godaan
harta peninggalan musuh. Prajurit Islam mulai memungut harta rampasan
perang tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk didalamnya anggota
pasukan pemanah yang telah diperingatkan Nabi agar tidak meninggalkan
posnya.
Kelengahan kaum muslimin ini dimanfaatkan dengan baik oleh musuh.
Khalid bin Walid berhasil melumpuhkan pasukan pemanah Islam, dan pasukan
Quraisy yang tadinya sudah kabur berbalik menyerang. Pasukan Islam menjadi
porak poranda dan tak mampu menangkis serangan tersebut. Satu persatu
pahlawan Islam gugur, bahkan Nabi sendiri terkena serangan musuh. Perang ini
berakhir dengan70 orang pejuang Islam syahid di medan laga.
Pengkhianatan Abdullah ibn Ubay dan pasukan Yahudi diganjar dengan
tindakan tegas. Bani Nadir, satu dari dua suku Yahudi di Madinah yang
15
[Type text]
berkomplot dengan Abdullah ibn Ubay, diusir ke luar kota. Kebanyakan mereka
mengungsi ke Khaibar. Sedangkan suku Yahudi lainnya, yaitu Bani Quraizah,
Masih tetap di Madinah13.
Perang Khandaq
Perang yang terjadi pada tahun 5 H ini merupakan perang antara kaum
muslimin Madinah melawan masyarakat Yahudi Madinah yang mengungsi ke
Khaibar yang bersekutu dengan masyarakat Mekah. Karena itu perang ini juga
disebut sebagai Perang Ahzab (sekutu beberapa suku).
Pasukan gabungan ini terdiri dari 10.000 orang tentara. Salman al-Farisi,
sahabat Rasulullah SAW, mengusulkan agar kaum muslimin membuat parit
pertahanan di bagian-bagian kota yang terbuka. Karena itulah perang ini disebut
sebagai Perang Khandaq yang berarti parit.
Tentara sekutu yang tertahan oleh parit tersebut mengepung Madinah dengan
mendirikan perkemahan di luar parit hampir sebulan lamanya. Pengepungan ini
cukup membuat masyarakat Madinah menderita karena hubungan mereka
dengan dunia luar menjadi terputus. Suasana kritis itu diperparah pula oleh
pengkhianatan orang-orang Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizah, dibawah
pimpinan Ka'ab bin Asad.
Namun akhirnya pertolongan Allah SWT menyelamatkan kaum muslimin.
Setelah sebulan mengadakan pengepungan, persediaan makanan pihak sekutu
berkurang. Sementara itu pada malam hari angin dan badai turun dengan amat
kencang,
menghantam
dan
menerbangkan
kemah-kemah
dan
seluruh
13
Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, Analisis Aktual Perang Badar & Uhud di Bawah
16
[Type text]
Perjanjian Hudaibiyah
Pada tahun 6 H, ketika ibadah haji sudah disyariatkan, hasrat kaum
muslimin untuk mengunjungi Mekah sangat bergelora. Nabi SAW memimpin
langsung sekitar 1.400 orang kaum muslimin berangkat umrah pada bulan suci
Ramadhan, bulan yang dilarang adanya perang. Untuk itu mereka mengenakan
pakaian ihram dan membawa senjata ala kadarnya untuk menjaga diri, bukan
untuk berperang.
Sebelum tiba di Mekah, mereka berkemah di Hudaibiyah yang terletak
beberapa kilometer dari Mekah. Orang-orang kafir Quraisy melarang kaum
muslimin masuk ke Mekah dengan menempatkan sejumlah besar tentara untuk
berjaga-jaga.
Akhirnya diadakanlah Perjanjian Hudaibiyah antara Madinah dan Mekah,
yang isinya antara lain:
1. Selama sepuluh tahun diberlakukan gencatan senjata antara kaum
Quraisy penduduk Mekah dan umat Islam penuduk Madinah
2. Orang Islam dari kaum Quraisy yang datang kepada umat Islam, tanpa
seizin walinya hendaklah ditolak oleh umat Islam
3. Kaum Quraisy, tidak akan menolak orang-orang Islam yang kembali dan
bergabung dengan mereka
4. Tiap kabilah yang ingin masuk dalam persekutuan dengan kaum Quraisy,
atau dengan kaum Muslimin dibolehkan dan tidak akan mendapat rintangan
5.
Kaum Muslimin tidak jadi mengerjakan umrah saat itu, mereka harus
kembali ke Madinah, dan boleh mengerjakan umrah di tahun berikutnya,
dengan persyaratan:
Kaum Muslimin tidak boleh berada di dalm kota Mekah lebih dari tiga
hari-tiga malam.
17
[Type text]
14
18
[Type text]
3.
sebagai
tempat
penampungan
zakat,
infak,
dan
sedekah
dan
tmpat pengobatan para penderita sakit, terutama para pejuang Islam yang
menderita luka akibat perang melawan orang-orang kafir. Sejarah mencata
adanya seorang perawat wanita terkenal pada masa Rasulullah SAW yang
bernama Rafidah
15
Ahmad Ibrahim Al Sharif, Dawlat Rasul Fi Al amadinah, kairo, kuwait, dar alfikr; dar al - bayan
19
[Type text]
Rasulullah SAW memberi contoh dengan mengajak Ali bin Abu Thalib
sebagai saudaranya. Apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dicontoh
oleh seluruh sahabat misalnya:
Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW, pahlawan Islam
yang pemberani bersaudara dengan Zaid bin Haritsah, mantan hamba
sahaya, yang kemudian dijadikan anak angkat Rasulullah SAW
Abu Bakar ash-Shiddiq, bersaudara dengan Kharizah bin Zaid
Umar bin Khattab bersaudara denga Itban bin Malik al-Khazraji (Ansar)
Abdurrahman bin Auf bersaudara dengan Saad bin Rabi (Ansar)
Demikianlah seterusnya setiap orang Muhajirin dan orang Ansar,
termasuk Muhajirin setelah hijrahnya Rasulullah SAW, dipersaudarakan
secara sepasang- sepasang, layaknya seperti saudara senasab16.
d.
16
Ahmad Ibrahim Al Sharif, Dawlat Rasul Fi Al amadinah, kairo, kuwait, dar alfikr; dar al - bayan
17
ibid
20