Professional Documents
Culture Documents
Font 12
Uk.
Font
12
Uk.
Font
14
Research Report
Ekspresi TNF- pada tikus yang diinokulasi Candida albicans dan diberi
konsumsi ekstrak Mimba
(TNF- expression on rats were inoculated by Candida albicans and fed with Neem
extract)
Uk.
Bagian Prostodonsia
Font 9 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Jember Indonesia
ABSTRACT
Background: Neem are one of the trees traditional medicine known by society and has function as
immunomodulatory. Infection diseases was found in the mouth (80%) is candidiasis caused by Candida albicans (C.
albicans), while the immunity is important to C. albicans. In the other side the medicine price may not be reached by
the citizen, cause citizen choose the traditional medicine. Purpose: This research is to explain of TNF- expression on
Rats were Inoculated by Candida albicans and Fed with Neem Extract (Azadirachta Indica). Methods: There are
5groups, one group wich was called as controle group (KO) hadnt been fed aqueous extract from neem leaves and was
not inoculated by C albicans, the other group which was under treatment classicfied into 4 groups. First group was
Uk.
Font 10 inoculated by C albicans only (KP1), second group was fed with 50 mg/day/kg body weigth aqueous extracts from
neem leaves, then inoculated by C. albicans start from day 8 until day 21 (KP2), third group was fed with 100mg/day/kg
body weigth aqueous extract from neem leaves, then inoculated by C albicans start from day 8 until day 21 (KP3),
fourth group was fed with 200 mg/day/kg body weigth aqueous extract from neem leaves, then inoculated by C albicans
start from day 8 until day 21 (KP4). The data has collected at swabbing the tongues to calculate the Candida albicans
colonies on tongue. The rats was acclimated, and tongues net collected to immunohistochemistry measurement.
Result: The study showed that there were different result computed using anova, HSD test, Linier Regression. Anova
shows the significant different(p<0,01) between each groups. The HSD test shows the significant different (p<0,05)
each groups. TNF- are the stimuli sensore from environtment, use as parameter to see the effect from the change of
innate immune component to Candida albicans. Conclusion: Aqueous extract from neem leaves increased the
macrophage TNF- expression.
Key words: Aqueous extract from neem leaves, Azadirachta Indica, macrophage, phagocytosis, Candida albicans
Korespondensi (correspondence): I Dewa Ayu Ratna Dewanti, Bagian Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember. Jl. Kalimantan 37 Jember 68121, Indonesia. E-mail: dewa_dewanti@yahoo.com.
PENDAHULUAN
Uk.
Font 11
Uk.
Font 11
Uk.
Font 11
Uk.
Font
10
Spasi
1 Uk.
Font
9
Spasi
1
Uk.
Font Gambar 2. Grafik ekspresi TNF- makrofag.
10
Hasil
ANOVA
ekspresi
TNF-,
menunjukkan terdapat perbedaan bermakna
(p<0,01), kemudian dilakukan Uji HSD
memberikan hasil perbedaan bermakna (p>0,01)
antar semua kelompok. Hal itu menunjukkan
bahwa ekstrak cair daun mimba dapat
meningkatkan ekspresi TNF- dengan dosis 50,
Uk.
100, 200 mg/BB/hari, di sisi lain C. albicans
Font 11 menurunkan ekspresi TNF-. Selanjutnya
dilakukan
Uji
korelasi
(regresi
linier),
menggambarkan hubungan positif yang sangat
erat (0,985), artinya semakin tinggi dosis ekstrak
cair daun mimba, maka semakin besar jumlah sel
makrofag yang mengekspresikan TNF- (Gambar
3). Selanjutnya dilakukan penghitungan jumlah C.
albicans pada lidah tikus dan ditumbuhkan pada
saburouds agar yang dihitung menggunakan
colony counter, hasilnya dapat dilihat pada
gambar 4.
Uk.
Tabel 1. Uji HSD ekspresi TNF- pada makrofag
Font
Kelompok
Mean
SD
N
10
KPo
KP1
KP2
KP3
KP4
Total
2.6666
1.7334
11.2000
15.8000
26.6666
11.6133
.47146a
1.01113b
.44721c
1.26073d
.78181e
9.40825f
5
5
5
5
5
25
T
N
F
a LOibnsearvd
322500...0
11550...00
0.0.50.D
1b
0a
.(m
osiM
m
g/kB
)150.20.
Uk.
Font
10
Uk.
Font
9
Spas
i1
Uk.
Gambar 4. Grafik jumlah koloni C. albicans.
Font
10
Gambar 4 terlihat jumlah koloni pada
kelompok kontrol tidak ditemukan C. albicans.
Kelompok dengan koloni C. albicans terbanyak
pada kelompok KP1, jumlah koloni C. albicans
terkecil pada KP4. Hasil ini membuktikan bahwa
semakin tinggi dosis ekstrak cair daun mimba,
semakin menurunkan jumlah koloni C. albicans.
Hasil anova menunjukkan perbedaan bermakna
(p<0,01), uji HSD terdapat perbedaan bermakna,
kecuali antara KP0 dengan KP4, menunjukkan
bahwa ekstrak cair daun mimba dengan dosis
200mg/BB/hari dapat menurunkan julmlah C.
albicans sampai mendekati normal.
PEMBAHASAN
Respons stimuli dievaluasi melalui imun
mukosa mulut (selaput mukosa, jaringan limfoid
mulut, kelenjar getah bening ekstraoral, jaringan
limfoid intraoral, jaringan limfoid kelenjar saliva,
jaringan limfoid gingiva. Pada penelitian ini
pengambilan sampel dilakukan pada lidah tikus
oleh karena kandidiasis paling umum ditemukan
pada lidah. Sistem imun mukosa mulut akan
mempengaruhi sistem imun sistemik melalui
sistem imun vaskuler.
Ekstrak cair daun mimba terbukti dengan
kandungan galic acid, catechin, epicatechin dapat
mempengaruhi respons makrofag diduga melalui
dua cara, yaitu secara langsung mempengaruhi C.
albicans dan tidak langsung langsung dengan
mempengaruhi makrofag. Efek pada C. albicans
diduga menyebabkan perubahan pada membran
sel C. albicans, sehingga lebih mudah dikenali
oleh makrofag untuk dilakukan fagositosis. Efek
tidak langsung ekstrak cair daun mimba dengan
cara merubah aktivitas makrofag terhadap paparan
C. albicans, dengan cara memodulasi respons
imun pada makrofag.
Penelitian
ini
dilaksanakan
untuk
memecahkan masalah tentang efek ekstrak cair
daun mimba terhadap aktivitas TNF- yang
berkaitan dengan aktivitas fagositosis makrofag
3
Uk.
Font 11
Uk.
Font 11
terhadap C. albicans. CD14, TLR2, TLR4, TNF, aktivitas fagositosis dan jumlah koloni C
albicans menjadi solusi penting pada upaya
pemecahan masalah ini, karena CD14, TLR2,
TLR4, TNF-, aktivitas fagositosis adalah
komponen pada sistem imun innate yang bertugas
sebagai sensor stimuli dari lingkungan, sedangkan
jumlah koloni C. albicans digunakan sebagai
parameter adanya efek dari
perubahan
komponen imun innate terhadap C albicans.
Stimuli dari lingkungan dapat dikenali oleh sistem
sensor CD14, TLR2, TLR4 dan akan
ditindaklanjuti dengan seleksi, organisasi dan
interpretasi supaya respons terhadap stimuli
tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan
hospes untuk tetap
survive kandidiasis
menyebabkan supresi pada CD14 yang berfungsi
meningkatkan aktivitas TLR, juga menghambat
TLR2 dan TLR4 yang mengakibatkan penurunan
aktivitas protein-protein transkripsi yang berada di
dalam sel makrofag. Selanjutnya fungsi
fagositosis dan TNF yang berperan penting pada
makrofag juga terganggu. Hal tersebut tentunya
juga akan mempengaruhi terjadinya penurunan
respons imun adaptif. C. albicans. Di sisi lain
dengan adanya ekstrak daun mimba keadaan
imunosupresi yang diakibatkan oleh C. albicans
akan diperbaiki.
Makrofag sebagai fagosit profesional
dengan fungsi utama menghancurkan imunogen
dan sebagai antigen precenting cells (APC)
mengenali mikroba melalui beberapa reseptor
yang berhubungan dengan fungsinya untuk
merangsang migrasi sel ke tempat infeksi dan
merangsang produksi substansi mikrobial.
Aktivasi makrofag pada innate immunity melalui
CD14 yang diekspresikan ke permukaan sel dan
mengaktifkan toll-like receptors (TLRs). Daun
mimba dengan komponen imunomodulator
(diduga galic acid, catechin, epicatechin)
membangun keseimbangan baru melalui regulasi
sistem imun yang hasilnya dapat kita kenali dari
produk yang dihasilkan sel makrofag, dalam
menghadapi stressor. Mekanisme peningkatan
TNF- oleh mimba terhadap C. albicans diawali
oleh adanya peningkatan CD14, TLR2 dan TLR4
(C. albicans menurunkan semua aktivitas imun).
TLR2
danTLR4
mempengaruhi
phospatidilinositol pada membran sel makrofag,
mengaktifkan protein Rac, selanjutnya akan
mengaktivasi NF-B dan AP-1 melalui jun kinase
melalui jalur the mitogen-activated protein kinase
(MAPK). Termasuk jalur ini extracelluler signalregulated kinase (ERK), c-jun N-terminal kinase
(JNK) dan p38. ERK mempengaruhi aktivitas jun,
sedangkan p38 mempengaruhi produksi IL-6, IL-
DAFTAR PUSTAKA
1. Ganguli SJ. Neem : A therapeutic for all
seasons. Current Science 2002; 82-11.
2. Goel RK, Sairam K. Anti ulcer drugs from
indigenous source with emphasis on
Uk.
musasapientum,
tamrabhasma,
asparagus
Font
racemous and zingiber officinale. Indian J of
11
Pharmacology 2002; 34: 100-10.
Uk.
3. Upadhayay D, Garg S, Talwar GP.
Font
Immunomodulation
effects
of
Neem
10
(Azadirachta
indica)
oil.
Int
J
immunopharmacol 1992; 14(7): 1187-93.
4. Sairam K, Sharma SK, Havazhagan G, Kumar
D, Selavamurthy W.
Immunomodulatory
effect of NIM-76, a volatile fraction from
neem oil. J Ethnopharmacol 1997; 55(2): 1339.
5. Sastrodihardjo S. Evaluasi daya insektisida
dari ekstrak daun mimba (Azadirachta indica
A. juss). Seminar Hasil Penelitian Pangan dan
Gizi, Ilmu Hayati, Jakarta. 1988. h. 18.
6. Sadekar D, Kolte AY, Barnase BS, Desai VF.
Immunolpotentiating effects of Azadirachta
indica (Neem) dry leaves powder in broilers,
naturally infected with IBD virus. Indian J
Exp Biol 1998; 36(11): 1151-3.
7. Lehner, T. Immunologi of oral desease.
Imunologi pada penyakit mulut. Edisi 3.
Farida R, Suryadhana NG, editor. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1992. H.
112-5.
8. Roeder A, Carsen J. Kir Ching, Rudolf A,
Rupec, Martin S, Gunther W, Hans CK. Tolllike receptors as key mediators in innate
antifungal immunity. Issue 2004; 107: 48598.
9. Dewanti R. Daya hambat pertumbuhan C.
albicans oleh perasan daun mimba
(Azadirachta
Indica
juss).
Majalah
Kedokteran Gigi (Dent J) 2003; Edisi khusus
Temu Ilmiah Nasional III: 342-4.