Professional Documents
Culture Documents
1. Tylka Paramita
2. Dhita Nur Effani
3. Aulia Rosidah
4. Ghina Hanum Fathina
5. Reghina Nuru Zain
6. Hana Nisrina
7. Gadis Langkar Alsakina
lebih liat (kenyal) dihasilkan ketika sedikit plasticizer yang digunakan dalam membran. Hasil uji
plastisiser ini menunjukkan bahwa plasticizer yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah
akan memperbaiki kekuatan dan keliatan membran. Ketika sejumlah kecil plasticizer
ditambahkan pada suatu polimer, plasticizer ini akan menyebabkan molekul polimer bergerak ke
dalam konfigurasi energi yang lebih rendah. Dalam konfigurasi ini molekul molekul menjadi
kurang bergerak, dengan demikian akan meningkatkan kekuatan dan keliatan yang baik dari
polimer. Sebaliknya jika plastisiser yang ditambahkan terlalu banyak molekul molekul polimer
banyak bergerak, akibatnya terjadi penurunan kekuatan dan keliatan polimer.
Secara umum variasi jumlah plasticizer akan efektif (mempunyai efek plastisasi) sampai bahan
kompatibel. Plastisiser yang ideal untuk PVC memenuhi sifat sifat sebagai berikut :
a. Harus kompatibel.
b. Suhu pembekuan dibawah - 40 oC.
c. Regangan tensile diatas 2800 psi.
d. Modulus dibawah 1200 psi.
e. Kehilangan perpindahan dibawah 3%.
f. Kehilangan penguapan 1 %.
PVC yang mengandung gugus gugus polar, memerlukan plasticizer polar untuk
mencapai kompatibilitas yang baik (Nirwana,2001).
Persyaratan mendasar yang harus dipenuhi oleh plasticizer adalah semua gaya
intermolekuler antara pemlastis-pemlastis, polimer-polimer dan antara pemlastis- polimer harus
berada dalam besaran yang sama. Untuk menjadi plasticizer yang etsien maka. suatu senyawa
dengan berat molekul rendah harus memiliki affinitas yang cukup untuk mengatasi interaksi
antara polimer-polimer dengan cara mensolvasi polimer pada titik kontak interaksi. Untuk
memberikan fleksibilitas yang baik pada suhu rendah, senyawa ini juga harus memiliki mobilitas
yang cukup untuk berpartisipasi dalam kesetimbangan sistem da n harus dapat berdifusi melalui
sistem tersebut. Kinerja plasticizer seperti ini adalah karakteristik dari pemlastis- plasticizer
untuk PVC seperti dioktil adipat (Rudin, 1982 dan Frankel, 1975).
Persyaratan lain yang harus dipenuhi oleh plasticizer adalah harus kompatibel dan
permanen. Plasticizer harus larut dengan polimer dan menghasilkan gaya intermolekuler yang
sama diantara kedua komponen tersebut, sehingga akan tercapai kompatibilitas yang baik.
Permanens dari plasticizer ditentukan oleh titik didih, ukuran molekul, berat molekul plastisiser
dan laju difusi plasticizer dalam polimer.
Efisiensi plasticizer juga ditentukan oleh kadar plasticizer yang harus ditambahkan ke
dalam resin polimer. Sebagai contoh PVC kaku adalah bahan padat yang keras, memiliki
kekuatan tarik 5000-9000 psi dan perpanjangan hanya 2-40 % numun bila ditambahkan 50-100
bagian berat plasticizer ester phthalat akan merubah plasticizer menjadi polimer-terplastis yang
memiliki kekuatan tarik 1500-3500 psi dan perpanjangan 200-450 % (Bilmeyer, 1984 dan Rudin,
1982).
PELUNAK (SOFTENER)
Bahan pelunak adalah bahan-bahan yang ditambahkan untuk memudahkan pencampuran karet
dengan bahan-bahan kimia lainnya, terutama campuran bahan pengisi memerlukan waktu yang
lebih singkat. bahan pelunak ini juga berfungsi sebagai bahan pembantu pengolah yaitu
mempermudah pemberian bentuk dan membuat barang-barang jadi karet lebih empuk. Bahan ini
bersifat licin dan mengkilap.
Contoh;nya : asam stearat, parafin, wax, faktis, resin, damar dan lain-lain.