Professional Documents
Culture Documents
Apa yang terjadi saat sedang haid? Pada saat haid, lapisan
pelapis rongga dalam rahim (endometrium) mengelupas,
sehingga pembuluh darah di bawah lapisan itu terbuka dan
terjadilah perdarahan. Darah akan juga membawa atau
menghanyutkan sel-sel dan jaringan pelapis rongga dalam rahim
tersebut. Apabila kita sedang berolahraga, apalagi bersepeda
banyak kondisi kerja otot perut serta panggul, bahkan kadang
harus meneran. Hal itu bisa berakibat kontraksi otot-otot dinding
rahim melebihi dari biasanya, dan seolah rahim menjadi pompa
yang menyebabkan tekanan mengalirkan darah haid lebih
kencang. Pada keadaan biasa maka darah haid akan mengalir
melalui pintu mulut rahim dan keluar, tetapi dalam tekanan tinggi
bisa terjadi aliran kembali (back-flow), sehingga ada sebagian
darah haid yang mengalir berlawanan, yaitu melalui saluran telur
dan terpercik ke dalam rongga perut.
Apabila seorang wanita mempunyai bakat (dan itu genetik),
maka sel pelapis rongga rahim yang jatuh ke dalam rongga rahim
akan tumbuh di tempat yang salah di dalam rongga rahim, bisa
di lapisan rongga rahim, indung telur, kandung kencing, usus,
dan dimana saja, berbentuk seperti jerawat-jerawat yang
sebagian berkelompok. Kejadian salah tumbuhnya sel pelapis
rongga rahim di tempat yang salah ini disebut sebagai penyakit
endometriosis. Selain itu sel pelapis rongga rahim akibat tekanan
yang kuat juga bisa merembes ke dinding rahim, dan
pertumbuhan di dalam otot rahim ini bisa dirasakan sebagai nyeri
pada saat haid. Endometriosis adalah primadona sebab nyeri
pada saat haid. Pada saat haid, sarang endometriosis juga akan
berdarah layaknya di tempat asalnya, sehingga dalam keadaan
lanjut menyebabkan timbunan darah di tempat yang tak
semestinya, yang kalau di indung telur bisa berakibat timbulnya
kista coklat (coklat karena isinya darah haid lama yang berwarna
coklat). Selain itu, sarang-sarang endometriosis ini bisa
mengalami proses pembengkakan (inflamasi), sehingga bisa
terjadi perlekatan dimana-mana di dalam rongga perut. Adanya
banyak perlekatan ini bisa menyebabkan gangguan untuk
mendapatkan kehamilan (infertilitas). Endometriosis saat ini
adalah 40% dari penyebab pasangan tidak mempunyai atau
kesulitan mendapatkan anak.