You are on page 1of 3

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMADIYAH JAKARTA
Riset Keperawatan, Juli 2012
ZIFRIANITA
NIM : 2010727166
Pengaruh Tindakan Suction dengan Hiperoksigenasi Terhadap Saturasi Oksigen di Ruang
HCU RSUP Fatmawati.
VII BAB + 44 Halaman + 6 tabel+ 8 Lampiran
ABSTRAK
Suction merupakan tindakan pengisapan yang bertujuan untuk mempertahankan jalan nafas,
sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
mengeluarkan secret dari jalan nafas, komplikasi dari pengisapan lendir adalah terjadi
hipoksemia yang ditandai dengan penurunan saturasi oksigen. Oleh karena itu perlu dilakukan
hiperoksigenasi sesaat sebelum dilakukan penghisapan lendir. Tujuan Penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh tindakan suction dengan hiperoksigenasi terhadap saturasi oksigen.
Penelitian ini dilaksanakan diruang HCU RSUP Fatmawati dengan sampel sebanyak 14 orang
terbagi atas 7 kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang dilakukan pada bulan Juni 2012.
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Perhitungan dalam penelitian ini
menggunakan uji T dependen dengan batas kemaknaan adalah 0.05. Hasil penelitian ini secara
umum dengan value 0.004, menggambarkan bahwa adanya pengaruh tindakan suction dengan
hiperoksigenasi terhadap saturasi oksigen. Berdasarkan hasil ini disarankan untuk dapat
menerapkan hiperoksigenasi sebelum tindakan suction dan melakukan tindakan suction sesuai
dengan SOP.
Daftar Pustaka : 7 (1997 - 2008)
Kata Kunci : Tindakan suction, Hiperoksigenasi, Saturasi Oksigen

Judul

: Perbedaan Nilai Saturasi Oksigen (Spo2) Berdasarkan Ukuran Kateter


Suction Pada Tindakan Open Suction Di Ruang General Intensive Care
Unit Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung

Penulis

: Muhamat Nofiyanto

Penerbit

: Unpad

Bahasa

: Indonesia

Hak Cipta

: Unpad

Kata Kunci

: desaturasi oksigen, pasien kritis, Suction endotracheal


ABSTRAK

Latar Belakang: Tindakan suction endotracheal merupakan intervensi yang sering dilakukan
oleh perawat dan vital manfaatnya untuk pasien kritis. Meskipun demikian, desaturasi oksigen
sering menjadi komplikasi dalam tindakan suction endotracheal sistem terbuka. Oleh karena itu,
perawat harus melakukan tindakan untuk meminimalkan desaturasi oksigen tersebut. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara pemilihan penggunaan ukuran kateter suction
yang tepat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan selisih nilai saturasi oksigen antara
penggunaan ukuran kateter suction 12 Fr dan 14 Fr.
Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain pre test and
post test nonequivalent control group. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling,
ukuran sampel 34 orang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mendapatkan
intervensi suction endotracheal menggunakan ukuran 12 Fr, kelompok kedua menggunakan
ukuran 14 Fr. Semua responden diukur saturasi oksigenya menggunakan pulse oxymeter sebelum
tindakan suction dan segera setelahnya.
Hasil: Terjadi penurunan saturasi oksigen pada kedua kelompok, ukuran 14 Fr menurunkan
saturasi oksigen lebih banyak (2,18 %) daripada 12 Fr (1,18 %) dengan nomor ETT responden 7
mm. Terdapat perbedaan rerata selisih saturasi oksigen yang bermakna antara kelompok 12 Fr
dan 14 Fr (p=0.001), = 0,025. Hal ini karena semakin besar ukuran kateter suction akan
semakin mempersempit lumen ETT untuk masuknya udara atmosfir dan memperbesar oksigen
paru yang terhisap.

Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata selisih saturasi oksigen antara
kelompok 12 Fr dan 14 Fr.
Saran: Melakukan suction endotracheal pada ETT nomor 7 mm sebaiknya menggunakan
ukuran 12 Fr.
Kata Kunci: Suction endotracheal, desaturasi oksigen, pasien kritis.

You might also like