Professional Documents
Culture Documents
Pengantar FT
Pengantar FT
Rempah - rempah
Obat-obatan
di zaman dahulu
Ditemukannya Atom
Ditemukannya mesin uap
Ditemukannya Listrik
Ditemukannya ilmu Biologi
Ditemukannya ilmu anatomi
Revolusi Industri, dlll
Membawa perubahan besar terhadap
dunia kedokteran dan Fisioterapi
di Belanda 1887
di Amerika 1917
di Indonesia 1965
Electro therapy
Terapi Latihan
MEDAN LISTRIK
Gelombang Suara
PROSES FISIOTERAPI
Independently or multi-disciplinary teams,
physical therapist asses patients and than plan
and deliver treatment and education programmes
in partnerships with patients and their families.
Proses Fisioterapi
Assesment ( Pengkajian )
Diagnose ( Diagnosa )
Planning ( Perencanaan )
Intervention ( Pelaksanaan )
Evaluation ( Evaluasi )
Manajemen Fisioterapi
Selain ke 5 tsb. Di atas ditamabah
6.Modifikasi,7.Pengemb kemitraan, 8.Kesejaht Ft
Modifikasi : Inovasi pemilihan modalitas, tetodetehnik, dosis dan alat evaluasi sesuai perubahan
patologi, dan kond eksternal pend.
Pengembangan kemitraan : Inovasi jalinan
kerja sama antardisiplin terhadap pel pend.
Kesejahteraan Fisioterapis : Peningkatan
penghasilan, keselamatan dan perlindungan profesi
Fisioterapi dalam bekerja.
Pelayanan Fisioterapi
Olah Raga
Proses penuaan
Pre/Post operatif
Kesehatan Masyarakat
Promotif/preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Konsekuensi :
Pend. Profesi tidak sama , tidak setara dan tidak selevel dengan
Pend Vokasi dalam hal kontens kompetensi, dan aturan dasar
praktek
2.
3.
II.
SOLUSI
1.
2.
3.
4.
Solusi :
5. Kewenangan mutlak pendidikan profesi berada pada IFI
bekerjasama Dikti dan Depkes
3.
4.
2.
30 SKS.
3.
= penyelenggara
pelayanan Fisioterapi
= pembuat keputusan
tindakan Fisioterapi
= pendidik
= panutan masyarakat
= manajer Fisioterapi
2.
3.
c. Komponen Kompetensi
d. Substansi Kompetensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Komunikasi kesehatan
Antropologi dan sosiologi kesehatan
Kesehatan masyarakat
Etika profesi dan hukum kesehatan
Bahasa
Psikologi fisioterapi
Proses fisioterapi
Agama
b.
c.
No
Kode
501C133
502C133
503C133
504C133
Kurikulum Kurikulum
Inti
Institusi
sks
sks
Bobot
sks
Teori
sks
Praktek
sks
Jumlah
12
12
12
No
Kode
506C133
507C133
508C133
509C133
Kurikulum Kurikulum
Inti
Institusi
sks
sks
Bobot
sks
Teori
sks
Praktek
sks
12
12
12
Kurikulum Kurikulum
Inti
Institusi
sks
sks
Bobot
sks
Teori
sks
Praktek
sks
Jumlah
32
32
32
No
Kode
510C133
10
505C132
11
511C133
IX
NO
KODE
01.
02.
03.
04.
05.
501C133
502C133
503C133
504C133
505C132
MATA KULIAH
Manaj. FT. Profesi Komprehensif Musculoskeletal - bedah
Manaj. FT. Profesi Komprehensif Neuromuskular
Manaj. FT. Profesi Komprehensif Kardio Vaskulo Pulmonal
Manaj. FT. Profesi Komprehensif Keswan dan Ginekologi
Manaj. FT. Profesi Komprehensif Psikiatri
Jumlah
01.
02.
506C133
507C133
03.
04.
508C133
509C133
05.
06.
510C133
511C133
SKS
3
3
3
3
2
14
3
3
3
3
3
3
18
GELAR
Gelar S1 FT
Gelar Profesi
= S.Ft
= Physio
Kepustakaan
1. Hogesschool van Amsterdam (2001), Sector Gezondheid Szorg, Afdeling
Fysiotherapie, Amsterdam Nederland.
2. Benchmark Statement Healt Care Program Physiotherapy (2001), The
Quality Assurance Agency for Higher Education, South gate House UK.
3. Faculty of Health Sciences (2003), The University of Sydney.
4. The University of Melbourne (2001), School of Physiotherapy Melbourne.
5. WCPT (2003), Moving Physical Therapy, Forward London
6. WCPT (1995), Declaration of Principle and Position Statements, UK
7. BPPSDM, Depkes (2003), Kurikulum Pend. D. IV Fisioterapi Depkes.
8. Konsil Kedokteran Indonesia (2006), Standar Kompetensi Kedokteran,
Jakarta.
9. Departemen Pendidikan Nasional (2003), UU Sisdiknas, Jakarta.
10. Kepmenkes RI No. 1363 (2001), Registrasi dan Izin Praktek FT, Jakarta.
11. Kepmenkes RI No. 376 (2007), Standar Profesi Fisioterapi, Jakarta.
12. New Zealand (2001), Component Competence of Physiotherapy
Curriculum, New Zealand.
13. SKB Mendiknas Menkes No. 3/U/SKB/2001 dan No. 232/Menkes
Kesos/ SKB III / 2001 tentang Pendidikan Profesi Bidang Kedokteran.
14. SK Mendiknas RI No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan
Tinggi.
SPESIALISASI
Konfederasi dunia untuk fisioterapi (WCPT)
menegaskan adalah hak tiap anggota organisai untuk
membuat kebijakan nasional yang mengijinkan
praktek spesialis bila menurut pertimbangan mereka
menguntungkan bagi masyarakat dan profesi dengan
mendorong peningkatan standar fisioterapi.
OTONOMI
Elemen sentral dari otonomi adalah
terjaminnya seorang fisioterapis bebas untuk
melakukan keputusan profesional (profesional
judgement) dalam meningkatkan (promotion)
kesehatan, mencegah (prevention) dan
pemeliharaan serta penyembuhan klien dalam
batas pengetahuan yang didapat dan
kompetensinya.
FISIOTERAPI GLOBAL
A DOCTORS REFERAL
IS NOT NECESSARY TO ATTEND
THIS PRACTICE AS A PRIVATE PATIENT.
Kesimpulan
Sepanjang memakai
istilah Fisioterapi
harus mengikuti kaidah
universal
Thailand
1 : 15.000 penduduk
di Indonesia
1 : 200.000 penduduk
Kesempatan melanjutkan pendidikan
Lebih mudah mencari pekerjaan
Pendidikan lanjut di LN sampai S3
Insya Allah di Indonesia
Kebutuhan Fisioterapis
How ?
Berkesinambungan
Jadilah bagian dari perjuangan
Fighter fights no end
Modalitas Fisioterapi
1.
HasiI
-Efek
Indikasi
1. Efek fisiologis : Peningkatan : metabolik 13 %, Elastisitas
jaringan 5 10 kali lebih baik,Relaksasi jar,konduktivitas
saraf.
2.Terapeutik : Mengurangi Nyeri, > Sirkulasi darah,atasi
spasme otot
Kontra Indikasi :
Fixasi Logam, Infeksi aktif, Tumor maligna,kond mudah
berdarah,sendi belum usia 18 thn, pend inkooperatif
b. Biofisika :
- The reverse piezo electric effect
dlm jaringan
- Timbul efek suhu dan efek biome
kamik dlm jaringan
c. Neurofisiologi :
- Micro Tissue Damage (MTD)
> Iritasi lokal segmental
> Efek vascular dan cellular P
- Neurogenic inflammation
d. Hasil
- Efek Fisiologi : Metabolik,sirkulas darah
- Efek terapeutik : relaksasi, sequnder pain dumping, atasi
lengket antar jaringan, collagen forming proses reparasi jar
cedera.
- Dampak/Kontra indikasi : Kondisi mudah berdarah,
t.malligna, Logam fixasi, Infeksi aktif, cedera jar sebelum 1x24
jam.
4. Interferensi Therapy
a. Fisika dasar :
- Arus AC. frekuensi 4250 Hz (Med)
- 2 sumber arus frek berbeda saling
bersuperposisi, membentuk frek
baru bersifat linear.
- Penetrasi cukup dalam.
- AMF. depolarisasi saraf
- Kedalaman Modulasi Linear
superposisi,
dinyatakan dg % (membentk
grs diagonal)
b. Biofisika :
- Frek.baru linear supeposisi beriteraksi dgn jar.exitable
(potensial aksi otot dan tipe saraf bermyelin tebal)
- Sensory Nerve ending Noxe tertutup,tdk menangkap
macrofak & neurotransmitter reaksi radang.
- Kedalaman efek,trgtng AMF, Modulasi
- Metode aplikasi 2 & 4 pad
c.Neurofisiologi :
- Pain depressor sampai netralisasi noxe sensory nerve end
- Gait controll
d. Hasil 1). Efek : - Fisiologi
> Relaksasi jaringan menurun
> Sirkulasi darah dan metabolik >baik
-Terapeutik :
> Kuantitas dan kualitas nyeri turun
> Spasme jaringan otot
> Healing process cepat terjadi
2). Dampak/kontraindikasi :
- Allergi arus litrik (jarang)
- Logam fixasi yang terjangkau.
5. Galvano Therapy :
a. Fisika dasar :
- Arus rendah searah ( DC)
- None frequens
- Durasi 0,1 3 ms.
b. Biofisika :
- Penetrasi Superfisial/tanpa freq.
- Chemic effect nyata : hypersensasi,
hyperaemi, rasa panas, sedikit gata
tal di kulit.
- Kontraksi otot dan vasodilatasi >
nyata
c. Neurofisiologi :
-Stimulasi A gamma dan A alfa via motor point motor unit
d. Hasil :
> Efek Fisiologi berupa tonus dan kontraksi otot
Vasodilatasi pembuluh darah,efek sensasi
Efek Terapeutik : memelihara sifat fisiologi otot
berupa kontraksi otot, Ionto phoresis,
melancarkan sirkulasi darah superfisial
> Dampak : allergi stimulasi arus listrik (jarang)
6.Faradic Therapy
a. Fisika dasar :
- Arus bolak-balik freq rendah
(AC)
- Frequensi < 50 ma
- Durasi 0,1- 3 ms
b. Biofisika :
- Penetrasi superfisial (bawah
kulit)
- Chemical effect tidak nyata
(AC)
- Kontraksi
otot,vasodilatasi,netral Noxe
c. Neurofisiologi :
-Stimulasi A gamma- A alfa via motor point
motor unit
- Stimulasi tipe saraf bermyelin tebal
dan
d. Hasil :
> Efek Fisiologis : Meningk.metabolik/sirkulasi darah
pelihara sifat fisiolog otot/tonus-kontraksi
vasodilatasi, rileksai otot
> Efek terapeutik :meningkatkan tonus dan kekuatan
otot , dapat mengurangi nyeri
> Dampak : Allergi arus listrik (jarang)
8. Dyadinamic Current
a. Fisika dasar :
- Modifikasi arus faradic ( AC ) menjadi
DC dlm : bentuk
arus, Frequency dan Durasi
- Frequency 50 Hz, Durasi 1-10 ms
- Continu, dan Interremittens
b. Biofisika :
- Midle penetrasi, chemical effect sedkit, lebih comfort
- Fariasi Freq,durasi, continu dan interremittens mendukumg
dominasi proses biofisika tertentu, seperti fasilitasi sensomotorik, tipe saraf tertentu dan reaksi kimia tertentu.
c. Neurofisiologi :
- Gamma loop : fasilitasi senso-motorik u.sensasi
dan kontraksi otot
- Homeostatic/Vasomotion system
-Pain depressor/ Gait controll
-d. Hasil :
> Efek Fisiologis : Meningk metabolik/sirkulasi
darah, pelhr sifat fisiologi otot via kontrasi dan
relaksasi, meningkatkan konduktivitas saraf,
> Efek terapeutik: Mengurangi : Nyeri, Spasme
otot,memperkuat otot
> Dampak
: Allergi arus listrik ( jarang).
b. Biofisika :
- Freq tinggi memfasilitasi jar. Kls 1.laser tdk merusak, kls 2. merusak jar stlh
1000 kontak kls 3, radiasi langsung merusak mata dan kls 4.radiasi
langsung/tdk langsung, merusak mata dan kulit.
- Fungsi laser : Coagulasi jar, Pemotong jar, danBiostimulasi Jar : merubah
ketegangan membran sel (freq oscillasi membran cell), Ion Ca+ bebas shg
merangsang prostaglandin dan algogenic u.normalkan cedera jar via reaksi
radang/osnteking reatie
c. Neurofisiologi :
- Micro Tissue Damage u/ reparasi proses
- Sintese ATP-> ADP memacu Ferric sulphide redox system dlm mitochondria
shg sel sel magrophage, sel schwann dan firocytes-> efek terapeutic ( Laser
Catalyzed Reaction)
- Pain depressor (aktivitas endhorpin dan penurunan oedem karena sirkulasi
darah lancar)
d. Hasil : > Efek fisiologis 1. metabolik/ V.dilatasi darah.2.relaksasi
> Efek Terapeutik : 1. Reparasi radang, 2. Mengurangi Nyeri,
3. mengurangi spasme otot superfisial,4 sirkulasi
> Dampak : Merusak jaringan jika salah menerapkan, Allergi sinar laser
(jarang).
b. Biofisika :
- idem IRR
- Reaksi kulit
c. Neurofisiologi
- Homeostatic Vasomotion
- Micro tissue damage ( MTD)
a. Fisika dasas :
- glbg electromagnetic 100-380 nm,
M.hari 76-300 nm sapai bumi,> 300,
diserap atmosfir,glbg pendek 100290 nm, 3 tipe UV : A, 315-380 nm,
B. 280-315 nm, C. 100-2800 nm
- Produksi UV : Arus litrik , tekanan
gas dlm tabung rendah,Ionisasi gas
dlm tabung
- Hukum hukum penyinaran,desain lampu
UV hampir sama IRR.
d. Hasil
> Fisiologis :V.dilatasi, Erithema kulit (E1-E4),
Penebalan epidermis,desquamatio, Pigmentasi
kulit,pembentukan vit D (270-310 nm)
hasil
reaksi 7 dehydro cholesterol u.metab Ca dan
phosfor dlm usus halus,Esophylactic effect
yakni reaksi kulit o/UV merangsang turunnya
S.R.E u/ > anti radang
> Terapeutik : Metabolik/sirkulasi darah,abitic rays
(membunuh kuman di kulit), regenerasi kulit via
repair hormon ke kulit,> daya tahan kulit, perbaiki
tulang, Counter irritasi u/ < nyeri dan general tonic
effect ( + nafsu makan, tidur baik,+ metabol
> Dampak : Descuammatio berlebihan, combutio,
allergi UV.
a. Fisika dasar
- Thermal : Panas, dingin
- Mekanika : daya gerak air
- Chemic : zat kimia dlm air
- Tekanan : daya apung,hyperbarik
- Perpindahan suhu : konduksi, kon
veksi, Radiasi, evaporasi
- Daya rekreasi air
b. Biofisika air :
- Reaksi jaringan tubuh : suhu, mekanik, kimia, tekananan
air dan daya kreasi air,
c. Neurofisiologi :
- Pain depressor, Homeostatic vasomotion,
- Sensomotoric integration
- Reciproke inchibition,rec fascilitation, cortical movement
d. Hasil
Fisiologi : Metabolik/V.dilatasi/constrition,rileksasi,konduk
tivitas saraf,sedatif/analgsic, >fundamental motor
skill,cardiorespiratory function
Terapeutik :
Sirkulasi darah Pain less,< spasme otot,mengobati ggn. motor
skill, > LGS, menyembuhkan penyakit kulit tetentu
Dampak :
Takut air, misskomunikasi pada pasien non kooperative
d. Hasil :
> Fisiologi : Peningkt Fundamental Motorskill ; Strength, Speed,
Agility, Coordination, Power, Muscular endurance, Cardio
respiratory function( VO2 Max), Flexibility, Balanc, Accuracy
Health for Sport , peningkt Vasodilatasi,Rileksasi, Kondukti
vitas saraf, Sedatif/analgesic, > kesehatan dan kebugaran tbh.
> Terapeutik : Mengobati gangguan Fundamental motorskill,
sirkulasi darah, Pain less, mengatasi spasme otot, > ROM ,
mecapai tujuan paradigma sehat.
> Dampak : Fatic, Muscle sprain, strain, Rupture, Fracture,
sudden death dan atau tanpa manfaat ( jika salah dosis ).
3. Swasta :
- Pengelola FT.Klinik/RS Swasta
- Pengelola FT. Olah-Raga Koni
- Fisioterapis berbagai Klub Olah-Raga
- Praktek berkelompok dengan disiplin lainnya
- Dosen/staf pengajar institusi Pend.Swasta
4. Praktek Mandiri :
- Praktek Mandiri berkelompok dengan FTs. Lainnya
- Fisioterapis Keluarga
- Praktek Mandiri Individu