Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dapat tersusun dalam lengkung yang baik. Pelebaran dengan alat ekspansi dapat
digunakan untuk menambah ruang tersebut. Pelebaran lengkung gigi sangat
efektif dilakukan pada periode gigi bercampur, waku suturan palatina belum
menutup dan pertumbuhan pasien masih aktif sehingga selain lengkung gigi
melebar, maka lengkung basal juga mengalami pelebaran (Sulandjari, 2008).
BAB IV
PETA KONSEP
PASIEN DATANG
Pemeriksaan
ANALISIS
UMUM
- Pasien
perempuan 13 th
- Ingin merapikan
giginya yang
tidak teratur.
ANALISIS LOKAL
ANALISIS
FUNGSIONAL
1. Pemeriksaan
Intraoral
- Gigi anterior RA &
RB berdesakan
- Gigitan silang
anterior
2. Pemeriksaan
Ekstraoral
ANALISIS
MODEL
-
Diskrepansi
model RA
-8mm, RB
-4mm
Overjet -2
mm, overbite
3mm
DIAGNOSA
Maloklusi Angle Kelas I
1.
2.
3.
RENCANA PERAWATAN
Rahang bawah
- Plat ekspansi mandibula
Alternatif
- Enamel stripping anterior &
posterior
- Alat orto lepasan
Rahang Atas
- RME (Rapid Maxillary
Expansion)
Koreksi crossbite anterior : Incline
bite plane anterior
ANALISIS
SEFALOMETRI
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Maloklusi adalah penyimpangan letak gigi dan atau malrelasi lengkung
geligi (rahang) diluar rentang kewajaran yang dapat diterima. Analisa yang
digunakan dalam pemeriksaan maloklusi adalah analisa umum, lokal,
fungsional, model, dan sefalometri.
2. Perawatan dalam ortodontik dibedakan menjadi perawatan dengan ekstraksi
dan non ekstraksi. Ekspansi merupakan salah satu perawatan non ekstraksi,
dimana dilakukan pelebaran lengkung gigi maupun lengkung basal. Alat
ekspansi dapat berupa RME (Rapid Maxillary Expansion), Quad helix, dan
plat akrilik.
3. Terdapat beberapa macam indeks untuk mengukur maloklusi. IOTN (Index
of orthodontic Treatment Need) dan PAR indeks (The peer Assesment
Rating index) merupakan indeks yang sering digunakan. ICON (Index of
Complexity Outcome and Need) adalah indeks maloklusi yang merupakan
gabungan dari IOTN dan PAR.
6.2 Saran
Kepada dokter gigi, diharapkan melakukan prosedur pemeriksaan atau analisaanalisa ortodontik dengan baik, agar diperoleh diagnosa yang tepat dan rencana
perawatan yang tepat, sehingga tercapainya keberhasilan dalam perawatan
ortodontik.