You are on page 1of 4

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

(PBB)

Created By : Nur Azizah,S.Kom.,M.Akt

Perpajakan-Semester Ganjil TA.2010-2011

Tujuan Pembelajaran :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Menjelaskan subyek Pajak Bumi dan Bangunan.


Menjelaskan Obyek pajak Bumi dan Bangunan, serta pengecualiannya.
Memahami mekanisme pendataan dan pendaftaran obyek PBB
Memahami tata cara pembayaran dan penagihan SPPT
Menentukan dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan
Menghitung PBB, serta batas waktu pembayarannya
Mengetahui mekanisme keberatan dan banding PBB
Memahami bagi hasil penerimaan PBB

Pada tahun 1811-1814, Sir Thomas Standford memperkenalkan pajak atas tanah yang dikenal
dengan sebutan Landreant. Kebijakan ini dilanjutkan oleh pemerintah kolonial Belanda
yang pada akhirnya pemerintah Indonesia menggantinya dengan Pajak Peralihan 1944
dengan UU No.11 Tahun 1951. Selanjutnya, Undang-undang ini diganti dengan UU No.11 tahun
1959 yang menyatakan semua tanah di Indonesia dipungut pajak hasil bumi, yang
selanjutnya diganti dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
PBB adalah pajak yang dikenakan terhadap bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya
beserta dengan bangunan yang dilekatkan di atas bumi. Dasar hukum PBB adalah UU No.12
tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Tahun 1994.

Perpajakan-Semester Ganjil TA.2010-2011

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan pajak yang dikenakan atas bumi dan bangunan sehingga yang
menjadi subyek pajak dalam PBB adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi,
memperoleh manfaat atas bumi, memiliki menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan.

Sebagaimana yang tercantum dalam pengertian PBB maka yang menjadi obyek pajak adalah bumi
dan bangunan. Bumi mencakup permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya, sedangkan
bangunan mencakup konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah
dan/atau peraiaran. Bangunan terdiri dari jalan lingkungan, meliputi satu kesatuan dengan
kompleks bangunan, jalan tol, kolam renang, pagar mewah, tempat olahraga, galangan kapal,
dermaga, taman mewah, tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak, serta
fasilitas lain yang memberikan manfaat.
Adapun pengecualian dari obyek PBB adalah bumi dan bangunan yang digunakan semata-mata
untuk kepentingan umum yang tidak

Perpajakan-Semester Ganjil TA.2010-2011

TERIMA KASIH

You might also like