You are on page 1of 29

REFERAT

Sepsis Neonatus
Disusun Oleh :
Muhammad Ibrahim
Pembimbing :
Dr. Jully Kasie, Sp.A

Pendahuluan
Secara global 5 juta neonatus meninggal setiap tahunnya, 98% di
antaranya terjadi di negara-negara sedang berkembang
Angka kematian bayi 50% terjadi pada periode neonatus dan 50% di
antaranya terjadi pada minggu 1 kehidupan
1/3 dari 4 juta bayi meninggal di dunia setiap tahunnya yang
disebabkan oleh infeksi berat dan dan 25% dari 1000 bayi yang
meninggal dikarenakan sepsis neonatorum
World Health Organization. Neonatal sepsis - a major killer to be tackled in communitie:
http://www.who.int/child_adolescent_health/news/archive/2009/19_01/en/index.html

Morbiditas dan mortalitas yang tinggi akibat sepsis neonatus


Insidensi sepsis di negara yang sedang berkembang 18 pasien per 1000
kelahiran dibanding dengan negara maju 1-5 pasien per 1000 kelahiran
Aminullah A. Sepsis Pada Bayi Baru Lahir. Dalam: M. Sholeh Kosim, Ari Yunanto. dkk (editor). Buku Ajar
Neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2008.hal171 185

Definisi
Sepsis

neonatorum adalah infeksi aliran darah yang bersifat invasif dan


ditandai dengan ditemukannya MO dalam cairan tubuh seperti darah,
sumsum tulang atau air kemih.
Sepsis atau septikemia adalah kumpulan gejala klinis dari penyakit infeksi berat,
disertai respons sistemik berupa hipotermia atau hipertermia, takikardi,
hiperventilasi dan letargi.

Epidemiologi
Insiden sepsis tiap RS berbeda tergantung dari kualitas perawatan
prenatal, angka prematuritas, jenis persalinan, kondisi lingkungan
ruang rawat.

Angka sepsis neonatorum meningkat secara bermakna pada bayi


dengan berat badan lahir rendah

Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru lahir yang
berat badannya kurang dari 2,75 kg dan 2 kali lebih sering
menyerang bayi laki-laki.

bayi kulit hitam memiliki peningkatan insiden dari penyakit GBS


(group B Streptococcus)

Klasifikasi
Berdasarkan Onset waktu :

Sepsis
Awitan Dini

timbul dalam 3 hari pertama (72 jam)


gambaran klinis cepat memburuk
terutama ditandai gejala pernapasan
yang menonjol (ARDS)
Mortalitas & morbiditas sangat tinggi
Sumber infeksi dari proses persalinan
dan jalan lahir ibu

Sepsis
Awitan
Lanjut

timbul umur >3 hari, lebih sering di atas 1


minggu
sumber infeksi dari lingkungan &
perawatan dengan monitor invasif
ditemukan fokus infeksi (kulit, umbilikus,
mata, saluran napas,)

Etiologi

A. calcoaceticus,
E. aerogenes,
Staphylococcus
sp., Klebsiella sp.,
S. marcescens,
dan
Pseudomonas sp

A.
calcoaceticus,
S. epidermidis,
Klebsiella sp.,
Pseudomonas
sp., dan E. coli
SEPSIS

NEONATUS

Barier
Plasenta

Virus : rubella,
herpes,sitomegal
o, koksaki,
influenza,
parotitis
Bakteri :grop B
Streptococcus,
tuberculosis
Parasit :
plasmodium,
treponema,
toksoplasma

Intrapartum

Asending
infection
Aspirasi
ketuban
Luka kulit bayi
Air ketuban &
mukonium
tertelan
>> bila KP 1824 jam

Kontamiasi

Antenatal

Kkontaminasi

Kontaminasi

Patogenesis

Post Partum

Nosokomial
(NGT, Suction,
ETT, botol susu)
Hygienis tenaga
medis
Luka umbilikus
Kateter Umbilikus
Jejas Forceps

PATOFISIOLOGI

http://www6.ufrgs.br/favet/imunovet/molecular_immunology/pathoh
omotissuemof.html

Diagnosis
Diagnosis sepsis neonatal sulit karena gambaran klinis
pasien tidak spesifik
Tanda dan gejala sepsis neonatal tidak berbeda dengan
gejala penyakit non infeksi berat lain pada bayi baru lahir
Dalam menentukan diagnosis diperlukan berbagai informasi
antara lain :

Faktor
Resiko

Gambaran
Klinik

Px
Penunjang

Faktor Resiko

IBU

BAYI

KP dini > 12 jam


Korioamnionitis
Demam inpartu > 37,5
ISK, keputihan
Ketuban hijau keruh dan berbau
Gemelli

Prematuritas dan berat lahir rendah


Prosedur invasif seperti intubasi endotrakeal, kateter,
infus, dan pembedahan
trauma pada proses persalinan
Bayi dengan galaktosemia

12

Faktor resiko mayor dan minor


NO

Faktor Mayor

Faktor Minor

Ketuban Pecah > 24 jam

Ketuban Pecah > 12 jam

Ibu demam intrapartum > 38C

Ibu demam intrapartum > 37,5C.

Korioamnionitis

Gemelli

Fetal takikardi > 160 kali /menit

APGAR score yang rendah


1 skor < 5
5 skor < 7

Ibu leukositosis (hitung sel darah

Ibu leukositosis (hitung sel darah putih

putih >20.000)

>15.000)

Ketuban hijau kental atau keruh dengan

berbau busuk
7

BBL sangat rendah (<1500 gram)

Bayi prematur (UG < 37 minggu)

Takipneu > 1 jam

13

Gambaran klinik
Keadaan umum

Sistem Gastointestinal
Sistem Pernapasan
Sistem Saraf Pusat

Sistem Kardiovaskuler

Sistem Hematologi
Sistem Ginjal

Demam,
hipotermia,
tidak
merasa baik,tidak mau makan,
sklerema
Perut kembung, muntah, diare,
hepatomegali
Apnea, dispnea, takipnea, retraksi,
grunting, sianosis
Iritabilitas, lesu, tremor, kejang,
hiporefleksia, hipotonia, refleks
Moro abnormal, pernapasan tidak
teratur,
fontanela
menonjol,
tangisan nada tinggi
Pucat,
mottling,
dingin,kulit
lembab,
takikardi,
hipotensi,
bradikardi
Ikterus,
splenomegali,
pucat,
petekie, purpura, perdarahan
oliguria
14

Manifestasi fetal inflammatory response syndrome (FIRS)


Takipnea (frekuensi napas > 60/menit)
ditambah merintih/retraksi atau desaturasi
Iritabilitas suhu (< 36C atau > 37,9 C)
Waktu pengisian kembali kapiler > 3 detik
Hitung leukosit < 4000/l atau > 34.000/l
CRP > 10 mg/dl
IL-6 atau IL-8 > 70 pq/ml
16 sRNA gene PRC positif

FIRS

Satu atau lebih kriteria FIRS bersama dengan gejala


dan tanda infeksi (lihat Tabel 2)

SEPSIS

Sepsis dihubungkan dengan hipotensi atau disfungsi


organ tunggal

SEPSIS
BERAT

Sepsis berat dengan hipotensi membutuhkan resusitasi cairan dan dukungan inotropik

Kegagalan multi organ walau telah diberikan dukungan


terapi sepenuhnya

Syok septik

SINDROM DISFUNGSI
Multiorgan
15

Px Penunjang
Teknik direk
Metode paling definitif dalam mendiagnosa sepsis neonatal
terdiri atas isolasi mikroorganisme dari darah neonatus beresiko
dan bergejala :
1.punksi vena perifer 0,5 1,0 ml darah
2.isolasi mikroorganisme dari cairan tubuh steril
(serebrospinal, urin, dan cairan sendi, pleura dan cairan
peritoneal)
Teknik indirek
Pertanda hematologik yang digunakan adalah hitung sel darah
putih total, hitung neutrofil, neutrofil imatur, rasio neutrofil imatur
dengan neutrofil total (I:T)
16

60% pasien sepsis disertai perubahan hitung neutrofil. Rasio antara


neutrofil imatur dan neutrofil total (rasio I/T) sering dipakai sebagai
penunjang diagnosa sepsis neonatal.
Sensitifitas rasio I/T ini 60-90 %, karenanya untuk diagnosis, perlu
disertai kombinasi dengan gambaran klinik dan pemeriksaan
penunjang lain.
C-reactive protein (CRP), yaitu protein yang timbul pada fase akut
kerusakan jaringan. Peninggian kadar CRP ini terjadi 24 jam setelah
terjadi sepsis, meningkat pada hari ke 2-3 sakit dan menetap tinggi
sampai infeksi teratasi
Nilai CRP serial : menilai respon pemberian AB, menentukan
lamanya terapi serta kejadian kekambuhan pada pasien dengan
sepsis neonatal

Komponen untuk Skrining Sepsis yang Dihubungkan


dengan Sensitivitas dan spesifisitas
Rohsiswatmo R dr, SpA(K). Tatalaksana Sepsis Neonatorum. Media Aesculapius
no.6/Jan-Feb 2007.

Uji

Nilai Abnormal Sensitivitas Spesifisitas

C Reactive Protein (CRP)

>10 mg/L

47-100%

83-94%

Hitung Leukosit Total


(TLC)
Hitung Neutrofil Absolut
(ANC)

<5000, >15000

17-89%

81-98%

<1800/mm3

38-96%

61-92%

Rasio Neutrofil Imatur :


Total (ITR)

>20%

90-100%

50-78%

18

Kriteria Diagnosis Sepsis pada Neonatus


(Rohsiswatmo R dr, SpA(K). Tatalaksana Sepsis Neonatorum. Media Aesculapius no.6/Jan-Feb 2007.
diunduh dari http://www.freewebs.com/mediaaesculapius/arsip%20skma%202007/SKMA_revisi_janfeb07sudah%20terisi_edit4.pdf)

Variabel klinis
Suhu tidak stabil
Denyut Jantung >180 kali/menit, <100 kali/menit
Frekuensi napas >60 kali/menit ditambah merintih/retraksi atau
desatusari
Letargis atau penurunan kesadaran
Intoleransi glukosa (glukosa plasma >10 mmol/L)
Intoleransi minum
Variabel hemodinamik
Tekanan darah <2 SD di bawah nilai normal untuk usia
Tekanan darah sistolik <50 mmHg (neonatus usia 1 hari)
Tekanan darah sistolik <65 mmHg (bayi < 1 bulan)
Variabel perfusi jaringan
Waktu pengisian kembali kapiler >3 detik
Laktat plasma >3 mmol/L

Variabel inflamasi
Leukositosis (hitung leukosit >34.000/mL)
Leukopenia (hitung leukosit <5.000/mL)
Neutrofil imatur >10%
Immature : total neutrophil (IT) ratio >0,2
Trombositopenia <100.000/mL
CRP >10 mg/dL atau >2 SD di atas nilai normal
Prokalsitonin >8,1 mg/dL atau >2 SD di atas nilai
normal
IL-6 atau IL-8 > 70 pg/mL
16 s PCR positif

Tatalaksana
Suspek Sepsis (faktor resiko +)
AB kombinasi (sensitifitas tinggi thdp gram + & -) memperluas
cakupan mikroorganisme patogen yang mungkin diderita pasien.
Diberikan sesegera mungkin sampai didapatkan hasil kultur.
Hasil kultur darah (+)
AB sensitif terhadap MO tertentu berdasarkan hasil kultur.
Durasi pemberian antibiotik pada sepsis neonatal
(Family Practice Notebook. Neonatal Sepsis. Diunduh dari URL
http://www.fpnotebook.com/Nicu/ID/NntlSps.htm)

Diagnosis
Meningitis

Durasi
21 hari

Kultur darah (+), tanda-tanda sepsis (+)

10 14 hari

Kultur darah (-), komponen skrining sepsis (+)

7 10 hari

Kultur darah (-), komponen skrining sepsis (-)

5 7 hari

Antibiotik untuk sepsis neonatal


Family Practice Notebook. Neonatal Sepsis. Diunduh dari URL
http://www.fpnotebook.com/Nicu/ID/NntlSps.htm

Antibiotik

Dosis

Frekuensi

Pemberian

Durasi

< 7 hari < 7 hari


Ampicillin
atau

50 mg/kgBB/x

12 jam

8 jam

IV, IM

7 10 hari

Cloxallin

50 mg/kgBB/x

12 jam

8 jam

IV, IM

7 10 hari

Dan
Gentamicin
atau

2,5 mg/kgBB/x

2 jam

8 jam

IV, IM

7 10 hari

Amikacin

7,5 mg/kgBB/x

12 jam

8 jam

IV, IM

7 10 hari

Perawatan pendukung :
Syok, hipoksia, dan asidosis metabolik harus dideteksi dan
dikelola dengan pemberian resusitasi cairan, dan ventilasi
mekanik, inotropik
Cairan, elektrokit, dan glukosa harus dipantau dengan teliti,
disertai
dengan
perbaikan
hipovolemia,
hiponatremia,
hipokalsemia, dan hipoglikemia serta pembatasan cairan jika
sekresi hormon antidiuretik tidak memadai.
Immunoglobulin Intravena (Intravenous Immunoglobulin IVIG).
meningkatkan antibodi tubuh serta memperbaiki fagositosis
dan kemotaksis sel darah putih.
Fresh Frozen Plasma (FFP). Pemberian FFP mengatasi gangguan
koagulasi yang diderita pasien.

23

KOMPLIKASI
Manifestasi fetal inflammatory response syndrome (FIRS)
Takipnea (frekuensi napas > 60/menit)
ditambah merintih/retraksi atau desaturasi
Iritabilitas suhu (< 36C atau > 37,9 C)
Waktu pengisian kembali kapiler > 3 detik
Hitung leukosit < 4000/l atau > 34.000/l
CRP > 10 mg/dl
IL-6 atau IL-8 > 70 pq/ml
16 sRNA gene PRC positif

FIRS

Satu atau lebih kriteria FIRS bersama dengan gejala


dan tanda infeksi (lihat Tabel 2)

SEPSIS

Sepsis dihubungkan dengan hipotensi atau disfungsi


organ tunggal

SEPSIS
BERAT

Sepsis berat dengan hipotensi membutuhkan resusitasi cairan dan dukungan inotropik

Kegagalan multi organ walau telah diberikan dukungan


terapi sepenuhnya

Syok septik

SINDROM DISFUNGSI
Multiorgan
24

Pencegahan
Pada masa Antenatal > Perawatan antenatal
meliputi pemeriksaan kesehatan ibu secara berkala,
imunisasi, pengobatan terhadap penyakit infeksi
yang diderita ibu, asupan gizi yang memadai,
penanganan segera terhadap keadaan yang dapat
menurunkan kesehatan ibu dan janin. Rujuk ke
pusat kesehatan bila diperlukan.
Pada masa Perinatal > Perawatan ibu selama
persalinan dilakukan secara aseptik.
Pada masa Postnatal > Rawat gabung bila bayi
normal, pemberian ASI secepatnya, jaga
lingkungan dan peralatan tetap bersih, perawatan
luka umbilikus secara steril.

Prognosis
Angka kematian masih cukup tinggi
terutama pada keadaan syok septik.
Pada keadaan ini angka kematian
berkisar antara 40 70 %, bila telah
disertai dengan gagal organ multipel
seperti shock lung, gangguan fungsi hati
atau gagal ginjal kematian dapat
mencapai 90 100 %.
25% bayi meninggal walaupun telah
diberikan antibiotik dan perawatan
intensif.

REFERENSI
World Health Organization. Neonatal sepsis - a major killer to be tackled in
communitie;
19
Januari
2009.
diunduh
dari
:
http://www.who.int/child_adolescent_health/news/archive/2009/19_01/en/index.html
Aminullah A. Sepsis Pada Bayi Baru Lahir. Dalam: M. Sholeh Kosim, Ari Yunanto. dkk
(editor). Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2008.hal171
185
The Merck Manuals Online Medical Library. Neonatal Sepsis (Sepsis
Neonatorum).Diunduhdarihttp://www.merck.com/mmpe/sec19/ch279/ch279m.html
Gotoff SP. Sepsis dan Meningitis Neonatus. Dalam: Nelson, Behrman, Kliegman,
Arvin (editor). Ilmu Kesehatan Anak. Vol 1.ed 15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2000. Hal 653 655
Rohsiswatmo R dr, SpA(K). Tatalaksana Sepsis Neonatorum. Media Aesculapius
no.6/Jan-Feb
2007.
diunduh
dari
http://www.freewebs.com/mediaaesculapius/arsip%20skma%202007/SKMA_revisi_janfeb07sudah%20terisi_edit4.pdf
Harianto A. Sepsis Neonatorum. SMF Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
UNAIR
Surabaya.
diunduh
dari
http://www.pediatrik.com/isi03.php?page=html&hkategori=pdt&direktori=pdt&filepdf=
0&pdf=&html=07110-tsyz266.htm

Powell KR. Sepsis dan Syok. Dalam: Nelson, Behrman, Kliegman, Arvin
(editor). Ilmu Kesehatan Anak. Vol 2.ed 15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2000. Hal 869 870
Soedarmo, Sumarno S.Poorwo, dkk. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis ;
Sepsis & Syok Septik. Edisi kedua. Jakarta : Badan Penerbit IDAI. 2008. H :358
63
Sankar MJ, Ramesh A, dkk. Sepsis In The Newborn. Division of Neonatologi
Department
of
Pediatrics.
Diunduh
dari
URL
http://www.newbornwhocc.org/pdf/sepsis_innewborn.pdf
Family Practice Notebook. Neonatal Sepsis. Diunduh dari URL
http://www.fpnotebook.com/Nicu/ID/NntlSps.htm
Goldstein B, Giroir B, Randolph A. Members of the International Consensus
Conference on Neonatal Sepsis. Definitions for Sepsis and Organ Dysfunction
in Pediatrics. Pediatr Crit Care Med 2005;6(1):2-8
www.medicastore.com
http://emedicine.medscape.com

28

TERIMA KASIH

You might also like