You are on page 1of 15
Mulaiiah terapi antiretroviral dengan salah satu dari paduan i bawah int Rai #sT6 +N Gitovurina scamunes ATAU Maspind ATT +310 +EFV Gidoudineseamvudings ATAU et TOF 10% dari berat badan das at + Demam (ter us menerus atau intetmiten, temperatur ofal 237,2°C) yang lebih dari satu bulan + Diare(terus menerus atau intermiten) yang lebih dari satu bulan + Limfade nop ati mehias Kult + PPE® dan kul kering yang hiss” metupakan dug aan kuatinfeksi HIV. Beberapa kelainan seperti kuti genital genital arts), folkults dan ps oasis Sering tejadi pada OD HA tapi tidak elalu teskait dengan HIV Infeksi Infeksijamur | + Kandidiasis orar + Detmattis seboroi” + Kandidiasis vagina berulang Infeksi viral + Herpes zoster (berulang atau melibatan lebih darisatu deimatom) + Herpes gental(berulang) + Moluskum kontagiosum + Konditoma Tabel 44. Pemberian Antiretroviral pada ibu hamil dengan berbagai Situasi Klinis Rekomendasi Pen; (Paduan untuk tbu) atan No. Sktuasi Kiinis 1 ODAAdengan indikasi Terapi ARVdan [+ AZT #37C-+ NVP atau emun ginan hamil tau secanghamil |. TOF43TC(atau FTC) + NUP Hindari EFUpad atrime terpertama - AZT +3TC + EVF atau J-TOF43TC (tau FTC)-+ EVE ‘ODHA sedang menggunalan Terapi ARV > Lanjutkan paduan (gard dengan ddan kemuchan ham NUP atau golon gan Plea sedang menggunatan EF Upada trimester b} > Lanjutkan dengan ARV yang sama eslarns dan seudah persalinan 3 ODHA ham dengan jumah D4 [ARV mulal pada rin 360imm3 ataudalam stadium Minis 1. |kehamilan Paduan sesuai dengan butir | uke ¢ _ODHAhamilldenganjumbah D4 s ‘SegeraMulal Teraph ARW ‘350/in3 atau dala stadium kins 2, 3 atau Rek omen dasi Pengob stan (Paduan untuk tbu) OAT yang sesuaitetap diberikan Padhan untulcbu, bila pengob stan ulaitaimester I dai AZT TOF) +3TC+ EFV No. | Situas i Kunis ODHAhamil dengan Tuberlalosis aki © | bu hamit dalam masa parsatinan dan Tawarkan tes dalam maa tidak kta stats HIV petsalinan; atau tes setelah petsalinan’ Ika hasiltes reakitmaka dapat “iberiamp advan pads bei | 7 | opHAdatang pada masa persatinandan |» Paduan pada butt 1 belummendapat Terspi ARV eter angan: * Efavireng tidak boleh dberikan pada © DHAhamil timesterpertama Tabel 3. Pomberiankotrimoksasol sebagai profilaksis primer. Indikasi Saal penghentian Dosis | Pemantauan Bila tidak toreedia “ahun estalah emerksaan jumiah eel | penggunaen [D4 semuapasien | towineksaso fe Eek sam ning dizenkankotimotsacol. | mendapethan ARV. berupa tanca een hipersenst tas Ainyatakan Hl post ‘Sepett demary 26 marhaa_ | Fash, sincom Bila tersedia Bila selCD4nak >209 — gosietunggal | Steven Johnson, pomerkeaanjumiah col | estinm’ pada tandapenelanan Eb4danterjangkau, | pemericsaon dua kai ‘snean tulsa Foinmaksasol cberitan | interval 6 bulanberturt- Sepett arent pads pasien dengan | tunatamerdapatlan fonbocttoperi Junlah Dé <200 ARV Iekopen satin panstopent Semua bayi lair daviibu | Dihenticanpada usa 18 Timetropin @ | Intersksi obat hamIHIY positthsrusia | buian dengan hasiltost —— 10 malt | dengan ARY dan 8 minggu HIV negati Be drsis | obst Iain yang ikatestHIvpestif —— tunggal digunakan dalan diventilan paste usia 18 pengobatan bua jke mensopatian Penyalet teat terapl av HW. Ketrimoksasol untuk: pencegahan sekunder diberikan s2t POP atau Toxoplasmosis selesal dan alberikan selama 1 tahun’ h terapl ODHA yang akan memulai terapi ARV dengan CD4 di bavah 200 selfmm3, dianjurkan untuk memberikan kotrimoksasol 2 minggu sebelum ARV. Fal tersebut berguna untuk 1) mengkaji kepatuhan pasion dalam minum obat dan 2) menyingkirkan efek samping yang tumpang tindih antara kotrimoksasol dengan obat ARV, mengingat bahwa banyak obst ARV mompunyai efek samping yang sama dengan ofek samping kotrimoksasol mbar 1. Bagan Alur Pemerikaan Laboratorium Infeksi HIV Dewasa ‘Orangyang bared Merjalani te: Mtv Texnataoa nT a Ya [TeSaRISTV |__RREGATAN a_i ne Se maga Tine? Test Ug ada tna ‘edany Test tee ve __ sana san a0? a3 Atenas, Bo pve ss dan ala sR) 3 2 ,™e At 0, Aisi, pore BO ne ndecemiate (egeos Post infest HV 8. Memulai Terapi ARV pada Keadaan Infeksi Oportunistik (10) yang Aktif Inteksi opartunistk can peryakt tetkait HIV iainnya yang pent pengooatan atau diredakan sebelum t=rapl ARV dapat atlinat dalam tab=l da awa Ink Tabel 7. Tatalaksana 0 sebelum memulai terapi ARV Jenis infeks! Opportunistik Rekomendas| Frogresif Mulioeal Leukoenceghalopaths, | ARV ebeitan lengeung extelah Satkema kaposi.hikrosoaridoss, CMV,” | diagnosis intel s deg kan Iiptespondiss AR dioeikan seidel nya 2 mings seebahpasen mendspatan Tuberkulods, PCP Kriptokakoss, ac engokatan infela opperturetic Tabel 6. Targot Saat memulai terapi paca ODHA dewasa Stadium Risa fadium | Jumizh sel D4 | Rekomendasi ODHAcewase | Stadium kinst |>350 slmm? | Balun mula terap. lan 2 Henitor gejala ns dan lumish se CD4 sean &- ""2bulan <360 sem? —_[Mulaiterepi Saaum kins 3 | Berapepunjunian | rua terept can suche Pasien dengan | Apapun Stadium | Berapapunjunlah | Mulaiterepi kosnersiTa [kine sicb4 Pasien dengan | Apapun Stadun | Berapapuniunlah | Mulaiterepi ko-ntoel kine eicD4 Hepatitis 8 Kronit aktit Tey Hemi Apepun Stadum | Berapepunjuniah | Mula terapi king S14 Tabel 22. Pilihan terapi ARV lini kedua Populae! Target dan ARV yang digunek an Pian pacuan ARV penggantl yang dire omendasivan Dewasa itermasuk ils nengaunakan AZT Sebaga Iniperana TDF +310 aau FTC + LPVE perempuen ham) Kornfeks TOHIV fils nengaunakan TOF ‘sebagai In perana RT +3TC 4 LPI Hengingatritamsisin take dapet igunakan bersamaan dengan LP Vt danurkanmengaunakan paduan OAT tanpa fam pisin Jka fam psin perl dierian mska phan lain edalah rmenggunakan L? Yn cengan dosts 809 mgi200 ma duaical sehr). Petiu valuasi ings hat Fett fia rnenggunakan Rifas pish don dasis gandaLP vin Reiner IVEY AZT + TDF + STC (FTC) +LPVE (TOF + GTC cteuFTC))tstop flgunakan meskt suseh gag nt peitama Katera perimbangan ef ant HBV dan une mengueangi siko faa" Gambar 2. Bagan alur layanan HIV [Engh taza en doe Shing TS (@enjan Dit seeing T) * Stain IM sft, dan ale ut Bunt dh + Pametisnan 004 bi trsdia) untuk Irunentan PP dan 22 s kanseing poste preventer ‘ Keneelng KB a eneans puny | | rameruh eyeret olan nem rahi evort RY, aR Tidak aca 10 | ‘ada l0 MULA, TERAPI ARV ovat io 2mnggu seanjutnye MULATARV + Borikan rencane engooatan dan emberian Terepi ARV + Vaksiras bla pasien mam pu + MOLAARVIIka Odhasudah mem enuhi syaret Terap RV (aha ada Kendela epgtunan (aaterrce) + tertat kepatunen secaratin hinge Ode dapat patuh dan Imendapat a's Teraph ARV Sadium i "Tidak ads geal * Lin fagen apa Generalssta Persisten ‘Stadium 2 Penurunan brat badan berefat eedang yangtak diletehu penyebabnya (10% dart petkirgan berat dacan atau berat badan seb uma) + Infeks sauren pemafesan yangbewlang(sirustis, tonsils, ots mecia, faringtis) ‘Herpes arster ‘Kelis ongularis *Ulhus mult yang beruiang + Ruam Hult berupa papel yang gata (Papular prutic erupton) *Deimatiss seborai sinfek's jamur pada Wk ‘Stadium 2 *Penurunen barat badan bersiat berat yang tak detahui penjebabnya (letih dari 10% dati perkicaan berat badan atau berat badan sebelumn7a) * iste Lronis yard tak ciketahui penyebabnya selama lebih avi 1 bulan *Demam meretap yanotal ditetanu penyebaonya Kandidiacie pada mult yong imenetap * Oral hairy eukoolakia *Tuberlubsis pau *Infeksi baited yang berat (conton: pneumonia, empiema, merindtis, piomibsits, nfeksi tulang atzu send, baklerzemia, penyalit infmasi panggul yangierat) ‘Stomatitis nekreticane ulsersive abit gingivi atau periodardis * Anemi yang tak elcetahui penyebalmya (<3q/d),netropeni(<0 5 x 10°A) denfetau ‘rombositapeni trons 50 107 ‘Stadium 4 SS Sindran sading HIV+ Preamonia Kiptokolus elstrapuimaner, * Pneumonia Preumocysti jrovect termacukmeninatic * Pneumonia bactei betat yang berulang + lnfelsi mycobacteria nen tuberkulosis sinfeksiheppes smplexkrents 6orolabial, yang menyebar dental, atau ancreltalselama lebih dail * Leutoencephalopathy mumocal progresit Vbulan atau viseraldlibagian manaeun) + Cyrptosperidivsishronis *Kandlfasis esofageal (atau bandidiasis + lsospotiasis kronis ‘ral ea, bronkus atau para} * blkosis diseminea (hisopasnoss, ‘Tuber! ubsis ektra pau ‘eneciciomycosis) *Saikoma Kopos + Sepiemi yang berulang Qermasuk sBenyait Cytam egelavrus(retinticstau Salmonella non.tfoid) infeks organ ain, tak tenmesub hati, * Lim oma (serebral atau Sel B non- Timpa dan kelenar getah bening) Hoegkin) ‘Tol soplasmosis dl sistem sarafpusat_* Karsincms servis inva *Ensofalopati HIV’ * Lelchmaniaei dios insta ata * Hefopat atau kerdiomiopati tek ait HIV yang simtemstis Gambar 4. Alur Tatalaksana Gagal Terapi Menurut Kriteria irologis (WHO) ‘Suepak kegegalan Wiis atau imarelosie Tesvial bed J ‘ws o00 copies Intervene nuk kepetuan Ulan SL se000 weson0 copies ml copies mt Tidak digant dengan ini ant dengan inikedia hess Sumber: Antiretioviral Therapy for HIV Infection in Adults and Adolescers. Detinisl dan krteria gagal terapl menurut gejala xtinis yang tain adalah timbulnya keadsan PPE atau Prutiga, kedus gejala bisa menjadi dasar untuk Kecutigaan terjadinys gagal terapl. Kilteria ini lebih untuk keadaan dimana tidak tersedia fasiltas pemeriksaan CD4 dan atau Viral Load. (lihat Gamibar 5). Indonesia dapat menggunakan kriteria ini dengan Tabel 21. Kriteria Gagal Terapi Kegagalan aa Kets en Se ae repre wate aes ae Evalasi ada interaksi obat | dmasukian adalah Pasien lactate anh vary eaten | menda arAry cane, pani Bib ia en kembali setelah pemberian sHlanya intersksi cbst te eee Sen Sr tan eee ray tr 0S eaves ana venison eosin rutseas Fannin sess nme Sunless font nea ATAU mendapatkan terapi ARV dan. suntan cot tap <1on | MENU CoA ae ‘sel/mm? setelah 1 tahun HANYA JIKA memiliki data dasar Tame, | fay ca pena selidaknya selama 6 bulan ddan permerksaan VL duulang 4— 5 minggu kemudian didgpat jrnlan viral load > 5000 coptesiml pasen mampu menjangkau. pemenksaan viral load, riaka viral lead dapat digunakan setagai Predikcor dari kepatunan mnhum obat Viral oad diharapkan meniact Lndetectatle (< 50 copiesim) dalam waltu 8 bulan dengan mmonggunakan paduan yang drakomendasian, ‘ial nad anarapkan akan turun, ss2b2sa9 1 ~ 2 log dalam wastu 2 bulan oenobatan Gambar §. Alur Tatalaksana G Klinis Paden Telah Mencapatlan ARV ‘lavas kulon dan tmbul bembeliFPE den atu perurunay Hadar Hb 1 ot ¥ valine dan inervensiparbaicay ‘semua acpel yang capat menghambat adherence [>| coat yang menyebaot an desis |! peana ctianetion can agal Terapi Menurut Kriteria Memasiantigak ada interes Terapeuthe ARV subcptinal Pengebstan Fejinen in ‘devalue clam 1 lan l FRE PPE menetap tarps PRE merstop meratilang tdisetatinburye seria TO yang "angler Tain Pasien tetp dala ‘Sich ke Ui Tejimen Ini ket edn den evaluas etat t adherence dar saree dn Pengobatan Rejmsn Tinipertoma PPE lanjtkan dan menghilang ievaluas dala 1 bulan ¥ Pasienttep dalam enc rejmen inet PRE menetap dan evauasiketat fanerenee dan interasiobat Swich te Uni res Pada kasus gagal terapi tindakan yang dirskomendasikan adalah mengganti (switch) paduan fint-pertama menjadi paduan tin-kedua Gejala dan ‘tanda neurologis (a ‘sanantanas TH Teak eucoge) + fannie). "Tntkrenins “scat meine? tape » | | Teseda asada Tak | Pengsbat eis patsnan matkeran nuk eats TB Fear a wf | ond Baker eon BTA Terpisesuai hail Sa = Trap ena Terap ant tekseplasmosis Koterangan [a Penyebab nyeri tepala artara lain meningitis briptokokal, merinatis TE. toksoplasmosis setebral, meninatis kronis HIV. meninatis baiterial dan linfoma, Penyebab sakit Lepala yang tlcak telat dengan infekst HIV termasuc nigrain, ‘ifs, Hetegangan, sinusitis, gengguan ofall, penyalit gig ‘anemia dan hipertens Lain penyakit menular sepert malaria, demam tioie ddemam dengue dan iketsia juga dapat menyebabkan sakitkepala [b] Pemeriksaan Neurologis + Bulti itasi meningeal (fotofobia, Kaku hudul) atau tekanan Intrakrenia’ meninghat (ekanan darah ‘nga! dan denyit radt tan bat dalem leadaan clemam) + Ferubaran mental + Defsit neurobais fokal, temasuk parese saraf kranial, gangguan gerak, atalsie, asia dan Vejang [c} Toksopiasmosis (untul terapi menjuk pada Tabel Diagnosis Ktinis dan Tatalak sana Infeksl Opertunist ) [d) Meningitie kriptekokal (untul terapi merujuk pada Tabel Disgnocie Klinie dan Tatalaksana InfeksiO pottunistk) [e] Meningitis TB: OAT dengen paduan 2S4REZ7RH MeningitisbatterialIneksi Ceftiaxone 24g sehari inravena. Gangguan pernafasan dan sosak nafas borat br Dbsigen dan te onsen tale sak Pertinbargkan enbell paru > Ppa aetanda ela? Negatt as Pemanksaan ere] | > peas “Terapdengan ampisin (e] | ‘Terap sebagal 78 pa fa) BTAbaKte than asam Keterangan: [a] Gangguan peinapasan sering altemukan pada pasien dengan infeks HIV an kelebalan tubuh yarg menutun adalah demam, batul keting (khas PCP), batuk produltf dengan dehat danvstau hem optsis (khas pneunonia dan TO), sesak napes dan gangguan pernapasan yang Doral Penyebab gejalapematcsn + Inieksi Mycobacterium tuberculosis (batuk »2-3 minggu) Pneumonia pnemocystis iroved (batuk, seringkall selama 1-2 bulan) Pneumonia baltetia Infoke!jamur (kriptoksk ose, hietoplaon odie) Mitobabteria ati (MAC) Prneumoniatis CMV + Keganasan: iinfoma, sarkomaKepos! = Laindain fusi plowrallempiema (TB, infeksibacterial atau keganasan) Prnemotorak (TB atau PCP) Enbol paru(biasa pada penasun) Efusi perkardia (biasa aisertai TB) [b] PCP: Eiasanya tetjadi sevara petlaar-lahan selana minagu sempai bulan dengan batuk keting, demam dan. sesak napas, Untuk diagnosis POP sobaiknya diagnosis kiinis yang dipsrkuat dangan tomuan pada ronson dada llinat Tak st 2 [ec] Pemerikszan sputum BTA diindkasikar pada pasisn dengan batuk selama> 23 mnggu. Setaknya dua pemerihsaan dahak BTA yang terpisah [a] TB Tidak ada gambaran ronson dad jong henar-bonar thea TB pan, Pola Klasic lebih umury terlihat pada ODHA-nagsti; pola stipikal lebih unum pada DHA-positif Efusi pleura merupakan gambaran yang _menonjol Pengeluaran cairan pleura dan pemerksaan mikvuskopk dari caitan pleura dapat membantu untuk diagnesis, Terepi sesual dengan p2doman nasional 1B. Pola Klasik Pola Atipik Iniitrai dilobus atas——_Infitratitersisial (etutama di zona lebih Kavitas dah) Jaringan fibrosis paru—_Infitrat bilateral Tidak aga kavitas [e] Paeumonia bakteri Ciri has adalah dengen batuk produktif, dahak purulen dan cemam sslama 1-2 minggu, PCP munsul dengan leith lambat dan biasanya dengan hatuk non-pradult®. Gamjaran khas pada rensen dada adalah konsoldasi lobar, Penyevab paling seling pn2umonia bakterial adalah balteri plogerik Grara-positi, Jka garabaran klivisnya menunjukkan pneumonia baktari dan bukan PCP dapat diba ian amokcisiin 500 mg 3 kali per hari atau sriromisn 500 mg 4 kalipar hari selama 7 han, Diare Krank hs igah —— quinobon selarra 7 hai tanpa darah tai ‘rasan Biabeumperar cemst ten > + Tey ewomvan a Shlanan to sich pmay iment sen Ya n aekah ot) iin ay m1 peritonits > | ‘a Total sestal ahi Tuseuauser pt irate {kth an pxBTA teo6) ‘ aa * + ‘Teruskan keterangen [p] Definist Diare Kronik: buang air b=sat dengan tinja cai tiga kali atau lebih sehati secara terus menerus Slama letin dari satu Eulan Penilalan dahidrasi ~ dsnidrasi barst ~ dahidrasi ingan/sedang ~ tanpa dehidrasi \dshicrasi teaci karena pasien kekurangan caitan dan slaitrolt, Dahidrast etal dianca’ dengan Keadaan Umum: gellsah, revel, tad! cepal, nafas dalam dan espat, pada turgor Kuli kemball lambat mata cekung, mukosa Mulut Yering, Juan ulin berkurang dan warna lebh gelep. Penanganan chidraei hat take! di bawah ini oy Limfadenopati Kerrungeinan “Lmiadonopat Goneraisat Pembesatan Tah Porsston a} kelemariine © —————>__ Tat ada terapispesitx ‘eines Tertiranstadum bie dans tts imunolegisuntk menentden PPI val dan e1-piARV TerapiT8 Ads sk Poakahbiors! gash Rubdcunte petbakar? 9 elejar S agi etn iin lant ‘8 ” Vis dtemshan STAG) ior Keterangan [a] Limfadenopati generaliszta Persisten (POL) merupakan kondisi yang blasa tetjad) pada ODHA. Pada paskn yang asimtomalls maka tHak diperlukan pameriksean atau pengotatan lebih laniut, Namun, ada pasien dengan linfasenopati yang simtomatis pembesaran KGB yang cepat, KGB, asimetris dan gejala sistemik, maka perlu evaluasi dan pangobatan lebih lanjut, Penyetab liradenopall slain infeksi HIV adalah TB, kiiplokokosls, histoplasmosis lnnioma dan sarkama Kapost 7B ekstra paru sering terjadi pada ODHA Kecurigaan akan adanya infeksi TB berdasatican atas g2jal2-gajal: seperti demam, kehilangan berat :aéan, pembesaran KOB berfluktuasi dan tidak nyeti. Tetapi sesuai pedomen asional ty

You might also like