Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Teori Umum
2.
3.
4.
Suhu
Pada saat melakukan titrasi, suhu harus antara 5-150C. walaupun
sebenarnya pembentukan garam diazonium berlangsung pada suhu
yang lebih rendah yaitu 0-50C. Pada temperatur 5-150C digunakan
KBr sebagai stabilisator. Titrasi tidak dapat dilakukan dalam suhu
tinggi karena:
2.
Keasaman
Titrasi ini berlangsung pada PH + 2, hal ini dibutuhkan untuk:
a. Mengubah NaNO2 menjadi HNO2
b. Pembentukan garam diazonium.
3.
Kecepatan reaksi
Reaksi diazotasi berlangsung lambat sekali, sehingga agar reaksi
sempurna maka titrasi harus dilakukan perlahan-lahan dan dengan
pengocokan yang kuat. Frekuensi tetesan pada awal titrasi kira-kira 1
ml/menit, lalu menjelang titik-titik akhir menjadi 2 tetes/menit.
titrasi
diazotasi,
penentuan
titik
akhir
titrasi
dapat
1.
Indikator Luar
Indikator luar yang digunakan adalah pasta kanji-iodida atau dapat
pula menggunakan kertas kanji-iodida. Ketika larutan digoreskan
pada pasta atau kertas, adanya kelebihan asam nitrit akan
mengoksidasi iodide menjadi iodium dan dengan adanya kanji-iodida
ini peka terhadap kelebihan 0,05 0,10 mL natrium nitrit dalam 200
mL larutan. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut :
NaNO2 + HCl HNO2 + NaCl
KI + HCl KCl + HI
2HI + 2HONO I2 + 2NO + 2H2O
I2 + kanji kanji iod (biru)
Titik akhir titrasi tercapai apabila pada penggoresan larutan yang
dititrasi pada pasta kanji-iodida atau kertas kanji-iodida akan
terbentuk warna biru segera sebab warna biru juga terbentuk
beberapa saat setelah dibiarkan di udara. Hal ini disebabkan karena
oksidasi iodide oleh udara (O2) menurut reaksi :
4 KI + 4 HCI + O2 2H2O + 212 + 4 KCl
I2 + kanji kanji iod (biru)
Untuk meyakinkan apakah benar-benar sudah terjadi titik akhir
titrasi, maka pengujian seperti di atas dilakukan lagi setelah dua
menit.
2.
Indikator Dalam
Indikator dalam terdiri atas campuran tropeolin OO dan metilen biru.
Tropeolin OO merupakan indikator asam-basa yang berwarna merah
Metode Potensiometri
Metode yang baik untuk penetapan titik akhir nitrimetri adalah
metode
potensiometri
dengan
menggunakan
elektroda
2.
3.
prokain
HCI,
sulfasetamid,
natrium
sulfasetamid,
sulfametazin,
Uraian Bahan
: Ethanolum
Nama lain
RM/BM
: C2H6O/46,07
Rumus struktur
Pemerian
panas,
mudah
terbakar
dan
Penyimpanan
Kegunaan
: Sebagai antiseptik
: Amylum maydis
Sinonim
: Pati jagung
RM/BM
: C12H20O10/324
Rumus Struktur
10
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
: Sebagai indikator
: Aqua Destilata
Nama lain
: Air Suling
RM/BM
: H2O/18,02
Rumus struktur
Pemerian
: Cairan
jernih,
tidak
berwarna,
tidak
mempunyai rasa.
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
: Sebagai pelarut
: Acidum Hydrochloridum
Nama Lain
: Asam Klorida
RM/BM
: HCl/36,45
Rumus struktur
dan
11
Pemerian
: Cairan
tidak
berwarna,
berasap;
bau
Kegunaan
: Chloramphenicolum
Nama lain
: Kloramfenikol
RM/BM
: C11H12Cl2N2O6 / 323,12
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Kegunaan
: Sebagai sampel
Penyimpanan
12
: Natrii Nitrit
Nama Lain
: Natrium Nitrit
RM/BM
: NaNO2/69,00
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
: Sebagai Titran
: Serbuk Zn
Nama Lain
: Serbuk seng
RM/BM
: -
Pemerian
Persyaratan kadar
Kelarutan
Kegunaan
: Sebagai reduktor
: Sulfanilamidum
Nama Lain
: Sulfanilamida
13
RM/BM
: C6H8N2O2S/172,21
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan