Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Percobaan
Menentukan kandungan air dalam minyak mentah atau crude oil untuk
Dasar Teori
Minyak mentah yang kita produksi secara langsung dari dalam perut bumi
Volume minyak murni yang mengalir melalui flow line akan berkurang
karena minyak telah bercampur dengan air.
b.
pemisahan jika telah terjadi emulsifikasi, yaitu dengan menggunakan metodemetode berikut:
a. Metode gravitasi settling (gaya berat)
b. Metode pemanasan/heating (heat treatment)
c. Metode electric (electrical dehydration)
d. Metode kimiawi (chemical dehydration)
e. Metode sentrifugal
f. Metode destilasi
g. Metode absorbsi
Air mempunyai kemampuan untuk melarutkan kebanyakan zat-zat
organik. Sifat-sifat fisika air adalah:
Titik didih
= 100 C
Densitas
= 1 gram/ml
Berat molekul = 18
Air permukaan dan air produksi mengandung sejumlah zat yang dihasilkan
oleh kontak air dengan tanah dan batuan formasi sehingga air melarutkan
sejumlah komponen dari tanah dan batuan formasi tersebut. Selain itu air
mengandung padatan yang tersuspensi dari gas yang terlarut.
Air serimg terkandung dalam minyak mentah atau crude oil sebagai fasa
cair bersama-sama dengan minyak atau gas yang terkandung didalamnya. Elemen
minyak bumi atau crude oil antara lain: karbon, hidrogen, belerang, nitrogen, dan
oksigen, dimana elemen-elemen ini akan membentuk minyak bumi ataupun air.
Kandungan air yang terdapat didalam minyak bumi atau crude oil akan
menyebabkan viscositas minyak bumi berbeda-beda antara satu tempat dengan
lainnya. Disamping itu gas juga mempengaruhi terhadap kekentalan minyak bumi.
Kandungan air ini perlu ditentukan agar bisa diketahui berapa presentase
kandungan air ini didalam minyak bumi melalui percobaan di laboratorium.
Biasanya minyak bumi yang ditentukan kandungan airnya dengan cara ini berasal
dari crude oil yang sudah ada didalam tangki. Salah satu fungsi dari penentuan
kandungan air ini yaitu bisa dipakai untuk melihat kualitas crude oil yang
nantinya akan dapat berhubungan dengan harga jualnya. Jika kandungan airnya
banyak maka mutu dari crude oil tersebut adalah jelek sehingga harga jualnya
semakin rendah ataupun sebaliknya.
Perubahan temperatur dan tekanan menyebabkan beberapa zat yang
terlarut kedalam air mungkin menjadi tidak terlarut lagi, sehingga memisahkan
diri dan membentuk scale atau padatan yang tersuspensi. Jumlah dan kombinasi
yang mungkin timbul pada penanganan masalah ini sangat banyak, diantaranya:
formasi.
Terjadinya koreksi pada alat bawah permukaan ataupun dipermukaan.
Penambahan kerja pada roda Sucker Rod Pump.
Pada proses penginjeksian air kedalam formasi maka kita harus melakukan
peralatan permukaan.
Untuk mencegah korosi pada alat-alat permukaan maupun alat-alat bawah
permukaan.
Hal yang perlu kita lakukan untuk mengatasi masalah air ini adalah dengan
menentukan komposisinya. Untuk itu kita perlu melakukan suatu analisa tentang
air dari formasi tersebut. Pengambilan contoh air yang kita analisa tersebut harus
dapat mewakili air yang terdapat pada sistem tersebut.
Pada pengambilan contoh air di lapangan, biasanya dilakukan pada
wellhead atau kepala sumur dan bukan trater pada tangki penampungan air
tersebut. Air yang diambil tersebut sebaiknya ditempatkan pada suatu jerigen atau
botol plastik. Namun, apabila contoh yang digunakan tersebut untuk menentukan
oil content atau kandungan dari suatu minyak maka yang kita gunakan adalah
botol gelas.
Kualitas suatu fluida hidrokarbon tergantung pada nilai oAPInya. Semakin
kecil nilai oAPInya menunjukkan bahwa kandungan air dan endapan sedimennya
semakin tinggi, berat jenisnya semakin besar, dan demikian kualitas minyaknya
semakin menurun. Secara matematis dapat dilihat dari persamaan berikut ini:
SG =
..................................................................................................(2-1)
API =
131,5...............................................................................(2-2)
Bitumen
= 4
Minyak berat
= 10 - 20 API
Minyak sedang
= 20 - 30 API
Minyak ringan
= 30 - 50
API
Kondensat
= 50 70
API
Gas
= > 70
API
Adapun hubungan antara kandungan air dengan kualitas minyak, yaitu dapat
ditinjau dari keadaan permukaan. Air yang bersifat asam maupun basa memiliki
kemampuan untuk menyebabkan problem dalam produksi. Apabila air bersifat
asam, maka akan timbul korosi. Korosi dapat terjadi di tubing, flowline, atau
separator. Jika air bersifat basa, maka problem yang akan timbul adalah scale.
Scale merupakan endapan mineral sebagai hasil kristalisasi antara ion-ion (anion)
dari air formasi. Ketika kadar air dalam minyak tinggi dapat menyebabkan
kerusakan dalam peralatan. Sehingga setiap perusahaan maupun nasional
memiliki standar kadar air yang diperbolehkan, maka dari itu pemisahan air
dengan minyak sangat diperlukan.
2.3.
2.3.1. Alat
1.
Condenser
2.
3.
4.
Receiver
Ground Flask Joint
Electrical Oven
2.3.2. Bahan
1.
2.
3.
4.
2.4.
Prosedur Percobaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.