You are on page 1of 7

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik

pengumpulan

data

yang

diperlukan

disini

adalah

teknik

pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data
yang valid dan reliabel.

Jangan semua teknik pengumpulan data (angket,

observasi, wawancara) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan.


Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ketiga teknik pengumpulan data itu
adalah: setiap teknik pengumpulan data yang dicantumkan harus ada datanya.
Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan objektif penggunaan
berbagai teknik sangat diperlukan. Jika satu teknik dipandang mencukupi, maka
teknik lain tidak perlu digunakan dan tidak efisien
SUMBER DATA
Pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber
primer, sedangkan apabila melalui tangan kedua disebut sumber sekunder.
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data.

Metode (cara atau teknik)

menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi
hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan,
ujian (tes), dokumentasi dan lainya. Peneliti dapat menggunakan salah satu
atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi.
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya.
Instrumen yang diartikan sebagai alat bantu:
1. angket (questionnaire)
2. daftar cocok (checklist)
3. skala (scala)
4. pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule)
5. lembar pengamatan atau panduan pengamatan (obseration sheet atau

observation schedule)
6. soal ujian (soal tes)
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
NO
1.

Jenis metode
Angket questionnaire

2.

Wawancara
(inverview)

3.

Pengamatan

4.

Ujian atau Tes (test)

5.

Dokumentasi

Jenis Instrumen
a. Angket (questionnaire
b. Daftar cocok (checklist)
c. Skala (scala)
d. Inventori (inventory)
a. Pedoman wawancara (interview
quide)
b. Daftar cocok (checklist)
a. Lembar pengamatan
b. Panduan pengamatan
c. Panduan observasi (observation
sheet atau observation shedule)
d. Daftar cocok (checklist)
a. soal ujian (soal tes atau tes)
b. inventori (inventory)
a. daftar cocok (checklist)
b. Tabel

Sumber: Arikunto (1995:135)


Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji
hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan, karena data yang
diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan, data yang
dikumpulkan haruslah data yang benar. Agar data yang dikumpulkan baik dan
benar, instrumen pengumpulan datanyapun harus baik.
1. ANGKET (QUESTIONNAIRE)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia
memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.
Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai
suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian
daftar pertanyaan.
Disamping itu pula responden mengetahui informasi tertentu yang diminta

Angket dibedakan menjadi dua jenis:


1.

Angket terbuka; (angket tidak berstruktur) ialah angket yang disajikan


dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian
sesuai dengan kehendak dan keadaannya.

Contoh 1:
Pertanyaan terbuka angket terbuka:
Pendidikan apa saja yang pernah saudara ikuti?

Tulislah dengan

sebenarnya, dimana dan tahun berapa lulusnya.


NO
1.
2.
3.
4.
5.

Tingkat Pendidikan
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
........................................

Tempat
............................
...........................
............................
.............................
..............................

Tahun Kelulusan
...........................
...........................
............................
.............................
..............................

Contoh 2:
1. Bagaimana pendapat Saudara tentang dibentuknya Dewan Sekolah?
..............................................................................................................
2. Apakah Saudara pernah mengikuti Prajabatan tingkat nasional? Jika
Pernah, bagaimana komentar saudara?
Keuntungan angket terbuka:
1.

Bagi responden: Mereka dapat mengisi sesuai dengan keinginan yang


sesuai dengan keadaan yang dialaminnya.

2.

Bagi peneliti: akan mendapat data yang bervariasi, bukan hanya yang
sudah disajikan karena sudah diasumsikan oleh peneliti.

2. Angket Tertutup (Angket berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam


bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu
jawabab yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan
tandan silang (X) atau tanda checlist (

Contoh: cara memberikan tanda silang (x)


1.

Apakah saudara pernah mempraktekkan materi Prajabatan tingkat


nasional yang menunjang tugas di kantor saudara?

a. Pernah

b. Tidak pernah

Jika pernah, materi apa saja yang saudara praktekkan?


a. Kertas kerja Perorangan (KKP)
b. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
c. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
d. Simulasi dan Kertas Kerja Tema (KKT)
e. Simulasi dan kertas kerja angkatan (KKA)
3. Apakah saudara termasuk dosen yang aktif menulis?
a. Ya

b. Tidak

Jika ya, sudah berapa buku yang saudara tulis dan terbitkan pertahun?
a. 2 5 buku

c. 11 15 buku

b. 6 10 buku

d. 16 20 buku

3. checklist
Checklist atau daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspekaspek yang akan diamati. Checklist dapat menjamin bahwa peneliti mencatat
tiap-tiap sekecil apappun yang dianggap penting.
Contoh:
Cara

memberikan

checklist

mempengaruhi Kinerja Karyawan

tentan

Budaya

organisasi,motivasi

No
1

Konsep
Budaya
Organisasi

Variabel
Budaya
Organisasi
(X1)

Indikator
a.Intensitas
Budaya

b.Orientasi
Pasar

c.Orientasi
Hasil

Motivasi

Motivasi
Kerja

a.Kebutuhan
Eksistensi

(X2)

b.Kebutuhan
Hubungan

Item
1.

Kejelasan visi dan


misi organisasi
2. Komunikasi dua
arah antara
perusahaan dan
karyawan
3. Perhitungan
efek
hasil-hasil
pada
orang-orang dalam
organisasi
4. Dorongan
untuk
bekerja
secara
tim/kelompok
5. Dorongan karyawan
untuk bekerja
berorientasi pada
pelanggan
6. Flesibilitas dalam
menjalankan
pekerjaan
7. Kesempatan untuk
memperbaiki
kesalahan.
8. Penekankan pada
sikap proaktif
9. Fokuskan
untuk
mencapai hasil
10. Tekanan
untuk
pertumbuhan
1. Kesesuaian
gaji
yang
diterima
dengan tugas yang
dibebankan

2.

Peran
atasan
langsung
dalam
menanggapi
keluhan
kondisi
tempat kerja

3.

kesesuaian
pekerjaan dengan
ketrampilan

4.

Kebijakan
perusahaan tentang
program
pensiun
dan
tunjangan
khusus (Tunjangan
kesehatan, THR)

5.

Tingkat
kepercayaan
karyawan terhadap
perusahaan (rasa
aman).
Tingkat kepentingan
pertemuan informal
antar rekan sekerja

6.

7.

Keterbukaan
komunikasi dengan
atasan langsung

8.

Jalinan kerja sama


dalam
menjalankan
tugas.

4
SB

Alternatif Jawaban
3
2
B
SK

1
K

Keterangan: 4 = sangat baik (SB); 3= baik (B); 2 Sangat Kurang(SK); 1


Kurang (K)
2. WAWANCARA
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila
ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah
responden sedikit.
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam
wawancara, yaitu: pewawancara, responden, pedoman,wawancara dan situasi
wawancara.
Pewawancara adalah:

petugas pengumpul informasi yang diharapkan

dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden


untuk menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang
dibutuhkan dengan benar.
Responden adalah: Pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab
semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap.
Pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasanya
dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara dapat
berjalan dengan baik.
Situasi

wawancara

ini

berhubungan

dengan

waktu

dan

tempat

wawancara. Waktu dan tempat wawancara yang tidak tepat dapat menjadikan
pewawancara merasa canggung untuk mewawancarai dan respondenpun
enggan untuk menjawab pertanyaan.
Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan menjadi:
a. wawancara terpimpin
Dalam wawancara ini, pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaa
yang telah disusun.
b. wawancara bebas
Pada wawancara ini, terjadi tanya jawab bebas antara pewawancara
dan responden, tetapi pewawancara menggunakan tujuan penelitian
sebagai pedoman. Kebaikan wawancara ini adalah responden tidak

menyadai sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai.


c. Wawancara bebas terpimpin
Merupakan perpaduan antara wawancara bebas dan terpimpin.

You might also like