Professional Documents
Culture Documents
STABILITAS LERENG
8.1
Tinjauan Umum
Pada perhitungan stabilitas lereng disini lebih ditekankan apakah terjadi
2.
3.
8.2
GeoStudio 2004 Slope/W Analysis, maka data pengeboran harus diolah terlebih
dahulu untuk mendapatkan nilai kohesi (c), sudut geser dalam (), berat volume
() serta ketebalan masing-masing lapisan tanah tersebut. Penyelidikan tanah di
laboratorium terdiri dari pengujian sifat fisik tanah untuk mendapat indeks
parameter tanah, direct shear test (uji geser langsung), grain size (analisa ayakan),
atterberg limit, dan uji permeabilitas tanah. Adapun rangkuman hasil pengujian
tanah pada kedalaman 6m dapat dilihat pada Tabel 8.1.
Jenis Pengujian
Direct Shear Test (Uji Geser
Langsung)
Grain Size (Analisa Ayakan)
Atterberg limit
Berat Jenis
Berat Isi
Angka Pori
Parameter
Kohesi ( c)
Sudut Geser Dalam ()
Lolos ayakan no.200
Batas Cair (LL)
Batas Plastis (PL)
Indeks Plastis (IP)
Berat Jenis (Gs)
Berat Isi (b)
Angka Pori (e)
Satuan
KN/m
%
%
%
%
KN/m3
-
Hasil Pengujian
4,1
25,50
39,04
48
35
13
2,70
17,70
1,06
195
Maka parameter tiap lapisan tanah yang digunakan untuk input program
GeoStudio 2004 Slope/W Analysis adalah sebagai berikut:
-
sat =
Gs + e 2,70 + 1,06
= 1,825 T/m3
=
1+ e
1 + 1,06
sub = sat 1
= 1,825 1 = 0,825 T/m3
= 8,25 KN/m3
= 17,70 KN/m3
= 25.5
196
197
d. Pilih Axes
198
199
200
= 4,1 KN/m
201
= 25,5 0
= 18,25 KN/m3
=2m
e.
= 1 : 2,5
Kemiringan tanggul
Gambar 8.16 Bidang Gelincir Kritis Pada Tanggul Dalam Kondisi sat
202
Besarnya faktor keamanan kritis pada tanggul dalam kondisi sat adalah
3.502. Dengan demikian kondisi tanggul sungai dinyatakan stabil dan
aman karena besarnya faktor keamanan kritis lebih besar dari 1.
2.
= 8,25 KN/m3
Gambar 8.18 Bidang Gelincir Kritis Pada Tanggul Dalam Kondisi sub
203
Besarnya faktor keamanan kritis pada tanggul dalam kondisi sub adalah
3,624. Dengan demikian kondisi tanggul sungai dinyatakan stabil dan
aman karena besarnya faktor keamanan kritis lebih besar dari 1.
3.
b pada kedalaman - 6 m
= 17,7 KN/m3
204
8.4
(Land Slide). Bidang longsoran pada lereng bawah dibagi dalam beberapa segmen
yang akan disajikan dengan bantuan program GeoStudio 2004 Slope/W Analysis
dalam 3 kondisi yaitu:
sat
sub
b
Parameter lapisan tanah pada lereng bawah pada kondisi sat.
a. Kohesi efektif (c)
= 4,1 KN/m
= 25,5
= 18,25 KN/m3
= 2,26 m
e. Kemiringan tanggul
= 1 : 2,5
Gambar 8.21 Geometri Lereng Bawah di Lokasi Penelitian Pada Kondisi sat
205
Gambar 8.22 Bidang Gelincir Kritis Pada Lereng Bawah Dalam Kondisi sat
Besarnya faktor keamanan kritis pada lereng bawah dalam kondisi sat
adalah 4.244. Dengan demikian kondisi lereng sungai dinyatakan stabil
dan aman karena besarnya faktor keamanan kritis lebih besar dari 1.
2.
= 8,25 KN/m3
Gambar 8.23 Geometri Lereng Bawah di Lokasi Penelitian Pada Kondisi sub
206
Gambar 8.1 Bidang Gelincir Kritis Pada Lereng Bawah Dalam Kondisi sub
Besarnya faktor keamanan kritis pada lereng bawah dalam kondisi sub
adalah 4.244. Dengan demikian kondisi lereng sungai dinyatakan stabil
dan aman karena besarnya faktor keamanan kritis lebih besar dari 1.
3.
b pada kedalaman - 6 m
= 17,70 KN/m3
207
Gambar 8.25 Bidang Gelincir Kritis Pada Lereng Bawah Dalam Kondisi b
Besarnya faktor keamanan kritis pada lereng bawah dalam kondisi b
adalah 3.070. Dengan demikian kondisi lereng sungai dinyatakan stabil
dan aman karena besarnya faktor keamanan kritis lebih besar dari 1.
Untuk Sungai dengan penampang tidak simetris perhitungan dengan
program GeoStudio 2004 Slope/W Analysis dapat dilihat pada gambar berikut :
1.
208
Gambar 8.27 Bidang Gelincir Kritis Pada Lereng kiri atas Dalam Kondisi sat
Fk min =2.660 > 1 (Aman)
Gambar 8.28 Bidang Gelincir Kritis di Lereng Kiri Bawah Dalam Kondisi sat
Fk min = 3,109 > 1 (Aman)
209
Gambar 8.29 Bidang Gelincir Kritis Pada Lereng Bawah Dalam Kondisi sat
Fk min = 2,465 > 1 (aman)
2.
210
Gambar 8.31 Bidang Gelincir Kritis Pada Lereng Kiri Atas Dalam Kondisi sub
Fk min = 3.530 > 1 (aman)
Gambar 8.32 Bidang Gelincir Kritis di Lereng Kiri Bawah Dalam Kondisi sub
Fk min = 4,125 > 1 (aman)
211
Gambar 8.33 Bidang Gelincir Kritis Pada Lereng Kanan Dalam Kondisi sub
Fk min = 3,154 > 1 (aman)
3.
Pada kondisi b
212
Gambar 8.35 Bidang Gelincir Kritis Pada Lereng Kiri Atas Dalam Kondisi b
Fk min = 2.682 > 1 (aman)
Gambar 8.36 Bidang Gelincir Kritis Pada Lereng Kiri Bawah Dalam Kondisi b
Fk min = 3,135 > 1 (aman)
213
Gambar 8.37 Bidang Gelincir Kritis Pada Lereng Kanan Dalam Kondisi b
Fk min = 2,237 > 1 (aman)
8.5
214
r2
L3
L2
r1
L1
1.
/2 /2
=L+l
= 2 R x (/360)
Dimana :
215
Ltot
= 3,14
Diketahui :
R
= 265 m
= 26 0
L1
L2
Ltot
= L2 + l = 138,405 + 60 = 198,405 m
L3
Ltot
= L3 + l = 147,480 + 60 = 207,480 m
2.
r2
l
l
r1
L
L1
/2 /2
=L+l
= 2 R x (/360)
Dimana :
Ltot
216
= 3,14
Diketahui :
R
= 265 m
= 14 0
L1
L2
Ltot
L3
Ltot
= L3 + l = 79,12 + 30 = 109,12 m
217