Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stroma villus korialis
langka vaskularisasi dan edematous. Janin biasanya meninggal, akan tetapi villusvillus yang membesar dan edematous itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang
diberikan adalah seperti segugus buah anggur. Jaringan trofoblast pada villus kadangkadang berproliferasi ringan kadang-kadang keras dan mengeluarkan hormone yaitu
human chorionic gonadotrophin (HCG) dalam jumlah yang lebih besar dari
kehamilan biasa.
Epidemiologi
Frekuensi mola umumnya pada wanita di Asia lebih tinggi ( 1 atas 120 kehamilan)
daripada wanita di Negara-negara barat ( 1 atas 200 kehamilan). Dari mola yang
sifatnya jinak, dapat tumbuh trofoblast yang bersifat ganas. Tumor ini ada yang
kadang-kadang masih mengandung villus di samping trofoblast yang berproliferasi,
dapat mengadakan invasi yang umumnya bersifat
destrunes (invasive mole, penyakit trofoblast ganas jenis villosum). Selain itu terdapat
pula tumor trofoblast yang hanya terdiri atas sel-sel trofoblast tanpa stroma yang
umumnya tidak hanya berinvasi di otot uterus tetapi menyebar ke alat-alat lain
(koriokarsinoma, penyakit ganas non villosum).
Klasifikasi
Oleh IUAS ( International Union Againts Cancer) diadakan klasifikasi sederhana
penyakit trofoblast, yaitu:
Diagnosis klinik
Non-metastatik
Metastatik
Lokal (pelvis)
Ekstrapelvik
Diagnosis morfologik
Mola hidatidosa
Non-invasif
Invasif
Khoriokarsinoma
Tidak bisa ditentukan
Diagnosis
Uterus pada mola hidatidosa tumbuh lebih cepat daripada kehamilan biasa. Pada
uterus yang besar ini tidak terdapat tanda-tanda adanya janin di dalamnya, seperti
ballotemen pada palpasi, gerak janin pada auskultasi, adanya kerangka janin pada
pemeriksaan roentgen dan adanya denyut jantung pada ultrasonografi. Perdarahan
merupakan gejala yang sering ditemukan. Kadar hCG pada mola jauh lebih tinggi
daripada kehamilan biasa. Ultrasonografi (B-scan) memberi gambaran yang khas
pada mola hidatidosa.
Pengamatan lanjutan
metastasis,
sngat
penting
untuk
memeriksa
kadar
hormone
dapat
dilakukan
dengan
pemberian
methotrexate
atau
terjadi pada dinding uterus. Di dalam uterus terdapat cavitas uteri, yang bersama-sama
dengan vagina membentuk jalan lahir. Posisi uterus adalah anteversi (posisi uterus
terhadap vagina) dan anteflexi (posisi corpus uteri terhadap cerviks).
Spatium uterovesicalis dibentuk oleh refleksi peritoneum dari fascies posterior
vesica urinaria, menuju ke isthmus uteri, lalu berjalan ke cranial pada fascies vesicalis
corpus uteri. Setelah membungkus fundus, peritoneum berjalan ke caudal pada fascies
intestinalis sampai bagian dorsal cerviks uteri dan pars cranialis vagina, kemudian
menutupi fascies ventralis rectum, lekukan ini membentuk excavation rectouterina.
Uterus difiksasi oleh :
1. Diafragma pelvis, terutama m. levator ani
2. Ligamentum fibromuscular, yakni penebalan fascia pelvis yang mengandung
serabut- serabut otot polos, terdiri atas :
a. Ligamentum pubocervicale, memfiksasi bagian anterior cerviks pada
fascies dorsalis sympisis osseum pubis (=ligamentum puboprostaticum
laterale et mediale )
b. Ligamentum cardinal, disebut juga ligamnetum cervical larerale atau
ligamentum transversum colli, menghubungkan sisi lateral cerviks
bersama bagian cranial dinding vagina dengan dinding lateral pelvis.
Dibentuk oleh penebalan jaringan ikat yang membungkus vasa uterine,
mulai dari tempat percabangan dari arteri iliaca interna sampai pada
servisk
c. Ligamentum uterosacrale memfiksir serviks pada os sacrum, berada
didalam plica rectouterina
d. Ligamentum teres uteri memfiksisr korpus uteri pada dinding ventral
abdomen, turut membentuk posisi sntefleksi uterus. Ligamentum ini
dibentuk oleh jaringan fibromuscular, disatu pihak melekat di bagian
inferior pertemuan tuba uterine dengan uterus dan di pihak lain
melekat pada labium majus pudendi. Ligamentum ini melanjutkan diri
menjadi ligamentum suspensorium ovarii. Ligamnetum teres uteri
berjalan ke lateral, berada di dalam ligamentuim latum uteri,
mencapaiu dinding lateral pelvis, lalu berjalan ke ventral dan cranial
menyilang sisa arteri umbilicalis dan vasa iliaca externa, mencapai
annulus inguinalis internus, lalu membelok dengan tajam disebelah
lateral arteria epigastrica inferior, masuk ke dalam canalis inguinalis,
dengan ramus uterinus a. ovarica. Vena uterine berjalan mengikuti arteria uterine,
bermuara ke dalam vena iliaca interna.
Inervasi simpatis diperoleh dari medulla spinalis segmental torakalis XII- lumbalis I.
serabut parasimpatis berasal dari medulla spinalis segmental sakralis. Serabut efferent
simpatis dan para simpatis mencapai uterus melalui pleksus nervosus hipogastrikus
dan pleksus nervus pelvikus. Rasa nyeri dari uterus berasal dari kontraksi otot uterus
oleh karena ikesmia otot-otot tersebut. Stimulus tersebut diproyeksikan pada
dermatom torakalis XI dan XII, serta regio lumbosakralis.