Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemajuan teknologi komunikasi menunjukkan perkembangan yang sangat pesat,
khususnya
komunikasi
wireless. Komunikasi
ini
membutuhkan
antena
untuk
mengirimkan dan menerima sinyal informasi. Salah satunya adalah antena Ultra Wide
Band untuk Monostatic Microwave Radar untuk mendeteksi jarak dekat (near-range) dan
mengcover daerah berdasarkan gelombang pulsa radar yang dikembangkan pada
Departemen High Frequency Engineering, Universitas Kassel. Antena Ultra Wide Band
merupakan sebuah perangkat yang mempunyai emisi /daya pancar dengan bandwidth
yang lebih besar daripada 0.2 atau lebih besar daripada 1.5 GHz. Untuk aplikasi
Monostatic Microwave Radar, antena tersebut diharapkan dapat mentransmisikan dan
menerima gelombang dengan FWHM sebesar 150 ps dan rise time sebesar 100 ps, karena
itulah bandwidth antena minimal harus sebesar 3.5 GHz. Antena tersebut menggunakan
bahan Alumunium dengan konstanta dielektrik
100 mm dan lebar (WA) = 50 mm. Karena bentuknya yang mirip dengan bentuk bola
telur (egg) maka antena tersebut dinamakan dengan antena Egg. Dalam penelitian
tersebut antena Egg yang diharapkan akan mempunyai kemampuan mentransmisikan dan
menerima gelombang dengan Full Width Half Maximum (FWHM) 150 ps dan kenaikan
waktu/rise time (tr) 100 ps, antena tersebut minimal harus memiliki bandwidth sebesar
3.5 GHz dan mempunyai amplitude sebesar 2.5 Volt. Perencanaan antena Egg memiliki
tujuan untuk menemukan bandwidth yang lebih lebar daripada antena Planar Inverted
Cone (PICA) yang merupakan ide dasar dari pembuatan antena Egg.
Namun dalam pengembangannya diharapkan pula ada pengembangan bentukbentuk antena. Dalam perancangan kali ini akan disimulasikan sebuah antena dengan
bentuk baru, yaitu sebuah bentuk yang diberi nama Micky.
Page 1
ANTENA MICKY
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
2.
Mengetahui return loss, VSWR, penguatan, directivity dan pola radiasi Antena
Ultra Wide Band agar diketahui unjuk kerja dari antena.
1.3
Tujuan
Mensimulasikan antena Ultra Wide Band dengan bentuk Micky yang mempunyai
Page 2
ANTENA MICKY
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Antena adalah suatu media peralihan antara ruang bebas dengan piranti pemandu (dapat
berupa kabel koaksial atau pemandu gelombang/Waveguide) yang digunakan untuk
menggerakkan energi elektromagnetik dari sumber pemancar ke antena atau dari antena
ke penerima. Berdasarkan hal ini maka antena dibedakan menjadi antena pemancar dan
antena penerima (Balanis,1982 :17).
Perancangan antena yang baik adalah ketika antena dapat mentransmisikan energi
atau daya maksimum dalam arah yang diharapkan oleh penerima. Meskipun pada
kenyataannya terdapat rugi-rugi yang terjadi ketika penjalaran gelombang seperti rugirugi pada saluran transmisi dan terjadi kondisi tidak matching antara saluran transmisi
dan antena. Sehingga matching impedansi juga merupakan salah satu faktor penting yang
harus dipertimbangkan dalam perancangan sebuah antena.
2.2 Parameter Dasar Antena
Parameter parameter antena adalah suatu hal yang sangat penting untuk
menjelaskan unjuk kerja antena. Maka diperlukan parameter parameter antena yang
akan memberikan informasi suatu antena sebagai pemancar maupun sebagai penerima.
Definisi parameter parameter yang berhubungan dengan makalah ini akan diberikan
pada bab ini.
2.2.1 Impedansi Masukan
Impedansi masukan didefinisikan sebagai impedansi yang ditunjukkan oleh
antena pada terminal terminalnya atau perbandingan tegangan terhadap arus pada
pasangan terminalnya (Balanis, 1982: 53). Perbandingan tegangan dan arus
pada terminal terminal tanpa beban, memberikan impedansi masukan antena sebesar
(Balanis, 1982: 54) :
ZA = RA + jXA
(2.1)
Page 3
ANTENA MICKY
dengan :
ZA = impedansi antena ()
RA = resistansi antena ()
XA = reaktansi antena ()
Oleh karena menggunakan saluran microstrip, maka resistansi antena merupakan
resistansi rugi rugi pada saluran microstrip. Resistansi rugi rugi pada antena
microstrip sama dengan resistansi rugi rugi pada antena konvensional, yaitu terdiri dari
rugi konduktor dan rugi radiasi, yang dinyatakan dengan persamaan berikut :
RA = Rr + RS
(2.2)
dengan :
Rr = resistansi radiasi ()
RS = resistansi konduktor ()
Resistansi radiasi pada antena penerima adalah suatu resistansi khayal akibat
adanya radiasi pada antena sehingga mengurangi daya yang disalurkan pada antena
penerima sedangkan resistansi konduktor dipengaruhi oleh konduktifitas bahan yang
digunakan.
Impedansi antena juga dapat diketahui dengan mengetahui koefisien pantul
dengan persamaan (Balanis, 1982: 726) :
Z A ZO
Z A ZO
(2.3)
dengan :
ZA
impedansi antena ()
ZO
impedansi karakterisitk ()
koefisien pantul
Koefisien pantul sangat menentukan besarnya VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)
antena, karena dengan VSWR ini juga dapat ditentukan baik buruknya antena, yang
dinyatakan oleh persamaan (Kraus, 1988: 833) :
Page 4
ANTENA MICKY
VSWR
(2.4)
VSWR adalah pengukuran dasar dari impedansi matching antara transmitter dan
antena. Semakin tinggi nilai VSWR maka semakin besar pula mismatch, dan semakin
minimum VSWR maka antena semakin matching. Dalam perancangan antena biasanya
memiliki nilai impedansi masukan sebesar 50 atau 75 .
2.2.2
Pola Radiasi
Pola radiasi suatu antena didefinisikan sebagai Gambaran secara grafik dari sifat
sifat radiasi suatu antena sebagai fungsi koordinat ruang. Dalam banyak keadaan, pola
radiasi ditentukan pada pola daerah medan jauh dan digambarkan sebagai fungsi
koordinat koordinat arah sepanjang radius konstan, dan digambarkan pada koordinat
ruang. Sifat sifat radiasi ini mencakup intensitas radiasi, kekuatan medan (field
strenght) dan polarisasi (Balanis, 1982: 17). Sedangkan untuk pola radiasi antena
microstrip mempunyai fenomena yang sama dengan pola radiasi antena konvensional.
Koordinat koordinat yang sesuai ditunjukkan pada Gambar 2.1. Jejak daya yang
diterima pada radius tetap disebut pola daya. Sedangkan grafik variasi ruang medan
listrik dan medan magnet sepanjang radius tetap disebut pola medan.
Page 5
ANTENA MICKY
dengan perbandingan antara daya pada sudut nol derajat (radiasi daya maksimum)
dengan daya pada sudut tertentu. Maka pola radiasi (P) dinyatakan (Balanis, 1982) :
P (dB ) 10 log
Po
(dB )
PT
(2.5)
(2.6)
dengan :
P
Po
PT
4 U max
Prad
(2.7)
dengan :
Do
= directivity (dB)
Nilai keterarahan sebuah antena dapat diketahui dari pola radiasi antena tersebut,
semakin sempit main lobe maka keterarahannya semakin baik dibanding main lobe yang
lebih lebar. Nilai keterarahan jika dilihat dari pola radiasi sebuah antena adalah sebagai
berikut (Balanis, 1982 : 20)
180
D0 10 log
HP .HP
D0 10 log
41252.96125
HP . HP
(2.8)
(2.9)
Page 6
ANTENA MICKY
dengan :
DdB
HP
HP
radiasi vertikal ( 0 )
2.2.4
Penguatan (Gain)
Penguatan sangat erat hubungannya dengan directivity. Penguatan mempunyai
perbandingan intensitas radiasi dalam arah tersebut dengan daya yang diterima oleh
antena dari pemancar yang terhubung (Balanis, 1982: 43). Apabila arahnya tidak
diketahui, penguatan daya biasanya ditentukan dalam arah radiasi maksimum, dalam
persamaan matematik dinyatakan sebagai (Stutzman, 1981: 37) :
G 10 log
4 U m
(dB)
Pin
(2.10)
Um
Pin
(2.11)
Page 7
ANTENA MICKY
dengan :
GAUT = Gain antena yang diukur (dBi)
Gref
berapa banyak daya yang hilang pada beban dan tidak kembali sebagai pantulan. RL
adalah parameter seperti VSWR yang menentukan matching antara antena dan
transmitter.
Koefisien pantulan (reflection coefficient) adalah perbandingan antara tegangan
pantulan dengan tegangan maju (forward voltage). Antena yang baik akan mempunyai
nilai return loss dibawah -10 dB, yaitu 90% sinyal dapat diserap, dan 10%-nya
terpantulkan kembali. Koefisien pantul dan return loss didefinisikan sebagai (Punit,
2004: 19) :
Vr
Vi
RL 20 log (dB)
(2.12)
(2.13)
dengan :
= koefisien pantul
Vr
Vi
RL
Untuk matching sempurna antara transmitter dan antena, maka nilai = 0 dan
RL =
yang berarti tidak ada daya yang dipantulkan, sebaliknya jika = 1 dan RL = 0
Page 8
ANTENA MICKY
Bandwidth antena didefinisikan sebagai range frekuensi antena dengan beberapa
karakteristik, sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Untuk Broadband antena,
lebar bidang dinyatakan sebagai perbandingan frekuensi operasi atas (upper) dengan
frekuensi bawah (lower). Sedangkan untuk Narrowband antena, maka lebar bidang
antena dinyatakan sebagai persentase dari selisih frekuensi di atas frekuensi tengah dari
lebar bidang (Balanis, 1982: 47).
Untuk persamaan bandwidth dalam persen (Bp) atau sebagai bandwidth rasio (Br)
dinyatakan sebagai (Punit, 2004: 22) :
Bp
fu fl
100%
fc
(2.14)
fc
fu fl
2
(2.15)
Br
fu
fl
Bp
Br
= bandwidth rasio
fu
fl
(2.16)
dengan :
2.2.7
Polarisasi
Polarisasi suatu antena didefinisikan sebagai polarisasi dari gelombang yang
Page 9
ANTENA MICKY
jejak medan listrik berbentuk elips, maka medan dikatakan terpolarisasi elips. Suatu
keadaan khusus dari polarisasi elips adalah polarisasi lingkaran dan polarisasi linier.
P2
(dB )
P1
(2.17)
dengan :
a
P1
P2
Page 10
ANTENA MICKY
BAB III
SIMULASI ANTENA MICKY
3.1
persamaan :
(3.1)
(3.2)
Dari perhitungan diatas didapat bahwa impedansi elemen peradiasi sebesar 273.09
. Sedangkan untuk penyesuai impedansi antena ini didapat dari persamaan :
Page 11
ANTENA MICKY
(3.3)
(3.4)
3.2
3.2.1
Bahan Alumunium
Konstanta Dielektrik
(3.5)
Substrat layer/ bahan pelapis substrat pada antenna Egg ini adalah udara dengan
Konstanta Dielektrik = 1.
Impedansi karakteristik saluran 50.
3.2.2
3.3
Page 12
ANTENA MICKY
3. Lalu edit Grid Size=1 dalam satuan mm, Meshing Freq= 16 GHz, Cells per
Wavelength=3.
Page 13
ANTENA MICKY
ANTENA MICKY
Page 15
ANTENA MICKY
Page 16
ANTENA MICKY
7. Kemudian setelah semuanya telah ditentukan, maka akan tampil pada layar lembar
kerja seperti di bawah ini. Untuk menggambar antena egg ini maka kita
membutuhkan satu buah lingkaran yang dipotong pada rasio tertentu dan
digabungkan dengan satu buah ellips yang dipotong pada rasio tertentu sehingga
tercipta bentuk yang diinginkan. Simulasi yang pertama adalah membuat antenna
dengan WA = 135 mm.
ANTENA MICKY
Page 18