You are on page 1of 4

Prinsip kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)

berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk menghasilkan energi
panasnya, PLTN menggantinya dengan menggunakan reaktor nuklir.
Seperti terlihat pada gambar 1, PLTU menggunakan bahan bakar batubara, minyak bumi, gas
alam dan sebagainya untuk menghasilkan panas dengan cara dibakar, kemudia panas yang
dihasilkan digunakan untuk memanaskan air di dalam boiler sehingga menghasilkan uap air, uap
air yang didapat digunakan untuk memutar turbin uap, dari sini generator dapat menghasilkan
listrik karena ikut berputar seporos dengan turbin uap.
PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi reaksi fisi bahan
bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas, kemudian air di dalam reaktor dididihkan,
energi kinetik uap air yang didapat digunakan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan
listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi,.

STRUKTUR ATOM URANIUM DAN REAKSI FISI


Agar dapat lebih mudah memahami bagaimana terjadinya reaksi fisi didalam reaktor PLTN,
pada sub-bab ini akan disampaikan tentang bagaimana strutur atom didalam uranium dan apakah
itu reaksi fisi.
Strukut Atom Uranium
Sejatinya segala unsur yang terdapat di alam terbentuk dari kumpulan atom-atom. Ada 92 jenis
atom yang telah didefinisikan hingga saat ini. Inti dari suatu atom terdiri atas proton yang
bernilai positip dan neutron yang bersifat netral. Disekitar intinya terdapat elektron yang
mengelilingi, biasanya berjumlah sama dengan proton dan terikat dengan gaya

elektromagnetiknya. Jumlah proton pada atom menjadi ciri khas suatu jenis atom dan lebih
dikenal dengan sebutan nomer atom, yang menentukan unsur kimia atom tersebut.
Unsur uranium memiliki jumlah proton 92 buah atau dengan kata lain nomer atom Uranium
adalah 92. Namun di alam, terdapat 3 jenis unsur yang memiliki jumlah proton 92 buah, masingmasing memiliki jumlah neutron sebanyak 142, 143, dan 148 buah. Unsur yang memiliki 143
buah neutron ini disebut dengan Uranium-235, sedangkan yang memiliki 148 buah neutron
disebut dengan Uranium-238. Suatu unsur yang memiliki nomer atom sama namun jumlah
neutron yang berbeda biasa disebut dengan isotop. Gambar berikut adalah struktur dari atom
Uranium dan tabel yang menjelaskan tentang isotopnya.
Uranium yang terdapat di alam bebas sebagian besar adalah Uranium yang sulit bereaksi, yaitu
Uranium-238. Hanya 0,7 persen saja Uranium yang mengandung isotop Uranium-235.
Sedangkan bahan bakar Uranium yang digunakan di PLTN adalah Uranium yang kandungan
Uranium-235 nya sudah ditingkatkan menjadi 3-5 %.

Gambar 2 Struktur atom


Uranium
Reaksi Fisi Uranium
Perlu diketahui bahwa reaksi fisi bisa terjadi disetiap inti atom dari suatu unsur tanpa terkecuali.
Namun reaksi fisi yang paling mudah terjadi adalah reaksi pada inti atom Uranium. Uranium pun
sama halnya, yang paling mudah terjadi reaksi adalah Uranium-235, sedangkan Uranium-238
memerlukan energi yang lebih besar agar dapat terjadi reaksi fisi ini.
Reaksi fisi terjadi saat neutron menumbuk Uranium-235 dan saat itu pula atom Uranium akan
terbagi menjadi 2 buah atom Kr dan Br. Saat terjadi reaksi fisi juga akan dihasilkan energi panas
yang sangat besar. Dalam aplikasinya di PLTN, energi hasil reaksi fisi ini dijadikan sumber
panas untuk menghasilkan uap air. Uap air yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan
membuat generator menghasilkan listrik.

Pada saat Uranium-235 ditumbuk oleh neutron, akan muncul juga 2-3 neutron baru. Kemudian
neutron ini akan menumbuk lagi Uranium-235 lainnya dan muncul lagi 2-3 neutron baru lagi.
Reaksi seperti ini akan terjadi terus menerus secara perlahan di dalam reaktor nuklir.
Neutron yang terjadi akibat reaksi fisi sebenarnya bergerak terlalu cepat, sehingga untuk
menghasilkan reaksi fisi yang terjadi secara berantai kecepatan neutron ini harus diredam dengan
menggunakan suatu media khusus. Ada berbagai macam media yang digunakan sampai saat ini
antara lain air ringan/tawar, air berat, atau pun grafit. Secara umum kebanyakan teknologi PLTN
di dunia menggunakan air ringan (Light Water Reactor, LWR).
Perlu diperhatikan disini bahwa di dalam reaktor nuklir, bahan bakar Uranium yang digunakan
dijaga agar tidak sampai terbakar atau mengeluarkan api. Sebisa mungkin posisi bahan bakarnya
diatur sedemikian hingga agar nantinya hasil reaksi fisi ini masih bisa diolah kembali untuk
dijadikan bahan bakar baru untuk digunakan pada teknologi PLTN di masa yang akan datang.

Gambar 3 Proses terjadinya reaksi fisi


Besarnya Energi Reaksi Fisi
Gambar 4 berikut ini adalah data tentang jumlah bahan bakar yang diperlukan dalam 1 tahun
untuk masing-masing pembangkit listrik berkapasitas 1000 MW. Disini terlihat bahwa untuk 1
gram bahan bakar Uranium dapat menghasilkan energi listrik yang setara dengan 3 ton bahan
bakar batubara, atau 2000 liter minyak bumi. Oleh karena energi yang dihasilkan Uranium
sangat besar, bahan bakar PLTN juga dapat menghemat biaya di pengakutan dan penyimpanan
bahan bakar pembangkit listrik

Gambar 4 Banyaknya bahan bakar yang diperlukan dalam 1 tahun


untuk masing-masing pembangkit listrik berkapasitas 1000 MW
Dukung Fendy Sutrisna untuk tetap berbagi dalam artikel ketenagalistrikan Indonesia
dengan klik link LIKE, COMMENT & SHARE di halaman facebook ini -> Catatan Fendy
Sutrisna
Artikel menarik lainnya tentang nuklir di kategori tenaga nuklir:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Prinsip Kerja PLTN


Pengayaan Uranium
Sekilas Mengenai Bahasa Radiasi Nuklir PLTN
PLTN di Dunia
Selayang Pandang PLTN
PLTN jenis reaktor air ringan
PLTN jenis reaktor air berat
Mengapa harus PLTN
Pembangkit listrik setelah jaman fosil

You might also like