You are on page 1of 4

SOFTENING (KESADAHAN)

I.

TUJUAN
1. Mengetahui tipe kesadahan dalam air
2. Mengetahui cara menghilangkan kesadahan dalam air

II.

TEORI DASAR

2.1 Defenisi Kesadahan air


Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Penyebab air
menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+, atau dapat juga disebabkan karena adanya ionion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk
garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil.

2.2 Tingkat dan Jenis Kesadahan


Menurut Gabriel (2001) dalam Siregar (2009), berdasarkan kadar kalsium di dalam air maka
tingkat kesadahan air digolongkan dalam 4 (empat) kelompok yaitu:
a. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 0-75 mg/l disebut air lunak (soft water)
b. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 75-150 mg/l disebut moderately hard water
c. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 150-300 mg/l disebut hard water
d. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 300 mg/l ke atas disebut very hard water
Menurut Gaman (1992) dalam Siregar (2009), berdasarkan kandungan mineral maka kesadahan
air dibagi dalam 2 (dua) golongan yaitu:
a. Kesadahan air sementara/temporer disebut pula kesadahan karbonat.
Air disebut mempunyai kesadahan sementara apabila kesadahannya dapat dihilangkan dengan
pendidihan, mengandung kalsium dam magnesium bikarbonat. Air dengan tipe ini terdapat di

daerah berkapur. Sejumlah kecil karbon dioksidasi terlarut dalam air hujan membentuk asam lemah
yaitu asam bikarbonat.
H2O
Air dioksida

CO2

H2CO3

Karbon dioksida

Asam karbonat

Asam karbonat secara perlahan-lahan melarutkan kalsium karbonat membentuk kalsium


bikarbonat yang larut.
b. Kesadahan air tetap/permanen disebut pula kesadahan non karbonat
Air dengan kesadahan tetap mengandung sulfat dan klorida kalsium dan magnesium yang terlarut
dalam air hujan yang lewat menerobos batu-batuan yang mengandung garam-garam tersebut
2.3 Analisis Kesadahan dalam Air
Cara paling mudah untuk mengetahui air yang selalu anda gunakan adalah air sadar atau bukan
dengan menggunakan sabun. Ketika air yang anda gunakan adalah air sadah, maka sabun akan sukar
berbiuh, kalaupun berbuih, berbuihnya sedikit. Kemudian untuk mengetahui jenis kesadahan air
adalah dengan pemanasan. Jika ternyata setelah dilakukan pemanasan, sabun tetap sukar berbuih,
berarti air yang anda gunakan adalah air sadah tetap. Cara yang lebih kompleks adalah melalui titrasi
Baik kalsium atau magnesium dapat bereaksi dengan EDTA membentuk senyawa kompleks.
Apabila dalam suatu sampel air terdapat ion-ion magnesium saja kemudian ditambahkan indikator
EBT maka ion magnesium(II) akan mengikat indikator EBT. (H3In) menghasilkan kompleks berwarna
merah (Mg-In), apabila larutan magnesium dititrasi dengan EDTA maka kompleks Mg-In akan
terputus dan membentuk kompleks Mg-EDTA yang lebih stabil daripada kompleks Mg-In, sedangkan
In berada dalam keadaan bebas berwarna biru. Titrasi dihentikan ketika warna biru jelas telah
terbentuk.
Mg2+ + HIn2-(biru) MgIn-(merah) + H+

MgIn-(merah) + H2Y2- MgY2- + HIn2- + H+

Ion kalsium(II) juga dapat bereaksi dengan EBT menghasilkan kompleks Ca-In, tetapi kompleks
ini kurang stabil jika dibandingkan dengan kompleks Mg-In. Sebaliknya kompleks Ca-EDTA lebih stabil
jika dibandingkan dengan kompleks Mg-EDTA.
Ini berarti bahwa jika dalam larutan hanya terdapat ion kalsium (II), dan kemudian dititrasi
dengan EDTA maka perubahan warna akan terjadi jauh sebelum titik akhir tercapai. Untuk mengatasi
kekurangan ini maka pada analisis kalsium ditambahkan sedikit magnesium yang akan mengikat
indikator lebih stabil.
2.4 Metode Penghilangan Kesadahan Air
Kesadahan dapat menyebabkan berbagai macam kerugian bagi aktvitas manusia, maka dari itu
kesadahan harus dihilangkan. Di bawah ini adalah beberapa metode untuk menghilangkan kesadahan
dalam air, yaitu sebagai berikut:
a. Pendidihan
Jika air dididihkan, hanya kesadahan sementara yang dapat dihilangkan. Bikarbonat dipecah menjadi
karbonat, air dan karbon dioksida.
b. Penambahan kapur mati
Kapur mati (kalsium hidroksida) juga hanya memisahkan kesadahan sementara. Kapur harus
ditambahkan pada jumlah yang telah diperhitungkan sehingga kapur tersebut hanya cukup untuk
menetralkan bikarbonat.
c. Penambahan soda pencuci

Metode ini menghilangkan kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Soda pencuci (Natrium
Karbonat) bereaksi dengan garam kalsium dan magnesium dalam air sadah membentuk garam natrium
yang larut dengan garam kalsium dan magnesium yang tidak larut yang tertinggal sebagai endapan.
d. Proses pertukaran ion
Metode ini digunakan dalam rumah tangga dan industri untuk menghilangkan kedua tipe
kesadahan. Proses ini meliputi penggunaan resin alami dan resin buatan seperti permutit dan zeolit. Air
sadah dilewatkan melalui kolom yang diisi resin dan ion-ion kalsium dan magnesium dalam air ditukar
dengan ion natrium dalam resin. Resin diregenerasi dengan dialiri larutan garam pekat (natrium klorida).
Hal ini akan mengisi ion natrium lagi (Gaman, 1992 dalam Siregar, 2009).
2.5 Aplikasi di Bidang Teknik Lingkungan
Pengukuran kesadahan dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesadahan dalam air
sehingga jika kandungan kesadahan dalam air tinggi maka dapat dilakukan teknik penghilangan
kesadahan agar tidak menyebabkan gangguan teknis pada sistem pengolahan air limbah maupun air
minum.

III.

DAFTAR PUSTAKA

Fauzan, M.B, dkk. 2012. Kesadahan. Diakses di elearning.upnjatim.ac.id/.../513ef885e64a5kesadahan


pada 13 December 2014, pukul 12:56
Koen, Mas. 2012. Mengenal Air Sadah. Diakses di http://www.pintarbiologi.com/2012/02/mengenal-airsadah-pengertian-dan-cara.html. pada 13 December 2014, pukul 12:57
Suzia, Jayu.2010. Penentuan Kesadadahan dalam Air. Diakses di
https://www.scribd.com/doc/131543301/Laporan-Penentuan-Kesadahan-Dalam-Air#download
pada 13 December 2014, pukul 12:59

You might also like