Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
A. Definisi pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan : Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik
(retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
perubahan fisik
peningkatan jumlah sel
ukuran
kuantitatif
tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
pola bervariasi
Perkembangan : Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan.
kualitatif
maturation
sistematis, progresif dan berkesinambungan
Secara garis besar menurut Markum (1994) tumbuh kembang dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Tumbuh kembang fisis.
Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam ukkuran besar dan fungsi organisme atau
individu. Perubahan in bervariasi dari fungsi tingkat malekuler yang sederhana seperti aktifasi
enzim terhadap diferensi sel, sampai kepada proses metabolisme yang kompleks dan perubahan
bentuk fisik di masa pubertas.
Implikasi keperawatan : keamanan sangat penting. Strategi untuk mencegah risiko keselamatan
harus dilakukan secara seimbang agar perkembangan anak tetap optimal.
4. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran
sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
a. berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
b. berjalan pada jari kaki
c. belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
d. menggambar garis silang
e. menggambar orang (hanya kepala dan badan)
f. mengenal 2 atau 3 warna
g. bicara dengan baik
h. bertanya bagaimana anak dilahirkan
i. mendengarkan cerita-cerita
j. bermain dengan anak lain
Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanak Anak usia 4-5 tahun :
a. mampu melompat dan menari
b. menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
c. dapat menghitung jari-jarinya
d. mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
e. minat kepada kata baru dan artinya
f. memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
g. membedakan besar dan kecil
h. menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.
i. dan tugas-tugas sederhana.
Anak usia 6 tahun:
a. ketangkasan meningkat
b. melompat tali
c. bermain sepeda
d. menguraikan objek-objek dengan gambar
e. mengetahui kanan dan kiri
f. memperlihatkan tempertantrum
g. mungkin menentang dan tidak sopan
Implikasi keperawatan : beri kesempatan untuk bermain dan berinteraksi sosial
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial
meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
a. membaca seperti mesin
b. mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
c. membaca waktu untuk seperempat jam
d. anak wanita bermain dengan wanita
e. anak laki-laki bermain dengan laki-laki
f. cemas terhadap kegagalan
b. Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan.
c. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa
aman ---- menghasilkan kepercayaan.
d. Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa
takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk.
2. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)
a. Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri
b. Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah
c. Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan,
mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.
d. Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian
yang ragu-ragu
e. jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.
3. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6 tahun)
Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan.
Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri.
Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang
berlebihan terhadap aktivitas pribadi
Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan
perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama.
Pembatasan
Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan
orang tua.
Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain.
4. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-12 tahun)
a. Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan
ketekunan.
b. Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman
sebaya.
c. Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda
serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian
d. Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
5. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)
a. Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi
diri
b. Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri
c. Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku.
d. kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keraguraguan.
6. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun)
a. indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen dalam
bekerja dan berhubungan dengan orang lain.
b. Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau karir
c. Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain, yang
mungkin termasuk pasangan seksual.
d. Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa
sendiri.
7. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri dewasa tengah (45 65 tahun)
a. indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain
b. indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman
c. mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan datang
d. Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan.
8. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas)
a. indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik.
Siap menerima kematian
b. indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain.
c. Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan
kematian
d. Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus
asa karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan
kegagalan.
Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)
a. fase sensorimotor (lahir 2 tahun)
1. tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir 1 bulan)
2. tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)
3. tahap 3 : reaksi sirkular sekunder
(4-8 bulan)
4. tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12 bulan)
5. tahap 5 : reaksi sirkular tersier
(12-18 bulan)
6. tahap 6 : intervensi dari arti baru
(18-24 bulan)
b. fase preoperasional (2-7 tahun)
1. simbol seperti kata untuk mewakili manusia, benda dan tempat.
2. kemampuan berfokus hanya pada satu aspek pada satu waktu, dan pemikiran sering terlihat
tidak logis
3. mobil menabrak anjing karena anak laki-laki marah pada anjing tersebut
Tahap pre konseptual (2-4 tahun)
Sangat egosentris, saya, Perkembangan bahasa, kata-kata dengan objek
Tahap intuituf (4-7 tahun)
Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau
bentuk
c. fase konkret operasional (7-11 tahun)
memecahkan masalah konkret
mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran, mengerti kanan dan kiri
Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai
apa kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan
d. fase formal operasional (11-15 tahun)
pemikiran rasional, bersifat keakanan
kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan muncul pemikiran ilmiah
menyadari masalah moral dan politik dari berbagai pandangan yang ada
G. Aplikasi Konsep Tumbuh Kembang dalam Keperawatan
Teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek --- perawat perlu mengaplikasikan beberapa
teori perkembangan untuk memahami tumbuh kembang klien saat melakukan pengkajian
maupun implementasi tindakan keperawatan.
Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah untuk disamakan antara individu yang satu dengan
yang lain terhadap tugas-tugas perkembangannya.
Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien,
dan memberikan intervensi keperawatan.
Konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam
mempelajari konsep tumbuh kembang pada berbagai usia.
SIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan :
1) Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur
dengan satuan panjang dan berat.
2) Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
3) Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan biologis. Misalnya, pertumbuhan otak, otot,
tulang serta penuaan dengan berkurangnya ketajaman pandangan mata dan berkurangnya
kekuatan otot-otot.
4) Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat memberikan pelayanan dari mulai manusia
sebelum lahir sampai dengan meninggal, dalam merawat kasus yang samapun tindakan yang
diberikan akan sangat berdeda karena setiap orang adalah unik, sehingga seorang perawat
dituntut untuk mengerti proses tumbuh kembang.
5) Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus.
DAFTAR PUSTAKA
http://masdanang.co.cc/?p=23
http://staff.ui.ac.id/internal/132051049/material/KONSEPTUMBUHKEMBANG.pdf