Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG.
Kerusakan hutan ( degradasi dan deforestasi ) yang sangat parah dengan laju mencapai 1,8 juta
hektar pertahun (data DepHut ) menyebabkan hutan alam tidak mampu lagi menjadi pemasok kayu
utama untuk bahan baku industri. Padahal kebutuhan kayu setiap tahunnya sangat tinggi dan tak
tergantikan. Kerusakan hutan mengakibatkan efek berantai, mulai dari kerusakan ekosistem,
punahnya Flora dan Fauna, serta munculnya berbagai bencana alam yang justru merugikan
manusia. Untuk itu diperlukan solusi yang dapat mengatasi kerusakan hutan yang terus menerus
sekaligus dapat mencukupi kebutuhan perkayuan.
Kalau saat ini Peternakan telah berhasil mengubah ayam yang dulunya berumur 7 bulan baru bisa
dipotong sekarang dengan bibit yang unggul, pakan yang berkwalitas unggul, serta perawatan yang
intensif dapat diubah menjadi 3 bulan sudah dapat di potong. Demikian juga dengan komoditas lain
seperti halnya pohon penghasil industri kayu. Saat ini banyak pilihan bibit kayu yang mempunyai
umur pendek. Dengan pemeliharaan yang intensif dan tersedianya pupuk Organik atau An Organik
di pasaran yang mendukung nutriisi tanaman industri kayu sehingga pertumbuhan kayu cepat
besar. Hal ini tidak terlepas dari tenaga pendamping yang selalu memberi pembinaan secara terus
menerus.
Saat ini Sengon ( Paraserianthes falcataria ) merupakan salah satu alternatif dan menjadi
primadona baru dalam dunia perkayuan.Dikarenakan pertumbuhannya cepat, masa tebang lebih
pendek, budidayanya lebih mudah, dapat ditanam diberbagai kondisi tanah, kayunya cenderung
lebih lurus, produktivitasnya tinggi, serta multi manfaat.
Dalam pemanfaatan lahan pekarangan / kebun secara kemitraan, agar berhasil optimal diperlukan
komitmen dari semua pihak yang berperan di dalamnya. Mulai dari kelompok tani Sengon, sebagai
pengelola lahan / kebun sengon dan CV. Anugrah Perkasa Sejahtera sebagai Mitra tani yang
sekaligus pemasar agar dapat meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan peluang pasar kayu
rakyat, membangun akses permodalan, dan terbangunnya informasi pasar.
TUJUAN
1. Membantu petani dalam mengoptimalkan lahan milik /pekarangan / kebun yang tidak produktif
menjadi bernilai ekonomi serta ramah lingkungan.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tanggap terhadap lingkungan.
3. Membantu menghambat pemanasan global yg saat ini telah kita rasakan.
4. Menumbuhkan kembali mata air yang telah mati akibat kerusakan hutan.
5. Meningkatkan hasil Carbon di pedesaan., guna menetralisir polusi udara.
6. Meningkatkan peran swasta berbasis kemitraan.
7. Meningkatkan peran petani berbasis Swasta.
Kegunaan
Merupakan kayu serba guna untuk konstruksi ringan, kerajinan tangan, kotak cerutu, veneer, kayu
lapis, korek api, alat musik, pulp. Daun sebagai pakan ayam dan kambing. Di Ambon kulit batang
digunakan untuk penyamak jaring, kadang-kadang sebagai pengganti sabun. Ditanam sebagai
pohon pelindung, tanaman hias, reboisasi dan penghijauan.
B. Anatomi
Nama botanis: (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen), syn. Albizia falcata Backer, famili Mi mosaceae.
Nama daerah :Albizia, bae, bai, jeungjing, jeungjing laut, jing laut, rare, salawaku sa lawaku merah,
salawaku putih, salawoku, sekat,sengon laut, sengon sabrang, sika, sika bot, si kas, tawa sela, wai,
wahagom, wiekkie.Nama lain : Batai (Malaysia Barat, Sabah, Philipina, Ing gris, Amerika Serikat,
Perancis, Spanyol, Italia, Belanda, Jerman); kayu machis (Sarawak); pu ah (Brunei). Penyebaran : Seluruh
Jawa, Maluku, Irian Jaya.
Ciri umum
Kayu teras berwarna hampir putih atau coklat muda pucat (seperti daging) warna kayu gubal umumnya
tidak berbeda dengan kayu teras. Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus,
bergelombang lebar atau berpadu. Permukaan kayu agak licin atau licin dan agak mengkilap. Kayu yang
masih segar berbau petai, tetapi bau tersebut lambat laun hilang jika kayunya menjadi kering. Sifat kayu :
Kayu sengon termasuk kelas awet IV/V dan kelas IV-V dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49). Kayunya
lunak dan mempunyai nilai penyusutan dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 persen dan
5,2 persen (basah sampai kering ta nur). Kayunya mudah digergaji, tetapi tidak semudah kayu meranti
merah dan dapat dikering kan dengan cepat tanpa cacat yang berarti. Cacat pengeringan yang lazim
adalah kayunya me lengkung atau memilin.
(Martawijaya dan Kartasujana, 1977).
Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabot an rumah
tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp kertas dan lain-lain.
Studi Perbandingan Metode Sampling Bor Riap dengan Disk untukPengukuran Proporsi dan
Dimensi Serat Kayu Sengon Salomon(Paraserianthes falcataria, (L.) Nielsen)
Penggunaan metoda bor riap dan metoda disk tidakmemberikan perbedaan yang nyata untuk
pengukuran dimensi serat..Demikian juga terhadap proporsi sel juga tidak memberikan perbedaan
yang nyata seba gai akibat perbedaan penggunaan kedua metoda tersebut. Letak kedudukan kayu
pada arah radial tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap hasil pengukuran proporsi tipe
sel. Untuk dimensi serat terdapat variasi sebagai berikut Panjang serat berbeda nyata pada arah
radial, dimana panjang serat untuk bagian dekat kulit lebih panjang dibanding bagian dekat hati,
demikian juga untuk tebal dinding sel kayu. Diameter serat dan dia meter lumen tidak berbeda nyata
pada arah radial kayu (Praptoyo,2005)
DAFTAR PUSTAKA
Martawijaya. A, I. Kartasujana. 1977.
Ciri Umum, Sifat dan Kegunaan Jenis-Jenis Kayu Indonesia. Publikasi Khusus No 41.
LPHH, Bogor.Praptoyo,H.,2005. Studi
Perbandingan Metode Sampling Bor Riap dengan Disk untuk Pengukuran Proporsi dan Dimensi
Serat Kayu Sengon Salomon (Paraserianthes falcataria, (L Nielsen) J. Ilmu & Teknologi Kayu
Tropis Vol.3 No. 2 2005
www.dephut.go.id/budidayasengon/j/54/5 diakses 3
desember 2008.
Harga Rp
470.000,600.000,660.000,690.000,720.000,-
Harga Rp
770.000,810.000,900.000,1.200.000,-
PEMASUKAN
Hasil Tebang ( umur 5 th ) 1200 X Rp. 450.000,-
Rp. 540.000.000,-
Adapun Paket Mitra Usaha Pola bagi Hasil dengan pembagian 70:30, yang kami miliki :
1. Tabungan Pendidikan Anak dengan Kayu Sengon
Biaya total 10,3 juta untuk 200 pohon sengon solomon
2. Tabungan Perumahan melalui Sengon Albasia
Biaya total 30 juta untuk 500 pohon sengon solomon
3. Tabungan Hari Tua melalui Kayu Sengon
Biaya total 60 juta untuk 1200 pohon sengon solomon
Kami juga menawarkan sistem kerjasama penanaman sengon solomon tanpa bagi hasil yang
disebut Sistem Proyek Tanam Lepas.
Proyek Tanam Lepas ada 3 jenis:
Langsung tanam sampai hidup dengan garansi 2 minggu setelah tanam dan biaya 25 juta
untuk 1200 pohon.
Tanam sengon dan perawatan selama 3 bulan ( pemupukan pertama ) dengan biaya 40 juta
untuk 1200 pohon.
Tanam sengon dan perawatan serta pemeliharaan selama 2 tahun dengan biaya 90 juta untuk
1200 pohon.
Kami akan memberikan bimbingan teknis pemeliharaan sampai panen kepada mitra usaha.
Sistem Pembayaran Paket Proyek Tanam Lepas sebagai berikut
1. Pembayaran 50% di bayar 1 minggu sebelum tanam.
2. Sisa pembayaran 7,5% dilakukan bertahap setiap 3 bulan sebelum perawatan.
Untuk proyek tanam lepas keuntungan sepenuhnya milik Mitra Usaha.
Lahan dan biaya disediakan oleh Mitra Usaha.