Professional Documents
Culture Documents
ataupun mati, yang dilakukan melalui perbandingan berbagai data dari individu yang
diperiksa dengan data dari orang yang disangka sebagai individu tersebut. Sebagai prinsip
umum dapat dikatakan bahwa :
1.
2.
Jika ada data yang tidak cocok, maka kemungkinan tersangka sebagai individu tersebut
dapat disingkirkan (eksklusi).
3.
pemeriksaan serologi.
Saliva utamanya tersusun dari air namun juga mengandung elektrolit, buffer,
glikoprotein, antibodi, dan enzim. Tes awal untuk screening saliva adalah dengan
mendeteksi satu kelompok enzim pada saliva yaitu enzim alpha amilase.
Selain itu bisa juga dilakukan screening secara visual untuk melihat bercak saliva.
Screening secara visual ini menggunakan sumber cahaya yaitu laser dan cahaya
intensitas tinggi yang difilter sehingga menghasilkan satu panjang gelombang
Yang menjadi target uji DNA dari sampel saliva adalah sel-sel yang terdapat
didalamnya. Sel ini masuk ke saliva karena aktivitas lingkungan rongga mulut.
Contohnya ada sel mukosa mulut yang tercampur dalam saliva karena aktivitas
pengunyahan. Kemudian misalnya, ada sel darah putih yang didapat dari cairan sulkus
gingiva saat adanya inflamasi.3
1. Bekas Gigitan
Metode pengambilan sampel saliva dari bekas gigitan di kulit bisa dengan metode double
swabbing. Teknik ini membutuhkan dua cotton bud steril dan 3 ml air steril.
Prosedurnya:
o Basahi satu ujung cotton bud dengan air
o Aplikasikan ujung cotton bud ini ke daerah dimana terdapat saliva dengan gerakan
memutar dan tekanan ringan
Penting selain mengambil sampel dari kulit korban, perlu juga diambil sampel dari
korban sendiri untuk membedakan hasil uji. Intinya untuk membedakan apakah sampel
saliva itu berasal dari korban atau dari orang lain.3
3. Mukosa oral
Pengambilan sampel dari mukosa mulut bisa menggunakan teknik buccal swab.
Targetnya adalah sel epitel pipih berlapis (squamous epithelial cells) yang bisa diperoleh
dari mukosa di bukal, namun biasanya ada sejumlah saliva yang juga terambil. Teknik
buccal swab ini:
o Sederhana dan tidak sakit
o Mudah dilakukan sendiri
o Donor lebih nyaman
Pengambilan swab dilakukan dengan cotton bud steril. Pertama kita mencatat identitas
donor atau memberi label nomer sampel. Pakai glove dan hindari mengkontaminasi
swab. Prosedur buccal swabnya kemudian:
o Minta donor untuk berkumur dengan air (bila diperlukan*)
o Lap satu sisi mukosa bukal dengan kain kasa steril (bila diperlukan*)
o Aplikasikan ujung cotton bud dengan mantap di daerah mukosa 10 kali, dengan
sedikit memutar ujung cotton bud setiap kali melakukan swab
o Ulangi langkahnya dari awal pada mukosa bukal di kontralateral
o Biarkan kedua swab mengering di lingkungan bebas kontaminasi selama paling
tidak 30 menit
o Masukkan kedua swab di pembungkus, kemudian masukkan ke container yang
sejuk, kering, bebas sinar UV.
o Sampel siap dikirim ke laboratorium4
(*) Berkumur sebelum mengambil sampel bertujuan untuk mengurangi sisa makanan dan
bahkan mengurangi kontaminasi dari sumber lain (bakteri atau jamur, dll). Mengelap mukosa
juga membantu membersihkan debris seperti plak.
(*) Jadi, berkumur dan mengelap mukosa bukal jangan dilakukan apabila korban diduga
mengalami pemerkosaan dan diduga terjadi seks oral. Pada kondisi ini, pemeriksaan DNA
dari buccal swab lebih bertujuan untuk mencari identitas dari si pelaku.
analisis DNA, memotong sekitar 1cm x 1cm bagian dari item dan kertas
Phadebas, lalu masukkan ke dalam tabung yang telah dilabeli dengan identitas.5
Sebelumnya disiapkan control positif dan control negative untuk interpretasi hasil
pemeriksaan :
a. Kontrol Positif : Air liur cair segar yang dikenal (pengenceran 1/500 di H2O)
b. Kontrol Negatif : Air Salin
1. Buat sumur bebentuk lingkaran di cawan petri menggunakan pipet, dengan jarak
1,5 cm antar sumur sampel (sample kontrol positif, sample kontrol negatif dan
sample yang diperiksa)
2. Teteskan sampel yang akan diperiksa sebanyak 4 ml dalam cawan petri dengan
menggunakan pipet.
3. Tutup cawan petri dan masukkan dalam inkubator pada suhu 37 C selama 6 jam.
4. Tetesi larutan yodium yang telah diencerkan 1:50 ke atas cawan ke dalam masingmasing sumur sampel. Kemudian bilas dengan air.
5. Lingkaran jelas di sekitar sumur menunjukkan bidang kegiatan amilase. Diameter
lingkaran yang jelas sebanding dengan akar kuadrat dari konsentrasi amilase.
Catat diameter dan hasil dalam catatan.
Interpretasi :
- Sebuah tes positif jika :
Ukuran cincin sama atau lebih besar dibanding ukuran kontrol positif.
Ukuran cincin kurang dari kontrol positif tapi lebih besar dari kontrol negatif.
d. SALIGaE Test
Pemeriksaan Saligae digunakan untuk menentukan adanya air liur di dalam sebuah
sample yang ditemukan di TKP. Dalam prosedur ini, sejumlah kecil sampel
ditambahkan ke botol tes yang mengandung larutan tidak berwarna. Jika air liur
terdapat di dalam sample tersebut, maka cairan yang tidak berwarna tersebut akan
berubah menjadi kuning. 8