You are on page 1of 3

Abstrak Pada eksperimen ini kita akan

merangkai rangkaian RC dan RL, lalu melihat


bagaimana gelombang pada masing-masing
rangkaian dan menentukan beda fasanya.
Dengan melakukan eksperimen ini pula kita
mencoba menganalisis mekanisme masuknya
tegangan pada kapasitor dan induktor.

kapasitansinya, kita dapat menggunakan


persamaan:

Dengan sebagai frekuensi, dan


nilai
dari kapasitornya.
Sedangkan pada rangkaian RL, kita
menggunakan resistor dan induktor.
Ketika rangkaian RL ini diberi sumber AC,
tegangan akan mencapai maksimum
lebih dulu daripada arus. Arusnya lebih
ketinggalan daripada tegangan karena
ketika arus mengalir, tegangan induksi
yang ada pada induktor akan melawan
arus. Untuk menentukan beda fasa pada
rangkaian ini kita dapat menggunakan
persamaan:

Kata kunci Resistor, kapasitor, induktor,


beda fasa.

I.
A.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada praktikum ini kita pasti akan
mengguna kan resistor, kapasitor dan
induktor. Resistor merupakan komponen
elektronika yang selalu digunakan dalam
rangkaian
elektronika
karena
dia
berfungsi sebagai penghambat arus
listrik. Jadi dengan menggunakan resistor
listrik dapat didistribusikan sesuai dengan
kebutuhan.
Kapasitor
merupakan
komponen elektronika yang mempunyai
fungsi untuk menyimpan medan listrik.
Sedangkan induktor mempunyai fungsi
sebagai penyimpan medan magnet.
Dalam rangkaian RC, kita menggunakan
resistor dan kapasitor . Sedangkan pada
rangkaian RL, kita menggunakan resistor
dan induktor. Dan pada praktikum kali ini
rangkaian tersebut akan dihubungkan
dengan sumber AC. Ketika rangkaian RC
dihubungkan
terhadap
sumber
AC,
tegangan ini akan jatuh pada resistor dan
kapasitor dengan fasa yang berbeda,
karena tegangan yang jatuh pada dua
komponen tersebut dengan waktu yang
berbeda. Untuk mengetahui perbedaan
fasa antara arus dan tegangan, kita
dapat melihat perbedaan fasa antara
tegangan pada kapasitor dan tegangan
pada resistor. Jadi, dengan melihat beda
fasa anatara tegangan yang jatuh pada
kapasitor dan resistor sama dengan
melihat beda fasa antara arus dan
tegangan. Dan perlu diingat tegangan
yang jatuh pada resistor itu sefasa
dengan arus. Untuk melihat beda fasa
() antara arus dan tegangan kita dapat
memakai persamaan:

Dengan
sebagai reaktansi dari
induktor, dan
sebagai nilai hambatan.
Dan untuk mencari induktansinya, bisa
dicari dengan persamaan:

Dengan
sebagai frekuensi dan
merupakan
nilai
dari
induktor.
Menghitung beda fasa antara tegangan
dengan arus dapat dilakukan dengan
memakai osiloskop, baik itu rangkaian RC
ataupun RL.
B.

Tujuan
1. Mengetahui dan menghitung
pergeseran fasa pada rangkaian RL dan
RC
2. Membuktikan secara eksperimen
pergeseran fasa pada rangkaian RL dan
RC
3. Mengetahui proses selisih tegangan
yang masuk pada rangkaian RL dan RC

II.
A.

METODE EKSPERIMEN

Waktu dan tempat


Eksperimen pada modul pergeseran fase
rangkaian RL dan RC dilakukan pada
pukul 09.30 samapai 11.50 dan
tempatnya di laboratorium fisika.

Dengan
merupakan beda fasa,
merupakan nilai dari hambatannya, dan
merupakan
reaktansi
dari
kapasitornya.
Dan
untuk
mencari

B.

Alat dan bahan


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Osiloskop dual trace


Projectboard
Resistor 21.8 K dan 8.0 K
Kapasitor 33 F
Induktor 14 mH
Function generator

7. Multimeter
C.

Prosedur percobaan
Rangkaian RC

Pertama-tama hitung semua nilai


resistor, kapasitor, dan induktor
dengan menggunakan multimeter
Buat rangkaian seri pada projectboard
dengan menggunakan resistor 21.8
K dan kapasitor 33 F
Lalu dihubungkan dengan osiloskop
dan function generator seperti pada
gambar 1.1
Kemudian kita beri rangkaian tersebut
dengan sumber AC, pada frekuensi 1
kHz, 2 V dengan function generator
Setelah itu akan muncul gelombang
yang terlihat pada layar osiloskop
Kemudian ambil beberapa foto
gelombang tersebut
Kemudian amati gelombang tersebut

Rangkaian RL

Buat rangkaian seri pada project


board dengan menggunakan resistor
21.8 K dan induktor 14 mH

Lalu dihubungkan dengan osiloskop


dan function generator seperti pada
gambar 1.1

Kemudian kita beri rangkaian tersebut


dengan sumber AC, pada frekuensi 1
kHz, 2 V dengan function generator

Setelah dihubungkan akan muncul


gelombang pada layar osiloskop

Kemudian ambil beberapa foto


gelombangnya

Lalu amati apa yang terjadi pada


gelombnag tersebut
Rangkaian RL dan RC

Pertama rangkai resistor 21.8 k


dengan kapasitor 33F pada
projectboard

Kemudian rangkai resistor 8.0 k


dengan induktor 14mH pada project
board yang sama.

Kemudian sambungkan dengan


function generator (secara paralel)
pada frekuensi 1 kHz, 2V, sumber AC

Pindahkan mode yang asalnya


menggunakan 1 channel menjadi dual.

Kemudian ambil beberapa foto


gelombang yang muncul pada layar
osiloskop

Dan amati yang terjadi

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel perubahan fasa pada rangkaian RC

Resistor ()
21.8x10

Kapasitor (F)
33x10

-6

XC ()

()

4.852

0.01266

Tabel perubahan fasa pada rangkaian RL

Resistor ()
21.8x10

Induktor (H)
14x10

-3

XL ()

()

87.92

0.2309

Setelah melakukan eksperimen modul ini,


kita dapat melihat perbedaan fasa antara
tegangan pada masing-masing rangkaian.
Untuk rangkaian RC, pada resistor arus
tegangannya sefase, karena tidak terjadi
perbedaan fase maka beda fasenya adalah
0. Ketika melakukan percobaan, ternyata
gelombang yang datang pada tegangan
yang jatuh pada kapasitor lebih lambat 90
(lihat gambar 1.1 di lampiran).
Sedangkan untuk rangkaian RL, ketika
melakukan percobaan ternyata gelombang
yang datang (pada tegangan yang jatuh di
resistor) lebih cepat 90 (lihat gambar 1.2 di
lampiran).
Pada
percobaan yang
ketiga
yaitu
rangkaian RL dan RC yang dirangkai paralel,
gelombangnya (tegangan yang jatuh pada
kapasitor
dan
induktor)
membentuk
gelombang yang destruktif atau saling
menghilangkan (lihat gambar 1.3). Ini
terjadi karena gelombang dari tegangan
kapasitor datangnya lebih lambat 90 dari
tegangan
pada
resistor,
sedangkan
gelombang pada tegangan induktor sendiri
datangnya lebih cepat 90 sehingga ketika
gelomabang tersebut bertemu jadi saling
menghilangkan.
Adanya beda fasa ini dapat dikarenakan
tegangan yang jatuh pada masing-masing
komponen tiba pada waktu yang berbeda.
Mekanisme masuknya tegangan pada
kapasitor. Bila ada rangkaian kapasitor
diberikan tegangan maka arus akan masuk
ke kapasitor, karena fungsi kapasitor adalah
menyimpang muatan maka tegangan akan
terus mendorong arus agar kapasitor terisi
penuh oleh muatan. Pada saat kapasitor
penuh dengan muatan elektronnya maka
tegangan akan berubah kembali. Kemudian
arus akan keluar dari kapasitor dan mengalir
kedalam rangkaian. Sedangkan mekanisme
masuknya
tegangan
pada
rangkaian
induktor yaitu ketika induktor diberi arus,
dia
mempunyai
kecenderungan
untuk
mempertahankan
nilai
arus
yang
melewatinya.
Ketika
nilai
arus
yang
melewati
suatu
induktor
bertambah,
induktor itu akan menahan perubahan arus
itu dengan cara menghasilkan tegangan.
Untuk menyimpan energi pada suatu
induktor, nilai arus yang melewatinya harus

naik.
Artinya,
medan
magnet
yang
dihasilkannya harus bertambah kuat dan
dari perubahan dari kekuatan medan ini
akan menghasilkan suatu tegangan.

IV.
A.

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah
menganilisis,
kita
dapat
menyimpulkan bahwa
gelombang untuk
tegangan yang jatuh pada kapasitor dan
tegangan yang jatuh pada induktor itu
berbanding
terbalik, gelombang untuk
kapasitor datang lebih lambat 90, sedangkan
gelombang untuk induktor lebih cepat 90. Dan
adanya beda fasa terjadi karena tegangan
yang jatuh pada masing-masing komponen
tiba pada waktu yang berbeda.
B.

Saran

Saran saya adalah ketelitian dalam


merangkai dan menentukan beda fasa
dan menganalisis hasil dari praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]

Paul A, Tipler Fisika Untuk Sains Dan Teknik 2. Jakarta:


Erlangga, 2001. (Terjemahan)
Malvino, Albert Prinsip-Prinsip Elektronik. Jakarta:
Erlangga,1981. (Terjemahan)
Margunadi, AR Teori Rangkaian (Dasar-Dasar). Jakarta:
Erlangga, 1990.

You might also like