Professional Documents
Culture Documents
tanaman,
tanaman
apapun
jenisnya,
sangat
diperlukan
pertumbuhan tanaman.
dengan yang kita harapkan, kita dapat melakukan evaluasi dan tindakan
yang cukup tepat sebelum semuanya terlambat.
Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman.
Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan organik, tanaman
menggunakan
bahan
anorganik
untuk
mendapatkan
energi
dan
pertumbuhannya.
Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang ada di
atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air yang diubah menjadi
bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang
diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara
tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa organik
atau energi disebut metabolsime. Dengan menggunakan hara, tanaman
dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat
digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman,
maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali.
Disamping itu umumnya tanaman yang kekurangan atau ketiadaan suatu
unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang
spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan.
Nitrogen
memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam
amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang
cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan memasuki fase vegetatif.
Bersama
dengan
unsurFosfor
(P),
Nitrogen
ini
digunakan
dalam
Berdasarkan
sejumlah
penelitian
para
ahli,
membuktikan
Ammonium sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total konsentrasi Nitrogen.
Jika berlebihan, sosok tanaman menjadi besar tetapi rentan terhadap
serangan
penyakit.
Nitrogen
yang
berasal
dari
amonium
akan
Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah.
Pengaruh terhadap akar adalah dengan membaiknya struktur perakaran
sehingga daya serap tanaman terhadap nutrisi pun menjadi lebih baik.
Bersama dengan unsur Kalium, Fosfor dipakai untuk merangsang
proses pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap
fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.
Kekurangan Phosphor (P)
Ciri-ciri dimulai dari daun tua menjadi keunguan dan cenderung
kelabu. Tepi daun menjadi cokelat, tulang daun muda berwarna hijau
gelap. Hangus, pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan akhirnya rontok. Fase
pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.
Kelebihan Phosphor (P)
Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur
mikro seperti besi (Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun
gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.
3. Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman
seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat,
membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam
jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti
terbakardan akhirnya gugur.
Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium.
Ada sifat antagonisme antara kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium
dan magnesium. Sifat antagonisme ini menyebabkan kekalahan salah
satu unsur untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak seimbang.
Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan
magnesium.
Jika
unsur
kalium
berlebih
gejalanya
sama
dengan
hangus.
Kekurangan
unsur
ini
menyebabkan
daun
seperti
terbakardan akhirnya gugur. Bunga mudah rontok dan gugur. Tepi daun
hangus, daun menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan
penyakit.
Kelebihan Kalium
Kelebihan
Pertumbuhan
menyebabkan
tanaman
penyerapan
terhambat.
Ca
sehingga
dan
Mg
terganggu.
tanaman
mengalami
defisiensi.
4. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi
energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan
keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil.
Jadi
Kelebihan Magnesium
Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
5. Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia
komponen yang menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta
merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar.
Bahkan bila terjadi defiensi Ca , pembentukan dan pertumbuhan akar
terganggu , dan berakibat penyerapan hara terhambat. Ca berperan
dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel , dan mengatur distribusi
hasil fotosintesis.
Kekurangan Kalsium
Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi
perubahan bentuk daun , mengeriting , kecil , dan akhirnya rontok.
Kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak kekar. Karena berefek
langsung pada titik tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan
produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek kekurangan kalsium.
Kelebihan Kalsium
Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya mempengaruhi pH
tanah.
6. Belerang atau Sulfur (S)
Kelebihan Sulfur
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan
asam amino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan
bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin. Diperkirakan 90% S
dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu
fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan
ikatan disulfida antara rantai-rantai peptida. Belerang (S) merupakan
bagian (constituent) dari hasil metabolisme senyawa-senyawa kompleks.
memiliki
kaitan
erat
dengan
proses
pembentukan
pembelahan dan diferensiasi , dan pembagian tugas sel. Hal ini terkait
dengan perannya dalam sintetis RNA , bahan dasar pembentukan sel.
Boron diangkut dari akar ke tajuk tanaman melalui pembuluh xylem. Di
dalam tanah boron tersedia dalam jumlah terbatas dan mudah tercuci.
Kekurangan boron paling sering dijumpai pada adenium. Cirinya mirip
daun variegeta.
Kekurangan Boron
pembentukan
klorofil
dan
membantu
proses
fotosintesis.
pembentukan
klorofil.
Besi
berperan
sebagai
pembawa
visual
yang
spesifik.
menguningnya
bagian
daun
diantara
tulang-tulang
daun.
tembaga.
Kadang-kadang
pertumbuhan
tanaman
tomat,
menunjukkan
sifat
kemasaman
atau alkalinitas
tanah yang
lain
terdapat
juga
ion
hidroksida
(OH-),
yang
jumlahnya
diserap oleh tanaman. Unsur hara akan mudah diserap oleh tanaman (akar tanaman)
pada pH netral (lihat gambar 1). Menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur
beracun. Tanah dengan pH masam banyak ditemukan ion-ion Al (Alumunium) yang
memfiksasi (mengikat) unsur P, sehingga unsur P sulit untuk diserap oleh tanaman,
padahal unsur P berperan pada tanaman akan membantu dalam : Pembentukan
albumin Pembentukan bunga, buah dan biji Mempercepat pematangan/penuaan buah /
biji Memperkuat batang agar tidak mudah roboh Untuk perkembangan akar
Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit. Sebagai bahan pembentukan protein.
Mempengaruhi perkembangan mikro organisme. - Bakteri akan berkembang baik pada
pH lebih dari 5,5 (misalnya bakteri EM 4 yang sangat bermanfaat bagi petani), apabila
pH kurang dari itu maka perkembangannya akan terhambat. - Jamur dapat berkembang
baik pada pH dibawah 5,5 dan diatas pH 5,5 jamur harus bersaing dengan bakteri.
Begitu pentingnya kita mengetahui pH tanah bagi petani, sehingga dari mengetahui pH
tanah masing-masing mereka akan dapat menentukan sendiri langkah apa yang akan
dilakukan di lahannya masing-masing. Dan proses inilah yang disebut dengan proses
penyadaran dan proses pemberdayaan, jadi bukan hanya kita berteori saja, apalagi
menghadapi petani yang membutuhkan bukti bukan teori. Gb.1. Hubungan pH tanah
dan ketersediaan unsur hara Pengaruh pH terhadap tanah Reaksi tanah (pH)
mempunyai peranan yang penting terhadap ketersediaan unsur-unsur hara, baik hara
makro maupun hara mikro. Meningkatnya kelarutan ionion Al, dan Fe dan juga
meningkatnya aktifitas jasad-jasad renik tanah sangat dipengaruhi oleh keadaan pH
tanah pH dan ketersediaan unsur-unsur hara Reaksi tanah berpengaruh terhadap
ketersediaan unsur-unsur hara di dalam tanah. Pada umumnya unsur hara makro akan
lebih tersedia pada pH agak masam sampai netral, sedangkan unsur hara mikro
kebalikannya yakni lebih tersedia pada pH yang lebih rendah. Tersedianya unsur hara
makro, seperrti nitrogen, fosfor, kalium dan magnesium pada pH 6.5. Unsur hara fofor
pada pH lebih besar dari 8.0 tidak tersedia karena diikat oleh ion Ca. Sebaliknya jika pH
turun menjadi lebih kecil dari 5.0, maka fisfat kembali menjadi tidak tersedia. Hal ini
dapat menjadi karena dalam kondisi pH masam, unsur-unsur seperti Al, Fe, dan Mn
menjadi sangat larut. Fosfat yang semula tersedia akan diikat oleh logam-logam tadi
sehingga, tidak larut dan tidak tersedia untuk tanaman. Beberapa tanaman tertentu
dapat kekurangan unsur hara mikro seperti Fe dan Mn. Untuk memperoleh ketersediaan
hara yang optimum bagi pertumbuhan tanaman dan kegiatan biologis di dalam tanah,
maka pH tanah harus dipertahankan pada pH sekitar 6.0 7.0. Setiap jenis tanaman
berbeda sifat kepekaan dan ketahanannya terhadap reaksi tanah. Pengaruh pH tanah
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap akar tanaman dan ketersediaan
unsur hara bagi tanaman telah banyak diteliti. Buruknya pertumbuhan tanaman pada pH
rendah sebabkan oleh : 1. Perusakan langsung oleh H+ 2. Terganggunya serapan Ca
dan N 3. Meningkatnya kelarutan Al, Fe dan Mn sehingga meracuni tanaman 4.
Berkurangnya ketersediaan Mo dan P serta 5. Berkurangnya kandungan basa seperti
Ca, Mg dan K. Demikian pula pH yang terlalu tinggi tidak baik bagi pertumbuhan
tanaman, karena unsur hara mikro (Zn, Cu, B, Fe dan Mn) kurang tersedia bagi
tanaman dan P diendapkan oleh Ca. KONDISI KETERSEDIAAN HARA PADA
BERBAGAI KISARAN pH 1. Sangat Tinggi (diatas 8,5) Tanah alkali, sodik Ca dan Mg,
kemungkinan tidak tersedia Fospat terjerap dalam bentuk Ca-P, Mg-P Bila kadar Na
Tinggi, P terjerap menjadi Na-P yang mudah larut Keracunan Boron (B) pada tanah
garaman dan Sodik Persentase Na tertukar (ESP) di atas 15 dapat menyebabkan
kerusakan struktur. Aktivitas bakteri rendah Proses nitrifikasi menurun Ketersediaan
hara mikro menurun, kecuali Mo 2. Tinggi ( 7,0 8,5 ) Penurunan ketersediaan P dan B
sehingga terjadi kekahatan hara P dan B Kekahatan Co, Cu, Fe, Mn dan Zn Kadar Ca
dan Mg Tinggi Tanah alkali 3. Sedang (5,5 7,0) Sifat netral Kisaran pH yang baik untuk
sebagianj besar tanaman Kadar hara (makro & mikro) optimum Aktivitas
mikroorganisme optimum) Sifat kimia tanah optimum 4. Rendah (<5,5) Tanah masam
Ion Fosfat bersenyawa dengan Fe dan Al membentuk senyawa yang tidak cepat
tersedia bagi tanaman. Semua hara mikro (kecuali Mo) menjadi lebih tersedia dengan
peningkatan kemasaman, Ion Al dilepaskan dari mineral lempung pada nilai pH di
bawah 5,5 dan Aktivitas bakteri menurun Proses nitrifikasi terhambat.