Professional Documents
Culture Documents
Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Bagaimana tidak? Pada bulan ini; pintu
surga dibuka dimana pada saat yang sama pintu neraka ditutup sekaligus setan-setan pun
dibelenggu. Pada bulan ini,
adalah
saat di mana dosa-dosa diampuni, dan sekian banyak keutamaan lainnya. Sehingga,
tentunya kita yang saat ini masih mendapatkan kesempatan untuk bersua dengan bulan
ramadhan patut bersyukur dengan sebenar-benar syukur; caranya adalah dengan
maghfiroh (ampunan) Alloh
swt. Sebagai orang yang beriman, kita mesti merasa ngeri ketika mendengar sabda
Rasulullah saw berikut ini:
Jatuh tersungkur hidung seseorang (rugi) yang mendapatkan bulan ramadhan, kemudian
berlalu sebelum ia diampuni. (Imam Bukhari dalam al Adab al Mufrad, Tirmidzi, Ahmad,
Ibn Hibban, dan al Hakim)
Apa yang diungkapkan hadits di atas, dapat disebabkan kita belum sepenuhnya menyadari
bahwa ibadah ramadhan itu bukan hanya shaum saja. Memang ibadah apa lagi yang ada
pada bulan ramadhan selain shaum? Jawabannya, qiyamu ramadhan/tarawih, tadarrus, dan
qiyam lailatul qadar. Jika kita hanya melaksanakan shaum saja dan abai terhadap ibadah
ramadhan lainnya, boleh jadi ini yang menjadi salah satu penyebab dari apa yang
diungkapkan dalam hadits di atas; yakni bulan ramadhan yang penuh berkah itu tak
menjadikan dosa-dosa kita diampuni.
Jika kita perhatikan, mesti diakui bahwa memang masih banyak orang yang abai dan
terkesan tak begitu peduli dengan ibadah-ibadah ramadhan selain shaum ini. sebut saja jika
shaumnya sudah mendapat cukup perhatian, begitu juga dengan qiyam
ramadhan/tarawihnya, lalu bagaimana dengan qiyam lailatul qadar?. Ibadah yang satu ini
dapat kita lakukan dengan cara ihya al lail
hari terakhir pada bulan ramadhan.
Namun tampaknya, masih banyak di antara kita khususnya kalangan awam yang
belum banyak tahu, menaruh perhatian, apa lagi mengamalkan ibadah yang satu ini. oleh
karena itu, sedikitnya tulisan ini dimaksudkan untuk mengenalkan ibadah ramadhan yang
tak kalah penting ini.
Uraian yang akan akan
tikaf yang saya terjemahkan dari buku karya syaikh al Albani berjudul Qiyam Ramadhan:
Fadhluhu Wa Kaifiyatu Adaatikaf (Qiyam Ramadhan: Keutamaan, Tata Cara, dan Pensyariatannya
. Mudah-mudah
sedikit banyak bermanfaat bagi siapa saja yang berkenan membacanya.
1
1.
lainnya. Dasarnya adalah firman Alloh swt.
( Sedangkan kamu
3. Afdhal
Syarat1. Tidak disyariatkan kecuali di dalam mesjid berdasarkan firman Alloh swt.
membuatnya harus keluar dari masjid, tidak menjenguk orang yang sakit, serta tidak
menyentuh dan mencampuri perempuan. Tidak sah
(HR. Baihaqi)
2.
r tidak memadlarat
hukumnya wajib. Ini berdasarkan perkataan Aisyah
aqi)
Tidak sah
Saya Syaikh al Albani memahami sebuah hadits yang shahih dan sharih (jelas) yang
menghususkan bahwa masjid yang disebut dalam ayat adalah masjid yang tiga; yaitu
Masjid al haram, Masjid al Nabawi, dan Masjid al Aqsha.
Ini adalah sabda Rasulullah saw,
.
Para ulama salaf berkata mengenai apa yang diberitahukan oleh Hudzaifah bin al
Atha. Hanya saja mereka para ulama salaf tidak
menyebut m
Tidak diragukan bahwa yang harus diambil adalah apa yang sesuai dengan, dan mesti
kita merujuk kembali kepada hadits. Wallahu s
.
3.
am
hadits Aisyah yang terdahulu.
4.
Tujuan dipasan
tidak disibukkan oleh orang yang lewat dan lalu lalang di dalam mesjid.
saw.
istrinya di sampingnya