You are on page 1of 8

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Klasifikasi massa batuan adalah sistem klasifikasi yang digunakan
untuk membantu desain berbagai jenis kebutuhan di bidang teknik dan
analisa stabilitas. Klasifikasi massa batuan didasarkan bedasarkan
hubungan antara parameter massa batuan dan aplikasi teknik, seperti
terowongan, pondasi dan galian. Dengan sistem klasifkasi, dapat
digunakan untuk memperkirakan komposisi dan massa batuan, perkiraan
awal kebutuhan penyangga, perkiraan kekuatan dan sifat deformasi massa
batuan.
Klasifikasi massa batuan menguntungkan pada tahap studi
kelayakan dan desain awal pada saat informasi yang tersedia mengenai
massa batuan, tegangan dan hidrgeologi sangat sedikit. Secara sederhana,
klasifikasi massa batuan digunakan sebagai check-list untuk meyakinkan
bahwa semua informasi penting telah dipertimbangkan. Namun harus
diingat bahwa klasifikasi massa batuan tidak dimaksudkan untuk
menggantikan perkerjaan desain rinci
Di dalam makalah akan dibahas mengenai sistem klasifikasi Rock
Quality Designation (RQD) sebagai salah satu sistem klasifikasi yang
tertua. Pembahasan mengenai RQD penting dilakukan oleh mahasiswa
teknik pertambangan dalam memahami ilmu geoteknik yang kelak akan
bisa berguna di dalam dunia kerja.

1.2.

Maksud dan Tujuan


Tujuan dalam makalah ini adalah memaparkan tentang sistem
klasifikasi RQD (Rock Quality Designation).

1.3

Manfaat Penulisan
Memberikan informasi mengenai sistem klasifikasi RQD (Rock
Quality Designation).

1.4.

Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem klasifikasi RQD?
2. Bagaimana penilaian massa batuan bedasarkan sistem klasifikasi
RQD?

1.5

Batasan Masalah
1. Membahas pengertian RQD.
2. Sistem penilaian massa batuan bedasarkan sistem RQD.

BAB II
ISI
2.1.

Definisi
Di dalam mekanika batuan, Rock Quality Designation (RQD)
adalah sebuah ukuran kasar mengenai derajat keretakan pada massa
batuan. RQD dikembangkan pada tahun 1964 oleh Deere, diukur sebagai
persentase drill core dengan panjang 10 cm atau lebih. RQD merupakan
salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui kekuatan
batuan.adalah suatu klasifikasi kualitas batuan yang didasarkan kepada
kerapatan kekar. RQD penting untuk digunakan dalam pembobotan massa
batuan (Rock Mass Rating, RMR) dan pembobotan massa lereng (Slope
Mass Rating, SMR). Metode ini tidak memperhitungkan faktor orientasi
bidang diskontinu, material pengisi, dll, sehingga metode ini kurang dapat
menggambarkan keadaan massa batuan yang sebenarnya.

2.2.

Perhitungan.
Perhitungan RQD biasa didapat dari perhitungan langsung dari
singkapan batuan yang mengalami retakan-retakan (baik lapisan batuan
maupun kekar atau sesar) berdasarkan rumus Hudson (1979, dalam
Djakamihardja & Soebowo, 1996) sbb.:
RQD = 100 (0.1 + 1) e- 0.1
adalah rasio antara jumlah kekar dengan panjang scan-line
(kekar/meter). Makin besar nilai RQD, maka frekuensi retakannya kecil.
Frekuensi retakannya makin banyak, nilai RQD makin kecil.
Jika total kemajuan pemboran 130 cm, total inti bor yang diperoleh
104 cm, maka perolehan inti bor (core recovery) adalah 104/130 = 80%.
Jumlah panjang inti bor dengan panjang 10 cm atau lebih adalah 71,5 cm,

sehingga besarnya RQD = 71,5/130 = 55% artinya kualitas batuan yang


bersangkutan adalah sedang.

Gambar 2.1. Prosedur pengukuran dan perhitungan RQD

Jika tidak ada core yang tersedia, maka nilai RQD daat
diperkirakan dengan menggunakan persamaan Palmstrom (1982) RQD =
115 3,3 Jv, dimana Jv adalah jumlah joint per satuan volume massa
batuan. Jika S adala joint spacing dalam satu joint set, maka Jv dapat
ditentukan dengan persamaan:

Hubungan antara Jv dan RQD dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 2.2 Grafik hubungan RQD dan Jv (Palmstorm,1982)


Dalam penilaian massa batuan (Rock Mass Rating, RMR),
prosentase RQD diberikan penilaian bedasarkan tabel berikut:

RQD

Rock mass quality

<25%

Sangat Buruk

25-50%

Buruk

50-75%

Sedang

75-90%

Baik

90-100%

Sangat Baik

Tabel 2.1. Indeks klasifikasi RQD

Tabel 2.2 Perbandingan Nilai RQD dan kebutuhan penyangga untuk tunnel
dengan lebar 6 meter
Pemilihan penyangga tunnel tidak selalu bergantung pada kondisi
batuan sebenarnya. Pilihan yang lebih disukai oleh kontraktor mungkin
didasarkan pada harga baja per unit yang lebih menguntungkan atau
didasarkan kepada preferensi desain yang didasarkan pada sebuah program
safety yang terlalu berhati-hati.
Walaupun metode penghitungan dengan RQD ini sangat mudah
dan cepat, akan tetapi metode ini tidak memperhitung factor orientasi
bidang diskontinu, material pengisi kekar, faktor pelapukan dll, sehingga
metode ini kurang dapat menggambarkan keadaan massa batuan yang
sebenarnya.

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan
Dalam Penggunaannya, meskipun masih banyak kekurangan,
sistem klasifikasi RQD ini sangat mudah dan cepat, sehingga dapat
digunakan sebagai salah satu parameter yang menjadi faktor pertimbangan
di dalam desain awal tunnel pada saat informasi yang tersedia mengenai
massa batuan, tegangan dan hidrgeologi sangat sedikit

3.2.

Saran
Diharapkan agar kedepannya mahasiswa bisa mendapat materi
yang lebih banyak dan lebih jelas dari dosen agar mahasiswa bisa
memperoleh pengetahuan yang tepat dan bisa digunakan pada saat lulus
nanti.

DAFTAR PUSTAKA
Deere, D U (1989). "Rock quality designation (RQD) after twenty years",
U.S. Army Corps of Engineers Contract Report GL-89-1, Waterways Experiment
Station, Vicksburg, MS (67).
Deere, D U & Deere, D W (1988), "The RQD index in practice", Proc.
Symp. Rock Class. Engineering Purposes, ASTM Special Technical Publications
984, Philadelphia.

You might also like