Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORITIS
A.
Pengertian
Kanker payudara adalah suatu proliferasi neoplasma yang tumbuh dan
berkembang pada satu atau dua payudara dan dapat menyebar atau metastasis
(Long. B. C, 1996).
Kanker payudara merupakan neoplasma spesifik yang terlazim pada wanita
dan merupakan sebab utama kematian akibat kanker pada wanita berusia 4044 tahun (buku ajar bedah : Sabiston )
2. Etiologi
Penyebab kanker payudara sampai sekarang belum diketahui. Ada beberapa
faktor yang dapat menjadi predisposisi yaitu faktor genetik dan hormonal.
Perubahan genetik ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal dan
pengaruh protein baik yang menekan atau meningkatkan perkembangan
kanker payudara. Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium mempunyai
peran penting dalam kanker payudara.
Skema 2.1
Patofisilogi kanker payudara
Hiperplasia sel-sel
Perkembangan sel-sel atipik
Karsinoma
Menginvasi kulit
& jaringan limfe
Menginvasi stroma
Sel-sel ganas
Menginvasi epidermis puting
Menimbulkan krus dan tampak seperti aksim
Karsinoma payudara
Bermetastasis langsung
Ke jaringan sekitar
Sumber : Price, S.A and Wilson L.M, 1995 Long, B.C, 1999
4.
Manifestasi klinis
Gejala
tersering adalah keluarnya cairan dari putting susu. Yang khas adalah cairan
keluar dari muara duktus satu payudara dan mungkin berdarah. Tanda-tanda lain
dapat berupa adanya perlekatan pada kulit, lekuka pada kulit (akibat distorsi
ligamentum cooper) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang. Yang lebih jarang
adalah retraksi putting payudara, pembengkakan lokal, eritema atau nyeri.
Mungkin terjadi pembesaran kelenjar limfe regional. Jika penyakit telah
berkembang lanjut dapat terjadi pecahnya benjolan-benjolan pada kulit dan
ulserasi.
5.
Klasifikasi kanker
a.
Stadium I
Terbatas pada payudara dengan diameter kurang dari 2 cm, tidak mengenai
nodus limfe dan tidak terdeteksi adanya metastasis.
b.
Stadium II
Terbatas pada payudara dengan diameter kurang 5 meter atau tumor yang
lebih kecil dan secara klinis melibatkan kelenjar limfe aksila yang kecil dan
dapat digerakan tidak terdeteksi adanya metastasis.
c.
Stadium IIIa
Tumor dengan diameter 5 dengan pembesaran kelenjar limfe aksila, melekat
satu dengan yang lainya atau pada jaringan yang berdekatan.
d.
Stadium IIIb
Melibatkan kulit : edema, ulserasi satelit, melekat pada dinding dada,
metastasis kelenjar limfe supraklavikular atau infraklavikular edema lengan
ipsilateral, kanker mengalami inflamsi.
e.
Stadium IV
Terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus limfe normal atau
kankerosa dan adanya metastasis jauh.
6.
b.
c.
Karsinoma lobular
kanker ini tumbuh dalam kapsul didalam duktus, dapat menjadi besar tetapi
meluas dengan lambat sehingga prognosisnya lebih baik.
d.
kanker musinus
penghasil lendir dan tumbuh dengan lambat sehingga kanker ini prognosisnya
sangat baik dari kanker yang lainya
e.
f.
karsinoma inflamatori
payudar secara abnormal keras dan membesar kulit diatas tumor merah dan
agak hitam, sering terjadi edema dan retraksi putting susu. Penyakit dapat
menyebar dengan cepat pada bagian tubuh lainnya.
7.
Pemeriksaan diagnostik
a.
Mamografi
Memperlihatkan struktur internal payudara, dapat mendeteksi kanker yang
tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal.
b.
Galaktrografi
Mamogram dengan kontras dilakukan dengan menginjeksi zat kontras
kedalam aliran duktus.
c.
Ultrasonogarafi
Membantu dalam membedakan kista yang berisi cairan dengan jenis lasi
lainnya.
d.
Xeroradiografi
Memberikan kontras yang lebih tajam antara pembuluh-pembuluh darah dan
jaringan-jaringan padat.
e.
Thermografi
Mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena
peningkatan suplai darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
f.
Aspirasi jarum
mengidentifikasi jika diduga adanya suatu kista (cyst).
g.
Biopsy payudara
suatu cara untuk menentukan secara meyakinkan apakah tumor jinak / tidak
berbahaya atau tumor ganas
h.
8.
Penatalaksanaan
a.
Pembedahan
Tipe-tipe
pembedahan
yang
berbeda-beda
dapat
dilakukan
untuk
Lumpectomy
Pembuangan sederhana benjolan tumor
2)
Mastektomi parsial
Pembuangan tumor dan 2,5 7,5 cm (1 sampai 3 inci) jaringan sekitarnya.
3)
Subcutamneosus mastectomy
Pembuangan
seluruh
jaringan
yang
mendasari
tumor
payudara,
Mastectomy sederhana
Menghilangkan seluruh payudara tapi tidak dengan nodus axillary
5)
6)
Mastectomy radikal
Menghilangkan seluruh payudara, axillary lymp nodes, pectoralis muscle
(besar dan kecil) dan lemak dan fascia yang berdekatan dengan
pembedahan.
b.
Therapy radiasi
Terapi radiasi masih digunakan secara luas setelah mastektomi parsial terapi
radiasi ini juga bisa efektif jika dikombinasikan dengan pembedahan
chemotherapy bagi wanita yang menderita kanker payudara lanjut atau tahap
III.
1)
2)
Terapi interstitial
Iridium needles (jarum iridium) dapat ditanamkan kedalam payudara
pasien dibawah pengawasan anestesi umum. Pasien ditempatkan dalam
suatu ruangan tunggal dan ia akan mengalami sedikit ketidaknyamanan
setelah implantasi. Terapi internal ditindaklanjuti dengan tindakantindakan pencegahan radiasi. Kemudian jarum diambil oleh dokter setelah
tiga hari dan pasien dihentikan. Kebutuhan-kebutuhan pasien sama dengan
kebutuhan-kebutuhan pasien yang mendapatkan therapi radiasi internal
lainnya.
c.
Khemoterapi
Terapi hormonal dengan tamoxipen citrate (nolvadek) dapat digunakan
sebagai suata adjuvant treatment bagi para wanita post menopause yang
memiliki reseptor estrogen tumor positif. Pengobatan dapat diberin baik
secara tersendiri maupun dikombinasikan dengan obat thermotherapy lainnya.
Suatu CMF chemotherapeutic regimen (cylophosphamide methotrexate
flouroeral) adalah lebih efektif digunakan bagi pada wanita pra menopause.
Obat tersebut digunakan bila nodus adalah positif.
B.
Dasar-Dasar Pengkajian
a. Integritas ego
gejala : setelah operasi mengingkari atau menolak perubahan-perubahan
gambaran tubuh dapat terjadi dalam bentuk pasien berbicara tentang
kanker dan mastektomi tetapi tidak pernah mengatakan kehilangan atau
ketakutannya dalam tingkatan emosi tertentu, perasaan tidak berdaya,
tidak mampu, menghindari pandangan pada insisi, perasaan marah, benci
dapat terjadi dan diproyeksikan pada staf wanita atau temannya, perasaan
terisolasi dan sendiri. Setelah pasien pulang tidak menutup kemungkinan
dia mengalami depresi.
b. Nyeri / kenyamanan
gejala : nyeri pada penyakit yang luas / metastasik ( nyeri lokal jarang
terjadi pada keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan
pada
jaringan
payudara.
nyeri
sebelum
menstruasi
biasanya
2.
Diagnosa Keperawatan
a) Gangguan rasa nyaman nyeri b. d prosedur pembedahan
b) Gangguan body image b. d prosedur bedah yang mengubah gambaran
tubuh
c) Gangguan mobilitas fisik b. d nyeri / ketidaknyamanan
d) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b. d intake yang tidak
adekuat
e) Gangguan pemenuhan kebutuhan ADL b. d kelemahan fisik
f) Resiko tinggi infeksi b. d luka operasi
3. perencanaan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d prosedur pembedahan
Tujuan umum : nyeri klien berkurang / hilang
Kriteria hasil : wajah tampak rilek, skala nyeri hilang (o), tanda vital
dalam batas normal.
Intervensi :
1) Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan intensitas
2) Diskusikan sensasi masih adanya payudara normal
3) Bantu pasien menemukan posisi nyaman
4) Berikan tindakan kenyamanan dasar dan aktivaitas terapeutik
5) Dorong mbulasi dini dan penggunaan tehnik relaksasi
6) Tekan / sokong dada saat latihan nafas dalam
7) Kolabirasi pemberian analgetik sesuai indikasi
d.
f.
rubor, tumor, fungsiolasea) tidak ada pus pada luka, sudah tampak
penyatuan luka
Intervensi:
1) Kaji luka post operasi
2) Observasi tanda-tanda vital, perhatikan peningkatan suhu, menggigil,
peningkatan nyeri
3) Perhatikan perawatan luka dengan tehnik steril, aseptik dan antiseptik
4) Lakukan ganti balutan setiap hari
5) Lihat insisi dan balutan, catat karakteristik nyeri
6) Monitor kadar leukosit
7) Kolaborasi dalam pemberian antibiotik