Professional Documents
Culture Documents
Rugi bersih
Penyesuaian
periode
sebelumnya (koreksikesalahan)
(koreksi
akuntansi.
akuntansi.
Penyesuaian
kesalahan)
akibat
dan
kuasi
reorganisasi
Dividen property
Dividen saham
Beberapa
transaksi
saham
treasuri
Kebijakan Deviden
Penentuan jumlah deviden yang tepat yang harus dibayarkan merupakan keputusan
manajemen yang sulit. Perusahaan yang membayar deviden secara ekstrim enggan untuk
mengurangi devidennya karena tindakan ini akan dipandang negatif oleh pasar sekuritas.
Adapula alasan utama yang menyebabkan sangat sedikit perusahaan yang membayar
deviden dalam jumlah yang sama dengan laba ditahan yang tersedia secara legal antara lain:
Persetujuan atau kontrak obligasi dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atas
bagian laba, dalam bentuk aktiva guna membentuk proteksi tambahan terhadap
kemungkinan kerugian.
Beberapa hukum perseroan negara bagian masyarakat bahwa laba yang ekivalen
dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai deviden.
Keinginan untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai deviden guna
membiayai pertumbuhan atau ekspansi.
Legalitas Deviden
Legalitas dividen hanya dapat ditentukan dengan melihat hukum negara bagian yang
berlaku. Terdapat tiga klasifikasi untuk tujuan perbandingan pembagian deviden kepada
pemiliknya:
1. Kelompok terbesar mengijinkan pembagian deviden kepada pemegang saham selama
perusahaan berada dalam keadaan tidak insolven.
2. Kelompok kedua mengikuti baik Revised Model Business Corporation tahun 1984
maupun pelarangan pembagian yang mirip dengannya yaitu perusahaan harus solven
dan pembagian tidak boleh melebihi nilai wajar aktiva besih.
3. Negara bagian lainnya menggunakan berbagai larangan campuran yang terdiri dari
pengujian solvensi dan neraca atas likuiditas dan risiko.
Untuk menghindari pembagian yang ilegal atas aktiva perusahan kepada pemegang
sahm hukum perseroan negara bagian yang relevan harus dipelajari dan meminta nasehat
hukum.
Kondisi keuangan dan Pembagian Deviden
NERACA
AKTIVA
$ 500.000
MODAL SAHAM
$ 400.000
$ 500.000
LABA DITAHAN
$ 100.000
PABRIK
$ 500.000
KETERANGAN : neraca yang menunjukan likuiditas
NERACA
KAS
$ 100.000
KEWAJIBAN
$ 60.000
LANCAR
AKTIVA
$ 460.000
MODAL SAHAM
$ 400.000
$ 560.000
LABA DITAHAN
$ 100.000
PABRIK
$ 500.000
$ 560.000
KETERANGAN : neraca yang menunjukan kas tetapi modal kerja minimal
C. Bentuk-bentuk Dividen
Dividen Tunai
Dewan direksi menetapkan untuk penyusunan pengumuman dividen kas. Setelah
namanya tercatat dalam daftar pemegang saham. Pembayaran dividen dapat dilakukan oleh
perusahaan sendiri atau melalui pihak lain, umpamanya bank. Cara yang kedua biasanya yang
dipilih perusahaan karena bank mempunyai banyak cabang, sehingga memudahkan
pemegang saham yang mungkin sekali tersebar luas di seluruh Indonesia (Arief Suaidi, 1994:
230). Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman
adanya dividen kas adalah apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen
tersebut.
Pada intinya sendiri, pengumuman dividen tunai merupakan kewajiban dan, karena
pembayaran biasanya dilakukan dengan segera, maka biasanya disebut sebagai kewajiban
lancar. Ayat jurnal berikut ini diperlukan untuk mencatat pengumuman dan pembayaran
hutang dividen tunai.
Contoh:
Roadway Freigh Corp, pada tanggal 10 Juni mengumumkan dividen tunai sebesar 50
sen per saham atas 1,8 juta lembar saham yang dibayarkan tanggal 16 Juli kepada semua
pemegang saham yang tercatat per 24 Juni.
Ayat Jurnal:
Pada tanggal pengumuman (10 Juni)
$ 900.000a
Hutang Dividen
$ 900.000
Pada tanggal pencatatan (24 Juni)
$ 900.000
Kas
$ 900.000
Dividen Properti
Dividen dibayarkan dalam aset perusahaan selain kas disebut dividen properti atau
dividen dalam bentuk barang. Dividen properti mungkin dapat berupa barang dagangan, real
estate, investasi, atau bentuk apapun yang dewan direksi tetapkan.
Pembagian dividen berupa barang tentu lebih sulit dibanding pembagian dividen
uang. Perusahaan melakukannya karena uang tunai perusahaan tertanam dalam investasi
4
saham perusahaan lain atau persediaan dan penjualan investasi atau persediaan terutama bila
jumlahnya cukup banyak akan menyebabkan harga jual investasi ataupun persediaan turun,
sehingga merugikan perusahaan dan pemegang saham sendiri (Arief Suaidi, 1994 : 233).
Ketika dividen properti diumumkan, perusahaan harus menetapkan kembali nilai
wajar properti yang akan dibagikan, dengan mengakui setiap keuntungan atau kerugian
sebagai perbedaan antara nilai wajar dan nilai buku property pada tanggal pengumuman.
Dividen yang diumumkan kemudian dapat dicatat sebagai debet ke Laba Ditahan (atau
Dividen Properti yang diumumkan) dan kredit ke hutang Dividen Properti pada jumlah yang
sama dengan jumlah wajar property yang akan dibagikan. Pembagian dividen ini dilakukan
dengan mendebet Hutang Dividen Properti, dan akun yang berisi aktiva yang dibagikan
(ditetapkan kembali pada nilai wajar) dikredit.
Contoh:
PT QRS melakukan transfer kepada pemegang saham beberapa investasinya dalam
bentuk sekuritas senilai Rp 300.000.000 dengan mengumumkan dividen properti tanggal 12
Desember 2012, untuk didistribusikan tanggal 22 Januari 2013 kepada pemegang saham yang
tercatat pada 2 Januari 2013. Pada tanggal pengumuman, sekuritas tersebut memiliki nilai
wajar Rp 200.000,000.
-
Ayat Jurnal:
Rp. 100.000.000a
Investasi ekuitas
Laba ditahan
Rp. 100.000.000
Rp. 200.000.000
Rp. 200.000.000
Rp. 200.000.000
Rp. 200.000.000
Dividen Likuiditas
Dividen selain didasarkan pada saldo laba kadang-kadang digambarkan sebagai
pemegang saham, investasi daripada keuntungan. Dengan kata lain, dividen tidak didasarkan
pada pendapatan mengurangi jumlah disetor oleh pemegang saham dan oleh karenanya itu
disebut liquidating dividend.
Menurut M. Munandar, (1983: 314) Liquidating Dividen adalah dividen yang
dibayarkan kepada para pemegang saham, dimana sebagian dari jumlah tersebut
dimaksudkan sebagai pembayaran bagian laba (Cash Dividen), sedangkan sebagian lagi
dimaksudkan sebagai pengembalian modal yang ditanamkan (diinvestasikan) oleh para
pemegang saham ke dalam perusahaan tersebut.
Contoh:
McChesney Mines Inc., menerbitkan dividen kepada para pemegang saham biasanya
sebesar $1.200.000. Pengumuman dividen tunai itu menyatakan bahwa $ 900.000 harus
dipertimbangkan sebagai laba dan sisanya merupakan pengembalian modal. McChesney
Mines mencatat dividen sebagai berikut:
Ayat Jurnal:
Pada tanggal pengumuman
Laba Ditahan
$ 900.000
$ 300.000
Hutang Dividen
$ 1.200.000
Pada tanggal pembayaran
Hutang Dividen
Kas
$ 1.200.000
$ 1.200.000
Dividen Saham
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham tanpa dipungut pembayaran
Contoh:
PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai pari Rp 200 dan
laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 10 persen dividen saham,
maka perusahaan menerbitkan 200 ribu lembar saham tambahan kepada pemegang saham.
Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:
Ayat Jurnal
Tanggal Pengumuman
Laba Ditahan
Rp 60 juta
Rp 40 juta
Rp 20 juta
Tanggal Distribusi
Saham biasa yang dapat didistribusikan
Rp 40 juta
Saham Biasa
Rp 40 juta
Berikut ini adalah pengaruh dividen saham kecil sebesar 10%. Disini menggambarkan
bahwa total ekuitas pemegang saham tidak berubah sebagai hasil dari dividen saham, dan
proporsi total saham beredar yang dipegang setiap pemegang saham juga tidak berubah.
$ 100.000
50.000
$ 150.000
$ 60.000
75.000
15.000
$ 150.000
$ 100.000
10.000
3.000
37.000
$ 150.000
$ 100.000
Saham biasa yang dapat dibagikan, 100 lembar pada nilai pari $100
10.000
Agio saham
3.000
37.000
$ 150.000
$ 60.000
75.000
15.000
$ 150.000
D. Pemecahan Saham
lembar lembar yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah
perlembarnya secara proporsional. Tujuan di lakukan pemecahan saham adalanh untuk
menjaga harga pasar saham agar tidak terlalu tinggi sehingga saham nya lebih memasyarakat
dan lebih banyak di perdagangkan.
Dengan pemecahan saham pemegang saham harus menukarkan saham dengan saham
baru yang memiliki nilai nominal lebih rendah. Sebab jika batas waktu penukaran yang di
tetapkan terlampaui, maka saham dengan nilai nomnal lama tidak bisa di perdagangkan di
bursa.
Hal-hal berikut perlu di ketahui oleh pemegang saham/investor sehubungan dengan
pemecahan saham:
1. Rasio Pemecahan Saham,Perbandingan jumlah saham baru terhadap saham lama
misalnya rasio 2:1 artinya dua saham baru di tukar dengan satu saham lama.
2. Tanggal Terakhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di bursa.
3. Tanggal di mulainya perdagangan saham dengan nilai nominal baru di bursa
4. Tanggal terakhir di lakukan penyelesaian transaksi dengan nilai nominal lama.
Secara matematis apabila rasio pemecahan saham di ketahui, maka akan dapat di
hitung berapa faktor koreksinya dan akhirnya harga yang akan terjadi secara teoritis dapat di
ketahui, jika harga teoritis tersebut di ketahui, maka investor dapat memprediksi berapa
kisara harga awwal hari pertama perdagangan dengan nominal baru.
Split Up
Split Down
Split Up
Pemecahan saham yang mengakibatkan peningkatan jumlah saham yang beredar
dengan cara mengurangi nilai saham tersebut. Rumus yang digunakan:
a/b x harga nominal
b/a x jumlah lembar saham
Ket:
a= perbandingan terkecil
b= perbandingan terbesar
Contoh:
Seandainya satu lembar saham dengan nilai pari Rp. 5 dipecah menjadi 2 lembar
saham dengan nilai pari Rp. 2,50. Diketahui jumlah lembar saham sebesar 800.000 lembar.
Adapun perhitungannya sebagai berikut:
2/1 x 800.000 = 1.600.000 lbr
x Rp. 5 = Rp. 2,5,-
Sesudah
Saham Biasa
(Rp. 5 x 800.000 lbr)
Saham Biasa
Rp. 4.000.000
Tambahan:
Rp. 4.000.000
Tambahan:
Modal
Rp. 2.000.000
Modal
Rp. 2.000.000
Laba Ditahan
Rp. 14.000.000
Laba Ditahan
Rp. 14.000.000
Rp. 20.000.000
Rp. 20.000.000
Terlihat bahwa yang berubah adalah nilai pari dan jumlah saham yang beredar,
sedang nilai semua rekening tidak berubah. Pemecahan saham atau alternatif deviden saham
persentase besar biasanya dimaksudkan untuk mengurangi nilai pasar per lembar saham
biasa. Tujuan yang prinsip adalah menempatkan saham tersebut dalam perdagangan yang
lebih populer sehingga menarik lebih banyak pembeli. Perusahaan jarang dapat memelihara
kas deviden per lembar saham yang sama, antara sebelum dan sesudah pemecahan saham.
Kemungkinan, pemecahan saham dapat meningkatkan deviden efektif kepada para
pemegang saham. Sebagai contoh, perusahaan memberi deviden Rp. 2,- per lembar saham
sebelum pemecahan saham. Setelah pemecahan saham, perusahaan memberi deviden Rp. 1,2
per lembar saham. Seorang pemegang memiliki 100 lembar saham sebelum pemecahan
saham, menerima deviden Rp. 200,-. Setelah pemecahan saham, dia akan menerima deviden
sebesar Rp. 1,2 x 200 = Rp. 240,- setiap tahun.
Split Down
Split down atau reverse split adalah kebijakan menurunkan jumlah lembar saham
dengan cara pengurangan jumlah lembar saham menjadi lembar yang lebih sedikit dengan
penambahan harga nominal per lembar secara proposional. Rumus yang digunakan:
10
Contoh:
Seandainya 2 lembar saham dengan nilai pari Rp. 2,5 dipecah menjadi 1 lembar
saham dengan nilai pari Rp. 5. Diketahui jumlah lembar saham sebesar 800.000 lembar.
Adapun perhitungannya sebagai berikut:
1/2 x 800.000 = 400.000 lbr
2/1 x Rp. 5 = Rp. 10
Sesudah
Saham Biasa
Saham Biasa
Tambahan:
Tambahan:
Rp. 2.000.000
Modal
Rp. 2.000.000
Modal
Rp. 2.000.000
Laba Ditahan
Rp. 14.000.000
Laba Ditahan
Rp. 14.000.000
Rp. 18.000.000
Rp. 18.000.000
Pengumuman
dividen kas
Pembayaran
dividen kas
Laba ditahan
Berkurang
Modal
saham
Agio saham
Dividen saham
besar
Share split
Tetap
Berkuranga
Berkurangb
Tetap
Tetap
Tetap
Bertambahb
Bertambahb
Tetap
Tetap
Tetap
Bertambahc
Tetap
Tetap
11
Jumlah
ekuitas
Working
capital
Jumlah aset
Berkurang
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Berkurang
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Berkurang
Tetap
Tetap
Tetap
Jumlah
saham
beredar
Tetap
Tetap
Bertambah
Bertambah
Bertambah
Ket:
a
Harga pasar
b
Nilai par/dinyatakan
c
Nilai lebih harga pasar dengan nilai par
2.
Perhitungan laba ditahan adalah laba bersih dikurangi deviden yang dibagikan. Laba
ditahan diinvestasikan kembali dengan harapan peningkatan laba perusahaan pada tahun
mendatang. Laporan ini digunakan investor untuk menilai usulan kebijakan manajemen
perusahaan mengenai deviden. Pembagian deviden yang merupakan hak pemegang saham
yang diatur dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) biasanya tidak dibagikan
seluruhnya, tetapi sebagian digunakan kembali untuk berinvestasi. Sebagian yang digunakan
untuk berinvestasi inilah menjadi laba ditahan perusahaan. Semakin besar laba ditahan
perusahaan akan semakin besar aset perusahaan, dan dapat dikatakan perusahaan tersebut
sehat.
Contoh Kasus:
Buatlah laporan laba rugi langkah ganda untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Agustus 2010, dengan menyimpulkan laba per saham. Dalam menghitung laba per saham,
diasumsikan rata-rata jumlah saham biasa yang beredar adalah 45.000 dan dividen untuk
saham preferen adalah Rp9.000.000. Diasumsikan bahwa laba atas penyerahan tanah
12
merupakan pos luar biasa. Buatlah laporan laba ditahan untuk dua bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Agustus 2010 serta neraca per 31 Agustus 2010.
Data Jawaban:
13
Jawaban:
14
15
DAFTAR PUSTAKA
16