Professional Documents
Culture Documents
Revisi :
01
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Revisi :
01
Halaman :
2/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Ketua Komite Medik, Kepala Klinik).
5. Berhak menjadi anggota (jika terpilih) di Komite Medik, klinik,
ataupun Sub Komite.
6. Staf medis kontrak dan keluarganya, apabila sakit berhak dirawat di
Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah, dimana kemudahan-kemudahan
tercantum pada surat pesetujuan kerja antara yang bersangkutan
dengan pihak Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah.
7. Berhak mengusulkan kepada Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Siti
Fatimah untuk peningkatan mutu pelayanan medis.
8. Berhak mendapatkan Profesional Fee dari pekerjaannnya di kamar
bedah.
Unit Terkait
Komite Medis
INFORMED CONCENT
No. Dokumen :
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/PRW/A/11/2014
Revisi :
Halaman :
01
1/5
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Pengertian
Direktur
Informed Concent ialah formulir untuk menyatakan persetujuan tindakan
medik.
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
harus memberikan
INFORMED CONCENT
STANDART
PROSEDUR
OPERASION
AL
No. Dokumen :
01/PRW/A/1
1/2014
Revisi :
Halaman :
01
2/5
Ditetapkan
Tanggal Terbit : 01
Nopember
2014
masing-masing
Prognosis penyakit apabila tindakan medik tersebut dilakukan
atau tidak dilakukan.
4.
INFORMED CONCENT
No. Dokumen :
01/PRW/A/1
1/2014
Revisi :
Halaman :
01
3/5
STANDART
PROSEDUR
OPERASION
AL
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
sadar.
5. Bila pasien menolak dilakukan tindakan medik terhadapnya setelah
diberi penjelasan yang cukup mengenai hal tersebut maka pasien
harus menandatangani surat penolakan. tindakan medik.
6. Pada tindakan berisiko tinggi dan tindakan medik bedah, Infomed
Concent harus ditandatangani oleh pasien itu sendiri, dokter yang
bertanggung jawab dan dua orang saksi.
7.
8.
INFORMED CONCENT
No.
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dokumen
01/PRW/A/11/2014
Revisi :
Halaman :
01
4/5
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
9.
Direktur
bertanggung jawab dan dua orang saksi.
Perluasan tindakan medik / operasi selain tindakan medik yang telah
disetujui tidak dibenarkan dilakukan dengan alasan apapun juga
kecuali apabila perluasan tindakan medik tersebut terpaksa dilakukan
INFORMED CONCENT
No.
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dokumen
01/PRW/A/11/2014
Revisi :
Halaman :
01
5/5
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Unit Terkait
Revisi :
01
Halaman :
1/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Pengertian
Tujuan
Fatimah.
Sebagai pedoman Dokter bedah dan Dokter Anestesi di Kamar Bedah.
Kebijakan
Prosedur
Revisi :
01
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Halaman :
2/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Anesttesiologi misalnya, dan telah dimulai sejak penderita masih
dalam persiapan pembedahan, waktu pembedahan sampai pada
perawatan pasca bedah dan sembuh.
7. Bertanggung jawab terhadap keselamatan penderita. Tanggung
jawab ini dipikul bersama dengan bagian lain, seperti bagian
Anesttesiologi misalnya, dan telah dimulai sejak penderita masih
dalam persiapan pembedahan, waktu pembedahan sampai pada
perawatan pasca bedah dan sembuh.
8. dalam persiapan pembedahan, waktu pembedahan sampai pada
perawatan pasca bedah dan sembuh. Dalam hal terjadinya
kematian, bertanggung jawab kepada kepala bagian masingmasing dan juga kepada direktur rumah sakit. Selain itu juga
secara
moril
bertanggung
jawab
kepada
keluarga
yang
masing-masing
dan
direktur rumah
sakit.
Revisi :
01
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Halaman :
3/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
jawab ini dipikul bersama dengan bagian lain, seperti bagian
Anesttesiologi misalnya, dimulai sejak penderita masih dalam
persiapan
pembedahan,
waktu
pembedahan
sampai
pada
Komite Medis.
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
01
Halaman :
1/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
01
Halaman :
2/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
yang tersedia (HP, Airphone Telephone).
b. Bila diperlukan dokter yang dimintai konsultasi diminta datang ke
kamar operasi.
c. Operator melaksanakan hasil/jawaban konsultasi tersebut.
3. Prosedur pelaksanaan konsultasi post operasi:
a. Pasien-pasien yang telah menjalani tindakan operasi berada
dibawah pengawasan / observasi anestesi selama waktu 24 jam
Post Operasi.
b. Petugas jaga di ruang perawatan dapat menghubungi Petugas
Anesthesi / Dokter penanggung jawab apabila ada keluhan atau
penyakit post operasi selama masa pengawasan
Unit Terkait
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
0
Halaman :
3/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Dokumen Terkait
PREMEDIKSI
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
01
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
PREMEDIKSI
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
01
Halaman :
2/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
5. Untuk mengurangi risiko aspirasi isi lambung jika pengosongan
diragukan, misalnya pada kehamilan (pada kasus ini berikan antacid
peroral).
6. Obat-obat premedikasi dosis disesuaikan dengan berat badan dan
keadaan umum pasien.
7. Premedikasi diberikan secara inta vena / intra muskuler atau peroral
sebelum anestesi.
Unit Terkait
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
Revisi :
01
Halaman :
1/2
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Ditetapkan
Konsultasi yang dilakukan oleh dokter bedah atau dokter yang merawat
kepada dokter ahli lain yang berkompeten guna mempersiapkan kondisi
pasien yang paling optimal dalam menghadapi tindakan pembedahan dan
penyulitnya maupun tindakan anestesi.
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
01
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Unit Terkait
1. Radiologist
2. Ahli Patologi anatomik
3. Ahli Kebidanan/ Orthopedi/ Urologi/ Bedah lainnya
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
Revisi :
01
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Halaman :
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
01
Halaman :
1/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Pengertian
Tujuan
1.
2.
Kebijakan
1.
Prosedur
1.
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
01
Halaman :
2/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
3. Pelaksanaan:
d. Perawat menjelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan
kepada pasien/keluarga pasien
e. Perawat mencuci tangan
f. Memperhatikan privacy pasien dengan menutup gorden
g. Mengatur posisi pasien, bebaskan pakaian pada daerah yang akan
dicukur
h. Mengamati daerah yang akan dicukur apakah ada kelainan kulit
i. Rambut yang panjang digunting sebelum dicukur dan dimasukan
ke kantong plastik
j. Cara mencukur rambut :
1) Secara basah : menyabuni kulit memakai washlap dengan
arah melingkar dari dalam keluar
2) Secara kering : memberikan bedak tipis-tipis secara merata
pada daerah yang akan dicukur (bedak jangan sampai
beterbangan)
k. Melakukan pencukuran dengan cara;
1)
Meregangkan kulit dengan telunjuk dan ibu
jari tangan
2)
Mencukur searah tumbuh rambut (posisi
alat cukur membentuk sudut 45 dengan permukaan kulit),
kulit
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
01
Halaman :
3/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
l.
m.
n.
o.
Unit Terkait
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
01
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
01
Halaman :
2/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
2)
Unit Terkait
Pasien
Daerah pembedahan sudah dicukur atau belum
Perhiasan sudah dilepas/belum, barang berharga
diserahkan kepada pasien/keluarga pasien
Bila memakai rambut palsu, Tanya apakah akan dilepas
di ruangan atau di ruang operasi, melepas gigi palsu
kalau ada
Pasien tetap puasa
3)
Lain-lain
Darah yang dibutuhkan sesuai pesanan
Gurita bila perlu
c.
Mengisi lembar serah terima pasien pre dan post operasi
d.
Merapihkan pasien
e.
Memberi kesempatan pada keluarga untuk berdoa lebih
dahulu
f.
Mengantar pasien ke ruang operasi dengan membawa status
pasien, hasil pemeriksaan penunjang dan darah bila ada.
g.
Serah terima dengan petugas OK dengan lengkap dan benar
h.
Mendokumentasikan pada catatan keperawatan
i.
Perawat kembali ke ruangan dan mencuci tangan
1. Ruang rawat inap
2. Ruang rawat jalan (Poliklinik dan UGD)
3. Ruang Operasi/OK
Revisi
01
Halaman
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Revisi
01
Halaman
2/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
tangan
Unit terkait
Ruang Operasi/OK
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Revisi
01
Halaman
1/2
Ditetapkan
Pemakaian sarung tangan steril yang dilakukan oleh dokter dan perawat
pada waktu akan melakukan tindakan pembedahan.
Tujuan
Kebijakan
Pada waktu akan operasi, tim bedah (dokter dan perawat) wajib
memakai sarung tangan steril sesuai dengan prosedur.
Prosedur
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
talk/bedak
Unit terkait
Ruang operasi/OK
MENUTUP LUKA
No.Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tujuan
Kebijakan
Semua luka operasi harus ditutup dengan kassa steril dengan selalu
memperhatikan prinsip aseptic.
Prosedur
Unit terkait
Ruang Operasi/OK
MEMASANG GURITA
No.Dokumen :
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Unit terkait
Menyiapkan gurita
Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
Menjaga privacy pasien
Perawat mencuci tangan
Membantu pasien dalam posisi terlentang, membebaskan pakaian
pasien di daerah yang akan dipasang gurita
Memasang gurita di bawah badan sesuai kebutuhan
Mengikat tali gurita dengan kuat dan rapi, simpul tidak di atas luka.
Mengikat dengan simpul hidup, daerah diafragma jangan diikat
terlalu kuat. Untuk pasien post partum, ikatan pertama dilakukan
pada batas perabaan fundus uteri lalu ke arah bawah, kemudian ke
atas.
Merapihkan pasien dan lingkungan
Perawat mencuci tangan
Ruang Operasi/OK
Revisi
01
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Ruang Operasi/OK
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Revisi
01
Halaman
1/2
Ditetapkan
Tujuan
Kebijakan
Semua pasien post operasi harus dilakukan observasi ketat pada 2 jam
pertama.
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Revisi
01
Halaman
2/2
Tanggal Terbit :
01 Nopember 2014
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Unit terkait
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
Unit terkait
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
1. Ruang Operasi/OK
2. Ruang rawat inap
Ruang rawat jalan ( Poliklinik dan UGD)
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tujuan
Kebijakan
Pada saat disaster semua operasi elektif ditunda kecuali operasi non
elektif
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Unit terkait
Ruang Operasi/OK
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
Unit terkait
dan alat
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Pengertian
Tujuan
Pasien yang akan dilakukan operasi tidak merasa cemas / takut dan
mempunyai persiapan mental / spiritual.
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Dokumen Terkait
1. Informed Concent.
2. Angket Pasien.
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Pengertian
Adalah suatu
Laboratorium.
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
kegiatan
menyiapkan
bahan
untuk
pemeriksaan
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Unit terkait
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Pengertian
Tujuan
Suatu prosedur yang dilaksanakan setiap ada pasien yang akan dilakukan
tindakan pembedahan elektif.
1. Untuk pendataan pasien pre operasi
2. Memaksimalkan persiapan pasien pre operasi
3. Meningkatkan mutu pelayanan pembedahan di IBS
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Di ruang operasi harus selalu tersedia alat tulis kantor (ATK) dan perabot
yang memadai baik jumlah dan mutunya untuk membantu kelancaran
operasi
Prosedur
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
(alat rumah tangga) maka penaggung jawab logistik kamar operasi segera
melaporkan barang tersebut ke tim inventaris Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan untuk di masukkan ke dalam data inventaris
Unit terkait
Ruang operasi
Logistik
Tim inventaris
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Di Ruang operasi harus selalu tersedia alat tenun / linen dalam jumlah yang
cukup dan selalu siap pakai pada saat ada pelaksanaan operasi di kamar
operasi
Prosedur
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
Ruang operasi
Logistik dan Tim Inventaris
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
Pengertian
Tujuan
1. Peralatan yang ada di kamar operasi dapat terpelihara dengan baik dan
siap pakai.
2. Mengetahui kerusakan peralatan di kamar operasi sedini mungkin.
3. Mengusulkan pengadaan peralatan pengganti
Kebijakan
Prosedur
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
Pengertian
Tujuan
1.
2.
3.
4.
Kebijakan
Setiap alat yang digunakan untuk operasi harus dicek jumlah dan
kondisinya sebelum dan sesudah operasi.
Prosedur
Unit terkait
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
a.
b.
c.
d.
Kamar Operasi.
Poliklinik Spesialis.
Dokumen terkait
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
Unit terkait
Kamar Operasi.
Dokumen Terkait
1.
2.
3.
Surat Undangan.
Jadwal.
Notulen Rapat.
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
Unit terkait
Kamar Operasi
Petugas Front office
Satpam
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
Pengertian
Drapping adalah suatu prosedur menutup pasien yang sudah berada diatas
meja operasi dengan menggunakan alat tenun steril
Tujuan
Memberi batas tegas daerah steril pada daerah pembedahan setelah kulit
didesinfeksi
Kebijakan
Semua petugas kamar operasi harus melakukan sesuai prosedur yang ada
Prosedur
Prinsip Drapping :
1. Harus dilaksanakan dengan teliti dan hati hati
2. Perawat instrumen (Scrub Nurse)harus memahami dengan tepat
prosedur drapping
3. Drape / doek yang terpasang tidak boleh dipindah pindahkan,
sampai operasi berakhir, dan harus dijaga sterilitasnya
4. Pakailah duk klem pada setiap sudut daerah sayatan agar alat tenun
tidak mudah bergeser
5. Tim bedah yang memakai baju steril harus selalu menghadap
tempat yang sudah tertutup alat tenun steril
6. Perawat Sirculer (circulating Nurse) harus berdiri menghadap
scrub nurse
untuk mengingatkan jangan sampai drapping
terkontaminasi
7. Bila alat tenun steril terkontaminasi harus diganti
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2
014
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember
2014
Kamar Operasi
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1. Setelah Operasi selesai, alat alat dibersihkan dan ditata dengan rapi.
2. Kamar Operasi dibersihkan oleh tenaga kebersihan dibantu oleh
petugas kamar operasi.
3. Lantai kamar operasi dipel dengan larutan Lisol / larutan pembersih
lantai.
4. Kamar Operasi dilakukan penyinaran Ultra Violet bila tidak ada
acara berikutnya, ( atau langsung dilakukan Ultra Violet setelah
dipergunakan operasi dengan kasus infeksi atau kasus kasus operasi
yang kotor ).
Unit terkait
No.Dokumen
01/PRW/A/11/2014
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi
01
Halaman
2/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit:
01 Nopember 2014
dr. Dedy Soedjahjono
Direktur