Professional Documents
Culture Documents
Manusia
Manusia adalah makhluk bio psiko sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu
kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam
kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan lingkungan
eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan internalnya
(homeoatatis), (Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan
merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi (La Ode
Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem terbuka,
sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.
Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya,
baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan pada
manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Sebagai sistem
adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan lingkungannya dan akan menunjukan respon
yang adaptif maupun respon maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut
mempunyai mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila
kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan
menunjukan prilaku yang maladaptif .
Manusia atau klien dapat diartikan sebagai individu, keluarga ataupun masyarakat yang
menerima asuhan keperawatan.
Manusia sebagai individu artinya seseorang yang memiliki karakter total sehingga
menjadikannya berbeda dari orang lain (Karen, 2000). Manusia sebagai individu disebut juga
orang yang memiliki kepribadian meliputi tingkah laku dan emosi meliputi sikap, kebiasaan,
keyakinan, nilai nilai, motivasi, kemampuan, penampilan dan struktur fisik yang berbeda satu
dengan lainnya. Gabungan semua ini akan mempengaruhi seseorang dalam cara berfikir, merasa
dan bertindak dalam berbagai situasi yang di hadapinya. Individu merupakan gabungan interaksi
genetik dengan pengalaman hidupnya dipengaruhi oleh identitas diri, konsep diri, persepsi,
kebutuhan dasar, mekanisme pertahanan diri dan tumbuh kembang.
Peran perawat pada individu sebagai klien adalah memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup
kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien.
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan
terjadi interaksi satu sama lain, baik secara perorangan maupun bersama sama, di dalam
lingkungannya sendiri maupun masyarakat secara keseluruhan.
Ada beberapa alasan mengapa keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan keperawatan
yaitu :
1. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan masyarakat.
2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan ataupun mencegah, memperbaiki atau
mengabaikan masalah- masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah
kesehatan mulai dari awal sampai penyelesaiannya akan dipengaruhi oleh keluarga.
3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit dalam salah satu anggota keluarga
akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.
4. Dalam merawat klien sebagai individu, keluarga tetap sebagai pengambil keputusan dalam
perawatannya.
5. Keluarga sebagai perantara efektif dalam berbagai upaya kesehatan masyarakat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga perawat perlu memperhatikan sifat sifat
keluarga yaitu keluarga mempunyai reaksi dan cara yang unik dalam menghadapi masalahnya,
pola komunikasi yang dianut, cara pengambilan keputusan, sikap, nilai, cita cita keluarga dan
gaya hidup keluarga yang berbeda beda. Individu dalam keluarga mempunyai siklus tumbuh
kembang .
Peran perawat dalam membantu keluarga meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan adalah perawat sebagai pendeteksi adanya masalah kesehatan, memberi
asuhan kepada anggota keluarga yang sakit, koordinator pelayanan kesehatan keluarga,
fasilitator, pendidik dan penasehat keluarga dalam masalah masalah kesehatan.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama (Kamus besar Bhs. Indonesia, 1989)
Masyarakat berpengaruh terhadap peningkatan dan pencegahan suatu penyakit. Ada enam faktor
pengaruh masyarakat atau komunitas terhadap kesehatan anggota masyarakat yaitu tersedianya
fasilitas pelayanan kesehatan, faslitas pendidikan dan rekreasi, transportasi dan fasilitas
komunikasi, fasilitas sosial seperti polisi dan pemadam kebakaran serta nilai dan keyakinan
masyarakat.
Pelayanan kesehatan pada masyarakat ini dapat berbentuk pelayanan kepada masyarakat umum
dan kelompok kelompok masyarakat tertentu (balita dan lansia). Pelayanan perawatan tersebut
diberikan setelah melalui proses berikut ini :
1. Pertemuan penjajakan kepada pemuka masyarakat agar dicapai kesepakatan tentang ide yang
dikemukakan.
2. Pengumpulan data pada masyarakat melalui survey atau sensus dengan menggunakan daftar
pertanyaan atau kuosioner
3. Analisis data dan perumusan masalah
4. Pembahasan hasil analisis dalam forum lokakarya mini dengan masyarakat untuk kemudian
ditetapkan prioritas masalah beserta penyelesaiannya.
5. Perumusan rencana tindakan penyelesaian masalah bersama dengan wakil masyarakat.
6. Pelaksanaan tindakan pemecahan masalah. Pelaksanaan ini dilakukan bersama dengan masyarakat
melalui sumber daya ayang ada di masyarakat tersebut.
7. Evaluasi
8. Dilakukan untuk menilai proses dan hasil program tindakan, dalam sebuah lokakarya.
9. Tindak lanjut
Keperawatan
Komponen yang kedua dalam paradigma keperawatan ini adalah konsep keperawatan. Ada
beberapa definisi keperawatan menurut tokoh tokoh dibawah ini :
Florence Nightingale 1895
Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik untuk
beraktivitas.
Faye Abdellah (Twenty one nursing problems,1960)
Keperawatan adalah bentuk pelayanan kepada individu dan keluarga, serta masyarakat dengan
ilmu dan seni yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimilki seorang perawat
untuk membantu manusia baik dalam keadaan sehat atau sakit sesuai dengan tingkat
kebutuhannya.
memperbaiki kondisi baik fisik, mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr
manusia, dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan
kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa
nyaman klien.
4. Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
5. Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis
yang memiliki makna (Barbara, 1994)
6. Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya
7. Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan kemampuan
untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.
8. Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya.
9. Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain dengan
menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
10. Listening artinya mau mendengar keluhan kliennya
11. Doing artinya melakukan pengkajian dan intervensi keperawatan serta mendokumentasikannya
12. Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka , senang,
frustasi dan rasa puas klien.
13. Accepting artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima orang lain
Sebagai suatu profesi , keperawatan memiliki unsur unsur penting yang bertujuan
mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan yaitu respon manusia sebagai fokus
telaahan, kebutuhan dasar manusia sebagai lingkup garapan keperawatan dan kurang perawatan
diri merupakan basis intervensi keperawatan baik akibat tuntutan akan kemandirian atau
kurangnya kemampuan.
Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau kegiatan
praktik keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap kesehatan (Susan, 1994 : 80).
Konsep Sehat Sakit
Sehat menurut WHO (1947)
Sehat adalah keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental dan sosial dan bukan hanya suatu
keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan
Sehat menurut UU no 23/1992 tentang kesehatan
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sakit menurut Zaidin Ali, 1998
Sakit adalah suatu keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis
(jasmani), psikologis (mental), sosial, dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh,
produktifitas dan kemandirian individu baik secara keseluruhan atau sebagian.
Kesakitan adalah perasaan tidak nyaman pada seseorang akibat penyakit sehingga
mendorongnya untuk mencari bantuan. (Kozier, 2000)
Faktor faktor yang dapat meningkatkan angka kesakitan adalah :
1. Keturunan misal orang yang mempunyai riwayat keluarga pengidap Diabetes Melitus, punya
resiko tinggi terkena diabetes pula.
2. Usia
3. Kelahiran cacat atau kelainan kongenital resikonya meningkat pada wanita yang melahirkan diatas
35 tahun.
4. Fisiologis
5. Kehamilan meningkatkan resiko tinggi terkena penyakit pada ibu dan janin. Obesitas
meningkatkan resiko penyakit jantung.
6. Gaya hidup
7. Merokok meningkatkan resiko kanker paru dsb.
8. Lingkungan
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila
status kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada dalam area sakit (illness area), tetapi
apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka kita berada dalam area sehat (wellness
area). Pola rentang ini bersifat dinamis berubah seiring waktu dan kondisi sosial.
Sesuai dengan rentang sehat sakit maka status kesehatan dapat dibagi dalam keadaan optimal
sehat atau kurang sehat, sakit ringan atau berat sampai meninggal dunia. Apabila individu berada
dalam area sehat maka dilakukan upaya pencegahan primer (primary prevention) yaitu
perlindungan kesehatan (health protection) dan perlindungan khusus (spesific protection) agar
terhindar dari penyakit. Apabila individu berada dalam area sakit maka dilakukan upaya
pencegahan sekunder dan tertier yaitu dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat,
pencegahan perburukan dan rehabilitasi.
Status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh :
1. Politik, yang mencakup keamanan, penekanan, penindasan
2. Prilaku manusia, mencakup kebutuhan, kebiasaan dan adat istiadat
3. Keturunan, genetik, kecacatan, etnis, faktor risiko dan ras
4. Pelayanan kesehatan, upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
5. Lingkungan, tanah, udara, dan air
6. Sosial dan ekonomi meliputi pendidikan dan pekerjaan
Persepsi sakit atau merasa sakit dipengaruhi oleh persepsi seseorang tentang sakit itu sendiri
seperti seseorang merasa sakit (kesakitan) setelah diperiksa dan dinyatakan menderita sakit,
seseorang merasa sakit, tetapi setelah diperiksa ternyata individu tersebut tidak menderita sakit
atau mengalami suatu penyakit, seseorang tidak merasa sakit akan tetapi sebenarnya individu
tersebut mengidap penyakit, seseorang tidak merasa sakit dalam tubuhnya.
Keperawatan memberikan bantuan kepada individu, keluarga dan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan dasar sehari hari, adaptasi terhadap keadaan sehat atau sakit serta mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
Lingkungan
Konsep lingkungan dalam paradigma keperawatan difokuskan pada lingkungan masyarakat yaitu
lingkungan fisik, psikologis, sosial, budaya dan spiritual.
Menurut Leavell (1965), ada tiga faktor yang saling mempengaruhi kesehatan dalam lingkungan
yaitu agen (penyebab), hospes (manusia) dan lingkungan.
Agen adalah suatu faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit, seperti faktor biologi, kimiawi,
fisik, mekanik atau psikologis misalnya virus, bakteri, jamur atau cacing., senyawa kimia bahkan
stress. Hospes adalah makhluk hidup yaitu manusia atau hewan yang dapat terinfeksi oleh agen,
sedangkan lingkungan adalah faktor eksternal yang mempengaruhi kesehatan seperti lingkungan
yang kumuh, lingkungan kerja yang tidak nyaman, tingkat sosial ekonomi yang rendah, fasilitas
pelayanan kesehatan.
Kesimpulan
http://www.inna-ppni.or.id/html
1.Konsep Manusia .Manusia bertindak sebagai klien yang merupakan mahluk biopsikososial dan spiritual
yangmemilki sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya
masing-masing. Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigmakeperawatan ini bersifat
individu, keluarga, kelompok dan komunitas dalam suatu system.Konsep manusia lain dalam paradigma
keperatan adalah manusia sebagai system, dimanamanusia terdiri dari komponen subsistem yang telah
membentuk suatu system. Systemtersebut dapat meliputi sistemterbuka, system adaptif dan system
personal, interpersonal dansocial yang secara umum dapat dikatakan sebagai mahluk holistic ( utuh ).
Sebagai systemterbuka, manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan, baik fisik,
psikologis, social maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selaluterjadi
khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar. System adaptif, manusia akanmerespon terhadap
perubahan yang ada dilingkungannya yang selalu akan menunjukkan perilaku adaptif dan maladaptif.
Sebagai system personal, interpersonal dan social, manusiamemiliki persepsi, pola kepribadian dan
tumbuh kembang yang tidak sama, juga memiliki kemampuan interaksi, peran dan komunikasi yang
berbeda, serta kemampuan dalamkehidupan bermasyarakat khususnya dalam pengambilan keputusan
dan otoritas dalammasalah kesehatan.
2.Konsep LingkunganMemandang bahwa lingkungan fisik, psikologis,social budaya dan spiritual
dapatmempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan
denganmeminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkan sehingga tujuan asuhan
keperawatandapat tercapai.
3.Konsep Sehat-SakitKomponen ini memandang bahwa keperawatan adalah bentuk pelayanan yang
diberikan padamanusia dalam rentang sehat sakit. Berdasarkan rentang sehat-sakit tersebut, maka
paradigmakeperawatan yang akan diberikan selama rentang sehat dan sakit tersebut, apakah
statusnyadalam tahap setengah sakit, sakit atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan
asuhankeperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkanstatus
kesehatannya. Rentang sakit sapat digambarkan mulai dari setengah sakit, sakit, sakitkronis dan berakhir
dengan kematian. Sedangkan rentang sehat dapat digambarkan mulaisehat normal,sehat sekalidan
sejahtera sebagi status sehat yang paling tinggi. Melalui rentangini dapat diketahui batasan perawat
dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.Sehat menurut WHO adalah keadaan utuh secara
fisik, jasmni, mental, dan sosial dan bukanhanya satu keadaan yang bebas penyakit cacat dan
kelemahan.Menurut UU No. 23/1992 sehat adalah keadaan sejahtera badan (jasmani), jiwa (rohani),
dansosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Jadi sehat
adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan