Professional Documents
Culture Documents
Bahan-bahan jamu atau campuran jamu ini didukung oleh data-data uji praklinik pada hewan
coba baik in vivo maupun in vitro, dan uji klinik terbatas pada sejumlah pasien. Satu jenis herbal
bisa digunakan untuk berbagai macam penyakit karena kandungan senyawa berkhasiat dalam
herbal bermacam-macam.
Poliklinik herbal (saintifikasi jamu) Hortus Medicus di kompleks B2P2TOOT Tawangmangu
sejauh ini telah mengelompokkan jenis penyakit yang dapat diterapi dengan herbal menjadi 18
jenis penyakit (indikasi). Jenis penyakit atau indikasi obat herbal tersebut adalah:
1. Analgentik, antiinflamasi
2. Imunomodulator
3. Diabetes
4. Hiperurikemia
5. Hipertensi
6. Antihemoroid
7. Kolesterol
8. Nefrolitiasis
9. Fertilitas
10. Batuk
11. Common cold
12. Roborantia
13. Meningkatkan nafsu makan
14. Antikanker
15. Asma
Berikut adalah beberapa contoh tanaman yang digunakan sebagai tanaman obat melalui petode
pengobatan konvensional di Indonesia:
1. Brotowali (Tinospora tuberculata Beumme)
Kandungan kimia:
Batang mengandung pati, glikosida, pikroretosid, alkaloida, berbenia, palmatina, zat pahit
pikroretin dan harsa.
Kegunaan/khasiat:
Anti diabetes.
Kegunaan/khasiat:
Digunakan untuk mengobati penyakit jantung, lever, diabetes, hipertensi, asam urat,
ginjal, penambah stamina, alergi, penyakit kulit, penurun kolesterol, obat ketergantungan
narkoba. Daun digunakan untuk mengobati lemah syahwat, disentri, alergi, tumor.
Kulit dan daging buah (direbus) digunakan sebagai obat flu, rematik, kanker rahim
stadium akhir. Cangkang buah (direbus) digunakan untuk mengobati penyakit kanker
payudara, kanker rahim, paru-paru, sirosis hati.
11. Meniran (Phylanthus urinaria)
Kandungan kimia:
Phylantin (zat pahit), hypophylatin, securiin, flavonoid.
Kegunaan/khasiat:
Meniran telah dibuktikan mampu menguatkan sistem imun tubuh, memodulasi sistem
imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B, sekresi beberapa sitokin spesifik
dan interleukin. Selain itu juga terbukti mampu menghambat kerusakan sel hati.
12. Pegagan (Centella asiatica)
Kandungan kimia:
Pegagan mengandung asiaticoside, sitosterol, brahmoside, brahminoside.
Kegunaan/khasiat:
Anti hipertensi.
13. Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa)
Kegunaan/khasiat:
Seluruh tumbuhan (direbus) digunakan sebagai peluruh kencing, menghilangkan panas
dan racun, anti radang, melancarkan sirkulasi darah, bisul.
14. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)
Kandungan kimia :
Tanaman sambiloto mengandung laktone dan flavonoid. laktone yang diisolasi dari daun
dan percabangannya yaitu deoxyandrographolide, andrographolide, neoandrogapholide,
14-deoxy-n,
12-didehdoandrographolide,
dan
homoandrographolide.
sedangkan
Antihipertensi.
Daun sambiloto berguna untuk obat sakit perut yang memiliki khasiat meluruhkan kentut,
menguatkan lambung, memperkuat saluran pencernaan, dan meredakan kejang.
15. Senggugu (Clerodendrum serratum)
Kandungan kimia:
Daun mengandung kalium, alkaloida.
Kulit batang mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, asam
serratogenat. Kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, sitosterol.
Kegunaan/khasiat:
Daun sebagai obat cacingan, perut busung, borok berair, rematik.
Tanaman sebagai obat malaria, memulihkan tenaga sehabis bersalin, menjernihkan suara,
bisul, luka terpukul, tulang patah, digigit ular.
Buah untuk mengobati batuk.
16. Tapak dara (Catharanthus roseus)
Kandungan kimia:
Akar, batang, daun, biji mengandung alkaloida (vinblastine, vincristine, leurosine,
vincadioline, leurosidine, catharanthine, vindoline, vindolinine).
Kegunaan/khasiat:
Herba digunakan untuk mengobati penyakit kanker, leukemia, kanker payudara, kanker
rahim, anemia, demam, gondong, muntaber, sakit perut, batuk.
Daun digunakan untuk mengobati sariawan, disentri, tangan gemetar (buyutan),
hipertensi, diabetes, batu ginjal, asma, bronkhitis. Akar digunakan untuk mengobati
malaria.
17. Tempuyung (Sonchus arvensis L.)
Kandungan kimia:
Lactucerol, Inositol, Manitol, Flavonoida, Taraksasterol, Silika, Kalium.
Kegunaan/khasiat:
Daun digunakan sebagai obat hipertensi, kencing batu, kandung kencing dan empedu
berbatu, asam urat. Herba digunakan mengobati radang payudara (mastitis).
18. Temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb)
Kandungan kimia:
Temu ireng mengandung minyak atsiri, curcumol, kurdione, zat pati, damar, alkaloida,
saponin, lemak, mineral.
Kegunaan/khasiat:
demam nifas
ayan
malaria
cacingan
sariawan
batuk
koreng, kudis
peluruh kentut
kembung
gonorrhoe
bermanfaat
sebagai
acnevolgaris,
antiinflamasi
(antiradang),
dan
mengatasi malaria kronis, buahnya juga dapat digunakan untuk melemahkan virus
hepatitis.
Herba ini kerap digunakan untuk mengobati batuk,rematik, sendi kaku, mengatasi perut
kembung, penyakit semacam lepra dan juga diyakini dapat meningkatkan vitalitas. Bagi
penderita maag, cabe puyang dapat menghambat pengeluaran cairan di pencernaan dan
menurunkan total asam lambung. Menurunkan LDL, VLDL serta kolesterol total
sehingga baik untuk mencegah
Kandungan aktif yang ada di cabe puyang antaranya piperine, piperlonguminin, silvatin,
guinensin, filfilin, sitosterol, resin dan minyak terbang.