Penelitian ini membahas fenomena penggunaan makian bahasa Jawa di
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada sebagai sarana untuk mengakrabkan diri dengan teman. Hal ini di dalam fungsi bahasa disebut sebagai fungsi fatik. Para responden dalam penelitian ini semuanya adalah laki-laki, karena mereka dapat lebih bebas dan aktif menggunakan makian daripada perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan beberapa mahasiswa tentang penggunaan kata makian yang bertujuan untuk mempererat persahabatan di antara teman. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan cara mendistribusikan kuesioner kepada para mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UGM. Metode kuantitatif akan digunakan sebagai data penunjang dalam penelitian ini.
Keywords: Phatic Function, Javanese Insulting Words, Context, Young Male
Students Of Faculty Of Cultural Sciences Of Gadjah Mada University