You are on page 1of 30
ob SIKLUS AKUNTANSI BERDASARKAN SAP BERBASIS AKRUAL TUJUAN INSTRUKSIONAL ees Umum (TIU): ¢ Peserta mampu menyelenggarakan proses penatausahaan/akuntansi dan menyusun laporan keuangan pemerintah daerah Khusus (TIK): * Peserta mampu menjelaskan proses pencatatan transaksi ke jurnal, buku besar, ayat penyesuaian sederhana, neraca saldo, dan menyusun LK, termasuk penggabungan LK SKPD & PPKD ob Sesi 1 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA: PENGANTAR ¢ Akuntansi adalah sebuah sistem ¢ Sistem : input — proses — output * Sistem akuntansi terdiri dari: a. Input : bukti transaksi b. Proses : Jurnal, buku besar, neraca lajur (opsional) c. Output : LK + Sistem akuntansi dapat digambarkan: Bukti Transaksi —> Catatan-catatan — LK KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ees Definisi Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintahan (Pasal 1 ayat (11) PP Nomor 71 tahun 2010 tentang SAP) KEUANGAN PEMERI NTAH DAERAH Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah + Input: bukti memorial, STS, SP2D, kuitansi, nota pesanan, dll + Proses: pencatatan, seperti jurnal finansial, jurnal pelaksanaan anggaran, buku besar, buku besar pembantu, neraca saldo, neraca lajur + Output: 7 macam LK, yaitu LRA, LPSAL, Neraca, LO, LPE, LAK, CaLK Sistem akuntansi dapat dijelaskan secara rinci melalui siklus akuntansi eu KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Siklus Akuntansi adalah tahap-tahap dalam sistem akuntansi, yang meliputi: 1. Dokumentasi & identifikasi bukti transaksi untuk selanjutnya dilakukan analisis transaksi 2. Mencatat pada jurnal finansial & jurnal pelaksanaan anggaran 3. Meringkas transaksi yang sudah dijurnal ke buku besar. Proses ini disebut dengan posting 4. Mempersiapkan neraca lajur (sifatnya opsional dan pendukung untuk membantu menyusun LO dan Neraca) 5. Menentukan saldo di buku besar untuk dituangkan dalam ees 10. neraca saldo KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Menyesuaikan buku besar berdasarkan informasi terkini pada akhir periode dan mencatatnya pada jurnal penyesuaian Meringkas pencatatan pada jurnal penyesuaian ke buku besar dan saldo terakhir buku besar dituangkan dalam Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (NSSP) Berdasarkan NSSP dilakukan penyusunan LK Melakukan pencatatan penutup untuk akun-akun sementara dan mencatatnya pada jurnal penutup Meringkas pencatatan pada jurnal penutup ke buku besar dan saldo terakhirnya dituangkan dalam Neraca Saldo Setelah Tutup Buku (NSSTB) KEUANGAN PEMERINTAH $e DAERAH Siklus Akuntansi digambarkan sebagai berikut: Analisis | transaksi ~. f \ / 1 oe start teat — Besar i u Le ( Neraca Saldo i - ees + Bukti transaksi yang telah diterima selanjutnya akan dianalisis untuk dicatat dalam jurnal + Untuk memahami analisis transaksi perlu memahami terlebih dahulu persamaan akuntansi keuangan pemerintah daerah + Persamaan akuntansi pemerintah daerah telah dibahas pada materi sebelumnya, dan berdasarkan SAP Berbasis Akrual dihasilkan 2 persamaan akuntansi, yaitu persamaan akuntansi finansial & persamaan akuntansi anggaran ANALISIS TRANSAKSI ees + Persamaan akuntansi finansial: Aset + Beban = Utang + Ekuitas + Pendapatan-LO + Persamaan akuntansi anggaran: [Pendapatan-LRA + Penerimaan Pembiayaan] — [Belanja + Pengeluaran Pembiayaan] = SiLPA * Setiap transaksi akan dianalisis menggunakan kedua persamaan di atas + Persamaan akuntansi finansial digunakan untuk menganalisis transaksi yang akan dicatat pada jurnal finansial ANALISIS TRANSAKSI ee ANALISIS TRANSAKSI Persamaan akuntansi anggaran digunakan untuk menganalisis transaksi yang akan dicatat pada jurnal pelaksanaan anggaran + Setiap elemen pada 2 persamaan akuntansi di atas, terbagi menjadi akun-akun/rekening + Setiap akun memiliki kolom saldo normal yang tertuang dalam masing-masing buku besar akun + Untuk akun yang termasuk dalam elemen persamaan akuntansi finansial dicatat dan diringkas pada dua kolom, yaitu debit & kredit. + Sedangkan pada akun yang termasuk elemen persamaan akuntansi anggaran dicatat & diringkas pada sisi penerimaan atau pengeluaran saja $e APA ITU AKUN/REKENING? Contoh akun-akun untuk setiap elemen dalam persamaan dasar akuntansi kas Beton UimgLanct Elailss jak Darth Bebo Usnsrilak gay Reta pe Pane re pon | (ee Bhutas SAL Retibs Dassh las yang Baban Dan Asks onctaan Matto | | angi Dikonvtitn DOM ea Bon Utne Gs Dane Alok Perlengkapan Pemeliharaan Pegawai Khusus Tea Di Di Dane Hai Hai Bannan Dil ava Perlaan ease ees + Bagan akun/rekening SAP Berbasis Akrual untuk entitas Pemerintah Daerah mengacu pada Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan (PUSAP) pada Lampiran | Permenkeu RI Nomor 238/PMK.05/2011 * PUSAP mengatur Bagan Akun Standar (BAS) + BAS dibuat untuk pedoman dalam menyusun perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan pemerintah BAGAN AKUN/REKENING eu BAGAN AKUN/REKENING Manfaat BAS yang efektif: 1. 2. ees Sebagai dasar penyusunan LK & Laporan Manajerial Merupakan jantung dari sistem di mana seluruh modul & interface mengalir Menyediakan landasan yang cukup untuk pengembangan lebih jauh & penyimpanan yang memadai atas informasi historis maupun saat ini Mendukung disiplin anggaran melalui pengaturan klasifikasi anggaran & framing kepada struktur pelaporan Membantu proses pengambilan keputusan yang efektif BAGAN AKUN/REKENING BAS mencakup kode perkiraan buku besar akuntansi Kode perkiraan tsb terdiri dari kumpulan akun nominal (sementara) & akun riil (permanen) secara lengkap BAS digunakan di dalam melakukan pencatatan jurnal, posting, penyusunan neraca lajur, dan LK BAS merupakan alat untuk mensikronkan proses perencanaan & penganggaran dengan proses akuntansi & pelaporan BAS untuk menyeragamkan kode akun Intinya, BAS untuk memudahkan dan menyederhanakan penggolongan & peringkasan $e &) BAGAN AKUN/REKENING + BAS dibagi menjadi 3 macam, yaitu BAS untuk Pemerintah Pusat, BAS untuk Pemerintah Daerah, & BAS untuk Nasional + BAS disusun berdasarkan nama akun, kelompok akun, jenis akun, obyek akun, & rincian obyek akun + Misalnya, akun Aset Kode 1 : Aset 11 : Aset Lancar ---- Kelompok Aset 111 : Kas ---- Jenis Aset 1111 : Kas di Kas Daerah ---- Obyek Aset 11111 : Kas di BPD ---- Rincian Obyek Aset eee BAGAN AKUN/REKENING Akun dalam BAS terbagi menjadi Akun Neraca, Akun LRA, & Akun LO + Akun Neraca terdiri dari 1: Aset; 2 : Kewajiban; & 3: Ekuitas + Akun LRA terdiri dari 4 : Pendapatan-LRA; 5: Belanja; 6: Transfer-LRA; & 7: Pembiayaan + Akun LO terdiri dari 8 : Pendapatan-LO; & 9 : Beban Sesi 2 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA: JURNAL S.D KONSOLIDASI ees Terdapat 3 langkah dalam proses pencatatan 1. Menganalisis pengaruh setiap transaksi pada akun 2. Memasukkan informasi transaksi dalam sebuah jurnal 3. Memindahkan informasi jurnal ke buku besar akun yang sesuai PROSES PENJURNALAN + Dokumen yang digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi secara kronologis disebut dengan buku jurnal + Setiap entitas menggunakan bentuk jurnal yang dianggapnya cocok dengan karakteristik bisnis dan sesuai dengan kebutuhan transaksi dalam bisnisnya ees + Namun demikian, bentuk dasar jurnal yang paling banyak digunakan adalah bentuk jurnal unum + Jurnal umum terdiri dari kolom untuk tanggal transaksi, nama akun dan penjelasan, referensi, dan PROSES PENJURNALAN ‘olom debit dan kredit Jurnal Umum Halaman 1 . Debit | Kredit Tanggal Uraian Ref “Rp Rp a 3 4 5 6 1/2/2011, Piutang 2.500.000 Pajak Restoran 1.500.000 ees Kontribusi jurnal dalam proses pencatatan: 1. Mengungkapkan pengaruh transaksi secara lengkap dalam satu tempat 2. Menyediakan pencatatan transaksi secara kronologis 3. Membantu untuk mencegah atau melokalisir kesalahan karena jumlah debit dan kredit setiap transaksi dapat dengan mudah diperbandingkan PROSES PENJURNALAN Aktivitasnya disebut dengan aktivitas menjurnal ees Metode untuk menganalisis dan menjurnal transaksi: 1. Hati-hatilah dalam membaca deskripsi transaksi untuk menentukan akun apa yang akan dipengaruhi 2. Untuk setiap akun yang dipengaruhi oleh transaksi, tentukan apakah akan menambah akun atau mengurangi akun 3. Tentukan apakah seharusnya masing-masing penambahan atau pengurangan mempengaruhi debit atau kredit, sesuai dengan aturan debit dan kredit di atas 4. Catat transaksi tersebut ke dalam buku jurnal PROSES PENJURNALAN @e PROSES PENJURNALAN * Sesuai dengan persamaan akuntansi menurut SAP Berbasis Akrual, setiap transaksi akan dijurnal pada jurnal finansial dan/atau jurnal pelaksanaan anggaran * Jurnal finansial menggunakan format double entry sehingga bentuk buku jurnalnya sesuai bentuk jurnal umum + Jurnal pelaksanaan anggaran menggunakan format single entry sehingga bentuk buku jurnalnya mirip dengan bentuk buku kas umum bendahara * Berikut ini disajikan format buku jurnal finansial dan jurnal pelaksanaan anggaran eu Format Jurnal Fina PROSES PENJURNALAN Halaman xx. Tanggal Uraian No. Bukti | Ref Debit Kredit Format Jurnal Pelaksanaan Anggaran Tialaman xx Ne PENERIMAAN PENGELUARAN Tangeal Uraian Ret Penerimaan ; Pengeluaran BKU Pendapatan | Femim=@™ | peanja | Pengeuaran Jaa alan ATOR MENCATAT PENGESAHAN ANGGARAN + Pencatatan anggaran = Akuntansi Anggaran + Akuntansi Anggaran: teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan Pendapatan, Belanja, Transfer, dan Pembiayaan + Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran disahkan, anggaran dialokasikan, dan anggaran direalisasikan. + Pengesahan anggaran ditandai dengan terbitnya Perda APBD + Pada saat alokasi anggaran dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA SKPD), berarti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mempunyai hak untuk menggunakan dana maksimal sebesar anggaran belanja yang dialokasikan Su MENCATAT PENGESAHAN ANGGARAN + SKPD mempunyai kewajiban untuk menyetorkan pendapatan ke BUD sebesar alokasi estimasi pendapatan yang dituangkan di DPA SKPD + Pencatatan pada pagu anggaran berfungsi sebagai target pencapaian penerimaan dan batas maksimal pengeluaran. Selisih antara saldo akhir dengan pagu anggaran merupakan salah satu acuan dalam menilai kinerja anggaran suatu entitas ees * Transaksi keuangan yang telah dicatat dalam buku jurnal, kemudian dikategorikan dan diringkas dalam Buku Besar + Proses untuk mengkategorikan, memasukkan dan meringkas transaksi dari buku jurnal ke dalam masing-masing buku besar akun disebut dengan aktivitas memposting * Posting dapat dilakukan secara kronologis sebagaimana halnya penjurnalan, tetapi dapat juga secara periodik (mingguan atau bulanan) + Berikut ini format buku besar: PROSES POSTING eu Format Buku Besar Akuntansi Finansial PROSES POSTING PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR 50 as TA RERERNS SENDA PERE RODEREREWNS ue Debit Kredit Saldo a=) ons ee Ref (Ro) (0) (®) z z z " : : amah ees Format Buku Besar Akuntansi Pelaksanaan Anggaran PROSES POSTING PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA. ‘BUKU BESAR 39 INAS NAMARERENING PRINK RESTORAN ODE REKENING 4432 PAGUAPED Rp 100 600,000 000, AGU PERUBAMAN APBO_Rp.100-100.000.000, Saldo Tanggal Uraian Ref (Rp) i 2 3 6 Jumlah 29 30 ou NERACA SALDO Neraca Saldo adalah daftar akun-akun/rekening yang disertai dengan saldo terakhir di buku besar masing-masing akun/rekening Neraca saldo juga dibagi menjadi 2, yaitu: Neraca Saldo Finansial & Neraca Saldo Pelaksanaan Anggaran Neraca Saldo Finansial untuk mencatat saldo akhir akun- akun dalam pelaporan finansial Neraca Saldo Finansial menuntut kesamaan keseluruhan jumlah pendebitan dengan keseluruhan jumlah pengkreditan Neraca saldo akan benar jika proses pemindahan transaksi dari jurnal ke Buku Besar juga benar NERACA SALDO Format Neraca Saldo Finansial PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOT/ NERACA SALDO FINANSIAL PER 31 DESEMBER 20X1 Nama Rekening Format Neraca Saldo Anggaran PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ... NERACA SALDO PELAKSANAAN ANGGARAN PER 31 DESEMBER 20X1 NERACA SALDO Nama Rekening NERACA LAJUR + Neraca Lajur adalah lembar kerja multikolom yang digunakan untuk proses penyesuaian & mempersiapkan penyusunan laporan keuangan + Neraca lajur merupakan alat bantu & sifatnya opsional + Neraca lajur hanya sebuah alat untuk penyesuaian & mempersiapkan LK + Biasanya format neraca lajur terdiri dari 10 kolom, namun format tersebut dianggap kurang lengkap karena tidak memasukkan pencatatan penutup sebelum mempersiapkan Neraca + Oleh karena itu, materi ini memperkenalkan format neraca lajur 12 kolom Format Neraca Lajur 12 Kolom NERACA LAJUR + Neraca lajur 12 kolom hanya diperlukan dalam pelaporan finansial saja, karena pelaporan finansial berbasis akrual, double entry & sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi (bisnis) yang berterima umum erase sale sorudab Tapocan realisaal Penyerusian “ sporan reals Nama Akan Penerimacn | Pengelueran | Penerimaan | Pongeluaran + Format kertas kerja pelaksanaan anggaran memiliki 8 kolom yang terdiri dari kolom Neraca saldo sebelum penyesuaian, Jurnal penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian, dan Laporan Realisasi Anggaran, dengan masing-masing kolom memiliki 2 kolom, yaitu penerimaan dan pengeluaran. ees * Penyesuaian terjadi karena adanya asumsi dasar bahwa umur entitas dapat dibagi-bagi menjadi periode-periode yang sifatnya buatan (periodesasi) + Penyesuaian terjadi juga karena adanya penggunaan basis akrual pada pengakuan pendapatan dan beban serta adanya konsep penandingan (matching concept) + Jurnal penyesuaian dicatat dalam buku jurnal finansial dan disalin ke neraca lajur 12 kolom + Materi tentang jurnal penyesuaian dibahas lebih lanjut dalam materi tersendiri PENYESUAIAN + Setelah jurnal penyesuaian dibuat, kemudian diposting ke Buku Besar akun yang bersangkutan Sey NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN + Saldo terakhir akun dalam Buku Besar setelah posting dari pencatatan jurnal penyesuaian, kemudian dimasukkan dalam neraca saldo setelah disesuaikan + Jadi, Neraca Saldo Setelah Penyesuaian adalah neraca saldo yang disusun setelah pembuatan jurnal-jurnal penyesuaian + Apabila dalam tahap penyesuaian muncul rekening baru, maka rekening baru ini juga dimasukkan dalam Neraca Saldo Setelah Disesuaikan + Formatnya sama dengan dengan Neraca Saldo e MENYUSUN LAPORAN OPERASIONAL + Untuk akun-akun pendapatan-LO, beban, & pos luar biasa disajikan dalam Laporan Operasional * Saldo-saldo akun-akun pendapatan-LO, beban, & pos luar biasa yang terdapat dalam Neraca Saldo Setelah Disesuaikan dipindahkan dalam kolom Laporan Operasional * Selisih antara jumlah kolom debit dan jumlah kolom kredit merupakan Surplus/Defisit-LO + Angka-angka yang ada dalam kolom Laporan Operasional pada Neraca Lajur dipindahkan ke format Laporan Operasional menurut SAP Berbasis Akrual ees + Menutup akun-akun sementara (nominal) ke akun permanen (riil) + Akun-akun nominal adalah akun-akun dari Laporan Operasional, sehingga jika ditutup akan tersisa akun- akun dari Neraca (akun riil) + Jurnal penutup dilakukan pada Buku Jurnal Finansial, dan kemudian disalin ke Neraca Lajur kolom jurnal penutup + Jurnal penutup dilakukan dengan mencatat saldo normal akhir pendapatan-LO & beban pada sisi yang berlawanan dan mengkredit atau mendebit akun Surplus/Defisit-LO JURNAL PENUTUP 40 ees * Selisih jumlah saldo kredit dan debit akun Surplus/Defisit- LO sama dengan jumlah angka pada Surplus/Defisit-LO di Neraca Lajur + Kemudian, angka selisih jumlah saldo kredit dan debit akun Surplus/Defisit-LO ditutup pada akun Ekuitas + Sedangkan pada akuntansi pelaksanaan anggaran, jurnal penutup hanya dilakukan pada saat penyusunan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang disusun oleh PPKD selaku BUD pada saat menyusun Laporan Keuangan Konsolidasian. + Jadi, pada tingkat SKPD tidak ada penutupan terhadap akun-akun pelaksanaan anggaran. JURNAL PENUTUP a NERACA SALDO SETELAH ee PENUTUP Saldo akhir dari akun-akun riil setelah jurnal penutup disalin ke kolom Neraca yang merupakan Neraca Saldo Setelah Jurnal Penutup (NSSJP) + NSSJP kemudian disalin ke format Neraca menurut SAP Berbasis Akrual * Format NSSJP sama dengan format neraca saldo a 60 AKUNTANSI SKPD Salah satu karakteristik akuntansi pemerintahan yang membedakannya dengan akuntansi bisnis adalah dikenalnya 2 entitas, yaitu entitas akuntansi dan entitas pelaporan * Entitas akuntansi dilaksanakan pada tingkat SKPD sehingga akuntansinya dinamakan dengan akuntansi SKPD * Penanggungjawabnya adalah Kepala SKPD (Pengguna Anggaran), dengan satuan tugas pelaksananya adalah Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD * Akuntansi SKPD dilaksanakan oleh semua dinas/kantor/ badan kecuali DPPKAD 43 ew AKUNTANSI SKPD LK yang harus/wajib disajikan adalah Laporan Realisasi ” anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, dan CaLK + Pencatatan pada akuntansi SKPD terbatas pada transaksi-transaksi yang menjadi kewenangan SKPD + Akuntansi SKPD mirip dengan penerapan Akuntansi untuk Anak Perusahaan + Diperlukan akun perantara (reciprocal account) berupa rekeningan koran (R/K) untuk menunjukkan adanya keterkaitan dengan Akuntansi untuk Induk Perusahaan + Akun perantara untuk akuntansi SKPD adalah akun R/K PPKD yang merupakan bagian dari ekuitas eu ees AKUNTANSI SKPD Pada akhir periode pada saat dilakukan penggabungan (konsolidasi) LK, R/K PPKD masing-masing SKPD akan ditutup dan dieliminasi ke akun Rekening Koran (R/K) masing-masing SKPD yang ada dalam pencatatan akuntansi SKPKD Akun R/K PPKD muncul pada saat terjadi transaksi yang melibatkan pencatatan SKPKD Misalnya: transaksi LS; transaksi pengisian UP, GU, dan TU dari BUD ke Bendaharan Pengeluaran; Setoran pendapatan daerah baik dari Bendahara Penerimaan maupun WP ke rekening kas daerah; transaksi lainnya yang melibatkan kewenangan SKPKD seperti pendapatan hibah, dll. 45 AKUNTANSI SKPKD/PPKD Entitas pelaporan dilaksanakan oleh unit kerja yang berwenang sebagai SKPKD sehingga dinamakan dengan akuntansi SKPKD atau akuntansi PPKD Penanggungjawabnya adalah PPKD selaku BUD yang biasanya dijabat oleh Kepala DPPKAD Satuan tugas pelaksananya biasanya bidang akuntansi di DPPKAD Pencatatan pada akuntansi SKPKD adalah untuk semua transaksi selama tidak dapat dicatat oleh SKPD Akuntansi SKPKD mirip dengan pelaksanaan akuntansi untuk induk perusahaan 48 ees ees AKUNTANSI SKPKD/PPKD Pada akhir periode induk perusahaan (SKPKD) menggabungkan semua LK yang disajikan oleh anak perusahaan di bawahnya (SKPD) Dalam konteks akuntansi pemerintahan, SKPKD harus menyajikan LRA Konsolidasian, LO Konsolidasian, LPE Konsolidasian, dan Neraca Konsolidasi, ditambah dengan menyusun Laporan Perubahan SAL dan LAK LRA Konsolidasian, LO Konsolidasian, LPE Konsolidasian, Neraca Konsolidasi, Laporan Perubahan SAL, dan LAK merupakan satu set LK Pemerintah ditambah dengan CaLK ar AKUNTANSI SKPKD/PPKD Untuk mengakomodasi adanya transaksi antar entitas akuntansi dengan entitas pelaporan dibuatlah akun perantara, yaitu akun R/K SKPD/Dinas/Kantor/Badan x yang merupakan bagian dari aset lancar Pada akhir periode pada saat terjadi penggabungan akun R/K SKPD tersebut akan ditutup dan dieliminasi dengan akun R/K PPKD yang ada di SKPD Misalnya: transaksi LS; transaksi pengisian UP, GU, dan TU ke Bendaharan Pengeluaran; Setoran pendapatan daerah baik dari Bendahara Penerimaan maupun WP ke rekening kas daerah; transaksi lainnya yang melibatkan kewenangan SKPKD seperti pendapatan hibah, dll. 48 eu * Khusus untuk DPPKAD melaksanakan kedua sistem akuntansi tersebut * Akuntansi SKPD dilakukan oleh PPK DPPKAD, dan akuntansi SKPKD dilakukan oleh bidang akuntansi DPPKAD. AKUNTANSI SKPKD/PPKD 49 CONTOH PENCATATAN PADA AKUNTANSI SKPD & SKPKD ees SKPD Jurnal Finansial — Saat pembelian aset tetap secara LS Kode Rek. Uraian Debet Kredit 1.3.xx.xx.xx | Aset Tetap XK - 3.3.1.XX.xx R/IKPPKD — - XXX, Jurnal Pelaksanaan Anggaran eal CONTOH PENCATATAN PADA AKUNTANSI SKPD & SKPKD PPKD Jurnal Finansial — Saat pembelian aset tetap secara LS di SKPD A Kode Rek. Uraian Debet Kredit 1A xxx. | R/K SKPDA - XXX - 1,1.1.01 xx Kas di Kasda (esa Jurnal Pelaksanaan Anggaran ~ Tidak ada pencatatan anggaran di SKPKD CONTOH PENCATATAN PADA AKUNTANSI SKPD & SKPKD eu SKPD Jurnal Finansial - Setoran penerimaan daerah dari WP ke kasda Kode Rek. Uraian Debet Kredit 3.3.1.xx.xx | R/K PPKD XxX - B11 XX.XKXX PAD-LO - XXX Jurnal Pelaksanaan Anggaran Tanggal’ Penerimaan Pengeluaran Kode No. Buk Uraian wa Bulan Rp Rp 1 z 3 a 5 6 ‘ass, [rs 1 | PAD-LRA (Rincian Obyeh) a ‘Juma balan X 201 a ‘Juma sid balan X : umlah aid bulan Surplus (Deis) Akhir Bulan X 201% wx a CONTOH PENCATATAN PADA < AKUNTANSI SKPD & SKPKD PPKD Jurnal Finansial — Saat menerima setoran dari WP Kode Rek. Uraian Debet Kredit 1,1.1.01.xx | Kas di Kasda OOK 1A KH HK RIK SKPDA - XK Jurnal Pelaksanaan Anggaran — Tidak ada pencatatan anggaran di SKPKD CONTOH PENCATATAN PADA @e AKUNTANSI SKPD & SKPKD SKPD Jurnal Finansial — Setoran Bendahara Penerimaan ke kasda Kode Rek. Uraian Debet Kredit 3.3.1.xx.xx_ | R/K PPKD XK 4.1.1.02.xx Kas di Bendahara Penerimaan - XXX Jurnal Pelaksanaan Anggaran — Tidak ada pencatatan anggaran di SKPD a CONTOH PENCATATAN PADA < AKUNTANSI SKPD & SKPKD PPKD Jurnal Finansial — Saat menerima setoran dari Bendahara Penerimaan Kode Rek. Uraian Debet Kredit 1.1.1.01.x%« | Kas di Kasda 2K 1.1 XX2KXX RIK SKPD A - XXX, Jurnal Pelaksanaan Anggaran ~ Tidak ada pencatatan anggaran di SKPKD CONTOH PENCATATAN PADA @e AKUNTANSI SKPD & SKPKD SKPD Jurnal Finansial — Menerima hibah aset tetap dari LN Kode Rek. Uraian Debet Kredit 1.3.xx.0xx | Aset Tetap XXX 3.3.1.1 0K RIK PPKD - Xxx, Jurnal Pelaksanaan Anggaran — Tidak ada pencatatan anggaran di SKPD CONTOH PENCATATAN PADA AKUNTANSI SKPD & SKPKD eu PPKD Jurnal Finansial — Mengakui pendapatan atas penerimaan hibah aset tetap SKPDA Kode Rek. Uraian Debet Kredit 1.3.xxx%xx | Aset Tetap XXX 4.2. XX.XXXK Pendapatan Hibah - rx Kode Rek. Uraian Debet Kredit 11.xxxxxx | RIK SKPD A 29x 1B XK XXX Aset Tetap - XXX Jurnal Pelaksanaan Anggaran — Tidak ada pencatatan anggaran di SKPKD ees + Konsolidasi merupakan aktivitas menggabungkan lebih dari satu LK + Konsolidasi dilaksanakan oleh entitas pelaporan (DPPKAD) dengan menggabungkan LK yang disajikan oleh SKPD yaitu LRA, LO, LPE, dan Neraca + Pengabungan tersebut dapat dibantu dengan menyusun kertas kerja konsolidasian + Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut, entitas pelaporan menyusun Laporan Perubahan SAL dan LAK sebagai pelaksana fungsi perbendaharaan umum AKUNTANSI KONSOLIDASI Le Thank You!

You might also like