Professional Documents
Culture Documents
2)
3)
4)
5)
Pasien perikarditis
6)
7)
8)
Unipolar Ekstremitas
Sadapan unipolar ekstremitas merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas. Gabungan
electrode pada ekstremitas lain membentuk electrode indifferent(potensial 0). Sadapan ini diletakkan
pada kedua lengan dan kaki dengan menggunakan kabel seperti yang digunakan pada sadapan
bipolar. Vector dari sadapan unipolar akan menghasilkan sudut pandang terhadap jantung dalam arah
vertical.
1. Sadapan aVL. Sadapan aVL dihasilkan dari perbedaan antara muatan LA yang dibuat
bermuatan (+) dengan RA dan LF yang dibuat indifferent sehingga listrik bergerak kearah 30o(sudutnya kearah lateral kiri). Dengan demikian, bagian lateral jantung dapat dilihat juga
oleh sadapan aVL.
2. Sadapan aVF. Sadapan aVF dihasilkan dari perbedaan antara muatan LF yang dibuat
bermuatan (+) dengan RA dan LF dibuat indifferent sehingga listrik bergerak kearah
+90o (tepat kearah inferior). Dengan demikian bagian inferior jantung selain sadapan II dan
III dapat juga dilihat oleh sadapan aVF
3. Sadapan aVR. Sadapan aVR dihasilkan dari perbedaan antara muatan RA yang dibuat
bermuatan (+) dengan LA dan LF dibuat indifferent sehingga listrik bergerak ke arah
berlawanan dengan arah listrik jantung -150o (arah kanan ekstrem).
Sadapan bipolar dan unipolar ekstremitas belum cukup sempurna untuk mengamati adanya kelainan
di seluruh jantung. Sehingga akan dilengkapi dengan unipolar prekordial.
b)
Unipolar prekordial
Sadapan unipolar prekordial merekam besar potensi listrik dengan electrode eksplorasi diletakkan
pada dinding dada. Elektrode indifferent (potensial 0) diperoleh dari penggabungan ketiga elektrode
ekstremitas. Sadapan ini memandang jantung secara horizontal (jantung bagian anterior, septal,
lateral, posterior dan ventrikel sebelah kanan).
Untuk unipolar prekordial, sudut pandang jantung dapat diperluas ke daerah posterior dan ventrikel
kanan. Untuk posterior dapat ditambahkan V7, V8, dan V9, sedangkan untuk ventrikel kanan dapat
dilengkapi dengan V1R, V2R, V3R, V4R, V5R, V6R, V7R, V8R, V9R.
Penempatan dilakukan berdasarkan urutan kbel-kabel yang terdapat pada mesin EKG yang dimulai
dari nomor V1-V6. Sekalipun mesin hanya menyediakan 6 elektrode prekordial, namun untuk
penambahan bagian-bagian pada V7-V9 dan V1R-V9R dapat digunakan elektrode prekordial manapun
sesuai keinginan, hanya nomor-nomornya diubah secara manual pada kertas hasil rekaman dengan
menggunakan bolpoin/tinta. Penentuan letak disesuaikan pada urutan sebagai berikut.
Penempatan elektroda
Daerah kiri
V1: Ruang intercostal IV garis sternal kanan
V2: Ruang intercostal IV garis sternal kiri
V3: Pertengahan antara V2 dan V3
V4: Ruang interkostal V midclavikula kiri
V5: Sejajar V4 garis aksila depan
V6: Sejajar V4 garis mid aksila kiri
Bagian posterior
V7: Ruang interkostal V garis aksila posterior
kiri
V8: Ruang interkostal V garis skapula posterior
kiri
V9: Ruang interkostal V samping kiri tulang
belakang
Daerah kanan
V1R diletakkan seperti V1
V2R diletakkan seperti V2.
V3R: Antara V1-V4R
V4R:Ruang interkostal ke-5 garis midklavikula
kanan
V5R:Ruang interkostal ke-5 antara V4R-V5R
V6R: ICS ke-5 garis mid aksila kanan
Sebelum manambah bagian posterior (V7-V9) semua sadapan prekordial dari V1-V6 dilepas terlebih
dulu dari dinding dada. Selanjutnya, untuk sadapan V7-V9 dapat digunakan sadapan prekordial mana
pun (elektrode prekordial V1-V3 atau V3-V6 sesuai keinginan).
Letak jantung di lihat dari sadapan
Menurut Sundana, 2008
Daerah jantung
Sadapan
Inferior
Anterior
V3, V4
Septal
V1, V2
Lateral
Posterior
V1-V4 resiprokal
Ventrikel kanan
V3R-V6R
Kertas EKG
: 300x/menit
2 kotak sedang
: 150x/menit
3 kotak sedang
: 100x/menit
4 kotak sedang
: 75x/menit
5 kotak sedang
: 60x/menit
6 kotak sedang
: 50x/menit
1. hitung jumlah R-R dalam 6 kotak besar = 6 detik. Jumlah Rx10 = heart rate/ menit
2. 1500/jarak R-R (dalam mm) = heart rate/ menit
14. Atur posisi jarum penulis agar terletak ditengah lebar kertas, kemudian membuat rekaman
kalibrasi.
15. Membuat rekaman EKG dari ; Lead I, Lead II. Lead III, aVR, aVL, aVf, V1, V2, V3, V4, V5, dan
V6.
16. Rekaman setiap sadapan dibuat minimal 3 siklus.
17. Setelah selesai membuat rekaman tekan power Off , elektroda dilepas, sisa pasta elektroda
pada orang coba dibersihkan dan dipersilahkan mengenakan baju kembali.
18. Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan pada tempat seperti semula.
Hal-hal berikut ini harus diperhatikan untuk memastikan tidak adanya artefak dan teknik
perekaman yang jelek :
1. EKG sebaiknya direkam pada pasien yang berbaring di tempat tidur yang nyaman atau pada
meja yang cukup lebar untuk menyokong seluruh tubuh. Pasien harus istirahat total untuk
memastikan memperoleh gambar yang memuaskan. Hal ini paling baik dengan menjelaskan
tindakan terlebih dahulu kepada pasien yang takut untuk menghilangkan ansietas. Gerakan
atau kedutan otot oleh pasien dapat merubah rekaman.
2. Kontak yang baik harus terjadi antara kulit dan elektroda. Kontak yang jelek dapat
mengakibatkan rekaman suboptimal.
3. Alat elektrokardiografi harus distandarisasi dengan cermat sehingga 1 milivolt (mV) akan
menimbulkan defleksi 1 cm. Standarisasi yang salah akan menimbulkan kompleks voltase yang
tidak akurat, yang dapat menimbulkan kesalahan penilaian.
4. Pasien dan alat harus di arde dengan baik untuk menghindari gangguan arus bolak-balik.
5. Setiap peralatan elektronik yang kontak dengan pasien, misalnya pompa infus intravena yang
diatur secara elektrik dapat menimbulkan artefak pada EKG(anonim, 2008)