Professional Documents
Culture Documents
Parasimpatis
Konstriksi pupil
Sekretomotor
Menurunkan
Kontriksi, sekretomotor
mukus
Sekretomotor
Menigkatkan peristaltic,
sfingter relax
Sekretomotor
Sekretomotor
Hati
Suprarenal
Vesika urinaria
Uterus
Glikogenolisis
Sekretomotor
Menghambat detrusor,
stimulasi sfingter
Kontraksi uterus,
vasokonstriksi
Stimulasi detrusor,
menghambat sfingter
vasodilatasi
Secara farmakologi, terminal postganglion simpatis melepaskan adrenalin dan noradrenalin, dengan satu
pengecualian pada terminal di kelenjar keringat, secara umum semua terminal postganglion parasimpatis
melepaskan asetilkolin dan interaksi dengan reseptor muskarinik di organ target.
Sistem saraf simpatis bersifat presif yaitu cenderung meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan
frekuensi denyut jantung, memperkuat kontraktilitas miokard, dan meningkatkan resistensi pembuluh
darah. Sistem parasimpatis bersifat depresif, yaitu menurunkan tekanan darah karena menurunkan
frekuensi denyut jantung. SRAA juga bersifat presif berdasarkan efek vasokontriksi angiotensin II dan
perangsangan aldosteron yang menyebabkan retensi air dan natrium di ginjal sehingga meningkatkan
volume darah. Selain itu terdapat sinergisme antara sistem simpatis dan SRAA yang saling memperkuat
efek masing-masing.
Diuretik
Diuretik bekerja dengan mengurangi reabsorpsi NaCl di tempat-tempat yang berbeda di nefron, sehingga
meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan air. Diuretik dikelompokkan menjadi 3 golongan berdasarkan
tempat kerjanya :
a.
Diuretik tiazida
Diuretik kuat
2.
Penghambat Adrenergik
Adrenoseptor dari sistem saraf simpatik terdiri dari dua jenis utama, yaitu alpha dan beta.
a.
b.
Beta Bloker
Berbagai mekanisme penurunan tekanan darah akibat pemberian -bloker dapat dikaitkan dengan
hambatan reseptor 1, antara lain:
Penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga menurunkan curah jantung
Hambatan sekresi renin di sel-sel jukstaglomeruler ginjal dengan akibat penurunan produksi
angiotensinogen II
Efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis, perubahan pada sensitivitas baroreseptor,
perubahan aktivitas neuron adrenergik perifer dan peningkatan biosintesis prostasiklin.
3.
Vasodilator
Vasodilator dapat bekerja dengan berbagai cara seperti merelaksasikan otot polos arteriol secara langsung
(hidralazin), membuka kanal kalium sensitif ATP (minoksidil dan diazoksid), dan menjadi donor NO
yang bekerja dengan mengaktifkan guanilat siklase dan meningkatkan konversi GTP menjadi GMP-siklik
pada otot polos pembuluh darah sehingga terjadi penurunan kalsium intrasel yang berujung pada relaksasi
arteriol dan venula ( Na-nitroprusid).
4.
5.
Antagonis Kalsium
Antagonis Kalsium menghambat influks (pemasukan) kalsium pada sel otot polos pembuluh darah
dan miokard. Pada pembuluh darah, antagonis kalsium terutama menimbulkan relaksasi arteriol
sedangkan vena kurang dipengaruhi.
Obat A
Mekanisme
Kerja Obat
A
Thiazide
diuretics
Meningkatk
an ekskresi
Na, Cl, dan
air melalui
penghambat
Diur
an transport
etik
Hidroklortia
ion Na
zid
melalui
epitel tubuli
ginjal.
Pen
gha
mba
t
Adr
ener
gik
bloc
kers
bloc
kers
Adr
enol
itik
Sent
ral
Alpha
blockers
Alpha
blockers
Beta Bloker
Beta Bloker
Menghamba
t reseptor
A1
sehingga
menyebabk
an
vasodilatasi
arteriol dan
venula
sehingga
menurunkan
resistensi
perifer
Menghalang
i
norepinephr
in dan
epinephrin
(adrenalin)
dari
pengikatan
pada
reseptorreseptor
beta pada
Obat B
Interaksi Obat
Obat
Antihipertens
i dan diuretik
Sesuai dengan
mekanisme antihipertensi
dan diuretik
Trimethoprim (TMP)
memblok produksi asam
tetrahydrofolic dengan
menghambat enzim
reduktase dihydrofolate.
Trimetoprim
ACEinhibitors
Beta
Blockers
Calciumchannel
blockers;
Diltiazem
Fenitoin
Menghambat enzim
Angiotensin Converting
Enzyme (ACE) sehingga
pembentukan
Angiotensin II yang
diindikasikan sebagai
vasokonstriktor kuat
terhambat
Menghalangi
norepinephrin dan
epinephrin (adrenalin)
dari pengikatan pada
reseptor-reseptor beta
pada saraf-saraf
saraf-saraf.
Diazoksid
membuka
kanal
kalium
sensitif
ATP (ATPdependent
pottasium
channel)
dengan
akibat
terjadinya
effluks
kalium dan
hiperpolaris
asi
membran
yang diikuti
oleh
relaksasi
otot polos
pembuluh
darah dan
vasodilatasi
Hidralazin
merelaksasi
secara
langsung
otot polos
arteriol
Kaptopril
Menghamba
t enzim
Angiotensin
Converting
Enzyme
(ACE)
sehingga
pembentuka
n
Angiotensin
II yang
diindikasika
Vas
odil
ator
AC
Einhi
bito
r
dan
AR
B
dalam menghambat
penyebaran aktivitas
kejang. Mungkin bekerja
dengan mempromosikan
pengeluaran natrium dari
neuron, sehingga
menstabilkan ambang
terhadap
hyperexcitability. Juga
menurunkan post-tetanic
potentiation di synapse.
Hidralazin
merelaksasi secara
langsung otot polos
arteriol
Beta Blocker
Menghalangi
norepinephrin dan
epinephrin (adrenalin)
dari pengikatan pada
reseptor-reseptor beta
pada saraf-saraf
Tiazida
Meningkatkan ekskresi
Na, Cl, dan air melalui
penghambatan transport
ion Na melalui epitel
tubuli ginjal.
n sebagai
vasokonstri
ktor kuat
terhambat
Interaksi Obat Antihipertensi dengan Obat Herbal dan Makanan
Kopi
Jus Jeruk
Digitalis
lanata
Propanolol,
metoprolol (Beta
Blockers)
Kandungan Aktif
Kafein (Kafein menyebabkan
pelepasan katekolamin, seperti
adrenalin, dalam darah, yang
menyebabkan peningkatan
heart rate dan tekanan darah)
Kafein mengurangi
efek antihipertensi
propanolol.
Jus jeruk
menyebabkan
atenolol kurang
efektif.
Atenolol (Beta
Blockers)
Verapamil (CaCB)
Interaksi
Verapamil
meningkatkan
konsentrasi digoxin
dalam plasma.
c. Enalapril
Kelompok obat : ACE inhibitor/ penghambat enzim konversi angiotensin
Mekanisme kerja :
Enalapril bekerja dengan menghambat enzim konversi angiotensin sehingga perubahan
angiotensin I menjadi angiotensin II yang mengakibatkan sekresi aldosteron menurun,dan
menurunnya aktivitas vasopresor (vasokontriksi pembuluh darah). Vasokontriksi pembuluh darah
akan menyebabkan hipertensi.
Indikasi : hipertensi dan gagal jantung kongensif
Efek samping : batuk,pusing,sakit kepala dan lelah,hipotensi.
Interaksi obat : nanestetik umum dan tiazid meningkatkan efek hipotensi. Bila diberikan bersama
simetidin akan menimbulkan gangguan neurologik.bila diberikan bersama insulin dan
antidiabetesoral maka akan memperpanjang efek hipoglikemia. Akan menurunkan efek
antihipertensi jika diberikan bersama indometasin dan aspirin.
Dosis : awalnya 5 mg/hari
Farmakokinetik : obat ini di absorpsi dengan baik pada pemberian oral.obat lebih baik diberikan
saat 1 jam sebelum makan. Jika diberikan bersama makanan maka akan mengurangi absorpsi 30
% nya. Sebagian besar metabolisme ACE inhibitor mengalami metabolisme dihati.
d. Metoprolol
Kelompok obat : penghambat sistem adrenergik penghambat adrenoseptor beta bloker)
Mekanisme kerja :
Pengurangan curah jantung disertai vasodilatasi perifer,efek reseptor adrenergik di sistem saraf
pusat, penghambatan sekresi renin akibat aktivitas adrenoseptor beta1 di ginjal.
Indikasi : hipertensi ringan-sedang,angina pektoris.
Kontraindikasi : hati-hati pada penderita asma.
Interaksi obat : akan menurunkan efek antihipertensi bila di berikan dengan indometasin.
Diberikan dengan diuretik tiazid meningkatkan kadar trigliserida dan asam urat.
Dosis : hipertensi=> 2 x 40-80 mg/hari
Angina pektoris : 2 x 50-100 mg/hari