Professional Documents
Culture Documents
net/kimia12ipa1213/penerapan-polimer
sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan
plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan
batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia,penggunaan bahan
plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk
hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak
langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih
bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita
berbelanja makanan di warung tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang dapat menggunakan 90 kantung plastik
yang seringkali dibuang begitu saja. Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul 90125
juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan. Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan
penghematan kita dapat menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang percuma. Namun fenomena yang
terjadi adalah penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi saja
bahwa di supermarket negara China, setiap pengunjung diwajibkan membawa kantung plastik sendiri dan apabila tidak
membawa maka akan dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan pihak supermarket.
Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu
menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan
dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala
rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang
terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah
sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat
persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu
sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak
teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana,
yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et al.,1995).
Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini
dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan di
Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih
yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie,
2001).
Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh
jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan
bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas (Syafitrie, 2001). Menurut Hartono (1998) empat jenis limbah
plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan
asoi.
Plastik Daur Ulang Sebagai Matriks
Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk semula dengan kualitas yang lebih
rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang sebagai bahan konstruksi masih sangat jarang ditemui. Pada tahun 1980 an, di
Inggris dan Italia plastik daur ulang telah digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-tiang kayu atau
besi. Di Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan
serta lebih kuat dibandingkan bata yang umum dipakai (YBP, 1986).
Pemanfaatan plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di Indonesia masih terbatas pada tahap penelitian. Ada dua
strategi dalam pembuatan komposit kayu dengan memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan sebagai binder
sedangkan kayu sebagai komponen utama; kedua kayu dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik sebagai matriksnya.
Penelitian mengenai pemanfaatan plastik polipropilena daur ulang sebagai substitusi perekat termoset dalam pembuatan
papan partikel telah dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan partikel yang dihasilkan memiliki stabilitas dimensi
dan kekuatan mekanis yang tinggi dibandingkan dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik daur ulang sebagai
matriks komposit kayu plastik dilakukan Setyawati (2003) dan Sulaeman (2003) dengan menggunakan plastik polipropilena
daur ulang. Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur ulang, beberapa polimer termoplastik dapat digunakan sebagai
matriks, tetapi dibatasi oleh rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan dekomposisi kayu (lebih kurang 200C).
http://www.kendali.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=192:daurulang-plastik&catid=38:daurulang&Itemid=228
7. POLIMER
Definisi
Senyawa-senyawa polimer didapatkan dengan dua cara, yaitu yang berasal dari
alam (polimer alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer
sintetis).
Polimer yang sudah ada di alam (polimer alam), seperti :
1 Amilum dalam beras, jagung dan kentang
2 Selulosa dalam kayu
3 Protein terdapat dalam daging
4 Karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon karet
Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3butadiena (isoprena). Ada juga polimer yang dibuat dari bahan baku kimia
disebut polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida
(PVC), dan nylon. Kebanyakan polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk
berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.
Pada tahun 1844, Charles Goodyear telah menemukan bahwa lateks dari pohon
karet yang dipanaskan dengan belerang dapat membentuk ikatan silang antara
rantai-rantai hidrokarbon di dalam lateks cair. Karet padat yang dibentuk dapat
digunakan pada ban dan bola-bola karet. Proses ini disebut vulkanisasi, untuk
menghormati dewa Romawi yang bernama Vulkan.
Perhatikan Gambar 1, karet alam disadap dari pohon karet dalam bentuk
suspensi di dalam air yang disebut lateks. Lateks atau karet alam yang dihasilkan
dari pohon karet bersifat lunak/lembek dan lengket bila dipanaskan. Kekuatan
rantai dalam elastomer (karet) terbatas, akibat adanya struktur jaringan, tetapi
energi kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. Contoh elastomer
yang banyak digunakan adalah poli (vinil klorida), polimer stirena-butadienastirena (SBS) merupakan jenis termoplastik elastomer.
Contoh :
Pembentukan Polietena (sintesis)
Polietena merupakan plastik yang dibuat secara sintesis dari monomer etena
(C2H4) menurut reaksi adisi berikut :
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap
panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan
didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga
dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda
untuk mendapatkan produk polimer yang baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis
plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan
dengan struktur molekul linear atau bercabang. Bentuk struktur termoplastik
sebagai berikut.
2. Polimer termoseting
waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin
banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah.
Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak
atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer.
Bentuk struktur ikatan silang sebagai berikut.
Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio,
perekatplywood.
http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/polimer/
Daur ulang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
PET (Polietilena tereftalat). Umumnya terdapat pada botol minuman atau bahan
PVC (polivinil klorida) yang biasa terdapat pada pipa, rnitur, dan sebagainya.
LDPE (Low Density Polyethylene, Polietilena berdensitas rendah) biasa terdapat pada
pembungkus makanan.
PS (polistirena) umum terdapat pada kotak makan, kotak pembungkus daging, cangkir,
http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulang
(Website Academia)
http://www.academia.edu/5124344/JENIS_DAN_KODE_POLIMER_UNTUK_KEMAS
AN
(R050) http://snyube2013.pnl.ac.id/download/makalah/R050.pdf
(Chapter I) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29602/5/Chapter%20I.pdf
(ITS-Undergraduate-21258-1408100054-Chapter1) http://digilib.its.ac.id/public/ITSUndergraduate-21258-1408100054-Chapter1.pdf
(UNIMED-Undergraduate-22549-5. BAB II)
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22549-5.%20BAB%20II.pdf