Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
ANDI ASLIAH QADRIANI,SP
POPT AHLI PERTAMA
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II GORONTALO
BADAN KARANTINA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
ABSTRAK :
Tanaman Hortikultura merupakan tanaman penting di Indonesia,
akan tetapi keberadaan hama dan penyakit tanaman khususnya lalat
buah menghambat pertumbuhan tanaman hortikultura khususnya
buah dan sayur. Dengan tingkat serangan yang tinggi dapat
merugikan secara kualitas dan kuantitas, sehingga produk buah dan
sayur kita tidak dapat bersaing di pasar global/international karena
kondisi buah/sayur yang kurang baik, maka dari itu peran
masyarakat, petani, pihak swasta dan pemerintah khususnya Badan
Karantina Pertanian sangat diperlukan guna menjaga produk asli
Indonesia.
Kata kunci : Lalat Buah, tanaman hortikultura, buah impor,
budidaya tanaman hortikultura
BAB I
PENDAHULUAN
pada
masa
sebelumnya
tanaman
hortikultura
sudah
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
diatas,
maka
dapat
dirumuskan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
: Animalia
Filum
: Atrhtropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Diptera
Famili
: Tephtritidae
Genus
: Bactrocera
Spesies
: Dorsalis
mlai dari telur hingga imago membutuhkan waktu sekitar 16 hari dan
akan semakin lama pada iklim yang dingin.
Betina meletakkan telur pada permukaan kulit buah sedalam 1/25
1/8 inchi dengan jumlah 10-40 butir secara berkelompok. Telur yang
diletakkan berwarna putih bening sampai kuning dan akan berubah
menjadi lebih tua mendekati saat menetas. Telur berbentuk bulat
panjang seperti pisang dengan ujung meruncing, berukuran panjang 1,2
mm, lebar 0,2 mm dan memerlukan waktu sekitar 2 (dua) hari untuk
menetas menjadi larva.
Larva lalat buah berwarna putih kekuningan berbentuk seperti
belatung dengan ukuran panjang sekitar 10 mm tidak bertungkai dengan
salah satu ujungnya meruncing dan terdapat 2 (dua) bintik hitam yang
merupakan alat kait mulut. Larva mengalami 3 (tiga) instar dan stadium
larva berkisar antara 6-9 hari dan untuk masuk ke stadium berikutnya
larva akan keluar dari dalam buah dan menjatuhkan diri ke tanah untuk
selanjutnya membentuk pupa.
Pupa berukuran panjang sekitar 5 mm, berbentuk oval berwarna
coklat. Pupa memerlukan waktu sekitar 10-12 hari untuk menjadi
serangga dewasa (imago).
Imago lalat buah dapat dikenali dengan warna tubuh yang khas,
berukuran panjang sekitar 6-8 mm dan lebar 3 mm. Imago lalat buah
(Bactrocera dorsalis) sangat mudah dibedakan dengan lalat buah
10.00 pagi karena lalat buah umumnya makan pada pagi hari.
C. Tanaman Hortikultura
Tanaman Sayuran dan buah-buahan merupakan tanaman
hortikultura yang cukup penting di Indonesia. Pada awalnya pohon
buah-buahan hanya tumbuh liar di hutan, namun perkembangan
selanjutnya buah-buahan diushakan pada lahan bekas hutan dan
oleh
karena
itu
tanaman
buah
dibudidayakan
dengan
produksi
hortikultura
semusim,
pada
sistem
ini
10
PEMBAHASAN
Dari beberapa hasil kajian menyatakan bahwa ketersediaan
sumber daya alam di Indonesia yang sangat mendukung keberhasilan
sektor pertanian. Ketersedian lahan yang subur memungkinkan
pengembangan berbagai komoditas
Tanaman
hortikultura
khususnya
buah-buahan
merupakan
11
12
suhu,
dan
kelembaban,
cahaya
dan
kecepatan
angin.
13
Dengan kualitas buah yang demikian jelas bahwa produk buahbuahan dan sayuran kita tidak dapat bersaing dengan buah-buah impor
dari negara-negara maju lainnya di pasar global.
Saat ini kita telah memasuki era globalisasi yang memaksa petani
secara langsung maupun tidak langsung memasuki persaingan dengan
banyak produsen lain ditingkat global. Produk-produk pertanian tidak
hanya bersaing di pasar global tetapi juga di pasar domestik.Kualitas
buah dan sayuran yang bagus menjadi syarat utama untuk dapat
bersaing di pasar global, sementara kesadaran masyarakat kita masih
kurang akan pentingnya hal tersebut.
Berbagai kasus penolakan produk pertanian kita khususnya buah
dan sayur sering terjadi. Sebagai contoh sayuran hasil produksi petani
Sumatera Utara ditolak di pasar Singapura karena mengandung residu
pestisida. Kasus lainnya, buah-buahan Indonesia pernah ditolak
memasuki Taiwan karena dikhawatirkan mengandung serangan hama
lalat buah. Dari berbagi kasus tersebut, menunjukkan bahwa sulitnya
produk-produk pertanian memasuki pasar global.
14
ingin
memasarkan
produk
pertanian
kita
di
pasar
produk
pertanian
menjadi
salah
satu
parameter
15
dicontohkan diatas, harus ada perhatian ekstra dari petani atau eksportir
untuk menjaga agar komoditas yang diekspor dapat memenuhi kriteria
yang ditetapkan.
Sementara, produk pertanian Indonesia di tolak di pasar luar
negeri, pasar buah lokal di Indonesia dibanjiri oleh buah-buahan impor
seperti buah apel, jeruk, anggur, pear, kiwi, durian dan buah lainnya.
Buah impor dinilai memiliki rasa yang enak, ukuran dan bentuk yang
cukup besar, kondisi buah yang utuh, warna buah yang cerah,
kebersihan buah yang tinggi, proses pengemasan yang baik dan
menarik serta harga yang tidak terlalu mahal (kompetitif). Ditambah lagi
dengan adanya perilaku konsumen yang semakin menyukai produk
impor, karena buah impor yang semakin mudah didapat dan murah.
Padahal belum tentu buah yang diimpor itu adalah buah yang memiliki
kualitas terbaik di negara yang melakukan ekspor buah ke negara kita.
Hal
ini
menunjukkan
kekurangberpihakan
kebijakan
fiskal
16
semakin
besar
pula
power
negara
pengimpor
untuk
di
negara kita juga dapat terganggu oleh produk impor yang bisa membuka
peluang penyebaran hama dan penyakit tanaman.
Jika kondisi ini dibiarkan tanpa disertai dengan upaya-upaya dari
pihak pemerintah ataupun pihak-pihak yang terkait dalam hal produksi
dan distribusi buah lokal, maka akan menyebabkan buah lokal
termarjinalkan di pasaran dan hal ini akan berimplikasi langsung kepada
petani buah.
Selain serangan hama dan penyakit, ada beberapa hal yang
dapat menghambat perdagangan produk pertanian Indonesia ke pasar
international antara lain adalah hambatan non-tarif, ketidaksiapan petani
dalam menjamin kualitas produk pertanian, kurangnya pemahaman
mengenai pentingnya aspek pasca panen, kebijakan harga yang kurang
mendukung dan juga lobi-lobi perdagangan yang kurang gencar.
17
semakin
ketatnya
persaingan
perdagangan
18
dampak
dari
perdagangan
bebas
saat
ini.
Akses
informasi,
pemerintah
sangat
diperlukan
dalam
meningkatkan
kualitas produk buah dan sayur kita. Agar produk buah dan sayur kita
tidak termarjinalkan di pasar domestik dan global.
Peran pemerintah Kementrian Pertanian, khususnya Badan
Karantian Pertanian telah membatasi pintu-pintu pemasukan dan
pengeluaran bagi buah segar dan sayuran. Sesuai dengan peraturan
menteri
pertanian
Nomor
42/Permentan/OT.140/06/2012
Tentang
19
20
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Saputera, Dr. 2011. Belajar Dari Negara Lain; Kualitas Ekspor Pertanian
Kita.
http://www.hprtichain.org/site/id/news/news/25-news/321imported-fruits-local.html (diakses tanggal 07 Januari 2014)
Zulfitriany D.M., Sylvia S., & Ahdin Gassa. 2004
PEMANFAATAN MINYAK SEREH ( Andropogonnardus L.) SEBAGAI
ATRAKTAN BERPEREKAT TERHADAP LALAT BUAH ( Bactrocera
spp.) PADA PERTANAMAN MANGGA. Dosen pada Jurusan Proteksi
Tanaman Fakultas Pertanian dan Kehutanan UNHAS. Makassar