You are on page 1of 26

PRAKTIKUM II

Topik : Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.

Tujuan : 1. Untuk mengamati bentuk sel mati dan bagian-bagian sel yang
hidup pada pada tumbuhan dan hewan.
2. Untuk mengenali perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.

Hari / tanggal : Selasa, 13 oktober 2009.

Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Mikroskop cahaya, kaca benda, dan kaca penutup
2. Silet
3. Pipet tetes
4. Gelas beker
5. Papan/ baki
6. Tusuk gigi
b. Bahan
1. Penampang melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilisima)
2. Rambut buah kapok (Ceiba pentandra)
3. Rambut biji kapas (Gossypium sp)
4. Preparat jadi otot polos
5. Penampang melintang daun Ficus elatica
6. Daun Hydrilla verticillata
7. Selaput bagian dalam umbilapis bawang merah (Allium cepa)
8. Preparat jadi sel darah merah/eritrosit
9. Penampang melintang sel batang pacar air (Impatients balsamina L.)

16
10. Air

II. CARA KERJA


1. Menyiapkan mikroskop, kaca benda, dan kaca penutup pada posisi yang
tepat.
2. Menyiapkan masing-masing preparat yang akan diamati di bawah
mikroskop, sesuai dengan caranya seperti :
a. Sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilisima)
1. Mengiris tipis dan kecil gabus batang ubi kayu menggunakan silet.
2. Meletakan irisan pada kaca benda.
3. Meneteskan air dengan menggunakan pipet tetes pada irisan di
kaca benda
4. Menutupnya dengan kaca penutup.
5. Meletakan dan mengamati preparat di bawah mikroskop.
6. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan, serta
menganalisanya.
b. Sel rambut buah kapok (Ceiba pentandra)
1. Mengambil beberapa helai rambut buah kapok
2. Meletakan helaian pada kaca benda
3. Meneteskan air dengan menggunakan pipet tetes pada helaian
rambut buah kapok di kaca benda
4. Menutupnya dengan kaca penutup
5. Meletakan dan mengamati preparat di bawah mikroskop
6. Menggambar hasil pengamatan dan member keterangan, serta
menganalisanya
c. Sel rambut biji kapas (Gossypium sp)
1. Mengambil beberapa helai rambut biji kapas
2. Meletakkan helaian pada kaca benda

17
3. Meneteskan air dengan menggunakan pipet tetes pada helaian
rambut biji kapas di kaca benda
4. Menutupnya dengan kaca penutup
5. Meletakkan dan mengamati preparat di bawah mikroskop
6. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan, serta
menganalisanya.
d. Sel otot polos
1. Meletakkan dan mengamati preparat jadi sel otot polos di bawah
mikroskop
2. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangannya
3. Menganalisa hasil pengamatan.
e. Sel penampang melintang daun Ficus elastica
1. Meletakkan dan mengamati preparat jadi sel penampang melintang
daun Ficus elastica di bawah mikroskop
2. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangannya
3. Menganalisa hasil pengamatan.
f. Sel daun Hydrilla verticillata
1. Mengiris tipis dan kecil daun Hydrilla verticillata mengguanakan
silet
2. Meletakan irisan pada kaca benda
3. Meneteskan air dengan meggunakan pipet tetes pada irisan dikaca
benda
4. Menutup preparat dengan kaca penutup
5. Meletakan dan mengamati preparat di bawah mikroskop
6. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan, serta
menganalisanya

18
g. Sel selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
1. Mengiris tipis dan kecil selaput bagian dalam umbi lapis bawang
merah menggunakan silet
2. Meletakkan irisan pada kaca benda
3. Meneteskan air dengan menggunakan pipet tetes pada irisan di
kaca benda
4. Menutup preparat dengan kaca penutup
5. Meletakkan dan mengamati preparat di bawah mikroskop
6. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan, serta
menganalisanya.
h. Sel epithelium rongga mulut
1. Menyisir atau megambil lendir dari epithelium rongga mulut
dengan menggunakan tusuk gigi
2. Meletakkannya pada kaca benda
3. Meneteskan air dengan menggunakan pipet tetes pada preparat
4. Menutup preparat dengan kaca penutup
5. Meletakan dan mengamati preparat di bawah mikroskop
6. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan, serta
menganalisanya
i. Sel darah merah/eritrosit
1. Meletakan dan mengamati preparat jadi sel darah merah
2. Menggambar hasil pengamatan dan member keterangannya
3. Menganalisa hasil pengamatan
j. Sel penampang melintang daun Ficus elastica
1. Meletakkan dan mengamati preparat jadi sel penampang melintang
daun Ficus elastica di bawah mikroskop
2. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangannya
3. Menganalisa hasil pengamatan.

19
k. Sel penampang melintang batang pacar air (Impatients balsamina
L)
1. Mengiris tipis dan kecil batang pacar air menggunakan silet
2. Meletakan irisan pada kaca benda
3. Meneteskan air dengan menggunakan pipet tetes pada irisan dikaca
benda
4. Menutup preparat dengan kaca penutup
5. Meletakan dan mengamati preparat di bawah mikroskop
6. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan, serta
menganalisanya

20
III. TEORI DASAR
Setiap organisme tersusun dari salah satu dari dua jenis sel yang secara
struktural berbeda : sel prokariotik atau sel eukariotik. Hanya bakteri dan
arkea yang memiliki sel prokariotik. Protista, tumbuhan, jamur, dan hewan
semuanya mempunyai sel eukariotik. Perbedaan utama antara sel prokariotik
dan eukariotik ditandai dengan namanya. Kata prokariota (prokaryote) berasal
dari bahasa Yunani pro, yang artinya “sebelum”, dan karyon, yang artinya
“kernel”, yang di sini disebut nukleus. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus.
Sebaliknya, sel eukariotik (Yunani, eu, yang berarti “sebenarnya”, dan
karyon) memiliki nukleus sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung
nukleus. Seluruh daerah di antara nukleus dan membran yang membatasi sel
disebut sitoplasma (Campbell, 2003).
Salah satu perbedaan yang khas yang dimiliki sel tumbuhan
dibandingkan dengan sel hewan adalah adanya dinding sel pada sel tumbuhan
yang mengandung bahan selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi
isi sel dan memberi bentuk pada sel. Apabila dalam ruang sel/ lumen terdapat
protoplasma sel itu dikatakan hidup, karena pada protoplasma sel tumbuhan
terdapat plasma : sel, inti sel, butir-butir plastida, dan mitokondria.
Sel gabus tumbuhan Quercus suber termasuk sel mati karena sudah
tidak memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya nampak kosong.
Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dengan yang lainnya.
Dengan pewarnaan Safranin atau Hematoxylin akan nampak bayangan
berwarna merah.
Kulit pada hewan terdiri dari epidermis yang terletak di bagian luar dan
dermis (corium) yang terletak di sebelah dalamnya. Epidermis terdiri atas
beberapa lapisan, yaitu : 1.) Stratum germinatum, 2.) Stratum transitional, dan
3.) Stratum corneum. Lapisan stratum germinatum merupakan bagian
epidermis yang sel-selnya selalu aktif membelah, membentuk sel-sel baru.
Sel-sel baru yang terbentuk akan mendesak sel-sel lama ke arah permukaan

21
kulit, sehingga makin lama sel-sel tersebut jauh dari dermis dan akhirnya
mati.
Epidermis pada tumbuhan merupakan jaringan penyusun tubuh yang
paling luar, umumnya terdiri dari selapis sel saja dengan dinding tebal
berlapis kutikula menghadap ke udara. Untuk mencegah penguapan air yang
terlalu besar kadang-kadang masih terdapat lapisan lilin atau rambut-rambut,
berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan. Sehingga epidermis
disebut jaringan pelindung. Di antara epidermis terdapat alat tambahan yang
disebut derivat epidermis, berupa rambut daun (trikoma), mulut daun
(stomata) dan sel kipas.

22
IV. HASIL PENGAMATAN
1. Sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilisima)

A. Berdasarkan penelitan B. Berdasarkan literatur

1 2

Keterangan :
1. Dinding sel
2. Rongga udara

(Sumber : www.scribd.com)
(Minggu, 18 oktober 2009.pukul 09:40)

23
2. Sel rambut buah kapok (Ceiba pentandra)

A. Berdasarkan penelitan B. Berdasarkan literature

1 2 3

Keterangan :
1. Dinding sel
2. Torsi
3. Rongga udara

(Sumber : www.scribd.com)

(Minggu, 18 oktober 2009.pukul 09:35)

24
3. Sel rambut biji kapas (Gossypium sp.)

A. Berdasarkan penelitan B. Berdasarkan literatur

?
Keterangan :
? : Tidak ditemukan

25
4. Sel otot polos

A. Berdasarkan penelitan B. Berdasarkan literatur

1 3
2
Keterangan :
1. Serabut otot
2. membran sel
3. Nukleus

(Sumber : www.scribd.com)

(Minggu, 18 oktober 2009.pukul 09:38)

26
5. Sel penampang melintang daun Ficus elastica

A. Berdasarkan penelitan B. Berdasarkan literature

(Sumber : www.scribd.com)
(Minggu, 18 oktober 2009.pukul 09:42)

27
6. Sel daun Hydrilla verticillata

A. Berdasarkan penelitan B. Berdasarkan literature

( Sumber : www.scribd.com)

(Minggu, 18 oktober 2009.pukul 09:46)


\\\\

28
7. Sel selaput bagian dalam bawang merah (Allium cepa)

A. Berdasarkan penelitan B. Berdasarkan literature

(Sumber : www.sribd.com)

(Minggu, 18 oktober 2009.pukul 09:48)

3
2

Keterangan :
1. Dinding sel
2. Inti sel
3. Membran sel

29
8. Sel epithelium rongga mulut

A. Berdasarkan penelitan B. Berdasarkan literature

(Sumber : www.scribd.com)

(Minggu, 18 oktober 2009.pukul 09:53)

Keterangan :
1. Epitel kubus selapis
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat

30
9. Preparat jadi sel darah merah/erotrosit

A. Berdasarkan penelitan B. Berdasarkan literature

(Sumber : www.scribd.com)

(Minggu, 18 oktober 2009.pukul 09:46)

31
10. Sel batang pacar air

A. Berdasarkan penelitan B. Berdasarkan literatur

(Sumber : www.wikipedia.com)

(Minggu, 18 oktober 2009.pukul 09:50)

Keterangan :
1. Sel

32
V. ANALISIS DATA
1. Gabus batang ubi kayu (Manihot utilisima)
Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Malpighiales
Famili :Euphorbiaceae
Upafamili :Crotonoideae
Bangsa :Manihoteae
Genus :Manihot
Spesies :Manihot utilisima

(Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia.com)

Pada hasil pengamatan penampang melintang sel gabus batang ubi kayu
(Manihot Utillisima) terdapat sel-sel yang berbentuk segi enam atau heksagonal
tersusun rapat antara sel yang satu dengan sel yang lain. Namun walaupun sel-sel
ini tersusun rapat, masih dapat terlihat adanya ruang antar sel-sel tersebut. Sel
pada Manihot utillisima disebut sel gabus dan sudah mati karena didalamnya
tidak terdapat inti sel, sitoplasma, nucleus, plastida dan vakuola sebagai pengatur
kehidupan sel tersebut. Tidak adanya organel sel-sel tersebt membuat sel tampak
kosong sehingga yang terlihat seperti hanya dinding selnya saja (dinding sel dari
bahan suberin sejenis selulosa berlemak). Bagian kosong dari sel ini disebut
ruang sel.

33
2. Rambut buah kapok (Ceiba pentandra)
Klasifikasi :

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (Bombacaceae)
Genus : Ceiba
Spesies : Ceiba pentandra

(Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia.com)

Dari hasil pengamatan, sel pada rambut buah kapok (ceiba pentandra)
adalah sel mati karena tidak mempunyai inti sel maupun sitoplasma yang
merupakan ciri sel hidup (tidak adanya protoplas). Organel yang terdapat
didalamnya sangat sederhana, karena hanya terdiri dari dinding sel, rongga
udara dan antar sel. Sel kapok sangat ringan karena berisi rongga udara, hal
ini terlihat pada badan sel kapok terdapat rongga udara. Disamping itu
ringgannya kapok terlihat pada saat di air, dimana kapok akan mengapung.
Sel kapok yang diamanati ini berbentuk benang memanjang, dinding selnya
sebagai pelindung.

34
3. Rambut biji kapas (Gossypium sp)
Klasifikasi :
Kearjaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Gossypium
Spesies : Gossypium sp.
(Sumber : Cronquist, 1981)

Dari hasil pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop dapat


terlihat bentuk sel rambut biji kapas seperti adanya lipatan. Titik tengah dari
lipatan tersebut yang kemudian disebut dengan torsi. Di mana torsi adalah
inti sel yang sudah mati atau sel yang tidak dapat melakukan aktivitas hidup
lagi.

4. Otot polos
Sel otot polos disebut demikian karena miofibrilnya jika diberi warna
serabut-serabutnya relatif homogen polos. Fungsinya adalah memberi gerakan
diluar kehendak (otot tak sadar), sehingga disebut juga otot involunter dan
selnya dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Selain itu juga berfungsi
mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan pupil mata. Selnya
tersusun dari sel-sel otot polos yang berrbentuk seperti sampan (dimana
ujungnya runcing). Tiap sel otot polos mempunyai satu inti di tengah sehingga
otot polos termasuk kedalam sel yang hidup. Otot polos banyak terdapat di
daerah pembuluh darah, limfe, saluran pencernaan, kandung kemih dan
saluran pernapasan.

35
5. Daun Ficus elastic
Klasifikasi :
Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Urticales
Famili :Moraceae
Genus :Ficus
Spesies :Ficus elastica
(Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia)

Dari hasil pengamatan terlihat bahwa dari sel ini cukup rumit, terdapat
berkas pengangkut yaitu xylem dan floem, terdapat pula skelerenkim yang
berfungsi untuk menyokong / memperkuat jaringan tertentu, terdapat pula
jaringan bunga karang dan jaringan tiang yang berasal dari mesofil yang
sudah terdeferensiasi, penampang melintang daun beringin merupakan sel
hidup karena terdapat sitoplasma, inti sel, rongga antar sel dan dinding sel,
yang otomatis mewakili organel sel yang ada.

36
6. Daun Hydrilla Verticillta
Klasifikasi :
Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Liliopsida
Ordo :Hydrocharitales
Famili :Hydrocharitaceae
Genus :Hydrilla
Species :Hydrilla Verticillata
Pada Hydrilla Verticillta terdapat bagian sel hidup yang jelas diamati
yaitu kloroplast yang bergerak secara rotasi. Pergerakan ini menandakan
adanya sifat-sifat hidup. Pengaruh daya hidup dari plasma ini disebut
visvitalis. Pada hasil pengamatan ini terdapat adanya sel yang bersifat
protoplasma yaitu dinding sel, kloroplast dan vakuola serta nucleus. Bentuk
kloroplast pada tumbuhan ini adalah berbentuk lensa, fungsi kloroplast
adalah untuk memproduksi makanan bagi keperluan daun pada fotosintesis.

37
7. Bawang merah (Allium cepa)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliopsida
Classis : Liliopsida
Ordo : Liliales
Familia : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa
(Sumber : Cronquist, 1981)
Dari hasil pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop,
terlihat sel dari selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah berupa kotak-
kotak yang tersusun rapi dengan titik tebal di dalamnya. Sehingga dapat
diketahui bagian dari sel ini yaitu dinding sel, sitoplasma, nukleus, dan
nukleolus. Dinding sel bersama-sama dengan vakuola berperan dalam
turgiditas sel atau kekakuan sel. Sitoplasma merupakan materi yang mengisi
antara inti dan selaput plasma. Nukleus atau inti sel merupakan bagian penting
sel yang berperan sebagai pengendali kegiatan sel. Sedangkan, nukleolus atau
anak inti terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam
nukleus.
8. Sel epithelium rongga mulut
Pada pengamatan sel epithelium rongga mulut terdapat inti sel,
dinding sel dan protoplasma. Sel epithelium tidak hanya terdapat pada rongga
mulut tetapi juga terdapat pada rongga hidung serta esophagus. Epithelium
silendris berlapis tunggal berfungsi untuk penyerapan sari-sari makananpada
usus halus(jejunum dan ileum) dan untuk sekresi sebagai sel tunggal.
Epithelium silendris berlapis banyak berfungsi sebagai pelindung dan sekresi.

38
Sedangkan epitheliumberlapis banyak semu berfungsi untuk proteksi, sekresi
dan gerakan yang melalaui permukaan.
9. Sel darah merah/eritrosit
Dari hasil pengamatan yang dapat dilihat dari sel darah merah hanya
sitoplasmanya saja, sedangkan bagian yang lain tidak terlihat. Sel darah merah
tersusun seperti rantai, sel ini dibatasi oleh membran plasma. Sel darah merah
berbentuk bikonkaf atau bulat, pipih, tengahnya cekung, sering dalam keadaan
bertumpukan.
10. Pacar air (Impatients balsamina L)
Klasifikasi :
Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Ericales
Famili :Balsaminaceae
Genus :Impatiens
Spesies :Impatiens balsamina
Berdasarkan hasil pengamatan sel darah merah tidak ditemukan
dinding sel. Sel darah merah tersusun seperti rantai, sel ini dibatasi oleh
membran plasma. Sel darah merah berbentuk bikonkaf atau bulat, pipih,
tengahnya cekung, sering dalam keadaan bertumpukan.

39
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian, saya mengetahui bahwa :

1. Pada sel tumbuhan mempunyai bentuk karena memiliki dinding sel sedangkan
pada sel hewan bentuknya tidak beraturan karena tidak memiliki dinding sel.
2. Pada sel tumbuhan mati hanya terdapat dinding sel dan rongga sel tidak
terdapat protoplasma seperti pada sel hidup.
3. Perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Sel Tumbuhan Sel Hewan

• Sel tumbuhan lebih besar • Sel hewan lebih kecil daripada sel
daripada sel hewan tumbuhan.
• Mempunyai bentuk yang tetap. • Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
• Mempunyai dinding sel. • Tidak mempunyai dinding sel.
• Mempunyai klorofil. • Tidak mempunyai klorofil.
• Mempunyai vakuola atau • Tidak mempunyai vakuola, walaupun
rongga sel yang besar. terkadang sel beberapa hewan
uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak
sebesar yang dimiliki tumbuhan).

40
VII. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A., dkk. 2003. Biologi Jilid 1 (Terjemahan Wasmen Manalu).


Penerbit Erlangga. Jakarta.

Noorhidayati & Siti Wahidah. 2009.Penuntun Praktikum Biologi Umum.


FKIP UNLAM. Banjarmasin.

( anonim) http//www.wikipedia.com//Sabtu 17 oktober 2009. Pukul 20 : 21

(anonim) http//www.scribd.com//Sabtu 17 oktober 2009. Pukul 20 : 32

41

You might also like