ob
SIKLUS AKUNTANSI
BERDASARKAN SAP BERBASIS
AKRUAL
TUJUAN INSTRUKSIONAL
ees
Umum (TIU):
¢ Peserta mampu menyelenggarakan proses
penatausahaan/akuntansi dan menyusun laporan
keuangan pemerintah daerah
Khusus (TIK):
* Peserta mampu menjelaskan proses pencatatan
transaksi ke jurnal, buku besar, ayat penyesuaian
sederhana, neraca saldo, dan menyusun LK,
termasuk penggabungan LK SKPD & PPKDob
Sesi 1
SIKLUS AKUNTANSI PEMDA:
PENGANTAR
¢ Akuntansi adalah sebuah sistem
¢ Sistem : input — proses — output
* Sistem akuntansi terdiri dari:
a. Input : bukti transaksi
b. Proses : Jurnal, buku besar, neraca lajur
(opsional)
c. Output : LK
+ Sistem akuntansi dapat digambarkan:
Bukti Transaksi —> Catatan-catatan — LKKEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH
ees
Definisi Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah
Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah rangkaian sistematik
dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk
mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai
dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi
pemerintahan
(Pasal 1 ayat (11) PP Nomor 71 tahun 2010 tentang SAP)
KEUANGAN PEMERI NTAH
DAERAH
Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah
+ Input: bukti memorial, STS, SP2D, kuitansi, nota pesanan, dll
+ Proses: pencatatan, seperti jurnal finansial, jurnal pelaksanaan
anggaran, buku besar, buku besar pembantu, neraca saldo,
neraca lajur
+ Output: 7 macam LK, yaitu LRA, LPSAL, Neraca, LO, LPE, LAK,
CaLK
Sistem akuntansi dapat dijelaskan secara rinci melalui siklus
akuntansieu
KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH
Siklus Akuntansi adalah tahap-tahap dalam sistem akuntansi,
yang meliputi:
1. Dokumentasi & identifikasi bukti transaksi untuk
selanjutnya dilakukan analisis transaksi
2. Mencatat pada jurnal finansial & jurnal pelaksanaan
anggaran
3. Meringkas transaksi yang sudah dijurnal ke buku besar.
Proses ini disebut dengan posting
4. Mempersiapkan neraca lajur (sifatnya opsional dan
pendukung untuk membantu menyusun LO dan Neraca)
5. Menentukan saldo di buku besar untuk dituangkan dalam
ees
10.
neraca saldo
KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH
Menyesuaikan buku besar berdasarkan informasi terkini
pada akhir periode dan mencatatnya pada jurnal
penyesuaian
Meringkas pencatatan pada jurnal penyesuaian ke buku
besar dan saldo terakhir buku besar dituangkan dalam
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (NSSP)
Berdasarkan NSSP dilakukan penyusunan LK
Melakukan pencatatan penutup untuk akun-akun
sementara dan mencatatnya pada jurnal penutup
Meringkas pencatatan pada jurnal penutup ke buku besar
dan saldo terakhirnya dituangkan dalam Neraca Saldo
Setelah Tutup Buku (NSSTB)KEUANGAN PEMERINTAH
$e DAERAH
Siklus Akuntansi digambarkan sebagai berikut:
Analisis
| transaksi ~.
f \
/ 1
oe start teat
— Besar
i
u Le ( Neraca Saldo
i -
ees
+ Bukti transaksi yang telah diterima selanjutnya akan
dianalisis untuk dicatat dalam jurnal
+ Untuk memahami analisis transaksi perlu
memahami terlebih dahulu persamaan akuntansi
keuangan pemerintah daerah
+ Persamaan akuntansi pemerintah daerah telah
dibahas pada materi sebelumnya, dan berdasarkan
SAP Berbasis Akrual dihasilkan 2 persamaan
akuntansi, yaitu persamaan akuntansi finansial &
persamaan akuntansi anggaran
ANALISIS TRANSAKSIees
+ Persamaan akuntansi finansial:
Aset + Beban = Utang + Ekuitas + Pendapatan-LO
+ Persamaan akuntansi anggaran:
[Pendapatan-LRA + Penerimaan Pembiayaan] —
[Belanja + Pengeluaran Pembiayaan] = SiLPA
* Setiap transaksi akan dianalisis menggunakan
kedua persamaan di atas
+ Persamaan akuntansi finansial digunakan untuk
menganalisis transaksi yang akan dicatat pada
jurnal finansial
ANALISIS TRANSAKSI
ee ANALISIS TRANSAKSI
Persamaan akuntansi anggaran digunakan untuk
menganalisis transaksi yang akan dicatat pada jurnal
pelaksanaan anggaran
+ Setiap elemen pada 2 persamaan akuntansi di atas, terbagi
menjadi akun-akun/rekening
+ Setiap akun memiliki kolom saldo normal yang tertuang
dalam masing-masing buku besar akun
+ Untuk akun yang termasuk dalam elemen persamaan
akuntansi finansial dicatat dan diringkas pada dua kolom,
yaitu debit & kredit.
+ Sedangkan pada akun yang termasuk elemen persamaan
akuntansi anggaran dicatat & diringkas pada sisi penerimaan
atau pengeluaran saja$e APA ITU AKUN/REKENING?
Contoh akun-akun untuk setiap elemen dalam
persamaan dasar akuntansi
kas Beton UimgLanct Elailss jak Darth
Bebo Usnsrilak gay Reta pe
Pane re pon | (ee Bhutas SAL Retibs Dassh
las yang
Baban Dan Asks
onctaan Matto | | angi Dikonvtitn DOM
ea
Bon Utne Gs Dane Alok
Perlengkapan Pemeliharaan Pegawai Khusus
Tea Di Di Dane Hai Hai
Bannan Dil
ava
Perlaan
ease
ees
+ Bagan akun/rekening SAP Berbasis Akrual untuk
entitas Pemerintah Daerah mengacu pada
Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan
(PUSAP) pada Lampiran | Permenkeu RI Nomor
238/PMK.05/2011
* PUSAP mengatur Bagan Akun Standar (BAS)
+ BAS dibuat untuk pedoman dalam menyusun
perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran,
pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan
pemerintah
BAGAN AKUN/REKENINGeu
BAGAN AKUN/REKENING
Manfaat BAS yang efektif:
1.
2.
ees
Sebagai dasar penyusunan LK & Laporan Manajerial
Merupakan jantung dari sistem di mana seluruh modul &
interface mengalir
Menyediakan landasan yang cukup untuk pengembangan
lebih jauh & penyimpanan yang memadai atas informasi
historis maupun saat ini
Mendukung disiplin anggaran melalui pengaturan klasifikasi
anggaran & framing kepada struktur pelaporan
Membantu proses pengambilan keputusan yang efektif
BAGAN AKUN/REKENING
BAS mencakup kode perkiraan buku besar akuntansi
Kode perkiraan tsb terdiri dari kumpulan akun nominal
(sementara) & akun riil (permanen) secara lengkap
BAS digunakan di dalam melakukan pencatatan jurnal,
posting, penyusunan neraca lajur, dan LK
BAS merupakan alat untuk mensikronkan proses perencanaan
& penganggaran dengan proses akuntansi & pelaporan
BAS untuk menyeragamkan kode akun
Intinya, BAS untuk memudahkan dan menyederhanakan
penggolongan & peringkasan$e &) BAGAN AKUN/REKENING
+ BAS dibagi menjadi 3 macam, yaitu BAS untuk
Pemerintah Pusat, BAS untuk Pemerintah Daerah, &
BAS untuk Nasional
+ BAS disusun berdasarkan nama akun, kelompok
akun, jenis akun, obyek akun, & rincian obyek akun
+ Misalnya, akun Aset
Kode 1 : Aset
11 : Aset Lancar ---- Kelompok Aset
111 : Kas ---- Jenis Aset
1111 : Kas di Kas Daerah ---- Obyek Aset
11111 : Kas di BPD ---- Rincian Obyek Aset
eee BAGAN AKUN/REKENING
Akun dalam BAS terbagi menjadi Akun Neraca, Akun
LRA, & Akun LO
+ Akun Neraca terdiri dari 1: Aset; 2 : Kewajiban; & 3:
Ekuitas
+ Akun LRA terdiri dari 4 : Pendapatan-LRA; 5: Belanja;
6: Transfer-LRA; & 7: Pembiayaan
+ Akun LO terdiri dari 8 : Pendapatan-LO; & 9 : BebanSesi 2
SIKLUS AKUNTANSI PEMDA:
JURNAL S.D KONSOLIDASI
ees
Terdapat 3 langkah dalam proses pencatatan
1. Menganalisis pengaruh setiap transaksi pada akun
2. Memasukkan informasi transaksi dalam sebuah jurnal
3. Memindahkan informasi jurnal ke buku besar akun yang
sesuai
PROSES PENJURNALAN
+ Dokumen yang digunakan untuk melakukan pencatatan
transaksi secara kronologis disebut dengan buku jurnal
+ Setiap entitas menggunakan bentuk jurnal yang dianggapnya
cocok dengan karakteristik bisnis dan sesuai dengan
kebutuhan transaksi dalam bisnisnyaees
+ Namun demikian, bentuk dasar jurnal yang paling
banyak digunakan adalah bentuk jurnal unum
+ Jurnal umum terdiri dari kolom untuk tanggal
transaksi, nama akun dan penjelasan, referensi, dan
PROSES PENJURNALAN
‘olom debit dan kredit
Jurnal Umum
Halaman 1
. Debit | Kredit
Tanggal Uraian Ref “Rp Rp
a 3 4 5 6
1/2/2011, Piutang 2.500.000
Pajak Restoran 1.500.000
ees
Kontribusi jurnal dalam proses pencatatan:
1. Mengungkapkan pengaruh transaksi secara
lengkap dalam satu tempat
2. Menyediakan pencatatan transaksi secara
kronologis
3. Membantu untuk mencegah atau melokalisir
kesalahan karena jumlah debit dan kredit setiap
transaksi dapat dengan mudah diperbandingkan
PROSES PENJURNALAN
Aktivitasnya disebut dengan aktivitas menjurnalees
Metode untuk menganalisis dan menjurnal transaksi:
1. Hati-hatilah dalam membaca deskripsi transaksi
untuk menentukan akun apa yang akan dipengaruhi
2. Untuk setiap akun yang dipengaruhi oleh transaksi,
tentukan apakah akan menambah akun atau
mengurangi akun
3. Tentukan apakah seharusnya masing-masing
penambahan atau pengurangan mempengaruhi
debit atau kredit, sesuai dengan aturan debit dan
kredit di atas
4. Catat transaksi tersebut ke dalam buku jurnal
PROSES PENJURNALAN
@e PROSES PENJURNALAN
* Sesuai dengan persamaan akuntansi menurut SAP
Berbasis Akrual, setiap transaksi akan dijurnal pada
jurnal finansial dan/atau jurnal pelaksanaan
anggaran
* Jurnal finansial menggunakan format double entry
sehingga bentuk buku jurnalnya sesuai bentuk jurnal
umum
+ Jurnal pelaksanaan anggaran menggunakan format
single entry sehingga bentuk buku jurnalnya mirip
dengan bentuk buku kas umum bendahara
* Berikut ini disajikan format buku jurnal finansial dan
jurnal pelaksanaan anggaraneu
Format Jurnal Fina
PROSES PENJURNALAN
Halaman xx.
Tanggal Uraian No. Bukti | Ref Debit Kredit
Format Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tialaman xx
Ne PENERIMAAN PENGELUARAN
Tangeal Uraian Ret Penerimaan ; Pengeluaran
BKU Pendapatan | Femim=@™ | peanja | Pengeuaran
Jaa alan ATOR
MENCATAT PENGESAHAN
ANGGARAN
+ Pencatatan anggaran = Akuntansi Anggaran
+ Akuntansi Anggaran: teknik pertanggungjawaban dan
pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu
pengelolaan Pendapatan, Belanja, Transfer, dan Pembiayaan
+ Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran
disahkan, anggaran dialokasikan, dan anggaran direalisasikan.
+ Pengesahan anggaran ditandai dengan terbitnya Perda APBD
+ Pada saat alokasi anggaran dituangkan dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA SKPD), berarti Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) mempunyai hak untuk
menggunakan dana maksimal sebesar anggaran belanja yang
dialokasikanSu MENCATAT PENGESAHAN
ANGGARAN
+ SKPD mempunyai kewajiban untuk menyetorkan pendapatan
ke BUD sebesar alokasi estimasi pendapatan yang dituangkan
di DPA SKPD
+ Pencatatan pada pagu anggaran berfungsi sebagai target
pencapaian penerimaan dan batas maksimal pengeluaran.
Selisih antara saldo akhir dengan pagu anggaran merupakan
salah satu acuan dalam menilai kinerja anggaran suatu entitas
ees
* Transaksi keuangan yang telah dicatat dalam buku
jurnal, kemudian dikategorikan dan diringkas dalam
Buku Besar
+ Proses untuk mengkategorikan, memasukkan dan
meringkas transaksi dari buku jurnal ke dalam
masing-masing buku besar akun disebut dengan
aktivitas memposting
* Posting dapat dilakukan secara kronologis
sebagaimana halnya penjurnalan, tetapi dapat juga
secara periodik (mingguan atau bulanan)
+ Berikut ini format buku besar:
PROSES POSTINGeu
Format Buku Besar Akuntansi Finansial
PROSES POSTING
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
BUKU BESAR
50 as
TA RERERNS SENDA PERE
RODEREREWNS ue
Debit Kredit Saldo
a=) ons
ee Ref (Ro) (0) (®)
z z z " : :
amah
ees
Format Buku Besar Akuntansi Pelaksanaan Anggaran
PROSES POSTING
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA.
‘BUKU BESAR
39 INAS
NAMARERENING PRINK RESTORAN
ODE REKENING 4432
PAGUAPED Rp 100 600,000 000,
AGU PERUBAMAN APBO_Rp.100-100.000.000,
Saldo
Tanggal Uraian Ref
(Rp)
i 2 3 6
Jumlah
29
30ou
NERACA SALDO
Neraca Saldo adalah daftar akun-akun/rekening yang
disertai dengan saldo terakhir di buku besar masing-masing
akun/rekening
Neraca saldo juga dibagi menjadi 2, yaitu: Neraca Saldo
Finansial & Neraca Saldo Pelaksanaan Anggaran
Neraca Saldo Finansial untuk mencatat saldo akhir akun-
akun dalam pelaporan finansial
Neraca Saldo Finansial menuntut kesamaan keseluruhan
jumlah pendebitan dengan keseluruhan jumlah
pengkreditan
Neraca saldo akan benar jika proses pemindahan transaksi
dari jurnal ke Buku Besar juga benar
NERACA SALDO
Format Neraca Saldo Finansial
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOT/
NERACA SALDO FINANSIAL
PER 31 DESEMBER 20X1
Nama RekeningFormat Neraca Saldo Anggaran
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ...
NERACA SALDO PELAKSANAAN ANGGARAN
PER 31 DESEMBER 20X1
NERACA SALDO
Nama Rekening
NERACA LAJUR
+ Neraca Lajur adalah lembar kerja multikolom yang
digunakan untuk proses penyesuaian & mempersiapkan
penyusunan laporan keuangan
+ Neraca lajur merupakan alat bantu & sifatnya opsional
+ Neraca lajur hanya sebuah alat untuk penyesuaian &
mempersiapkan LK
+ Biasanya format neraca lajur terdiri dari 10 kolom, namun
format tersebut dianggap kurang lengkap karena tidak
memasukkan pencatatan penutup sebelum mempersiapkan
Neraca
+ Oleh karena itu, materi ini memperkenalkan format neraca
lajur 12 kolomFormat Neraca Lajur 12 Kolom
NERACA LAJUR
+ Neraca lajur 12 kolom hanya diperlukan dalam pelaporan
finansial saja, karena pelaporan finansial berbasis akrual,
double entry & sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi (bisnis)
yang berterima umum
erase sale sorudab Tapocan realisaal
Penyerusian “ sporan reals
Nama Akan
Penerimacn | Pengelueran | Penerimaan | Pongeluaran
+ Format kertas kerja pelaksanaan anggaran memiliki 8 kolom
yang terdiri dari kolom Neraca saldo sebelum penyesuaian,
Jurnal penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian, dan
Laporan Realisasi Anggaran, dengan masing-masing kolom
memiliki 2 kolom, yaitu penerimaan dan pengeluaran.ees
* Penyesuaian terjadi karena adanya asumsi dasar bahwa umur
entitas dapat dibagi-bagi menjadi periode-periode yang
sifatnya buatan (periodesasi)
+ Penyesuaian terjadi juga karena adanya penggunaan basis
akrual pada pengakuan pendapatan dan beban serta adanya
konsep penandingan (matching concept)
+ Jurnal penyesuaian dicatat dalam buku jurnal finansial dan
disalin ke neraca lajur 12 kolom
+ Materi tentang jurnal penyesuaian dibahas lebih lanjut dalam
materi tersendiri
PENYESUAIAN
+ Setelah jurnal penyesuaian dibuat, kemudian diposting ke Buku
Besar akun yang bersangkutan
Sey NERACA SALDO SETELAH
DISESUAIKAN
+ Saldo terakhir akun dalam Buku Besar setelah
posting dari pencatatan jurnal penyesuaian,
kemudian dimasukkan dalam neraca saldo setelah
disesuaikan
+ Jadi, Neraca Saldo Setelah Penyesuaian adalah
neraca saldo yang disusun setelah pembuatan
jurnal-jurnal penyesuaian
+ Apabila dalam tahap penyesuaian muncul rekening
baru, maka rekening baru ini juga dimasukkan
dalam Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
+ Formatnya sama dengan dengan Neraca Saldoe MENYUSUN LAPORAN
OPERASIONAL
+ Untuk akun-akun pendapatan-LO, beban, & pos luar
biasa disajikan dalam Laporan Operasional
* Saldo-saldo akun-akun pendapatan-LO, beban, & pos
luar biasa yang terdapat dalam Neraca Saldo Setelah
Disesuaikan dipindahkan dalam kolom Laporan
Operasional
* Selisih antara jumlah kolom debit dan jumlah kolom
kredit merupakan Surplus/Defisit-LO
+ Angka-angka yang ada dalam kolom Laporan
Operasional pada Neraca Lajur dipindahkan ke format
Laporan Operasional menurut SAP Berbasis Akrual
ees
+ Menutup akun-akun sementara (nominal) ke akun
permanen (riil)
+ Akun-akun nominal adalah akun-akun dari Laporan
Operasional, sehingga jika ditutup akan tersisa akun-
akun dari Neraca (akun riil)
+ Jurnal penutup dilakukan pada Buku Jurnal Finansial,
dan kemudian disalin ke Neraca Lajur kolom jurnal
penutup
+ Jurnal penutup dilakukan dengan mencatat saldo normal
akhir pendapatan-LO & beban pada sisi yang
berlawanan dan mengkredit atau mendebit akun
Surplus/Defisit-LO
JURNAL PENUTUP
40ees
* Selisih jumlah saldo kredit dan debit akun Surplus/Defisit-
LO sama dengan jumlah angka pada Surplus/Defisit-LO di
Neraca Lajur
+ Kemudian, angka selisih jumlah saldo kredit dan debit
akun Surplus/Defisit-LO ditutup pada akun Ekuitas
+ Sedangkan pada akuntansi pelaksanaan anggaran, jurnal
penutup hanya dilakukan pada saat penyusunan Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang disusun oleh PPKD
selaku BUD pada saat menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasian.
+ Jadi, pada tingkat SKPD tidak ada penutupan terhadap
akun-akun pelaksanaan anggaran.
JURNAL PENUTUP
a
NERACA SALDO SETELAH
ee PENUTUP
Saldo akhir dari akun-akun riil setelah jurnal
penutup disalin ke kolom Neraca yang merupakan
Neraca Saldo Setelah Jurnal Penutup (NSSJP)
+ NSSJP kemudian disalin ke format Neraca menurut
SAP Berbasis Akrual
* Format NSSJP sama dengan format neraca saldo
a60 AKUNTANSI SKPD
Salah satu karakteristik akuntansi pemerintahan yang
membedakannya dengan akuntansi bisnis adalah
dikenalnya 2 entitas, yaitu entitas akuntansi dan entitas
pelaporan
* Entitas akuntansi dilaksanakan pada tingkat SKPD
sehingga akuntansinya dinamakan dengan akuntansi
SKPD
* Penanggungjawabnya adalah Kepala SKPD (Pengguna
Anggaran), dengan satuan tugas pelaksananya adalah
Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD
* Akuntansi SKPD dilaksanakan oleh semua dinas/kantor/
badan kecuali DPPKAD
43
ew AKUNTANSI SKPD
LK yang harus/wajib disajikan adalah Laporan Realisasi
” anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, dan CaLK
+ Pencatatan pada akuntansi SKPD terbatas pada
transaksi-transaksi yang menjadi kewenangan SKPD
+ Akuntansi SKPD mirip dengan penerapan Akuntansi
untuk Anak Perusahaan
+ Diperlukan akun perantara (reciprocal account) berupa
rekeningan koran (R/K) untuk menunjukkan adanya
keterkaitan dengan Akuntansi untuk Induk Perusahaan
+ Akun perantara untuk akuntansi SKPD adalah akun R/K
PPKD yang merupakan bagian dari ekuitaseu
ees
AKUNTANSI SKPD
Pada akhir periode pada saat dilakukan penggabungan
(konsolidasi) LK, R/K PPKD masing-masing SKPD akan
ditutup dan dieliminasi ke akun Rekening Koran (R/K)
masing-masing SKPD yang ada dalam pencatatan
akuntansi SKPKD
Akun R/K PPKD muncul pada saat terjadi transaksi yang
melibatkan pencatatan SKPKD
Misalnya: transaksi LS; transaksi pengisian UP, GU, dan
TU dari BUD ke Bendaharan Pengeluaran; Setoran
pendapatan daerah baik dari Bendahara Penerimaan
maupun WP ke rekening kas daerah; transaksi lainnya
yang melibatkan kewenangan SKPKD seperti
pendapatan hibah, dll.
45
AKUNTANSI SKPKD/PPKD
Entitas pelaporan dilaksanakan oleh unit kerja yang
berwenang sebagai SKPKD sehingga dinamakan dengan
akuntansi SKPKD atau akuntansi PPKD
Penanggungjawabnya adalah PPKD selaku BUD yang
biasanya dijabat oleh Kepala DPPKAD
Satuan tugas pelaksananya biasanya bidang akuntansi di
DPPKAD
Pencatatan pada akuntansi SKPKD adalah untuk semua
transaksi selama tidak dapat dicatat oleh SKPD
Akuntansi SKPKD mirip dengan pelaksanaan akuntansi
untuk induk perusahaan
48ees
ees
AKUNTANSI SKPKD/PPKD
Pada akhir periode induk perusahaan (SKPKD)
menggabungkan semua LK yang disajikan oleh anak
perusahaan di bawahnya (SKPD)
Dalam konteks akuntansi pemerintahan, SKPKD harus
menyajikan LRA Konsolidasian, LO Konsolidasian, LPE
Konsolidasian, dan Neraca Konsolidasi, ditambah
dengan menyusun Laporan Perubahan SAL dan LAK
LRA Konsolidasian, LO Konsolidasian, LPE Konsolidasian,
Neraca Konsolidasi, Laporan Perubahan SAL, dan LAK
merupakan satu set LK Pemerintah ditambah dengan
CaLK
ar
AKUNTANSI SKPKD/PPKD
Untuk mengakomodasi adanya transaksi antar entitas
akuntansi dengan entitas pelaporan dibuatlah akun
perantara, yaitu akun R/K SKPD/Dinas/Kantor/Badan x yang
merupakan bagian dari aset lancar
Pada akhir periode pada saat terjadi penggabungan akun
R/K SKPD tersebut akan ditutup dan dieliminasi dengan akun
R/K PPKD yang ada di SKPD
Misalnya: transaksi LS; transaksi pengisian UP, GU, dan TU ke
Bendaharan Pengeluaran; Setoran pendapatan daerah baik
dari Bendahara Penerimaan maupun WP ke rekening kas
daerah; transaksi lainnya yang melibatkan kewenangan
SKPKD seperti pendapatan hibah, dll.
48eu
* Khusus untuk DPPKAD melaksanakan kedua sistem akuntansi
tersebut
* Akuntansi SKPD dilakukan oleh PPK DPPKAD, dan akuntansi
SKPKD dilakukan oleh bidang akuntansi DPPKAD.
AKUNTANSI SKPKD/PPKD
49
CONTOH PENCATATAN PADA
AKUNTANSI SKPD & SKPKD
ees
SKPD
Jurnal Finansial — Saat pembelian aset tetap secara LS
Kode Rek. Uraian Debet Kredit
1.3.xx.xx.xx | Aset Tetap XK -
3.3.1.XX.xx R/IKPPKD — - XXX,
Jurnal Pelaksanaan Anggaran ealCONTOH PENCATATAN PADA
AKUNTANSI SKPD & SKPKD
PPKD
Jurnal Finansial — Saat pembelian aset tetap secara LS di SKPD A
Kode Rek. Uraian Debet Kredit
1A xxx. | R/K SKPDA -
XXX -
1,1.1.01 xx Kas di Kasda (esa
Jurnal Pelaksanaan Anggaran ~ Tidak ada pencatatan anggaran di SKPKD
CONTOH PENCATATAN PADA
AKUNTANSI SKPD & SKPKD
eu
SKPD
Jurnal Finansial - Setoran penerimaan daerah dari WP ke kasda
Kode Rek. Uraian Debet Kredit
3.3.1.xx.xx | R/K PPKD XxX -
B11 XX.XKXX PAD-LO - XXX
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal’ Penerimaan Pengeluaran
Kode No. Buk Uraian
wa Bulan Rp Rp
1 z 3 a 5 6
‘ass, [rs 1 | PAD-LRA (Rincian Obyeh) a
‘Juma balan X 201 a
‘Juma sid balan X :
umlah aid bulan
Surplus (Deis) Akhir Bulan X 201% wxa CONTOH PENCATATAN PADA
< AKUNTANSI SKPD & SKPKD
PPKD
Jurnal Finansial — Saat menerima setoran dari WP
Kode Rek. Uraian Debet Kredit
1,1.1.01.xx | Kas di Kasda OOK
1A KH HK RIK SKPDA - XK
Jurnal Pelaksanaan Anggaran — Tidak ada pencatatan anggaran di SKPKD
CONTOH PENCATATAN PADA
@e AKUNTANSI SKPD & SKPKD
SKPD
Jurnal Finansial — Setoran Bendahara Penerimaan ke kasda
Kode Rek. Uraian Debet Kredit
3.3.1.xx.xx_ | R/K PPKD XK
4.1.1.02.xx Kas di Bendahara Penerimaan - XXX
Jurnal Pelaksanaan Anggaran — Tidak ada pencatatan anggaran di SKPDa CONTOH PENCATATAN PADA
< AKUNTANSI SKPD & SKPKD
PPKD
Jurnal Finansial — Saat menerima setoran dari Bendahara Penerimaan
Kode Rek. Uraian Debet Kredit
1.1.1.01.x%« | Kas di Kasda 2K
1.1 XX2KXX RIK SKPD A - XXX,
Jurnal Pelaksanaan Anggaran ~ Tidak ada pencatatan anggaran di SKPKD
CONTOH PENCATATAN PADA
@e AKUNTANSI SKPD & SKPKD
SKPD
Jurnal Finansial — Menerima hibah aset tetap dari LN
Kode Rek. Uraian Debet Kredit
1.3.xx.0xx | Aset Tetap XXX
3.3.1.1 0K RIK PPKD - Xxx,
Jurnal Pelaksanaan Anggaran — Tidak ada pencatatan anggaran di SKPDCONTOH PENCATATAN PADA
AKUNTANSI SKPD & SKPKD
eu
PPKD
Jurnal Finansial — Mengakui pendapatan atas penerimaan hibah aset tetap
SKPDA
Kode Rek. Uraian Debet Kredit
1.3.xxx%xx | Aset Tetap XXX
4.2. XX.XXXK Pendapatan Hibah - rx
Kode Rek. Uraian Debet Kredit
11.xxxxxx | RIK SKPD A 29x
1B XK XXX Aset Tetap - XXX
Jurnal Pelaksanaan Anggaran — Tidak ada pencatatan anggaran di SKPKD
ees
+ Konsolidasi merupakan aktivitas menggabungkan
lebih dari satu LK
+ Konsolidasi dilaksanakan oleh entitas pelaporan
(DPPKAD) dengan menggabungkan LK yang disajikan
oleh SKPD yaitu LRA, LO, LPE, dan Neraca
+ Pengabungan tersebut dapat dibantu dengan
menyusun kertas kerja konsolidasian
+ Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian
tersebut, entitas pelaporan menyusun Laporan
Perubahan SAL dan LAK sebagai pelaksana fungsi
perbendaharaan umum
AKUNTANSI KONSOLIDASILe
Thank You!