You are on page 1of 15
Volume 4 Nomor 2, Juni 2011 ISSN 0216 - 1540 JURNAL ILMIAH SAINS & TEKNOLOGI Liliana, Susana Limanto PENERAPAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI DI INDONESIA. Aguslina Kirtishanti, Kartini, Dwi Arymbhi S, Vincent A.T. P3539 3 Cob GUN le) ECOL bUM OP WEE Coe es eM een soja var. hitam (L.) Sieb. & Zucc.) SEBAGAI ANTIHIPERTRIGLISERIDA PADA Bul ees) Ni Luh Dewi Aryani, Sadono Riawati Jaya Winata FORMULASI SIRUP PEMBAWA YANG DIDAPAR PADA pH 5,5 UNTUK SD EVE eel CUEit:1 0). Aloysius Yuli Widianto, Edy Purwanto STABILITAS POLA ALIRAN SISTEM GAS LIQUID DALAM MICROCHANNEL BERPENAMPANG CIRCULAR DAN TRIANGULAR Agnes Nuniek Winantari PENGARUH SISTEM DISPERSI PADAT FUROSEMIDA-PVP K 30 TERHADAP LAJU DISOLUSI FUROSEMIDA SaSeet PEMODELAN DERET WAKTU MULTIVARIATE CURAH HUJAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN VECTOR-AR DENGAN UJI KAUSALITAS UNTUK APLIKASI KOMUNIKASI RADIO GELOMBANG MILIMETER Sains & Teknologi = Vol. 4 PRRs ISSN 0216 - 1540 FORMULASI SIRUP PEMBAWA YANG DIDAPAR PADA pH 5,5 UNTUK SEDIAAN RACIKAN SERBUK Ni Luh Dewi Aryani, Sadono Riawati Jaya Winata Fakultas Farmasi Universitas Surabaya Abstract It conducted research to make the instancous syrups in order to shorten the time of medicines dispensing in hospitals or health centers. The instaneouls syrups wer tested for the physicochemical stability before and after mixed with the drug. The tiamphenicol from capsule selected as a model drug. Syrups were made with CMC. sodium as a suspending agent in concentration of 1.5% (formula “A") and 1% (formula "B*) with pH of 5.5. The Syiups were stored at 5°C and 25°C for 30 days. The physicochemical stability parameters, organoleptic, pH, viscosity, and flow properties of the syrup, were tested. The tiamphenicol suspensions were stored at 5°C and 25°C for 7 days. The parameters of physicochemical stability of the suspensions, organoleptic, pH, viscosity, and flow properties of the suspensions, tiamphenicol concentration, particle size, and volume of sedimentation, were tested. The results of this study showed that the syrups of formula "A" and "B’ met the quality requirements of pharmaceutical product. When it mixed with powder of tiamfenikol capsules, the thiamphenicol suspensions (formula “A” and "B") were stable in all parameters except the volume of sedimentation. ‘Keywords: instancous syrup, tiamphenicol, stability. PENDAHULUAN pembawa untuk serbuk racikan bahan Tablet atau —kapsul banyak obat agar dapat mempersingkat wakeu digunakan untuk pengobatan. Hal ini peracikan obat di rumah sakit atau Karena ukuran dosis tepat, dikemas puskesmas. Sirup pembawa yang dibuat dengan baik, © dan —smudah harus sesuai persyaratan mutu farmasetik penyimpanannya (Voigt, 1995; Ansel, untuk dapat digunakan terhadap pasien 1989). Namun, penggunaan tablet atau Khususnya anak-anak (Ansel, 1989; Aslam, kapsul umumnya digunakan pada pasien 2003), dewasa. Anakanak mengalami kesulitan Bahan obat yang digunakan adalah menelan sediaan obat padat (Ellinghuysen isi kapsul tiamfenikol sehingga dihasilkan J & Gary C,, 2002) sehingga untuk suatu bentuk suspensi. Tiamfenikol mempermudah anakanak dalam menelan merupakan derivat dari kloramfenikol obat, bentuk sediaan obat padat tersebut yang spektrum kerja dan sifatsifatnya diracik menjadi bentuk serbuk pulveres. lebih kurang sama dengan kloramfenikol, Peracikan sediaan obat padat menjadi tetapi efek sampingnya lebih ringan. sediaan serbuk pulveres membutuhkan Sirup pembawa yang diformulasi waktu dan tenaga yang lebih banyak. dalam penelitian ini dibuat menjadi 2 Pembagian dosis serbuk pulveres formula, yaitu formula “A” dan “B”. dibutuhkan suatu ketelitian (Voigt, 1995). Formula “A” dan “B” mempunyai Pasien terutama anakanak lebih mudah perbedaan pada kandungan natrium untuk menelan obat tersebut. Dalam karboksimetil selulosa (CMC Na). penelitian ini dikembangkan sirup Konsentrasi_ —natrium —_arboksimetil 101 Jurnal Sains dan Teknologi Vol.4 No.2 - hal. 101-114 selulosa (CMC Na) formula “A” adalah 1,5%, sedangkan Konsentrasi_ natrium karboksimetil selulosa (CMC Na) formula “B"adalah 1%. Natrium karboksimetil selulosa (CMC Na) sebagai bahan pensuspensi digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan viskositas sediaan. Sirup pembawa diformulasi dengan menggunakan dapar pH 5,5. Hal ini karena kebanyakan obat memiliki rentang sekitar pH stabil 5,5. Obatobat yang stabil pada rentang pH 5,5 antara lain guaiphenesin (pH 5-7), ampisilin (pH 5-7,5), nitrofurantoin (pH — 5,4-9,9) tiamfenikol (pH 4,5-7) (Sweetman, 2005). Sirup pembawa formula “A” maupun formula”B” diuji stabilitas fisika dan kimia dalam 2 kondisi penyimpanan baik pada lemari pendingin (5° C + 2° C) dan suhu kamar (25°C + 2° C) selama 30 hari. Suspensi_ tiamfenikol dengan pembawa sirup formula “A” dan “B” juga di uji stabilitas fisika dan kimia baik pada lemari pendingin (5°C + 2° C) dan suhu kamar (25° C + 2° C) selama 7 hari. Pada sirup pembawa yang dianalisis adalah stabilitas fisika dan kimia yang meliputi organoleptis, berat jenis, viskositas, sifat alir, dan pH. Pada suspensi tiamfenikol yang dianalisis juga stabilitas fisika yang — meliputi organoleptis, berat jenis, viskositas, sifat dan kimia alir, ukuran partikel, volume sedimentasi, pH, dan kadar tiamfenikol. METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Kapsul tiamfenikol_(INDOFARMA), CMCNa pg (Cellogen FSH, Bratachem), Gliserin 102 pg (Bratachem), Sukrosa (Sugar Group Companies), Propilen glikol pg (Bratachem), NaH;PO,2H,O pa (E. Merck), NaHPO,.2H,O pa (E. Merck), Nipagin p.g (E. Merck), Nipasol pg (E. Merck), Strawbery red (PT. Gunacipta Multirasa), Strawbeny essence (PT. Gunacipta Multirasa), Aquadem. Alat instrument yang digunakan untuk penelitian adalah sebagai berikut: piknometer, viskometer stormer dan ini Gerial #86023), pH meter (CG 840 SCHOTT), spektrofotometer (Hitachi U- 2000), mikroskop (Model L-301), stopwatch (Diamond) Metode Kerja Pembuatan Sirup Pembawa Formula sirup pembawa mengandung komponen-komponen dengan komposisi seperti yang terdapat pada tabel 1. Formula dibuat dengan bahan pensuspensi CMC Na yang komposisinya berbeda. Natrium — karboksimetil —_selulosa (CMC Na) ditimbang sebanyak 30 g dan kemudisin ditaburkan ke dalam lumpang panas yang berisi 600 mL air panas. Setelah didiamkan selama 15 menit kemudian diaduk sampai_terbentuk mucilago. Mucilago ini ditambah dengan larutan sukrosa dalam 600 mL air diaduk sampai homogen. Campuran tersebut dicampurkan dengan 200 mL gliserin, selanjutnya ditambahkan dengan 3,6 g nipagin dan 0,4 g nipasol yang telah dilarutkan dengan 40 mL propilen glikol. Campuran— bahan kemudian ditambahkan dengan larutan dapar fosfat- fosfat yang diaduk sampai homogen. Setelah itu, Strawberry red ditambahkan ini Jurnal Sains dan Teknologi Vol.4 No.2 ~ hal. 101-114 sebanyak 2 mL dan essense strawberry ditambahkan —secukupnya + 0,5. mL diaduk sampai Kemudian ditambahkan aqua sampai 1800 mL lalu sirup pembawa diukur pHnya. Apabila pH sirup tersebut tidak sesuai maka dilakukan adjust. = pH_— dengan menambahkan_ larutan NaH;PO,.2H,O apabila pH kurang dari 5,5, atau dengan menambahkan larutan NajHPO,.2H,O apabila pH lebih dari 5,5. Jika pH sirup homogen. pembawa sudah sesuai dengan pH yang diinginkan yaitu’ pH 5,5, maka ditambahkan aqua sampai_ 2. Selanjutnya dilakukan uji stabilitas fisika dan kimia sirup pembawa tersebut. Formula "B, dibuat dengan cara yang sama dengan formula "A”, Yang berbeda hanya komposisi dari_natrium karboksimetil selulosa (CMC Na). Pada formula "B” digunakan 1% CMC Na. ‘Tabel 1. Komposisi Formula Sirup Pembawa dengan Bahan Pensuspensi CMC Na Formula Formula Formula Sukrosa 60% 60% Nipagin 0,18% 0,18% Nipasol 0,02% 0,02% Gliserin 10% 10% Propilen Glikol 2% 2% (CMC Na 15% 1% Larutan dapar fosfat pH 5,5 pH 55 Strawbemy Red 0,001% 0,001% Essense Strawberry qs qs Aqua sampai 100% Ad 100% Pembuatan Suspensi__Tiamfenikol Evaluasi Stabilitas Sirup Pembawa dan Formula A” dan Fomula"B” pada Suspensi Tiamfenikol Kadar 100mg /5 mL Sirup pembawa formula "A" dan Suspensi tiamfenikol dengan sirup pembawa formula "A” dan "B” dibuat dengan mengunakan —isi_—_‘kapsul tiamfenikol sebanyak 72 kapsul, tiap kapsul mengandung 500 mg tamfenikol berdasarkan etiket. Isi kapsul tiamfenikol digerus menjadi serbuk halus kemudian dicampurkan dengan sirup pembawa yang telah dibuat sehingga menghasilkan sirup dengan kadar 100 mg/SmL. 103 *BYdisimpan pada lemari pendingin (5°C + 2°C) dan suhu kamar (25°C + 2°C) selama sebulan yang diamati stabilitasnya pada hari kel, ke6, ke-l2, kel8, ke24, dan ke30. Masing —masing _sediaan dievaluasi stabilitas fisika dan kimia dengan mengamati_ dan menguji parameter-parameter meliputi: organo- leptis, berat jenis, viskositas, sifat alir dan pH. Parameter stabilitas untuk suspensi tiamfenikol formula ditambah dengan mengevaluasi stabiltas ukuran__partikel, Jumal Sains dan Teknologi Vol.4 No.2 ~ hal. 101-114 volume sedimentasi, kadar tiamfenikol yang disimpan pada suhu 5°C + 2°C dan 25°C £ 2°C selama 7 hari. Cara evaluasi paramaterparameter stabilitas sebagai berikut: 1. Evaluasi organoleptis, organoleptis diamati setiap waktu _percobaan meliputi bentuk, warna, bau, rasa, dan penampilan 2. Evaluasi berat jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer. 3. Evaluasi viskositas dan sifatalir sediaan —dilakukan dengan menggunakan viskometer stormer 4. Evaluasi ukuran_ partikel dilakukan menggunakan metode mikroskopik. 5. Evaluasi volume —_sedimentasi dilakukan dengan suspensi tiamfenikol dituang dalam gelas ukur 10 ml kemudian dikocok sampai homogen. Semua gelas ukur ditutup dengan aluminium foil, kemudian cara dikocok bersamasama dan diamati volume sedimentasi__berdasarkan waktu yang telah ditetapkan, yaitu setiap hari sampai hari ke-7. PH dilakukan menggunakan pH meter. 6. Evaluasi dengan 7. Evaluasi kadar tiamfenikol terkandung dalam dilakukan dengan suspensi menggunakan — metode_spektro- fotometti UV pada __panjang gelombang maksimum 224 nm. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Evaluasi Stabilitas Fisikakimia Sirup Pembawa Formula ”A” dan "B” Hasil pengamatan organoleptis sirup pembawa formula “A” dan “B” dengan kondisi penyimpanan pada _lemari pendingin dan pada suhu kamar menunjukkan tidak terjadinya perubahan selama penyimpanan. Dari hari ke sampai hari ke-30, sirup pembawa formula “A” dan juga formula “B” tetap berbentuk larutan homogen, berasa manis, beraroma strawberry, dan berwarna merah muda. Hal ini berarti, suhu penyimpanan dan formula sirup pembawa_— dapat mempertahankan stabilitas sirup pembawa dalam hal organoleptis. Gambar 1 Sirup Pembawa Yang Menggunakan Bahan Suspensi CMC Na dengan Konsentrasi 1,5% (Formula “A”) dan Konsentrasi 1% (Formula “B”) pada Hari ket 104 Jurmal Sains dan Teknologi Vol-4 No.2 ~ hal. 101-114 Gambar 2 Sirup Pembawa Yang Menggunakan Bahan Suspensi CMC Na dengan Konsentrasi 1,5% (Formula “A”) dan Konsentrasi 1% (Formula “B”) pada Hari ke30 Hasil pengamatan pH sirup pembawa, diduga disebabkan _karena pembawa teramati adanya perubahan pH. perbedaan konsentrasi. CMC Na pada Pada sirup pembawa formula “A” masingmasing formula dan kerja dapar mengalami penurunan pH, sedangkan yang kurang optimal dalam pada sirup pembawa formula “B” mempertahankan —nilai_ pH sirup mengalami peningkatan pH sirup pembawa. Tabel 2. Hasil Pengamatan pH RataRata Sirup Pembawa yang Menggunakan Bahan Pensuspensi CMC Na konsentrasi 1,5% (Formula “A") dan 1% (Formula “B") pada Penyimpanan Lemari Pendingin dan Suhu Kamar Hari Lemari Pendingin Suhu Kamar Formula “A” Formula“B’ Formula “A” Formula “B” pH «SD opH = SDs pH_— SDs pH_——s SD. ratarata ratarata ratarata ratarata 1 5,50 0,00 5,50 0,00 5,50 0,00 5,50 5,29 0,22 5,76 0,35 5,40 0,24 5,85 12 5,26 0,16 5,71 0,37 5,40 0,20 5,81 18 584 0,24 616 0,22 5,87 0,22 6,25 24 5,38 0,20 5,85 0,32, 5,46 0,22 5,87 30-537 0,16 5,77 0,325,444 0,22 5,85. Hasil_pengamatan viskositas sirup Viskositas sirup pembawa formula “B” pembawa formula “A” yang. disimpan yang disimpan pada lemari pendingin pada lemari pendingin (5° C+ 2° C) dan (5° C= 2° C) dan subu kamar (25° C+ suhu kamar (25°C o£ 2°) 2°) menunjukkan —_terjadinya menunjukkan terjadinya _ peningkatan penurunan viskositas selama — waktu viskositas selama_waktu penyimpanan. penyimpanan. Namun___perubahan 105 Jurnal Sains dan Teknologi Vol.4 No.2 ~ hal. 101-114 viskositas sirup pembawa selama wakeu penyimpanan tersebut, tidak berbeda bermakna secara statistik (@ = 0,05). Viskositas sirup pembawa formula “A” lebih besar daripada viskositas sirup pembawa formula “B”, dan perbedaan nilai viskositas antara formula “A” dan “B”tersebut_—berbeda_—_bermakna. Perbedaan viskositas sirup pembawa antara formula “A” dan “B” disebabkan karena perbedaan formula. Formula “A” mengandung CMC Na dengan konsentrasi yang lebih besar, yaitu 1,5%, sedangkan formula “B” hanya menggunakan CMC Na _— dengan konsentrasi_ 1%. Perbedaan konsentrasi CMC Na inilah yang menyebabkan sirup pembawa “A” lebih besar viskositasnya daripada “B” ‘Viskositas sirup pembawa yang disimpan pada pendingin lebih besar daripada viskositas sirup pembawa yang disimpan pada kamar, dan perbedaan nilai viskositas sirup pembawa yang disimpan pada lemari pendingin dan formula formula lemari suhu suhu kamar tersebut berbeda bermakna. Suhu — penyimpanan —_ mempengaruhi viskositas sirup pembawa. Sirup pembawa yang disimpan pada lemari pendingin memiliki viskositas yang lebih besar daripada sirup pembawa yang disimpan pada Kamar, hal ini dapat disebabkan karena terjadinya pembekuan akibat penurunan suhu. Semakin rendah suhu penyimpanan, maka semakin besar pulla viskositas sirup pembawa. Hasil pengamatan sifat alir sirup pembawa formula “A” dan “B” yang suhu disimpan pada lemari pendingin (5° C + 2° C) dan suhu kamar (25° C + 2° C) sirup pembawa tersebut memiliki sifat alir non-Newtonian dan tidak terjadiperubahan_ sifat_alir waktu penyimpanan. — Sirup pembawa dikatakan memiliki sifat alir Non-Newtonian (pseudoplastis, tixotropi), yaitu dengan bertambahnya beban maka rpm besar viskositas pembawa suspensi menjadi semakin kecil. menunjukkan bahwa selama semakin dan Sirup Pembawa Hari ke-0 0 = ow 3 om 0 3 mf 3 200 a0 ° Gambar 3. Profil rpm terhadap viskositas (cps) Sirup Pembawa yang Menggunakan Bahan Pensuspensi CMC Na Konsentrasi 1,5% (Formula “A") dan 1% (Formula “A”) Dengan Kondisi Penyimpanan pada Lemari Pendingin dan Suhu Kamar Hari KeO 106 Jurnal Sains dan Teknologi Vol-4 No.2 ~ hal. 101-114 ‘Sirup Pembawa Hari ke-30 o8888883 Viskositas (cps) Gambar 4. Profil rpm terhadap viskositas (eps) Sirup Pembawa yang Menggunakan Bahan Pensuspensi MC Na Konsentrasi 1,5% (Formula “A") dan 1% (Formula “B”) Dengan Kondisi Penyimpanan pada Lemari Pendingin dan Suhu Kamar Hari Ke30 Hasil pengamatan nilai berat jenis sirup pembawa formula “A” dan “B” yang disimpan pada lemari pendingin (5° C + 2° C) dan suhu kamar (25°C + 2° C) tidak menunjukkan terjadinya perbedaan bermakna antar berat jenis sirup pembawa selama waktu penyimpanan. Berat jenis sirup pembawa formula “A” lebih kecil daripada formula “B”, baik pada lemari pendingin dan suhu kamar. Berat jenis formula “A” dan formula “B” berbeda bermakna secara statistik (J = 0,05). Hal ini dapat disebabkan Karena jumlah air dalam formula “B” lebih banyak daripada jumlah air dalam formula “A”. ‘Tabel 3. Hasil Pengamatan Berat Jenis RataRata Sirup Pembawa yang Menggunakan Bahan Pensuspensi CMC Na konsentrasi 1,5% (Formula “A") dan 1% (Formula “B”) yang dismpan pada Lemari Pendingin dan Suhu Kamar Hari Lemari Pendingin Suhu Kamar Formula “A” Formula “B” Formula “A” Formula “B” bj sD bj sD bj sD bj sD ratarata ratarata ratarata ratarata (cps) (cps) (cps) (cps) 1 1,27 0,01 1,27 0,00 127 0,01 1,30 0,00 6 1,28 0,03 1,27 0,01 1,26 0,01 1,28 0,01 12 1,25 0,00 1,27 0,01 1,26 0,01 1,28 0,00 18 1,26 0,01 1,27 0,00 1,27 0,00 1,27 0,00 24 1,26 0,00 1,28 0,01 1,27 0,01 1,26 0,00 30 1,28 0,00 1,28 0,01 1,27 0,00 1,27 0,00 107 Jurnal Sains dan Teknologi Vol.4 No.2 - hal. 101-114 Evaluasi Stabilitas Fisikakimia Suspensi Tiamfenikol dengan Sirup Pembawa Formula ”A” dan ”B” Hasil_ pengamatan _organoleptis suspensi tiamfenikol formula “A” dan “B” yang disimpan pada lemari_pendingin (5° Ct 2° C) dan suhu kamar (25° C+ 2°) menunjukkan tidak —_terjadi perubahan selama penyimpanan. Dari Gambar 5. Suspensi Tiamfenikol Yang Menggunakan Bahan Suspet 1,5% (Formula “A”) dan Konsentrasi 1% (Formula “B”) pada Hari keO Gambar 6. ‘Suspensi Tiamfenikol Yang Menggunakan Bahan Suspensi 1,5% (Formula “A”} dan Konsentrasi 1% (Formula “B”) pada Hari ke? hari keO sampai hari ke-7, suspensi tiamfenikol formula “A” dan “B” tetap berbentuk —suspensi, berasa_manis, beraroma strawberry, dan berwarna merah muda. Artinya, suhu penyimpanan dan formula sediaan dapat mempertahankan stabilitas suspensi tiamfenikol dalam hal organoleptis. CMC Na dengan Konsentrasi CMC Na dengan Konsentrasi Jumal Sains dan Teknologi Vol-4 No.2 - hal. 101-114 Hasil pengamatan nilai pH suspensi selama waktu penyimpanan. Nilai pH tiamfenikol formula “A” dan formula “B” suspensitiamfenikol formula “A” relatif sama selama wakeu penyimpanan mengalami —peningkatan pada baik pada lemari pendingin (5°C + penyimpanan di lemari pendingin dan 2° ©) dan suhu kamar (25° C + 2° C). mengalami—penurunan pH pada Suspensi tiamfenikol formula “A” dan penyimpanan di suhu kamar. formula “B” tidak berbeda _bermakna ‘Tabel 4. Hasil Pengamatan pH RataRata Suspensi Tiamfenikol yang Menggunakan Bahan Pensuspensi (CMC Na konsentrasi 1,5% (Formula “A”) dan 1% (Formula “B”) yang dismpan pada Lemari Pendingin dan Suhu Kamar Hari Lemari Pendingin Suhu Kamar Formula “A” Formula “B” Formula “A” Formula “B” pH SD pH” = SDs pH—_— SD_—s pH_~— SD ratarata ratarata ratarata ratarata 0 550 000 550 0600 550 000 550 000 1 555 0,02 5,48 (0,025,385 0,36 5,40 0,07 3 558 0,00 547 001 5.43 031 5,30 0,02 5 585 O01 546 0,01 535 040 5,30 0,02 7590 002 546 0,01 5,49 0,23——«5,27__—,01 Hasil_pengamatan _viskositas besar daripada viskositas suspensi yang suspensi tiamfenikol formula “A” dan “B” disimpan pada suhu kamar, dan yang disimpan pada lemari_pendingin perbedaan nilai_viskositas _suspensi (5° © 2°C) mengalami peningkatan selama waken penyimpanan, dan viskositas suspensi tiamfenikol formula “A” dan “B” yang disimpan pada suhu kamar (25° C+ 2°.C) mengalami_penurunan wakeu penyimpanan. Namun perubahan viskositas suspensi_ tiamfenikolselama waktu penyimpanan tersebut, tidak berbeda bermakna secara statistik @ = 0,05). Viskositas suspensi tiamfenikol yang disimpan pada lemari pendingin lebih selama tiamfenikol yang disimpan pada lemari pendingin dan suhu kamar tersebut bermakna. Hal ini diduga disebabkan terjadinya pembekuan akibat penurunan suhu. Semakin rendah suhu penyimpanan, maka semakin besar pula viskositas sediaan. Viskositas suspensi tiamfenikol formula “A” dan “B” tidak berbeda bermakna. karena Jumal Sains dan Teknologi Vol.4 No.2 - hal. 101-114 Tabel 5. Hasil Pengamatan Viskositas RataRata Suspensi Tiamfenikol yang Menggunakan Bahan Pensuspensi CMC Na Konsentrasi 1,5% (Formula “A”) dan 1% (Formula “B”) pada Penyimpanan di Lemari Pendingin dan Suhu Kamar Hari Lemari Pendingin ‘Suhu Kamar Formula “A” Formula“B” Formula"A” Formula “B” n SD 9 SD nn SD SD rate-rata rataata raterrata rata-tata (eps) (eps) (eps) (eps) 0 249,51 0,71 259,94 8,38 262,32 21,22 259,55 10,17 1 301,18 3,63 255,38 1,33 262,80 22,18 253,54 0,14 3 330,61 4.47 257,24 1,45 262,37 14,23 205,52 42,55 5 373,42 6,59 261,58 13,47 196,39 64,88 210,69 38,56 7 383,50 33,75 252,98 17,83 198,69 52,03 201,90 47,20 Hasil pengamatan sifat alir suspensi tiamfenikol formula “A” dan “B” yang disimpan pada lemari pendingin (5° C 2° C) dan suhu kamar (25°C + 2° C) menunjukkan bahwa suspensi tiamfenikol tersebut memiliki sifae air non- Newtonian, dan tidak terjadi perubahan sifat alit selama wakeu penyimpanan. Suspensi tiamfenikol dikatakan memiliki sifat alir NonNewtonian (pseudoplastis, tixotropi), yaita dengan bertambahnya beban maka rpm semakin besar dan viskositas pembawa suspensi_ menjadi semakin kecil (Martin A, dkk, 1993). ‘Suspensi Hari Ke-1 Gambar 7. Profil rpm tethadap viskositas (cps) Suspensi ‘Tiamfenikol yang Menggunakan Bahan Pensuspensi CMC Na Konsentrasi 1,5% (Formula “A”) dan 1% (Formula “B”) Dengan Kondisi Penyimpanan pada Lemari Pendingin dan Suhu Kamar Hari Kel 10 Jurnal Sains dan Teknologi Vol. No.2 ~ hal. 101-114 ‘Suspensi Harl Ke-7 Gambar 8. Profil rpm terhadap viskositas (cps) Suspensi Ti Pensuspensi CMC Na Konsentrasi 1,5% (Formula “A") dan 1% (Formula “B") Dengan Kondisi Penyimpanan pada Lemari Pendingin dan Suhu Kamar Hari Ke7 Hasil pengamatan nilai berat jenis suspensi tiamfenikol formula “A” dan “B” yang disimpan pada lemari_pendingin (5° C+ 2° C) dan suhu kamar (25° Ct 2° C) menunjukkan terjadinya perubahan berat jenis suspensi tiamfenikol selama wakta penyimpanan. Berat jenis suspensi tiamfenikol baik formula “A” maupun “B? mengalami penurunan selama waktu penyimpanan, perubahan _tersebut berbeda tidak bermakna, ‘Tabel 6. Hasil Pengamatan Berat Jenis RateRata Suspensi Tiamfenikol yang Menggunakan Bahan Pensuspensi CMC Na konsentrasi 1,5% (Formula “A”) dan 1% (Formula “B”) pada Suhu Kamar dan Lemari Pendingin Hari Lemari Pendingin ‘Suhu Kamar Formula “A” Formula “B” Formula “A” Formula “B” bj sD bj sD bj sD bj sD raterata ratarata ratarata raterrata (e/ml) (e/ml) (ym) (g/ml) 0 128000 +4128 000 127 000 128 0,00 1 127000 128-— 00027 OLS (0,02 3 129 001-27, 0,00 126 = 000,27 0,00 5 128 000 1,27 000126 = O01 1,26 (0,00 7 127001 1,26 ~——2000—S— 1,26 0l_—=—,25_——_—0,00 Hasil_pengamatan nilai_ volume sedimentasi suspensi tiamfenikol formula “A” yang disimpan pada lemari pendingin (6° C= 2° ©) dan suhu kamar (25° C+ 2°) menunjukkan —_terjadinya Jurnal Sains dan Teknologi Vol-4 No.2 - hal. 101-114 peningkatan yang bermakna selama wakeu penyimpanan. Sedangkan hail pengamatan nilai volume sedimentasi suspensi tiamfenikol formula “B” yang disimpan pada lemari pendingin (5° C + 2° C) dan suhu kamar (25°C + 2° C) menunjukkan terjadinya penurunan yang bermakna selama waktu penyimpanan, Hal ini diduga disebabkan_karena perbedaan formula suspensi tiamfenikol. Suspensitiamfenikol formula “A” memiliki volume sedimentasi yang lebih besar daripada formula “B”, hal ini diduga disebabkan Karena. CMC Na sebagai bahan pensuspensibekeria_kurang optimal dalam mempertahankan stabilitas sediaan. Volume sedimentasi formula “A” dan Formula “B” yang disimpan pada lemari pendingin lebih besar daripada Volume sedimentasi yang disimpan pada suhu Volume sedimentasi suspensi tiamfenikol formula “A” dan “B” kamar. yang disimpan pada lemari pendingin dan suhu kamar berbeda bermakna. Tabel 7. Hasil Pengamatan Volume Sedimentasi (F} RataRata Suspensi Tiamfenikol yang Menggunakan Bahan Pensuspensi CMC Na konsentrasi 1,5% (Formula “A”) dan 1% (Formula “B”) pada Lemari Pendingin dan Suhu Kamar Hari Lemari Peni Suhu Kamar Formula “A” Formula “B” Formula “A” Formula “B” F sD F sD F sD F sD rata-rata rata-rata ratarata raterata (ml) (ml) (ml) (ml) 0 023 000 029 000 023 001 028 0,00 1 035 0,01 0,28) 0.00 0,36 = 002,027 0,01 3 036 = 0,01 0,280.01. 0,38 0,010,285 0,00 5 0,37 0,00 0,27 0,00 0,28 0,08 0,23 0,01 7 0,38 0,00 0,25 0,00 0,24 0,02 0,21 0,01 Hasil pengamatan nilai_ukuran penurunan ukuran partikel selama waktu partikel suspensi tiamfenikol formula “A” yang disimpan pada lemari_pendingin (5° C# 2° C) dan suhu kamar (25° C+ ro peningkatan ukuran partikel selama waktu ukuran partikel menunjukkan terjadinya penyimpanan. —nilai suspensi tiamfenikol formula “B” yang disimpan pada lemari pendingin (5° C 2°) menunjukkan —_terjadinya peningkatan ukuran partikel dan yang disimpan pada suhu kamar (25°C ro menunjukkan —_terjadinya 2 penyimpanan, Namun ukuran_ partikel suspensi tiamfenikol formula “A” yang disimpan pada lemari pendingin (5° C 2° C) dan suhu kamar (25°C 2° C) tersebut tidak berbeda bermakna selama waktu penyimpanan. Ukuran partikel suspensi tiamfenikol yang disimpan pada lemaripendingin lebih kecil daripada ukuran partikel suspensi tiamfenikol yang disimpan pada suhu kamar, dan perbedaan tersebut bermakna. Hal ini dapat disebabkan Karena pengaruh subu Jurnal Sains dan Teknologi Vol.4 No.2 ~ hal. 101-114 penyimpanan. Semakin rendah suhu maka semakin kecil kemungkinan terjadinya interaksi antar Komponen dalam —suspensi__ untuk membentuk partikel baru. Suspensi penyimpanan, tiamfenikol formula “A” memiliki ukuran partikel yang lebih besar daripada formula “B”, dan perbedaan tersebut bermakna. Tabel 8. _Hasil Pengamatan d,, Ratz-Rata Suspensi Tiamfenikol yang Menggunakan Bahan Pensuspensi CMC Na konsentrasi 1,5% (Formula “A") dan 1% (Formula “B") pada Suhu Kamar dan ‘Lemari Pendingin Hari Lemari Pendingin SuhuKamar Formula “A” Formula “B” Formula “A” Formula “B” aa sD 4, sD a. sD 4, sD ratarata rata-rata ratarata ratarata Gm) (im) Gm) (im) 0 10753 351 10653 4,68 119,80 552 9418 2,53 1 112,93 945 105,78, 5,44 111,63 5,85 123,49 2,99 3 113,67 5,46 105,38 5,48 124,93 0,63 125,43, 2,78 5 114,94 10,25 101,63 9,87 118,57 3,88 123,86 5,19 7 130,01 12,54 96,09 1,92 123,50 0,15 128,46, 0,39 Hasil —pengamatan kadar penelitian kadar tiamfenikol mengalami tiamfenikol yang terkandung dalam penurunan selama waktu penyimpanan. suspensi tiamfenikol formula “A” dan “B” stabil baik yang disimpan pada lemari pendingin (5° Ct 2° C) dan suhu kamar Namun, penurunan kadar tiamfenikol tidak memiliki perbedaan yang bermakna selama waktu penyimpanan tersebut. (25°C + 2°C). Berdasarkan hasil Tabel 9. Hasil Perhitungan Kadar Tiamfenikol dalam Suspensi Tiamfenikel Formula “A” dan Formula “B” pada Penyimpanan Lemari Pendingin dan Suhu Kamar Hari Lemari Pendingin Suhu Kamar Formula “A” Formula “B” Formula “A” Formula “B” Kadar Kadar Kadar Kadar tata-rata (%) tatatata (%) ratarata (%) rata-rata (%) 0 100 100 100 100 1 100,01 96,58 99,54 100,50 3 96,93 98,10 99,04 98,93 5 98,56 94,45 98,50 98,71 7 95,28 95,97 97,55 99,60 113, Jurnal Sains dan Teknologi Vol.4 No.2 ~ hal. 101-114 KESIMPULAN “B" memenuhi persyaratan mutu sediaan Berdasarkan hasil penelitian yang farmasi. Setelah dicampur dengan isi telah dilakukan terhadap stabilitas sirup kapsul tiamfenikol, suspensi tiamfenikol pembawa maupun suspensi tiamfenikol dalam sirup pembawa formula “A” dan dengan formula “A” (konsentrasi CMC “B” semua karakterisitik fisikokimianya Na 1,5%) dan formula “B” (konsentrasi stabil selama waktu penyimpanan (7 hari) CMC Na 1%) yang disimpan pada lemari pada lemari pendingin(5° C + 2° C) dan pendingin (5°C + 2°C)dan suhu kamar suhu kamar (25°C + 2°C), kecuali (25°C + 2°C), maka dapat disimpulkan volume sedimentasi. stabilitas sirup pembawa formula “A” dan DAFTAR PUSTAKA Ansel HC. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (Ul-Press). Aslam M, Tan CK, Prayitno A. 2003. Farmasi Klinis, Jakarta: Gramedia Elex Media Komputindo. Ellinghuysen J] & Gary C. 2002. Paddock Laboratories Inc: Secundum Artem, Preparation of Oral Suspensions and Syrups: Basic Concepts, Vol. 2 No. 1, (online), www paddocklabs.com diakses 7 November 2007) Martin A., dkk. 1993. Physical Pharmacy, 4 ed, USA: Williams & Wilkins Sweetman S C. 2005. Martindale The Complete Drug Reference, 34 ed, London: Pharmaceutical Press. Voigt R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 14

You might also like