Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi,
etiologi,
patogenesis,
manifestasi
klinis,
dan
3. Bagaimana sintesis dan sekresi hormon insulin secara normal dalam tubuh ?
4. Mengapa cDNA insulin manusia disisipkan pada vektor plasmid E.coli ?
5. Bagaimana penggunaan vektor plasmid dalam rekayasa genetika ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip rekayasa genetika secara umum.
2. Mengetahui prinsip rekayasa genetika hormon insulin.
3. Mengetahui penggunaan vektor plasmid dalam rekayasa genetika.
4. Mengetahui manfaat rekayasa genetika dalam bidang kesehatan.
D. MANFAAT
1. Mahasiswa mengetahui prinsip-prinsip rekayasa genetika dan aplikasinya.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik-teknik biologi molekuler dan
perannya dalam mengatasi masalah kesehatan
BAB II
STUDI PUSTAKA
4. Transformasi
DNA rekombinan dimasukkan ke dalam sel inang. Pemasukan DNA ke dalam sel
bakteri disebut transformasi. Setelah transformasi sel inang akan menghasilkan
protein dari gen terkion.
(Sudjadi, 2008)
SINTESIS INSULIN
Aintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (precursor hormon insulin) pada
reticulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin
mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang kemudian dihimpun
dalam secretory vesicles dalam sel tersebut. Proinsulin diurai dengan bantuan enzim
peptidase menjadi insulin dan peptida-C. keduanya sudah siap disekresikan secara
bersamaan melalui membran sel.
(Asman M, 2006)
SEKRESI INSULIN
Ada beberapa tahapan dalam proses sekresi insulin, setelah molekul glukosa
memberikan rangsangan pada sel beta. Pertama, proses untuk dapat melewati
membrane sel yang membutuhkan bantuan senyawa lain. Glucose transporter
(GLUT) adalah senyawa asam amino yang terdapat di dalam berbagai sel yang
berperan dalam proses metabolisme glukosa. Fungsinya sebagai kendaraan
pengangkut glukosa masuk dari luar ke dalam sel jaringan tubuh. Glucose transporter
2 (GLUT 2) yang terdapat dalam sel beta misalnya, diperlukan dalam proses
masuknya glukosa dari dalam darah, melewati membrane, ke dalam sel, proses ini
merupakan langkah penting, agar selanjutnyadi dalam sel, molekul glukosa tersebut
dapat mengalami proses glokolisis dan fosforilasi yang akan membebaskan molekul
ATP. Molekul ATP yang terbebas tersebut, dibutuhkan untuknmengaktifkan proses
penutupan K channel yang terdapat pada membrane sel. Terhambatnya pengeluaran
ion K dari dalam sel menyebabkan depolarisasi membrane sel, yang diikuti kemudian
BAB III
PEMBAHASAN
insulin tidak disuntikkan masuk ke dalam pembuluh darah atau ke dalam jaringan
parut. Terapi insulin yang intensif dapat diberikan melalui pompa infus subkutan.
Insulin babi berbeda dengan insulin manusia hanya satu asam amino (residu
30 dari rantai B, pada manusia treonin, sedangkan pada babi alanin) sehingga tidak
bersifat imunogenik pada manusia. Akan tetapi, adanya pengotor (termasuk
proinsulin babi) akan bersifat imunogenik.
Insulin rekayasa genetika dibuat dari insulin manusia yang disisipkan di
vektor plasmid bakteri yang kemudian diperbanyak. Prinsip rekayasa ini
menggunakan cDNA insulin manusia yang disisipkan di vector plasmid E.coli
sebagai bahan untuk membentuk mRNA. mRNA ini selanjutnya akan mengikuti
sintesis protein sehingga menghasilkan insulin yang identik dengan manusia. Insulin
yang dihasilkan ini halal untuk digunakan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau
melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau
menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima.
2. Tahap-tahap rekayasa genetika secara umum yaitu : pemotongan DNA,
Annealing, Seleksi, Transformasi.
3. Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika hormon insulin adalah menyisipkan
gen penyandi hormon insulin pada manusia ke dalam vector plasmid bakteri
E.coli.
4. Plasmid merupakan vektor yang membawa DNA yang di klon.
5. Manfaat rekaya genetika dalam bidang kesehatan yaitu : terapi gen,
pembuatan antibiotik, pembuatan vaksin baru.
6. Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat kelainan pada hormone insulin.
B. SARAN
1. Berolahragalah secara teratur.
2. Hindari mengkonsumsi makanan yang manis-manis secara berlebihan.
3. Kembangkan teknik rekayasa genetika di bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryo, Ir. 2008. Genetika Manusia. Edisi Kesembilan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Sudjadi. 2008. Bioteknologi Kesehatan. Yogyakarta : Kanisius.
Manaf, Asman. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta : BP FK UI.
Price, Sylvia A and Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi Volume 2. Edisi Keenam.
Jakarta : EGC.
Robbins, Stanley L, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi Volume 2. Edisi Ketujuh. Jakarta :
EGC.
Mansjoer, Arief, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta : Media
Aesculapius FK UI.