Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Nani Setyo Wulan S.Pd.
Nelyetti S.Kom.
C. LATIHAN
Instalasi Bind9
Pada Debian, bind9 sudah ada pada DVD-1, sehingga kita tidak perlu
terkoneksi ke internet untuk menginstallnya. Untuk menginstallnya, aktifkan
Debian pada virtualbox terlebih dahulu, jangan lupa masuk ke root/user
admin, dengan perintah su, lalu ketikkan password rootnya. Ingat, bukan
password user, tapi password root. Setelah masuk root, aktifkan dulu DVD-1
agar sistem bisa mengambil bind9 yang ada pada DVD-1.
Kemudian ketikkan:
# apt-get
install
bind9
Konfigurasi
Berikut Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server:
a. /etc/bind/named.conf
b. file forward
c. file reverse
d. /etc/resolv.conf
Akademi Komunitas Solok Selatan
/etc/network/interfaces
kita buat tempat untuk tempat konfigurasiDNS kita di db.local dan db.127
dengan perintah
# cp /etc/bind/db.local
# cp /etc/bind/db.127
/var/cache/bind/db.belajardebian
/var/cache/bind/db.192
a. /etc/bind/named.conf
Lokasi file /etc/bind/named.conf digunakan untuk membuat zona domain.
Untuk konfigurasi zona domain, ketikkan perintah:
# nano /etc/bind/named.conf
b. File forward
Forward berfungsi untuk konversi dari DNS ke Ip Address. Misalnya
ketika kita ketik www.belajardebian.edu melalui Web Browser, maka akan
muncul website dari server Debian. Buat file konfigurasi untuk file forward
dari DNS tersebut. Karena konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan
saja file default yang sudah ada.
Untuk konfigurasi file forward, ketikkan :
# nano
/var/cache/bind/db.belajardebian
c. File reverse
Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita
mengetikan Ip Address http://192.168.56.2 pada Web Browser, secara
otomatis akan redirect ke alamat www.belajardebian.edu.
Untuk konfigurasi file forward, ketikkan :
# nano
/var/cache/bind/db.192
d. /etc/resolv.conf
Lokasi file /etc/resolv.conf digunakan untuk menambahkan dns dan
nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat
diakses melalui komputer localhost.
Ketikkan perintah :
# nano /etc/resolv.conf
Ubah scriptnya seperti gambar berikut:
Bagi pemula awal, pada bagian ini sering sekali terjadi failed. Hal ini terjadi,
karena Anda melakukan kesalahan pada satu file, yaitu file named.conf.
Periksa kembali script yang kamu buat, dan sesuaikan seperti konfigurasi
diatas.
Apabila berhasil, akan muncul tampilan seperti berikut:
Pengujian
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah
nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer client.
# nslookup 192.168.56.2
Berarti masih terdapat script yang salah, periksa dimana file yang salah
tersebut. Jika pesan error itu muncul ketika nslookup DNS, berarti
kesalahan terletak antara file db.belajardebian atau named.conf. Namun
jika muncul ketika di nslookup IP, berarti kesalahan di file db.192 atau
named.conf atau bisa menggunakan perintah dig untuk pengujian
dari
server localhost.
# dig belajardebian.edu
Apabila client belum terkoneksi, lihat ip client, apakah sudah berada dalam
satu jaringan dengan server, apabila belum sesuaikan (terlepas dari dhcp
server, gunakan alamat ip statis bila tidak bisa)
D. KESIMPULAN
1. Mengapa diperlukan DNS?
2. Kesalahan apa yang seringkali terjadi saat konfigurasi DNS?
(sebutkan dan jelaskan solusinya, khususnya dari pengalaman
selama kamu praktikum)
3. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi ataupun
konfigurasi DNS server ! (ditinjau dari pengalaman selama praktikum)