Professional Documents
Culture Documents
Laporan kasus
VI
Status Pasien
Identitas
0 Nama
0 Umur
0 Alamat
0 Pendidikan
0 Pekerjaan
0 Status
0 Agama
0 Ruang perawatan
0 No IGD
: An. N
: 15 tahun
: Andounohu
: SMP
: IRT
: belum nikah
: Islam
: Anggrek
: 412130
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran
Anamnesis Terpimpin
Alloanamnesa (Ibu Pasien)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Sakit Berat
Tanda Vital
Saat masuk rumah sakit
(27/10/2014, pukul 08.20 wita)
Tekanan Darah : 150/70
mmHg
Nadi
: 84x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu
: 37,8 0C
Status Neurologis
Refleks fisiologi
BPR
N N
TPR
N N
KPR
N N
APR
N N
Refleks patologis
Hoffman - Tromner - Babinsky + +
Sensibilitas : SDN
Otonom : BAK (dalam batas normal)
BAB (-)
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah lengkap (26-10-2014)
Nilai Rujukan:
Hasil Lab:
WBC
= 16,88
RBC
= 4,436
HGB
= 10,4
HCT
= 29,9
b. Kimia darah
Glukosa Sewaktu
= 117
Ureum
= 20
Creatinin
= 1,1
SGOT
= 117
SGPT
= 74
4,00 10,0
4,00 6,00
12,0 16,0
37,0 48,0
< 180
10-50
<0,9
<21
<22
pemeriksaan parasitologi
DDR
Nilai
positif (+) plasmodium vivax
Rujukan
negatif (-)
Diagnosa Kerja
Diagnosa Klinis : kesdam + demam +
cephalgia + kejang + vomiting
Diagnosis Topis : Kortex Serebri
Diagnosis Etiologis : abses serebri +
malaria vivax
Tata Laksana
0 Kristaloid: Nacl 0,9 % 20 tpm
0 Antibiotik : Ampicillin 1 gr/ 8 jam/iv
0 Antiplatelet: citicolin 75 mg 1x1 / sonde
0 Kloramfenicol 1 gr/ 8 jam/iv
0 H2 Reseptor antagonis : Inj. Ranitidin ampul 1 /8 jam/iv
0 Gol. Sefalosporin: Ceftriaxone 1 gr/12j/iv
0 Benzodiazepin:Diazepam 1 amp/drips Nacl 0,9% 20 tpm
0 Kortikosteroid: Dexametason 1 amp/6jam/iv
0 Kortikosteroid : Metilprednison 125 / 24 jam/iv
0 Neurobransia: Neurosanbe/24jam/drips
0 Sanfuliq 2 x1/sonde
0 Primaquin 1x1/ sonde
0 Dihydroartemisin 1x3/sonde
Prognosis
0 Ad Vitam
: Dubia
0 Ad Functionam
: Dubia
0 Ad Sanationam
: Dubia
DEFINISI
Reaksi peradangan
pada jaringan otak
Nekrosis dan
pencairan pada
pusat lesi
Terbentuk rongga
abses pada otak
Gejala Klinis
Hampir seluruh penderita abses didapati keluhan sakit
kepala Muntah-muntah
Kejang-kejang Gejala-gejala pusing, vertigo, ataxia (pada
penderita abses cerebelli)
Gangguan bicara, hemianopsis. Unilateral midriasis yang
merupakan indikasi terjadinya herniasi tentorial. (pada
penderita abses temporal)
PEMERIKSAAN UNTUK
DIAGNOSA
Glasgow Coma Scale: untuk menentukan derajat kesadaran
penderita
Rontgen foto kepala, sinus atau mastoid, thorax: untuk
mencari sumber infeksi.
Ultrasonografi: untuk mendapatkan gambaran lateralisasi
Angiografi: untuk menentukan lokalisasi abses
Electro Encephalo Graphy: menunjukkan adanya lateralisasi
oleh abses supraten- torial
CT-Scan: untuk menunjukkan lokasi abses dengan tepat dan
fase-fase dari abses tersebut.
Penatalaksanaan
Antibiotik
ampisilin 2 gr/6 jam iv (200400 mg/kgBB/hari) selama 2
minggu
kloramphenicol 1 gr/6 jam iv
selama 2 minggu,
metronidazole 500 mg/8 jam
iv selama 2 minggu)
Anti edema
Dexametason
Mannitol
analgetik untuk
PROGNOSIS
Tergantung
kecepatan
diagnosis
serta
pengobatan yang diberikan.
Prognosis makin buruk, jika abses berukuran
besar, abses ruptur ke dalam sistem ventrikel,
abses disertai meningitis, empiema, dan
hidrosefalus serta abses multipel.
Sekitar 72% penderita dapat mengalami
epilepsi setelah 5 tahun.
Definisi
Spesies
Plasmodium
Etiologi