Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Transportasi yang menyangkut pergerakan orang dan barang
pada hakekatnya sudah dikenal secara alamiah semenjak manusia
ada di bumi, meskipun pergerakan atau perpindahan itu dilakukan
dengan sederhana. Sepanjang sejarah transportasi baik volume
maupun teknologinya berkembang dengan pesat. Sebagai akibat dari
kebutuhan akan transportasi, maka timbulah tuntutan untuk
menyediakan sarana dan prasarana agar pergerakan tersebut dapat
berlangsung dengan aman, nyaman dan lancar serta ekonomis dari
segi waktu dan biaya. Pejalan kaki adalah perpindahan orang tanpa
alat angkut (alat angkutnya adalah kaki)
Dalam penyediaan prasarana transportasi yakni bangunanbangunan yang diperlukan tentunya disesuaikan dengan jenis
sarana atau alat angkut yang digunakan. Penyediaan tersebut
dipengaruhi beberapa faktor, a.l. kondisi alam, kehidupan manusia
serta teknologi bahan dan bangunan.
Definisi ;
Sistem adalah suatu bentuk keterkaitan antar variable /
komponen dalam tatanan yang terstruktur, sehingga berkelakuan
sebagai suatu keseluruhan dalam menghadapi rangsangan yang
diterima dibagian manapun.
Jika satu komponen dalam sistem berubah, akan berpengaruh
terhadap komponen yang lain / keseluruhan.
Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterkaitan dan keterikatan
antara penumpang, barang, sarana dan prasarana yang berinteraksi
transportasi
diselenggarakan
dengan
maksud
untuk
Jalan raya
Jalan rel
ASDP
memberikan
keseluruh
pelayanan
penjuru
pergerakan
negeri
orang dan
sehingga
barang
memberi
hampir
andil
bagi
digunakan angkutan pipa (minyak dll), belt conveyer (untuk bijih besi
dll) atau angkutan kabel. Transportasi sendiri terjadi karena tidak
selamanya aktifitas dapat dilakukan
di tempat tinggalnya.
adanya
mall
akan
membangkitkan
arus
Increase land
value
Increase
accesibility
Greater traffic
need
Added transportation
facilities
ke
kebutuhan
penambahan
tempat
akan
tersebut,
dampaknya
transportasi/lalulintas.
fasilitas
transportasi
akan
Untuk
(angkutan
menaikkan
itu
perlu
umum
dsb),
Tp. kerja
terjadinya
pergerakan
dikelompokkan
sesuai
mencari nafkah
belanja
2. sosial
mengunjungi famili
3. pendidikan
ke sekolah
kursus
ke puncak
nonton bioskop
kafe
Pola
variasi
harian
jam
puncak
tiap
daerah
berbeda,
0 7 .0 0
1 3 .0 0
1 7 .0 0
jam
Moda
angkutan
yang
digunakan
sangat
variatif
dengan
kereta api
kapal, ferri
kendaraan pribadi
jalan kaki
ke pasar becak
SISTRANNAS
MISI SISTRANNAS
10
tinggi
dalam
perannya
sebagian
bagian
dari
terselenggaranya
jasa
pembangunan nasional.
Tujuannya
adalah
untuk
dapat
terjangkau
oleh
kemampuan
masyarakat
dalam
rangka
PENGERTIAN SISTRANAS
komponen-komponen
pelayanan
jasa
transportasi
secara
kegiatan
yang
meliputi
kumpulan
perangkat
lunak,
dalam
tatanan
yang
membentuk
satu
kesatuan
rangka
sasaran
mewujudkan
utama
SISTRANAS
dalam
yang
penyelenggaraan
sekaligus
jaringan
11
kualitas
administrasi
Negara
di
sector
transportasi.
yang
dikeluarkan
oleh
Badan
Penelitian
dan
PROBLEM TRANSPORTASI
12
Kebisingan naik
Selain itu, polusi udara yang terjadi sekarang ini ternyata sebagian
besar, yaitu
13
Lain-lain
Transportasi
yang
tinggi
karena
harus
berganti
moda
setiap
14
T ek n ik
Ekonom i
P la n o lo g i
G e o g r a fi
W ila y a h
T t. r u a n g
T ran sp o r ta si
H ukum
S o sia l
B u d ay a
L in g k u n gan
sambil berlari.
Ada
yang
kepada
masyarakat
dan
para
pemangku
16
PERANAN
TRANSPORTASI
social,
politik
maupun
dalam
menjaga
pertahanan
1. Peranan Ekonomi
Dalam pertumbuhan ekonomi, kebutuhan akan transportasi
pasti meningkat pula, secara umum dapat dilihat dari 3 faktor.
a. Produksi meningkat bahan baku yang diangkut dari
lokasi bahan / pertanian meningkat, demikian juga hasil
produksi yang diangkut ke konsumen meningkat pula.
b. Peningkatan volume produksi berarti perluasan wilayah
eksploitasi sumber bahan baku dan wilayah pemasaran
c. Peningkatan kegiatan ekonomi meningkatkan mobilitas
2. Peranan Sosial
17
saudara/teman,
undangan
pesta
dan
menengok
lain-lain.
orang
Dalam
sakit,
hal
ini
menghindari
transportasi
perjalanan rekreatif
3. Peranan Politik
Indonesia sebagai negara kepulauan, secara politis rentan
terhadap masalah kesatuan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu
dibutuhkan
peranan
politik
untuk
mengembangkan
sistem
memudahkan
mobilitas
dalam
pertahanan
dan
keamanan
4.
Peranan lingkungan
18
batas.
Pertumbuhan
ekonomi
yang
menuntut
Sangat
diharapkan
sistem
transportasi
dapat
TEKNOLOGI TRANSPORTASI
Prinsip
dasar
dari
pengembangan
teknologi
transportasi
19
a. transportasi darat
Awalnya manusia memindahkan barang dengan tangan dan
punggungnya, tapi kemampuannya sangat terbatas. Kemudian
mulai menggunakan hewan (kuda, keledai, unta dll) sehingga
produktivitas,
jarak
tempuh,
kecepatan
perpindahan
meningkat,
Sejalan dengan kemajuan teknologi, mulai dikembangkan
kereta kuda / pedati, selanjutnya perkembangan teknologi
otomotif,
metal
dan
elektronika
membuat
orang
dapat
memanfaatkan sumber daya alam untuk membuat bermacammacam kendaraan bermotor dan lokomotif yang cukup berhasil
memenuhi kebutuhan pergerakan penumpang dan barang.
b. transportasi laut
Sebelum
dapat
memanfaatkan
tenaga
angin,
manusia
20
c. transportasi udara
Seperti moda yang lain, transportasi udara juga berkembang.
Pemanfaatan burung merpati untuk
sarana
transportasi
kerja
keras
manusia
dalam
rangka
melawan
mengatasi
keterbatasan
kapasitas
angkut,
jarak
KARAKTERISTIK TRANSPORTASI
21
22
Guna lahan
1
Guna lahan
transportasi
Konsep ;
Konsep yang digunakan dalam interaksi antara guna lahan dan
transportasi adalah seperti berikut.
kegiatan
guna
lahan
memerlukan
pengadaan
prasarana transportasi
sedang pengadaan prasarana transportasi mendorong
timbulnya kegiatan guna lahan.
B.
Dengan
demikian
seorang
Land
Use
Planner
dapat
23
Tujuan :
Perencanaan sistem interaksi land use dan transportasi ini
adalah untuk mencapai keseimbangan yang efisien antara kegiatan
guna
bisa
suatu
tata
guna
lahan
tanpa
sekaligus
1. EXPLISIT
Pada sistem ini tiap jenis peruntukan / kegiatan dibedakan
lokasinya ;
pemukiman
industri
pertokoan
P em u k im a n
In d u str i
P erto k o a n
Keuntungan ;-
kegiatan tersentralisir
24
Kerugian ;
lalulintas searah
dari
segi
transportasi
sistem
mix-land-use
25
tidak
menjadi
beban
kota
yang
sudah
ada.
K o ta i n d u k
M an d iri
26
C o st / b iay a
P u s a t k o ta I
P u s a t k o ta I I ( k o ta b a r u )
J arak
G b r . G r a fi k h u b u n g a n B i a y a d a n j a r a k
Pada pusat kota, harga tanah untuk perkantoran sangat
mahal, semakin jauh daripusat kota harga tanah semakin
murah, hal ini akan berbeda jika di luar kota ada daerah/kota
satelit atau kota mandiri. Sebaliknya biaya untuk transportasi
semakin dekat dengan tempat bekerja, biaya makin murah.
membangkitkan perjalanan
27
lingkungan ?
Trip generation.
28
oleh
suatu
pusat
kegiatan.
Jumlah
yang
Trip distribution
Tujuan
permodelan
distribusi
perjalanan
ini
adalah
untuk
29
c) Model gravitasi.
Model ini berdasarkan prinsip fisika bahwa daya tarik antar
2 buah tata guna tanah sama dengan gaya pada model
gravitasi.
Ada
model
Unconstrained,
Production
Modal Split
Model pemilihan moda untuk mengetahui jenis kendaraan (moda)
yang diperkirakan akan digunakan, apakah mereka memakai
kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Hal ini dipakai untuk
mendapatkan
prediksi
pemilihan
moda
dengan
menggunakan
30
Trip assignment
Pelimpahan rute adalah suatu proses dimana pergerakan antara 2
zona untuk suatu moda tertentu dibebankan atau dilimpahkan ke
suatu rute yang terdiri dari ruas-ruas jalan tertentu.
Analisis pelimpahan rute ini terdiri dari dua bagian utama;
Pengembangan
model
yang
menggabungkan
sistem
impedence
(jarak,
waktu,
biaya),
semua
Multipath assigment
31
Disasumsikan
pengendara
tidak
tahu
informasi
rute
Probabilistic assigment
Pemakai jalan menggunakan factor-factor selain transport
impedence, misal factor kualitatif seperti pemandangan
yang indah, aman.
Capacity restraint
Adanya
pembatasan
kapasitas
jalan
untuk
lalulintas
tertentu.
Jadi model pelimpahan rute yang disesuaikan dengan hipotesa di
atas adalah :
-
Multipath assignment,
Capacity restraint
marka jalan ?
32
Dan lain-lain.
Dengan demikian hubungan interaksi antara guna lahan dan
transportasi dapat berjalan dengan baik.
kebijakan
dan
regulasi
yang
sangat
mungkin
JARINGAN TRANSPORTASI
33
tempat dan dari jenis dan kualitas yang sama. Ini terutama
dilakukan dengan menggunakan konsep jaringan jalan ( lihat di
depan )
Seperti
yang
sudah
dijelaskan
di
depan,
perencanaan
tataguna
direncanakan
akan
lahan,
karena
memperlancar
jaringan
aktifitas
yang
jalan
ada.
yang
Bentuk
sistem
menjadi
sederhana
dan dapat
misalnya
pusat
perdagangan
(Central
Bussines
34
keluar
kota.
Kota-kota
di
Eropa
banyak
d) Jaringan jalan
Jaringan ini sering terdapat pada jaringan transportasi antar
kota pada banyak koridor perkotaan yang telah berkembang
pesat.
e) Jaringan Heksogonal
Jaringan
jalan
ini
jarang
dipakai
tetapi
mempunyai
jalan
ini hampir
sama
dengan
jaringan
jalan
35
dengan
kondisi
dan
situasi
daerah
yang
a) Grid
b) Radial
c) cincin radial
36
d) jaringan jalan
e) heksagonal
f) delta
37
2 CIREBON
3 SUBANG
5 BANDUNG
4 BOGOR
6 CIANJUR
7 SUKABUMI
Simpul : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Ruas
: 12,13
14,35
35,47
56,67
rangka
mewujudkan
citra
berperjalanan
dengan
bus
38
(angkutan
umum).
Fasilitas
angkutan
umum
secara
umum
vital
dalam
mendukung
keselamatan
dan
kelancaran
operasional bus.
TERMINAL
DEFINISI :
Terminal adalah suatu titik dimana penumpang dan angkutan
barang memasuki dan meninggalkan sistem trasportasi.
barang
dari
waktu
kedatangan
hingga
waktu
39
pembagian
barang,
pemilihan
trayek,
pemberangkatan
dari
kendaraan-kendaraan
angkut.
e. Tempat
penumpang
dan
barang
mengumpul
dan
TEMPAT HENTI
jalan
rute
bus.
Beberapa
kawasan
padat
yang
tinggi,
misal
jalan
masuk
pemukiman,
sempurnanya
perencanaan
tempat
henti
ini
40
PERENCANAAN TERMINAL
melibatkan
banyak
factor
seperti
manusia,
barang,
dan
mudah
dicapai
dan
sebagainya,
perlu
langkah
a. Penentuan lokasi
b. Penentuan luas area
c. Tata letak bangunan
d. Pola pergerakan kendaraan, orang dan barang
e. Pengelola terminal
lokasi
terminal
dilakukan
dengan
mempertimbangkan ;
-
41
42
Pola
pergerakan
harus
menjamin
kelancaran,
sebagai
perjalanan
serta
menuntut
adanya
tempat
tempat
sistem
awal
pergantian
dan
akhir
moda
pengelolaan
kegiatan
transportasi
yang
terpadu.
43
kegiatan,
dan
fungsi
akan
menghasilkan
suatu
sistem
penumpang
jarak
jauh
(>
100
km)
dan
perjalanannya
relatif
singkat,
kepentingan
pribadi
untuk
mencapai
dan
meninggalkan
Pengembangan.
44
sedang
beroperasi
serta
kenyamanan
penumpang
yang
a). Spasi
Spasi atau jarak rata-rata antar tempat perhentian angkutan
umum disarankan oleh Vuchic sebesar 400 hingga 600 meter,
namun masih dimungkinkan pada jarak 300 meter. Penggunaan
spasi
yang
kurang
dari
300
meter
pada
jalur
bus
reguler
45
(1984)
memberikan
Tipe bus
Lokal
Limited stop
Ekspres
CBD
120 240
120 240
120 300
Spasi (m)
Non CBD
lama
Baru
150 240
300 450
360 900
600 1.500
1.200 9.000
1 3 mil
b). Lokasi
Menurut Vuchic (1981), lokasi terpat perhentian umum di
jalan raya diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :
-Near Side (NS)
-Far Side (FS)
-Mid Block (MB)
46
jalan,
meskipun
demikian
lebih
baik
lagi
bila
Berdasarkan
tipe
area,
lokasi
tempat
perhentian
bus
1. daerah pemukiman
2. daerah industri
3. pusat kegiatan bisnis
4. fasilitas pendidikan dan kesehatan
5. kegiatan hiburan
47
kerb side
bus shelter
lay-bus
ini
memanfaatkan
trotoar
untuk
menampung
pada
trotoar
dan
jalan
sempit
yang
tidak
b). Lay-bys
Bentuk ini digunakan pada trotoar yang cukup lebar sehingga
dapat dibuat lekukan yang memungkinkan bus berhenti di
dalam lekukan tersebut di luar badan jalan. Keuntungan
bentuk ini adalah mengurangi ganggungan terhadap lalulintas
pada saat menaikkan bus berhenti lebih lama.
48
20 m
20 m
TROTOAR
2,75 m
SISTEM PARKIR
49
dll)
mengurangi
diharuskan
parkir
di
mempunyai
jalan
yang
fasilitas
akhirnya
parkir,
akan
sehingga
mengurangi
SISTEM BUDAYA
sehingga
kebiasaan
masyarakat
agraris
masih
50
Kebiasaan
menyeberang
jalan
yang
seenaknya
tanpa
sehingga
dibongkar
lagi.
Selain
itu
tempat
diharapkan.
Kedisiplinan
berlalulintas
masih
perlu
MODA TRASPORTASI
darat
dapat
dibedakan
Pengembangan
teknologi
perkembangan
moda
moda
jalan
masing-masing
tersebut
dan
moda
yang akhirnya
kereta
api.
mendorong
akan
memacu
perkembangan transportasi.
MODA DARAT
51
mudah dikembangkan
Keburukannya :
-
tidak efisien
pemborosan energi
keselamatan rendah
Lain-lain :
-
52
2. Menurut peran/fungsinya,
-
Arteri
Kolektor
Lokal
Lingkungan
SISTEM JARINGAN
53
Kecp. min,
km/jam
60
30
40
20
Lebar
min, m
Primer
20
7,5
Sekunder
10
Primer
15
Sekunder
10
7,5
6,5 atau
3,5
6,5 atau
3,5
Fungsi jalan
Arteri
Kolektor
Lokal
Lingkungan
Primer
Sekunder
Primer
Sekunder
11
9
9
9
Akses ke
jalan
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
tidak
dibatasi
tidak
dibatasi
tidak
dibatasi
tidak
dibatasi
Volume,
smp
>20.000
>10.000
>6.000
>2.000
> 500
Sesuai dengan peran dan fungsinya dalam sistem jaringan jalan (UU
no 38 th 2004 dan PP no 34 th 2006 tentang jalan), jalan dibedakan :
-Arteri Primer , yaitu jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu
yang berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu
dengan kota jenjang kedua
-Arteri sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan kws primer
dengan kws sekunder kesatu, atau menghubungkan kws sekunder
kesatu dengan kws sekunder kesatu lainnya atau kws sekunder
kesatu dengan kws sekunder kedua
-Kolektor Primer, yaitu jalan yang menghubungkan antar kota
jenjang kedua atau kota jenjang kedua dengan ketiga
-Kolektor sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan antara pusat
jenjang kedua atau antara pusat jenjang kedua dengan ketiga
-Lokal Primer, yaitu jalan yang menghubungkan persil dengan kota
pada semua jenjang.
54
55
4. Menurut pungutan
-
Tol
Non Tol
5. Menurut hambatan
-
6. Menurut pengelolaan
-
Jalan
desa,
yaitu
jalan
yang
dibina
oleh
pemerintah desa
56
LHR
Untuk ketertiban lalulintas, jalan perlu dilengkapi dengan ramburambu lalulintas, marka jalan, traffic light, pagar pengamanan,
median pemisah jalur dan lain-lain.
57
rangkaian
kereta
komuter
terdiri
dari
terkait
dengan
frekuensi
gangguan
yang
ditimbulkannya.
mahal investasi
polusi rendah
tidak bising
Diesel :
praktis
bising
kotor
bising
Uap :
58
kotor
Keunggulan ;
-
59
Pompa tekan
Daya gravitasi
Gerbong pengangkut
rel untuk merentangkan kabel baja yang dikontrol dari
terminal.
MODA LAUT
60
a) Jenis umum;
-
tanker
kapal curah
kapal penumpang
kapal penolong
b) Berat
-
Berat kosong
Loaded (penuh)
Light
(kosong)
sama
dengan
berat
air
yang
dipindahkan
-
Kapal konvensional
61
angkutan
laut
yang
penting
untuk
negara
MODA UDARA
Perhubungan
udara,
Departemen
Perhubungan.
udara
dilaksanakan
dengan
menggunakan
Pribadi, perusahaan
Organisasi
Oraganisation),
ICAO
FAA
(International
(Federation
Civil
Aviation
Aviation
Agency
62
Sifat-sifat
ini
dipakai
untuk
merancang,
apron,
Panjang landasan
Sifat-sifat lainnya.
63
parkir
sirkulasi
Prose persiapan
Persiapan terbang
Ruang tunggu
Lebih jauh mengenai moda udara ini akan dibahas pada mata kuliah
Lapangan Terbang
64
KONSEP INTERMODA
1. Dasar pemilihan
a. Ciri perjalanan yang dilakukan berdasarkan atas :
waktu, tujuan
b. Orangnya sendiri selaku pelaku perjalanan, misalnya
memiliki mobil, tingkat penghasilan, status social
c. Sistem pengangkutannya, contoh lama perjalanan, biaya
dan nyamanan
d. Efisiensi
65
f. Jenis kelamin
g. Sistem social dan ekonomi
h. Komposisi
mengurangi
dengan
pergerakan
tanpa
lalulintas
yang
tinggi,
untuk
itu
perlu
pengembangan
pola
satu
dengan
Bandar
udara
atau
Pelabuhan
laut.
Keterpaduan
secara
sistem
tidak
mensyaratkan
adanya
66
Jika
keterpaduan
keterpaduan
layanan
secara
juga
akan
fisik
dapat
mudah
direalisir,
dilakukan.
maka
Beberapa
67
DEMAND TRANSPORTASI
bahwa
transportasi
adalah
turunan
akan
jasa
transportasi
tidak
dapat
mingguan
(utk
rekreasi)
bulanan
atau
akan
jasa
transportasi
sangat
akan
jasa
transportasi
penumpang
68
adalah,
dengan
naiknya
perekonomian
menarik
perjalanan
dan
akan
meningkatkan
Income (pendapatan),
Tingkat
kepemilikan
kendaraan
(jika
kepemilikan
Populasi dll
69
Tolok
ukur
bagi
keberhasilan
angkutan
publik
bukan
permintaan
transportasi
trasportasi
akan jasa
penumpang
muatan
timbul
(barang).
juga
Hal
ini
berkaitan dengan angkutan truk antar kota maupun lewat kereta api
(biasanya semen atau pupuk dari Cilacap ke Yogyakarta) yang ditarik
ke berbagai daerahindustri.
Dalam suatu studi mengenai gerakan truk pada 240 industri
di
Toronto,
Kardosh
dan
Hutchinson
telah
mengembangkan
Dengan
perjalanan
truk yang
berasal
dari
perusahaan i perhari
Y = perjalanan truk yang berakhir di perusahaan i
perhari
t1 = jumlah truk pribadi yang dimiliki perusahaan I
70
Meskipun
penelitian
ini
dilakukan
di
Toronto
dimana
yang
dipilih
dalam
angkutan
barang
ini
juga
waktu perjalanan
harga
dan lain-lain.
permintaan
pada
tahun
mendatang
adalah
dengan
perkembangan
71
bentuk barang
cara pengepakan
Beberapa
pengertian
istilah
yangberkaitan
dengan
Line
Movement
jika
pengiriman
barang
PENAWARAN
JASA TRANSPORTASI
adanya
permintaan
(demand)
yang
tinggi
akan
72
menjadi salah satu daya tarik dalam orang memilih moda yang akan
digunakannya.
ditawarkan
Kereta
untuk
api
menjadi
angkutan
salah
yang
satu
bersifat
pilihan
masal,
yang
dengan
2
3
Parameter
Standar
80 - 90
/ketersediaan
dengan
jumlah
kendaraan
Utilitas kendaraan
direncanakan (dlm %)
Rata-rata perjalanan
yang
ditempuh
230 - 260
Jumlah penumpang
(km/hr)
Jumlah
yang
diangkut
300 400
penumpang
kendaraan
yang
73
Produktivitas
0,3 0,4
pegawai
0,5 1,5
Tingkat kecelakaan
Tingkat kerusakan
km
38
1,5 3
dalam
8 10
100.000
Konsumsi
bakar
Operating ratio
1,05 1,08
Load factor
70
dengan
10
kapasitas
tempat
30 50
duduk
transfer
Sumber : Dept. HubDar.
>50%
<10%
ELASTISITAS (E)
Elastisitas
adalah
setiap
perubahan
factor-factor
yang
74
D = demand
Price = general cost
P1, P2 ...... = kompetitornya
Contoh :
Hitungan :
Jawaban (a).
Naiknya tarif
50/400 x 100 %
=
=
Rp. 50,12,50 %
E=-3
(artinya setiap kenaikan harga 1 % akan mengurangi penumpang
sebanyak 3 %)
Jadi penurunan penumpang : 3 x 12,50 % = 37,50 %
75
Jawaban (b).
Rumus
Q = ( P )e
Dengan
Q = penumpang
P = ongkos
= konstanta
Cari dulu nilai
10.000 = ( 400 )-3
= 10.000 / (400)-3
= 6,4 . 1010
Penumpang sekarang :
Q = ( P )e
Q = 6,4 . 1010 ( 450 )-3
Q = 7.023 pmp/hari
Jawaban (a) dan (b) berbeda karena anggapan yang berbeda. Pada
(a) garis demand dianggap linier, sedangkan pada (b) garis demand
dianggap lengkung dan elastisitas merupakan slope dari garis
Cost
singgungnya.
Grafik demand (hubungan cost dan volume)seperti
gambar di bawah ini.
Volume
76
Keterangan :
Hubungan antara cost dan volume sebenarnya tidak linier tapi
lengkung, karena untuk memudahkan hitungan dapat dianggap
linier.
MANAJEMEN LALULINTAS
1. Manajemen lalulintas
( mengoptimalkan kondisi yang ada )
77
PRINSIP
MANAJEMEN LALULINTAS
STRATEGI
koordinasi lampu
sistem 3 in 1
pendidikan tib-lantas
c. road pricing
Memberi beban biaya kepada pemakai jalan, seperti;
-
tarif tol
78
beban biaya
kepada
tarif
parkir
berdasar
daerah-daerah
arus
lalulintas tinggi.
-
karcis langganan
letak halte
79
PARKIR
80
mengurangi
Dan lain-lain
81
*dan lain-lain.
*jenis kegiatan
(Hotel, Rumah sakit, Mall dll masing-masing kegiatan ini
mempunyai
variabel
yang
berbeda
dalam
menentukan
82
*Jumlah penduduk
(semakin
banyak
penduduknya,semakin
besar
kebutuhan
parkirnya)
*Angkutan umum
(Angkutan umum yang baik, akan mengurangi pemakaian
kendaraan pribadi tentunya akan mengurangi kebutuhan
tempat parkir).
*Lain-lain
PENGATURAN PARKIR
*parkir bertingkat
SRP (m)
2.25 x 5.00
Australia
2.50 x 5.00
2.40 x 5.40
Keterangan
2.50 x 5.40
2.60 x 5.40
Inggris
1. J.Brickly
2.40 x 4.75
2.50 x 5.50
3. Huosing
2.40 x 4.80
Development
Nete
Perancis
2.40 x 5.00
Belgia
2.50 x 5.00
2.40 x 5.00
Jerman
2.50 x 5.00
2.30 x (5.00 5.50)
2.40 x (5.00 5.00)
84
Indonesia
2.30 x 5.00
Golongan I
2.50 x 5.00
Golongan II
3.00 x 5.00
Golongan III
Belakang
Jarak
Radius
tergantu
tergantu
gender
putar min
1.30
ng (m)
0.90
ng (m)
1.50
(m)
3.35
(m)
7.30
1.70
2.00
0.80
1.20
2.70
6.00
4.70
1.70
2.00
0.80
1.20
2.70
6.00
4.74
1.80
0.813
1.10
Panjan
Lebar
Tinggi
g (m)
(m)
(m)
AASHTO
5.80
2.14
JEPANG
4.70
Bina marga
NAASRA
Standar
Untuk
memperkirakan
kebutuhan
ruang
parkir
dapat
KRP = F1 x F2 x VPH
Dengan :
KRP : Kebutuhan Ruang parkir
F1
F2
85
10
20
50
100
500
1000
1500
2000
59
67
88
125
415
777
1140
1502
Administra
si
Pelayanan
Umum
100
0
125
0
150
0
175
0
200
0
250
0
300
0
400
0
500
0
235
236
237
238
239
240
242
246
249
288
289
290
291
291
293
295
298
302
50
75
100
150
200
300
400
225
250
270
310
350
440
520
500
600
1000
1050
40
50
75
100
200
300
400
160
185
240
300
520
750
970
500
1200
1000
2300
10
11
12
86
1000)
Kebutuhan (SRP)
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
50
100
150
200
400
800
1600
103
109
115
122
146
196
295
3200
494
6400
829
Tabel .7. Uk. kebutuhan ruang parkir hotel dan tempat penginapan
Jumlah kamar
(buah)
< 100
100
150
Tarif
Baku
150
($)
200
200
250
100
150
200
250
350
400
550
600
650
154
300
155
450
156
476
158
477
161
480
162
481
165
484
166
485
167
487
300
450
600
796
799
800
803
804
806
300
450
600
900
1050
1119
1122
1124
1425
50
75
100
150
200
300
400
97
100
104
111
118
132
146
500
160
1000
230
300
400
500
600
700
800
900
198
202
206
210
214
218
222
1000
227
Jumlah Tempat
Penonton
Kebutuhan (SRP)
100
0
230
400
0
235
500
0
290
600
0
340
700
0
390
800
0
440
900
0
490
1000
0
540
1500
0
790
= Lebar kendaraan
Bp = Lebar SRP
Lp
= Panjang SRP
= Panjang kendaraan
POSISI PARKIR
sejajar jalan
88
5.00
6.50
5.00
5.48
89
4.50
5.48
5.17
3.50
5.17
Pemilihan
cara
parkir
ini
tergantung
situasi
dan
lebar
90
saat masuk dan keluar parkir, sedang pada of street (pada taman
parkir) biasanya diambil tegak lurus
( lihat Galeria, Malioboro mall, Ramai super market ) atau juga dapat
juga campuran dari yang ada.
ANALISIS PARKIR
Pada lokasi parkir ada beberapa hal yang perlu di analisis agar
diketahui
apakah
lahan
yang
disiapkan
cukup
atau
tidak
*akumulasi parkir
(rata-rata, mode dan akumulasi maksimal)
adalah jumlah kendaraan yang ada di tempat parkir jam
tertentu.
*parking indek ( P I )
merupakan perbandingan antara akumulasi parkir dengan
jumlah
ruang
parkir
yang
tersedia,
parking
indek
ini
PI
akumulasiparkir
x 100%
r. parkir tersedia
91
*turn over
merupakan perbandingan antara jumlah kendaraan yang
parkir
dengan
ruang
parkir
yang
tersedia,
nilai
ini
TO
jml.kendaraan parkir
r. parkir tersedia
*lama parkir
(rata-rata, mode parkir)
SHO
Contoh Hitungan I
92
Kendaraan yang masuk dan keluar tempat parkir seperti pada tabel.
Bagaimana pendapat saudara tentang tempat parker ini ?
Jawab :
PERIODE WAKTU
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
Jumlah Kendaraan
Datang
Pergi
70
140
10
160
40
90
140
40
170
140
1.
Jam
akumulasi
Parking indek
70
200
320
270
140
0
%
17
50
80
67
35
0
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
Kesimpulan :
-
2. Turn Over
Besarnya nilai Turn Over
1,25
400
Contoh Hitungan 2
Jml. Kendaraan
Durasi,
170
200
100
20
10
jam
1
2
3
4
5
Dengan demikian
Mode Parkir
= 2 jam
( 1 x 170 ) + ( 2 x 200 ) + ( 3 x
100 ) + ( 4 x 20 ) +
( 5 x 10 )
94
Durasi rata-rata
2 jam
Total Vechicle
500
1000
0,417 41,7 %
400 x 6
POLUSI
POLUSI UDARA
Dari hasil penelitian asap yang dihasilkan knalpot kendaraan
merupakan penyumbang terbesar dari polusi udara, oleh karena itu
pengendalian asap knalpot menjadi sangat penting, baik dari segi
jumlah maupun kualitasnya.
a. Penyebaran Polutan
Polutan yang berasal dari kendaraan terkonsentrasi di sekitar
kendaraan. Penyebarannya sesuai dengan jaraknya.
95
Konsentrasi
CO
gas buangan
industri, kendaraan.
96
Parameter
Waktu
Batas mutu
Pengukuran
8 jam
24 jam
24 jam
3 jam
CO
NOx
Debu
HC
20 ppm ( 2260 g / m3 )
0,05 ppm ( 92,5 g / m3 )
0,26 mg/m3
0,24 ppm (160 g / m3)
terhadap kesehatan
e1. CO
Salah satu yang berbahaya adalah Carbon monoxide ( CO ),
racun ini mempunyai daya ikat terhadap Hb, jauh lebih tinggi
dari
O2.
Kadar
CO
dalam
darah
akan
menyebabkan
terganggunya kesehatan.
% CO dlm darah
5 10
Pengaruh
Fungsi penglihatan, reaksi dan
10 30
kewaspadaan berkurang.
Fungsi rasa berkurang, sakit
kepala dan mengurangi kinerja
30 60
> 60
saat latihan
Tak sadarkan diri
Menyebabkan kematian
97
lay-out.
e.3. NOx
- terbentuk di ruang pembakaran di mesin (NO)
- di udara, NO berubah jadi NO2 yang lebih beracun dari
pada NO, karena
merusak paru-paru
*Pada konsentrasi rendah tidak berbau, tetapi bila > 0,10 ppm
berbau
98
Sampai saat ini kesadaran akan bahaya polusi ini masih belum baik,
terbukti masih sedikitnya penerapan uji kendaraan umum yang
mensyaratkannya bebas polusi / masih dalam batas standar baku
mutu yang diminta.
POLUSI SUARA
a.
Jenis kendaraan
-
sistem pendingin
jenis ban
99
b.
Kecepatan kendaraan
Pada kecepatan lebih besar dari 70 km/jam pada jalan datar
kebisingan yang terjadi akibat ban sangat dominan.
c.
d.
e.
f.
PENANGANAN KEBISINGAN
Pada sumbernya
100
rumput
pohon-pohonan
gundukan tanah
dB (A)
101
140
120
batas sakit
100
80
40
kamar tidur yang tenang
20
P :
102
C2 = 0,36 G
C2 = 0,26 G
dBA
(c).
C3 = (4 0,03p) dBA
d
dBA
13
,5
C4 10 log
d
3h
dBA
5,2 log
13,5
d 3,5
C4 10 log
untuk h
3,5
sedangkan
3
3,5
, maka rumus menjadi
3
d
dBA
13,5
C4 10 log
103
dengan,
h = ketinggian titik penerima dari tanah
d = panjang garis pandangan dari sumber bunyi ke penerima
d = jarak sumber ke perima, sejajar tanah
R
Rb
dengan
R = ruang terbuka rata-rata antar gedung
b = panjang muka bangunan rata-rata
C5 10 log
dBA
180
104
KONSEP BIAYA
105
pemeliharaan
kendaraan,
bis,
truk,
lokomotif,
penyebaran
informasi
terdiri
dari
biaya
106
10.
8.
Biaya kendaraan
oli,
suku
cadang,
perbaikan.
Biaya
ini
disebut
Automobile cost.
10.
Biaya unit (unit cost) ialah jumlah total biaya dibagi unit jasa
produk yang dihasilkan, sedangkan biaya rata-rata (average
cost) adalah biaya total dibagi dengan jumlah produk yang
dihasilkan.
12.
produksi
jasa-jasa
angkutan,
misalnya
dalam
107
SUMBER DANA
Pendanaan
untuk
penyediaan
pelayanan
transportasi
di
sektor
transportasi
sebaiknya
dibelanjakan
untuk
pendanaan
pemerintah
pusat
untuk
pelayanan
pemerintah
terebut
selanjutnya
dialokasikan
108
PERAN SWASTA
barang
publik,
termasuk
transportasi
seperti
jalan,
mengoperasikan
perhubungan
sebagian
laut
Perumpel
kapal
feri,
merupakan
sementara
untuk
BUMN
yang
mengoperasikan pelabuhan.
Sebegitu jauh peran swasta dalm sektor transportasi selain
masih
perlu
terus
disebarkan
melalui
pemberian
informasi,
bentuk-bentuk
lain.
Unutk
itu
diperlukan
penelitian
109
KECELAKAAN
110
(1).
kendaraan, yaitu
membelok
yang
terjadi
dua
kendaraan,
pada
saat
yaitu
melakukan
peristiwa
gerakan
tanpa
yang
gerakan
terjadi
pada
membelok,
saat
yaitu
berjalan
peristiwa
lurus
atau
111
kecelakaan
yang
tidak
menyebebkan
korban
kecelakaan
yang
hanya
mengakibatkan
cidera
benda
akibat
kerusakan
kendaraan
yang
bersangkutan.
menggolongkan
memurut
klasifikasi
terjadinya
112
113
kepentingan
tersebut,
maka
lingkungan
114
1. Perbaikan jalan/jembatan dan perlengkapannya, pada lokasilokasi yang rawan terhadap kecelakaan;
2. Perbaikan terhadap peraturan peraturan lalu lintas yang
diberlakukan pada ruas ruas jalan tertentu yang rawan
terhadap kecelakaan lalu lintas;
3. Pemberian
arahan
dan
bimbingan
(penyuluhan)
kepada
masyarakat;
4. Penegakan hukum bagi pemakai jalan, khususnya terhadap
hal hal yang rawan terhadap kecelakaan lalu lintas.
Semua upaya tersebut bertumpu pada kemampuan
pengumpulan
dan
analisis
data
dalam
menggambarkan
tersebut
serta
faktor penyebab
terjadinya
kecelakaan.
Untuk daerah rawan kecelakaan dapat diidentifikasikan
dari seluk beluk kejadian kecelakaan dengan mengelompokan
kejadian kejadian kecelakaan yang terdiri dari :
1. Single Sites (Black spot program) adalah menspesifikasikan
lokasi
lokasi
kejadian
kecelakaan
yang
biasanya
115
devider,
perlengkapan
rambu/marka.
Ini
lalu
pengurangan
lintas
menerus
kecepatan
pada
dengan
daerah
conblock
pemukiman,
pada
kawasan
116
berkembang
sebesar
2,5%
4%
dari
PDB.
PRINSIP-PRINSIP
PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI
DI
INDONESIA
117
berharga
untuk
hilang
secara
sia-sia.
Pada
uraian
pemeringkatan
keselamatan
(safety
rating)
yang
Efficiency
efisiensi
yang
signifikan
bagi
seluruh
perjalanan
pilihan
yang
cerdas,
yang
harus
didorong
dan
118
Equity
seberapa
optimal
pembangunan
transportasi
hasil
terhadap
yang
diperoleh
kesejahteraan
dari
masyarakat
yang
tepat
dalam
menentukan
mana
yang
harus
119
didahulukan
dan
mana
yang
harus
disesuaikan
dalam
Sifat indicator
Sifat indicator yang baik dikenal dengan istilah SMART, yaitu :
a. Simple atau sederhana adalah indicator yang
ditetapkan/
didesain
sebaiknya
bersifat
untuk
mengukur
maupun
120
ukuran
sehingga
dapat
digunakan
untuk
keputusan,
sesuai
dengan
pengukuran
dapat
didukung
oleh
121