Professional Documents
Culture Documents
Mengenal Bandeng
Sudah dikenal sejak jaman Hindu abad ke 13 14
telah ditulis dalam kitab Kutaramenawa
merupakan awal pemeliharaan bandeng dalam
tambak di Indonesia (Nontji, 1987)
Ikan konsumsi penting masyarakat Indonesia
Komoditas budidaya ekonomis penting
Keistimewaan: rasanya gurih, tahan
penyakit,dapat dibudidayakan di berbagai habitat
(tawar, payau dan laut) harga terjangkau oleh
setiap strata ekonomi.
Sifat : Euryhaline, herbivora
Pemilihan lokasi
Penyediaan sarana pembenihan
Kultur pakan hidup
Managemen induk
Pemijahan
Pemeliharaan larva
Pendederan
PEMILIHAN LOKASI
Faktor Teknis
- Sumber air (laut & tawar)
- Keterlindungan
- Kualitas air (fisik, kimia & biologi) Salinitas 1035 ppt;
suhu 2732 oC; DO 46 ppm; pH 79
Management induk
Induk Bandeng
Bak Induk
Sarana pembenihan
Bak Induk
Induk Bandeng
Telur fertil
Paking telur
Pemeliharaan larva
Jenis pakan hidup larva : Chlorella, Brachionus & Artemia
(Brachionus & Artemia diperkaya dengan asam lemak takjenuh yg kaya HUFA dan Vitamin C).
Larva diberi pakan rotifer mulai umur 215 hari dengan
kepadatan 2030 ind/hari.
Pendederan
Pendederan dapat dilakukan di darat (Hatchery), tambak atau
laut (KJA).
Pertumbuhan selama 4-6 minggu mencapai 5 8 cm (ukuran
ideal dipindah ke tambak/KJA).
Mortalitas sampai fingerling sekitar 70%.
Persyaratan Lokasi Pendederan & Penggelondongan Nener
Bandeng
1. PH
:78
2. Oksigen terlarut : > 3 ppm
3. Suhu air
: 25 - 30 0C
4. Salinitas
: 10 - 30 ppt
5. Sumber air : Payau dan tawar
6. Kualitas air : Tidak tercemar
Nener
7. Tekstur tanah
: Liat berdebu
Transportasi Benih