You are on page 1of 38

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

BAB

PENDAHULUAN
Pendidikan, pelatihan dan pembekalan bagi tenaga kerja industri
jasa

konstruksi

sebagai

usaha

untuk

dalam rangka

meningkatkan

kemampuan masyarakat industri jasa konstruksi ke-arah profesionalitas,


dengan tujuan mempertinggi daya saing, dan produktivitas, sebagaimana
tuntutan pasar global.
Perlu dicermati bersama di semua unsur, dengan dikembangkannya
sarana pendidikan,pelatihan dan pembekalan yang diakhiri pengujian, yang
sasaran utamanya adalah Sumber Daya Manusia tenaga kerja industri jasa
konstruksi wahananya untuk mencapai suatu standart mutu ketrampilan
maupun keahlian .
Pemerintah telah berupaya menyerdahanakan procedure melalui
keputusan Presiden 80 tahun 2003 dengan beberapa kali perubahan,
antara lain tentang pengadaan barang / jasa pemerintah. Secara nyata
kemudahan itu dapat dilaksanakan seperti dokumen kualifikasi diganti
dengan

chek

list

(daftar

simak)

dengan

hanya

melampirkan

surat

kebenaran data dokumen.


Pendidikan, pelatihan dan pembekalan juga sebagai alat pendobrak
akan lemahnya daya saing nasional, karena pada masa yang lalu
pendekatan dalam pengadaan barang / jasa cenderung protektif hanya
mengedepankan aspek pemerataan semata, sehingga power untuk daya
saing sangat lemah. Yang ada pada kurun waktu silam, semua dicapai
dengan mudah, akhirnya saking mudahnya para keluarga penguasa
1
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

memanfaatkan zaman, terbukti masing-masing anak penguasa dapat


menguasai atau memiliki perusahaan sampai ratusan buah.
Akibatnya sangat fatal ketika era perdagangan bebas meluncur
tanpa batas dan tidak dapat dibendung dan diproteksi lagi, Human
-development Index (HDI) serta produktivitas sangat rendah andalannya
saat itu hanya tenaga kerja murah, tetapi kurang terampil.
Pada saat itu, perkembangan terhadap pendidikan, pelatihan dan
pembekalan tenaga kerja usaha industri jasa konstruksi, hanya dipakai
sebagai pantas-pantas, atau pemerah bibir serta untuk memenuhi quota
belaka, terbukti pelaksanaannya cara suplay driven bukan demand driven
(kebutuhan akan pasar).

Hal tersebut dapat dibuktikan secara nyata

bahwa yang ikut pendidikan, pelatihan jasa konstruksi adalah orang yang
tidak berhak artinya (pegawai, bahkan seorang driver), mewakili majikan
menjadi peserta, tetapi nama dalam sertifikat tetap nama majikannya.
Pernah

secara

keras

panitia

pelatihan, mengancam untuk

mempertahankan

prinsip

pendidikan,

tidak meluluskan, ternyata sang majikan

(manajer) yang mengutus driver untuk menjadi Joki

adalah istri dari

penguasa yang berpengaruh diwilayah tersebut.

Gambaran diatas sebagai cerminan masa lalu, tetapi untuk masa


sekarang karena desakan globalisasi dunia, dengan terpaksa para pelaku
usaha jasa konstruksi baru mau untuk mengikuti pendidikan, pelatihan,
pembekalan yang diakhiri pengujian, sadar akan pentingnya pelatihan.

Tugas para penyelenggara pendidikan, pelatihan dan pembekalan


harus mempublikasikan akan arti pentingnya Sumber Daya Manusia yang

2
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

berpredikat Profesional. Maka perlu membuat perencanaan biaya untuk


penyeleggaraan pelatihan jasa konstruksi secara memadai.
Penyebab

permasalahan

dimaksud

akibat

semula

tata

cara

pelatihan mempergunakan system suplay driven, comparative advantage,


tetapi untuk masa sekarang, tidak bisa ditawar lagi harus menganut
system deman driven, dan competitive advantage, artinya dalam menuju
pesaingan bebas (dibutuhkan benarbenar tenaga kerja yang berkualitas),
sehingga masa sekarang era yang dijalani adalah pemerataan secara
realitas, hanya perusahaan yang memiliki tenaga kerja yang professional
yang mendapatkan porsi pekerjaan yang lebih banyak bukan perolehan
kerja semu yang dipenuhi dengan protektif, dan pada akhirnya hanya
menguntungkan pengusaha yang dekat dengan penguasa dan pengambil
kebijakan strategis.

Kapasitas Sumber Daya Mnusia (SDM) tenaga kerja industri jasa


konstruksi dianggap kurang professional, dan kurang memiliki kapasitas
yang memadai, hal itu disebabkan kurang dikembangkannya skema
manajemen.

Dalam

menghadapi

era

perdagangan

bebas,

artinya

masyarakat industri jasa konstruksi akan menghadapi adanya perubahan


lingkungan strategis yang akan membawa dampak terhadap perkembangan
a. Demokratisasi
Perkembangan yang akan melahirkan tuntutan yang semakin besar
bagi terwujudnya persaingan bebas dalam kegiatan berusaha. Ciriciri per- saingan sehat yaitu tidak adanya monopoli, tidak danya
diskriminasi dan pasar yang terbuka (tidak protektif). Peluang
usaha termasuk usaha jasa konstruksi harus dapat dimanfaatkan
3
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

dan dimasuki oleh pelaku usaha baik dari dalam negri maupun
luar negri.
b. Otonomi daerah
Kebijakan ekonomi daerah membawa konsekuensi adanya peran
Pemda yang semakin besar, dalam rangka menciptakan manfaat
sebesar-besarnya dari dana belanja pemerintah bagi perekonomian.
c. Liberalisasi Perdagangan
Sistem perdagangan dunia yang semakin terbuka (bebas) menuntut
setiap pelaku usaha termasuk usaha industri jasa konstruksi, tidak
hanya comperative advantage namun harus dikembangkan menuju
competitive advantage, yaitu memberikan kepastian pasar dengan
meningkatkan daya saing yang berlandaskan profesionalisme,
kemandirian dan bertanggung jawab kepada pengguna jasa.
Dari uraian dimaksud akan mendorong efesiensi dan efektivitas
sekaligus tata perilaku tiga pilar yaitu (Pemerintah, Swasta, dan
masyarakat usaha industi jasa konstruksi).
Dalam modul ini akan dikupas berapa besarnya biaya operasional
yang ideal untuk suatu penyelenggaraan pelatihan, pos-pos mana yang
perlu mendapat perhatian khusus, dan pos-pos mana yang terlalu loh
atau perlu dipangkas, agar

pendidikan, pelatihan dan pembekalan

dapat berjalan lancar.

Selain hal tersebut modul tentang anggaran biaya pelatihan, juga akan
diuraikan secara singkat tentang :
a. Jenis anggaran
4
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Dalam penyusunan anggaran biaya pelatihan, pihak pengguna


anggaran harus memahami akan jenis-jenis anggaran yang akan
disediakan baik melalui DIPA biaya APBN maupun DIPA biaya dari
APBD, maupun dana hibah dari Negara donor di Luar negri.
b. Penggunaan Biaya
Penggunaan biaya, harus dilakukan secara hati-hati, sesuai aturan
yang berlaku, karena tata caranya agak berbeda antara dana dari
sumber yang satu dengan sumber uyang lain (Contohnya antara
ADB dengan IBRD memiliki guide line yang berbeda)
c. Unsur biaya penyelenggaraan
Penyeleggara pendidikan, pelatihan dan pembekalan, secara jelas
harus memahami terhadap unsur biaya penyelenggaraan, dari
unsur biaya ini panitia penyelenggara akan mengetahui pekerjaan
yang diutamakan, dan yag termasuk biaya tetap dan biaya variable.

d. Perpajakan
Tata cara pemotongan pajak yang harus dibayar, baik honorarium,
pembelian

atau

pengadaan

barang

perlengkapan

kebutuhan

pelatihan.
e. Berkas atau tanda bukti.
Berkas atau tanda bukti pengeluaran uang, harus dipertanggung
jawabkan, maka cara penyimpanan, berapa exemplar yang harus
menjadi bukti dalam membuat pertanggungan jawab keuangan.

5
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

f. Jenis atau macam pengelolaan biaya pelatihan


Modul ini juga akan mengupas tentang sumber dana APBN / APBD
yang dikelola secara swakelola, atau dana dari KSO (kerja sama
operasional) atau dengan metoda kontrak, atau dana campuran dari
rupiah murni (GOI) dengan PHLN.
g. Latihan Kelompok
Pada session ini juga akan di lakukan cara praktek secara
kelompok, sebagai upaya pendalaman atau penyerapan terhadap
materi pelatihan MOT. Peserta dibagi bagi dalam kelompok secara
acak (heterogen), terdiri berbagai kalangan / peserta pelatihan,
untuk mengerjakan, dan dipresentasikan di kelas secara paripurna
dinilai oleh kelompok lain atas kekurangan dan sekaligus dialog
interaktif. Instruktur bertugas sebagai nara sumber dan penyelaras
apabila dinilai melenceng dari tujuan.

BAB

II

PENGERTIAN UMUM
1. JENIS JENIS ANGGARAN
6
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Anggaran merupakan salah satu alat

yang paling mendasar

dalam mengelola dan mengendalikan keuangan organisasi, dan atau


sebagai

alat

untuk

menilai

berbagai

aktivitas

dalam

rangka

pengendalian biaya.

Jenis anggaran ada

yang disebut dengan anggaran tradisional

yaitu cenderung bergerak statis atau cenderung

deskresional

(merupakan suatu pertimbangan bebas), dalam hal ini sering terjadi


penggelembungan

bagian

lini

melebihi

estimasi,

karena

adanya

pengikut sertaan biaya-biaya yang tidak berhubungan secara langsung.


Fenomena demikian dalam klaster penyusunan anggaran disebut
biaya tersembunyi . Implikasi biaya yang timbul dari otomatisasi pada
suatu penyelenggaraan kegiatan missal pendidikan, pelatihan dan atau
pembekalan, dan proyek proyek sering terjadi.

Dalam pembuatan rencana tentang anggaran

biaya beban

administrasi sering tidak terkendali karena adanya biaya tak terduga


yang dimasukan kedalam lini anggaran secara tersamar. Akibatnya
apabila sumber dana dimaksud dari swadana dan atau sumber dana
bukan dari anggaran pemerintah baik pusat atau daerah, maka beban
akan terpikul oleh penyelenggara pelatihan dan atau dari pungutan
pada anggota.

Manajer pelaksanaan pendidikan,pelatihan,pembekalan industry


jasa konstruksi perlu hati-hati dalam mendekteksi tipe taktik anggaran
yaitu pada saat pengajuan KAK (kerangka acuan kerja). Pendekatan
yang lebih proaktif adalah penyediaan pedoman yang lebih jelas untuk
seorang pengguna anggaran sebagai manajer pelatihan.
7
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Pedoman akan suatu kebutuhan merupakan perspektif yang dipakai


dalam penyusuan anggaran, harus standart, ditinjau dari segi :
a. Desain dan pengembangan pelatihan
Penyusunan

desain

akan

pengembangan

pelatihan

yang

berlandasan atau berbasis kompetensi atau CBT (Competency


Based Training ) mengacu pada Demand driven yaitu bertitik
tolak sesuai kebutuhan akan pasar dan atau desain dan
pengembangan

pelatihan

mengarah

kepada

Competitive

advantage atau profesionalitas.

b. Implementasi pelatihan dan pengujian praktek kerja.


Trend

yang

sekarang

ini

perlu

dikembangkan

adanya

penggabungan pelaksanaan pelatihan tenaga kerja industri jasa


konstruksi yang diakhiri dengan pengujian teori, bagi yang lulus
menerima sertifikat pelatihan, sekaligus dilanjutkan dengan
pengujian praktek kerja lapangan oleh tenaga Asesor bagi
peserta yang lulus memperoleh sertifikat ketrampilan (SKT).
Artinya tidak banyak waktu terbuang bagi tenaga kerja industri
jasa konstruksi itu sendiri, serta biaya agak relative lebih murah
dibanding dengan cara penyelenggaran pelatihan sendiri, uji
ketrampilan sendiri.

Para pengguna anggaran dan atau kuasa pengguna anggaran


harus mulai memperhatikan masalah ini secara konsisten agar tidak
terjadi biaya tinggi (highcost), memang pendidikan, pelatihan dan
pembekalan itu mahal. Namun harus dapat meminimalisir atau
menghindari duplikasi anggaran, dalam investasi pelatihan. Dalam
pneyelenggaraan MOT ini diupayakan dapat menganilisis sebagai
8
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

bentuk solusi menghilangkan efek kemacetan pelaksanaan ( bottle


neck ) dan duplikasi proses aliran kertas dari daerah ke pusat dalam
rangka pengambilan keputusan diganti dengan sistem computerisasi /
penggunaan website.
Proses anggaran tradisional harus melewati perubahan radikal
dalam suatu organisasi yang bergerak dalam pendidikan, pelatihan,
pembekalan yang diakhiri pengujian, jika ingin menyajikan kerangka
acuan kerja yang lebih anilities sebagai bentuk kajian penilaian
aktivitas berjalan secara regular atau menyeluruh.

Revisi

budaya

anggaran sebagai suatu instrument perubahan yang akan mencakup


antara lain tentang :

a. Keputusan kebijakan
Keputusan

kebijakan

seharusnya

diikuti

analistis

atas

penggunaan anggaran, artinya bagi seorang manajer pelatihan


meneliti akan kebenaran anggaran yang diajukan sudah sesuai
dan memadahi atau tidak (misal : hanya satu kelas) tetapi
panitia jumlahnya hampir sama dengan jumlah peserta, dengan
alasan karena sambil mau menengok orang tua / keluaga)
artinya hal ini tidak logis, maka harus dipangkas.

b. Dialog anggaran
Pada saat akan memutuskan anggaran perlu meneliti akan
kerangka acuan kerja (KAK) yang diajukan dengan istilah dialog
anggaran, bukan jenis sumber daya yang digunakan, tetapi
kegunaan biaya dalam pelaksanaan, sehingga secara rasional
terpenuhi akan suatu kebutuhan pokok tentang pendidikan,

9
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

pelatihan dan pembekalan ditinjau dari semua aspek operasional


dengan biaya yang berhubungan terhadap aktivitas dimaksud.

c. Pertanggung jawaban penggunaan Anggaran


Panitia penyelenggara pendidikan, pelatihan, dan pembekalan
harus bertanggung jawab dan bertanggung gugat, tidak hanya
atas akibat aktivitas yang ditimbulkan, tetapi juga menyangkut
tentang hasil (pasca) pelatihan, memenuhi harapan atau hanya
sekedar untuk memenuhi quota saja, dapat di lihat dari hasil
monitoring dan evaluasi.
d. Kerangka Acuan Keja berbasis anggaran
Dalam penyusunan anggaran, berpedoman kepada uraian dalam
kerangka acuan kerja (KAK) dan harus menjadi bagian integral
dari sub misi yang mengolah terhadap Sumber Daya Manusia
jasa konstruksi.
e. Prosedur anggaran
Prosedur

anggaran harus memberi kesempatan Pengguna

anggaran untuk mengevaluasi , menilai,

secara regular dalam

pencapaiannya.

2. PENGGUNAAN BIAYA
Biaya pendidikan, pelatihan dan pembekalan untuk tenaga kerja
usaha industri jasa konsruksi, sumber biaya dari berbagai jenis dan
berbagai saluran, secara garis besar sebagai berikut :
a. Pemerintah
10
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Sumber biaya dari dana pemerintah pusat (APBN) dan daerah


(APBD) yang dialokasikan sesuai daftar kegiatan,
dalam

DIPA,

cara

penggunaan

biaya

telah

dituangkan

diatur

sesuai

perundangan dan atau peraturan yang berlaku Keppres dan


peraturan pelaksanaan oleh Menteri dalam Negri (Permendagri)
ada beberapa daerah, ditegaskan petunjuk pelaksanaan sesuai
keputusan Gubernur. Dalam hal penggunaan biaya sesuai
dengan kaidah hukum dan dapat dipertanggung jawabkan
sesuai peraturan yang berlaku, maka hal itu syah-syah saja.
Untuk itu harus teliti, teratur dan benar sesuai dengan phisik di
lapangan, dibuktikan dengan lampiran berkas penggunaan biaya
tahap berikutnya berkas harus di-arsipkan (disimpan), sebagai
bahan / data bila ada pemeriksaan dari instansi terkait baik dari
KPK, BPK, BPKP, maupun Inspektorat, dan atau Irwilda ).

b. Swasta.
Sumber dana melalui swasta dapat dirinci, sebagai mana dana
dalam DIPA, yang dimaksud dana swasta adalah bersumber dari
organisasi masyarakat industri jasa konstruksi itu sendiri, baik
dari asosiasi perusahaan dan atau asosiasi profesi, atau sumber
dana dari perorangan masing-masing tenaga kerja industri jasa
konstruksi (mendaftar sendiri) dari layanan iklan di media cetak
dan atau dari media elektronik. Tentang penggunaan biaya yang
sumbernya dari swasta, harus di sesuaikan dengan perencanaan
pengajuan anggaran (contoh dengan KSO) persetujuan anggaran
tersebut di ketahui, diteken bersama antara Pihak Kesatu
sebagai penyelenggara dengan pihak kedua sebagai penyedia
dana . Pertanggung jawaban berupa laporan penggunaan akan
biaya operasional kepada pihak penyandang dana. Begitu juga
11
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

dana yang bersumber dari sponsor misalnya dana promo dari


pabrikan alat berat merk Komatzu, Cartepilar, penggunaan biaya
diatur dalam perjanjian internal saja.

3. UNSUR BIAYA PENYELENGGARAAN


Dalam penyelenggaran pendidikan, pelatihan, dan pembekalan
terhadap tenaga kerja usaha industri jasa kontruksi yang diakhiri
pengujian memerlukan biaya yang cukup lumayan besar. Pelatihan,
pendidikan, pembekalan adalah Pekerjaan non phisik, yang hasilnya
tidak dapat diukur (bentuk volume) seperti pekerjaan phisik bangunan.
Hasil yang dicapai indikatornya adalah adanya perubahan menjadi lebih
baik.

Kebutuhan akan biaya pelatihan harus terinci secara detail agar

pada saat pelaksanaan pelatihan tidak ada pos

yang tidak tersedia

biayanya, yang dapat mengganggu penyelenggaraan.

Unsur biaya yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan


pelatihan, pendidikan, pembekalan dapat dibagi menjadi beberapa
elemen antara lain :
a. Fixed Cost
Fixed Cost merupakan biaya tetap, yang harus disediakan setiap
penyelenggaran pelatihan, sebagai biaya operasional berupa :
1). Pos Upah (Remuneration)
Sebagai

bentuk

pembayaran

Honorarium

yang dihitung

dengan cara, harga satuan pengajaran, dan atau lumpsum

Honor Pengajar / Instruktur

12
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Adalah

satuan

pos

bentuk pembayaran
atau

instruktur

biaya

upah/honorarium,

sebagai

kepada para tenaga pengajar dan

yang

dihitung

dengan

satuan

Jam

pelajaran (JPL) dengan ketentuan bahwa satu jpl dihitung


durasi waktu ajaran (selama 45 menit). Dalam pembuatan
jadwal pelajaran setiap satu modul dapat dihitung jumlah
waktu penyampaian ajaran berapa (jpl). Sedang satuan
biaya per (jpl), masih belum seragam, bahkan relative
sangat rendah dibanding dengan honor dari dana yang
bersumber PHLN, artinya penghargaan untuk instruktur
masih belum tersentuh dibanding dengan gaji guru (moto
pahlawan tanpa tanda jasa) pertanyaannya apakah benar
alamat moto tadi beralih untuk instruktur ?

Sumber dana DIPA (APBN) harga satuan honor


sesuai standart yang disetujui Bappenas atau sesuai
yang tercantum dalam DIPA.

Sumber

dari

APBD

sesuai

ketentuan

yang

berlaku, yang disetujui dan disyahkan dari DPRD,


sesuai DIPA

Sumber dana dari PHLN / Hibah luar negri,


( ILO/ADB /IBRD / JICA dll) disesuaikan dengan
rincian biaya luar negri (dari Negara donor )

Honor Dewan Penguji


Harga satuan honorarium Dewan Penguji dihitung secara
lumpsum diberikan kepada dewan penguji yang terdiri dari
Ketua, Anggota Dewan penguji, setelah selesai koreksi dan
13
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

sidang serta menanda tangani Berita acara yang berisi


kelulusan peserta.

Honor panitia penyelenggara

Honor para panitia dihitung secara lumpsum, per hari


dikali jumlah hari penyelenggaraan, baik panitia pusat dan
daerah (bila campuran)

2). Pos Perjalanan


Biaya perjalanan, dihitung uang transport dari kota tempat
Pengguna anggaran ke tempat kota tujuan penyelenggaraan
pelatihan dihitung antara lain :
Biaya transport

Dipergunakan untuk membiayai transport Panitia, tenaga


pengajar / Instruktur sesuai jadwal pelatihan dihitung:

Transport Utama
Perjalanan via kapal laut, Via Kereta Api atau pesawat
udara sampai tujuan.

Transort Lokal
Biaya transport local dari penginapan sampai lokasi
pelatihan secara lumpsum per orang /hari (OH)

Transport peninjauan lapangan


Disusun biaya transport dari kota penyelenggaraan
sampai pada tempat praktek kerja lapangan

Uang harian
Diberikan kepada pelaku perjalanan, dibayarkan secara
lumpsum per orang / hari (OH), besarnya uang harian
PNS disesuaikan dengan pangkat /golongan.
14

File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

b. Variable Cost.
Biaya variable adalah bukan biaya tetap, namun penting sebagai
biaya penunjang kegiatan penyelenggaraan pelatihan, dan atau
untuk kebutuhan mendadak dilapangan yang kadang kala tidak
dapat dihindari yang harus ditanggung sebagai biaya operasional
kebutuhan tidak dapat dihitung secara pasti, tetapi ada acuan
atau perkiraan sebagai ancar-ancar penyusunan anggaran. Yang
dihitung sebagai biaya pendukung kegiatan utama, antara lain:

Biaya akomodasi
Biaya Akomodasi dikelompokan biaya variable, karena masing
masing kota tempat penyelenggaraan, harga sewa kamar hotel
atau penginapan / mess, sangat berbedabeda ( Contoh riel di
Propinsi Nangrou Aceh Darusalam ) saat pasca sunami, harga
sewa kamar, sewa rumah penduduk sangat tinggi sekali.

Biaya Penggandaan Materi pelatihan


Penggandaan materi memerlukan biaya, baik cetak dan atau
penggandaan. Adapun yang dimasukan dalam biaya variable
adalah biaya pencetakan ditambah dengan biaya pengiriman
(tergantung jarak jauh dekatnya pengiriman)

Biaya Pengadaan Perlengkapan


Biaya perlengkapan disusun sebagai biaya penunjang untuk
kelengkapan penyelenggaraan pelatihan, antara lain untuk
pengadaan tas peserta, hand out (berupa ATK)

15
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

c. Biaya lain-lain ( Un-located Cost )


Biaya lain-lain atau un-located cost adalah biaya sewaktu,
dipergunakan untuk keperluan penyelenggaraan dilapangan,
yang sifatnya tidak terduga antara lain untuk keperluan yang
mendesak :

Biaya Foto Copy


Karena ada tambahan peserta maka perlu biaya Foto Copy
biodata peserta pelatihan, dan atau Materi pelatihan, tidak
jarang tambahan bahan ajaran berupa hand out dan atau
materi serahan. Sedang biaya foto copy relative berbeda-beda,
setiap daerah / kota.

Biaya Sewa Note book / LCD / OHP


Di daerah-daerah tertentu, yang memiliki LCD atau note book
dan OHP terbatas, sedang panitia penyelenggara memiliki
inventaris juga terbatas, maka perlu biaya sewa alat kepada
pengusaha rental.

4. PERPAJAKAN
Pajak adalah merupakan sumber terpenting dalam penerimaan
Negara, dipungut dengan ketentuan-ketentuan sesuai undang-undang,
disamping

Sumber

Daya

Alam

dan

pendapatan

lainnya.

Untuk

mendukung dan mengimplemtasikan ketentuan dimaksud diperlukan


kesadaran dan pengetahuan yang memadai untuk dapat menjalankan
pemenuhan kewajiban perpajakan secara benar.

Dalam pelaksanaan
16

File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

pendidikan pelatihan dan pembekalan tenaga kerja usaha industri jasa


konstruksi, terdapat beberapa macam yang perlu dimengerti, serta
diketahui tentang pemungutan pajak dalam penyelenggaraan dimaksud.
PPh (pemotongan /pemungutan) merupakan penerapan system
perpajakan yang menggunakan

With holding system , pajak yang

dibayar seseorang atau badan, dipotong dan dipungut oleh pihak ketiga.
Biaya pelatihan yang dananya dari pemerintah (APBN dan APBD),
bendaharawan pemerintah pusat dan atau daerah sebagai wajib pungut
berkewajiban memungut dan atau memotong pajak, dari penerima
penghasilan (kena PPh), yang selanjutnya untuk disetor ke Kas Negara
yang sekarang kantornya menjadi satu dengan Kantor Perbendaharaan
Negara (KPKN)

Penerapan tariff PPh pasal 21 adalah berdasarkan system


progressive tax , semakin tinggi pengasilan seseorang, semakin besar
tarif penghasilannya, artinya semakin tinggi juga pungutan pajaknya.
Tarif PPh pasal 21 sesuai undang-undang antara lain sebagai berikut :

Bagi seseorang yang memiliki penghasilan (penerimaan) uang


honor, insentif, dan atau penerimaan tidak tetap yang berkisar
sebagaimana tabel dimaksud besarnya potongan pajak PPh pasal 21
sebagai berikut :

Penghasilan seseorang

potongan pajak

Rp, 1,000,-

s.d Rp. 25.000.000,-

5%

Rp.25.001.000,-

s.d Rp.50.000.000,-

10 %
17

File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Rp.50.001.000,-

s.d Rp.100.000.000,-

15 %

Rp.100.001.000,- s.d Rp.200.000.000,-

25 %

Rp.200.001.000,- s.d ke atas

35 %

Sedang

penerapan

pungutan

pajak

PPh

pasal

22

untuk

pengadaan barang keperluan Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan,


pelatihan,pembekalan, pada pelaksanaan pelatihan apabila terdapat
pembelian / pengadaan barang, maka perhitungan pajak PPh, pasal 22
yang

besarnya

untuk

pengadaan

barang

diatas

Rp.1.000.000,-

dikenakan pajak PPh pasal 22 dengan tarif efektif PPh sebesar 1,5 %.

BAB

III

PENYUSUNAN ANGGARAN PELATIHAN


Sebelum dilaksanakan pelatihan, perlu disusun anggaran secermat
mungkin, dan seteliti mugkin sebagai pendukung pembiayaan akan
operasional peyelenggaraan. Semuanya itu sebagai alat untuk mencapai
sasaran, dalam rangka meningkatkan mutu dan atau kualitas Sumber
Daya manusia industri jasa konstruksi.

Perkembangan bisnis yang demikian cepat dan semakin ketatnya


persaingan , membuat peran sentral tenaga kerja yang menangani
industri jasa konstruksi semakin dibutuhkan ketrampilan dan keahlian.
Gedung boleh megah, fasilitas boleh mewah, mesin boleh canggih dan
18
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

modern, modal usaha boleh melimpah.

Akan tetapi jika tenaga kerja

yang menangani tidak bermutu atau tidak professional, maka akibatnya


tujuan suatu perusahaan atau lembaga akan sulit dicapai secara
maksimal. Sarana yang paling baik hanya melalui pelatihan, sebagai
sarana untuk menambah ilmu pengetahuan,

dengan cara asah pikir

melalui diskusi kelompok dan diskusi paripurna kelas, membagi


pengalaman kerja lapangan antara pekerja yunior dengan yang sudah
senior.

Setiap sumber dana untuk pembiayaan penyelenggaraan training


memiliki ciri dan pedoman sendiri-sendiri antara APBD dengan APBN,
atau yang bersumber dari dana

Swasta. Untuk lebih rinci akan kita

bedah tentang sumber biaya dari pemerintah secara singkat :

Pengelolaan Keuangan Daerah.


Pengelolaan keuangan daerah memiliki dasar hukum UU
no.33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, yang aturan
pelaksanaannya diatur dalam PP no. 55 tahun 2005 .
Penyusunan dan penetapan anggaran daerah bersama antara
Pihak Eksekutif dengan legislatif (DPRD).

Pengelolaan Keuangan Pusat


Pengelolaan keuangan pusat APBN, tata cara penyusunannya
diperoleh dari dana perimbangan daerah sebesar 20%, hibah
dari luar negri berbentuk pinjaman (PHLN), sektor pajak dan
lain lain, yang di tetapkan antara eksekutif dengan Legislatif
(melalui sidang anggaran DPRI).
19
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

1. PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN PELATIHAN


Setiap lembaga baik pemerintah maupun swasta secara tersirat
atau tersurat memiliki visi, misi, tujuan dan saasaran tertentu. Pada
masa yang lalu Pelatihan untuk meningkatkan SDM, sangat kurang
mendapat perhatian yang serius. Baru setelah era globalisasi atau
perdagangan bebas diumumkan, dalam era pasar bebas, ada syarat
dan penenakannya adanya kompetitif sehat (competitive advantage),
artinya pasar mengendaki persaingan bebas dan atau pekerjanya
berpredikat professional, sebagai konteks dan konstelasi berdasarkan
kebutuhan akan pasar. Untuk dalam rangka memenuhi hal dimaksud
lembaga harus dpat mendaya gunakan sumber-daya (resources) baik
phisik, sumber daya financial dan sumber daya manusia.

Pelatihan
Perlu adanya kesadaran dengan adanya tuntutan zaman yang
mennggelobal, pelatihan tenaga kerja industri jasa konstruksi
menjadi penting, dari tataran manajer sampai dengan tataran
tenaga pelaksana agar lebih tahu bidang kerjanya, lebih
termotivasi, dan lebih cakap dalam bekerja. Usaha khusus
untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui
jenjang pelatihan (Training). Bahwa Pelatihan atau Training
untuk SDM, adalah sebagai usaha menumbuh kembangkan
kinerja, yang pada akhirnya sebagai alat untuk meningkatkan
produktivitas dan efektivitas.

Arti pentingnya suatu

penyelenggaraan pelatihan, terhadap pengembangan SDM


jasa konstuksi, merupakan kegiatan belajar bagi tenaga kerja
usaha industri jasa konstruksi yang meliputi antara lain
kegiatan untuk :
20
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Meningkatkan Kinerja
Kegiatan belajar untuk meningkatkan kinerja bagi para
tenaga

kerja

usaha

industri

jasa

konstruksi

sesuai

pekerjaan yang diembannya., kegiatan belajar dimaksud


disebut training .

Dilakukan dalam jangka waktu

pendek antara lima hari sampai dengan tiga bulan.


Training dilakukan secara sistimatis, dan metodenya
sudah baku,
Pengembangan diri.
Kegiatan belajar untuk pengembangan diri khususnya bagi
tenaga kerja usaha industri jasa konstruksi secara umum
dan menyeluruh, kegiatan belajar dimaksud disebut
developmet Dalam hal ini merupakan suatu proses
educational dengan jagka waktu lama, penyerapan uraianuraian yang sistematis,

maksud dan tujuannya adalah

penguasaan pemahaman abstrak dan konsep teoritis,


bertambahnya wawasan, perubahan sikap pribadi matang,
(jangka waktu antara tiga bulan sampai dengan delapan
belas bulan)
Pendidikan dan atau pembekalan
Kegiatan belajar untuk menyiapkan tenaga kerja usaha
industri jasa konstruksi

(tenaga yang siap pakai) dalam

mengemban tugas baru, sesuai bidang ketrampilan dan


atau

keahlian

dimaksud
merupakan

dalam

disebut
suatu

waktu

dekat,

education

usaha

yang

kegiatan

belajar

secara

umum

.,

sengaja

diadakan

/
21

File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

dilakukan secara sistematis

dan secara terus menerus,

dalam waktu (tertentu), sesuai dengan tingkatan, guna


menyampaikan, dan menumbuhkan dengan cara untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan, sikap, nilai, kecakapan
atau ketrampilan yang dikehendaki.

Penyusunan Rencana Anggaran

Untuk

dapat

memenuhi

biaya

dalam

penyelenggaraan

pelatihan diperlukan tahapan antara lain :


Tahap pendahuluan
Tahap

pendahuluan,

adalah

merupakan

tahap

awal

sebelum pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan, adanya


tim pedahulu yang disebut tim advance, yang akan
melaksanakan tugas untuk penghubung antara Pengguna
anggaran dan atau manajer pelatihan dengan panitia
pelaksana dilokasi, tempat yang akan dilakukan pelatihan.
Disamping itu petugas sebagai tim advance harus dapat
memberikan penjelasan/pengertian tentang maksud dan
tujuan pelatihan; recruitment dan syarat peserta sesuai
pedoman

pelatihan; waktu yang dibutuhkan;

tempat

pelatihan; akomodasi dan instruktur daerah (diutamakan


yang sudah TOT) Adapun dalam tahap pendahuluan
diperlukan biaya /dana untuk :

Biaya Perjalanan
Biaya transport, uang harian, transport local dan lainlain atau yang menyangkut alat transport yang dipakai
sesuai standart (pesawat, kereta api, kapal laut)

Uang muka kerja untuk akomodasi


22

File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Memberikan panjar sebagai biaya perikatan untuk


keperluan tempat pelatihan dan penginapan, serta
konsumsi, (biasanya bersama pejabat daerah setempat)
Tetapi apabila petugas selaku tim advance tadi dapat
meyakinkan kepada manajer hotel bahwa pembayaran
melalui cara pembayaran langsung (LS), dan pihak hotel
dapat menerima, maka tidak diperlukan uang muka /
panjar.

Tahap Penyelenggaraan.
Tata

cara

penyusunan

anggaran

penyelenggaraan

pelatihan usaha industri jasa konstruksi sebagaimana


telah diuraikan pada BAB - I dalam pengertian umum,
untuk rencana penyusunan aggaran, perlu ketelitian, agar
tidak tumpang tindih, serta tidak terdapat biaya yang
tersembunyi yaitu melalui suatu cara:

Sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK)


KAK adalah uraian tentang hal ihwal pelatihan, yang
disesuaikan dengan buku pedoman pelatihan,

jadwal

pelatihan yang memuat jumlah hari (lama) pelatihan,


jumlah materi ajaran / modul / syllabus yang akan di
berikan,

jumlah jam pelajaran, tata cara recruitment

peserta, syarat-syarat yang harus dipenuhi peserta


minimal (pendidikan dan pengalaman kerja)

Biaya penyelenggaraan.

23
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan harus


berpedoman pada KAK, maka anggaran perlu disusun
berdasarkan pos-pos, antara lain sebagai berikut :

Pos Gajih
Biaya dalam bentuk honorarium atau isentif bagi
para pelaksana pelatihan dipergunakan untuk :

Honor Instruktur / tenaga pengajar


Dihitung jumlah JPL x satuan honor resmi (DIPA)

Honor Dewan Penguji


Jumlah anggota dewan penguji x honor lumpsum
sesuai dengan ketentuan yang berlaku (DIPA)

Honor panitia
Jumlah panitia x jumlah hari x honor lumpsum,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku (DIPA)

Honor

Nara

sumber/pemrasaran/moderator/MC
Jumlah nara sumber x jumlah tampilan x honor
sesuai peraturan yang ada,
Semua tergantung atau sesuai dengan dana yang
tersedia dalam DIPA baik dari sumber dana APBN /
APBD / PHLN.

Pos Perjalanan
Disusun sesuai dengan perencanaan, yang dihitung
secara cermat berapa instruktur yang akan ditugasi
24
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

untuk mengajar, nara sumber, panitia, dihitung


sesuai pangkat dan golongan (bagi PNS), :
Biaya transport (PP) Pesawat

/KA/Kapal laut
Uang Harian dihitung orang hari

(OH)

Uang

akomodasi/penginapan

dihitung OH
Transport local dihitung OH

Pos Lain-lain
Disusun sesuai kebutuhan biaya pelatihan, tersurat
dalam KAK dan atau perencanaan, yaitu biaya :
Penggandaan

pencetakan

materi, undangan, Jadwal acara, brosur, buku


pedoman

pelatihan,

biodata

peserta,

biodata

instruktur, lembar lembar evaluasi instruktur,


lembar formulir garis besar pengajaran,

Akomodasi pelatihan (penginapan,


konsumsi, snack)

Perlengkapan berupa tas + Atk,


alat praktek kerja
sewa OHP /LCD, Noote book computer, alat
peraga spidol white board, spanduk, mini garden,
back droop, sound system, sewa ruangan kelas.

2. PENGGUNAAN ANGGARAN PELATIHAN

25
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Setelah penyusunan rencana aggaran pelatihan selesai, maka


perlu adanya pengesahan oleh pejabat pengguna anggaran atau kuasa
pengguna anggaran. Penggunaan anggaran pelatihan, di selaraskan
dengan sumber dana antara lain :

DANA PEMERINTAH
Dana yang bersumber dari Pemerintah pusat atau daerah
harus mengikuti aturan yang berlaku. Dana harus tersedia
dalam DIPA (dana APBN/APBD), selanjutnya seorang pejabat
pembuat komitmen, merencanakan penarikan uang ke KPKN
bersama

bendaharawan,

merencanakan

menyiapkan

panitia/petugas,

waktu untuk pelaksanaan penyelenggaraan

pelatihan, menyusun tim pengajar / Instruktur, tim advance.


Tim advance harus melaporkan hasil kunjungan tentang :
jumlah peserta, tempat pelatihan, akomodasi, buku / materi
ajaran / modul/ silabus, brosur. Dari laporan tertulis
tersebut, pejabat pembuat komitmen mempersiapkan dana
penyelenggaraan, tidak melebihi pagu anggaran.

DANA HIBAH LUAR NEGRI


Dana yang bersumber dari hibah / bantuan luar negri,
penggunaan anggaran pelatihan, disesuaikan kaidah dari
Negara donor ( guide lines for withdrawal ), biasanya
penyediaan dana pembayaran menggunakan dana rupiah
dulu (system pre fnancing) , BI meminjamkan dana ke KPKN
Dan peabat pembuat komitmen mengajukan SPP ke KPKN,
sesuai rincian biaya penyelenggaraan. Selanjutnya KPKN
melaporkan ke BI untuk mengajukan reimbursmen ke Negara
donor.
26
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

DANA DARI SWASTA


Sumber dana pelatihan dapat diperoleh dari dana swasta,
yang penggunaan anggaran di atur sesuai kesepakatan dalam
perjanjian atau kerja sama operasional (KSO)

3. MONITORING DAN EVALUASI.


Dalam membuat rincian anggaran pelaksanaan penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan, pembekalan usaha industri jasa konstruksi,
sering terlupakan memasukan unsur biaya monitoring dan evaluasi
Sedang pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelatihan sangat penting
sebagai umpan balik (feed back) terhadap perencanaan pelatihan,
apakah telah sesuai dengan sasaran dan tujuan atau disinyalir terdapat
penyimpangan. Pelaksana Monitoring dan atau evaluasi dilakukan oleh
pejabat

structural

yang

membidangi

perencanaan,

atau

urusan

monitoring dan evaluasi. Rincian anggaran monitoring dan evaluasi :


Pos Perjalanan

Disusun sesuai dengan perencanaan, yang dihitung secara


cermat berapa orang yang akan ditugasi

melaksanakan,

monitoring dan evaluasi berapa kali / tahap


Transport (PP) Pesawat /KA/Kapal laut, dan

lain-lain

Uang Harian dihitung orang hari

(OH)

Uang

akomodasi/penginapan

dihitung OH

Transport local dihitung OH


27
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelatihan dapat dilakukan secara


mendadak (sidak) dan atau secara regular yaitu

Saat berlangsungnya pelatihan


Pelaksanaan monitoring dan evaluasi, saat berlangsungnya
pelatihan,

Tim

monitoring

melihat

secara

langsung

di

lapangan tentang penyelenggaraan pelatihan, hal yang perlu


di monitor, sasarannya adalah :
Peserta
Jumlah peserta (dihitung langsug), memeriksa absensi,
dialog kegunaan pelatihan, tingkat pemahaman modul
yang diberikan, tingkat kesulitan mempelajari modul.
Instruktur
Memeriksa lembar kendali kegiatan instruktur, teknik
pengajaan (transfer of knowledge)
Akomodasi
Tempat pelatihan memenuhi syarat atau tidak, konsumsi
cukup atau tidak, tempat ibadah, tersedia atau tidak,
semua terdapat pada daftar simak (cek list)

Pasca pelatihan
Monitoring dan evaluasi setelah (pasca) pelatihan,

adalah

sebagai alat untuk cheking terhadap peserta, apakah dapat


mengaplikasikasikan (peningkatan) dalam pekerjaan, missal
peningkatan produktivitas dan atau peningkatan ketrampilan.
Sebagai indikator berhasilnya suatu pendidikan,pelatihan dan
pembekelan industri jasa konstruksi ditengarahi akan adanya
perubahan kinerja. Apabila masih statis, maka pelatihan itu
28
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

dianggap kurang berhasil sedang penyebabnya dapat ditinjau


dari :

Peserta
Keikut sertaan dalam Pelatihan, pembekalan, hanya untuk
memenuhi persyaratan perusahaan, dan atau bukan yang
berhak (pegawai yang dijadikan joki), dan atau tidak
memenuhi syarat-syarat sebagai mana tersurat dalam
buku pedoman.

Instruktur
Tata cara mengajar (transfer of knowledge) kepada peserta
terlalu teoritis / tinggi, sehingga sulit untuk dicerna atau
dimengerti oleh peserta didik, (tidak membumi). Kurang
pengalaman lapangan (bukan praktisi), sehigga tidak atau
kurang

dapat

memberikan

contoh

apa

yang

harus

dikerjakan (must to do).

Tempat Pembelajaran
Tempat belajar tidak representative, terlalu panas kurang
sirkulasi udara, terlalu bising karena lokasi terletak dekat
dengan airport / stasiun bus, terlalu bau menyengat
karena lokasi dekat dengan pasar tradisional / pasar ikan.

Hal tersebut sangat mempengaruhi proses pembelajaran,


akibatnya peserta kurang dapat konsentrasi belajar.

Laporan Tim Monitoring.


Dari hasil rekaman tim monitoring dan evaluasi, selanjutnya
dituangkan kedalam laporan, yang intinya menggambarkan
29
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

potret pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan


dan pembekalan.

Dari laporan tim monitoring tadi

selanjutnya perlu diadakan kajian, sebagai langkah perbaikan


dan perubahan demi berhasilnya suatu pendidikan, pelatihan
pembekalan usaha industri jasa konstruksi.

BAB IV
PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN
Petanggung jawaban keuangan terhadap penyelenggaraan akan
pendidikan, pelatihan, pembekalan usaha industri jasa konstruksi,
merupakan syklus akhir yang harus dibuat oleh panitia, secara
tranparans, dan bertanggung jawab.

1. BERKAS / TANDA BUKTI PENGELUARAN


Setiap belanja pengeluaran, dalam pelaksanaan penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan, pembekalan usaha industri jasa konstruksi
harus direkam dalam data pengeluaran, sebagai berkas /tanda bukti
keuangan. Bentuk tanda bukti dapat berupa :

Kwitansi.
Merupakan bukti pengeluaran yang syah akan penggunaan
atau pemakaian biaya atas anggaran, yang dubuhi tanda
30
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

tangan, meterai sesuai (ABM), setempel bila ada. Kwitansi


dimaksud perlu dilengkapi degan nota, faktur, surat jalan,
SPK, Kontrak (disesuaikan sesuai aturan perundangan).

Daftar Pengeluaran

Daftar pengeluaran, dibuat secara tabel, yang memuat atas


pengeluaran biaya antara lain :
Honorarium
Tabel untuk pembayaran honorarium dipilah pilah sesuai
kebutuhan :

Instruktur / Tenaga pengajar


Memuat

nama

instruktur,

materi

yang

diajarkan,

jumlah jpl, honor per jpl, jumlah honor (perkalian


jumlah jpl x satuan honor) potongan pajak, dan kolom
penerimaan bersih, dan kolom tanda tangan.

Panitia penyelenggara.
Daftar penerimaan honor sebagai panitia penyelenggara
dibuat uraian dalam kolom-kolom.

Dewan Penguji
Daftar penerimaan honor selaku dewan penguji, uraian
dibuat kolom-kolom, ketua dewan penguji, anggota.

Nara sumber
Daftar penerimaan hoor selaku nara sumber, uraian
dibuat kolom-kolom, memuat nama, materi, satuan
honor, jumlah dan tanda tangan.
Himpunan pengeluaran kecil-kecilan
31
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Daftar penggunaan biaya pengeluaran, kecil-kecilan,


dihimpun dijumlah, sebagai bukti pengeluaran.

Ongkos perjalanan.

Dibuat rincian dalam daftar ongkos perjalanan, dihitung


sesuai peraturan yang berlaku, tentang transport, uang
harian, bukti-bukti yang perlu dilampirkan, surat perintah
perjalanan (dibuktikan dengan tanda tangan) pejabat yang
dikunjungi.

2. PENYUSUNAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN


Setiap pengeluaran biaya , berapapun jumlahnya harus di
pertanggung jawakan kepada pengguna anggaran atau penguasa
pengguna anggaran atau kepada Pejabat pembuat komitmen dan atau
kepada pemberi biaya.

Berkas atau tanda bukti pengeluaran di kumpulkan, dihimpun


dan

dijadikan

satu

dalam

laporan

keuangan

sebagai

bentuk

pertanggung jawaban keuangan yang beragam, sesuai sumber dana


penyelenggaraan yang di peroleh :

Dana Pemerintah

Tata cara penyusunan pertanggung jawaban yang bersumber


dari dana Pemerintah (APBN / APBD), mengikuti aturan atau
perundangan yang berlaku.

System SPP GU

32
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Pejabat

pembuat

komitmen

bersama

bendaharawan

mengajukan SPP GU (dulu UUDP atau beban sementara)ke


Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) setelah
disetujui maka Bendaharawan membayar kepada panitia
sejumlah

uang

keperluan

penyelenggaraan

pelatihan.

Panitia penyelenggara menyusun pertanggung jawaban


keuangan kepada pejabat pembuat komitmen.

System LS

Pejabat

pembuat

komitmen

bersama

Bendaharawan

mengajukan berkas bukti pengeluaran SPP LS (system


Langsung) ke KPKN ) untuk mentransfer uang kepada
penyedia jasa melalui rekening bank, atas pengadaan
barang/jasa keperluan pendidikan, pelatihan, pembekalan
yang dilengkapi dengan lampiran SPK, Kontrak, Berita
acara, kwitansi pembayaran, Faktur pajak dan lain-lain
Dalam Penyelenggaraan pelatihan yang sering di LS kan
adalah

pembayaran

untuk

akomodasi

(penginapan,

makan,sewa ruang kelas, LCD, OHP, note bok computer).

Dana Swasta
Dana penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, pembekalan
yang bersumber dari swasta, melalui beberapa cara antara
lain dengan :

Kerjasama operasional (KSO)


Kerja sama antara pihak swasta (badan usaha) atau
asosiasi peusahaan dan atau asosiasoi profesi degan
penyelenggara atau institusi pendidikan pelatihan jasa
33
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

konstruksi, sesuai peraturan dan perudanng-undangan


berlaku,

yang

tupoksi

nya

sebagai

instansi

yang

bertanggung jawab terhadap pendidikan pelatihan jasa


konstruksi. Tata cara penyusunan pertanggung jawab
keuangan

sesuai

dengan

aturan-aturan

yang

telah

disepakati kedua belah pihak.

Swadana

Swadana, pendanaan secara pribadi atau perorangan


peserta pelatihan, dengan mengurus sendiri secara aktif,
pembayaran

disetor

ke

KPKN

kemudaian

ditarik

bendaharawan penerima sebagai biaya penyelenggaran


sesuai pos yang telah ditentukan. Sedang cara membuat
pertanggung jawaban sesuai dengan aturan swadana.
Perelengkapan atau pealatan ( mes, LCD, note books) milik
inventaris kantor penyelenggara, yang dihitung tarifnya
sesuai daftar resmi.

Tata tata cara pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan,


pelatihan, pembekalan usaha industri jasa konstruksi. Terdapat
2 (dua) cara penyusunan pertanggung jawban.

System swalelola
System swakelola, adalah suatu metode pelaksanaan
penyelenggaraan dengan cara dikerjakan sendiri, antara
lain untuk belanja pengadaan barang, mencari dan
memilih instruktur, memilih tempat pelatihan, ruang
kelas, penginapan, semua nya dilaksanakan oleh panitia
penyelenggara sendiri. Sedang penyusunan pertanggung
34

File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

jawaban keuangan dilakukan dengan cara masing-masing


pengeluaran sesuai pos yang telah ditentukan dalam DIPA
apakah dana APBN / APBD. Pekerjaan swakelola untuk
pendidikan,

pelatihan,

pembekalan

biasanya

yang

bersumber dari dana pemerintah. Dana yang bersumber


dari Swasta system pertanggung jawaban cukup dengan
laporan penyelenggaraan, yang mencakup rincian biaya
sesuai pos masing-masing.

System Kontrak
System kontrak adalah metode penyelenggaran pendidikan,
pelatihan, pembekalan, dengan cara diborongkan kepada
penyedia jasa.

Dalam SPK Pihak penyelenggara

(pengguna jasa) memerintahkan kepada penyedia jasa


untuk melaksanakan pekerjaan pendidikan, pelatihan,
pembekalan dengan topik ditentukan oleh pengguna jasa.
Diatur pasal demi pasal tentang : waktu, jumlah biaya,
instruktur,

system

pembayaran,

pelatihan., dan lain-lain.

sangsi.

peserta

Tata cara pembayaran dengan

progres kemajuan pelaksanaan dan Berita acara, contoh


( BPK.RI sebagai Pengguna jasa mengontrakan pekerjaan
kepada MBT (PT. Mektan Babakan Tujuh)

3. DANA HIBAH LUAR NEGRI


Dana Hibah luar negri, dana yang bersumber dari bantuan luar
negri secara bilateral / multilateral, dan atau dana berupa pinjaman
tanpa bunga, atau bunga rendah, dan atau bunga tinggi. Biasanya
untuk kebutuhan peningkatan SDM, diberikan bantuan murni.
35
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

Namun di Indonesia

pernah dilakukan bantuan dengan cara Debt

swap convertion, yaitu semua kegiatan dibayar dengan uang rupiah,


setelah itu berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk kebutuhan
pendidikan jumlahnya dikalikan dua, kemudian dikonversi dengan
mata uang asing (dari Negara sebagai lenders ) jumlah tadi untuk
mengurangi hutang luar negri Indonesia. (contoh Negara Federasi
Jerman memberikan kesempatan untuk pengurangan hutang LN
Indonesia) dengan metode Debt Swap Convertion for education.

Dalam pelaksanaan penyusunan pertanggung jawaban keuangan


dari dana bantuan luar negri, tergantung sumber dana dari Negara
donor (Lenders), yang memiliki tata cara sendiri, dan berbeda-beda
misal antara IBRD (bank dunia), ADB (asean development bank).
aturan penyerapan dana ( Guide line for Withdrawal).
Tata cara penyusunan pertanggung jawaban keuangan serta
system pengajuan bantuan luar negri secara umum sebagai berikut :
Pembayaran tidak langsung

Sytem

Pembayaran

Reimbursement,

atau

secara
dengan

tidak

langsung

pre-financing

yaitu

atau
biaya

dibayar ditalangin dengan mata uang rupiah sebagai mana


peraturan perundangan

yang berlaku di Indonesia dari

KPKN, selanjutnya BI mengajukan permintaan penggantian


kepada Negara donor, dengan pembayaran yang dikonversi
mata uang asing, metode ini disebut Pre financing

Pembayaran langsung

36
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

System pembayaran secara langsung,

atau disbursement

adalah pengajuan dari penyedia jasa , Kwitansi dilampiri


Beriata Acara pembayaran, Kontrak, dan lampiran progress,
diajukan langsung ke Negara donor (Lenders), setelah diteliti
dan dinyatakan benar (approval), maka pembayaran akan
dikirim ke BI (dengan mata uang asing) setelah itu BI
mentransfer dengan mata uang rupiah ke Bank Penyedia jasa.

BAB

LEMBAR LATIHAN DAN DAFTAR SIMAK


Dalam modul Rencana Penyusunan Anggaran Pelatihan
diberikan latihan sebagai bentuk pendalaman akan pengertian materi
dimaksud, disamping itu juga memuat daftar simak (Ceck list) tentang
urutan penyusunan aggaran.

1. LEMBAR LATIHAN.
A. Sumber dana dari Swasta murni
Harap saudara susun rencana anggaran pelatihan MOT.. Sedang
Penyelenggaran di daerah Irian Jaya
Sumber dananya

barat, Kabupaten Nabire.

dari salah satu Asosiasi perusahaan, Jumlah

peserta terdaftar dalam rekuitmen sebanyak 75 peserta,


Bila diketahui :
1.

Harga tiket Jakarta Biak Nabire sebesar Rp. 4.500.000,- (PP)

2.

Instruktur dari pusat 3 orang , panitia pusat 2 orang

3.

Instruktur Daerah 2 orang, panitia daerah 2 orang

4.

Honor instruktur Rp.150.000,- / JPL


37
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

MOT 11 : ANGGARAN BIAYA PELATIHAN

5.

Uang harian,honor panitia, Honor dewan penguji, penggandaan


Materi, brosur, bio data, tas +ATK, Sewa Ruang kelas dll coba
anda perkirakan sendiri.

6.

Waktu pelaksanaan selama 6 hari kerja

Harap saudara hitung kira2 berapa kebutuhan biaya , urutkan


tahapan demi tahapan, susun jadwal pelatihan, materi sama
dengan pelatihan MOT sekarang jumlah modul, jumlah jpl.
Kerjakan secara berkelompok

2. DAFTAR SIMAK PENYUSUNAN ANGGARAN PELATIHAN


Contoh terlampir..

38
File : YT MANAGEMENT OF TRAINING / PUSBIN KPK DEPT.PU / 2007

You might also like