You are on page 1of 30

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Guna Kemas Indah merupakan suatu perusahaan swasta yang bergerak

dibidang industri kemasan plastik (Thermorforming & Metalizing), yang berdiri


pada tanggal 29 maret 1988. PT. Guna Kemas Indah mempunyai kantor pusat
yang berkedudukan Jl.Pluit Raya

Selatan No.11

A-B, Jakarta

Utara,

Indonesia. PT. Guna Kemas Indah mempunyai pabrik yang berada di daerah
Cikupa Tigaraksa, Tangerang. Pada awal berdirinya PT Guna Kemas Indah hanya
untuk memenuhi permintaan pasar di Pulau Jawa Dan sampai sekarang sudah
berkembang pesat menjadi suatu perusahaan industri plastik yang besar dimana
mempunyai beberapa anak cabang di Indonesia salah satunya adalah Medan.
PT. Guna Kemas Indah didirikan pada tanggal 29 Maret 2008 di atas tanah
seluas 1,25 Ha dengan ketinggian kurang lebih diatas permukaan laut 1500 meter
yang terletak di daerah Sumatera Utara yang berlokasi di Tanjung Morawa Jln.
Industri No 11. PT. Guna Kemas Indah memproduksi jenis-jenis vacuum forming
yang berupa jelly cup dan gelas plastik untuk proses thermoforming sementara
untuk produk Joli dari proses injection molding dalam berbagai jenis ukuran,
bentuk, dan warna yang beraneka ragam sesuai permintaan pasar dan pesanan
pelanggan. Produk yang dihasilkan diberi merek Teh Sisri, Aqua, Sindodes,
Mangga Jeruk, Joli dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara

Tenaga kerja yang bekerja di PT Guna Kemas Indah sebanyak 200 orang
dengan kapasitas pabrik mencapai 7000 pcs selama 24 jam. Perusahaan ini juga
telah mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 tentang sistem manajemen mutu.
Dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2000 maka manfaat utama dari
implementasi sistem manajemen mutu digunakan untuk memberi kenyamanan
bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya karena ada panduan, petunjuk,
ataupun ukuran keberhasilan atas pekerjaannya dan adanya proses perbaikan
berkesinambungan (Continuous Improvement).

2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha


PT Guna Kemas Indah memproduksi gelas plastik dalam ukuran yang

berbeda-beda yaitu:
1. Untuk proses Injection Molding hanya satu ukuran saja yaitu ukuran 250 ml.
2. Pada proses Thermoforming dan Metalizing menghasilkan tiga produk dengan
volume yang berbeda-beda baik itu kemasan gelas plastik biasa (bening)
ataupun gelas plastik printing, yaitu:
a. Kemasan 220 ml
b. Kemasan 250 ml
c. Kemasan 260 ml

2.3.

Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan PT Guna Kemas Indah berlokasi di Jalan Industri No.

11. Kebun Sayur Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

2.4.

Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran PT Guna Kemas Indah saat ini masih memenuhi

kebutuhan konsumen dalam negeri saja. Untuk wilayah Sumatera Utara, tepatnya
di Medan, PT Guna Kemas Indah memiliki banyak konsumen beberapa
diantaranya:
1. PT. Okabe
2. PT. Indofood
3. PT. Makmur
4. PT. Arinvi Mitra Lestari
5. PT. Indodes, dan lain-lain.

2.5.

Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan


Masyarakat sekitar memperoleh dampak yang positif dengan berdirinya

PT. Guna Kemas Indah, khususnya dari segi sosial ekonomi. Dampak yang
diperoleh diantaranya adalah:
1. Terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat setempat sehingga mengurangi
jumlah pengangguran.
2. Mengembangkan usaha skala mikro, dengan banyaknya berjualan di sekitar
pabrik
3. Adanya pembangunan jalan di sepanjang jalan indutri menuju pabrik PT Guna
Kemas Indah
4. Pemasukan Listrik di sepanjan jalan industri menuju PT Guna Kemas Indah

Universitas Sumatera Utara

2.6.

Standar Mutu Bahan atau Produk


Standard mutu produk yang digunakan oleh PT. Guna Kemas Indah untuk

produk kelas plastik adalah SNI 12-4259-2004 yang dapat di lihat pada Table 2.1
Tabel 2.1. Syarat Mutu Gelas Plastik untuk Air Minum dalam Kemasan
No

Jenis Uji

Visual dan
sifat tampak

Bau dan Rasa

Satuan

Persyaratan

Bersih, tidak ada benda asing*) yang


-

menempel tidak ada kerusakan berupa


penyok, goresan dan retak.

Tidak boleh menyebabkan perbahan


terhadap bau dan rasa pada air minum

Kapasitas
penuh
3

(terhadap

min 102,5

kgf

min 4,5

Tidak boleh ada bocor, pecah maupun retak

kapasitas
nominal)
4

Kompresi (top
Load)
Jatuh (drop
test)

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Syarat Mutu Gelas Plastik untuk Air Minum dalam Kemasan
(Lanjutan)
No

Jenis Uji

Identifikasi

Residu VCM

Global Migrasi
Total logam

berat

10

Reduksi
KMnO4

Satuan

Persyaratan
PP, PE dan PET

PVC

ppm

maks 1

ppm

maks 30

maks ks 30

ppm

maks 1

maks 1

ppm

maks 1

maks 10

*) Benda asing yang dimaksud adalah segala sesuatu yang tidak patut
ada pada gelas yang dapat mempengaruhi mutu produk
(Sumber : Standar Nasional Indonesia (SNI) Gelas plastik untuk air minum dalam kemasan ini
merupakan revisi dari SNI 12-4259-1996)

2.7.

Bahan yang Digunakan

2.7.1. Bahan Baku


Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk
yang sudah distandarisasikan. PT Guna Kemas Indah mengambil bahan baku
yang dimpor dari luar negeri yaitu Malaysia dan Thailand.
Bahan baku kemasan produk yang digunakan di PT. Guna Kemas Indah
yaitu sebagai berikut:
1. Bahan baku kemasan produk yang digunakan di PT Guna Kemas Indah dapat
di lihat pada Gambar 2.5. Titro Propylenna 6531 merupakan biji plastik untuk

Universitas Sumatera Utara

bahan baku plastik gelas bening. Titro Propylenna S98 untuk bahan baku
plastik gelas putih (untuk printing)

Gambar 2.1. Bahan Baku Biji Plastik Polyprophylene


2. Titanlene untuk bahan baku pada pembuatan injection molding.

Gambar 2.2. Bahan Baku Biji Plastik Titanlene


3. Bahan baku dari Afal atau bahan recycle berupa dari gulungan Sheet dan juga
Afal dari reject cup yang telah diproses dengan mesin clusher.

Gambar 2.3. Bahan Baku Crycle dari Gelas Plastik dan Gulungan Sheet

Universitas Sumatera Utara

2.7.2. Bahan Penolong


Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan
mutu produk menjadi bernilai namun bahan tersebut tidak ikut dalam proses
produksi. Bahan penolong yang di gunakan di PT Guna Kemas adalah air dan
kardus, dengan ukuran: 615 x 385 x 555 cm, tipe box: A1 & B, substance:
K150/M125/K150.

2.7.3. Bahan Tambahan


Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam suatu proses
produksi sehingga dapat meningkatkan mutu produk menjadi lebih baik. Bahan
tambahan yang digunakan di PT. Guna Kemas Indah menggunakan merek pada
gelas plastik dengan cara printing dan plastik untuk pengemasan gelas plastik
yang sudah dibuat merk.
1. Katalis Cesa Nukleant yaitu sebagai menambah kecerahan pada gelas plastik
warna bening
2. REMF 56 sebagai pengalot untuk mengurangi dan menghilangkan kepecahan
3. LD Tetlin untuk menggantikan REMF 56 jika tidak tersedia dimana fungsinya
sama yaitu sebagai pengalot untuk mengurangi dan menghilangkan kepecahan
4. Cat yang digunakan yaitu cat UV LC 416 terdiri dari berbagai warna seperti
merah, kuning, hijau, ungu, dan lain-lain untuk memberi warna pada produk
gelas plastik printing

Universitas Sumatera Utara

2.8.

Uraian Proses Produksi


Di dalam suatu industri perakitan bahan baku menjadi bahan jadi

diperlukan adanya proses yang tepat dan sempurna. Proses merupakan suatu ilmu
penerapan yang merubah suatu tahap ke tahap berikutnya dengan reaksi yang
berbeda-beda. Rincian bagian/departemen yang meliputi urutan proses adalah
sebagai berikut:
1. Proses Injection Molding
a. Bahan baku plastik injection molding berupa biji plastik dimasukkan ke
dalam hopper.
b. Kemudian tekanan, kecepatan, dan parameter mesin disetting di ruang
kontrol.
c. Bahan dimasukkan ke dalam barrel dan di panaskan. Selanjutnya screw
berputar dan mengalirkan listrik sehingga bahan baku meleleh.
d. Plastik diinjeksikan ke dalam nozzle, molding unit ditutup oleh clamping
unit dan ditekan oleh clamping unit, plastik kemudian dimasukkan ke
dalam molding unit melalui nozzle.
e. Pada saat plastik dimasukkan ke dalam molding unit, screw berhenti
berputar, kemudian clamping unit menarik core mold terbuka.
f. Setelah itu produk plastik yang telah dicetak, kemudian dilepas dengan
menekan ejector pada molding unit.

Universitas Sumatera Utara

2. Proses Vaccum Thermoforming


Pada proses Vaccum Thermoforming memiliki langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Proses Pengilingan
Yaitu pada tahap ini lembaran plastik reject, skeleton (aval) dan produk gelas
plastik yang reject dibawa ke ruang giling untuk digiling agar menghasilkan
biji plastik. Lembaran plastik yang reject digiling sendiri-sendiri dan tidak
digabung dengan skeleton (aval) atau produk gelas plastik reject agar pada
proses mixing mudah untuk membuat komposisi perbandingan. Dari mesin
giling material yang turun ditarik ke atas blower kemudian material
dimasukkan ke dalam karung kemudian ditimbang untuk gilingan skeleton
atau aval yang reject 1 sak = 20 kg sedangkan untuk lemabaran plastik reject
1 sak = 20 kg, dan Propylene 1 sak= 25 Kg, serta Chesa Nucleant sebanyak
2,5 Kg.
2. Proses Mixing
Proses Mixing merupakan proses penyampuran bahan baku utama dengan
bahan baku tambahan untuk membuat lembaran plastik. Material murni PP
(Plypropylene), skeleton (aval), Lembaran plastik, produk gelas plastik yang
reject serta Cesa Nucleant sebagai penambah kecerahan pada plastik semua
bahan diaduk hingga rata. Setelah itu semua bahan di-mixing atau dicampur di
mesin Mixing. Pada proses penyampuran menggunakan timer tertentu agar
proses penyampuram keempat material tersebut dapat merata. Selanjutnya

Universitas Sumatera Utara

hasil mixing (campuran material) ini disalurkan ke hooper (tempat untuk


menampung material) yang ada di mesin Exturuder.
3. Proses Pembuatan Lembaran Plastik
Lembaran Plastik adalah material yang berbentuk lembaran yang akan
digunakan untuk memproduksi gelas plastik. Langkah proses pembuatan
lembaran plastik adalah sebagai berikut:
a. Pertama, keempat material yang sudah di mixing tersebut dimasukkan ke
dalam Hopper dan dipanasi dengan temperatur 80oC.
b. Selanjutnya material turun ke Barel Heater (tempat untuk memanasi
material agar mencair) untuk dipanasi. Ada enam Barel Heater dengan
temperatur masing-masing 220oC. Pada Barel Heater, material diaduk
mengikuti putaran screw yang digerakkan motor extruder.
c. Dari Barel Heater material masuk ke Screen Heater (tempat filter saringan
plastik) untuk melakukan penyaringan dengan filter agar material yang
kotor tidak ikut tercampur pada saat proses. Jumlah Screen Heater ada dua
buah. Adapun temperatur dari Screen Heater adalah 220oC.
d. Dari Barel Heater masuk ke Screen Heater untuk melakukan pemanasan
kemudian ke gear pump dan kembali ke Screen Heater dengan temperatur
225oC. jumlah Screen Heater ada dua buah.
e. Selain itu dilakukan pemanasan terakhir di Die Heater yang berjumlah
tujuh buah. Adapun temperatur Die heater adalah 224oC.
f. Setelah itu, material tersebut dimasukkan ke dalam Roll Jumbo untuk
mencetak material yang cair tersebut menjadi lembaran. Selanjutnya

Universitas Sumatera Utara

mengatur ketebalan lembaran plastik dengan Baut Stopper (penyetel


ketebalan). Biasanya ketebalan lembaran plastik 0,74 mm, 0,83 mm, 0,97
mm, 1,06 mm, 1,10 mm. Pada Rooll Jumbo ada sirkulasi air (chiller)
untuk pendingin agar sheet yang dihasilkan tidak lengket, bening, dan
mengkilap. Untuk temperatur Chiller Roll Jumbo ada tiga yaitu atas,
tengah, dan bawah dengan temperatur 23oC, 25oC, dan 21oC .
g. Lembaran (sheet) tersebut digulung dengan menggunakan alat yang
disebut Rewinder. Semakin cepat dan kebelakang penariknya maka
lembaran plastik tidak akan kendor. Untuk proses penggulungan
menggunakan 20-30 bar agar lembaran plastik tidak bergeser. Pada saat
proses penggulungan dilakukan inspeksi secara manual oleh operator. Jika
ada lembaran plastik yang cacat maka langsung dipotong atau dibuang
menjadi lembaran plastik reject. Oleh karena itu, inspeksi harus teliti agar
lembaran plastik yang dihasilkan bagus dan tidak ada reject.
h. Setelah proses penggulungan selesai maka lembaran plastik dapat
digunakan memproduksi gelas plastik. Namun lembaran plastik yang
diproduksi saat ini belum tentu dipakai langsung untuk produksi gelas
plastik. Untuk hasil 1 gulungan lembaran plastik 600-1000 Kg dan untuk
pengambilan

lembaran

plastik

untuk

proses

di

mesin

Vaccum

Thermoforming harus sesuai urutan agar lembaran plastik yang telah lama
terpakai lebih dahulu.

Universitas Sumatera Utara

4. Proses Pembuatan Gelas Plastik


Langkah-langkah proses di mesin Thermoforming adalah sebagai berikut:
a. Lembaran (sheet) dari mesin Extruder diletakkan di tempat menampung
material di mesin Thermoforming.
b. Selanjutnya dilakukan set up mesin dimulai menggunakan pemanasan
heater dengan temperatur yang berbeda-beda tergantung tebal lembaran
plastik. Semakin tebal lembaran plastik, maka suhu semakin tinggi.
c. Setelah set up selesai dilakukan, maka lembaran lembaran plastik
dimasukkan kedalam mesin Thermoforming untuk dicetak menjadi gelas
plastik.
d. Produk gelas plastik yang dihasilkan kemudian di inspeksi. Inspeksi
dilakukan dua kali yaitu oleh QC (Quality Control) dan selector. Jika
produk gelas plastik banyak yang reject maka QC akan melihat penyebab
cacat

datang

darimana

kemudian

dilakukan

perbaikan

dengan

memberitahu operator untuk setting mesin ulang.


5. Proses penyortiran, yaitu produk yang telah disortir kemudian dibungkus
kedalam plastik sebanyak 75 Pcs tiap jalur sehingga berisi 40 lajur tiap satu
kardus (3000 pcs).
6. Setelah itu menimbang berat kardus maksimum 50 Kg
7. Kemudian melakukan proses packing setelah kardus berisi 40 lajur tiap satu
karton (3000 pcs).

Universitas Sumatera Utara

3. Proses Gelas Plastik Printing


Pada proses gelas plastik Printing memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menimbang bahan baku sebanyak 50 kg, Afal sebanyak 40 Kg, kemudian TP
SM 98 sebanyak 10 Kg.
2. Proses Penuangan di tempat penuangan (Hopper)
3. Proses mixer yaitu semua bahan diaduk hingga rata. Setelah itu bahan baku
dialirkan atau dibawa dengan menggunakan pneumatic conveying yang
menggunakan sistem vakum udara menuju ke mesin Extrusion.
4. Proses Extruter yaitu bahan baku dipanaskan hingga meleleh pada suhu 230oC
di mesin Extrusion
5. Proses Polisher yaitu bahan baku yang cair kemudian dibentuk menjadi
lembaran plastik dengan ukuran: tebal 1,20 1,30 mm dan lebar 66 66,5
pada suhu 28oC (suhu ruangan) di mesin Polishing seberat 600-1315 Kg per
jam.
6. Kemudian berat gulungan lembaran plastik di bawa ketempat penimbangan
untuk mengontrol berat yang sesuai.
7. Proses Pencetakan yaitu pada mesin Vaccum Thermoformer (Dong Long)
kemudian dipanaskan dengan macam heater yaitu heater upper dengan suhu
360oC dan heater lower dengan suhu 350oC.
8. Setelah

produk

menjadi

berwarna

putih

kemudian

disortir

dengan

memperhatikan bentuk fisik gelas, seperti susunan yang tidak rata, permukaan
yang miring, adanya goresan, dan gelas minuman yang terbakar.

Universitas Sumatera Utara

9. Penyortiran, yaitu produk yang telah disortir kemudian dibungkus kedalam


plastik sebanyak 75 Pcs tiap jalur sebanyak 40 jalur.
10. Setelah itu, kardus hasil penyortiran dibawa ke ruang printing untuk diberi
warna sesuai dengan permintaan konsumen.
11. Kemudian dengan menggunakan alat sensor pada mesin printing, lalu produk
jadi dibungkus ke dalam plastik dan dimasukkan kedalam kardus.
12. Kemudian ditimbang beratnya kurang lebih 50 Kg
13. Setelah itu kardus di-packing sebaik mungkin

2.9

Mesin dan Peralatan

2.9.1. Mesin Produksi


Mesin dan peralatan yang digunakan pada PT Guna Kemas Indah dapat
dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Daftar Mesin dan Peralatan Produksi yang Digunakan di PT.
Guna Kemas Indah
No.

Nama Mesin

Merek

Fungsi
Menghancurkan sisa-sisa
limbah hasil dari pencetakan
lembaran palstik.

Separator

Welex

Extrustion
Machine

Membuat produk besar


Reifenhauser seperti pipa berdiameter 150
cm

Thermoforming ILLIG

Memanaskan biji-biji plastik


menjadi lembaran plastik

Spesifikasi
Bahan
Plat besi
Panjang
1,5 m
Lebar
1,5 m
Tinggi
4m
Bahan
Tipe

Plat besi
Mark II

Produksi
Tipe

Jerman
RDM 70 KB

Universitas Sumatera Utara

Jumlah
3

Tabel 2.2. Daftar Mesin dan Peralatan Produksi yang Digunakan di PT.
Guna Kemas Indah (Lanjutan)
No.

Nama Mesin

Merek

4.

Stacking

ILLIG

5.

Bak Konveyor

6.

Injection
Molding

Ameripack

7.

Printing

China

8.

Timbangan

Exelent
Gecale

9.

Sepatu Boot

AP

10.

Sarung tangan

11.

Kaca mata
pelindung

Fungsi
Mengontrol ketinggian
cangkir yang tumpang tindih
dan jumlah cangkir serta
mengontrol cangkir sesuai
kebutuhan

Spesifikasi
Produksi
Tipe

Jerman
UG 79

Saluran untuk menuju ke


mesin berikutnya

Panjang
Lebar
Tinggi

1,5 m
1m
1m

Membuat produk loli

Produksi

Amerika

Membuat merk gelas posisi


dengan berbagai warna
Menimbang berat bahan
baku, berat produk akhir
yang sudah dikemas dan
menimbang beban air yang
dimasukkan ke dalam gelas
Alat pelindung kaki dari
lantai yang licin
Alat pelindung tangan
terhadap suhu panas pada
saat melakukan pembubutan
dan pengelasan
Untuk melindungi mata
terhadap bram-bram pada
saat pembubutan
berlangsung

Produksi
Tipe
Produksi

China
TDQY-105
PT. Libra
Emas Permata
K3190-A12E
50 kg

Tipe
Kapasitas

Sumber : Bagian Produksi PT. Guna Kemas Indah

2.9.2. Utilitas
Utilitas merupakan bagian yang penting dalam menunjang kegiatan
operasi dalam pabrik, penanggulangan kebakaran, kegiatan perkantoran dan
perumahan. Sistem utilitas yang terdapat di PT. Guna Kemas Indah adalah
1. Pembangkit Tenaga Listrik

Universitas Sumatera Utara

Jumlah

1
2

Penggunaan tenaga listrik PLN dengan daya 555 KVA untuk menghidupkan
mesin-mesin secara normal. Selain itu apabila terjadi hambatan karena
pemadaman listrik maka digunakan generator cadangan berdaya 380 KVA
dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Kode No.

: SR4 serial no. B49BH6998

b. Merk

: Maspion

c. Jumlah

: 1 unit

d. Bahan bakar

: solar

e. Power

: 288 KVA, 50 Hz, 1500 rpm, 3 phase, cos 0,8

2. Air
Perusahaan menggunakan jasa PAM, selain itu memompa air dari sumur. Air
dari PAM digunakan untuk kebutuhan air minum para pekerja sedangkan air
dari sumur digunakan untuk kebutuhan kegiatan produksi.

2.9.3. Safety and Fire Protection


PT. Guna Kemas Indah sudah memiliki sistem manajemen keselamatan
dan keselamatan kerja bagi semua karyawan yang langsung ditangani oleh
pimpinan pabrik. Perusahaan membuatkan petunjuk pelaksanaan mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan UU No.14 Tahun 1969 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai ketenagakerjaan, pasal 9 dan pasal 10.
Pasal 9 berbunyi Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan
yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Dan pasal 10 berbunyi

Universitas Sumatera Utara

Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi norma


keselamatan kerja, norma kesehatan kerja, norma kerja, pemberian ganti kerugian,
perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja
Walaupun belum berjalan dengan baik karena banyak karyawan yang
tidak mematuhi dengan alasan kenyamanan karyawan. Akan tetapi untuk kegiatan
House Keeping biasanya dilakukan secara rutin oleh petugas kebersihan. House
Keeping ini merupakan suatu program untuk membersihkan lokasi kerja masingmasing dan membuat suasana lingkungan kerja yang nyaman dan sehat.
Alat pelindung diri yang digunakan saat bekerja yang disediakan
perusahaan untuk keperluan pekerja dalam melaksanakan tugasnya adalah:
a.

Masker, digunakan untuk menghindari pekerja dari debu. Masker disediakan


pada bagian buang bram, baik bagian tap uliran maupun bagian bor.

b.

Helm, digunakan untuk menghindari kepala pekerja dari benda berat. Helm
disediakan pada bagian gudang, karena pekerja harus menumpuk-numpuk
kardus yang berkemungkinan bisa jatuh saat menumpuk atau menurunkan
tumpukan. Selain itu, helm juga disediakan pada bagian bengkel, dimana
pekerja harus memperbaiki mesin-mesin yang besar dan berat.

c.

Sarung tangan, digunakan untuk melindungi tangan pekerja. Sarung tangan


disediakan pada bagian penyepuhan agar tangan pekerja tidak bersentuhan
langsung dengan bahan-bahan kimia.

d.

Kaca mata pelindung, disediakan pada bagian teknik, dan digunakan saat
bagian ini memperbaiki mesin yang rusak seperti las.

Universitas Sumatera Utara

e.

Sepatu bot digunakan untuk melindungi kaki pekerja. Sapatu bot ini harus
dipakai pada setiap pekerjaan yang dilakukan.
Fire extinguisher disediakan sebanyak tiga buah yang digunakan untuk

pemadam kebakaran. Fire extinguisher diletakkan di bagian produksi, hal ini


dilakukan agar apabila terjadi kebakaran agar segera diatasi. Selain itu, juga
disediakan tangki air untuk memadamkan api yang besar. Serta pelatihan
antisipasi kebakaran juga dilakukan agar pekerja siaga apabila terjadi kebakaran.

2.9.4. Waste Treatment


PT. Guna Kemas Indah tidak mempunyai unit pengolahan limbah. Limbah
pada perusahaan ini berupa plastik ataupun kemasan plastik yang rusak pada saat
proses produksi berlangsung. Gelas plastik yang rusak dan sisa lembaran plastik
yang dicetak dalam bentuk gelas plastik akan dikumpulkan dan ditampung
ditempat penampungan yang akan diolah kembali menjadi biji-biji plastik.
Limbah pada PT. Guna Kemas Indah berupa:
1.

Gelas plastik yang rusak yang telah di sortir

2.

Sisa lembaran plastik yang tidak digunakan lagi.

2.10. Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi merupakan bagan yang menggambarkan hubungan
kerja antara dua orang atau lebih pada suatu tugas yang saling berkaitan untuk
pencapaian suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi bagi suatu perusahaan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar

Universitas Sumatera Utara

jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas-tugas, wewenang dan tanggung


jawab serta hubungannya satu sama lain pada intinya dapat digambarkan pada
suatu struktur organisasi, sehingga para pegawai dan karyawan akan mengetahui
dengan jelas apa tugasnya, dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa ia
harus bertanggung jawab. Dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas
yang telah ditetapkan, akan menciptakan suasana kerja yang baik karena akan
terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan tanggung jawab.
Struktur organisasi di PT Guna Kemas Indah berbentuk lini. Hubungan
lini dikarenakan pembagian tugas dan tanggungjawab yang dilakukan oleh
perusahaan. Struktur organisasi pada PT Guna Kemas Indah dapat dilihat pada
Gambar 2.4.

Universitas Sumatera Utara

Direktur Utama

Manager Produksi

Pengawas/Supervisi

Staf Bag. Pengendalian


Mutu

Staf Administrasi
Produksi

Manager Administrasi
dan Keuangan

Manager Personalia

Manager Maintenance

Manager Pergudangan

Staf Bag. Administrasi

Staf Bag. Safety &


Securty

Teknisi

Staf bagian gudang

Manager Pemasaran

Operator Quality
Control
2.4. Struktur Organisasi PT Guna Kemas Indah

Universitas Sumatera Utara

2.10.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab


Pembagian tugas dan tanggung jawab pada susunan organisasi perusahaan
adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama
Direktur utama memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengkordinir secara keseluruhan terhadap kondisi dan kegiatan di pabrik.
b. Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menentukan produk yang akan
diproduksi, dengan menentukan item-item yang akan diproduksi yang
disesuaikan dengan permintaan pelanggan atau pasar.
2. Manager Produksi
Bagian produksi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengawasi kegiatan produksi yang dilakukan oleh pabrik, mulai dari awal
sampai akhir kegiatan produksi
b. Melakukan pemeriksaan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
kegiatan produksi.
3. Manager personalia
Bagian umum atau bagian personalia memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. Bertugas dalam kegiatan personal dari para pegawai.
b. Mengurus secara langsung kegiatan eksternal perusahaan, misalnya:
melayani tamu yang datang

Universitas Sumatera Utara

c. Mengawasi secara langsung pengangkutan yang dimiliki oleh perusahaan,


baik mobil perusahaan maupun angkutan transportasi untuk mengangkut
bahan baku dan barang jadi yang akan dikirim.
4. Manager Administrasi dan Manager Keuangan
Bagian administrasi bertanggungjawab dalam hal mencatat semua kegiatan
pembukuan pada keuangan yang terjadi di perusahaan tersebut:
Bagian keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab dalam hal pembukuan, pemasukan dan pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan, khususnya dipabrik.
b. Memberikan honor atau gaji kepada pegawai perusahaan, termasuk
menangani kegiatan transaksi, ataupun simpan pinjam yang dilakukan oleh
karyawan dengan perusahaan.
5. Managar Pemasaran
Mempunyai tanggung jawab dalam:
a. Mengontrol pembelian barang.
b. Menerima laporan penjualan produk perusahaan.
c. Bertanggung jawab atas jumlah penjualan perusahaan setiap bulan.
6.

Manager Maintenance
Manager Maintenance memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
a.

Bertanggung jawab untuk pemenuhan bagian pemeliharaan dan perbaikan.

b.

Bertanggung jawab dalam kegiatan perbaikan dan pemeliharaan.

c. Bertanggung jawab utnuk memenuhi system menajement mutu dan


lingkungan bersama sama dengan departemennya.

Universitas Sumatera Utara

7. Manager Gudang
Tugas, wewenang dan tanggung jawab Manager gudang adalah sebagai berikut:
a. Mengatur pengiriman barang
b. Menerima laporan stok dari staf gudang
c. Bertanggung jawab atas berjalannya seluruh kegiatan yang dilakukan di
gudang.
8. Pengawas atau supervisi
Pengawas atau supervisi bertugas dalam:
a. Mengawas derajat kualitas produk apakah sudah sesuai dengan yang
diharapkan.
b. Pengawasan terhadap pembelian dengan mempertimbangkan kualitas bahan
baku.
c. Pengawasan persediaan bahan baku dan barang jadi
d. Bertanggung jawab dalam mengatur penjadwalan.
9. Staf Bagian Pengendalian Mutu
Bagian pengawasan komponen memiliki tugas dan tanggung jawab dalam hal
mengawasi dengan melakukan inspeksi terhadap komponen-komponen yang.
10. Staf Teknisi
Bagian perbengkelan memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengawasi
kegiatan perbaikan terhadap mesin, mal, peralatan, dan termasuk di dalamnya
pembuatan mal-mal untuk tiap mesin-mesin seperti mesin compressor, mesin
press.
11. Staf Bagian Safety dan Security

Universitas Sumatera Utara

Bagian penyiapan peralatan-peralatan yang menjaga kesalamatan para pekerja


pabrik dan memilih pekerja untuk menjaga keamanan pabrik.
12. Staf Bagian Gudang
Bagian pergudangan memiliki tugas dan tanggung jawab mengawasi dan
mencatat jumlah bahan baku dan produk jadi yang masuk dan yang dikirim atau
dikeluarkan oleh perusahaan.
13. Staf bagian Administrasi dan keuangan
Bertanggungjawab
bertanggungjawab

dalam
dalam

mengurus
mencatat

pembukuan
pengeluaran

di

perusahaan

dan

dan

pemasukan

pada

perusahaan.
14. Staf Administrasi produksi
Bertanggung jawab dalam:
a.

Membuat surat jalan untuk penjualan barang kepada pelanggan

b.

Mencatat piutang yang dilakukan pelanggan.

15. Operator Quality Control


Bertugas dalam pemeriksaan tiap item barang jadi untuk menjaga kualitas
produk tetap baik.

2.10.2. Jumlah Tenaga Keria dan Jam Kerja


2.10.2.1.Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja dalam pembuatan produk di PT. Guna Kemas Indah
berjumlah 200 orang dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.3. Perincian Jumlah Tenaga Kerja di PT Guna Kemas Indah


No

Bagian

Jumlah Karyawan (Orang)

Kepala Pabrik

Wakil Kepala Pabrik

Perencanaan Dan Quality Control

Pengawasan umum

Bagian Produksi

Staf Perbengkelan

Staf Bagian Pergudangan

Staf Bagian Umum

Staf Bagian Keuangan

10

Bagian Laboratorium

11

Bagian Pengawasan Komponen

12

Bagian Komponen Setengah Jadi

13

Bagian Pengawasan Produk Jadi

14

Kepala Produksi

15

Bagian Pengolahan Plastik

16

Bagian Pembersihan Bram

15

Bagian Pengolahan Plastik

16

Bagian Pembersihan Bram

15

Bagian Pengolahan Plastik

16

Bagian Pembersihan Bram

15

Bagian Pengolahan Plastik

16

Bagian Pembersihan Bram

15

Bagian Pengolahan Plastik

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.3. Perincian Jumlah Tenaga Kerja di PT Guna Kemas Indah


(Lanjutan)
No

Bagian

Jumlah Karyawan (Orang)

16

Bagian Pembersihan Bram

17

Bagian Pengolahan Logam

18

Bagian Perakitan

12

19

Bagian Perbengkelan

15

20

Bagian Listrik/Alat-alat

21

Bagian Mal-mal Plastik

22

Bagian Mal-Mal Pon

23

Bagian Mal-Mal Pon dan Tap

24

Bagian Mesin Hidraulik

25

Bagian Injection

26

Bagian Pergudangan

12

27

Bagian Bahan Baku dan Suku Cadang

12

28

Bagian Keamanan

29

Bagian Pengangkutan

30

Bagian Kebersihan

12

Jumlah

200

Sumber : PT Guna Kemas Indah

Kegiatan jam kerja secara normal dilakukan selama 7 jam kerja produktif dan
1 jam istirahat. PT Guna Kemas Indah berproduksi setiap hari, kecuali hari-hari
besar lainnya. Pembagian jam kerja karyawan dibagi menjadi tiga shift yang dapat
dilihat pada Tabel 2.4.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.4. Jam Kerja Normal Karyawan


Bagian
Umum

Shift
Pagi

Hari
Senin - Jumat

Sabtu

Compressor

Pagi

Senin - Jumat

Sabtu

Injek Plastik

Pagi

Senin - Jumat
Sabtu

Siang

Senin - Jumat

Sabtu

Injek Phenol

Pagi, Siang, Malam

Senin Sabtu

Jam Kerja
- Pukul 08.00 12.00 : Waktu kerja
- Pukul 12.00 12.30 : Waktu istirahat
- Pukul 12.30 15.30 : Waktu kerja
- Pukul 08.00 12.00 : Waktu kerja
- Pukul 12.00 12.30 : Waktu istirahat
- Pukul 12.30 13.30 : Waktu kerja
- Pukul 08.00 12.00 : Waktu kerja
- Pukul 12.00 12.30 : Waktu istirahat
- Pukul 12.30 15.30 : Waktu kerja
- Pukul 08.00 12.00 : Waktu kerja
- Pukul 12.00 12.30 : Waktu istirahat
- Pukul 12.30 13.30 : Waktu kerja
- Pukul 08.00 12.00 : Waktu kerja
- Pukul 12.30 15.30 : Waktu kerja
- Pukul 08.00 12.00 : Waktu kerja
- Pukul 12.00 12.30 : Waktu istirahat
- Pukul 12.30 13.30 : Waktu kerja
- Pukul 15.30 19.30 : Waktu kerja
- Pukul 19.30 20.00 : Waktu istirahat
- Pukul 20.00 23.00 : Waktu kerja
- Pukul 13.30 17.30 : Waktu kerja
- Pukul 17.30 18.00 : Waktu istirahat
- Pukul 18.00 19.00 : Waktu kerja
- Pukul 08.00 16.00 : Waktu kerja
- Pukul 16.00 24.00 : Waktu kerja
- Pukul 24.00 08.00 : Waktu kerja

Sumber : PT Guna Kemas Indah

2.10.3. Sistem Pengupahan dan Kesejahteraan Karyawan


Sistem pengupahan yang diterapkan oleh PT Guna Kemas Indah berpedoman
pada ketentuan Upah Minimum Sektoral Regional (UMSR) yang ditetapkan
pemerintah. Besarnya upah yang diterapkan dibedakan menurut status karyawan
perusahaan:

Universitas Sumatera Utara

1.

Pegawai Tetap
Menerima gaji bulanan dan fasilitas-fasilitas lain dari perusahaan.

2.

Pegawai Harian
Menerima upah sesuai dengan hasil kerjanya setiap satu minggu.
Pelaksanaan kerja yang dilakukan pegawai pada hari libur dan diluar

ketentuan jam kerja normal maka dikategorikan ke dalam jam kerja lembur.
Perhitungan gaji untuk pekerja lembur sebagai berikut:
1.

Untuk hari biasa


a. Untuk satu jam pertama adalah 1,5 x upah per jam
b. Untuk dua jam berikutnya adalah 2 x upah per jam. Dimana upah kerja
lembur per jam adalah 1/173 x upah per bulan.

2.

Untuk hari besar/libur


Untuk hari libur 2 x upah per hari kerja biasa.
Disamping pemberian gaji pokok perusahaan memberikan tunjangan-

tunjangan kepada karyawan, fasilitas ini diberikan kepada semua karyawan tetap dan
karyawan kontrak tanpa terkecuali. Usaha-usaha tersebut dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja antara lain:
1.

Tunjangan Masa Kerja


Perbedaan gaji antara pekerja baru dengan pekerja lama dibedakan dengan
tunjangan masa kerja, baik pekerja bulanan maupun pekerja harian, yaitu:
a) Masa kerja 2 tahun kurang 4 tahun TMK Rp 11.000,00/bulan
b) Masa kerja 4 tahun kurang 6 tahun TMK Rp 14.000,00/bulan
c) Masa kerja 6 tahun kurang 8 tahun TMK Rp 16.500,00/bulan

Universitas Sumatera Utara

d) Masa kerja 8 tahun kurang 10 tahun TMK Rp 20.000,00/bulan


e) Masa kerja 10 tahun kurang 12 tahun TMK Rp 25.000,00/bulan
f) Masa kerja 12 tahun kurang 14 tahun TMK Rp 30.500,00/bulan
g) Masa kerja 14 tahun kurang 16 tahun TMK Rp 37.500,00/bulan
h) Masa kerja 16 tahun kurang 18 tahun TMK Rp 44.500,00/bulan
i) Masa kerja 18 tahun kurang 20 tahun TMK Rp 51.500,00/bulan
j) Masa kerja 20 tahun kurang 22 tahun TMK Rp 58.500,00/bulan
k) Masa kerja 22 tahun kurang 24 tahun TMK Rp 65.500,00/bulan
l) Masa kerja > 24 tahun ........................TMK Rp 72.500,00/bulan
2. Tunjangan Hari Raya (THR)
Besarnya THR adalah tambahan satu bulan gaji pada karyawan yang mempunyai
masa kerja lebih dari satu tahun. Adapun ketentuan yang ditetapkan oleh
perusahaan berkenaan dengan Tunjangan Hari Raya, yaitu:
a. THR diberi kepada pekerja, 14 hari sebelum Hari Raya Keagamaan
b. Untuk kepala pekerja yang bekerja di atas 1 tahun, jumlah THR yang diberi
adalah sebesar 1 bulan gaji
c. Pekerja yang bekerja kurang dari 1 tahun tetapi telah melampaui masa
percobaan, THR sebagai berikut:
Masa Kerja
Upah Pokok Sebulan
12

d. Pekerja yang mengundurkan diri/terkena PHK tetap diberikan THR, maka


pekerja tidak akan kehilangan haknya.
e. THR bagi pekerja yang terkena PHK 30 hari sebelum Hari Raya Keagamaan
sebesar:

Universitas Sumatera Utara

11
Upah Pokok Sebulan
12

f. Perusahaan akan memberikan Struk Pemberian THR lengkap dengan


perhitungannya.
3. Tunjangan selama sakit
Tunjangan ini diberikan kepada karyawan yang dalam perawatan sakit dan tidak
dapat bekerja yang dinyatakan/dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
Pekerja harian yang bekerja lebih dari 2 tahun juga mendapatkan tunjangan ini.
4. Tunjangan Insentif
Tunjangan ini diberiakan kepada karyawan dengan cara ditambahkan ke dalam
upah karyawan setiap bulannya sesuai dengan prestasi kerja masing-masing.
Selain tunjangan-tunjangan di atas PT. Guna Kemas Indah juga menyediakan
fasilitas-fasilitas lain kepada karyawan, yaitu:
5. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
JAMSOSTEK merupakan asuransi untuk melindungi tenaga kerja apabila terjadi
kecelakaan kerja atau diluar hal tersebut. Fasilitas ini biasanya dikenal dengan
nama Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK). JAMSOSTEK di perusahaan ini yaitu
sebesar Rp 23.000 per hari.
6. Cuti
Cuti diberikan kepada karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan
selama bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Lamanya cuti yang diberikan
oleh perusahaan adalah 12 hari kerja setiap tahunnya.

Universitas Sumatera Utara

You might also like