You are on page 1of 120

LAPORAN

TAHUNAN
2012

ANNUAL REPORT

The Pursuit
of Growth

Daftar Isi
Table of Contents
I.

RINGKASAN KINERJA 2012


2012 PERFORMANCE HIGHLIGHTS

II. IKHTISAR DATA KEUANGAN


FINANCIAL HIGHLIGHTS

Ikatan Material Investasi Barang Modal


Pledging for Investment of Capital Goods

28

Perbandingan Antara Target pada Awal Tahun


Buku dengan Hasil yang Dicapai
Comparison Between the Target in The Beginning
of Fiscal Year and Achievement

28

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah


Tanggal Laporan Akuntan
Material Information and Acts that Occured After
The Date of The Accountants Report

28

Analisa Kejadian Luar Biasa


Analysis of Extraordinary Events

28

Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar

Marketing Strategy and Market Share

Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen Per Saham


Dividend Policy and Amount of Cash Dividens per
Share

29

Analisa Komponen Substansial untuk mengetahui


Hasil Usaha Substantial Analysis to Assess
Operetional Result

29

Dampak Perubahan Harga terhadap Hasil


Operasional Price Changes Impact on Result
of Operations

29

29

Rasio Operasional dan Keuangan

Operational and Financial Ratio

Perkembangan Harga Saham


Share Price Movement



III.

Informasi Harga Saham


Share Price Information
LAPORAN MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORT

Laporan Dewan Komisaris


The Board of Commisioners Report

Laporan Direksi
The Boards of Directors Report

5
6

IV. INFORMASI PERUSAHAAN


CORPORATE INFORMATION

12

Data Korporasi Corporate Data

12

Pembentukan Perusahaan
Company Establishment

12

Pihak Berelasi Related Parties

13

V.

PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE

14

Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca


Subsequents Events

Tentang Perusahaan Company in Brief

15

Bidang Usaha Line of Business

15

Struktur Organisasi Organization Structure

16

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran


Umum Utilization of Net Proceeds from the Initial
Public Offering

Visi dan Misi Perusahaan Vision and Mission

17

Strategi Bisnis Business Strategy

17

Peristiwa Penting 2012 2012 Significant Events

17

Profil Dewan Komisaris


The Board of Commisioners Profile

18

Profil Direksi
The Board of Directors Profile


VI.

Sumber Daya Manusia Human Resources


INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM
INFORMATION FOR SHAREHOLDERS
Komposisi Pemegang Saham
Composition of Shareholders

30

21

Rapat Umum Pemegang Saham


General Meeting of Shareholders

32

22

Kode Etik Perusahaan Code of Conduct

32

Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing Mechanism

32

Dewan Komisaris Board of Commisioners

33

22

Kronologi Pencatatan Saham


Share Listing Chronology

23

Penghargaan dan Sertifikasi

Direksi Board of Directors

34

Komite Audit Audit Commitee

36

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

38

23

Sistem Pengendalian Internal


IInternal Control System

38

24

Kebijakan Manajemen Risiko


Risks Management Policy

40

Sanksi Administratif yang Dikenakan Kepada


Emiten atau Perusahaan Publik
Public Company Administrative Sanctions

40

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

40

Awards and Certifications

VII.




ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN


MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Kondisi Umum dan Prospek Usaha
General Condition and Business Prospects
Target yang Ingin Dicapai Perusahaan
The Company Target

24

Tinjauan Operasional Operational Review

25

Tinjauan Keuangan Financial Review

26

Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen


atas Struktur Permodalan Capital Structure and
Management Policy on Capital Structure

27

Kemampuan Membayar Utang


Debts Repayment Capacity

29

31

Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik


Good Corporate Governance Principles

22

Periode Pelunasan Piutang Usaha


Settlement Period of Trade Receivables

Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang


berpengaruh terhadap Laporan Keuangan
Change in Law and Regulations that Affected the

Financial Statements
VII. TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE

29

19

Skema Kepemilikan Saham


Share Ownership Scheme

28

25

IX. PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI


BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS

STATEMENT
X. LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL STATEMENTS

43

The Pursuit
of Growth
Sepanjang tahun 2012 yang penuh dengan tantangan, PT Jaya Pari Steel
Tbk. (Perusahaan) terus berusaha melakukan kinerja secara optimal
sesuai dengan strategi Perusahaan. Masalah utama yang kami hadapi
adalah bayang-bayang krisis global yang masih menggantung di beberapa
negara Uni Eropa dan belum pulihnya perekonomian Amerika Serikat sejak
krisis 2008. Akibatnya adalah fluktuasi harga bahan baku baja yang tidak
menentu, yang mempengaruhi harga baja di pasar dunia dan pada akhirnya
mempengaruhi harga jual di pasar domestik.
Namun kami tetap optimis di tengah situasi dunia yang belum kondusif ini,
Perusahaan masih akan terus bertahan dan meningkatkan pertumbuhan
bisnis. Dengan tetap konsisten fokus di pasar domestik kami berkomitmen
untuk terus berkembang, Perusahaan yakin akan menciptakan nilai tambah
yang bermanfaat tidak hanya bagi pemegang saham, tetapi juga bagi semua
pemangku kepentingan.

Throughout challenging year of 2012, PT Jaya Pari Steel Tbk. (the Company)
continues to perform optimally based upon the Companys strategy. The
main problem we dealing with is ongoing global crisis in European Region
and United States economy condition has not recovered yet since 2008. As
a result, the price of raw materials is fluctuated and affecting steels price in
world market and sales price in domestic market.
However, we remain optimistic in an uncondusive situation, we will continue
to maintain and increase business growth. With a commitment to stay focus
in domestic market we committed to grow, we believe we will create added
values that are beneficial to all shareholders and stakeholders as well.

ANNUAL REPORT
2012

RINGKASAN KINERJA 2012


2012 PERFORMANCE HIGHLIGHTS

Ringkasan Kinerja 2012


2012 Performance Highlights

Laba Komprehensif
Comprehensive Income

PROSES PEMBENTUKAN PLAT


PLATE ROLLING PROCESS

PT JAYA PARI STEEL Tbk

9,690

Miliar
Billion

LAPORAN TAHUNAN
2012

RINGKASAN KINERJA 2012


2012 PERFORMANCE HIGHLIGHTS

Jumlah hasil produksi


Total Production

35.769

Ton
Tons

461,1

Miliar
Billions

PENJUALAN BERSIH
NET SALES

4,0

PENURUNAN RATARATA HARGA JUAL PLAT


Decrease in Average
Plate Selling Price
Kinerja Perusahaan sepanjang tahun 2012 mengalami
penurunan dibanding tahun 2011 dengan tingkat
penjualan sebesar Rp461,1 miliar, turun jika
dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp641,1 miliar.

In 2012, the Companys performance decreasing than


2011. Net sales is Rp461.1 billion, decreased from
Rp641.4 billion in 2011.

Jumlah hasil produksi pada tahun 2012 turun menjadi


35.769 ton jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang
mencapai 46.001 ton dengan penurunan rata-rata harga
jual plat sebesar 4%.

Total production in 2012 decreased to 35,769 tons


compared to total production 46,001 tons in 2011 with
decrease in average plate selling price is 4%.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

IKHTISAR DATA KEUANGAN


FINANCIAL HIGHLIGHTS

ANNUAL REPORT
2012

Ikhtisar Data Keuangan


Financial Highlights
in Million IDR unless stated otherwise

dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2012

2011

2010

DESCRIPTION

461.125

641.375

427.793

Net Sales

Laba Kotor

25.800

56.845

55.733

Gross Profit

Laba Usaha

8.421

40.059

38.419

Income from Operation

Laba Tahun Berjalan

9.610

37.686

28.446

Income for The Year

Jumlah Laba Komprehensif

9.690

37.685

28.446

Total Comprehensive Income

750

750

750

Total Outstanding Shares

13

50

38

Basic Earnings per Share (in Rupiah)

398.607

437.849

411.282

Total Assets

51.098

100.029

111.147

Total Liability

115.084

111.141

102.880

Investment in Associated Entities

39.437

90.141

103.141

Current Liabilities

DESKRIPSI
Penjualan Bersih

Jumlah Saham Beredar


Laba Per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh)
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Investasi Pada Entitas Asosiasi
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Ekuitas

11.661

9.888

8.006

Non-Current Liabilities

347.509

337.819

300.134

Total Equity

OPERATIONAL AND FINANCIAL RATIO

RASIO OPERASIONAL DAN KEUANGAN


Rasio Laba terhadap Jumlah Aset

2,43

8,61

6,92

Return on Assets

Rasio Laba terhadap Ekuitas

2,79

11,16

9,48

Return on Equity

2,10

5,88

6,65

Return on Sales

670,43

338,40

276,83

Current Ratio

Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset

12,82

22,85

27,02

Total Liabilities to Total Assets

Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Ekuitas

14,70

29,61

37,03

Total Liability to Equity Ratio

Rasio Laba terhadap Pendapatan


Rasio Lancar

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM | SHARE PRICE MOVEMENT


Bulan
Month

Harga Saham | Share Price

Transaksi | Transaction

Pembukaan
Opening

Tertinggi
Highest

Terendah
Lowest

Penutupan
Closing

January

485

650

485

520

232.932.500

138.733.365.000

February

520

570

510

540

39.867.000

21.709.715.000

March

540

550

500

540

21.631.000

11.421.600.000

April

540

590

510

510

66.443.500

36.784.245.000

May

510

530

380

395

7.922.500

3.830.545.000

June

395

420

320

335

3.081.500

1.054.152.500

July

335

420

335

360

20.610.500

7.718.725.000

August

360

385

325

330

32.113.000

11.910.937.500

September

330

430

320

370

243.819.000

95.104.027.500

October

370

420

365

380

60.032.000

23.808.947.500

November

380

405

345

360

53.806.500

21.003.925.000

December

360

360

330

330

4.519.000

1.543.842.500

PT JAYA PARI STEEL Tbk

Volume
Volume

Nilai (Rp)
Value

IKHTISAR DATA KEUANGAN


FINANCIAL HIGHLIGHTS

LAPORAN TAHUNAN
2012

Triwulan
Quarterly

Harga Saham | Share Price

Transaksi | Transaction

Pembukaan
Opening

Tertinggi
Highest

Terendah
Lowest

Penutupan
Closing

Volume
Volume

Nilai (Rp)
Value

I (Jan - Mar)

485

650

485

540

294.430.500

II (Apr - Jun)

540

590

320

335

77.447.500

41.668.942.500

III (Jul - Sep)

335

430

320

370

296.542.500

114.733.690.000

IV (Okt - Des)

370

420

330

330

118.357.500

46.356.715.000

171.864.680.000

informasi HARGA SAHAM | SHARE PRICE information


dalam Rupiah | in Rupiah

DESKRIPSI | DESCRIPTION

2012

2011

HARGA SAHAM TERTINGGI | Highest SHARE PRICE


Triwulan I | Quarter I

650

640

Triwulan II | Quarter II

590

760

Triwulan III | Quarter III

430

870

Triwulan IV | Quarter IV

420

580

Triwulan I | Quarter I

485

510

Triwulan II | Quarter II

320

560

Triwulan III | Quarter III

320

430

Triwulan IV | Quarter IV

330

390

Triwulan I | Quarter I

540

580

Triwulan II | Quarter II

335

620

Triwulan III | Quarter III

370

475

Triwulan IV | Quarter IV

330

485

Triwulan I | Quarter I

294.430.500

182.144.000

Triwulan II | Quarter II

77.447.500

439.951.000

Triwulan III | Quarter III

296.542.500

440.108.500

Triwulan IV | Quarter IV

118.357.500

119.598.000

HARGA SAHAM TERENDAH | LOWEST SHARE PRICE

HARGA SAHAM PENUTUPAN | CLOSING SHARE PRICE

VOLUME PENJUALAN | SALES VOLUME

dalam Rupiah | in Rupiah

KAPITALISASI PASAR | MARKET CAPITALIZATION

2012

2011

Triwulan I | Quarter I

405.000.000.000

435.000.000.000

Triwulan II | Quarter II

251.250.000.000

465..000.000.000

Triwulan III | Quarter III

277.500.000.000

356.250.000.000

Triwulan IV | Quarter IV

247.500.000.000

363.750.000.000

PT JAYA PARI STEEL Tbk

ANNUAL REPORT
2012

LAPORAN MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORT

Laporan Manajemen
Management Report

Laporan dewan komisaris


tHE BOARD of commissioners
report

Para Pemegang Saham dan Direksi yang Terhormat,

Dear Shareholders and the Board of Directors,

Puji syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa kami


dapat melewati tahun 2012 beserta segala rintangannya
dengan baik. Di tengah berbagai krisis ekonomi dan
politik yang melanda berbagai kawasan di dunia, kami
optimis Indonesia dapat mempertahankan kestabilan
dan bahkan mencapai pertumbuhan perekonomian yang
menggembirakan.

Praise and gratitude for the gift from God Almighty,


we were able to carry out the year 2012 through its
obstacles along well. In the midst of ongoing political
and economic crises that burdened many countries
and regions in the world, we are optimist that indonesia
was able to maintain its stability and even showed an
estimable economic growth.

Dengan
membaiknya
perekonomian
Indonesia
diharapkan akan membawa pengaruh positif bagi
pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor termasuk
industri plat baja.

The improvement in Indonesias economy hopefully will


bring a positive influence on economic growth in various
sectors particularly steel industry.

Secara keseluruhan, Dewan Komisaris melihat Direksi


telah berupaya maksimal dalam meningkatkan
kinerjanya di tahun 2012 meskipun dari segi penjualan,
laba dan produksi Perusahaan mengalami penurunan.
Penurunan kinerja tersebut masih bisa dipahami karena
hal ini terutama disebabkan oleh kondisi suplai bahan
baku yang sangat fluktuatif di pasaran global.

Overall, the Board of Commissioners noticed the maximal


efforts to improve its performance in 2012, although
the Companys sales, profit and production decreased.
The decrease was understanable due to fluctuate raw
materials supply in global market.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

LAPORAN MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORT

Pencapaian kinerja Perusahaan haruslah


didukung
dengan
komitmen
untuk
memegang teguh prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang baik. prinsip-prinsip Tata
Kelola Perusahaan telah dilaksanakan
dengan baik sepanjang tahun 2012.
Achievement of the Companys performance should be
supported by a commitment to uphold the principles
of Good Corporate Governance. the principles of Good
Corporate Governance have done well throughout
the year 2012.
Usaha-usaha yang dilakukan Direksi dinilai sudah sangat
baik meskipun hasilnya kurang dari target yang telah
ditetapkan. Kondisi pasar yang menjadi ajang persaingan
produk baja serta harga bahan baku yang fluktuatif juga
mempengaruhi produksi dan pendapatan Perusahaan
pada tahun ini.

The efforts attempted by Board of Directors are


considerately very good even though the results were
lower than the target. Market conditions becomes
competitive in steel products, as well as fluctuations of
raw materials prices will inevitably affect the Companys
production and revenue this year.

Pencapaian kinerja Perusahaan haruslah didukung


dengan komitmen untuk memegang teguh prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik. Prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan telah dilaksanakan
dengan baik sepanjang tahun 2012. Dewan Komisaris
juga memberikan dukungan sepenuhnya kepada Direksi
untuk melakukan penilaian atas penerapan Tata Kelola
Perusahaan secara konsisten dan bertanggung jawab.

Achievement of the Companys performance should be


supported by a commitment to uphold the principles
of Good Corporate Governance. The principles of Good
Corporate Governance have done well throughout
the year 2012. Board of Commissioners also support
the Board of Directors to conduct Good Corporate
Governance assessments and application consistently
and responsibly.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

ANNUAL REPORT
2012

Dengan begitu, kami berharap penerapan Tata Kelola


Perusahaan yang telah dicapai saat ini dan untuk
selanjutnya dapat ditingkatkan di masa yang akan
datang. Masing-masing pemangku kepentingan juga
telah melakukan tugasnya dengan baik dan terpercaya,
sehingga tercipta komunikasi yang efektif antara
manajemen dan seluruh karyawan untuk peningkatan
kinerja Perusahaan.

We hope the application of Good Corporate Governance


that has been achieved will be improve further. The
stakeholders have also been doing outstanding and
reliable job, thus the effective communication between
management and employees has created to improve the
Companys performance.

Pada tahun 2012 tidak terdapat perubahan susunan dan


keanggotaan dari Dewan Komisaris di PT Jaya Pari Steel
Tbk.

In 2012 there is no change both in composition or


membership of the Board of Commissioners in PT Jaya
Pari Steel Tbk.

Kami atas nama Dewan Komisaris mengucapkan banyak


terima kasih kepada para anggota Komite di bawah
Dewan Komisaris yang telah bekerja keras dan banyak
membantu tugas pengawasan Dewan Komisaris atas
pengelolaan Perusahaan. Kami mengucapkan banyak
terima kasih juga pada Direksi dan karyawan yang telah
bekerja keras mengelola Perusahaan dengan sangat
baik selama tahun 2012. Tidak lupa juga kepada seluruh
Pemangku Kepentingan, rekan dan Pemegang Saham
yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan
kepada PT Jaya Pari Steel Tbk. hingga dapat mewujudkan
kinerja usaha yang terbaik.

On behalf of the Board of Commissioners we would like


to thank all members of the Committee under the Board
of Commissioners who have worked hard and helped
the supervision of the management for the Companys
governance. We also would like to thank to entire Board
of Directors and employees for hard work to manage the
Company very well during 2012. Also to all stakeholders,
partners, and shareholders which have given trust and
support to PT Jaya Pari Steel Tbk. in achieving their best
performance.

Surabaya, 25 April 2013


Untuk dan Atas Nama Dewan Komisaris
On behalf of the Board of Commissioners

GWIE GUNAWAN
Komisaris Utama
President Commissioner

LAPORAN MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORT

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

LAPORAN MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORT

Laporan direksi
the board of directors
report
Para Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang
Terhormat,

Dear Shareholders and the Board of Commissioners,

PT Jaya Pari Steel Tbk. telah berbisnis selama lebih


dari tiga dekade dengan perjalanan yang diwarnai
dengan prestasi dan ditempa dengan pengalaman untuk
terus berkembang dengan mengalami pasang surut
usaha akibat berbagai faktor. Dengan berbagai kondisi
perekonomian dunia yang serba tidak pasti, Perusahaan
masih dapat bertahan eksis sampai saat ini dan dapat
melalui berbagai kondisi dengan baik.

PT Jaya Pari Steel Tbk. has been doing business for


over three decades, marked by its achievement to grow
continuously, also experience business ups and downs
due to a few factors. With uncertainty global economic,
the Company still able to exist and get through it well.

Bayangan krisis utang di negara-negara Uni Eropa dan


belum pulihnya perekonomian Amerika Serikat sejak
krisis keuangan tahun 2008 yang lalu masih mempunyai
dampak pada sektor industri baja. Akibatnya terjadi
persaingan yang ketat antar produsen barang sejenis
di banyak negara khususnya Cina yang memberikan
insentif pajak ekspor yang kemudian sangat agresif
masuk ke pasar plat baja di Indonesia yang merupakan
100% pasar bagi produk plat baja PT Jaya Pari Steel Tbk.

Debt crisis overshadowed in European Countries and


United States economic crises since 2008 still affected
steel industry sector. As a result, intense competition
occurs between manufacturers of similar products in
many countries especially China which gave incentive
export tax and agressively involved in steel market in
Indonesia where 100% belongs to market place of PT
Jaya Pari Steel Tbk.

Dengan kondisi yang demikian, kinerja Perusahaan


sepanjang tahun 2012 mengalami penurunan yang
cukup signifikan dibanding tahun 2011. Pendapatan
dari penjualan turun dari Rp641,4 miliar di tahun 2011
menjadi Rp461,1 miliar pada tahun ini. Volume penjualan
juga mengalami penurunan dari 45.383 ton di tahun
2011 menjadi 35.769 ton di tahun 2012. Penurunan ini
mencapai sekitar 40% dari kapasitas produksi terpasang
sebesar 70.000 ton bahan baku slab atau 60.000 ton
barang jadi plat per tahun.

Due to that condition, the Companys performance during


2012 is significantly decreased compared to 2011. Sales
revenue down from Rp641.4 billion in 2011 to Rp461.1
billion this year. Sales volume is also down from 45,383
tons in 2011 to 35,769 tons in 2012. The decrease is
approximately around 40% of installed production
capacity of 70,000 tons of slab raw materials or 60,000
tons of plate of finished goods per year.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

ANNUAL REPORT
2012

LAPORAN MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORT

SEPANJANG TAHUN 2012 YANG PENUH


TANTANGAN, DIREKSI TELAH MELAKUKAN
BERBAGAI INISIATIF DAN LANGKAH-LANGKAH
STRATEGIS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
PERUSAHAAN DI SEGALA BIDANG.
THROUGHOUT THIS CHALLENGING YEAR OF 2012, THE
BOARD OF DIRECTORS HAS CONDUCTED VARIOUS
INITIATIVES AND STRATEGIC ACTIONS TO IMPROVE THE
COMPANY PERFORMANCE IN ALL ASPECTS.

10

Sepanjang tahun 2012 yang penuh tantangan, Direksi


telah melakukan berbagai inisiatif dan langkah-langkah
strategis untuk meningkatkan kinerja Perusahaan di
segala bidang. Kami mengakui, beberapa parameter
kinerja Perusahaan mungkin masih ada yang belum
memenuhi harapan para stakeholders. Namun kami
percaya akan mampu mengatasi hambatan dan
meningkatkan kinerja untuk memperoleh hasil yang
lebih maksimal kedepannya.

Throughout this challenging year 2012, the Board of


Directors has conducted various initiatives and strategic
actions to improve our performance in all aspects. We
recognize, the Companys improvement still has not met
the expectation of stakeholders. But we believe we will be
able to overcome the obstacles and improve performance
to achieve maximum result further.

Sejumlah faktor eksternal lain terkait dengan Kebijakan


Pemerintah seperti naiknya tarif listrik, perpajakan atau
retribusi adalah hal-hal yang harus kami siasati agar
kinerja Perusahaan tidak menurun.

A number of external factors such as government policies


related to the electricity fares, taxes or retributions are
the things we have to manage in order to preventing
decrease of the Companys performance.

Sebagai salah satu produsen plat baja terpercaya dan


berpengalaman di Indonesia, Perusahaan senantiasa
berupaya menerapkan standar praktik Tata Kelola
Perusahaan yang baik dengan mengedepankan
transparansi, akuntabilitas, serta tanggung jawab
dalam setiap aspek operasional Perusahaan. Kami
juga memperkuat landasan bagi pertumbuhan sebagai
komitmen kami dalam membentuk Perusahaan yang
berkelanjutan.

As one of the trusted and experienced steel plate


companies in Indonesia, the Company continues
to apply the standard practice of Good Corporate
Governance by promoting transparency, accountability,
and responsibility in every aspect of the Companys
operations. We also strengthen our foundation to grow
as our commitment to establish a sustainable company.

Hubungan yang baik dengan distributor, supplier bahan


baku, end user juga akan tetap dipelihara agar hasilnya
dapat lebih baik dan bermanfaat untuk masing-masing
pihak.

Good relation with distributors, raw material suppliers,


and end users will also be maintained, thus the result is
better and beneficial for each party.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

LAPORAN MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORT

Kepedulian dan langkah nyata terhadap kelestarian


lingkungan hidup di sekitar daerah operasional
Perusahaan telah mendapatkan apresiasi yang baik.
Hal ini dibuktikan dengan dipertahankannya peringkat
PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup)
Biru selama dua tahun berturut-turut dari Kementerian
Lingkungan Hidup Republik Indonesia seperti tahun
sebelumnya.

Going concern in doing a real step towards environmental


sustainability around the Companys operation has
gained a good appreciation. The Company successfully
maintained PROPER (Corporate Performance Rating
Program in Environmental Management) Blue category
organized by the Ministry of Environment Republic
Indonesia two years in a row.

Pada tahun 2012 ini tidak terdapat perubahan susunan


anggota Direksi ataupun perubahan pada struktur
organisasi Perusahaan.

In 2012 there were no change membership of the Board


of Directors or the Companys organizational structure.

Akhir kata, atas nama Direksi, saya sebagai Direktur


Utama Perusahaan ingin menyampaikan penghargaan
kami yang sedalam-dalamnya kepada Dewan Komisaris
dan Pemegang Saham atas kepercayaan dan dukungan
yang telah bekerja keras sepanjang tahun 2012. Tak
lupa kami juga ingin berterima kasih sedalam-dalamnya
kepada karyawan, stakeholders/pemangku kepentingan,
rekan bisnis, dan tentunya konsumen kami. Di masa
mendatang, kami percaya PT Jaya Pari Steel Tbk. akan
terus tumbuh dengan komitmen untuk melakukan yang
terbaik.

Finally, on behalf of the Board of Directors, I as President


Director of the Company wish to express our most
profound appreciation to the Board of Commissioners
and the shareholders for their trust and support given to
use throughout 2012. We also would like to extend our
gratefulness to all employees, stakeholders, business
partners, and of course our customers. In the future, we
believe PT Jaya Pari Steel Tbk. will continue to grow with
commitment to do the best.

Surabaya, 25 April 2013


Untuk dan Atas Nama Direksi
for and on behalf of the Board of Directors

GWIE GUNADI GUNAWAN


Direktur Utama
President Director

PT JAYA PARI STEEL Tbk

11

ANNUAL REPORT
2012

INFORMASI PERUSAHAAN
CORPORATE INFORMATION

Informasi Perusahaan
Corporate Information

PABRIK PT JAYA PARI STEEL Tbk.


PT JAYA PARI STEEL Tbk. FACTORY

DATA KORPORASI
CORPORATE DATA
Nama Perusahaan | Companys Name

PT JAYA PARI STEEL Tbk.


Alamat | Address

Jl. Margomulyo No. 4


Tandes Surabaya 60186
Jawa Timur Indonesia
Lokasi | Location

Surabaya, Jawa Timur

12

pembentukan perusahaan

Company Establishment

PT Jaya Pari Steel Tbk. (Perusahaan) didirikan dalam


rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam
Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12
tahun 1970 berdasarkan akta No.46 tanggal 18 Juli 1973
dari Eddy Wijaya, SH., notaris di Surabaya. Akta Pendirian
ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni
1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524.

PT Jaya Pari Steel Tbk. was established on Law of


Domestic Capital Investment No. 6 year 1968 juncto
Law No. 12 year 1970 based on deed No. 46 dated July
18, 1973 from Eddy Wijaya, SH., notary in Surabaya. The
Minister of Justice of the Republic of Indonesia amended
the deed in its Decision Letter No. YA.5/246/15 dated
June 2, 1976 and published in State Gazette No. 55 dated
July 9, 1976, Supplement No. 524.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

INFORMASI PERUSAHAAN
CORPORATE INFORMATION

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa


kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 29 dan
30 tanggal 23 Juni 2009 dari Untung Damosoewirjo, SH.,
notaris di Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan
Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan
Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.
AHU-57886.AH.01-02. Tahun 2009 tanggal 26 November
2009.

Company Articles of Association has been amended


several times, the latest amendments by notarial
deed No. 29 and 30 dated June 23, 2009 of Untung
Damosoewirjo, SH., notary in Jakarta, concerning the
adjustment to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited
Liabilities. The Minister of Justice and Human Rights of
the Republic of Indonesia amended deed of amendment
in its Decision Letter No. AHU-57886.AH.01-02. Year
2009 dated November 26, 2009.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan,


akta perubahan tersebut masih dalam proses untuk
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Kantor pusat dan Pabrik Perusahaan berdomisili di
Jalan Margomulyo no. 4 Surabaya.

As of the date of the financial report issued, the deed of


amendment is still in process to be published in State
Gazette of the Republic of Indonesia. The Company
Headquarters and Plant are located at Jalan Margomulyo
no. 4 Surabaya.

Pihak berelasi

related parties

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk.


PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. adalah perusahaan
yang bergerak di bidang industri penggilingan plat baja
canai panas (hot rolled steel plate). Didirikan di Surabaya
pada tahun 1989, GDS mulai berproduksi sejak akhir
tahun 1991 dengan pangsa pasar utama ekspor sebesar
70%. Saat ini GDS merupakan salah satu perusahaan
penggilingan plat baja terkemuka di Asia Tenggara.
Adapun sebagian personil pengurus Perusahaan sama
dengan pengurus PT Jaya Pari Steel Tbk.

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk.


PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. is a company engaged
in milling industry hot rolled steel plate. Founded in
Surabaya in 1989, GDS started its production since
late 1991 with the main market share is 70% export.
Currently, the GDS is one of the leading steel plate mills
companies in Southern Asia. As part of management
personnel of the Company equal to the management of
PT Jaya Pari Steel Tbk.

PT Surya Steel
PT Surya Steel merupakan Perusahaan yang 3 dari 5
pemegang sahamnya adalah Direksi PT Jaya Pari Steel
Tbk. PT Surya Steel memproduksi besi beton polos
berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm.

PT Surya Steel
PT Surya Steel is the Company of which the 3 of 5
Shareholders are Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk. PT
Surya Steel produces round bars start from 6mm up to
12mm.

PT Betonjaya Manunggal Tbk.


PT Betonjaya Manunggal Tbk. adalah perusahaan yang
memproduksi besi beton polos berukuran mulai 6 mm
sampai dengan 12 mm dengan total kapasitas terpasang
sebesar 30.000 ton beton per tahun. Hingga saat ini
Perusahaan fokus menggarap pasar domestik terutama
Jawa Timur yang memberikan kontribusi penjualan
sebesar 70%, disusul pasar DKI Jakarta sebesar 15%.
Sisanya terbagi-bagi di kawasan Jawa Barat, Bali,
Kalimantan, dan Sulawesi. Komisaris Utama dan Direktur
Utama PT Betonjaya Manunggal Tbk. juga menjabat
sebagai anggota direksi PT Jaya Pari Steel Tbk.

PT Betonjaya Manunggal Tbk.


PT Betonjaya Manunggal Tbk. is a company that produces
a round bar product ranging from 6 mm to 12 mm with
a total installed capacity of 30,000 tons of round bars
per year. Currently the Company is focused on domestic
market especially in East Java which contributed 70%
of sales, followed by Jakartas market by 15%. The rest
are divided in the region of West Java, Bali, Kalimantan,
and Sulawesi. President Commissioner and President
Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk. currently are
members of the Board of Directors of PT Jaya Pari Steel
Tbk.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

13

ANNUAL REPORT
2012

PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE

Profil Perusahaan
Company Profile

PROSES PEMOTONGAN SLAB


SLAB CUTTING PROCESS

14

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE

JPS MEMILIKI KAPASITAS PRODUKSI TERPASANG


SEBESAR 70.000 TON BAHAN BAKU SLAB ATAU
60.000 TON BARANG JADI PER TAHUN.
JPS ANNUALLY INSTALLED PRODUCTION CAPACITY OF 70,000
TON OF SLAB RAW MATERIAL OR 60,000 TONS OF FINISHED
PLATE, JPS IS CONFIDENT THAT IT WILL BE ABLE TO SELL QUALITY
PLATE PER YEAR.
tentang perusahaan

cOMPANY IN BRIEF

PT Jaya Pari Steel Tbk. (JPS) didirikan pada tahun 1973


dan beroperasi secara komersial pada tahun 1976
dengan bidang usaha pemotongan hot rolled coil untuk
kemudian dijadikan plat. Seiring berkembangnya usaha,
sejak tahun 1982 JPS mulai memproduksi plat baja canai
panas (hot rolled steel plate). JPS dikenal sebagai salah
satu produsen plat baja swasta pertama di Indonesia.

Established in 1973, PT Jaya Pari Steel Tbk. (JPS) started


its commercial operation focusing on the business of hot
rolled coil cutting for plate in 1976. In line with improving
business, JPS produces hot rolled steel plate since 1982.
Moreover, JPS is known as one of the first private steel
plate producers in Indonesia.

JPS hingga saat ini fokus menggarap pasar domestik


saja melalui para distributornya di Jakarta dan Surabaya
dan kemudian didistribusikan ke berbagai daerah di
Indonesia. JPS memiliki kapasitas produksi terpasang
sebesar 70.000 ton bahan baku slab atau 60.000 ton
barang jadi per tahun.

JPS focuses on domestic market. The products are


distributed by the distributors at Jakarta and Surabaya
and then distributed to various regions in Indonesia. JPS
annually installed production capacity of 70,000 tons of
slab raw materials or 60,000 tons of finished plate per
year.

Komitmen JPS untuk memproduksi dan memasarkan


produk baja berkualitas yang bertujuan untuk kepuasan
pelanggan. JPS menjalin kerja sama dengan PT Gunawan
Dianjaya Steel, Tbk. untuk pengadaan bahan baku slab
agar mendapatkan harga yang lebih baik dan efisien.

JPS is committed to produce and distribute high quality


steel products to meet customer satisfaction. JPS
cooperates with PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. in the
procurement of slab raw materials to earn more efficient
price.

bidang usaha

Line of business

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi
industri plat baja melalui proses rerolling dengan mesin
berteknologi 3 high rolling mill.

In accordance with article 3 of the Companys Articles of


Association, the scope of its activities through rerolling
process with 3 high rolling mill machine technology.

Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada


tahun 1976 dengan pemotongan plat dari hot rolled
coil yang kemudian membangun rerolling mill yang
memproduksi plat baja sejak tahun 1982. Hasil produksi
Perusahaan 100% dipasarkan di dalam negeri.

The Company started commercial operations in 1976


with plate cutting from hot rolled coil and built rerolling
mill which produced steel plate since 1982. The whole
production market is 100% domestic.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

15

PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE

ANNUAL REPORT
2012

ORGANIZATION STRUCTURE

sTRUKTUR ORGANISASI

RAPAT UMUM
PEMEGANG SAHAM

General Meeting of Shareholders

DIREKTUR UTAMA

President Director
Gwie Gunadi Gunawan

SEKRETARIS PERUSAHAAN

AUDIT INTERNAL

Corporate Secretary

Internal Audit

Yurnalis Ilyas

Herman Prajudi

Hadi Sutjipto

DIREKTUR PRODUKSI

DIREKTUR KEUANGAN

DIREKTUR URUSAN UMUM

Marketing Director

Production Director

Finance Director

General Affairs Director

Gwie Gunadi Gunawan

Gwie Gunato Gunawan

Yurnalis Ilyas

Hadi Sutjipto

DIREKTUR PEMASARAN

Manager Penjualan

Manager Pemeliharaan

Manager Keuangan

Manager Personalia &

Sales Manager

Maintenance Manager

Finance Manager

Urusan Umum

Diana C Senduk

Nutriadi

Lanny

Personnel & General


Affairs Manager

Manager Produksi

Manager Akuntansi

Production Manager

Accounting Manager

Purnomo Dudianto

Moch. Ainur Rofiq

Manager Gudang

Warehouse Manager
Moch. Toha

Manager PPC & QC

PPC & QC Manager


Suminto

16

PT JAYA PARI STEEL Tbk

Erniel Susanto

PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE

LAPORAN TAHUNAN
2012

VISI

Menjadi Perusahaan terkemuka


di Indonesia dalam bidang
industri plat baja

VISION

To be leading Company in steel plate


manufacturing industry in Indonesia

MISI

MISSION

Menjadi Perusahaan yang terpercaya, menyediakan


produk bermutu tinggi dan pelayanan terbaik untuk
memenuhi kepuasan pelanggan yang total.

Ingin selalu diingat sebagai perusahaan terbaik di


bidangnya dengan memberikan keuntungan bagi
pemegang saham dan kesempatan bagi karyawan
untuk mengembangkan dirinya.

Mengandalkan diri pada pengembangan sumber


daya manusia, manajemen yang konservatif dan
pemeliharaan iklim kerja sama antar seluruh
stakeholder untuk mencapai tujuan Perusahaan.

To be a trusted Company, providing high quality


products and best services to meet customers
satisfaction.
To be recognized as the best Company in its
field by providing benefits to the shareholders
and
opportunities
for
its
employees
development.
Relies on human resource development, conservative
management and maintaining teamwork climate
between stakeholder to achieve the Company goals.

strategi bisnis

business strategy

Mempertahankan pangsa pasar domestik yang ada


dengan memelihara hubungan kerja sama yang baik
dengan para distributor dan supplier bahan baku untuk
kelancaran supply bahan baku.

The Company maintained existing domestic market share


by establishing mutual relationship with distributors and
suppliers to support adequate supply of raw materials.

peristiwa penting 2012

2012 SIGNIFICANT events

Tidak ada peristiwa penting yang dialami Perseroan


sepanjang tahun 2012. Perseroan hanya fokus pada
peningkatan dan pemanfaatan kapasitas mesin yang
ada.

There was no significant event throughout 2012. The


Company focused on the improvement and utilization of
existing machines.

Pada tahun 2012 Perseroan berhasil mempertahankan


sertifikat PROPER Biru dari Kementerian Negara
Lingkungan Hidup RI sebagai bentuk kepedulian dan
kepatuhan Perseroan pada peraturan dan perundangundangan yang ada.

In 2012 the The Company successfully maintained


PROPER Blue certificate from the Indonesias Ministry
of Environment for the awareness and compliance with
prevailing law and regulations.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

17

ANNUAL REPORT
2012

PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE

profil dewan komisaris

the board of commissioners profile

Gwie Gunawan
Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 3 Februari
1943. Pendiri Perusahaan.

Drs. Syaefullah, Ak.


Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Lahir di Lasem, 29 Agustus
1958. Menjabat Komisaris Independen dan Ketua Komite
Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi. Berkarir
sebagai konsultan Manajemen dan Akuntansi (sejak
1986).

Gwie Gunawan
President Commissioner
Indonesian citizen. Born in Surabaya, February 3, 1943.
Founder of the Company.

18

PT JAYA PARI STEEL Tbk

Drs. Syaefullah, Ak.


Independent Commissoner
Indonesian citizen. Born in Lasem, August 29 1958. He
has been Independent Commissioner and Chairman of
Audit Committee since 2001. Graduated from Faculty
of Economics Gadjah Mada University majoring in
Accounting. Since 1985 his career as a consultant
Management and Accounting.

LAPORAN TAHUNAN
2012

PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE

profil direksi

the board of directors profile

Gwie Gunadi Gunawan


Direktur Utama
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 10
September 1964. Menjabat Direktur Utama Perusahaan
sejak 2000. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi,
jurusan Manajemen, Universitas Surabaya (1989).
Jabatan lainnya saat ini adalah Direktur PT Gunawan
Dianjaya Steel Tbk. (sejak 2000). Yang bersangkutan
juga menjabat Direktur Utama PT Betonjaya Manunggal
Tbk. (1992-sekarang), Wakil Direktur Utama PT Gunawan
Dianjaya Steel Tbk. (1989-1992), Direktur Keuangan
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (1986-1989), dan Kepala
Bagian Keuangan PT Jaya Pari Steel Tbk. (1986-1989)

Gwie Gunato Gunawan


Direktur
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 13 Desember
1969. Menjabat Direktur PT Jaya Pari Steel Tbk. sejak
2000. Pendidikan terakhir Stamford Colleges, Singapura
(1990). Saat ini juga menjabat Direktur Ekspor Impor
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (sejak 1992) dan
Komisaris Utama PT Betonjaya Manunggal Tbk. sejak
2001. Sebelumnya, menjabat Direktur PT Betonjaya
Manunggal Tbk. (1998-2001).

Gwie Gunadi Gunawan


President Director
Indonesian citizen. Born in Surabaya, September 10,
1964. He has been President Director since 2000.
Graduated from Faculty of Economics, majoring in
Management, University of Surabaya (1989). He is
concurrently Director of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk.
(since 2000). He is also Managing Director of PT Betonjaya
Manunggal Tbk. (1992-now), Deputy President Director
of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (1989-1992), Director
of Finance Steel Tbk. (1986-1989), and Chief Financial
Officer of PT Jaya Pari Steel Tbk. (1986-1989).

Gwie Gunato Gunawan


DIrector
Indonesian citizen. Born in Surabaya, December
13, 1969. He has been Director of PT Jaya Pari Steel
Tbk. since 2000. Graduated from Stamford Colleges,
Singapore (1990). He is concurrently Director of Export Import PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (since 1992) and
President Commissioner of PT Betonjaya Manunggal Tbk.
since 2001. Previously, he was Director of PT Betonjaya
Manunggal Tbk. (1998-2001).

PT JAYA PARI STEEL Tbk

19

ANNUAL REPORT
2012

PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE

Drs. Yurnalis Ilyas, Ak


Direktur/Sekretaris Perusahaan
Warga Negara Indonesia. Lahir di Bukittinggi, 19 Juli
1957. Menjabat Direktur Perusahaan sejak 1993.
Pendidikan terakhir Universitas Airlangga Surabaya
jurusan Akuntansi. Sebelumnya berkarir sebagai
Staf Profesional Departement Management Services
SGV Utomo (1983 1986), dan Manajer Akuntansi
Perusahaan (1986 1992).

Drs. Yurnalis Ilyas, Ak.


Director/Corporate Secretary
Indonesian citizen. Born in Bukittinggi, July 19, 1957.
He has been Director since 1993. Earned a degree
in Accounting from Airlangga University Surabaya.
Previous career as Professional Staff of the Department
of Management Services SGV Utomo (1983 - 1986), and
Accounting Manager (1986-1992).

20

PT JAYA PARI STEEL Tbk

Drs. Hadi Sutjipto


Direktur/Sekretaris Perusahaan
Warga Negara Indonesia. Lahir di Pati, 27 Desember
1957. Menjabat Direktur Perusahaan sejak tahun
2000. Pendidikan terakhir, Fakultas Ekonomi, jurusan
Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sebelumnya berkarir sebagai karyawan PT Bank Niaga
Tbk. mulai dari Account Officer, Branch Manager dan
posisi terakhir Area II Branch Banking Head (1983
-1995), dan Manajer Cabang Bank PDFCI Tbk., Surabaya
(1995 1999).

Drs. Hadi Sutjipto


Director/Corporate Secretary
Indonesian citizen. Born in Pati, December 27, 1957.
He has been Director since 2000. Earned a degree in
Management from Faculty of Economics, Gadjah Mada
University, Yogyakarta. He started his career in PT Bank
Niaga Tbk. as Account Officer, Branch Manager and last
position as Branch Banking Head of Area II (1983 -1995),
and Branch Manager of Bank PDFCI Tbk., Surabaya
(1995-1999).

PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE

LAPORAN TAHUNAN
2012

Motivasi secara berkesinambungan juga


terus diberikan untuk meningkatkan
kinerja dan mempertahankan pegawai yang
berkinerja unggul. Pengembangan SDM ini
diimplementasikan secara komprehensif,
sistematis, dan terukur.
Continuous
motivation
improves
performance
and maintaining the superior human resources.
Human resource development implemented in a
comprehensive, systematic and measurable way.
sumber daya manusia

HUMAN RESOUrCES

Perusahaan senantiasa melakukan berbagai inisiatif


untuk menjaga dan membekali kemampuan internal
Sumber Daya Manusia (SDM) karena SDM merupakan
aset penting bagi Perusahaan dan membantu
keberhasilan Perusahaan dalam menjalankan bisnis.

The Company always initiates to maintain and equip its


internal with capable Human Resources (HR) which is a
very important factor in determining Companys success
in continuing business.

Motivasi secara berkesinambungan juga terus diberikan


untuk meningkatkan kinerja dan mempertahankan
pegawai yang berkinerja unggul. Pengembangan SDM
ini diimplementasikan secara komprehensif, sistematis,
dan terukur.

Continuous motivation improves performance and


maintaining the superior human resources. Human
resource development implemented in a comprehensive,
systematic and measurable way.

Perusahaan menjunjung tinggi prinsip kewajaran dalam


mengelola SDM dengan memberikan kesempatan yang
setara kepada pekerja dalam mengembangkan karir dan
melaksanakan tugasnya secara profesional. Sebagai
bentuk komitmen Perusahaan dalam pengembangan
SDM, pada tahun 2012 Perusahaan mengadakan
beberapa pelatihan dan seminar, antara lain;
Pelatihan Konservasi Energi
Pelatihan Lingkungan
Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

The Companys respect principles of fairness in managing


human resources by providing equal opportunities
to workers in developing career and do their job
professionally. As a commitment in human resources
development, in 2012 the Company has convened series
of trainings and seminars include:


Komposisi Karyawan

Composition Of Employees

Pendidikan

Kantor | Office
2012

Energy Conservation Training


Environmental Training
Training of Occupational Health and Safety (K3)

Produksi | Production

2011

2012

2011

Education
Bachelor

18

18

Sarjana Muda

SMU

195

197

Senior High School Graduate

SMP

33

33

Junior High School Graduate

SD

20

20

Elementary School Graduate

27

27

251

253

Total

Sarjana

Jumlah

Diploma

PT JAYA PARI STEEL Tbk

21

informasi kepada pemegang saham


information for shareholders

ANNUAL REPORT
2012

Informasi Kepada Pemegang


Saham
Information for Shareholders
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM | COMPOSITION OF SHAREHOLDERS
Pemegang Saham
Stakeholders

Jabatan
Position

International Magnificent Fortune Ltd.

2012

2011

Jumlah Saham
Total Share

% Kepemilikan
% Owner

Jumlah Saham
Total Share

% Kepemilikan
% Owner

267.767.500

35,7

267.767.500

35,70

Vihara Limited

245.390.000

32,7

245.390.000

32,72

Gwie Gunawan

Komisaris Utama
President Commissioner
Direktur Utama
President Director

116.500.000

15,5

116.500.000

15,53

10.000

0,00

10.000

0,00

120.332.500

16,0

120.332.500

16,04

750.000.000

100,00

750.000.000

100,00

Gwie Gunadi Gunawan


Masyarakat lainnya < 5%
Public < 5%

Total

32,7%
Vihara Limited

16,0%

35,7%

Masyarakat lainnya
Public

International Magnificent Fortune Ltd.

15,5%
Gwie Gunawan

SKEMA Kepemilikan SAHAM | share ownership scheme


Shareholder
John Matthew Ashwood

Shareholder
Brian Whiteman
Robinson McKinstry

50%

50%
Shareholder
Meriton International Limited
100%
100%
Company
International Magnificent
Fortune Limited
35,70%

PT JAYA PARI STEEL Tbk.

22

PT JAYA PARI STEEL Tbk

Shareholder
John Matthew Ashwood

Shareholder
Brian Whiteman
Robinson McKinstry

50%

50%
Shareholder
Marston International Limited
100%
100%
Company
Vihara Limited

32,72%

PT JAYA PARI STEEL Tbk.

LAPORAN TAHUNAN
2012

informasi kepada pemegang saham


information for shareholders

kronologi pencatatan saham

SHARE LISTING CHRONOLOGY

Pada tanggal 16 Juni 1989, PT Jaya Pari Steel Tbk.


memperoleh ijin untuk menawarkan saham kepada
masyarakat dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
dalam suratnya No. SI-035/SHM/MK.10/1989 untuk
menawarkan 3.360.000 saham. Pada tanggal 4 Agustus
1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

On June, 16, 1989, PT Jaya Pari Steel Tbk. obtaines


approval from the Minister of Finance Republic of
Indonesia in his Letter No. SI-035/SHM/MK.10/1989,
concerning the offering of its 3,360,000 shares to the
public. On August 4, 1989, the shares were listed in
Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh


saham PT Jaya Pari Steel Tbk. sejumlah 750.000.000
saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2012 and 2011 all of the Companys


750,000,000 shares were listed in the Indonesian Stock
Exchange.

penghargaan dan sertifikasi

awards and certifications

Penghargaan dan sertifikasi yang didapatkan PT Jaya


Pari Steel Tbk. merupakan pencapaian keberhasilan
akan kualitas, inovasi, produktivitas dan penerapan
keselamatan kerja yang diberikan oleh lembaga
internasional maupun dari media nasional.

PT Jaya Pari Steel Tbk. had successfully awarded awards


and certifications for quality, innovation, productivity
and safety from international institutions and national
medias.

Sertifikat :
ISO 9001 : 2008
Sertifikasi Produk Plat Baja dari Biro Klasifikasi
Indonesia
Sertifikasi Produk Plat Baja dari Lloyds Register of
Shipping
Factory Production Control Certificate to BC 1 :
2008 dari Bureau Veritas

Certificates:
ISO 9001 : 2008
Steel Plate Product Certificate from Classification
Bureau of Indonesia.
Steel Plate Product Certificate from Lloyds Register
of Shipping.
Factory Production Control Certificate to BC 1 :
2008 from Bureau Veritas.

Penghargaan :
Best Listed Companies 2009 Sektor Industri Logam
dan Kabel dari Majalah Investor
Best Public Companies Based on Eva Concept fot its
Success and Achievement of Eva with Asset under
Rp1 trillion Category dari majalah SWA
Penghargaan dalam proper Kementrian LH-RI
dengan kategori biru.

Award:
Best Listed Companies 2009 of Metal and Cable
Industry Category from Investor Magazine.
Best Public Companies Based on Eva Concept for its
Success and Achievement of Eva with Asset under
Rp1 trillion Category from SWA magazine.
Proper certificate Blue Category from Ministry of
Environmental RI.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

23

ANNUAL REPORT
2012

analisa dan pembahasan manajemen


MANAGEMENT discussion and analysis

Analisa dan Pembahasan


Manajemen
Management Discussion and Analysis

PENGANGKUTAN PLATE
PLATE SHIPMENT

24

kondisi umum dan prospek usaha

general condition and business prospects

Publikasi independen memberitakan bahwa pasar


Industri baja (total long product dan flat product) di
Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan meningkat
sekitar 7% dari 10,25 juta ton pada tahun 2012 menjadi
10,97 juta ton. Namun, harga baja dunia (khususnya
baja gulung canai panas) di akhir 2012 turun ke level
US$ 570-590 per ton dari posisi akhir tahun 2011 sebesar
US$ 690-720 per ton. Penurunan harga baja dunia
ini dapat mempengaruhi nilai pasar baja di Indonesia
pada tahun 2013, begitu juga pengaruh ketidakpastian
kondisi perekonomian dunia saat ini. Tetapi peningkatan
konsumsi baja di Indonesia diprediksi akan tetap
tumbuh seiring dengan meningkatnya investasi di
sektor manufaktur, otomotif, dan proyek infrastruktur
pemerintah.

Independent publication reported that steel market


(total long product and flat product) in Indonesia
estimated will rise around 7% from 10.25 million tons
in 2012 to 10.97 million tons in 2013. However, world
steel price (especially hot rolled coils) in the end of 2012
down to level US$ 570-590 per ton compared to the
same time in 2011 which is US$ 690-720 per ton. This
situation may affect the steel value in Indonesia 2013, as
well as current uncertainty of world economy. But steel
consumption in Indonesia predictably continues to grow
along with investment in manufacturing, automotive,
and governments infrastructure projects.

Untuk itu Perusahaan dituntut untuk membentuk strategi


dengan memelihara tingkat persediaan bahan baku yang
optimal dengan waktu pengiriman pesanan pelanggan
yang tepat waktu. Manajemen juga meyakini bahwa
Perusahaan masih memiliki sumber daya yang memadai
dalam menjalankan setiap kegiatan operasional saat ini
hingga masa mendatang (going concern).

Therefore, the Company required to make strategies


to maintain the optimal raw material inventory with
excellent delivery schedule. Management believes that
the Company has competent human resource to operate
any operational activities from now until later in the
future (going concern).

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

analisa dan pembahasan manajemen


management discussion and analysis

PERUSAHAAN DITUNTUT UNTUK MEMBENTUK


STRATEGI DENGAN MEMELIHARA TINGKAT
PERSEDIAAN BAHAN BAKU YANG OPTIMAL DENGAN
WAKTU PENGIRIMAN PESANAN PELANGGAN YANG
TEPAT WAKTU.
THE COMPANY REQUIRED TO MAKE STRATEGIES TO MAINTAIN
THE OPTIMAL RAW MATERIAL INVENTORY WITH EXCELLENT
DELIVERY SCHEDULE.
TARGET YANG INGIN DICAPAI PERUSAHAAN

THE COMPANY TARGET

Perusahaan menetapkan target penjualan untuk tahun


2013 senilai Rp460 miliar dengan target laba bersih
Rp12 miliar.

Company set a sales target for 2013 amounted to Rp460


billion with net income Rp12 billion.

Tinjauan operasional

operational review

Produksi
Perusahaan hanya menghasilkan 1 (satu) jenis produk
(plat baja canai panas) yang tidak memiliki karakteristik
yang berbeda dalam proses produksi, golongan
pelanggan, dan pendistribusian produk. Oleh karena
itu Perusahaan hanya memiliki satu segmen usaha.
Jumlah hasil produksi pada tahun 2012 sebesar 35.769
ton, turun jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang
sebesar 46.001 ton.

Production
The Company solely produces hot rolled steel plate which
has no difference characteristics in production process,
customer classification and product distribution. Thus,
the Company has only one business segment. Total
production in 2012 was 35,769 tons, down if compared
to 46,001 tons in 2011.

Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton bahan
baku slab atau 60.000 ton barang jadi plat per tahun.
Sementara hasil produksi plat tahun 2012 mencapai
35.769 ton atau 60% dari kapasitas produksi.

Production Capacity
Installed production capacity totaled 70,000 tons of
slab or 60,000 tons of plate per year. Meanwhile, plate
production in 2012 reached 35,769 tons or 60% of
production capacity.

Profitabilitas
Laba setelah pajak tahun 2012 sebesar Rp9,7 miliar atau
2,10% dari penjualan bersih tahun 2012, sedangkan
pada tahun 2011 sebesar Rp37,7 miliar atau 5,88%
dari penjualan bersih tahun 2011. Laba setelah pajak
tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 75,68%
dibandingkan dengan tahun 2011.

Profitability
Profit after tax in 2012 amounted to Rp9.7 billion or
2.10% of net sales in 2012, while in 2011 amounted to
Rp37.7 billion or 5.88% of net sales in 2011. Profit after
tax in 2012 decreased by 75.68% compared to 2011.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

25

ANNUAL REPORT
2012

26

analisa dan pembahasaN manajemen


MANAGEMENT discussion and analysis

Tinjauan keuangan

financial review

Penjualan Bersih
Penjualan mengalami penurunan yaitu dari 45.383 ton
plat pada tahun 2011 menjadi 34.614 ton plat pada
tahun 2012 dan juga penurunan rata-rata harga jual
plat sebesar 4%. Kontribusi terbesar terhadap total
penjualan menurut segmen geografis adalah Jawa Timur
(Rp283,709 miliar) DKI Jakarta (Rp174,522 miliar), Jawa
Tengah (Rp2,886 miliar). Target pasar dari hasil produk
plat baja Perusahaan adalah 100% pasar domestik.

Net Sales
Net sales indicated decresed from 45,383 tons of plate in
2011 to 34,614 tons of plate in 2012. Also, the average
sales price decreased by 4%. The largest contributor of
total sales by region is East Java (Rp283.709 billion) DKI
Jakarta (Rp174.522 billion) and Central Java (Rp2.886
billion). The target market of the Companys steel plate
product is 100% domestic market.

Arus Kas
Pada tahun 2012, kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas operasi Perseroan adalah sebesar Rp10,3 miliar,
sedangkan di tahun 2011 adalah sebesar Rp36,8 miliar.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi selama
tahun 2011 mencapai Rp35,5 miliar, sedangkan pada
tahun 2012 hanya sebesar Rp102 juta. Pada tahun 2012
Perseroan mencairkan dana dari investasi deposito dan
untuk pembelian bahan baku. Secara keseluruhan, arus
kas Perseroan selama tahun 2012 dinilai cukup untuk
mendanai kegiatan operasional Perusahaan.

Cash Flow
In 2012, net cash used in operating activities of the
Company is Rp10.3 billion, while in the year 2011
amounted to Rp36.8 billion. Net cash provided by
investment activities during 2011 reached Rp35.5 billion,
while in 2012 only Rp102 million. In 2012 the Company
withdrawed funds from deposits and for purchasing of
raw materials. Overall, the Companys cash flows for
the year 2012 were considered sufficient to fund the
Companys operations.

Aset Lancar
Aset lancar menurun sebesar 13,3% dari Rp305,0
miliar pada tahun 2011 menjadi Rp264,4 miliar pada
tahun 2012. Penurunan aset lancar tersebut terutama
disebabkan oleh turunnya kas dan setara kas, piutang
usaha dan persediaan.

Current Assets
Current asset decreased by 13.3% from Rp305.0 billion
in 2011 to Rp264.4 billion in 2012. The decrease is
mainly due to decrease in cash and cash equivalents,
trade receivables and inventory.

Aset Tidak Lancar


Aset tidak lancar meningkat sebesar 1,1% dari Rp132,8
miliar pada tahun 2011 menjadi Rp134,2 miliar pada
tahun 2012. Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh
naiknya investasi pada entitas asosiasi.

Non-Current Assets
Non-current asset increased by 1.1% from Rp132.8
billion in 2011 to Rp134.2 billion in 2012. The increase is
mainly due to increase investment in associated entities.

Jumlah Aset
Pada tahun 2012, jumlah aset menurun sebesar 8,9%
dari Rp437,8 miliar pada tahun 2011 menjadi sebesar
Rp398,6 miliar pada tahun 2012. Penurunan ini terutama
dipengaruhi oleh turunnya kas dan setara kas, piutang
usaha dan persediaan.

Total Assets
In 2011, total asset decreased by 8.9% from Rp437.8
billion in 2011 to Rp398.6 billion in 2012. The decrease is
mainly due to the decrease in cash and cash equivalent,
account receivable and inventory.

Liabilitas Jangka Pendek


Liabilitas jangka pendek menurun sebesar 56,3% dari
Rp90,1 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp39,4 miliar
pada tahun 2012. Penurunan liabilitas jangka pendek
dipicu oleh turunnya hutang usaha akibat pembelian
bahan baku.

Current Liabilities
Current liabilities decreased by 56.3% from Rp90.1
billion in 2011 to Rp39.4 billion in 2012. This decrease is
mainly due to decrease of current liability from material
purchasing.

Liabilitas Jangka Panjang


Liabilitas jangka panjang meningkat dari Rp9,9 miliar
pada tahun 2011 menjadi Rp11,7 miliar pada tahun 2012.
Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya liabilitas
imbalan kerja.

Non-Current Liabilities
Non-current liabilities increased from Rp9.9 billion in
2011 to Rp11.7 billion in 2012. The increase is mainly
due to increase obligation for post-employment benefits.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

analisa dan pembahasan manajemen


management discussion and analysis

Jumlah Liabilitas
Jumlah liabilitas menurun dari Rp100 miliar pada tahun
2011 menjadi Rp51 miliar pada tahun 2012.

Total Liabilities
Total liabilities decreased from Rp100 billion in 2011 to
Rp51 billion in 2012.

Ekuitas
Jumlah ekuitas meningkat dari Rp337,8 miliar pada
tahun 2011 menjadi Rp347,5 miliar pada tahun 2012.

Equity
Total equity increased from Rp337.8 billion in 2011 to
Rp347.5 billion in 2012.

Beban Pokok Penjualan


Beban pokok penjualan Perusahaan pada tahun
2011 adalah Rp584,5 miliar sedangkan pada tahun
2012 sebesar Rp435,3 miliar turun sebesar Rp149,2
miliar atau 25,5% sedangkan penjualan mengalami
penurunan sebesar 28%, hal ini disebabkan karena
penurunan harga bahan baku lebih cepat dibandingkan
dengan waktu kedatangan bahan baku dengan waktu
pemesanan sehingga manajemen mengambil keputusan
untuk melakukan penjualan dengan margin yang tipis.

Cost Of Goods Sold


Companys cost of goods sold in 2011 was Rp584.5 billion
while in 2012Rp435.3 billion down to Rp149.2 billion or
25.5%, while sales decreased by 28%, this was due to a
decrease in raw material prices faster than the time raw
materials the arrival compared with time of booking so
that management took the decision in doing the sale
with a thin margin.

Beban Usaha
Beban usaha mengalami kenaikan dari Rp17,4 miliar
pada tahun 2011 menjadi Rp18,6 Miliar pada tahun
2012. Peningkatan ini dikarenakan oleh naiknya beban
umum dan administrasi yaitu naiknya gaji dan imbalan
kerja.

Operating Expenses
Operating expenses increased from Rp17.4 billion in
2011 to Rp18.6 billion in 2012. The increase is mainly
due to increase general and administrative expenses for
salary increasing and employment benefits.

Jumlah Laba Komprehensif


Jumlah laba komprehensif untuk tahun 2011 berjumlah
Rp37,7 miliar sedangkan tahun 2012 mencapai Rp9,7
miliar. Hal ini sangat dipengaruhi oleh Penurunan laba
bersih ini disebabkan dengan turunnya volume penjualan
dan turunnya rata-rata harga jual plat sebesar 4%.

Total Comprehensive Income


Total comprehensive income for 2011 amounted to
Rp37.7 billion, while in 2012 reached Rp9.7 billion. It is
heavily influenced by the decrease in net income with
lower sales volume and the average plate selling price
fall by 4%.

Pendapatan Komprehensif Lain


Rugi komprehensif lain bersih di tahun 2011 berjumlah
Rp1,3 juta sedangkan laba komprehensif lain bersih
tahun 2012 mencapai Rp79,6 juta. Pendapatan
komprehensif lain ini merupakan laba dan rugi yang
belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual dan
bagian laba/rugi dari entitas asosiasi selama periode
tersebut.

Other Comprehensive Income


Other comprehensive losses in 2011 amounted to Rp1.3
million, while other comprehensive income in 2012
reached Rp79.6 million. Other comprehensive income
is unrealized income and loss on securities available for
sale and the share of profit/loss of associate companies
during that period.

STRUKTUR PERMODALAN DAN KEBIJAKAN


MANAJEMEN ATAS STRUKTUR PERMODALAN

CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY


ON CAPITAL STRUCTURE

Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal


dari ekuitas dan utang usaha dari pemasok. Tidak
terdapat pinjaman lain yang dilakukan oleh Perusahaan
untuk memperkuat struktur permodalan.

The Companys capital structure entirely from equity and


suppliers credit. There are no other loans made by the
Company to strengthen its capital structure.

periode pelunasan piutang usaha

SETTLEMENT PERIOD OF TRADE RECEIVABLES

Periode pelunasan piutang usaha tahun 2012 adalah


145 hari atau lebih lambat 64 hari dibandingkan dengan
tahun 2011 yaitu 81 hari. Hal ini berarti manajemen
Perusahaan kurang berhasil dalam melakukan
penagihan piutang usaha secara tepat waktu.

Settlement period of trade receivables in 2012 was 145


days or 64 days later than 81 days in 2011. This means
that the Company management was less successful in
collecting trade accounts receivable timely.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

27

ANNUAL REPORT
2012

28

analisa dan pembahasan manajemen


MANAGEMENT discussion and analysis

KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG

DEBTS repayment capacity

Jumlah liabilitas dibandingkan dengan jumlah aset


mengalami penurunan sebesar 10,03% dari 22,85%
pada tahun 2011 menjadi 12,82% pada tahun 2012.
Sementara jumlah liabilitas dibandingkan dengan
jumlah ekuitas menurun 14,9% dari 29,6% pada tahun
2011 menjadi 14,7% pada tahun 2012.

Total liabilities to total assets down by 10.03% from


22.85% in 2011 to 12.82% in 2012. While total liabilities
compared to total equity down by 14.9% from 29.6% in
2011 to 14.7% in 2012.

IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL

PLEDGING FOR INVESTMENT OF CAPITAL GOODS

Perusahaan tidak memiliki ikatan material investasi


barang modal terutama yang berkaitan dengan
pinjaman dari lembaga keuangan bank maupun nonbank, sehingga tidak ada barang modal yang dijadikan
jaminan/ikatan.

The Company has no material pledging capital


investments which primarily related to loans from bank
or non-bank financial institutions, thus there is no
capital goods used as collateral/bond.

PERBANDINGAN ANTARA TARGET PADA AWAL


TAHUN BUKU DENGAN HASIL YANG DICAPAI

comparison between the target in the


beginning of fiscal year and achievement

Proyeksi penjualan Perusahaan sesuai dengan public


expose pada tanggal 26 Juni 2012 sebesar Rp500 miliar
dan laba setelah pajak pada tahun 2012 sebesar Rp20
miliar, sedangkan realisasi yang diperoleh penjualan
sebesar Rp461,1 miliar atau kurang 7,8% sedangkan
realisasi laba setelah pajak sebesar Rp9,7 miliar. Hal ini
disebabkan adanya penurunan volume penjualan dan
turunnya rata-rata harga jual plat sebesar 4%.

Target of sales in accordance with the Companys public


expose on June 26, 2012 amounting to Rp500 billion
and profit after tax in 2012 of Rp20 billion, while the
realization of sales Rp461.1 billion or approximately
7.8%, while the realization of profit after tax of Rp9.7
billion. This is due to a decrease in sales volume and a
fall in plate average selling price by 4%.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI


SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

material information and acts


that occured after the date of the
accountants report

Perusahaan tidak memiliki informasi dan fakta material


yang terjadi setelah tanggal Laporan Akuntan.

The Company does not have the information and material


facts occurring after the date of Accountants report.

ANALISA KEJADIAN LUAR BIASA

ANALYSIS OF EXTRAORDINARY EVENT

Sepanjang tahun 2012 tidak terdapat kejadian luar biasa.

An extraordinary event did not record throughout 2012.

STRATEGI PEMASARAN DAN PANGSA PASAR

MARKETING STRATEGY AND MARKET SHARE

Fokus pemasaran Perusahaan sampai saat ini masih


ditujukan untuk pasar dalam negeri. Namun tidak
menutup kemungkinan Perusahaan akan melebarkan
sayapnya dan mengisi pasar ekspor jika ada permintaan
dengan harga yang sesuai.

The Companys market is currently focused on domestic


market. However, there is also possibility in export market
depending on favorable demand and favorable price.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

analisa dan pembahasan manajemen


management discussion and analysis

KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH DIVIDEN PER


SAHAM

DIVIDEND POLICY AND AMOUNT OF CASH


DIVIDENDS PER SHARE

Jika didasarkan pada Prospektus, Perusahaan


merencanakan untuk membayar dividen 2 kali setahun
yaitu dividen interim dan dividen final.

Based on a prospectus, the Company plans to pay


dividend 2 times a year which are an interim dividend and
a final dividend.

Namun dalam penentuan besarnya dividen dikaitkan


dengan tingkat laba Perusahaan selama tahun buku
bersangkutan, tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk
menentukan alternatif lain sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan.

However, determining amount of dividends is associated


with the Companys income during relevant year book,
without any disposition from General Meeting to
determine the other alternatives based on the Companys
Article of Association.

ANALISA KOMPONEN SUBSTANSIAL UNTUK


MENGETAHUI HASIL USAHA

SUBSTANTIAL ANALYSIS TO ASSESS


OPERATIONAL RESULT

Penjualan bersih tahun 2012 sebesar Rp461,1 miliar


mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya,
dan perolehan laba bersih sebesar Rp9,7 miliar juga
mengalami penurunan. Penurunan penjualan tersebut
terutama karena turunnya volume penjualan hasil
produksi Perusahaan dan turunnya rata-rata harga
jualnya sebesar 4%.

Net sales in 2012 for Rp461.1 billion decreased compared


to a year before, and the net income also decreased of
Rp9.7 billion. The sales decrease was primarily due
to a lower volume of sales production and decrease of
average selling price 4%.

DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP HASIL


OPERASIONAL

PRICE CHANGES IMPACT ON RESULT OF


OPERATIONS

Sepanjang tahun 2012 tidak ada perubahan harga yang


signifikan yang berdampak terhadap hasil operasional
Perusahaan.

There was no significant price change impact that


affected the Companys operation in 2012.

PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL


NERACA

SUBSEQUENTS EVENTS

Tidak ada peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal


neraca.

There were no subsequent events after the balance sheet


date.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL


PENAWARAN UMUM

UTILIZATION OF NET PROCEEDS FROM THE


INITIAL PUBLIC OFFERING

Dana hasil penawaran umum perdana telah terserap


sesuai dengan rencana.

Total funds from initial public offering all absorbed.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP


LAPORAN KEUANGAN

CHANGE IN LAW AND REGULATION that


affected financial statement

Selama tahun 2012 tidak terdapat peraturan perundangundangan yang berpengaruh terhadap laporan
keuangan.

There is no new law and regulation that affect the


financial statements throughout 2012.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

29

ANNUAL REPORT
2012

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

PROSES TEST PLAT DI LABORATORIUM


PLATE TEST IN LABORATORIUM

30

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan


berkomitmen untuk memenuhi aspek-aspek
Good Corporate Governance (GCG) sesuai
dengan standar sehingga dapat mendukung
tujuan Perusahaan baik pertumbuhan
usaha, profitabilitas, nilai tambah untuk
seluruh pemangku kepentingan, serta
meningkatkan keberlangsungan usaha
jangka panjang dan membangun bisnis yang
sehat.
in doing business, the Company is committed to
fulfilling aspects of Good Corporate Governance (GCG)
in accordance with the standards so it supports the
Companys business growth, profitability, value added
services to all stakeholders, and improve business
continuity and build long term healthy business.

prinsip tata kelola perusahaan yang baik

good corporate governance principles

Manajemen Perusahaan menyakini bahwa penerapan


prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance GCG) bertujuan untuk
meningkatkan kinerja Perusahaan. Penerapan GCG pada
sebuah perusahaan akan berpengaruh pada tercapainya
keberhasilan perusahaan menerapkan kebijakan
strategis dalam menjalankan praktik-praktik bisnisnya.

The Companys management believed that application of


Good Corporate Governance (GCG) principles purposed
to improve the performance of the Company. GCG
implementation in a company will affect the companys
achievement of in implementing strategic policies in
running its business practices.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

31

ANNUAL REPORT
2012

32

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Dalam
menjalankan
usahanya,
Perusahaan
berkomitmen untuk memenuhi aspek-aspek Good
Corporate Governance (GCG) sesuai dengan standar
sehingga dapat mendukung tujuan Perusahaan baik
pertumbuhan usaha, profitabilitas, nilai tambah untuk
seluruh pemangku kepentingan, serta meningkatkan
keberlangsungan usaha jangka panjang dan membangun
bisnis yang sehat.

In doing business, the Company is committed to


fulfilling aspects of Good Corporate Governance (GCG)
in accordance with the standards so it supports the
Companys business growth, profitability, value added
services to all stakeholders, and improve business
continuity and build long term healthy business.

Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007


tentang Perseroan Terbatas, struktur organisasi
Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Masing-masing
memiliki kewajiban dan tanggung jawabnya masingmasing dalam menjalankan tugasnya. Komunikasi
antara manajemen dan seluruh karyawan yang efektif
juga berperan penting dalam peningkatan kinerja
Perusahaan secara keseluruhan.

In accordance with the Law No. 40 of 2007 on Limited


Liability Companies, the organizational structure
of the Company consists of the General Meeting of
Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and
the Board of Directors. Each has its obligations and
responsibilities in carrying out their respective duties.
Communication between management and employees
also play an effective role in improving performance of
the Company overall.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

General meeting of shareholders

RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan


pada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang
ditentukan dalam Undang-Undang atau anggaran dasar
Perusahaan, RUPS terdiri dari RUPS tahunan dan RUPS
lainnya, RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka
waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku
berakhir.

GMS has the authority that is not given to the Board of


Directors or Board of Commissioners, within the specific
limits in the Act or the Articles of Association of the
Company, GMS consists Annual GMS and other GMS, the
Annual GMS should be held within a period not later than
6 (six) months after the financial report ended.

kode etik PERUSAHAAN

code of conduct

Dalam pengembangan GCG, Perusahaan telah


merumuskan berbagai kebijakan yang menyangkut etika
Perusahaan. Setiap aturan dan kebijakan yang dijalankan
Perusahaan selalu mengacu pada undang-undang yang
berlaku seperti UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas dan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003.

In term of GCG Implementation, the Company has


formulated a number of policies dealing with the
corporate ethics. Any rules and policies of the Company
applicable Laws No.40 year 2007 regarding Limited
Company and Laws of Employment No. 13 year 2003.

PELAPORAN PELANGGARAN

WHISTLEBLOWING MECHANISM

Pelaporan pelanggaran dapat dilakukan oleh pemegang


saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per
sepuluh) bagian dari seluruh saham dengan hak
suara, pihak lain yang mempunyai perjanjian dengan
Perusahaan dan Kejaksaan untuk kepentingan umum.

Whistleblowing Mechanism can be done by shareholders


representing at least 1/10 (one tenth) of the total shares
with voting, other parties who have agreements with the
Company and the Attorney for the public interest.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS

Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan


secara umum atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaan dan memberikan nasihat kepada DIreksi
atas pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh
Direksi. Beberapa tugas yang telah dilaksanakan Dewan
Komisaris selain melakukan pengawasan terhadap
ketaatan Perusahaan terhadap perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia, Dewan Komisaris juga
melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan
dan hal-hal strategis lainnya, namun tidak bersifat
eksekusi. Secara umum, Dewan Komisaris memastikan
penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik di semua
tingkatan organisasi, serta telah melakukan telaah dan
menyetujui atas Laporan Tahunan Perusahaan ini untuk
di terbitkan.

The Board of Commissioners duty is to control generally


or specifically in accordance with the Articles of
Association of the Company and provide advice to the
Directors about management conducted by the Board of
Directors. Some of the duties that have been implemented
by the Board of Commissioners other than the Companys
obedience with legislation that applied in Indonesia, the
Board also conducts oversight of management policies
and other strategic matters, but not executional. In
general, the Board of Commissioners shall ensure the
implementation of Good Corporate Governance in all
levels of the organization, and conducted review and
approve the Companys Annual Report to be published.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris


Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam melaksanakan
tugas sebagai perwujudan akuntabilitas pengawasan
atas pengelolaan Perusahaan dalam rangka pelaksanaan
prinsip-prinsip GCG.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi
hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan
pengurusan, termasuk pengawasan terhadap
pelaksanaan rencana jangka panjang Perusahaan,
rencana kerja, anggaran dasar, dan keputusan
RUPS.
2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Direksi dan pengawasan
atas kebijaksanaan Direksi terhadap kebijakan
pengurusan Perusahaan serta memberikan nasihat
kepada Direksi.
3. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan
Nominasi, atau komite lainnya jika dianggap perlu.

Duties and Responsibility of the Board Of Commissioners


The Board of Commissioners is responsible to the GMS
in doing their duties as a manifestation of corporate
accountability for the management implementation of
the Good Corporate Governance principles.

Duties and responsibilities of the Board of Commissioners


include the followings:
1. To supervise the administration of management
policy, including the supervision of implementation
the Companys Long Term Plan, Work Plan, the
Articles of Association, and the decision of the GMS.
2.

To supervise the implementation of Directors duties


and responsibilities and supervise discretion of
the Board of Directors on policy management and
provide advice to the Board of Directors.

Mengadakan rapat Dewan Komisaris untuk


membahas temuan Komite Audit sebelum
disampaikan ke Direksi dan mengadakan rapat
dengan Direksi untuk membahas dan menyampaikan
temuan-temuan Komite Audit.
Memberhentikan sementara Direksi dalam suatu
Rapat Komisaris apabila Direksi dalam menjalankan
tugas dan wewenangnya telah melanggar Anggaran
Dasar dan Perundang-undangan yang berlaku.

To establish Audit Committee, Remuneration and


Nomination Committee, and other the Companys
ability.
4. To convene the Board of Commissioners meeting to
discuss on findings by the Audit Committee before
being conveyed to the Board of Directors, and to
conduct meeting with Directors to discuss and
convey findings by the Audit Committee.
5. To temporarily dismiss of Board of Directors in
the Board of Commissioners meeting if Board of
Directors has violated the Articles of Association
and prevailing laws and regulation.

Pelaksanaan Rapat
Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat
internal sebulan sekali atau sesuai kebutuhan. Dewan
Komisaris juga mengadakan rapat koordinasi dengan
Direksi secara berkala tentang kinerja Perusahaan
secara menyeluruh

Meetings of the Board of Commissioners


Board of Commissioners held an internal meeting
regularly once a month or any time if necessary. The
Board of Commissioners also held a coordination
meeting with the Board of Directors periodically to
review the performance of the Company overall.

4.

5.

3.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

33

ANNUAL REPORT
2012

34

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi


Rapat Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan
sekurang-kurangnya setiap satu bulan sekali atau
bilamana dianggap perlu. Rapat tersebut adalah sebagai
bentuk koordinasi sebagai upaya membahas laporanlaporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan,
catatan dan nasihat yang dituangkan dalam risalah
rapat.

Board of Commissioners and Directors Joint Meeting


Commissioner and Directors joint meeting organized
at least once a month or whenever it necessary. It was
a coordination meeting in order to discuss the Board of
Directors periodic reports and to provide inputs, notes
and advice as outlined in the minutes of the meeting.

Rapat Komisaris dan Direksi dapat juga dilaksanakan


atas keinginan Direksi bila dianggap perlu untuk
segera mendapatkan tanggapan ataupun persetujuan
komisaris. Sepanjang tahun 2012, Rapat Gabungan telah
dilaksanakan sebanyak 6 kali dengan tingkat kehadiran
100%.

The Board of Commissioners and Directors meeting may


also be initiated by the Board of Directors, whenever the
Directors require an immediate feedback or approval
from the Commissioners. During the year 2012, the Joint
Meeting has been held 6 times with 100% attendance.

Susunan Anggota Komisaris


Gwie Gunawan (Komisaris Utama)
Drs. Syaefullah, Ak. (Komisaris Independen)

Board of Commissioner Structure


Gwie Gunawan (President Commissioner)
Drs. Syaefullah, Ak. (Independent Commissioner)

Komisaris Independen
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris
yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau Pemegang
Saham atau hubungan lainnya dengan Perusahaan
yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak
independen. Sehingga Komisaris Independen dapat
memberikan pandangan objektif untuk mengevaluasi
kinerja manajemen dan memainkan peranan penting
dimana kepentingan manajemen, Perusahaan dan
Pemegang Saham dapat bertentangan. Dalam
menjalankan tugasnya Komisaris Independen dibantu
oleh Komite Audit sekaligus sebagai pihak independen
yang melakukan pengawasan atas kinerja Direksi dalam
menjalankan kebijakannya.

Independent Commissioner
Independent Commissioner are members of the Board
of Commissioners who do not have the financial,
management, ownership and/or family relationship
with other Board members and/or the Shareholders
or the other relationship with the Company that could
affect their ability to act independently. Therefore,
Independent Commissioner provides an objective view to
evaluate the management performance and play as role
key in term of conflict of interest among management,
the Company and shareholders. In performing its
duties, the Independent Commissioner is assisted by
the Audit Committee as an independent party who shall
supervise the performance of the Board of Directors in
implementing its policy.

direksi

BOARD OF DIRECTORS

Direksi adalah organ Perusahaan yang bertugas dan


bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengelolaan Perusahaan serta melaksanakan GCG pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Masingmasing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas
dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian
tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas
oleh masing-masing Direksi tetap merupakan tanggung
jawab bersama.

Board of Directors is a company organ that in charge and


collectively responsible for the Companys management
and to implement Good Corporate Governance at all levels
of the organization. Each member of Directors performs
duties and makes decisions in accordance with the tasks
and authorities. However, the implementations of tasks
by each Director remain as a collective responsibility.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi


Dalam melaksanakan tugas, Direksi Perusahaan
bertanggung jawab kepada RUPS sebagai perwujudan
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Direksi terlibat
dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan
operasional sesuai yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Duties and Responsibilities of Directors


In carrying out the duties Board of Directors is responsible
to the GMS as implementation of the principles of GCG.
Directors are involved in decision making related to the
operations specified in the appropriate statuses and
applicable regulations.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tugas dan tanggung jawab Direksi antara lain:


1. Melakukan pengelolaan Perusahaan sesuai dengan
kewenangan dan tanggung jawabnya sesuai
Anggaran Dasar, Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
2. Menyiapkan rencana jangka panjang Perusahaan,
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan
perubahannya serta menyampaikannya kepada
Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk
mendapat pengesahan RUPS.
3. Menetapkan struktur organisasi yang lengkap
dengan rincian tugas di setiap divisi.
4. Menciptakan sistem pengendalian internal,
manajemen risiko, menjamin terselenggaranya
fungsi Audit Internal Perusahaan dalam setiap
tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan
divisi Pengawasan Internal sesuai dengan kebijakan
atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris.
5. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran
Dasar dan yang ditetapkan RUPS berdasarkan
peraturan perundang-undangan.

Duties and responsibility of Directors include:


1. Conduct the management of the Company
accordance with the authority and responsibilities
according to the Statuses, Regulations of applicable
legistation and the principles of GCG.
2. Prepare the Companys long-term plans, Work
Plan and Articles of Association, as amended, and
present it to the Board of Commissioners and the
Shareholders to have approval by the GMS.

Pembagian Tugas Direksi diantaranya adalah sebagai


berikut :

Duties of Board of Directors are as follows:

Direktur Utama
Direktur Utama merupakan pengelola langsung atas
seluruh kegiatan Perusahaan dan memiliki wewenang
memimpin kegiatan operasional Perusahaan secara
keseluruhan serta melakukan koordinasi terhadap
fungsi-fungsi lini dibawahnya.

President Director
President Director is directly responsible for managing
all activities of the Company and has the authority to
lead overall the Companys operation as well as the
coordinator of line functions below.

Direktur Keuangan
Direktur Keuangan mengelola unit kegiatan yang
meliputi perencanaan dan pengendalian atas sumber
dan penggunaan dana serta melakukan koordinasi
terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.

Director of Finance
The Director of Finance manages unit activities include
planning and controlling the sources and uses of funds
as well as the coordinator of line functions below.

Direktur Produksi
Direktur Produksi mengelola unit kegiatan yang meliputi
aspek perencanaan dan pengendalian terhadap hasil
produksi Perusahaan, serta melakukan koordinasi
terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.

Director of Production
The Director of Production manages unit activities
including planning and control aspects of the Companys
production, as well as the coordinator of line functions
below.

Direktur Pemasaran
Sebagai pengelola unit kegiatan di bidang bisnis,
marketing dan semua aspek perdagangan yang dilakukan
oleh Perusahaan, serta melakukan koordinasi terhadap
fungsi-fungsi lini dibawahnya.

Director of Marketing
The Diretor of Marketing manages all activities in
business field, marketing and all trading aspects
conducted by the Company, as well as the coordinator of
line functions below.

Direktur Umum dan Administrasi


Direktur Umum dan Administrasi mengelola unit
kegiatan yang meliputi perencanaan dan pengendalian
atas sumber daya manusia dan legalitas Perusahaan,
serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini
dibawahnya.

Director of General and Administrative


The Director of General and Administrative manages all
unit activities include human resources planning and
controlling and also the legality of the Company, as well
as the coordinator of line functions below.

Establish a complete organizational structure with


details tasks in each division.
4. Create internal control system, risk management,
ensure the implementation of the Companys internal
audit functions within each level of management
and follow up the findings of the Internal Audit
Division in accordance with the policies or directions
given by the Board of Commissioners.
5. Conduct other obligations in accordance with the
provisions of the Articles of Association and GMS
based on regulation.
3.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

35

ANNUAL REPORT
2012

36

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi


Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menerima
imbalan jasa dalam bentuk gaji, tunjangan dan fasilitas.
Jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris
dan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang
Saham. Besaran remunerasi ditetapkan dengan
memperhatikan besaran pendapatan tahun-tahun
sebelumnya, beban tugas dan tanggung jawab, serta
disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada
industri sejenis. Remunerasi yang diterima oleh Dewan
Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2012
sebesar Rp5,6 miliar, sedangkan tahun 2011 sebesar
Rp4,9 miliar.

Procedures for Determining Remuneration of the Board


of Commissioner and the Board of Directors
Board of Commissioners and Board of Directors receive
payment services in salaries, allowances and facilities.
Amount of remuneration received by the Board of
Commissioners and Board of Directors are decided by
the General Meeting of Shareholders. The remuneration
determined by the amount of revenue in previous years,
level of duties and responsibilities, as well as adapted to
the level of executive remuneration in similar industries.
Remuneration received by the Board of Commissioners
and Board of Directors of the Company in 2012 amounted
to Rp5.6 billion, while in 2011 amounted to Rp4.9 billion.

Pelaksanaan Rapat
Rapat Direksi dilakukan setiap waktu apabila diperlukan,
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan atau di luar
jadwal yang telah ditentukan. Rapat Direksi dianggap
sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat
apabila lebih dari (satu per dua) bagian dari jumlah
anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. Rapat
Direksi yang dilakukan secara internal maupun rapat
koordinasi bersama Dewan Komisaris selama tahun
2012 diselenggarakan sebanyak 12 kali.

Meeting of the Board of Directors


Board of Directors meeting can be held any time if
necessary, according to appointed schedule or outside
appointed schedule. Board of Directors meeting is valid
if more than (one and a half) of the total members of
Board of Directors attend or represented at the meeting.
During 2012, internal meeting the Board of Directors and
joint meeting with the Board of Commissioners is held
12 times.

Program Pelatihan Direksi


Selama tahun 2012, Direksi telah mengikuti pelatihanpelatihan untuk peningkatan kompetensi diantaranya,
sosialisasi peraturan baru mengenai sistem pelaporan
Bank Indonesia, sistem pelaporan Bursa Efek Indonesia,
Peraturan mengenai Perpajakan, dan sosialisasi
terhadap peraturan OJK (ex. Bapepam & LK).

Training for the Board of Directors


During the year 2012, the Board of Directors has attended
training to increase the competency including: new laws
and regulations regarding the reporting system of Bank
Indonesia, Indonesia Stock Exchange reporting system,
Taxation Regulations, and the socialization of the OJK
rules (ex. Bapepam-LK).

Susunan Anggota Direksi


Gwie Gunadi Gunawan (Direktur Utama)
Gwie Gunato Gunawan (Direktur)
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. (Direktur/Sekretaris
Perusahaan I)
Drs. Hadi Sutjipto (Direktur/Sekretaris Perusahaan II)

Composition of Directors
Gwie Gunadi Gunawan (President Director)
Gwie Gunato Gunawan (Director)
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. (Director/Corporate Secretary I)
Drs. Hadi Sutjipto (Director/Corporate Secretary II)

komite audit

AUDIT COMMITTEE

Komite Audit adalah sebuah komite yang dibentuk oleh


Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan BapepamLK dan Bursa Efek Indonesia. Fungsi utama Komite
Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan pengawasan terutama terhadap:
Integritas dan mutu laporan keuangan yang
dipublikasikan
Efektifitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal
maupun internal
Penerapan pengelolaan risiko
Ketaatan terhadap perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku

The Audit Committee is a committee established by


the Board of Commissioners according to Bapepam-LK
regulations and Indonesia Stock Exchange. The main
functions of the Audit Committee is to assist the Board of
Commissioners in carrying out the supervision for:
Integrity and quality of published financial
statements
The effectiveness of the audit by external and
internal auditors
Application of risk management
Ensure the obedience of applicable laws and
regulations.

Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen


dengan anggota yang terdiri dari satu orang Komisaris

The Audit Committee is chaired by an independent


commissioner with members consisting of one

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Independen dan dua Pihak Independen yang memiliki


keahlian dalam bidang keuangan dan perbankan.

Independent Commissioner and two Independent Parties


who has expertise in finance and banking.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit


Komite Audit bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan
Perusahaan, melakukan monitoring dan mengevaluasi
proses pelaksanaan audit oleh Audit Internal dan Audit
Eksternal.

Duties and Responsibilities of Audit Committee


The Audit Committee is responsible for supervising the
financial reporting processes in the Company, as well
as monitoring and evaluating the audit performed by
internal and external auditors.

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit antara lain:


1. Melakukan telaah atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan Perusahaan, seperti: laporan
keuangan, proyeksi keuangan, dan informasi
keuangan lainnya.
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan audit oleh auditor
eksternal, termasuk menelaah independensi
dan obyektifitas Audit Eksternal serta menelaah
kecukupan pemeriksaan yang dilakukan auditor
eksternal.
4. Menelaah persiapan RUPS khususnya agenda
dan materi RUPS serta telaah atas kepatuhan
Perusahaan terhadap peraturan di pasar modal dan
peraturan lainnya.

Duties and responsibilities of Audit Committee include:


1. Reviewing the financial information to be disclosed
by the Company, i.e financial statements, financial
projections, and other financial information.

Independensi Komite Audit


Agar memenuhi syarat independensi sesuai dengan
peraturan yang berlaku, Komite Audit yang dimiliki
Perusahaan tidak memiliki saham di Perusahaan baik
langsung maupun tidak langsung.

The Audit Committee Independency


To remain independency according to applicable
regulations, the Audit Committee of the Company does
not own shares in the Company directly or indirectly.

Pelaksanaan Rapat
Selama tahun 2012 Komite Audit melakukan rapat
sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Setelah
melakukan rapat, Komite Audit membuat laporan dan
disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komisaris
Independen sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan
hasil laporan dari Komite Audit, Dewan Komisaris akan
memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi
sehubungan dengan peningkatan aspek operasional dan
korporasi Perusahaan.

Meeting of Audit Committee


Throughout 2012, the Audit Committee convened 12 times
of Audit Committees Meetings with 100% of attendance.
Afterward, through the Independent Commissioner as
Chairman of the Audit Committee, the Committe submits
the reports to the Board of Commissioners, Based on
Audit Committee reports, the Board of Commissioners
will give recommendation and input to the Board of
Directors regarding to the improvement in the Companys
operational and corporation.

Profil Anggota Komite Audit


Drs. Syaefullah, Ak.
Ketua Komite Audit
Lahir di Lasem 29 Agustus 1958. Menjabat
Komisaris Independen merangkap Ketua Komite
Audit Perusahaan sejak 2001. Pendidikan terakhir
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Gadjah Mada. Sejak tahun 1985 berkarir sebagai
konsultas manajemen dan akuntansi, dengan dasar
penunjukkan sebagai Ketua Komite Audit adalah
surat pengangkatan per tanggal 26 Desember 2001.

Audit Committee Member Profile


Drs. Syaefullah, Ak.
Audit Committee Chairman
Born in Lasem, August 29, 1958. He is concurrently
Independent Commissioner and Chairman of Audit
Committee since 2001. Graduated from Faculty
of Economics, majoring in Accounting, Gadjah
Mada University. Since 1985 serves as a consultant
Management and Accounting, basic appointment
is Chairman of the Audit Committee appointment
letter dated December 26, 2001.

2.

Reviewing the Companys compliance with rules and


regulations related to the Companys business.

Reviewing the audit performed by the external


auditor, including reviewing the independency and
objectivity of the external auditor, and the adequacy
of the examination conducted by the external
auditor.
4. Reviewing the preparation of GMS, particularly
agenda and the material, and to review the
Companys compliance with the regulations on
capital markets and other regulators.
3.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

37

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

ANNUAL REPORT
2012

38

Drs. Agus Mulyono, Msi.


Anggota Komite Audit
Lahir di Tegal, Jawa Tengah 11 Agustus 1959.
Menjabat anggota Komite Audit sejak 2001.
Pendidikan terakhir S2 Fakultas Ekonomi Universitas
Airlangga, dengan dasar penunjukkan sebagai
Anggota Komite Audit adalah surat pengangkatan
per tanggal 26 Desember 2001.

Drs. Mujiyanto, Ak.


Anggota Komite Audit
Lahir di Lumajang 5 Juli 1967. Menjabat anggota
Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir
Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga dengan
dasar penunjukkan sebagai Anggota Komite
Audit adalah surat pengangkatan per tanggal 26
Desember 2001.

Drs. Agus Mulyono, Msi.


Member of Audit Committee
Born in Tegal, Central Java, August 11, 1959. He has
been member of the Audit Committee since 2001.
Earned a Master Degree from Faculty of Economics,
University of Airlangga, basic appointment is
Chairman of the Audit Committee appointment
letter dated December 26, 2001.

Drs. Mujiyanto, Ak.


Member of Audit Committee
Born in Lumajang, July 5, 1967. He has been
a member of the Audit Committee since 2001.
Graduated from Faculty of Economics, University of
Airlangga, basic appointment based on Chairman
of the Audit Committee appointment letter dated
December 26, 2001.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

CORPORATE SECRETARY

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas fungsifungsi yang terdiri dari Kesekretariatan Perusahaan,
Aspek Legal, Kepatuhan dan Manajemen Risiko dengan
merencanakan, mengkoordinasikan, serta mengawasi
seluruh kegiatan-kegiatan tersebut dalam mendukung
strategi dan kegiatan operasional Perusahaan agar dapat
berjalan lancar, aman, efektif, dan efisien sesuai dengan
visi dan misi Perusahaan.

The Corporate Secretary responsible include secretarial


function, consisting of Corporate secretarial Legal
Aspect, Compliance and Risk Management, planning,
coordinating and monitoring all these activities in order
to support the Companys strategy and operations to be
run well securely, effectively, and efficiently, according
to the Companys vision and mission.

Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris


Perusahaan bertanggung jawab secara langsung
kepada Direktur Utama dan bertanggung jawab dalam
menangani hubungan dengan publik dan pihak-pihak
internal serta menangani data Perusahaan.

In the Companys organizational structure, Corporate


Secretary is directly responsible to the President
Directors, handling relation with public and internal
stakeholders as well as handling the Companys datas.

Melalui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan


publik, Sekretaris Perusahaan turut menjaga citra
Perusahaan dan mewakili Direksi dalam setiap kegiatan
komunikasi eksternal, khususnya dengan pihak regulator,
investor, komunitas pasar modal dan para pemangku
kepentingan lainnya. Pada tahun 2012, posisi Sekretaris
Perusahaan dijabat oleh Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. Dan
Drs. Hadi Sutjipto dengan dasar penunjukkan sebagai
Sekretaris Perusahaan adalah surat pengangkatan per
tanggal 26 Desember 2001.

Through various activities related to public, corporate


secretary maintained the Companys image and represent
the Board of Directors in any external communication
activities, especially with the regulators, investors, capital
market community and other Stakeholders. In 2011, the
Corporate Secretary position held by Drs. Yurnalis Ilyas,
Ak. and Drs. Hadi Sutjipto, with basic appointment is
based on Chairman of the Audit Committee appointment
letter dated December 26, 2001.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

INTERNAL CONTROL SYSTEM

Penerapan Sistem Pengendalian Internal (SPI) oleh


Perusahaan bertujuan untuk memberikan keyakinan
bahwa Perusahaan memiliki catatan keuangan dalam
penyusunan laporan keuangan, penggunaan aset
sesuai dengan peruntukkannya dan kepatuhan terhadap
ketentuan yang berlaku. Direksi menerapkan SPI melalui
penerapan kebijakan dan prosedur Perusahaan secara
konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi
yang berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha
Perusahaan dan manajemen risiko, rencana strategis,

The implementation of internal control system has been


conducted by the Company to provide assurance that
the Company has the financial records in preparation
of financial statements, the use of assets in accordance
with its purposes and compliance with the applicable
regulations. The Board of Directors implements internal
control system through the implementation of the
Companys policy and procedure consistently and meet
the applicable regulatory compliance related to the
Companys business activities and risk management,

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta


kebijakan akuntansi yang memadai.

strategic plan, division of duties, delegation of authority


as well as the appropriate accounting policy.

SPI berperan serta dalam perumusan rencana jangka


panjang Perusahaan, kajian atas prosedur dan proses
bisnis, kajian atas sistem informasi, dan memberikan
saran atas permasalahan baik dari suatu hasil audit
maupun di luar audit.

Internal Control System also took part in the formulation


of the Companys long term plans, the review of
procedures and business processes, the review of
information system, and the provision of advices on
certain issues arising either from audit results or from
non-audit-related results.

Audit Internal
Audit Internal berperan memastikan dan memberikan
konsultasi yang independen dan objektif bagi manajemen
sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan
memperbaiki operasional bisnis Perusahaan.

Internal Audit
Internal Audit gives assurance and consultation
independently and objectively for management to
encourage the creation of added value and improve the
operations of the Companys business.

Divisi Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala Divisi


yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama
atas persetujuan Dewan Komisaris, serta bertanggung
jawab langsung kepada Direksi. Pertanggung jawaban
disampaikan secara berkala dalam bentuk laporan yang
disampaikan kepada Direksi serta melalui Komite Audit
kepada Dewan Komisaris.

Internal Audit Division is headed by a chief who is


appointed and dismissed by the President Director with
the approval of the Board of Commissioners, and directly
responsible to the Board of Directors. Liability presented
periodically in the reports submitted to the Board of
Directors through the Audit Committee to the Board of
Commissioners.

Tugas dan tanggung jawab Audit Internal antara lain:


1. Menyusun rencana audit tahunan dan perencanaan
penugasan audit yang berbasis risiko.
2. Menguji
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
pengendalian internal dan sistem manajemen risiko
sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi
dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi,
operasional, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi, dan kegiatan lainnya.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang
objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada
semua tingkat manajemen.
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikannya
kepada Direktur Utama dan kepada Dewan
Komisaris melalui Komite Audit.

Duties and responsibilities of Internal Audit include:


1. To compile the annual audit plan and audit plan riskbased assignment.
2. To test and evaluate the implementation of internal
control and risk management system based on the
Companys policy.
3. To examine and assess of the efficiency and
effectiveness in finance, accounting, operational,
human
resources,
marketing,
information
technology, and other activities.
4. To suggest improvements and objective information
about all activities being examined at all levels of
management.
5. To make a report and submit it to President Director
and to the Board of Commissioner through the Audit
Committee.

Sepanjang tahun 2012 Internal Audit tidak menemukan


penyimpangan material yang berkaitan dengan sistem,
prosedur dan operasional Perusahaan, sehingga tidak
diperlukan pengungkapan lebih di Laporan Tahunan
Perusahaan.

Internal Audit in 2012 found no material deviation related


to systems, procedures and operations of the Company,
thus the disclosure is not required in the Companys
Annual Report.

Profil Internal Audit


Herman Prayudi
Warga Negara Indonesia, lahir di Banyuwangi 15
Pebruari 1960. Pendidikan terakhir S2 Fakultas
Ekonomi dari Universitas Brawijaya, Malang.
Sebelumnya pernah berkarir sebagai Auditor
pada KAP Hans Tuanakotta & Mustofa jabatan
terakhir supervisor. Menjabat sebagai Satuan
Internal Auditor sejak 28 Desember 2009. dengan
dasar penunjukkan Audit Internal adalah surat
pengangkatan per tanggal 28 Desember 2009.

Profile of Internal Audit


Herman Prayudi
Indonesian citizen, born in Banyuwangi February 15,
1960. Latest Education is Magister from Faculty of
Economics Brawijaya University, Malang. Previously
had a career as an Auditor at KAP Hans Tuanakotta
& Mustofa with last position as supervisor. Served
as Internal Auditor since December 28, 2009, with
basic letter of appointment dated December 28,
2009.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

39

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

ANNUAL REPORT
2012

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT POLICY

Perusahaan telah memiliki kebijakan, pedoman dan


prosedur dalam rangka menerapkan manajemen risiko
secara keseluruhan. Dengan manajemen risiko maka
pengawasan dan penilaian terhadap kajian risiko atas
kelayakan kegiatan bisnis dan operasi yang direncanakan
oleh manajemen akan terpantau dan dapat diatasi
dengan segera.

The Company has adequate policies, guidelines


and procedure to determine its risk management
strategy overall. With management policy monitoring
and assessment of business operational planned by
management will be monitored immediately.

Risiko yang dihadapi Perusahaan antara lain:


1. Risiko Persaingan Usaha
Pesaing datang dari dalam negeri dan luar negeri
yang pada umumnya adalah berbentuk persaingan
harga jual dan syarat pembayaran.
2. Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah
Risiko ini berkaitan dengan kenaikan tarif dasar
listrik, kenaikan harga gas, perpajakan dan retribusi.

The Main Risks the Companys facing are:


1. Business Competition Risks
Competitors coming from domestic and abroad
which generally is a price competition and payment
terms.
2. Goverment Policy Risks
The risks which are related to the increase in
electricity rates, gas prices, taxation and retribution.

3.

3.

Raw Material Scarcity


Scarcity of slab raw material main raw material from
international supply of steel slab will impact on the
improvement in raw material price and production
cost.

4.

Political Stability and Security Risks


National unstable politics and security conditions
will generate security disruptions, riots, labor strikes
that has direct impact in the Company operations.

4.

40

Risiko Kelangkaan Bahan Baku


Kelangkaan bahan baku slab sebagai bahan baku
utama dari suplai slab baja internasional akan
berdampak pada kenaikan harga bahan baku dan
tentunya akan berdampak pada kenaikan beban
pokok tersebut.
Risiko Stabilitas dan Keamanan
Ketidakstabilan politik dan keamanan di dalam
negeri khususnya dapat menimbulkan adanya
gangguan keamanan, kerusuhan, pemogokan
tenaga kerja yang dapat berakibat pada operasional
Perusahaan.

Efektivitas Sistem Manajemen Risiko


Meskipun belum menerapkan sistem manajemen
risiko secara formal, Perusahaan tetap memonitor
perkembangan situasi baik secara mikro maupun makro,
baik ekonomi maupun politik dengan memanfaatkan
berbagai sumber informasi dari dalam dan luar negeri.

Effectiveness of the Risk Management System


Although the risk management system not yet
implemented formally, the Company is still monitoring
the situation both in micro and macro, politically and
economically by utilizing a variety of information
resources at home and abroad.

SAnKSI ADMINISTRATIF YANG DIKENAKAN


KEPADA EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PUBLIC COMPANY ADMINISTRATIVE SANCTIONS

Pada tahun 2012 tidak terdapat sanksi yang dikenakan


kepada Perusahaan, Komisaris, maupun Direksi baik
sanksi dari Bapepam/Otoritas Jasa Keuangan maupun
dari Bursa Efek Indonesia dan Otoritas lainnya.

In 2012 there were no penalties imposed to the Company,


the Commissioner, or the Board of Directors of sanctions
Bapepam/or the Financial Services Authority, or
Indonesia Stock Exchange and other authorities.

tanggung jawab sosial perusahaan

corporate social responsibility

Tanggung Jawab Sosial dilaksanakan sebagai wujud


kepedulian Perusahaan terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitar daerah operasional yang memiliki
tujuan jangka panjang. Selain menciptakan hubungan
yang harmonis dengan masyarakat sekitar, Tanggung
Jawab Sosial penting untuk mempertahankan
kesinambungan usaha Perusahaan.

Corporate Social Responsibility is a form of the


Companys concern to the community and environment
in its operational areas and has long-term purpose. In
addition to creating a harmonious relationship with the
surrounding community, Corporate Social Responsibility
is important to maintain sustainable operations.

PT JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN TAHUNAN
2012

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Adapun fokus Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)


Perusahaan tahun 2012 antara lain:
1. Kebijakan, jenis program dan biaya untuk
lingkungan hidup, sistem pengolahan limbah, dsb.
2. Kebijakan, jenis program dan biaya untuk praktik
ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja
seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja,
sarana, tingkat perpindahan karyawan, tingkat
kecelakaan kerja, pelatihan, dsb.
3. Kebijakan, jenis program dan biaya untuk
pengembangan sosial dan kemasyarakatan seperti
penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan
masyarakat sekitar Perusahaan, perbaikan sarana
dan prasaran sosial, bentuk donasi, dsb.
4. Tanggung jawab produk seperti kesehatan dan
keselamatan konsumen, informasi produk, sarana,
jumlah, dan penanggulangan atas pengaduan
konsumen.

The focus of Corporate Social Responsibility (CSR)


Company in 2012 include:
1. Policies, types of programs and the costs for the
environment, waste management systems, etc.
2. Policies, types of programs and costs for labor
practices, health and safety such as gender equality
and employment opportunities, facilities, worker
turnover rate, accident rate, training, etc.
3. Policies, types of programs and costs for social
and community development such as tusing
the local labor, local community empowerment,
social facilities and infrastructure improvements,
donations, etc.
4. Products Responsibilities such as health and
consumer safety, product information, facilities,
number, and control over consumer complaints.

Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada tahun


2012 tidak dilaksanakan karena manajemen belum
menemukan program yang tepat dengan yang bisa
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat dan
akan dilaksanakan pada tahun berikutnya.

Corporate Social Responsibility programs in 2012 was


not implemented because management has not found
the right program to benefit significantly for local
community and will do next year.

PERSIAPAN PENGIRIMAN PLAT DI GUDANG BARANG JADI


SHIPMENT PREPARATION IN FINISHED GOOD STORAGE

PT JAYA PARI STEEL Tbk

41

ANNUAL REPORT
2012

PROSES PENGUKURAN PLATE


PLATE MEASURING PROCESS

42

PT JAYA PARI STEEL Tbk

TATA KELOLA PERUSAHAAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI


BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS STATEMENT

LAPORAN TAHUNAN
2012

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI


TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN PERIODE TAHUN
YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 PT JAYA PARI STEEL, Tbk.

BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS STATEMENT OF


RESPONSIBILITY OVER ANNUAL REPORT FOR THE YEAR ENDING
DECEMBER 31, 2012 PT JAYA PARI STEEL, Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam laporan
tahunan
PT Jaya Pari Steel, Tbk. tahun 2012 telah dimuat
secara lengkap dan bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

We are undersigned hereby declare that all information


of Annual Report of PT Jaya Pari Steel Tbk. 2012 have
been made complete and fully responsible for contents
accuracy of the Companys Annual Report.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

This statement letter has been made truthfully.

Surabaya, 25 April 2013

GWIE GUNAWAN

Drs. SYAEFULLAH, Ak.

Komisaris Utama
President Commissioner

Komisaris Independen
Independent Commissioner

GWIE GUNADI GUNAWAN


Direktur Utama
President Director

GWIE GUNATO GUNAWAN

Drs. HADI SUTJIPTO

Drs. YURNALIS ILYAS, Ak

Direktur
Director

Direktur / Sekretaris Perusahaan


Director / Corporate Secretary

Direktur / Sekretaris Perusahaan


Director / Corporate Secretary

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK

Laporan Keuangan
Financial Statements

Untuk Tahun - Tahun yang Berakhir


Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

Laporan Keuangan
Untuk Tahun - Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2012 and 2011

PT Jaya Pari Steel Tbk


Laporan Keuangan

PT Jaya Pari Steel Tbk


Financial Statements

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada


Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

For The Years Ended


December 31, 2012 and 2011

DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS


Halaman/Pages
Surat Pernyataan Direksi

Directors Statement Letter

Laporan Auditor Independen


Laporan Posisi Keuangan
Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan2011...
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.

Independent Auditors Report


1

Statements of Financial Position


...As of December 31, 2012 and 2011

Statements of Comprehensive Income


For The Years Ended
.December 31, 2012 and 2011

Statements of Changes in Equity


For The Years Ended
.December 31, 2012 and 2011

Statements of Cash Flows


For The Years Ended
.December 31, 2012 and 2011

Notes to Financial Statements


For The Years Ended
.December 31, 2012 and 2011

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

As of December 31, 2012 and 2011

Catatan/
Notes

ASET
ASET LANCAR
3.d, 3.s, 4, 26, 28
Kas dan Setara Kas
3.e, 3.s, 5, 28
Piutang Usaha
Pihak Ketiga - Setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan
nilai sebesar Rp 138.673.034
dan Rp 60.997.974 masing-masing
pada 31 Desember 2012
dan 2011
3.e, 3.p, 5, 25, 26, 28
Pihak Berelasi
3.f, 3.s, 6, 26, 28
Aset Keuangan Lancar Lainnya
3.g, 7
Persediaan
8
Uang Muka Pembelian
3.q, 16.a
Pajak Dibayar di Muka - Lancar
3.h
Biaya Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Pajak Dibayar Dimuka Tidak Lancar
Aset Pajak Tangguhan
Investasi pada Entitas Asosiasi
Properti Investasi
Aset Tetap - Setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 60.411.034.555 dan
Rp 56.013.889.152 pada
31 Desember 2012 dan
2011
Aset Tidak Lancar Lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET

2012
Rp

2011
Rp

1.015.128.276

11.189.874.782

36.425.316.065
142.632.500.000
1.962.867.348
69.481.184.187
4.840.529.880
8.015.200.823
23.647.616

50.174.444.216
141.401.722.387
1.594.097.365
93.863.080.625
5.130.926.250
1.639.440.552
43.659.332

264.396.374.195

305.037.245.509

3.q, 16.a

3.q, 16.c
3.i, 9, 25
3.k, 10

2.852.256.078
115.083.505.086
829.763.082

3.j, 11
3.j, 3.l, 12

15.424.557.778
20.068.429
134.210.150.453
398.606.524.648

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
1

ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and Cash Equivalents
Trade Accounts Receivable
Third Parties - Net for
allowance for impairment
losses of Rp 138,673,034
and Rp 60,997,974
as of December 31, 2012
and 2011, respectively
Related Party
Other Current Financial Assets
Inventories
Purchase Advances
Prepaid Tax - Current
Prepaid Expenses
Total Current Assets

NONCURRENT ASSETS
Current Tax Assets 3.221.325.480
Noncurrent
2.607.809.462
Deferred Tax Assets
111.141.461.647
Investment in Associate
836.086.222
Investment Properties
Property, Plant and Equipment - Net
of accumulated depreciation of
Rp 60,411,034,555 and
Rp 56,013,889,152
as of December 31, 2012
14.977.068.211
and 2011, respectively
27.664.419
Other Noncurrent Assets
132.811.415.441
Total Noncurrent Assets
437.848.660.950
TOTAL ASSETS

Notes to financial statements attached is an integral


part of the overall financial statements

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN


(Lanjutan)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION


(Continued)

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

As of December 31, 2012 and 2011

Catatan/
Notes

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha Pihak Ketiga
Utang Lain-lain
Utang Pajak
Beban Akrual
Uang Muka Penjualan
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

3.s, 13, 26, 28


3.s, 28
3.q, 16.b
3.s, 14, 28
15

2012
Rp

2011
Rp

32.196.444.150
68.915.155
175.569.210
2.406.279.635
4.589.378.038

80.004.208.872
44.006.600
678.196.690
2.436.875.876
6.978.214.469

39.436.586.188

90.141.502.507

LIABILITIES AND EQUITY


CURRENT LIABILITIES
Trade Accounts Payable Third Parties
Other Accounts Payable
Taxes Payable
Accrued Expenses
Sales Advance
Total Current Liabilities

9.887.954.474
9.887.954.474
100.029.456.981

NON-CURRENT LIABILITIES
Employment Benefits
Obligation
Total Non-current Liabilities
Total Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas Imbalan Kerja
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas

3.r, 23

EKUITAS
Modal Saham - Nilai Nominal
Rp 100 per Saham
Modal Dasar - 1.500.000.000 Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor 17
750.000.000 Saham
Agio Saham
Saldo Laba
Komponen Ekuitas Lainnya
Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi dari Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas
3.s, 9
Efek Tersedia Untuk Dijual
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

11.660.933.250
11.660.933.250
51.097.519.438

75.000.000.000
348.000.000
272.082.649.498

78.355.712
347.509.005.210
398.606.524.648

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2

EQUITY
Capital Stock - Nominal Par Value
Rp 100 per Share
Authorized - 1,500,000,000 Shares
Subscribed and Paid - Up 75.000.000.000
750,000,000 Shares
348.000.000
Additional Paid - In Capital
262.472.494.255
Retained Earnings
Other Component of Equity
Gain (Loss) from Associate Unrealized Gain (Loss) on Available
(1.290.286)
for Sales Securities
337.819.203.969
Total Equity
437.848.660.950 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Notes to financial statements attached is an integral


part of the overall financial statements

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Catatan/
Notes

2012
Rp

2011
Rp

PENJUALAN BERSIH

3.n, 18

461.125.284.696

641.375.013.671

NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN

3.n, 19

435.325.702.948

584.529.439.183

COST OF GOODS SOLD

25.799.581.748

56.845.574.488

GROSS PROFIT

(6.252.012.280)
Selling Expenses
(11.172.147.094) General and Administrative Expenses
(2.715.367.356)
Interest Expense
199.705.240
Interest Income
Gain on Sales of Fixed Assets

LABA KOTOR
Beban Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
Beban Bunga
Penghasilan Bunga
Laba Penjualan Aset Tetap
Keuntungan Kurs
Mata Uang Asing - Bersih
Lain-lain - Bersih
LABA USAHA

3.n, 20
3.n, 21
3.n, 22

(6.556.391.741)
(12.000.160.448)
(2.334.014.186)
457.789.823
476.461.000

3.o, 26

3.248.220.133

Bagian Laba Entitas Asosiasi

3.i, 9

LABA DARI OPERASI SEBELUM


PAJAK
Beban Pajak Penghasilan

3.q, 16.c

LABA TAHUN BERJALAN


9
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAIN
Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi dari Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas
Efek Tersedia Untuk Dijual
Pajak Penghasilan Terkait
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAIN SETELAH PAJAK

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN
LABA PER SAHAM DASAR

3.539.121.063

(670.429.143)

(386.120.703)

8.421.057.186

40.058.753.358

3.862.397.441

8.263.053.287

Gain on Foreign
Exchange - Net
Others - Net
OPERATING INCOME

Share Of Results from Associate


OPERATING INCOME
BEFORE TAXES

12.283.454.627

48.321.806.645

(2.673.299.384)

(10.635.573.251)

Income Tax Expenses

9.610.155.243

37.686.233.394

INCOME FOR THE YEAR

106.194.664
(26.548.666)
79.645.998

OTHER COMPREHENSIVE
INCOME
Gain (Loss) from Associate Unrealized Gain (Loss) on Available
(1.720.382)
for Sales Securities
430.096
Related Tax Income
OTHER COMPREHENSIVE
(1.290.286)
INCOME AFTER TAX

9.689.801.241

37.684.943.108

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME


FOR THE YEAR

13

50

BASIC EARNINGS PER SHARE

3.u, 24

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3

Notes to financial statements attached is an integral


part of the overall financial statements

348.000.000

75.000.000.000

75.000.000.000

Jumlah Laba Komprehensif


Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain
Saldo Per 31 Desember 2012

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

348.000.000

348.000.000

75.000.000.000

Saldo Per 1 Januari 2011


Jumlah Laba Komprehensif
Tahun Berjalan
Saldo Per 31 Desember 2011

Modal Disetor/
Paid - Up
Capital Stock
Rp

Efek Tersedia untuk Dijual/

79.645.998
78.355.712

(1.290.286)
(1.290.286)

9.610.155.243
272.082.649.498

37.686.233.394
262.472.494.255

224.786.260.861

Kembali Aset Tetap/ Gain (Loss) from Associate Agio Saham/ Revaluation Increment Unrealized Gain (Loss) on
Additional
In Property, Plant
Available for Sales
Saldo Laba/
Paid - in Capital
and Equipment
Securities
Retained Earnings
Rp
Rp
Rp
Rp

Selisih Penilaian

Belum Terealisasi atas

Asosiasi - dari Laba (Rugi)

Total Comprehensive Income


for the Year
Other Comprehensive Income
Balance as of December 31, 2012

Balance as of January 1, 2011


Total Comprehensive Income
for the Year
Balance as of December 31, 2011

Notes to financial statements attached is an integral


part of the overall financial statements

9.610.155.243
79.645.998
347.509.005.210

37.684.943.108
337.819.203.969

300.134.260.861

Jumlah Ekuitas/
Total Equity
Rp

For the Years Ended December 31, 2012 and 2011

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

Bagian Laba (Rugi) Entitas

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

LAPORAN ARUS KAS

STATEMENTS OF CASH FLOWS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

2012
Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran Kas kepada Pemasok,
Karyawan dan Lainnya
Kas yang Dihasilkan dari Operasi
Penerimaan Bunga
Penerimaan Pajak Penghasilan
Pembayaran Pajak Penghasilan
Kas Bersih (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi

2011
Rp

524.755.939.601

612.360.244.552

(524.906.224.009)
(150.284.408)
457.789.823
2.803.957.403
(13.382.842.890)

(636.911.276.724)
(24.551.032.172)
614.861.662
(12.859.134.464)

(10.271.380.072)

(36.795.304.974)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


INVESTASI

CASH FLOWS FROM OPERATING


ACTIVITIES
Cash Received from Customers
Cash Paid to Suppliers,
Employees and Others
Cash Generated from Operations
Interest Received
Receive for Income Tax
Payment for Income Tax
Net Cash Used in
Operating Activities

Pencairan Deposito

321.469.093

35.580.450.000

Perolehan Aset Tetap

(701.963.488)

(38.072.500)

Hasil Penjualan Aset Tetap


Kas Bersih Diperoleh dari
Aktivitas Investasi

482.500.000

102.005.605

35.542.377.500

CASH FLOWS FROM INVESTING


ACTIVITIES
Disbursement
of Temporary Deposits
Acquisition of Property, Plant
and Equipment
Proceeds from Sale of Property,
Plant, and Equipment
Net Cash Provided by
Investing Activities

CASH FLOWS FROM INVESTING


PENDANAAN

(10.169.374.467)

(1.252.927.474)

NET INCREASE (DECREASE) IN


CASH AND CASH EQUIVALENTS

11.189.874.782

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT


12.552.313.911
BEGINNING OF YEAR

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


PENDANAAN
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Dampak Perubahan Selisih Kurs
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

(5.372.039)

(109.511.655)

1.015.128.276

11.189.874.782

Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
5

Effect of Exchange Rate Changes


CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR

Notes to Financial Statements attached is an integral


part of the overall Financial Statements

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

1. Umum

1. General

a. Pendirian dan Informasi Umum

a. Establishment and General Information

PT. Jaya Pari Steel Tbk. ("Perusahaan") didirikan dalam


rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam
Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12
tahun 1970 berdasarkan akta No. 46 tanggal
18 Juli 1973 dari Eddy Wijaya, SH., notaris di Surabaya.
Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.
YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan
dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal
9 Juli 1976, Tambahan No. 524. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan akta notaris No. 29 dan 30 tanggal
23 Juni 2009 dari Untung Darnosoewirjo, SH., notaris di
Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan UndangUndang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan
Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.
AHU-57886.AH.01-02.Tahun
2009
tanggal
26
November 2009. Sampai dengan tanggal laporan
keuangan diterbitkan, akta perubahan tersebut masih
dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia.

PT. Jaya Pari Steel Tbk. (the "Company") was


established within the framework of the Domestic
Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended
by Law No. 12 year 1970 based on Notarial Deed No.
46, dated July 18, 1973 of Eddy Wijaya, S.H., notary in
Surabaya. The Deed of Establishment was approved
by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia
in his Decision Letter No. YA.5/246/15, dated June 2,
1976 and was published in the State Gazette No. 55,
dated July 9, 1976, Supplement No. 524. The
Company's Articles of Association have been amended
several times, most recently by Notarial Deed No. 29
and 30, dated June 23, 2009 of Untung Darnosoewirjo,
SH., notary in Surabaya, to conform with Law No. 40
year 2007 on Limited Liability Companies. The change
of notarial deed were approved by the Minister of Law
and Human Rights of the Republic of Indonesia in his
decision letter No. AHU- 57886.AH.01-02.Tahun 2009
dated November 26, 2009. Until the date of financial
statements issued, the changes of the notarial deed
still in process to publish in the State Gazette.

Kantor pusat dan pabrik Perusahaan beralamat di Jl.


Margomulyo No. 4, Surabaya.

The Company's office and plant are located at Jl.


Margomulyo No. 4, Surabaya.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi
industri besi dan baja. Perusahaan mulai berproduksi
secara komersial pada tahun 1976, dengan bidang
usaha pemotongan hot rolled coil untuk dijadikan plat.
Seiring berkembangnya usaha, sejak tahun 1982
Perusahaan mulai memproduksi plat baja canai panas.
Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.

In accordance with Article 3 of the Company's Articles


of Assosiation, the scope of its activities is to engage in
the manufacturing of iron and steel. The Company
started its commercial operations in 1976, and produce
cutting hot rolled coil to be used as plates. As the
development effort, since 1982 the Company started
producing hot rolled steel plate. The Company's
products are marketed domestically.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Pemegang saham terbesar Perusahaan adalah


International Magnificent Fortune Limited (Perusahaan
yang didirikan di Republic of Seychelles ) dan Vihara
Limited (Perusahaan yang didirikan di Anguila).
International Magnificent Fortune Limited merupakan
Entitas anak dari Meriton International Limited
(Perusahaan yang didirikan di Samoa) dan Vihara
Limited merupakan Entitas anak dari Marston
International Limited (Perusahaan yang didirikan di
British Virgin Island).
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

The Company's largest shareholder is International


Magnificent Fortune Limited (a company incorporated
in Republic of Seychelles) and Vihara Limited (a
company incorporated in Anguila). International
Magnificent Fortune Limited is a Subsidiary of Meriton
International Limited (a Company incorporated in
Samoa) and Vihara Limited is a Subsidiary of Marston
International Limited (a Company incorporated in
British Virgin Island).
b. Public Offering of Shares of the Company

Pada tanggal 16 Juni 1989, Perusahaan memperoleh


persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
dalam Suratnya No. SI-035/SHM/MK.10/1989, untuk
menawarkan saham kepada masyarakat sebanyak
3.360.000 saham. Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham
tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya.

On June 16, 1989, the Company obtained approval


from the Minister of Finance of the Republic of
Indonesia in his Letter No. SI-035/SHM/MK.10/1989,
concerning the offering of its 3,360,000 shares to the
public. On August 4, 1989, the Company's shares were
listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock
Exchange.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh


saham Perusahaan sejumlah 750.000.000 saham telah
tercatat di Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2012 and 2011 all of the


Company's 750,000,000 shares are listed in the
Indonesian Stock Exchange.

c. Karyawan, Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan


Komite Audit

c. Employees, Board Of Commissioners, Board of


Directors, and Audit Committee

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal


31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The Company's management at December 31, 2012


and 2011 consist of the following:

Komisaris Utama
Komisaris Independen
Direktur Utama
Direktur

Gwie Gunawan
Drs. Syaefullah, Ak
Gwie Gunadi Gunawan
Gwie Gunato Gunawan
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak
Drs. Hadi Sutjipto

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal


31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Ketua
Anggota

President Director
Directors

The Company's Audit Committee at December 31,


2012 and 2011 consists of the following:

Drs. Syaefullah, Ak
Drs. Agus Mulyono, Msi
Drs. Mujiyanto, Ak

President Commissioner
Independent Commissioner

Chief
Members

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 280 karyawan


untuk tahun 2012 dan 2011 (tidak diaudit).

The Company had average total number employees of


280 in 2012 and 2011 (unaudited).

Personil manajemen kunci Perseroan adalah Dewan


Komisaris, direksi, dan manajer.

Key management personnel of the Company are the


Boards of Commisioners, directors, and manager.

2. Penerapan

2. Implementation

Standar Akuntansi Keuangan Baru

New Financial Accounting Standards

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia adalah


Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK IAI) serta peraturan regulator pasar modal, yaitu
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (atau dahulu disebut Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK)), untuk entitas yang berada di bawah
pengawasannya.

Indonesian Financial Accounting Standards (SAK) are


Standards and Interpretations issued by the Financial
Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of
Accountants (DSAK-IAI) and the regulation of capital
market regulator, that is the Indonesia Financial Services
Authority (OJK) (or formerly called the Capital Market
Supervisory Agency and Financial Institution (BapepamLK)), for the entity under its supervision.

a. Peraturan Baru Bapepam-LK yang Berlaku untuk


Laporan Keuangan yang Berakhir Pada atau Setelah
Tanggal 31 Desember 2012
Ketua Bapepam-LK telah menerbitkan Surat Keputusan
No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 mengenai
ketentuan Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan
Emiten
atau
Perusahaan
Publik
sebagaimana diatur dalam Peraturan No. VIII.G.7 yang
berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada
atau setelah tanggal 31 Desember 2012. Berdasarkan
keputusan ini maka keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-554/BL/2010 dan No. KEP-06/PM/2000, serta
Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE-03/BL/2011,
No. SE-02/PM/2002 dan SE-02/BL/2008 telah dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku sejak 31 Desember 2012.

a. New Regulation of Bapepam-LK that Applicable to


the Financial Statements which Ends On or After
December 31, 2012
The Chairman of Bapepam-LK had been issued the
Decree No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012,
regarding the Presentation and Disclosure of the
Financial Statements of the Issuers and the Public
Companies as set forth in the Regulation No. VIII.G.7
are effective for financial statements which ends on or
after December 31, 2012. Accoding this decree, the
previous decree of the Chairman of Bapepam-LK. Nos.
KEP-554/BL/2010 and KEP-06/PM/2000, and Circular
of Chairman of Bapepam-LK Nos. SE-03/BL/2011, SE02/PM/2002 and SE-02/BL/2008 are revoked and
declared not applicable since December 31, 2012.

Dalam rangka implementasi ketentuan ini, Perusahaan


telah melakukan penyesuaian nama-nama pos laporan
keuangan, pengelompokan pos-pos laporan keuangan
dalam komponen utama yang sama serta penyesuaian
terhadap pengungkapan dan penyajian dalam laporan
keuangan.

In order to implement this regulation, the Company has


adjusted the names of the financial statement items,
grouping items in the financial statements of the same
main components as well as adjustments to the
disclosure and presentation of financial statements.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

b. Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan DSAKIAI yang Efektif Berlaku untuk Periode Tahun Buku
yang Dimulai Pada atau Setelah 1 Januari 2012

b. The Standards and Interpretations Issued by DSAKIAI Effective for the Period of Financial Statements
which Begins on or After January 1, 2012

Berikut ini adalah Pernyataan (PSAK), Interpretasi


(ISAK) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang telah
keluarkan oleh DSAK-IAI untuk diterapkan pada tahun
buku laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2012, yaitu:

The following are the Statement (PSAK), Interpretation


(ISAK) and Statement of Revocation (PPSAK) that
have been issued by DSAK-IAI to be effective for the
period of financial statements which begins on or after
January 1, 2012:

PSAK No. 10 (Revisi/ Revised 2010)

: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/ The Effects of


Changes in Foreign Exchange Rates

PSAK No. 13 (Revisi/ Revised 2011)


PSAK No. 16 (Revisi/ Revised 2011)
PSAK No. 18 (Revisi/ Revised 2010)

: Properti Investasi/ Investment Property


: Aset Tetap/ Property, Plant and Equipment
: Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya/
Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans

PSAK No. 24 (Revisi/ Revised 2010)


PSAK No. 26 (Revisi/ Revised 2011)
PSAK No. 28 (Revisi/ Revised 2011)

: Imbalan Kerja/ Employee Benefits


: Biaya Pinjaman/ Borrowing Costs
: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, revisi berlaku sejak
11 Desember 2012/ Accounting for Losses on Insurance
Contract, the revised standard effective on December 11,
2012
: Sewa/ Leases
: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum/ Stripping
Activities and Environmental Management in General Mining
: Kontrak Konstruksi/ Construction Contracts
: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa, revisi berlaku sejak 11
Desember 2012/ Accounting for Life Insurance, the revised
standard effective on December 11, 2012

PSAK No. 30 (Revisi/ Revised 2011)


PSAK No. 33 (Revisi/ Revised 2011)

PSAK No. 34 (Revisi/ Revised 2010)


PSAK No. 36 (Revisi/ Revised 2011)

PSAK No. 45 (Revisi/ Revised 2011)

: Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba/ Financial Reporting


for Non-Profit Entity

PSAK No. 46 (Revisi/ Revised 2010)


PSAK No. 50 (Revisi/ Revised 2010)

: Pajak Penghasilan/ Income Taxes


: Instrumen Keuangan: Penyajian/ Financial Instruments:
Presentation

PSAK No. 53 (Revisi/ Revised 2010)


PSAK No. 55 (Revisi/ Revised 2011)

: Pembayaran Berbasis Saham/ Share-based Payment


: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/ Financial
Instruments:Recognition and Measurement

PSAK No. 56 (Revisi/ Revised 2011)


PSAK No. 60

: Laba per Saham/ Earnings per Share


: Instrumen Keuangan: Pengungkapan/ Financial Instruments:
Disclosures

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

PSAK No. 61

: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan


Pemerintah/ Accounting for Government Grants and
Disclosure of Government Assistance

PSAK No. 62
PSAK No. 63

: Kontrak Asuransi/ Insurance Contract


: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/ Financial
Reporting in Hyperinflationary Economies

PSAK No. 64

: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan


Sumber Daya Mineral/ Exploration and Evaluation Activities
in the Mining and Mineral Resources

ISAK No. 13

: Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar


Negeri/ Hedges of Net Investment in a Foreign Operation

ISAK No. 15

: PSAK No. 24 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan


Pendanaan Minuman dan Interaksinya/ The Limit on a
Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and
their Interaction

ISAK No. 16

: Perjanjian Konsesi Jasa/ Service Concession Arrangements

ISAK No. 18

: Bantuan Pemerintah Tidak Berelasi Spesifik dengan


Aktivitas Operasi/ Government Assistance - No Specific
Relation to Operating Activities

ISAK No. 19

: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No.


63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/
Applying the Restatement Approach under PSAK No. 63:
Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

ISAK No. 20

: Pajak Penghasilan Perubahan Status Pajak Entitas atau


Pemegang Saham Entitas/ Income Taxes-Change in the Tax
Status of an Entity or its Stockholders

ISAK No. 22

: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan/


Concession Arrangements: Disclosure

ISAK No. 23
ISAK No. 24

: Sewa Operasi Insentif/ Operating Leases Incentives


: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan
Suatu Bentuk Legal Sewa/ Evaluating the Substance of
Transactions in the Legal Form of a Lease

ISAK No. 25
ISAK No. 26

: Hak atas Tanah/ Landrights


: Penilaian Ulang Derivatif
Embedded Derivatives

PPSAK No. 7

: Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas


Pengembangan Real Estat Paragraf 47- 48 dan 56 61/
Revocation of PSAK No. 44: Accounting for Real Estate
Development Activity paragraph 47-48 and 56-61
10

Service

Melekat/ Reassessment of

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

PPSAK No. 8

: Pencabutan PSAK No. 27: Akuntansi Perkoperasian/


Revocation of PSAK No. 27: Accounting for Cooperatives

PPSAK No. 9

: Pencabutan ISAK No. 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK


No. 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar
Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual/
Revocation ISAK No. 5: Interpretation of Paragraph 14 on
PSAK No. 50 (1998) regarding the Reporting of Fair Value
Changes in Equity Investment Available-for-Sale

PPSAK No. 11

: Pencabutan PSAK No. 39 Akuntansi Kerja Sama Operasi/


Revocation of PSAK No. 39: Accounting for Joint Ventures

Berikut adalah standar akuntansi keuangan yang


relevan dan berdampak signifikan terhadap laporan
keuangan Perusahaan, yaitu:

The changes of the above new standards which are


relevant and have significant effect to the Company's
financial statements are as follows:

PSAK No. 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan


Revisi standar ini mensyaratkan pengungkapan lebih
ekstensif atas manajemen risiko keuangan entitas
dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2010),
"Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan".
Pengungkapan tersebut antara lain:

PSAK No. 60 "Financial Instruments:Disclousure"


This standard requires more extensive disclosure of the
entitys financial risk management compared to PSAK
No. 50 (Revised 2010) , Financial Instruments:
Presentation and Disclosures. The requirements
consist of the following:

Instrumen keuangan signifikan atas posisi keuangan


dan kinerja entitas. Pengungkapan sejalan dengan
PSAK No. 50 (Revisi 2010).

The significance of financial instruments for an


entitys financial position and performance. These
disclosures in accordance with PSAK No. 50
(Revised 2010).

Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur


risiko yang timbul dari instrumen keuangan,
termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit,
risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan
kualitatif memberikan informasi tentang tujuan
manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola
risiko
tersebut.
Pengungkapan
kuantitatif
memberikan informasi tentang batas risiko yang
dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang
disajikan secara internal kepada personil
manajemen kunci.

Qualitative and quantitative information about


exposure to risks arising from financial instruments,
including specified minimum disclosures about
credit risk, liquidity risk and market risk. The
qualitative disclosures describe managements
objectives, policies and processes for managing
those risks. The quantitative disclosures provide
information about the extent to which the entity is
exposed to risk, based on information provided
internally to the entitys key management personnel.

11

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

3. Summary of Significant Accounting Policies

a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang
mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta
Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti
diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait dibawah ini:.

a. Statement of Compliance
The financial statements have been prepared in
accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards (SAK), which comprise the Statements and
Interpretations issued by the Board of Financial
Accounting Standards of the Indonesian Institute of
Accountants and the Regulation and Guidelines on
Financial Statement Presentation and Disclosures
issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the
relevant succeeding Notes.

b. Penyajian Laporan Keuangan


Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk
laporan arus kas, adalah dasar akrual, Mata uang
pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan
tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali
beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

b. Financial Statements Presentation


The financial statements, except for the statements of
cash flows, are prepared under the acrual basis of
accounting. The reporting currency used in the
preparation of the financial statements is the
Indonesian Rupiah, while the measurement basis used
is the historical cost, except for certain accounts which
are measured on the bases described in the related
accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan


metode langsung dengan mengelompokkan arus kas
dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Statements of cash flows are prepared using the direct


method with classifications of cash flows into operating,
investing and financing activities.

Mata uang fungsional dan penyajian


Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan
keuangan diukur dengan mata uang lingkungan
ekonomi utama dimana entitas beroperasi ("mata uang
fungsional"). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah,
yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian
Perusahaan.

Functional and presentation currency


Items included in the financial statements of each of
the entities are measured using the currency of the
primary economic environment in which the entity
operates ("the functional currency"). The financial
statements are presented in Rupiah, which is the
Company's functional and presentation currency.

c. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting

c. Critical Accounting Estimates and Judgements


The preparation of financial statements in conformity
with Indonesian financial accounting standards requires
management to make estimates and assumptions that
effect the reported amounts of assets and liabilities and
disclosure of contingent assets and liabilities at the
dates of the financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during the
reporting period. Actual results could be defferent from
these estimates.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar


Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan
manajemen membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas kontinjensi
pada tanggal laporan keuangan serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

12

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

d. Kas dan Setara Kas


Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua
investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau
kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

d. Cash and Cash Equivalents


Cash and cash equivalents consist of cash on hand, in
banks and all unrestricted investment with maturities of
three months or less from the date of placement.

e. Piutang Usaha
Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur
sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur
pada
biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai.

e. Trade Accounts Receivable


Trade accounts receivable are recognized initially at
fair value and subsequently measured at amortized
cost using effective interest method, less allowance for
impairment losses.

Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk ketika


terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan
dapat menagihkan semua piutang sesuai dengan
persyaratan piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan
pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan
dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan
wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran (lebih
dari 30 hari jatuh tempo) dianggap sebagai indikator
bahwa piutang usaha telah turun nilainya. Jumlah
penurunan nilai tersebut adalah selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa
depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif
awal.

An allowance for impairment losses is established


when there is objective evidence that the Company will
not be able to collect all amounts due according to the
original terms of receivables. Significant financial
difficulties of the debtor, the probability that the debtor
will enter bankruptcy or financial reorganization, and
default or delinquency in payments (more than 30 days
overdue) are considered indicators that the trade
accounts receivables is impaired. The amount of
impairment is the difference between the assets
carrying amount and the present value of estimated
future cash flows, discounted at the original effective
interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui


penggunaan akun cadangan kerugian penurunan nilai,
dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif. Ketika piutang usaha tidak
dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap
akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan
kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah
dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi
komprehensif.

The carrying amount of the asset is reduced through


the use of an allowance for impairment losses account,
and the amount of the loss is recognized in the
statements of comprehensive income. When a trade
accounts receivables is uncollectible, it is written-off
against the allowance for impairment losses account
for receivables. Subsequent recoveries of amounts
previously written-off are credited against the
statements of comprehensive income.

f. Investasi Sementara
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga
bulan pada saat penempatan dan dijaminkan disajikan
sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar
nilai nominal.

f. Temporary Deposits
Time deposits with maturities of more than three
months which are pledged are presented as temporary
investments and stated at their nominal values.

13

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

g. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata
tertimbang.

g. Inventories
Inventories are stated at cost or net realizable value,
whichever is lower. Cost is determined using the
weighted average method.

Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan


ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kondisi
masing-masing persediaan pada akhir tahun.

Allowance for decline in value of inventories is provided


based on a review of the condition of the inventories at
the end of the year.

h. Biaya Dibayar di Muka


Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa
manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.

h. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over the periods
benefited using the straight line method.

i. Investasi pada Entitas Asosiasi


Investasi pada entitas dimana Perusahaan memiliki
saham berhak suara kurang dari 20%, namun
mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak dapat
mengendalikan, dicatat dengan metode ekuitas.

i. Investment in an Associate
Investments in entities where the Company have voting
stock less from 20%, however has significant influence
but not control, are accounted for under the equity
method.

Keberadaan pengaruh signifikan dibuktikan dengan satu


atau lebih cara berikut ini:

The existence of significant influence is evidenced by


one or more of the following:

1. Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan


komisaris atau organ setara di investee ;

1. Representation on the board of directors and board


of commissioners or the equivalent in the investee;

2. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan,


termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan
tentang dividen atau distribusi lainnya;

2. Participation in policy-making process, including


participation in decisions about dividends or other
distributions.

3. Adanya transaksi material antara investor dengan


investee ;

3. Material transactions
investee;

4. Pertukaran personel manajerial; atau

4. Exchange of managerial personnel;

5. Penyediaan informasi teknis pokok.

5. Provision of basic technical information.

Berdasarkan metode ekuitas, nilai perolehan investasi


ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan
atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari
entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.

Under equity method, the cost of investment is


increased or decreased by the Companys' share in net
earnings or losses of, and dividends received from the
investee since the date of acquisition.

14

between

investor

and

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Laporan laba rugi komprehensif mencerminkan bagian


Perusahaan atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila
terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas
dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya
atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini,
jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas. Laba
atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari
transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas
asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan
kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi.

The statements of comprehensive income reflects the


Companys' share of the results of operations of the
associate. Where there has been a change recognized
directly in the equity of the associate, the Companys'
recognizes its share of any such changes and
discloses this, when applicable, in the statement of
changes in equity. Unrealized gains and losses
resulting from transactions between the Company and
the associate are eliminated to the extent of the
Companys' interest in the associate.

Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode


pelaporan yang sama dengan Perusahaan.

The financial statements of the associate are prepared


for the same reporting period of the Company.

Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk


mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi
Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan
menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah
terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan
bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami
penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung
jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara
jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi
dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan
laba rugi komprehensif.

The Company determines whether it is necessary to


recognize an additional impairment loss on the
Companys' investment in its associate. The Company
determines at each reporting date whether there is any
objective evidence that the investment in the associate
is impaired. If this is the case, the Company calculates
the amount of impairment as the difference between
the recoverable amount of the investment in associate
and its carrying value, and recognizes the amount in
the statements of comprehensive income.

j. Aset Tetap - Pemilikan Langsung

j. Property, Plant and Equipment-Direct Acquisitions

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi


atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan
setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai.

Property, plant and equipment held for use in the


production or supply of goods or services, or for
administrative purposes, are stated at cost, less
accumulated depreciation and any accumulated
impairment losses.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode


garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line


method based on the estimated useful lives of the
assets as follows:

Pematangan tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor

Tahun /
Years
25
25
10 - 15
5
10

15

Tarif /
Rate
4%
4%
6,67 - 10%
20%
10%

Land improvements
Buildings
Machinery and Equipment
Vehicles
Office Equipment

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode


penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh
dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku
prospektif.

The estimated useful lives, residual values and


depreciation method are reviewed at each year end,
with the effect of any changes in estimate accounted
for on a prospective basis.

Penyusutan dihentikan lebih awal ketika aset tersebut


diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual atau
aset tersebut termasuk dalam kelompok aset yang tidak
digunakan lagi dan diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
untuk dijual serta aset yang dihentikan pengakuannya.

Depreciations are retired earlier as the classification of


assets owned are ready to dispose of or those assets
are retired and classify as assets owned that ready to
dispose of or assets are admitted to retire.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan


tidak disusutkan.

Land is stated at cost and not depreciated.

Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul


untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset
tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan
hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di
masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat
diukur secara andal.

Other costs incurred subsequently to add to, replace


part of, or service an item of property, plant and
equipment, are recognized as asset if, and only if it is
probable that future economic benefits associated with
the item will flow to the entity and the cost of the item
can be measured reliable.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada


laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

The cost of maintenance and repairs is charged to


operations as incurred.

Jumlah tercatat aset tetap yang dilepaskan atau sudah


tidak mempunyai manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya
dihentikan pengakuannya. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset tetap harus
dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada
saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset tetap
yang tidak digunakan dan tidak klasifikasikan sebagai
aset dimiliki untuk dijual, tetap disusutkan dan
diklasifikasikan dalam aset tetap tidak digunakan.

Net book value of fixed assets are retired to book when


disposal of them or no economical future value
expected from their usage or disposal. Gain or loss on
disposal of fixed assets reflected in current operations
as the fixed assets are retired. Fixed assets, that are
not in use and owned not to be dispose of, are
depreciated and classified as fixed assets not in use.

k. Properti Investasi
Properti investasi adalah properti yang dikuasai (oleh
pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau
kedua-duanya, dan tidak digunakan maupun dijual
dalam kegiatan operasi.

k. Investment Properties
Investment properties are property held (by the owner
or by the lessee under a finance lease) to earn rental or
for capital appreciation or both, rather than for use or
sale in the ordinary course of business.

16

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Properti investasi dicatat berdasarkan biaya perolehan


setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti
investasi sebagai berikut:

Investment properties are stated at cost, less


accumulated depreciation and any accumulated
impairment losses. Depreciation is computed using the
straight-line method based on the estimated useful
lives of the investment property as follows:
Tahun /
Years
25

Bangunan

Buildings

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan


tidak disusutkan.

Land is stated at cost and not depreciated.

Properti
investasi
dihentikan
pengakuannya
(dikeluarkan) dari laporan posisi keuangan pada saat
pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak
digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki
manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi
yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti
investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan
tersebut.

The investment property shall be eliminated from the


statements of financial position on disposal or when the
investment property is permanently withdrawn from use
and no future economic benefits are expected when
withdrawn. Gains or losses from investment property
withdrawals or disposals are recorded in the
statements of comprehensive income when incurred

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya


jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan
dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya
sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi
atau pengembangan. Transfer dari properti investasi
dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan
penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya
penggunaan
oleh
pemilik
atau
dimulainya
pengembangan untuk dijual.

Transfer to the investment property shall be made


when, and only when, there is a change in use as
evidenced by the cessation of owner-occupation,
commencement of an operating lease to another party
or the end of construction or development. Transfer
from investment property shall be made when, and only
when, there is a change in use as evidenced by
commencement
of
owner
occupation
or
commencement of a property sale plan.

l. Penurunan Nilai Aset


Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah
yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable
amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke
jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang
ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto
dan nilai pakai.

l. Impairment of an Asset
When the carrying amount of an asset exceeds its
estimated recoverable amount, the asset is written
down to its estimated recoverable amount, which is
determined as the higher of net selling price or value in
use.

17

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

m. Aset Tidak Lancar Lainnya


Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam
kelompok aset di atas disajikan dalam kelompok Aset
Tidak Lancar Lainnya.

m. Other Noncurrent Assets


The accounts that can not be classified in the asset
classes above are presented in the Other Non-Current
Assets.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban


Penjualan Barang
Penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak
kepemilikan berpindah ke pelanggan.

n. Revenue and Expense Recognition


Sale of Goods
Revenue from the sale of goods is recognised when
the goods are delivered and ownership change to
costumer.

Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga dicadangkan berdasarkan waktu
terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan
tingkat bunga yang sesuai.

Interest Income
Interest income is accrued on time basis, by reference
to the principal outstanding and at the applicable
interest rate.

Beban
Beban diakui pada saat terjadinya.

Expenses
Expenses are recognized when incurred.

o. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing


Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata
uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi.

o. Foreign Currency Transactions and Balances


Transactions denominated in foreign currencies are
translated into Rupiah at the exchange rates prevailing
as at the date of the transaction.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan


liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan
untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal
tersebut. Kurs dari mata uang asing utama yang
digunakan adalah sebagai berikut:

At statements of financial position date, monetary


assets and liabilities denominated in foreign currencies
are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing
at that date. The exchange rates of the major foreign
currencies used are as follows:

2012
Rp

1 Dolar Amerika Serikat (USD)


1 Euro (EUR)

9.670
12.810

Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan


atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif
tahun yang bersangkutan.

18

2011
Rp
9.068
11.739

United States Dollar (USD) 1


Euro (EUR) 1

The resulting gains or losses are credited or charged to


current operations.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

p. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

p Transactions With Related Parties

Sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010) Pengungkapan


Pihak-pihak Berelasi, pihak-pihak berelasi didefinisikan
sebagai berikut:

In accordance with SFAS 7 (Revised 2010), a related


party is defined as follows:

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai


relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut:

a. A person or an immediate familiy member of that


person is related to the Company if that person:

i.

Memiliki pengendalian atau pengendalian


bersama atas Perusahaan.
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan.
iii. Personil manajemen kunci Perusahaan.
b. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika
memenuhi salah satu hal berikut:
i. Perusahaan lain dan Perusahaan adalah
anggota dari kelompok usaha yang sama.
ii. Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi
atau ventura bersama dari Perusahaan (atau
dari perusahaan lain dalam Grup).
iii. Kedua perusahaan tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu perusahaan adalah ventura bersama dari
perusahaan ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari perusahaan ketiga.

i.

Has control or joint control over the Company.

ii. Has a significant influence over the Company.


iii. A member of the key management personnel
of the Company.
b. An entity is related to the Company if any of the
following conditions applies:
i. The other companies and the Company are
members under the same group.
ii. The other company is an associate company or
joint venture of the Company (or of a company
within the Group).
iii. Both companies are joint venture of the same
third party.
iv. A company is a joint venture of a third party
company and the other company is an
associates of the third party company.

v. Perusahaan lain tersebut adalah suatu program


imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
Perusahaan atau perusahaan lain yang terkait
dengan Perusahaan.

v.

vi. Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan


bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a).

vi. Companies that are controlled or jointly


controlled by the person identified in letters (a).

vii. Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (a) (i)


yang memiliki pengaruh signifikan atas
Perusahaan
atau
merupakan
personil
manajemen kunci Perusahaan (atau entitas
induk dari Perusahaan).

vii. A person identified in letter (a) (i) which has


significant influence over the Company or is a
member of the key management personnel of
the Company (or of the parent of the
Company).

19

The entity is post employment benefit program


for the benefit of employees of either the
Company's or other company related to the
Company.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

q. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena
pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

q. Income Tax
Current income tax expense is determined based on
the taxable income for the year computed using
prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas


konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut
laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak
menurut ketentuan perpajakan yang berlaku. Liabilitas
pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui
untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,
sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang
akan datang.

Deferred Tax Assets and Liabilities are recognized for


the future tax consequences attributable to differences
between the financial statement carrying amounts of
existing assets and liabilities and their respective tax
basis. Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences and deferred tax assets
are recognized for deductable temporary differences to
the extent that it is probable that taxable income will be
available in future periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif


pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak
tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan
laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have


been enacted or substantively enacted at the
statements of financial position date. Deferred tax is
charged or credited in the statements of
comprehensive income, except when it relates to items
charged or credited directly to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan


posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan
penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in


statements of financial position, in the same manner
the current tax assets and liabilities are presented.

r. Imbalan Kerja
Imbalan kerja jangka pendek

r. Employee Benefits
Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang


kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Short-term employee benefits are recognised when


they accrue to the employees.

Imbalan pascakerja
Perusahaan memberikan imbalan kerja imbalan pasti
untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat
pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan
sehubungan dengan imbalan kerja ini.

Post-employment benefits
The Company provides defined employee benefits to
its employees in accordance with Labour Law No.
13/2003. No funding has been made to this defined
benefit plan.

20

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode


Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang
melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan
metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja
yang diprakirakan dari para pekerja dalam program
tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila
imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan
sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode
garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan
tersebut menjadi vested .

The cost provided for employee benefits is determined


using the Project Unit Credit Method. The accumulated
unrecognized actuarial gains and losses that exceed
10% of the present value of the defined benefit
obligation is recognized on straight-line basis over the
expected average remaining working lives of the
participating employees. Past service cost is
recognized immediately to the extent that the benefits
are already vested, and otherwise is amortized on a
straight-line basis over the average period until the
benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di


laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas
imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan
kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa
lalu yang belum diakui.

The benefit obligation recognized in the statements of


financial position represents the present value of the
defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized
actuarial gains and losses and unrecognized past
service cost.

s. Aset dan Liabilitas Keuangan


Aset Keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu
(i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif, (ii) pinjaman yang
diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga
jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia
untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan
perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada
saat awal pengakuannya.

s. Financial Assets and Liabilities


Financial Assets
Financial assets are classified into 4 categories, as
follows (i) financial assets at fair value through profit or
loss, ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity
financial assets and (iv) available-for-sale financial
assets. The classification depends on the purpose for
which the financial assets were acquired. Management
determines the classification of its financial assets at
initial recognition.

1. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar


melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif

1. Financial Assets Measured at Fair Value through


Profit or Loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui


laporan laba rugi komprehensif adalah aset
keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan.
Aset
keuangan
diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan
terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan
sebagai aset diperdagangkan kecuali telah
ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung
nilai.

Financial assets measured at fair value through


profit or loss are financial asset which held for
trading. Financial asset is classified as held for
trading if it is acquires principally for the purpose of
selling or repurchasing it in the near term and for
which there is evidence of recent actual pattern of
short term profit taking. Derivatives are also
categorized as held for trading unless they are
designated and effective as hedging instruments.

21

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

2. Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset


keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman
yang diberikan dan piutang diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
3. Investasi yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo

Loans and receivables are non-derivative financial


assets with fixed or determinable payments that are
not quoted in an active market. Loan and
receivables are initially recognized at fair value plus
transaction cost and subsequently measured at
amortized cost using the effective interest rate
method.
3. Held-to-maturity financial assets

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah


investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:

Held-to-maturity financial assets are non-derivative


financial assets with fixed or determinable payments
and fixed maturities that management has the
positive intention and ability to hold to maturity,
other than:

a. Investasi yang pada saat pengakuan awal


ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif;

a.

Those that are designated as at fair value


through profit or loss upon initial recognition;

b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok


tersedia untuk dijual; dan

b.

Those that are designated as available for sale;


and

c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang


diberikan dan piutang.

c.

Those that meet the definition of loans and


receivables.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga


jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.

These are initially recognized at fair value including


transaction cost and subsequently measured at
amortized cost, using the effective interest rate
method.

4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

4. Available-for-Sale Financial Assets

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual


adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan
untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan
dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau
perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif.
22

Available-for-sale financial assets are non derivative


financial assets that are intended to be held for
indefinite period of time, which might be sold in
response to needs for liquidity or changes in interest
rates, exchange rates or that are not classified as
loans and receivables, held-to-maturity investments
or financial assets at fair value through profit or loss.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia


untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai
wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan
perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian
penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga
aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset
keuangan tersedia untuk dijual mengalami
penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang
sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui
pada laporan laba rugi komprehensif. Sedangkan
pendapatan bunga yang dihitung menggunakan
metode suku bunga efektif dan keuntungan atau
kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset
moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok
tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi
komprehensif.

Available-for-sale financial assets are initial


recognized at fair value, plus initial recognized at
fair value, plus transaction costs, and measured
subsequently at fair value with gains and losses
being recognized in the statement of changes in
equity, except for impairment losses and foreign
exchanges gains and losses, until the financial
assets is derecognized. If an available-for-sale
financial asset is determined to be impaired, the
cumulative gain or loss previously recognized in the
equity section will be recognized in the statements
of comprehensive income. However, interest
income is calculated using the effective interest
method, and foreign currency gain or losses on
monetary assets classified as available-for-sale is
recognized in the statements of comprehensive
income.

Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i)
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif dan (ii) liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.

Financial Liabilities
Financial liabilities are classified into the category of (i)
financial liabilities measured at fair value through profit
or loss and (ii) financial liabilities measured at
amortized cost.

1. Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar


melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif

1. Financial Liabilities Measured at Fair Value through


Profit or Loss

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai


wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah
liabilitas keuangan yang ditujukan untuk
diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama
untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil
untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif
diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan
kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen
lindung nilai.

Financial liabilities measured at fair value through


profit or loss are financial liabilities which held for
trading. A financial liability is classified as held for
trading if it is acquired principally for the purpose of
selling or repurchasing it in the near term and for
which there is evidence of a recent actual pattern of
short term profit taking. Derivatives are also
categorized as held for trading unless they are
designated and effective as hedging instruments.

23

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

2. Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya


Perolehan Diamortisasi

2. Financial Liabilities Measured at Amortized Cost

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan


sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.

Financial liabilities that are not classified as financial


liabilities at fair value through profit or loss are
categorized and measured at amortized cost.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba


rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut
dihentikan pengakuannya serta melalui proses
amortisasi.

Gains and losses are recognized in the


comprehensive income statements when the
liabilities are derecognized as well as through the
amortization process.

Saling Hapus dari Instrumen Keuangan


Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan
nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan
jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui dan berniat untuk
menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Offsetting of Financial Instruments


Financial assets and financial liabilities are offset and
the net amount reported in the balance sheets if, and
only if, the entity currently has enforceable legal right to
offset the recognized amount and there is an intention
to settle on a net basis, or to realize the asset and
settle the liabilities simultaneously.

Estimasi Nilai Wajar


Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan
nilai pasar yang berlaku pada laporan posisi keuangan.

Fair Value Estimation


The fair value of financial instruments traded in active
markets is determined based on quoted market prices
at the statements of financial position date.

Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak


tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.

Investments in equity securities that do not have readily


determinable fair values are stated at cost.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak


diperdagangkan di pasar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan
menggunakan metode arus kas terdiskonto dengan
menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi
pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi
keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen
keuangan lainnya.

The fair value of other financial instruments that are not


traded in active markets is determined using standard
valuation techniques. The Company uses discounted
cash flow methods and assumption based on market
conditions existing at the statements of financial
position date to determine fair value for other financial
instruments.

24

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen


Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi
dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran
pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan
tersebut mempertimbangkan premi atau diskonto pada
saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif.

Amortized Cost of Financial Instruments


Amortized cost is computed using the effective interest
rate method less any allowance for impairment and
repayment of principal or reduction. The calculation
taken into account any premium or discount on
acquisition and includes transaction costs and fees that
are integral part of the effective interest rate.

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan


Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai.

Impairment of Financial Assets


At the end of each reporting period the Company and
its subsidiaries assess whether there is objective
evidence that a financial asset or group of financial
assets is impaired.

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan


diamortisasi

Financial assets are carried at amortized cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang


dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Perusahaan pertama kali menentukan apakah
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang signifikan
secara individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual. Jika Perusahaan menentukan tidak
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai
atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau
tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan
yang penurunan nilainya dinilai secara individual,
dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.

25

For loans and receivables carried at amortized cost,


the Company and its subsidiaries first assess
whether objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are individually
significant, or collectively for financial assets that
are not individually significant. If the Company and
its subsidiaries determine that no objective evidence
of impairment exists for an individually assessed
financial asset, whether significant or not, they
include the asset in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and collectively
assess them for impairment. Financial assets that
are individually assessed for impairment and for
which an impairment loss is, or continues to be,
recognized are not included in a collective
assessment of impairment.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian


penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa
datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus
kas masa datang didiskonto menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika
pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku
bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur
kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
terkini.

If there is objective evidence that an impairment


loss has occurred, the amount of the loss is
measured as the difference between the carrying
value of assets and the present value of estimated
future cash flows (excluding future expected credit
losses that have not yet been incurred). The present
value of the estimated future cash flows is
discounted at the financial assets original effective
interest rate. If a loan or receivable has a variable
interest rate, the discount rate for measuring
impairment loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang


melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif. Pendapatan bunga tetap diakui
berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi,
berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut.
Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersamasama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan
pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di
masa depan yang realistik dan semua jaminan telah
terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran
kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang
karena suatu peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah
atau dikurangi dengan menyesuaikan akun
cadangan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan,
maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif.

The carrying amount of the financial asset is


reduced through the use of an allowance account
and the amount of the loss is recognized in the
statement of income. Interest income continues to
be accrued on the reduced carrying amount based
on the original effective interest rate of the asset.
Loans and receivables, together with the associated
allowance, are written off when there is no realistic
prospect of future recovery and all collateral has
been realized or has been transferred to the
Company. If, in a subsequent period, the amount of
the estimated impairment loss increases or
decreases because of an event occurring after the
impairment was recognized, the previously
recognized impairment loss is increased or reduced
by adjusting the allowance account. If a future writeoff is later recovered, the recovery is recognized in
the statement of income.

Aset keuangan AFS

AFS financial assets

Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan


sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif meliputi
penurunan yang signifikan atau penurunan jangka
panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah
biaya perolehannya.

26

In the case of equity investments classified as AFS


financial assets, objective evidence would include a
significant or prolonged decline in the fair value of
investments below its cost.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai


telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur
sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai
wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada
investasi yang sebelumnya telah diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif direklas dari ekuitas
ke laporan laba rugi komprehensif. Kerugian
penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh
dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif;
kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui
dalam ekuitas.

If there is evidence of impairment, the cumulative


loss - measured as the difference between the
acquisition cost and current fair value, less any
impairment loss on that investment previously
recognized in the statement of income - reclassified
from equity to the statement of income. The
impairment loss on equity investments is not
reversed through the statement of income; increase
in fair value after impairment is recognized in equity.

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai


aset keuangan AFS, penurunan nilai dievaluasi
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset
keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang
didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi
dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan
untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk
tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. Akrual
tersebut dicatat sebagai bagian dari akun
Pendapatan bunga dalam laporan laba rugi
komprehensif. Jika, pada periode berikutnya, nilai
wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan
tersebut secara obyektif dihubungkan dengan
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian
penurunan nilai pada laporan laba rugi
komprehensif, maka kerugian penurunan nilai
tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi
komprehensif.

In the case of debt instruments classified as an AFS


financial asset, impairment is assessed based on
the same criteria as financial assets carried at
amortized cost. Future interest income is based on
the reduced carrying amount and is accrued based
on the rate of interest used to discount future cash
flows for the purpose of measuring impairment loss.
Such accrual is recorded as part of the Interest
income account in the statements of income. If, in a
subsequent period, the fair value of a debt
instrument increases and the increase can be
objectively related to an event occurring after the
impairment loss was recognized in the statements
of income, the impairment loss is reversed through
the statements of comprehensive income.

27

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas


Keuangan
Aset keuangan

Financial assets

Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat:


(1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan
telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus
kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk
membayar arus kas yang diterima secara penuh
tanpa penundaan material kepada pihak ketiga
dalam perjanjian yang memenuhi kriteria passthrough dan (a) Perusahaan telah secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat
dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial
tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko
dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer
kendali atas aset tersebut.
Liabilitas keuangan

A financial asset (or where applicable, a part of a


financial asset or part of a group of similar financial
assets) is derecognized when: (1) the rights to
receive cash flows from the asset have expired; or
(2) the Company have transferred their rights to
receive cash flows from the asset or have assumed
an obligation to pay the received cash flows in full
without material delay to a third party under a passthrough arrangement; and either (a) the Company
have transferred substantially all the risks and
rewards of the asset, or (b) the Company and its
subsidiaries have neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the asset,
but have transferred control of the asset.

Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika


dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir,
yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized, when and only


when, it is extinguished i.e. When the obligation
specified in contract is discharged or cancelled or
has expired.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan


oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman
yang sama dengan persyaratan yang berbeda
secara substantial, atau modifikasi secara
substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang
saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan
liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan
selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

When an existing financial liability is replaced by


another financial liability from the same lender on
substantially different terms, or the terms of an
existing liability are substantially modified, such an
exchange or modification is treated as a
derecognition of the original liability and the
recognition of a new liability, and the difference in
the respective carrying amounts is recognized in the
statement of comprehensive income.

t. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan
akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen
adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder
adalah segmen geografis.

t. Segment Information
Segment information is prepared using the accounting
policies adopted for preparing and presenting the
financial statements. The primary format in reporting
segment information is based on business segment,
while secondary segment is based on geographical
segment.

28

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Perusahaan menghasilkan produk-produk yang tidak


memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses
produksi, golongan pelanggan dan pendistribusian
produk dari masing-masing produk, sehingga
Perusahaan hanya memiliki satu segmen usaha,
Informasi segmen Perusahaan adalah berdasarkan
segmen secara geografis.

The Company produces products which have no


different characteristics in production process,
customer classification and product distribution. Thus,
the Company has only one business segment. The
Company's segment information is therefore based on
geographical segments.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang


dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa
pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan pada komponen yang
beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

A geographical segment is a distinguishable


component of an enterprise that is engaged in
providing product or services within a particular
economic environment and that is subject to risks and
return that are diferrent from those of components
operating in other economic environments.

u. Laba per Saham


Laba per Saham dasar dihitung dengan membagi laba
bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar pada tahun yang bersangkutan.

u. Earning per Share


Basic earning per share is computed by dividing net
income by the weighted average number of shares
outstanding during the year.

29

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

4. Kas dan Setara Kas

Kas
Bank
Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Lain-lain
(masing-masing di bawah Rp 25 juta)
Sub Jumlah
Dollar Amerika Serikat
Standard Chartered Bank
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Lain-lain
(masing-masing di bawah Rp 25 juta)
Sub Jumlah

4. Cash and Cash Equivalents


2012

2011

Rp

Rp

100.253.285

479.579.735

664.725.459

204.981.614

588.401.136

33.227.251

4.742.259

14.415.283

722.530.859

1.267.541.878

Cash in Banks
Third Parties
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Others
(below Rp 25 millions each)
Sub Total
US Dollar
Standard Chartered Bank
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Others
(below Rp 25 millions each)
Sub Total

116.523.527

23.528.851

15.577.597

479.700.374

12.899.877

123.930.452

16.391.036

28.553.227

192.344.132

748.707.580

Related Party

914.874.991

2.016.249.458

Sub Total Cash in Banks

9.068.000.000

Time Deposits
Third Party
US Dollar
PT Bank Permata Tbk

Deposito
Pihak Ketiga
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Permata Tbk

Pihak Berelasi
Sub Jumlah Deposito
Jumlah Kas dan Setara Kas

Cash on Hand

123.946.771

Pihak Berelasi
Sub Jumlah Bank

105.625.324

9.068.000.000

Related Party
Sub Total Time Deposits

1.015.128.276

11.189.874.782

Total Cash and Cash Equivalents

30

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Penempatan pada kas dan setara kas dilakukan pada pihak


ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan.

Tingkat Bunga Kas di Bank


Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Tingkat Bunga Deposito
Dollar Amerika Serikat

The placement of cash and equivalent carried on a third


party and are not used as collateral.

2012

2011

0% - 2,75%

0% - 3%

0% - 0,25%

0,1% - 0,2%

3%

5. Piutang Usaha

Berdasarkan Pelanggan
Pihak Ketiga
Pelanggan Dalam Negeri
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Sub Jumlah
Pihak Berelasi
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Jumlah

5. Trade Accounts Receivable


2012

2011

Rp

Rp

36.563.989.099

50.235.442.190

(138.673.034)

(60.997.974)

36.425.316.065

50.174.444.216

142.632.500.000

141.401.722.387

179.057.816.065

191.576.166.603

Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

Belum Jatuh Tempo


Telah Jatuh Tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
91 - 120 hari
121 - 150 hari
Lebih dari 150 hari
Sub Jumlah
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah

Interest Rate of Cash in Bank


Rupiah
US Dollar
Interest Rate of Time Deposit
US Dollar

By Customer
Third Parties
Local Debtors
Allowance for Impairment Losses
Sub Total
Related Party
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Total

The aging of trade accounts receivable is as follows:


2012

2011

Rp

Rp

164.248.334.359

96.580.226.453

3.427.699.540

82.128.168.733

1.522.620.292

5.436.835.880

2.595.641.571

3.666.724.233

1.534.736.280

1.487.264.053

3.327.856.587

1.729.514.391

2.539.600.470

608.430.834

179.196.489.099

191.637.164.577

(138.673.034)
179.057.816.065

(60.997.974)
191.576.166.603

31

Not Yet Due


Past Due
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
91 - 120 days
121 - 150 days
more than 150 days
Sub Total
Allowance for Impairment Losses
Total

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai


berikut:
2012

Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Jumlah

2011

36.425.316.065

50.174.444.216

142.632.500.000
179.057.816.065

141.401.722.387
191.576.166.603

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah


sebagai berikut:
2012

Saldo Awal
Penurunan Nilai Tahun Berjalan
Saldo Akhir

Trade accounts receivable based on currency is as


follows:

Rupiah
US Dollar
Total

Changes in the amounts of the allowance for impairment


losses is as follows:
2011

60.997.974

77.675.060
138.673.034

60.997.974
60.997.974

Beginning balance
Impairment for the year
Ending Balance

Manajemen telah mengevaluasi terhadap indikator


penurunan nilai pada tanggal laporan posisi keuangan.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian
penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah
cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat
risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang
kepada pihak ketiga.

Management has assessed for indicators of impairment at


statements of financial position date. Management
believes that the allowance for impairment losses is
adequate to cover loss on non-collectible trade
receivables. Management also believes that there are no
significant concentrations of credit risk on third party
receivables.

Pada 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat piutang


usaha yang dijaminkan.

As of December 31, 2012 and 2011, there were no


accounts receivable as collateral.

6. Aset Keuangan Lancar Lainnya

Deposito Berjangka
Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Sub Jumlah

6. Other Current Financial Assets


2012

2011

Rp

Rp

357.126.000

442.750.000

104.874.000

462.000.000

442.750.000

32

Time Deposits
Third Parties
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Sub Total

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

Dollar Amerika Serikat


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Sub Jumlah

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

2012

2011

Rp

Rp
835.824.945

359.586.299

1.485.867.348

835.824.945

Related Party

15.000.000

315.522.420

Other Accounts Receivable Third Parties

1.962.867.348

1.594.097.365

Total Other Current Financial


Assets

Pihak Berelasi
Piutang Lain-lain Pihak Ketiga
Jumlah Aset Keuangan
Lancar Lainnya
Tingkat Bunga Deposito Berjangka
Rupiah
Dollar Amerika Serikat

5,25% - 5,75%

7%

1% - 1,7%

0,5%

Deposito berjangka yang dijaminkan merupakan deposito


dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk dengan jangka waktu 12 (dua
belas) bulan yang digunakan sebagai jaminan bank garansi
kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Penempatan deposito berjangka dilakukan pada pihak
ketiga.

Interest Rate of Time Deposits


Rupiah
US Dollar

These time deposits from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with
maturities of 12 (twelve) months are pledged as collateral
for bank guarantees to PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk. Time deposits placed with third party.

7. Persediaan

Barang Jadi
Bahan Baku
Bahan Pembantu
Suku Cadang
Sub Jumlah
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Persediaan Barang Jadi
Jumlah

US Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Sub Total

1.126.281.049

7. Inventories
2012

2011

Rp

Rp

43.545.711.215

37.179.376.528

22.368.545.510

53.263.757.129

735.447.436

631.159.631

2.831.480.026
69.481.184.187

3.665.902.767
94.740.196.055

69.481.184.187

(877.115.430)
93.863.080.625

33

Finished Goods
Raw Materials
Indirect Materials
Spare parts
Sub Total
Allowance for Impairment Losses of
Finished Goods
Total

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah


sebagai berikut:
Saldo Awal
Penurunan Nilai Tahun Berjalan
Realisasi Tahun Berjalan
Saldo Akhir

2012
Rp
877.115.430
(877.115.430)
-

Changes in the amounts of the allowance for impairment


losses is as follows:
2011
Rp

877.115.430
877.115.430

Beginning Balance
Impairment for the Year
Realization for the Year
Ending balance

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan


kondisi fisik dari persediaan pada tanggal pelaporan,
manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai
tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian dari keusangan dan penurunan nilai pasar
persediaan.

Based on a review of the market prices and physical


conditions of the inventories at the reporting dates,
management believes that the above allowance for
impairment losses is adequate to cover any possible
losses from obsolescence and decline in market values of
inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan


tidak diasuransikan, karena manajemen berkeyakinan
bahwa persediaan tersebut dapat terhindar dari risiko
pencurian dan kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran
dan risiko lainnya.

As of December 31, 2012 and 2011, inventories are not


insured as management believes that such inventories are
not susceptible to theft and destruction due to fire and
other possible risks.

Pada 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat


persediaan yang dijaminkan.

As of December 31, 2012 and 2011, there were no


inventories as collateral.

8. Uang Muka Pembelian

8. Purchase Advances
2012
Rp

Uang Muka Pembelian Bahan Baku


Uang Muka Pembelian Lain-Lain
Jumlah

4.715.734.440
124.795.440
4.840.529.880

Uang muka pembelian bahan baku merupakan uang muka


atas pembelian bahan baku kepada Stemcor (S.E.A) Pte.
Ltd., Singapura pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,
berupa slab masing-masing sejumlah 10.402,72 MT dan
10.000 MT.

34

2011
Rp
5.130.926.250
5.130.926.250

Raw Material Purchase Advance


Other Purchase Advance
Total

Raw Material purchase advanceis a down payment on the


purchase of raw materials to Stemcor (SEA) Pte. Ltd.,
Singapore as of December 31, 2012 and 2011 amounted
to 10,402.72 MT and 10,000 MT of slabs, respectively.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

9. Investasi pada Entitas Asosiasi

9. Investment in Associate

Akun ini merupakan penyertaan pada PT Gunawan


Dianjaya Steel Tbk (entitas asosiasi) yang dicatat dengan
metode ekuitas dan diterapkan secara prospektif (Catatan
3.i). Pemilikan investasi saham kepada PT Gunawan
Dianjaya Steel Tbk dimaksudkan untuk investasi jangka
panjang yang pada saatnya dapat meningkatkan sinergi
usaha. Persetujuan atas investasi tersebut telah diperoleh
melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal
15 Desember 2009.

This account represents investment in PT Gunawan


Dianjaya Steel Tbk (an associate) are accounted under
the equity method and applied prospectively (Note 3.i).
Investment in shares of stock of PT Gunawan Dianjaya
Steel Tbk intended for increase the business relationship
among them. Investment approval has been obtained
through the Extraordinary General Shareholders Meeting
held on December 15, 2009.

Keberadaan pengaruh signifikan Perusahaan dengan


investee dibuktikan dengan adanya keterwakilan dalam
dewan komisaris dan dewan direksi atau organ setara di
investee , partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan,
termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang
dividen atau distribusi, serta adanya transaksi material
antara investor dengan investee .

The existence of significant influence between the


Company and investee is evidenced by representation on
the board of commissioners and board of directors or the
equivalent in the investee, participation in policy-making
process, including participation in decisions about
dividends or other distributions, and material transactions
between investor and investee.

Perubahan investasi selama tahun 2012 dan 2011 adalah


sebagai berikut:

The changes of investments in 2012 and 2011 are as


follows:

2012

Entitas Asosiasi /
Associates

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Lembar
Saham /
Shares

Kepemilikan
Efektif /
Effective
Ownership
%

680.000.000

8,29

Pada
Awal Tahun /
At
Beginning of Year
Rp
111.141.461.647

Bagian atas
Hasil Bersih /
Share of
Results
Rp

Pendapatan
Komprehensif Lain
Setelah Pajak /
Other Comprehensive
Income after Tax
Rp

3.862.397.441

79.645.998

Pada
Akhir Tahun /
At
End of Year
Rp
115.083.505.086

2011
Pendapatan
Lembar

Kepemilikan

Pada

Bagian atas

Komprehensif Lain

Pada

Entitas Asosiasi /

Saham /

Efektif /

Awal Tahun /

Hasil Bersih /

Setelah Pajak /

Akhir Tahun /

Associates

Shares

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk

680.000.000

Effective

At

Share of

Other Comprehensive

At

Ownership

Beginning of Year

Results

Income after Tax

End of Year

Rp

Rp

Rp

Rp

8,29

102.879.698.646

35

8.263.053.287

(1.290.286)

111.141.461.647

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Bagian Perusahaan atas aset dan liabilitas serta hasil


usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

The Company's share of the assets and liabilities with


results of associate are as follows:

2012

Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Pendapatan Bersih
Laba Komprehensif Tahun Berjalan

2011

1.163.971.056.842
371.046.594.375
1.647.928.004.308
47.551.790.582

Nilai wajar Investasi pada Entitas Asosiasi pada tanggal 31


Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar
Rp 73.440.000.000 dan Rp 87.720.000.000, yang dihitung
dari jumlah lembar saham yang dimiliki Perusahaan
dikalikan dengan harga pasar saham entitas asosiasi pada
tanggal tersebut.

Total Assets
232.090.004.125
Total Liabilities
2.093.544.754.762
Net Revenue
99.659.384.805 Comprehensive Income for The Year
977.462.676.010

The fair value of investment in associate as of December


31, 2012 and 2011 ammounting Rp 73,440,000,000 and
Rp 87,720,000,000, which is calculated from the number
of shares owned by the Company multiplied by the market
price of associate shares on the date.

10. Properti Investasi

10. Investment Properties


1 Januari 2012/
January 1, 2012
Rp

Biaya Perolehan:
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Jumlah
Akumulasi Penyusutan:
Pemilikan Langsung
Bangunan
Jumlah
Nilai Tercatat

812.695.960
402.146.561
1.214.842.521

378.756.299
378.756.299
836.086.222

1 Januari 2011/
January 1, 2011
Rp
Biaya Perolehan:
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Jumlah
Akumulasi Penyusutan:
Pemilikan Langsung
Bangunan
Jumlah
Nilai Tercatat

2012
Pengurangan /
Deductions
Rp

Penambahan /
Additions
Rp

6.323.140
6.323.140

Penambahan /
Additions
Rp

Reklasifikasi /
Reclassification
Rp

2011
Pengurangan /
Deductions
Rp

Reklasifikasi /
Reclassification
Rp

6.323.140
6.323.140

36

31 Desember 2012/
December 31, 2012
Rp

812.695.960
402.146.561
1.214.842.521

372.433.159
372.433.159

812.695.960
402.146.561
1.214.842.521

At Cost:
Direct Acquisitions
Lands
Building
Total

385.079.439
385.079.439
829.763.082

Accumulated Depreciation:
Direct Acquisitions
Building
Total
Net Book Value

31 Desember 2011/
December 31, 2011
Rp

812.695.960
402.146.561
1.214.842.521

At Cost:
Direct Acquisitions
Lands
Building
Total

378.756.299
378.756.299
836.086.222

Accumulated Depreciation:
Direct Acquisitions
Building
Total
Net Book Value

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Beban penyusutan untuk tahun 2012 dan 2011 dialokasikan


ke beban pokok penjualan masing-masing sebesar
Rp 6.323.140. (Catatan 19).

Depreciation expense in 2012 and 2011 was allocated to


manufacturing expense amounting to Rp 6,323,140,
respectively (Note 19).

Properti investasi merupakan tanah dan bangunan yang tidak


digunakan untuk kegiatan Perusahaan dan penggunaannya di
masa depan belum ditentukan. Tanah dan bangunan terletak
di Jl. Margomulyo No. 4, Kotamadya Surabaya seluas
2
2.569 m .

Investment properties consists of land and building that


not use for the Companys' activities and future uses had
not determined. Land and building reside in Jl.
2
Margomulyo No. 4, Surabaya a land mass of 2,569 m .

Perusahaan telah memilih model biaya untuk pengukuran


setelah pengakuan awal.

The Company have chosen the cost model for the


measurement after initial recognition.

Nilai wajar properti investasi per 31 Desember 2011


berdasarkan penilaian dari penilai independen KJPP Wiratno
Achmanan Armansyah & Rekan dalam laporannya bertanggal
9 Pebruari 2012. Penilai menggunakan dasar penilaian Nilai
Pasar, untuk menentukan Nilai Pasar properti dipergunakan
metode pendekatan biaya. Manajemen berpendapat, tidak
terdapat perubahan nilai signifikan selama tahun 2012,
sehingga dasar penilaian dari penilai independen tersebut
dapat digunakan sebagai dasar acuan.

The fair value of investment properties as of December


31, 2011 was determined based on the appraisal of KJPP
Wiratno Achmanan Armansyah & Rekan in their report
dated February 9, 2012. The Independent Appraiser uses
cost approach to determine market value of investment
properties. Management believes, there is no significant
changes in value during 2012, so that the basis of
assesment of the independent appraisal can be used as a
basic reference.

Ikhtisar nilai Properti Investasi per tanggal 31 Desember 2012


dan 2011 adalah sebagai berikut:

The summary of Investment Properties as of December


31, 2012 and 2011 as follows:

Indikasi Nilai
Pasar/Market
Value Indication

Tanah
Bangunan

3.909.744.850
1.105.700.000

37

Land
Building

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

11. Aset Tetap

11. Property, Plant and Equipment


1 Januari 2012/
January 1, 2012
Rp

Biaya Perolehan:
Pemilikan Langsung
Tanah
Pematangan tanah
Bangunan
Mesin dan Peralatan
Kendaraan Bermotor
Perlengkapan Kantor
Sub Jumlah
Aset Tetap Tidak Digunakan
Tanah
Mesin dan Peralatan
Sub Jumlah
Jumlah Biaya Perolehan

Penambahan /
Additions
Rp

2012
Pengurangan /
Deductions
Rp

Reklasifikasi /
Reclassification
Rp

31 Desember 2012/
December 31, 2012
Rp

5.646.476.448
23.802.592
9.578.913.922
52.776.191.460
1.311.155.218
1.654.417.723
70.990.957.363

1.332.775.067
656.245.455
57.618.033
2.046.638.555

787.968.467
535.279.000
18.240.000
1.341.487.467

7.595.990
4.131.887.892
4.139.483.882

70.990.957.363

2.046.638.555

1.341.487.467

4.139.483.882

Akumulasi Penyusutan:
Pemilikan Langsung
Pematangan tanah
Bangunan
Mesin dan Peralatan
Kendaraan Bermotor
Perlengkapan Kantor
Sub Jumlah

23.802.590
7.106.115.970
46.306.446.770
1.165.955.219
1.411.568.603
56.013.889.152

120.396.152
1.089.840.264
141.829.697
51.380.502
1.403.446.614

590.709.104
535.279.000
12.201.000
1.138.189.104

Aset Tetap Tidak Digunakan


Mesin dan Peralatan
Sub Jumlah
Jumlah Akumulasi Penyusutan

56.013.889.152

1.403.446.614

1.138.189.104

4.131.887.892
4.131.887.892
4.131.887.892

Nilai Tercatat

14.977.068.211

5.646.476.448
23.802.592
9.578.913.922
53.320.998.060
1.432.121.673
1.693.795.756
71.696.108.451

Fixed Assets Not in Use

7.595.990
Land
4.131.887.892 Machineries and Equipments
4.139.483.882
Sub Total
75.835.592.333

Total At Cost

23.802.590
7.226.512.122
46.805.577.930
772.505.916
1.450.748.105
56.279.146.663

Accumulated Depreciation:
Direct Acquisitions
Land Improvements
Building
Machineries and Equipments
Vehicles
Office Equipments
Sub Total
Fixed Assets Not in Use

4.131.887.892 Machineries and Equipments


4.131.887.892
Sub Total
60.411.034.555 Total Accumulated Depreciation
15.424.557.778

38

At Cost:
Direct Acquisitions
Lands
Land Improvements
Building
Machineries and Equipments
Vehicles
Office Equipments
Sub Total

Net Book Value

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

1 Januari 2011/
January 1, 2011
Rp

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

2011
Pengurangan /
Deductions
Rp

Penambahan /
Additions
Rp

Reklasifikasi /
Reclassification
Rp

31 Desember 2011/
December 31, 2011
Rp

Biaya Perolehan:
Pemilikan Langsung
Tanah
Pematangan tanah
Bangunan
Mesin dan Peralatan
Kendaraan Bermotor
Perlengkapan Kantor
Sub Jumlah

6.459.172.408
23.802.592
9.578.913.922
52.776.191.460
1.311.155.218
1.623.495.223
71.772.730.823

30.922.500
30.922.500

(812.695.960)
(812.695.960)

5.646.476.448
23.802.592
9.578.913.922
52.776.191.460
1.311.155.218
1.654.417.723
70.990.957.363

At Cost:
Direct Acquisitions
Lands
Land Improvements
Building
Machineries and Equipment
Vehicles
Office Equipment
Sub Total

Aset Tetap Tidak Digunakan


Tanah
Mesin dan Peralatan
Sub Jumlah
Jumlah Biaya Perolehan

71.772.730.823

30.922.500

(812.695.960)

70.990.957.363

Fixed Assets Not in Use


Land
Machineries and Equipment
Sub Total
Total At Cost
Accumulated Depreciation:
Direct Acquisitions
Land Improvements
Building
Machineries and Equipment
Vehicles
Office Equipment
Sub Total

Akumulasi Penyusutan:
Pemilikan Langsung
Pematangan tanah
Bangunan
Mesin dan Peralatan
Kendaraan Bermotor
Perlengkapan Kantor
Sub Jumlah

23.802.590
6.970.629.489
44.828.152.941
968.883.929
1.362.409.599
54.153.878.548

135.486.481
1.478.293.829
197.071.290
49.159.004
1.860.010.604

23.802.590
7.106.115.970
46.306.446.770
1.165.955.219
1.411.568.603
56.013.889.152

Aset Tetap Tidak Digunakan


Tanah
Mesin dan Peralatan
Sub Jumlah
Jumlah Akumulasi Penyusutan

54.153.878.548

1.860.010.604

Land
- Machineries and Equipment
Sub Total
56.013.889.152 Total Accumulated Depreciation

Nilai Tercatat

17.618.852.275

14.977.068.211

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

Net Book Value

Depreciation expense was allocated to the following :


2012
Rp

Biaya Pabrikasi (Catatan 19)


Beban Umum dan Administrasi
(Catatan 21)
Jumlah

Fixed Assets Not in Use

2011
Rp

1.204.490.577

1.610.944.143

198.956.037
1.403.446.614

249.066.461
1.860.010.604

39

Manufacturing Expenses (Notes 19)


General and Administrative Expenses
(Note 21)
Total

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai


berikut :
2012
Rp

Harga Jual
Nilai buku bersih
Jumlah

482.500.000
6.039.000
476.461.000

Details of gains from the disposal of fixed assets are as


follows :
2011
Rp
-

Proceeds
Net book value
Total

Selama tahun 2012, Perusahaan melakukan penghentian


pengakuan atas beberapa mesin dan peralatan dengan nilai
buku sebesar Rp 197.259.363, beban penghentian
pengakuan aset tetap untuk tahun 2012 dialokasikan
sebagai beban pemeliharaan di dalam komponen beban
pokok penjualan.

For the year 2012, the company do derecognition of some


machineries and equipment with net book value
ammounting to Rp 197,259,363, derecognized expense
for the years 2012 was allocated to maintenance expense
which are component of Cost of Goods Sold.

Perusahaan memiliki sebidang tanah dengan luas 19.540


2
m yang terletak di Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes,
Surabaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan
(HGB) atas nama Perusahaan yang berjangka waktu 20
tahun dan akan jatuh tempo tahun 2026. Selain itu
Perusahaan juga memiliki beberapa bidang tanah yang
berlokasi di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan di
Trawas, Mojokerto dengan luas seluruhnya sebesar 3.795
2
m , dengan hak legal berupa Hak Milik atas nama pemilik
lama. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah
dalam perpanjangan HGB atau pengalihan Hak Milik dari
pemilik lama karena seluruh tanah diperoleh secara sah
dan didukung bukti kepemilikan yang memadai.

The Company owns a parcel of land measuring 19,540


square meters located in Desa Karangpoh, Kecamatan
Tandes, Surabaya with legal rights in the form of Building
Use Right (HGB) with a term 20 years until year 2026. The
Company also has several parcels of land located in
Kecamatan Mulyorejo, Surabaya and in Trawas,
Mojokerto with a total area of 3,795 square meters with
legal rights in the form of Own Right which are still under
the name of the previous owner. Management believes
that there will be no difficulty in the extension of HGB or
transfer of Own Right from the previous owner because all
the land were acquired legally and supported by sufficient
evidence of ownership.

Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada


PT Malacca Trust Wuwungan Insurance, PT Asuransi
Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Bintang Tbk
terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya
dengan
jumlah
pertanggungan
sebesar
Rp 232.839.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012 dan
kepada PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi
Allianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Bintang Tbk
dengan
jumlah
pertanggungan
sebesar
Rp 220.923.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
aset yang dipertanggungkan.

Property, plant and equipment, except land, were insured


with PT Malacca Trust Wuwungan Insurance, PT Asuransi
Ekspor Indonesia (Persero) and PT Asuransi Bintang Tbk
againts fire, theft and other possible risks with coverage
amounting to Rp 232,839,000,000 as of December 31,
2012 and PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi
Allianz Utama Indonesia and PT Asuransi Bintang Tbk
with coverage amounting to Rp 220,923,000,000 as of
December 31, 2011. Management believes that the
insurance coverage is adequate to cover possible losses
on the assets insured.

40

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Pada 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat aset


tetap yang dijaminkan.

As of December 31, 2012 and 2011, there were no


Property, Plant and Equipment as collateral.

Nilai wajar aset tetap per 31 Desember 2011 berdasarkan


penilaian dari penilai independen KJPP Wiratno Achmanan
Armansyah & Rekan dalam laporannya bertanggal 9 Pebruari
2012. Penilai menggunakan dasar penilaian Nilai Pasar, untuk
menentukan Nilai Pasar aset tetap dipergunakan metode
pendekatan biaya. Manajemen berpendapat, tidak terdapat
perubahan nilai signifikan selama tahun 2012, sehingga dasar
penilaian dari penilai independen tersebut dapat digunakan
sebagai dasar acuan.

The fair value of property, plant and equipment as of


December 31, 2011 is determined based on the appraisal
of KJPP Wiratno Achmanan Armansyah & Rekan in their
report dated February 9, 2012. The Independent Appraiser
uses cost approach to determine market value of property,
plant and equipment. Management believes, there is no
significant changes in value during 2012, so that the basis
of assesment of the independent appraisal can be used as
a basic reference.

Ikhtisar nilai wajar Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2012


dan 2011 adalah sebagai berikut:

The summary of Investment Properties as of December


31, 2012 dan 2011 as follows:

Indikasi Nilai
Pasar/Market
Value Indication
25.822.155.150
7.248.400.000
62.756.420.000

Tanah
Bangunan
Mesin dan Peralatan

Land
Building
Machineries and Equipment

12. Aset Tidak Lancar Lainnya

12. Other Noncurrent Assets


2012
Rp

Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah


Mesin dan Peralatan Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Nihil dan
Rp 4.131.887.892 pada
31 Desember 2012 dan
2011
Lainnya
Jumlah

2011
Rp
-

7.595.990

20.068.429
20.068.429

20.068.429
27.664.419

Beban penyusutan untuk tahun 2012 dan 2011 dialokasikan


ke beban pokok penjualan masing-masing sebesar Nihil dan
Rp 13.923.481 (Catatan 19).

41

Fixed Assets Not in Use Land


Machineries and Equipment Net of accumulated depreciation
ammounting to Nil
and Rp 4,131,887,892
as of December 31, 2012
and 2011, respectively
Others
Total

Depreciation expense for the years 2012 and 2011 was


allocated to manufacturing expense amounting to Nil and
Rp 13,923,481 (Note 19).

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Aset tetap tidak digunakan terdiri dari tanah mentah dan


mesin untuk produksi besi beton.

Other noncurrent assets consist of land and machinery to


produce round bar mill.

Pada tahun 2012, Perusahaan melakukan reklasifikasi atas


aset tetap tidak digunakan terdiri dari tanah serta mesin dan
peralatan kedalam aset tetap.

In 2012, the Company reclassified not in use assets


consist of land and machinery in to the property, plant, and
equipment.

13. Utang Usaha - Pihak Ketiga

Berdasarkan Pemasok
Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapura
Lain - lain
Jumlah

13. Trade Accounts Payable - Third Parties


2012

2011

Rp

Rp

31.648.739.156

79.355.683.464

547.704.994
32.196.444.150

648.525.408
80.004.208.872

Umur utang usaha adalah sebagai berikut:


0 - 30 Hari
31 - 60 Hari
61 - 90 Hari
Lebih dari 90 Hari
Jumlah

The aging of trade accounts payable is as follows:


388.569.384

79.798.242.654

14.228.811.576

187.782.003

17.576.714.190

17.244.300

2.349.000

939.915

32.196.444.150

80.004.208.872

Utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai


berikut:

Berdasarkan Mata Uang


Dollar Amerika Serikat
Rupiah
Jumlah

By Creditor
Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapore
Others
Total

2012
Rp

Trade accounts payable based on currency is as follows:


2011
Rp

31.648.739.156

79.355.683.464

547.704.994

648.525.408

32.196.444.150

80.004.208.872

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku


utama dan bahan pembantu baik dari pemasok dalam atau
luar negeri, berkisar 30 sampai 120 hari.

42

0 - 30 Days
31 - 60 Days
61 - 90 days
more than 90 days
Total

By Currency
US Dollar
Rupiah
Total

The credit terms for purchasing of local and foreign


supplier was 30 to 120 days.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

14. Beban Akrual

14. Accrued Expenses


2012
Rp

Ongkos Angkut
Gas
Lain-lain
Jumlah

2011
Rp

1.047.856.565
1.119.566.771
238.856.299
2.406.279.635

1.077.010.679
1.036.652.666
323.212.531
2.436.875.876

15. Uang Muka Penjualan

PT Tiga Jaya
PT Pelita Tatamas Jaya
PT Sribaja Intan
PT Surya Megah
PT Timur Jaya Indo Steel
Jumlah

15. Sales Advances


2012

2011

Rp

Rp

2.478.472.014

1.495.496.100

390.205.984

615.409.924

3.241.301.718

2.825.908.299

520.798.468

4.589.378.038

6.978.214.469

16. Perpajakan

a. Prepaid Tax
2012

2011

Rp

Rp

61.523.337

1.639.440.552

7.953.677.486

8.015.200.823

1.639.440.552

Bagian Tidak Lancar


Aset Pajak Kini
Tahun 2010
Jumlah Bagian Tidak Lancar
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka

PT Tiga Jaya
PT Pelita Tatamas Jaya
PT Sribaja Intan
PT Surya Megah
PT Timur Jaya Indo Steel
Total
16. Taxation

a. Pajak Dibayar dimuka

Pajak Dibayar dimuka


Bagian Lancar
PPN Masukan - Bersih
Aset Pajak Kini
Tahun 2012
Jumlah Bagian Lancar

Freight
Gas
Others
Total

3.221.325.480

3.221.325.480

8.015.200.823

4.860.766.032

43

Prepaid Tax
Current Portion
Value Added Tax - Net
Current Tax Assets
Year 2012
Total Current Portion
Noncurrent Portion
Current Tax Assets
Year 2010
Total Noncurrent Portion
Total Prepaid Tax

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

b. Utang Pajak

Pajak Penghasilan Pasal 29 (Catatan 16.d)


Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Jumlah

b. Taxes Payable
2012

2011

Rp

Rp
-

7.102.750

108.292.015

107.601.688

3.013.711

1.712.252

290.243.264

64.263.484

271.536.736

175.569.210

678.196.690

c. Beban Pajak Penghasilan

Penghasilan (Beban) Pajak Bersih


Perusahaan
Terdiri atas:
Pajak Kini - Non Final
Pajak Tangguhan
Beban Pemeriksaan Pajak
Jumlah

Income Tax Article 29 (Note 16.d)


Income Taxes
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
Total
c. Income Taxes Expense

2012

2011

Rp

Rp

(2.886.762.250)

(11.368.168.250)

244.446.616

732.594.999

(30.983.750)

(2.673.299.384)

(10.635.573.251)

44

Net Tax Income (Expense) of


the Company
Consists of the following:
Current Tax - Non Final
Deffered Tax
Tax Assessment Expenses
Total

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah
sebagai berikut:

Laba Sebelum Beban Pajak


Penghasilan Menurut Laporan
Laba Rugi Komprehensif
Pengaruh Pengakuan Ekuitas atas
Laba Entitas Asosiasi
Perbedaan Temporer:
Penyusutan Aset Tetap - Bersih
Pendapatan Bunga Deposito
Cadangan Imbalan
Kerja - Bersih (Catatan 23)
Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai Piutang
Cadangan Kerugian (Realisasi)
Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi (Catatan 7)
Jumlah
Perbedaan Permanen:
Pajak Penghasilan
Biaya Pajak
Sumbangan
Representasi
Biaya Perumahan Dinas
Kesejahteraan Karyawan
Biaya Asuransi
Pendapatan Bunga yang pajaknya
telah dipungut final - Bersih
Lain-lain
Jumlah
Laba Kena Pajak

Current Tax
A reconciliation between income before tax per statements
of comprehensive income and taxable income is as
follows:

2012

2011

Rp

Rp

(3.862.397.441)

Income Before Income Tax Expenses


According to Statements
48.321.806.645
of Comprehensive Income
The Effects of Equity Acknowledgment
(8.263.053.287)
Profit from Associate

8.421.057.186

40.058.753.358

(674.759.876)

(304.379.862)

415.156.422

1.772.978.776

1.881.490.031

77.675.060

60.997.974

(877.115.430)
298.778.530

877.115.430
2.930.379.995

12.283.454.627

1.793.829.500

1.602.407.100

619.785.746

377.064.286

46.600.000

57.636.700

83.133.698

135.130.827

327.944.476

109.943.763

224.021.628

240.120.672

11.242.300

88.015.240

(457.789.823)

(614.861.662)

178.446.081
2.827.213.605

488.083.181
2.483.540.107

11.547.049.321

45.472.673.460

45

Temporary Differences:
Depreciation - Net
Interest Income
Provision for Employment
Benefits - Net (Note 23)
Allowance for Impairment Losses
of Receivables
Allowance (Realization) for
Impairment Losses of
Finished Goods (Note 7)
Total
Permanent Differences:
Income Tax
Tax Expense
Donation
Representation
Housing Expenses
Employee's Welfare
Insurance
Interest Income Tax has been withheld
Final Tax - Net
Others
Total
Taxable Income

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Perhitungan beban dan utang (piutang) pajak kini


adalah sebagai berikut:

Tarif Pajak yang Berlaku:


25% x Rp 11.547.049.000
tahun 2012
25% x Rp 45.472.673.000
tahun 2011
Jumlah
Dikurangi Pajak Dibayar Dimuka
Pajak Penghasilan
Pasal 22
Pasal 25
Jumlah
Liabilitas (Aset) Pajak Kini

The details of current tax expense and payable


(receivable) are as follows:

2012

2011

Rp

Rp

2.886.762.250

2.886.762.250

11.368.168.250
11.368.168.250

8.883.900.000

7.024.928.472

1.956.539.736

4.336.137.028

10.840.439.736
(7.953.677.486)

11.361.065.500
7.102.750

Tax Expense at Effective Tax Rate:


25% x Rp 11,547,049,000
in 2012
25% x Rp 45,472,673,000
in 2011
Total
Less Prepaid Income Tax
Income Tax
Article 22
Article 25
Total
Current Tax (Asset) Payable

Pada tanggal 20 April 2012, Perusahaan telah


menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
Pajak Penghasilan atas Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT) tahun 2010. SKP menetapkan laba fiskal tahun
2010 adalah sebesar Rp 41.909.647.323 dengan jumlah
lebih bayar sebesar Rp 3.190.341.730, sedangkan laba
fiskal yang telah dilaporkan dalam SPT adalah sebesar
Rp 41.785.712.761 dengan lebih bayar sebesar
Rp 3.221.325.480, sehingga terdapat selisih lebih bayar
sebesar Rp 30.983.750, yang dicatat sebagai beban
pemeriksaan pajak tahun 2012.

On April 20, 2012, the Company received Tax


Assessment Letter of Overpayment on Corporate Income
Tax (SKPLB) regarding corporate fiscal tax for fiscal year
2010. SKP stated that taxable income for 2010 amounted
to Rp 41,909,647,323 with overpayment amounted to Rp
3,190,341,730, whereas taxable income reported on SPT
amounted to Rp 41,785,712,761 with overpayment
amounted to Rp 3,221,325,480, therefor overpayment
occured amounted to Rp 30,983,750, which recorded as
tax assessment expenses on 2012

Pada tanggal 7 Mei 2012, Perusahaan telah menerima


Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pajak
(SKPKPP)
No:
KEP00078.PPH/WPJ.07/KP.0803/2012 dan Surat Perintah
Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) No: 801100542012 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2010
sebesar Rp 3.190.341.730 dikurangi dengan
kompensasi
utang
pajak
sebesar
Rp 386.384.327, perusahaan mencatat kompensasi
utang pajak dan selisih pengakuan lebih bayar sebagai
beban pajak penghasilan tahun berjalan. Pengembalian
kelebihan pembayaran pajak tersebut telah diterima
Perusahaan pada tanggal 31 Mei 2012.
46

On May 7, 2012, the Company received Tax Decision


Refund of Overpayment Letter (SKPKPP) No: KEP00078.PPH/WPJ.07/KP.0803/2012 and Command of
Payment Overpayment Tax Letter (SPMKP) No:
80110054-2012 regarding corporate income tax fiscal year
2010 amounted to Rp 3,190,341,730, reduced by tax debt
compensation amounting to Rp 386,384,327. The
Company recorded tax debt compensation and difference
of overpayment recognition as tax expenses in the current
year. The refund of overpayment tax have received by the
Company on May 31, 2012.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Aset Pajak Tangguhan

Deferred Tax Assets


Dikreditkan
(Dibebankan)ke

Dikreditkan
(Dibebankan) ke

laporan laba rugi /


Credited (Charged)
1 Januari 2011 /
January 1, 2011
Rp

Koreksi DPP /
31 Desember 2011 /
December 31, 2011
Rp

to income
for the year
Rp

laporan laba rugi /


Credited (Charged)

Adjustment
for the change
of tax base

to income
for the year
Rp

Rp

31 Desember 2012 /
December 31, 2012
Rp

Aset Pajak Tangguhan :

Deferred Tax Assets

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Persediaan Barang Jadi

219.278.858

219.278.858

(219.278.858)

Cadangan Kerugian Penurunan


Nilai Piutang

15.249.493

15.249.493

19.418.765

34.668.258

Allowance For Impairment Losses


of Trade Accounts Receivable

2.001.616.111

470.372.508

2.471.988.619

443.244.694

2.915.233.313

Employment Benefits

Cadangan Imbalan Kerja

Allowance for Impairment Losses of


Finished Goods

Liabilitas Pajak Tangguhan :


Penyusutan
Pendapatan Bunga yang Masih
Akan Diterima
Aset Pajak Tangguhan- Bersih

Deferred Tax Liabilities


(22.612.542)

(76.094.966)

(98.707.508)

169.751.983

(168.689.968)

(97.645.493)

Depreciation

(103.789.106)
1.875.214.463

103.789.106
732.594.999

2.607.809.462

169.751.983

74.694.633

2.852.256.078

Accrued Income
Deferred Tax Assets - Net

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba


akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang
berlaku adalah sebagai berikut:
2012
Rp

Laba Sebelum Beban Pajak


Penghasilan Menurut Laporan
Laba Rugi Komprehensif
Pengaruh Pengakuan Ekuitas atas
Laba Entitas Asosiasi
Tarif Pajak yang Berlaku:
25% x Rp 8.421.057.186
tahun 2012
25% x Rp 40.058.753.358
tahun 2011
Jumlah

A reconciliation between the total tax expense and the


amount computed by applying the effective tax rate to
income before tax is as follows:
2011
Rp

(3.862.397.441)

Income Before Income Tax


Expenses per Statements
48.321.806.645
of Comprehensive Income
The Effects of Equity Acknowledgment
(8.263.053.287)
Profit from Associate

8.421.057.186

40.058.753.358

12.283.454.627

(2.105.264.297)

(2.105.264.297)

(10.014.688.340)
(10.014.688.340)

47

Tax Expense at Effective Tax Rate:


25% x Rp 8,421,057,186
in 2012
25% x Rp 40,058,753,358
in 2011
Total

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

2012
Rp

Pengaruh Pajak atas:


Beban yang Tidak Dapat
Diperhitungkan Menurut Fiskal:
Pendapatan Kena Pajak Final
Koreksi DPP atas Penyusutan
Beban Pemeriksaan Pajak
Jumlah Beban Pajak

2011
Rp

Tax Effect of:


(821.250.777)
114.447.456

(774.600.327)
153.715.416

169.751.984
(30.983.750)
(2.673.297.372)

(10.635.571.240)

17. Modal Saham

17. Capital Stock

Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal


31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan catatan yang
dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek,
adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham


International Magnificent Fortune Limited
Vihara Limited
Gwie Gunawan (Komisaris Utama)
Gwie Gunadi Gunawan (Direktur Utama)
Masyarakat Lainnya (masing-masing di bawah 5%)
Jumlah

The details of the shareholders as of December 31, 2012


and 2011 based on the report prepared by PT EDI
Indonesia, Security Administration Agency (Biro
Administrasi Efek), are as follows:

2012 dan 2011 / 2012 and 2011


Jumlah
Persentase
Jumlah
Saham /
Pemilikan /
Modal Disetor /
Number of
Percentage of
Total
Shares
Ownership Paid - Up Capital
Rp
267.767.500
245.390.000
116.500.000
10.000
120.332.500
750.000.000

35,70%
32,72%
15,53%
0,00%
16,04%
100,00%

26.776.750.000
24.539.000.000
11.650.000.000
1.000.000
12.033.250.000
75.000.000.000

18. Penjualan Bersih

Name of Stockholders
International Magnificent Fortune Limited
Vihara Limited
Gwie Gunawan (President Commissioner)
Gwie Gunadi Gunawan (President Director)
Others (below 5% each)
Total

18. Net Sales


2012
Rp

Hasil Produksi:
Plat Hitam/Kapal
Avalan
Lain-lain
Jumlah
Bahan Baku-Slab
Penjualan Bersih

Nondeductible Expenses:
Income Subject to Final Tax
Adjustment for the Change
of Tax Base from Depreciation
Tax Audit Expenses
Total Tax Expense

2011
Rp

247.497.529.180

329.299.538.110

35.369.069.071

42.536.954.779

578.491.320

1.604.444.985

283.445.089.571

373.440.937.874

177.680.195.125

267.934.075.797

461.125.284.696

641.375.013.671

48

Manufactured Products:
Black/Ship Plate
Waste Products
Others
Total
Raw Materials - Slab
Net Sales

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Pada tahun 2012 dan 2011, jumlah penjualan kepada pihak


berelasi
sebesar
Rp
177.680.195.125
dan
Rp 267.934.075.797 atau 38,53% dan 41,77% dari
penjualan bersih (Catatan 25)

Sales to related parties in 2012 and 2011 ammounted to


Rp 177,680,195,125 and Rp 267,934,075,797 or 38.53%
and 41.77% from net sales (Note 25)

Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari


jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2012
dan 2011:

The details of sales in 2012 and 2011 include sales to the


following customers which represent more than 10% of the
net sales of the respective years are as follows:

2012
Rp

2011
Rp

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk


PT Sribaja Intan
PT Timur Jaya Indo Steel

177.680.195.125
66.599.251.157
42.475.992.063

71.847.370.949

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk


PT Sribaja Intan
PT Timur Jaya Indo Steel

Jumlah

286.755.438.345

404.868.176.698

Total

267.934.075.797
65.086.729.952

19. Beban Pokok Penjualan

19. Cost of Goods Sold


2012
Rp

Bahan Baku yang digunakan


Tenaga Kerja Langsung
Biaya Pabrikasi
Jumlah Biaya Produksi
Persediaan Barang jadi
Awal Tahun
Akhir Tahun
Penyisihan (Realisasi) Penurunan
Nilai Persediaan
Beban Pokok Penjualan Hasil Produksi
Beban Pokok Penjualan Bahan Baku-Slab
Jumlah Beban Pokok Penjualan

2011
Rp

245.250.033.352

325.205.853.682

5.633.510.600

5.885.098.500

28.377.852.527
279.261.396.479

28.515.333.022
359.606.285.204

37.179.376.528

26.055.802.509

(43.545.711.215)

(37.179.376.528)

(877.115.430)

877.115.430

272.017.946.362

349.359.826.615

163.307.756.586

235.169.612.568

Raw Materials Used


Direct Labor
Manufacturing Expenses
Total Manufacturing Costs
Finished Goods
At Beginning of Year
At End of Year
Allowance (Realization)
Impairment Losses
Cost of Good Sold Manufactured Products
Cost of Good Sold Raw Material - Slab

435.325.702.948

584.529.439.183

Total Cost of Goods Sold

Pembelian kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapura


dengan jumlah pembelian sebesar Rp 377.673.612.888
tahun 2012 dan Rp 525.207.615.467 tahun 2011
merupakan pembelian bahan baku yang melebihi 10%.

49

The purchases from Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapore,


amounting to Rp 377,673,612,888 in 2012 and
Rp 525,207,615,467 in 2011 represent more than 10% of
the total purchases.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

20. Beban Penjualan

20. Selling Expenses


2012
Rp

Ongkos Angkut
Gaji dan Upah
Lain-lain
Jumlah

4.892.756.536

4.754.808.418

1.662.352.800

1.473.080.600

1.282.405
6.556.391.741

24.123.262
6.252.012.280

21. Beban Umum dan Administrasi

Freight
Salaries and Wages
Others
Total

21. General and Administrative Expenses


2012
Rp

Gaji, Upah dan Tunjangan


Imbalan Kerja
(Catatan 23)
Pajak Penghasilan
Jasa Profesional
Asuransi Tenaga Kerja
Kesejahteraan Karyawan
Penyusutan (Catatan 11)
Administrasi Saham
dan Pelaporan
Listrik
Pajak Bumi dan Bangunan
Representasi
Sumbangan
Pemeliharaan dan Perbaikan
Lain - lain
Jumlah

2011
Rp

2011
Rp

4.524.480.750

4.239.151.600

2.453.528.860

2.201.461.363

1.793.829.500

1.602.407.100

853.638.768

754.710.222

449.584.928

411.950.009

224.021.628

240.120.671

198.956.037

249.066.461

139.647.553

122.500.344

127.902.095

130.401.388

127.206.126

108.843.160

83.133.698

135.130.827

46.600.000

57.636.700

39.316.514

39.520.065

938.313.991
12.000.160.448

879.247.184
11.172.147.094

22. Beban Bunga

Salaries, Wages and Allowances


Employment Benefits
(Note 23)
Income Tax
Professional Fees
Employee Insurance
Employee's Welfare
Depreciation (Note 11)
Shares Administration
and Reporting
Electricity
Land and Building Tax
Representation
Donation
Repair and Maintenance
Others
Total

22. Interest Expense

Akun ini merupakan beban bunga atas pembelian bahan


baku kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapura dengan
jumlah sebesar Rp 2.334.014.186 tahun 2012 dan
Rp 2.715.367.356 tahun 2011.

50

This account represents interest expense for raw materials


purchase to Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapore
amounting to Rp 2,334,014,186 in 2012 and
Rp 2,715,367,356 in 2011.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

23. Liabilitas Imbalan Kerja

23. Employee Benefits Obligations

Perusahaan membukukan imbalan kerja imbalan pasti


untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Jumlah
karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut adalah
272 karyawan tahun 2012 dan 273 karyawan tahun 2011.

The Company provides employee benefits for its qualifying


employees in accordance with Labor Law No. 13/2003
year 2003. The number of employees entitled to the
benefits is 272 in 2012 and 273 in 2011.

Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi


komprehensif adalah:

Expense recognized in statements of comprehensive


income in respect of these employee benefits are as
follows:

2012
Rp

Biaya Jasa Kini


Biaya Bunga
Amortisasi Koreksi Aktuaria
Amortisasi dari Beban Jasa Lalu
yang Belum Menjadi Hak
Jumlah

937.799.857
1.058.101.722
436.073.473

839.984.902
1.068.614.062
271.308.591

21.553.808
2.453.528.860

21.553.808
2.201.461.363

Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah


sebagai berikut:
2012
Rp

Nilai Kini Liabilitas yang Tidak


Didanai
Beban Jasa Lalu yang Belum Diakuiyang Belum Menjadi Hak
Kerugian Aktuaria yang Belum
Diakui
Liabilitas Bersih

2011
Rp

Current Service Cost


Interest Cost
Amortization of Actuarial Losses
Amortization of Past Service Cost
Unvested
Total

Employee benefits liabilities in the statements of financial


position are as follows:
2011
Rp

19.409.666.270

16.795.265.436

(176.956.765)

(198.510.573)

Present Value of unfunded


Obligation
Unrecognized Past Service CostUnvested

(7.571.776.255)
11.660.933.250

(6.708.800.389)
9.887.954.474

Unrecognized Actuarial Losses


Net Liability

51

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah


sebagai berikut:
2012
Rp

Saldo Awal Tahun


Beban Tahun Berjalan
(Catatan 21)
Pembayaran Manfaat
Saldo Akhir Tahun

2011
Rp

9.887.954.474

8.006.464.443

2.453.528.860
(680.550.084)
11.660.933.250

2.201.461.363
(319.971.332)
9.887.954.474

Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris


independen PT Binaputra Jaga Hikmah. Asumsi utama
yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial
adalah sebagai berikut:

Tingkat Diskonto
Tingkat Kenaikan Gaji
Tingkat Kematian
Usia Pensiun

Movements in the net liability recognized in the


statements of financial position are as follows:

Beginning of the Year


Amount Charged to Income
(Note 21)
Benefits Payment
End of the Year

The cost provided for employee benefits was calculated by


independent actuary, PT Binaputra Jaga Hikmah. The
actuarial valuation was carried out using the following key
assumptions:

2012

2011

5,65%
10%
TMI 11-99
58 Tahun/Year

6,3%
10%
TMI-II-99
58 Tahun/Year

Discount Rate
Salary Increment Rate
Mortality Rate
Retirement Age

24. Laba per Saham

24. Earning Per Share

Laba per Saham Dasar

Basic Earnings per Share

Data yang digunakan untuk menghitung laba per saham


dasar adalah sebagai berikut :

The computation of basic earnings per share is based on


the following data :

Laba untuk Perhitungan laba per


Saham Dasar (Rupiah)
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham
yang Beredar untuk Perhitungan
Laba per Saham Dasar
(Lembar)

2012
Rp

2011
Rp
37.686.233.394

Earnings fo Computation of Basic


Earnings per Share (Rupiah)

750.000.000

750.000.000

Total Weighted Average Number


of Outstanding Shares for
Computation of Basic Earnings
per Shares (Shares)

13

50

Basic Earnings per Share (Rupiah)

9.610.155.243

Laba per Saham Dasar (Rupiah)

52

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Laba per Saham Dilusian


Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian
karena Perusahaan tidak memiliki transaksi berpotensi
dilusi.

Diluted Earnings per Share


The Company did not compute for diluted earnings per
share since the Company does not have any transactions
with potential dilutive effect.
25. Nature of Relationship and

25. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi

Transactions with Related Parties

Sifat Hubungan Pihak Berelasi:


a. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk merupakan
Perusahaan yang sebagian pengurusnya sama dengan
Perusahaan.

Nature of Relationship with Related Parties:


a PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk is a Company which
partly has the same management as the Company.

b. PT Surya Steel merupakan Perusahaan yang sebagian


pemegang sahamnya merupakan Direksi Perusahaan.

b PT Surya Steel is a Company which partly of its


. stockholders are the Company's Directors.

c. PT Betonjaya Manunggal Tbk merupakan Perusahaan


yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan.

c. PT Betonjaya Manunggal Tbk is a Company which


partly has the same management as the Company.

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi:


Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan
transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi
antara lain:

Transactions with Related Parties:


In the normal course of business, the Company entered
into certain transactions with related parties, including the
following :

a. Pada tahun 2012 dan 2011, jumlah penjualan kepada


pihak berelasi sebesar Rp 177.680.195.125 dan
Rp 267.934.075.797 atau 38,53% dan 41,77% dari
penjualan bersih, penjualan tersebut seluruhnya
merupakan penjualan bahan baku yang dilakukan
dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal
sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

a. Sales to related parties in 2012 and 2011 ammounted


to Rp 177,680,195,125 and Rp 267,934,075,797 or
38.53% and 41.77% from net sales, respectively. All
sales to related parties were raw materials which made
at normal terms and condition as third parties.

Penjualan bahan baku sebesar 38,53% dan 41,77%


dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun
2012 dan 2011.

Sale of raw materials accounted for 38.53% and


41.77% in 2012 and 2011, respectively.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang atas


penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang
usaha
sebesar
Rp
142.632.500.000
dan
Rp 141.401.722.387 (Catatan 5), yang merupakan
35,64% dan 32,29% dari jumlah aset masing - masing
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

At statements of financial position dates, the


receivables from these sales were presented as trade
accounts receivable ammounting to sebesar
Rp 142,632,500,000 dan Rp 141,401,722,387 (Note 5),
which constituted 35.64% and 32.29% of the total
assets as of December 31, 2012 and 2011,
respectively.

53

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Rincian penjualan kepada pihak berelasi sebagai


berikut:

The details of sales to related parties are as follows:

2012
Rp

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk


Jumlah

2011
Rp

177.680.195.125
177.680.195.125

267.934.075.797
267.934.075.797

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk


Total

b. Perusahaan melakukan penyertaan saham jangka


panjang kepada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2012 dan
2011 masing-masing sebesar Rp 115.083.505.086 dan
Rp 111.141.461.647.

b The Company investing in long term shares of stock to


. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk with the balance as at
December 31, 2012 and 2011 amounting to
Rp 115,083,505,086 and Rp 111,141,461,647,
respectively.

c. Jumlah imbalan kerja personil manajemen kunci adalah


sebagai berikut:

c. Total employee benefits of the key management


personnel is as follows:

2012
Rp

Imbalan Jangka Pendek


Imbalan Pasca Kerja
Jumlah

2011
Rp

6.737.038.750
4.101.049.622
10.838.088.372

5.980.989.000
3.446.937.304
9.427.926.304

26. Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata

Short-term Employee Benefits


Post-employment Benefits
Total

26. Monetary Assets and Liabilities

Uang Asing

Denominated in Foreign Currencies

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan


mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing sebagai berikut:
2012
Mata uang asing/
Foreign currencies

At December 31, 2012 and 2011, the Company had


monetary assets and liabilities in foreign currencies as
follows:

Ekuivalen/
Equivalent
Rp

2011
Mata uang asing/
Foreign currencies

Ekuivalen/
Equivalent
Rp

Aset

Assets

Kas dan setara kas

BRL
US$
Lainnya

18,000.00
19,890.81
-

85.289.400
192.344.132
7.963.885

18,000.00
1,082,565.90
-

91.405.440
9.816.707.580
7.219.884

Cash and Cash Equivalents

Aset Keuangan Lancar Lainnya

US$

153,657.43

1.485.867.348

92,173.02

835.824.945

Other Current Financial Assets

Piutang Usaha
Pihak Berelasi

US$

14,750,000.00

142.632.500.000

15,593,485.05

141.401.722.387

Trade Accounts Receivable


Related Parties

152.152.880.236

Total Assets

Jumlah Aset

144.403.964.765

Liabilitas
Utang UsahaPihak ketiga
Jumlah Aset - Bersih

Liabilities
US$

3,272,878.92

31.648.739.156
112.755.225.609

54

8,751,178.15

79.355.683.464

Trade Accounts PayableThird Parties

72.797.196.772

Total Assets - Net

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs konversi


yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut:
22 Maret 2013 /
March 22, 2013

The conversion rates used by the Company on December


31, 2012 and 2011 are as follows:
31 Desember/December 31,
2012
2011
Rp
Rp

Mata uang asing


1 US$
1 EUR

Foreign currencies
9.743

9.670

9.068

12.580

12.810

11.739

1 US$
1 EUR

Sehubungan dengan fluktuasi kurs mata uang Rupiah


terhadap mata uang asing, Perusahaan mencatat
keuntungan kurs mata uang asing bersih sebesar
Rp 3.248.220.133 tahun 2012 dan Rp 3.539.121.063 tahun
2011.

In relation with the fluctuation of foreign exchange rates


Rupiah, the Company has recorded net gain on foreign
exchange amounting to Rp 3,248,220,133 in 2012 and
Rp 3,539,121,063 in 2011.

Dalam rangka manajemen risiko atas aset dan liabilitas


moneter dalam mata uang asing Perusahaan tidak
melakukan hedging, karena transaksi dalam valuta asing
tersebut dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan
berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas
fluktuasi mata uang asing dalam transaksi tersebut.

In the framework of risk management of assets and


liabilities denominated in foreign currencies, the Company
don't do hedging, because transactions in foreign
exchange was committed in short term. The Company
believes that there is no significant risk of fluctuations in
foreign currency in the transaction.

27. Informasi Segmen

27. Segment Information

Segmen Usaha

Business Segments

Perusahaan hanya menghasilkan 1 (satu) jenis produk


(baja) yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda, baik
dalam
proses
produksi,
golongan
pelanggan,
pendistribusian produk. Sehingga, Perusahaan hanya
mempunyai satu segmen usaha.

The Company produces only one product (steel) which


has no different characteristics in production process,
customer classification or product distribution. Thus, the
Company has only one business segment.

Segmen geografis

Geographical Segment

Perusahaan beroperasi di Surabaya - Indonesia.

The Company's operations is located in Surabaya Indonesia.

55

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Berikut ini adalah jumlah penjualan bersih Perusahaan


berdasarkan pasar geografis.
Pasar Geografis

Lokal
Jawa Timur
DKI Jakarta
Jawa Tengah
Sulawesi
Lainnya
Jumlah

The following table shows the distribution of the Company


net sales by geographical market.

2012
Rp

2011
Rp

283.708.948.688
174.521.931.249
2.886.084.660
2.181.820
6.138.279
461.125.284.696

422.549.578.005
216.159.424.376
1.826.547.890
839.463.400
641.375.013.671

Nilai tercatat aset segmen dan penambahan aset tetap,


seluruhnya berada dalam satu wilayah geografis yaitu
Surabaya - Indonesia.

Geographical Market

Local
East Java
DKI Jakarta
Central Java
Sulawesi
Others
Total

The carrying amount of segment assets and additions to


property, plant and equipment are all in one geographical
area which is Surabaya - Indonesia.

28. Manajemen Risiko Keuangan

28. Financial Risks Management

Dalam transaksi normal Perusahaan, secara umum


terekspos risiko keuangan sebagai berikut:

In normal transaction, the Company's generally exposed


to financial risk as follows:

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5

Risiko Kredit
Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko Likuiditas
Risiko Harga Baja

Credit Risk
Foreign Exchange Rate Risk
Interest Rate Risk
Liquidity Risk
Steel Price Risk

Catatan ini menjelaskan mengenai eksposur Perusahaan


terhadap masing-masing risiko di atas dan pengungkapan
secara kuantitatif termasuk seluruh eksposur risiko serta
merangkum kebijakan dan proses-proses yang dilakukan
untuk mengukur dan mengelola risiko yang timbul.

This note describes regarding exposure of the Company


towards each financial risks and quantitative disclosure
included exposure risk and summarize the policies and
processes for measuring and managing the risk arise.

Direksi Perusahaan bertanggung


jawab dalam
melaksanakan kebijakan manajemen risiko keuangan
Perusahaan dan secara keseluruhan program manajemen
risiko
keuangan
Perusahaan
difokuskan
pada
ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi
kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan
Perusahaan.

The Company directors are responsible for implementing


risk management policies and overall financial risk
management program focuses on uncertainty financial
market and minimize potential losses that impact to the
Company's financial performance.

56

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

Kebijakan manajemen Perusahaan


keuangan adalah sebagai berikut:

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

risiko

The Company managements policies regarding financial


risk are as follows:

1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan
mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien
atau pihak rekanan yang gagal memenuhi liabilitas
kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan
yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari
kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan
investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum
sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.

1. Credit Risk
Credit risk is the risk that the Company and
Subsidiaries will incur a loss arising from their
customers, clients or counterparties that fail to
discharge their contractual obligations. The Companys
financial instrument that potentially containing credit
risk are cash and cash equivalent, trade accounts
receivable, other accounts receivable and investments.
Maximum total credit risks exposure are equal to the
amount of the respective accounts.

Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan


batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan
bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan
institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik
yang dipilih.

The Company manage and control this credit risk by


setting limits on the amount of risk they are willing to
accept for respective customers and more selective in
choosing banks and financial institutions, which only
choose reputable and creditworthy banks and financial
institutions

Nilai tercatat dari aset keuangan mencerminkan nilai


eksposur kredit maksimum. Nilai eksposur kredit
maksimum pada tanggal laporan posisi keuangan
adalah sebagai berikut:

The carrying amount of the financial asset reflects the


value of the maximum credit exposure. The maximum
credit exposure value on the statement of financial
position are as follows:

31 Desember 2012
Pinjaman yang
diberikan dan piutang:
Bank
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar
Lainnya
Jumlah

mengenai

Belum jatuh
tempo/Neither
past due

Telah jatuh
tempo/Past due

Penurunan nilai/
Impairment

Jumlah/Total

December 31, 2012

914.874.991

14.948.154.740

(138.673.034)

179.057.816.065

1.962.867.348

1.962.867.348

Loans and
Receivables:
Cash in Banks
Trade Accounts Receivable
Other Current Financial
Assets

167.126.076.698

14.948.154.740

(138.673.034)

181.935.558.404

Total

914.874.991
164.248.334.359

57

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

31 Desember 2011
Pinjaman yang
diberikan dan piutang:
Bank
Deposito
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar
Lainnya
Jumlah

Belum jatuh
tempo/Neither
past due

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Telah jatuh
tempo/Past due

Penurunan nilai/
Impairment

Jumlah/Total

December 31, 2011

2.016.249.458

2.016.249.458

9.068.000.000

9.068.000.000

96.580.226.453

95.056.938.124

(60.997.974)

191.576.166.603

1.594.097.365

1.594.097.365

Loans and
receivables:
Cash in Banks
Temporary Deposits
Trade Accounts Receivable
Other Current Financial
Assets

109.258.573.276

95.056.938.124

(60.997.974)

204.254.513.426

Total

2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang


Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai
wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan
nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan
Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai
tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara
kas, investasi dan pinjaman.

2. Foreign Exchange Rate Risk


Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value
of future cash flow of a financial instrument will
fluctuate because of changes in foreign exchange
rates. The Companys financial instrument that
potentially containing foreign exchange rate risk are
cash and cash equivalent, investments and loans.

Eksposur risiko nilai tukar mata uang Perusahaan


terutama disebabkan oleh Kas dan Setara Kas,
Investasi Sementara, Piutang Usaha, dan Utang Usaha.
Utang usaha dikompensasi dengan kenaikan nilai Kas
dan Setara Kas yang sebagian besar didenominasikan
dalam mata uang asing yang sama. Perubahan nilai
tukar telah, dan akan diperkirakan terus, memberikan
pengaruh terhadap hasil usaha dan arus kas
Perusahaan. Beberapa liabilitas dan belanja modal
Perusahaan diperkirakan akan terus didenominasi
dengan mata uang Dolar Amerika Serikat.

Exposure of currency exchange risk of Company


especially generated by Cash and Cash Equivalents,
Temporary Deposits, Trade Accounts Receivables,
and Trade Account Payables which generaly
denominated in United States Dollar. Trade Account
Payables is offset by increasing of Cash and Cash
Equivalents denominated in the same foreign
currencies. Foreign exchange had been, and would be
expected give influence towards operation result and
cash flow of the Company. Several liabilities and
capital expenditures Entity are expected to continue
denominated in United States Dollar.

Dalam mengelola risiko mata uang, Perusahaan tidak


melakukan hedging, karena transaksi dalam valuta
asing tersebut dilakukan dalam jangka pendek.
Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko
signifikan atas fluktuasi mata uang asing dalam
transaksi tersebut.

The Companys' manage this foreign exchange rate risk


without hedging, because transactions on short term
period. The Companys' convinced that there are no
significant risk of foreign exchange fluctuations on that
transactions.

58

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan


Perusahaan yang didenominasi dalam mata uang Dolar
Amerika Serikat:
31 Desember 2012/
December 31, 2012
Ekuivalen/
Ekuivalen in
US$
Rp

The following table presents the Company's financial


assets and liabilities denominated in United States
Dollar:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Ekuivalen/
Ekuivalen in
US$
Rp

Aset Keuangan
Kas dan Setara Kas
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Piutang Usaha
Jumlah Aset
Liabilitas Keuangan
Utang Usaha
Jumlah Liabilitas
Aset Keuangan - Bersih

Financial Assets
19,890.81

192.344.132

1,082,565.90

153,657.43

1.485.867.348

92,173.02

9.816.707.580

14,750,000.00

142.632.500.000

15,593,485.05

141.401.722.387

14,923,548.24

144.310.711.480

16,768,223.97

152.054.254.912

Cash and Cash Equivalents

835.824.945 Other Current Financial Assets

Trade Accounts Receivable


Total Assets

3,272,878.92

31.648.739.156

8,751,178.15

79.355.683.464

3,272,878.92

31.648.739.156

8,751,178.15

79.355.683.464

Financial Liabilities
Trade Accounts Payable
Total Liabilities

11,650,669.32

112.661.972.324

8,017,045.82

72.698.571.448

Financial Assets - Net

Analisis Sensitivitas
Pergerakan yang mungkin terjadi terhadap nilai tukar
Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat pada
tanggal akhir tahun dapat meningkatkan (mengurangi)
nilai ekuitas atau laba rugi sebesar nilai yang disajikan
pada tabel. Analisis ini dilakukan berdasarkan varians
nilai tukar mata uang asing yang pertimbangkan dapat
terjadi pada tanggal laporan posisi keuangan dengan
semua variabel lain adalah konstan.

Sensitivity Analysis
Movement that may occur towards Rupiah exchange
rate against United States Dollar at the year end that
could be increase (decrease) equity or profit loss
amounted the value presented in table. The analysis
was conducted based on the variance of foreign
currency exchange rates that may consider going on
the statements of financial position with all other
variables are held constant.

Tabel berikut menunjukan sensitivitas perubahan kurs


Dolar Amerika Serikat terhadap laba bersih dan ekuitas
Perusahaan:

The following table presented sensitivity exchange rate


of U.S. Dollar changes on net income and equity of the
Company:
Sensitivitas/Sensitivity

Perubahan Nilai Tukar/


Change in Exchange Rates

Ekuitas/Equity

Laba (Rugi)/
Profit (Loss)

31 Desember 2012/
December 31, 2012

Menguat/Appreciates
Melemah/Depreciates

100

1.165.066.932

1.165.066.932

100

(1.165.066.932)

(1.165.066.932)

31 Desember 2011/
December 31, 2011

Menguat/Appreciates
Melemah/Depreciates

100

801.704.584

801.704.584

100

(801.704.584)

(801.704.584)

59

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

3. Risiko Tingkat Suku Bunga


Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau
arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.

3. Interest Rate Risk


Interest rate risk is the risk that fair value of future cash
flow of a financial instrument will fluctuate because of
changes in market interest rate.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, profil instrumen


keuangan Perusahaan yang dipengaruhi bunga adalah:

On the statement of financial position, the Company's


profile of financial instruments that affected by the
interest, as follows:

31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/


December 31, 2012 December 31, 2011
Instrumen dengan bunga tetap
Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Jumlah Liabilitas - bersih

2.862.742.339

12.362.824.403

(31.648.739.156)

(79.355.683.464)

(28.785.996.817)

(66.992.859.061)

Flat interest instrument


Financial Assets
Financial Liabilities
Total Liabilities net

Perusahaan tidak terekspos risiko tingkat suku bunga,


karena sebagian besar aset dan liabilitas keuangan
Perusahaan merupakan instrumen keuangan dengan
bunga tetap.

The Company is not exposed to interest rate risk, as


most of the the Company's financial assets and
liabilities is a financial instrument with a flat interest
rate.

4. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas
Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek
tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.

4. Liquidity Risk
Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the
Company indicated that the short-tem revenue is not
enough to cover the short-term expenditure.

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan


mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi
dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi
normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi
proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal
tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The Companys manage this liquidity risk by maintain


an adequate level of cash and cash equivalent to cover
Companys commitment in normal operation and also
regularly evaluate the projected and actual cash flow,
as well as maturity date schedule of their financial
assets and liabilities.

Rincian jatuh tempo liabilitas keuangan yang dimiliki


adalah sebagai berikut:

Details of the maturities of financial liabilities held as


follows:

31 Desember 2012
Utang Usaha
Utang Lain-Lain
Beban Akrual
Jumlah

Kurang dari 3
bulan/Less than 3
months

3 bulan sampai 1
tahun/
3 months up to 1
year

32.194.095.150

2.349.000

2.406.279.635
34.600.374.785

2.349.000

60

Lebih dari 1
tahun/More than
1 years
68.915.155
68.915.155

Jumlah/Total

2.406.279.635

December 31, 2012


Trade Accounts Payable
Other Payables
Accrued Expenses

34.671.638.940

Total

32.196.444.150
68.915.155

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

31 Desember 2011
Utang Usaha
Utang Lain-Lain
Beban Akrual
Jumlah

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Kurang dari 3
bulan/Less than 3
months

3 bulan sampai 1
tahun/
3 months up to 1
year

80.003.268.957

939.915

2.436.875.876
82.440.144.833

939.915

Lebih dari 1
tahun/More than
1 years
44.006.600
44.006.600

Jumlah/Total

2.436.875.876

December 31, 2011


Trade Accounts Payable
Other Payables
Accrued Expenses

82.485.091.348

Total

80.004.208.872
44.006.600

5. Risiko Harga Baja


Risiko harga baja adalah risiko terhadap laba rugi atau
ekuitas yang timbul dari perubahan harga komoditas
baja di pasar dunia. Eksposur Perusahaan terhadap
risiko harga baja terutama berkaitan dengan persediaan
bahan baku yang siap di produksi dan barang jadi yang
tersedia untuk dijual.

5. Steel Price Risk


Steel price risk is the risk to earnings or equity losses
arising from changes in commodity prices of steel in
the world market. Company exposure to steel price risk
primarily relates to a ready supply of raw materials in
the production and finished goods available-for-sale.

Untuk mengeliminasi risiko akibat fluktuasi harga


komoditas baja ini, Perusahaan melaksanakan kegiatan
usaha secara konservatif, baik dalam kondisi pada saat
harga naik maupun turun dengan akan konsisten
mempertahankan stok bahan baku minimal yaitu ratarata untuk tiga sampai dengan empat bulan produksi,
karena periode tersebut merupakan rata-rata waktu
yang dibutuhkan mulai order sampai dengan pesanan
bahan baku tiba.

To eliminate the risk due to fluctuations in commodity


prices of steel, the Company is conducting business in
a conservative, both in conditions when the prices go
up or down by consistently maintain a minimum stock
of raw material that is an average for the three until four
months of production, because this period is the
average time it takes from order period is until raw
materials arrive.

29. Pengelolaan Permodalan

29. Capital Risk Management

Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk


memastikan
Perusahaan
mampu
melanjutkan
kelangsungan usaha sehingga memaksimalkan imbal hasil
pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta
memelihara optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

The Company manage risk on capital to ensure the


Company ability to continue as a going concern in order to
maximize returns for shareholders, and stakeholders to
maintain an optimal loan balance and equity.

Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari


ekuitas dan utang usaha dari pemasok. Tidak terdapat
pinjaman lain yang dilakukan oleh Perusahaan untuk
memperkuat struktur permodalannya.

The Company's capital structure entirely from equity and


trade payables from suppliers. There were no loans made
by the Company to strengthen its capital structure.

61

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review


struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian review,
Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko
terkait.
30. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Directors regularly review the Company's capital structure.


As part of the review, Directors consider cost of capital
and its related risk.

30. Fair Value Of Financial Instruments

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan


dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan
merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau
likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi
harga atau model arus kas diskonto. Instrumen keuangan
Entitas terdiri dari aset keuangan dan liabilitas keuangan.

Fair value is the amount for which a financials instrument


could be exchanged between comprehends and willing
parties to conduct fair transactions, and is not a sales
value due to financial difficulties or a forced liquidation.
The fair value derived from quoted prices or discounted
cash flow models. Financial instruments of Entity are
consists of financial assets and financial liabilities.

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai


wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat pada
laporan posisi keuangan pada tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

The table below shows the carrying values and fair values
of the assets and financial liabilities recorded in the
statements of financial position for the years ended
December 31, 2012 and 2011:

Nilai Tercatat/Carrying Amount


Nilai Wajar/Fair Value
31 Desember 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2012 31 Desember 2011
December 31, 2012 December 31, 2011 December 31, 2012 December 31, 2011
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang:
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Liabilitas Keuangan Lainnya:
Utang Usaha
Utang Lain-Lain
Beban Akrual
Jumlah Liabilitas Keuangan

1.015.128.276

11.189.874.782

1.015.128.276

11.189.874.782

179.057.816.065

191.576.166.603

179.057.816.065

191.576.166.603

1.962.867.348

1.594.097.365

1.962.867.348

1.594.097.365

182.035.811.689

204.360.138.750

182.035.811.689

204.360.138.750

32.196.444.150

80.004.208.872

32.196.444.150

80.004.208.872

68.915.155

44.006.600

68.915.155

44.006.600

2.406.279.635

2.436.875.876

2.406.279.635

2.436.875.876

34.671.638.940

82.485.091.348

34.671.638.940

82.485.091.348

Nilai wajar atas seluruh aset dan liabilitas keuangan


mendekati nilai tercatat, karena dampak pendiskontoan
yang tidak signifikan.

62

Financial Assets
Loans and Receivables:
Cash and Cash Equivalent
Trade Accounts Receivable
Other Current Financial Assets
Total Financial Assets
Financial Liabilities
Others Financial Liabilities
Trade Account Payable
Others Accounts Payable
Accrued Expenses
Total Financial Liabilities

Fair value of all financial assets and liabilities


approximates their carrying amount, as the impact of
discounting is not significant.

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

31. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi

31. Critical Accounting Estimates

yang Penting

and Judgements

Penyusunan
laporan
keuangan
Perusahaan
mengharuskan
manajemen
untuk
membuat
pertimbangan,
estimasi
dan
asumsi
yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan,
beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas
liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut
dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap
nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya.

The preparation of the Company financial statements


requires management to make judgments, estimates
and assumptions that affect the reported amounts of
revenues, expenses, assets and liabilities, and the
disclosure of contingent liabilities, at the end of the
reporting period. Uncertainty about these assumptions
and estimates could result in outcomes that require a
material adjustment to the carrying amount of the
assets and liabilities affected in future periods.

Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting


Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.
Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan
disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan
masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar
atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan
tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.

Critical Accounting Estimates and Assumptions


The key assumptions concerning the future and other
key sources of estimation uncertainty at the reporting
date that have a significant risk of causing a material
adjustment to the carrying amounts of assets and
liabilities within the next financial period/year are
disclosed below. The Company based its assumptions
and estimates on parameters available when the
financial statements were prepared. Existing
circumstances and assumptions about future
developments may change due to market changes or
circumstances arising beyond the control of the
Company. Such changes are reflected in the
assumptions when they occur.

Estimasi Umur Manfaat


Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa
manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor
seperti kondisi teknis dan perkembangan tekonologi di
masa depan. Hasil operasi di masa depan akan
dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini
yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah
disebutkan di atas.

Estimated Useful Lives of Fixed Assets


The Company reviews periodically the estimated useful
lives of fixed assets based on factors such as technical
specification and future technological developments.
Future results of operations could be materially
affected by changes in these estimates brought about
by changes in the factors mentioned.

63

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

Imbalan Kerja
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada
beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial
berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan
untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto
mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan
mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.

Employment Benefits
The present value of the post-employment benefits
obligations depends on a number of factors that are
determined on an actuarial basis using a number of
assumptions. The assumptions used in determining the
net cost (income) for pensions include the discount
rate. Any changes in these assumptions will impact the
carrying amount of post employment benefits
obligations.

Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai


pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga
yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus
kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan
untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan
tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan
mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi
pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang
imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang
serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.

The Company determines the appropriate discount rate


at the end of each reporting period. This is the interest
rate that should be used to determine the present value
of estimated future cash outflows expexted to be
required to settle the obligations. In determining the
appropriate discount rate, the Company considers the
interest rates of goverment bonds that are
denominated in the currency in which the benefits will
be paid and that have terms to maturity approximating
the terms of the related obligation.

Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian


ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.

Other key assumptions for post-employment benefit


obligations are based in part on current market
conditions.

Estimasi Pajak Tangguhan

Estimated Deferred Tax

Pertimbangan
manajemen
diperlukan
untuk
menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui
sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai
aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan
hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan
terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan
diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan
temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat
digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan
estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan
perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi
aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku maupun perubahannya.
Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada
kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan
berhubungan dengan pola yang kompleks dimana
penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak
diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat.

Management judgment is required to determine the


amount of deferred tax recognized in profit or loss and
the amount recorded as deferred tax assets.
Recognition is done only when it is probable the asset
will be recovered in the form of economic benefits that
will be received in future periods, in which temporary
differences and accumulated tax losses can still be
used. Management also considers the estimated
taxable income in future taxation and strategic planning
in the evaluation of deferred tax assets to comply with
applicable tax laws and changes. As a result, related to
the nature of the load, it is likely that the deferred tax
calculation relates to complex patterns in which
assessment requires judgment and is not expected to
result in an accurate calculation.

64

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

32. Peristiwa Setelah Tanggal

32. Subsequent Event after

Laporan Posisi Keuangan

the Date of Financial Statement Position

Tidak terdapat peristiwa setelah tanggal Laporan Posisi


Keuangan yang memerlukan pengungkapan.

There is no subsequent event after the Statement of


Financial Position date that need to be disclosed.
33. Implementation New Financial Accounting
Standards

33. Perkembangan Terakhir SAK


Berikut ini adalah PSAK, ISAK dan PPSAK yang telah di
keluarkan oleh DSAK-IAI, yang berlaku efektif mulai
1 Januari 2013:

The following are the PSAK, ISAK and PPSAK that have
been issued by DSAK-IAI, effective from January 1, 2013:

PSAK No. 38 (Revisi/ Revised 2012)

: Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali/


Combination for Entities Under Common Control

ISAK No. 21 *)

: Perjanjian Konstruksi Real Estat/ Real Estate Construction


Contracts

PPSAK No. 7 *)

: Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas


Pengembangan Real Estat paragraf 1 46, 49 55 dan 62
64/ Revocation of PSAK No. 44: Accounting for Real Estate
Development Activity paragraphs 1-46, 49-55 and 62-64.

PPSAK No. 10

: Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi/


Revocation of PSAK No. 51: Accounting for QuasiReorganization

Business

*) Ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan,


sesuai dengan surat pengumuman DSAK-IAI
No.0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal 21 September 2012.

*) Postponed until a date determined later, according to the


announcement letter of DSAK-IAI
No. 0643/DSAK/IAI/IX/2012 dated September 21, 2012.

Manajemen belum menentukan dampak penerapan PSAK,


ISAK dan PPSAK tersebut di atas terhadap laporan
keuangan.

The Companys management has not yet determined the


adoption effects of the abovementioned PSAK, ISAK and
PPSAK to the financial statements.

34. Transaksi Non Kas

34. Non-cash Transactions

Kegiatan signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:


Pembelian Aset Tetap tahun berjalan
melalui Utang
Pembelian Aset Tetap tahun berjalan
melalui reklasifikasi
Uang Muka Pembelian

11.900.000

1.332.775.068

65

Significant activities not affecting cash flows:

7.150.000

Acquisition of respective period


fixed assets through
incurrence of payables
fixed assets through
Reclasifications of
Purchase Advances

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

PT. JAYA PARI STEEL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(Lanjutan)

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS


(Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2012 dan 2011

For the Years Ended


December 31, 2012 and 2011

35. Penyelesaian Laporan Keuangan

35. Completion of the Financial Statements

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan


penyajian laporan keuangan Perusahaan. Laporan
keuangan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi
Perusahaan pada tanggal 22 Maret 2013.

66

Management is responsible for the preparation and


presentation
of
financial
statements.
The
accompanying financial statements were authorized for
issue by the Companys Directors on March 22, 2013.

LAPORAN
TAHUNAN 2012
ANNUAL REPORT

Head Office
Jl Margomulyo No.4
Tandes - Surabaya
Phone : (031) 7491288 (Hunting)
Facs
: (031) 7491714
Email : jayapari@rad.net.id

secretary@jayaparisteel.co.id
PO BOX 1092
Surabaya - Indonesia

www.jayaparisteel.co.id

You might also like