You are on page 1of 16

koranbarito@yahoo.

com

Koran Barito

@koranbarito

epages-koranbarito.blogspot.com

petaka
di selat
karimata

| HOTLINE : 0853 4871 2495 |

Menuntut
Ganti Rugi
di Lahan Pailit

>06

Wartawan
Adalah
Mata, Telinga
dan Indra
Publik >07

Semangat dengan tanggung jawab


di dua bidang kerja, antara eksekutif
dan legislatif, tak pernah luntur.
Lisanggana terlihat menikmati pekerjaan
dan jabatan yang dipercayakan oleh
pimpinan.

>03

2 Tanggung Jawab
di 1 Atap Pelayanan
Jabatan ini soal kepercayaan dan
tanggung jawab. Bila pimpinan
menempatkan di suatu jabatan, kita
harus siap.

Membuka
Saluran
Komunikasi
Dua Arah
>05

HARI JADI 55 TAHUN

BATOLA

>16

Edisi 11

02

Redaksional

12 Januari 2015

BERANDA

Pesta
di Tengah
Duka
Dra Lisanggana

M JAYA
Pimpinan Redaksi

DUNIA seakan menangis. Tengah malam itu, jelang jarum

jam tepat berada di angka 12, air hujan masih menetes


membasahi bumi. Sebagian wilayah, pada malam
pergantian tahun dari 2014 ke 2015, diguyur hujan.
Tak menyurutkan banyak warga untuk berpesta
menyambut pergantian tahun yang sudah menjadi
kebiasaan untuk dirayakan setiap tahun. Pekikan bunyi
terompet, warna-warni kembang api menggelantung dan
berhamburan pecah di langit-langit udara,tawa canda
memancarkan urat kebahagiaan, jalan penuh sesak dengan
keramaian kendaraan, tempat-tempat hiburan yang dijejali
pengunjung, serta warna lain yang menggambarkan pesta
penyambutan perpisahan dan penyambutan tahun itu.
Tengah malam itu pula, dalam kondisi cuaca dingin tak
bersabahat, sebagian rakyat di negeri ini masih dibalut duka.
Banjir dan tanah longsor mengharuskan saudara-saudara kita
yang menjadi korban bencana ini melupakan pesta malam
tahun baru.
Peristiwa yang sungguh memilukan jelang pergantian
tahun ini datang dari transportasi udara. Sebanyak 155
penumpang dan tujuh awak pesawat AirAsia QZ 8501
mengalami kecelakaan di Selat Karimata, perairan Teluk
Kumai, sekitar 100 kilometer dari Pangkalan Bun, Kalimantan
Tengah.
Regu penolong dan penyelamat gabungan, berjibaku
dengan cuaca buruk untuk mencari keberadaan
bangkai pesawat Airasia dan korban yang tewas maupun
kemukjizatan bagi yang selamat, hingga sekarang ini.
Di balik makna pergantian tahun, sebetulnya bukanlah
sebuah pesta penyambutan yang sudah menjadi tradisi.
Instrospeksi di semua sisi kehidupan menjadi penting dan
diutamakan. Di balik semua bencana yang terjadi itu
misalnya, tidak mungkin karena tidak ada sebab akibat.
Bila tahun lalu ada sisi kekurangan dan kelemahan,
terlebih perilaku yang dimurkai, maka tahun ini dan tahun
berikutnya kita perbaiki. Tidak ada kata terlambat dan tidak
ada sikap malu untuk mengubah semua ini. Semata-mata
demi kehidupan adalah urusan kebaikan bersama.
Patut juga dipegang dalam prinsip untuk mengubah
semua sisi kehidupan menjadi lebih baik, kita harus bisa
membuang jauh-jauh rasa ego yang berlebihan. Semangat
saling menghargai dan menghormati kepada orang lain,
lebih dari segala-galanya. Sehingga kedamaian dan
kerukunan hidup bersama di negeri yang tercinta ini dapat
lebih dirasakan.*

Penanggung Jawab / Pemimpin Redaksi : M Jaya


Redaktur Pelaksana : M Hardi
Staf Redaksi : S. Abadi, Asri, Rahmadi Biro tanjung : Yulian Fajar
Biro BANJARMASIN / BATOLA : Bachtiar Efendi Pemasaran & Iklan : Harmaji
Layout : Amien Sirkulasi : H Anang Bachtiar
Kantor Redaksi : Jl A Yani RT 01 Tamiang Layang (Mungkur Kandangan), Barito Timur, Kalteng,
Telepon: 085348712495 Penerbit: PT BARITO MEDIA JAYA Akte Notaris : Linda Kenari SH MH
Nomor 5 Tanggal 2 Oktober 2013, Terdaftar di Dewan Pers.
Percetakan : GRAFIKA WANGI KALIMANTAN (isi diluar tanggung jawab percetakan)

Tugas ini benar-b


en
memerlukan fok ar
us
dan konsentrasi
sehingga terlaksa
na
dengan baik dan
lancar. Bertanggu
ng
jawab kepada
Eksekutif, melay
an
para wakil rakyat i
di
Legislatif.

Sekretaris Dewan DPRD Barito Timur

2 Tanggung
Jawab

di 1 Atap
Pelayanan

JAYA/KB

KELUARGA BESAR

PDAM
KABUPATEN BARITO TIMUR
DIREKSI, STAF DAN KARYAWAN

Ir.YULIANTARA
H. HASANUDDIN MURAD,SH
Bupati

H.MAKMUN KADERI,SE
Wakil Bupati

KELUARGA BESAR

DINAS TENAGA KERJA DAN


TRANMIGRASI (DISNAKERTRANS)
KABUPATEN BARITO TIMUR

Ir. H. RIZA RAHMADI


Pjs/Direktur

03

Dra Lisanggana

JABATAN

KELUARGA BESAR
PEMKAB BARITO KUALA

Edisi 11

Profil

12 Januari 2015

Pjs/Direktur

KELUARGA BESAR

ASOSIASI PERTAMBANGAN
BATUBARA (APB)
KABUPATEN BARITO TIMUR

Ir.H.MAPPANGRO
USMAN
Koordinator
Comdev APB

ini diduduki oleh Dra Lisanggana. Sebagai


pejabat publik dari kaum perempuan, jabatan
Sekretaris Dewan (Sekwan) pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Barito Timur, sungguh memiliki makna besar. Di satu sisi
menjalankan tugas kepemerintahan yang bertanggungjawab langsung
kepada Bupati, di sisi lain bagaimana tugas-tugas para wakil rakyat di
lembaga Legislatif berjalan dengan lancar.
Pengalaman sebagai pejabat publik di pemerintahan, Dra Lisanggana
beberapa kali menempati pos jabatan memimpin satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) berbeda. Antara lain Asisten II Bidang Ekonomi dan
Pembangunan, Kepala Dinas Sosial, dan pos lainnya di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Barito Timur. Karena itu, sudah menjadi hal yang
biasa ditempatkan dimana pun jabatan publik, termasuk sekarang ini
sebagai Sekwan yang bertanggung jawab kepada Bupati dan melayani
kelancaran tugas para legislator.
Dra Lisanggana merupakan beberapa orang pejabat perempuan
yang dipercaya memimpin unit kerja di lingkungan kerja Pemerintah
Kabupaten Barito Timur. Sebagai Sekwan, boleh dibilang penyusunan
anggaran untuk keperluan kesekretariatan DPRD menjadi yang utama,
di samping kewenangan lainnya. Tugas ini langsung berurusan dengan
Pemerintah Kabupaten Barito Timur, tempat ia mengabdi sebagai
Pegawai Negeri Sipil.
Kelancaran tugas-tugas para anggota DPRD Barito Timur pun
menjadi tanggung jawab besar. Sekretariat DPRD menjadi dapur di
parlemen. Oleh karena itu, lancar dan tidaknya kinerja para anggota
dewan menjadi bagian tugas yang utama. Dari penyusunan program
hingga menyiapkan kelancaran rapat-rapat, kunjungan kerja, dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan aktifitas kedinasan wakil rakyat
tersebut.
Sebagai orang yang dipercaya menjabat sebagai Sekwan, Lisanggana
tidak bekerja sendirian. Seluruh staf yang di Sekretariat DPRD Barito
Timur diberdayakan sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Ini pula
yang menjadi kunci kelancaran Sekretariat DPRD menjalankan tugas.
Semangat dengan tanggung jawab di dua bidang kerja, antara
eksekutif dan legislatif, tak pernah luntur. Lisanggana terlihat menikmati
pekerjaan dan jabatan yang dipercayakan oleh pimpinan. Jabatan ini
soal kepercayaan dan tanggung jawab. Bila pimpinan menempatkan
di suatu jabatan, kita harus siap, ujar Lisanggana.
Selama ini, Dra Lisanggana tak canggung memimpin sekretariat
DPRD, meski di dalam ruang kerja ini, para wakil rakyat lebih didominasi
kaum laki-laki dengan berbagai karakter dan sifat. Demikian pula harus
bisa menyesuaikan diri dengan ruang kerja yang didalamnya bernuansa
politik.
Sebagai Pegawai Negeri Sipil, menurut Lisanggana, jalur pekerjaan lebih
banyak berada pada bidang pengabdian kepada masyarakat. Pekerjaan
PNS tentu sangat berbeda jauh dengan bidang pekerjaan swasta.
PNS mengharuskan lebih banyak berkonsentrasi untuk memikirkan
masyarakat agar lebih baik dan lebih sejahtera dalam kehidupan.
(M JAYA)

Edisi 11

04

Opini

12 Januari 2015

Menuju Arah Politik Hukum


Lebih Beradab dan Bermanfaat
OLEH : Dr Laksanto Utomo

INDONESIA adalah negara hukum sehingga Republik

Indonesia berarti negara yang berasaskan hukum (rechtsstaat), bukan


berdasarkan kekuasaan, (machtstaat), yang berarti pemerintahannya
mesti berdasarkan konstitusi, tidak memiliki kekuasaan tidak terbatas.
Itu sebabnya, semua pihak harus menjunjung hukum sebagai
landasan untuk meningkatkan kualitas berdemokrasi dan yang terpenting
meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti dijanjikan pasangan
Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada masa kampanye silam.
Namun sayangnya, harapan itu hingga kini belum sepenuhnya
terwujud, lantaran pemerintah di masa lalu belum fokus pada
pembentukan karakter dan arah politik hukum yang berpijak pada
sendi-sendi Pancasila dan UUD 1945.
Rencana pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2009-2014,
dipublikasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, pada Bab
9 soal pembenahan sistem dan politik hukum nasional, belum nyata
betul pembentukan karakter hukum berlandaskan Pancasila. Masih
terkesan adanya pengabaian nilai tersebut.
Disebutkan dalam RPJM itu, penegakan hukum dan ketertiban
merupakan syarat utama menciptakan Indonesia lebih damai dan
sejahtera. Penegakan hukum dilakukan
guna menciptakan
ketertiban dengan menekankan aspek
hukum positifnya.
Namun, penegakan hukum yang
h a n y a
menitikberatkan pada kepastian
hukum,
seperti disampaikan ahli hukum
Hans
Kelsen, tidak akan menjadikan
Indonesia lebih sejahtera dan
bermartabat.
Politik hukum ke
depan tidak dapat hanya
menyandarkan
diri
pada hukum positif atau
hukum yang dikonstruksi
menguntungkan
para
penguasa.
Sehingga,
penentuan orang salah dan
benar tergantung dari justifikasi
penegak hukum itu sendiri, apakah
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
Kepolisian, atau Kejaksaan.
Dengan begitu, penegakan
hukum di Indonesia, termasuk
bidang pencegahan korupsi
masih gagal, meski sudah ada Komisi
pemberantasan Korupsi (KPK).
Menteri Hukum dan HAM Yassonna
Hamonangan Laoly, di Jakarta pekan lalu, menyampaikan
otokritik dari kegagalan reformasi hukum, khususnya
dalam hal pencegahan korupsi.
Ia menyebut hasil survei dari Transparancy International
menempatkan nilai Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 3,4.
Angka itu berada di peringkat 107 dari 175 negara yang disurvei. IPK
rendah itu mengindikasikan Indonesia masih sejajar dengan negara
yang, maaf, tingkat hukum dan peradabannya masih primitif, yakni
masyarakat menjalankan hukum bukan karena kesadaran, tetapi
karena takut dengan penguasa atau lembaga hukumnya.
Menurut Menteri, IPK itu menggambarkan masih belum tercapainya
target RPJM 2009-2014, yakni berada di angka lima. Dalam ungkapan
lain, pencapaiannya masih jauh dari nilai yang dikehendaki dalam
Strategi Nasional Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, yaitu
peringkat 40 besar.
Mengingat belum adanya kemajuan berarti dari nilai IPK itu,
Presiden Joko Widodo tentu harus melakukan pembenahan atau
penataan kembali tumpang tindihnya kelembagaan maupun
penggantian para pimpinan di Kejaksaan dan Kepolisian yang belum
mampu meningkatkan kinerja secara optimal. Pasalnya, Kejaksaan
dan Kepolisan merupakan garda terdepan lembaga permanen yang
mencegah dan memberantas korupsi, dibanding KPK.
Pakar hukum Romli Atmasasmita (2014) secara khusus memaparkan
ketidakefektifan tiga lembaga pemberantasan korupsi yang gagal

mengembalikan kerugian uang negara lantaran pendekatan hukum


yang diterapkan semata-mata aspek jera, atau mengutamakan hukum
positif.
Dalam kalimat lain, tindak itu hanya terikat pada teks dalam pasal
KUHP atau UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Korupsi.
Menyoal kerugian negara selama lima tahun, yaitu 2007-2012,
uang yang diselamatkan tidak lebih dari 50 persen dari total kerugian,
sekitar Rp469 triliun, termasuk kerugian illegal logging dan fishing.
Bahkan, uang yang diselamatkan itu, jika dihitung biaya operasional
dan perawatan para narapidana turut menghabiskan dana lebih
besar dari jumlah uang yang disita.
Dengan demikian, pemerintah ke depan perlu menata ulang
konstruksi hukum tidak lagi berbasis apek jera, tetapi juga mendatangkan
aspek manfaat dan keberadaban.

Hukum Belum Prorakyat

Pemerintahan Jokowi, jika tidak ingin dinilai gagal melanjutkan


agenda reformasi
hukum, harus mampu mendorong pem
bentukan hukum pro
rakyat, bukan law against society.
Persoalannya,
pembuatan hukum di era reformasi ini
agaknya lebih
banyak dipengaruhi para pemilik
modal yang
justru anti rakyat.
Mereka
memanfaatkan kebebasan yang
kebablasan itu demi mem
perluas cengkraman ka
pitalisasi dan kekuasaannya,
sehingga tak usah heran
jika banyak lahan pertanian
tiba-tiba berubah menjadi
lahan bisnis. Ujungnya,
banyak petani kesulitan
mencari lahan garapannya
lantaran digempur sana-sini
oleh kepentingan korporasi.
Joko Widodo yang dipersepsi
sebagai pemimpin pamomong
kawulo alit merupakan figur,
diharapkan, hadir memberi
pelayanan kepada rakyat kecil
yang selama ini terabaikan
keadilannya, sehingga sering tertindas.
Oleh karena itu, dalam penegakan
hukum, pemerintah harus dapat
mendorong untuk tidak menekankan pada aspek
legalistiknya saja. Alasannya, hal itu terbukti gagal
atau kurang optimal. Dalam konvensi PBB, diadopsi
Indonesia, pendekatan hukum mestinya tidak represif,
melainkan preventif dan restoratif.
Dengan begitu, para investor akan melihat kemajuan pelaksanaan
hukum nasional, sehingga mereka akan mengapresiasi dan berbondongbondong datang ke Indonesia. Meminjam pendapat mantan Dirut
PT Kereta Api, Ignasius Jonan kala mengubah citra karyawan PT.KAI,
kita digaji oleh konsumen yang memakai kereta, jadi para pekerjanya
harus ramah dalam memberikan pelayanan.. Kiranya, makna kalimat
itu perlu ditularkan ke semua instansi penyelenggara negara, sehingga
tujuan menyejahterakan rakyat dapat terwujud.
Hal yang mesti direkam, jangan harap rakyat akan mengapresiasi
kerja pemerintah, jika situasinya, penegakan hukum lemah, dan
para pimpinan di pemerintahan tidak dapat dijadikan panutan
bawahannya. Kabinet kerja harus menjadi suri teladan bagi semua
sendi kehidupan di Indonesia. Panutan itu terbentuk lewat komitmen
melayani masyarakat sebagai suatu keharusan. Selamat Tahun baru
2015, selamat bekerja lebih tenang, damai dan harmonis.
*Penulis Pengajar Fakultas Hukum Usahid Jakarta,
tinggal di Jakarta. Diambil dari antaranews.com

HOTLINE : 0853 4871 2495


koranbarito@yahoo.com
Kirimkan aspirasi melalui
SMS, e-mail, dan tulisan opini
di halaman Ruang Publik ini.
Aspirasi tidak bersifat SARA
dan pribadi, tapi bertujuan
untuk membangun
daerah dan masyarakat.

Dana Mahasiswa

Pak Bupati Bartim: bagaimana ini pak?


dana bantuan untuk mahasiswa PGSD binaan
Disdikpora belum ada realisasinya. Kami
sudah semester 7-8 sedang mengumpul
berkas untuk itu sudah sering. Kami
kuliah di sini karena kami tidak mampu/
miskin. Tolong Pak Bupati bantu kami
telusuri dana tersebut
Pengirim : 082152881xxx

Terendam Banjir

Bentot Kecamatan Petangkep Tutui Jalan


AMD II/Jln SMAN 1 Petangkep Tutui yang
baru kena pengerasan, siring kiri, kanan
dan aspal goreng, sepanjang 500 M. Bila
hujan, poros jalan dan rumah masyarakat
terendam banjir mencapai 700 Cm
disebabkan tidak dibuat parit/got, kiri
kanan sepanjang jalan tersebut
Pengirim : 085249266xxx

Listrik Sering Mati

Salam hormat Bapak Bupati, bagaimana


dengan PLN kita, listrik hampir tiap hari
mati, padahal kalau kita terlambat bayar
bukan main ditagih
Pengirim : 085752676xxx

Jangan Lupa Janji

Kepada petinggi rakyat, jangan cuma


janji-janji waktu saat perlu, tapi
setelah terpilih lupa kepada janjijanjinya
Pengirim : 085257237xxx

Edisi 11

Profil

12 Januari 2015

05

JHON WAHYUDI AP MSi Kepala Bagian Humas Setdakab Barito Timur

Membuka
Saluran
Komunikasi
Dua Arah
Hampir setiap hari pada saat jam kerja, masyarakat dan
stakeholders yang masuk dan keluar dari ruang kerjanya
menjadi pemandangan rutin. Demikian pula para pekerja
pers yang ingin mengetahui agenda maupun informasi
terkini terkait dengan kepemerintahan daerah.

BERSAMA

JAYA/KB

Gebyar Aerobik Bartim


SENAM aerobik kini makin berkembang di Barito Timur. Apalagi belakangan ini sering digelar

lomba aerobik. Seperti yang berlangsung di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Mantawara
Tamiang Layang akhir Desember 2014 lalu, ratusan peserta dari kaum wanita mengikuti lomba
aerobik yang dikemas dalam kegiatan bertajuk Gebyar Aerobik se-Bartim.
Aerobik ini merupakan salah satu cabang olahraga. Melalui senam ini pula, kita akan
dapat menjaga kesehatan, ujar Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas saat membuka kegiatan
Gebyar Aerobik se-Bartim tersebut.
Hj Mia Milayanti SE, ketua Sanggar Aerobik di Barito Timur, mengatakan bahwa saat ini
sanggar yang dipimpinnya memiliki 60 anggota dari anak-anak hingga orang tua. Selama ini,
papar Mia, untuk membiayai kegiatan sanggar bersumber dari dana swadaya.
Keberadaan sanggar ini, lanjutnya, selain wadah kegiatan positif masyarakat, juga tempat
berolahraga yang ujungnya menyehatkan masyarakat. l(SBI/MAA)

JAYA/KB

dengan staf, satu per satu para tamu pemerintah daerah


itu harus dilayani dengan baik. Tidak ada perbedaan
pelayanan, kecuali tindaklanjut dari kepentingan masing-masing tamu tersebut.
Bila memang si tamu harus berurusan dan bertemua Bupati, dengan sigap
dikoordinasi dengan staf pemimpinan daerah itu. Namun bila hanya cukup kepada
pejabat pemangku kepentingan dengan urusan tersebut, biasanya para stakeholders,
masyarakat, maupun para wartawan disarankan untuk menemui pejabat terkait.
Itulah yang dilakukan oleh Jhon Wahyudi, kepala Bagian Hubungan Masyarakat
(Humas) di Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Barito Timur. Bagi Jhon,
bekerja di Bagian Humas, banyak memiliki kesan. Ia harus berhadapan dengan
orang yang memiliki karakteristik dan sifat beragam.
Kecakapan berkomunikasi dan menyampaikan informasi dituntut untuk
melayani publik dan pemangku kepentingan. Karena itu, bekerja memimpin unit
kerja hubungan masyarakat pemerintah berperan sebagai komunikator, fasilitator,
dan desiminator.
Sebagai komunikator, Jhon dan stafnya pada lembaga kehumasan berperan untuk
membuka akses saluran dan komunikasi dua arah antara instansi di pemerintah
dengan publik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Perkembangan situasi dan aspirasi publik untuk dijadikan masukan bagi pimpinan
instansi pemerintah, termasuk bupati, untuk pengambilan keputusan merupakan
peran humas sebagai fasilitator. Serta peran Jhon sebagai desiminator dalam pelayanan
informasi terhadap internal organisasi dan publiknya, baik langsung mau pun tidak
langsung, mengenai kebijakan dan kegiatan masing-masing instansi pemerintah.
Bagi Jhon, bidang humas seperti sebuah jembatan. Komunikasi dari semua
kegiatan itu berfungsi sebagai jembatan membangun suasana yang kondusif dalam
rangka mencari yang terbaik dengan para stakeholders, di internal maupun eksternal
pemerintah daerah, termasuk masyarakat dalam rangka membangun citra Pemerintah
Kabupaten Barito Timur.
Humas sebagai corong pemerintah, masih ada benarnya, meski tugas dan peran
humas sekarang ini jauh semakin meluas. Sebagai juru bicara pemerintah, kata Jhon,
keberadaan humas melakukan hubungan timbal balik antara pemerintah daerah
dengan masyarakat umum, dan organisasi kemasyarakatan, untuk memperjelas
suatu kegiatan pemerintah daerah dalam melakukan hubungan intern dengan
satuan dan peliputan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun
masyarakat.
John berupaya agar humas yang dipimpinnya mampu menjadi mainstream
di tengah beragam pemberitaan dari media massa. Selama ini, hubungan dengan
para pekerja pers, yang menjadi bagian dari pelaksanaan tugas-tugas kehumasan
di Pemerintah Kabupaten Barito Timur, diungkapkan Jhon terjalin dengan baik.
Pers menjadi mitra pemerintah daerah yang mengkritisi dengan solusi, serta
menginformasi hasil-hasil capaian pembangunan yang telah dilaksanakan oleh
pemerintah daerah.
Bukan perkara mudah memimpin lembaga kehumasan. Selain menghadapi
karakteristik beragam dengan kepentingan berbeda dari masyarakat maupun
stakeholders, disiplin juga dibutuhkan agar tugas berhasil dijalankan. Menurut John,
disiplin kerja sangat penting dalam upaya untuk keberhasilan menjalankan tugas.
Bila kita disiplin, ya disiplin segala-galanya, pasti tugas yang dilaksanakan
akan berhasil. Kunci hidup ini salah satunya disiplin, tutur Jhon.(M JAYA)

Edisi 11

06

Fokus Bartim

12 Januari 2015

Menunggu
Tanggap
Jembatan
Darurat
TAMIANG LAYANG Pelaksanaan proyek
infrastruktur yang belum rampung hingga
berakhirnya tahun anggaran masih saja terjadi.
Faktor alam menjadi alasannya.
Di wilayah Desa Sarapat misalnya, proyek
pembangunan satu jembatan belum selesai
hingga Desember 2014 berakhir. Akibatnya,
warga yang beraktifitas maupun pengendara
harus melintas di penyeberangan darurat atau
alternatif yang dibangun berdampingan dengan
jembatan tersebut.
Padahal, total anggaran proyek jembatan
tersebut mencapai Rp3,6 miliar, satu
paket dengan proyek satu jembatan
lain dan peningkatan jalan di Desa
Sarapat, Kecamatan Dusun Timur,
Kabupaten Barito Timur. Basuni
Ngaban, kepala Desa Sarapat kepada
Koran Barito mengungkapkan,
belum rampungnya jembatan
yang dibangun oleh kontraktor asal
Kabupaten Balangan (Kalimantan
Selatan) tersebut berdampak pada
kelancaran aktifitas warga maupun
pengendara.
Basuni menyatakan, ia sudah
mempertanyakan permasalahan ini ke Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur.
Saat bertemu dengan Sangkurun Alex, kepala
Dinas PU, bahwa belum rampungnya pekerjaan
pembangunan satu jembatan itu lantaran faktor
alam berupa hujan dan banjir.
Namun demikian, papar Basuni, Alex
mengatakan bahwa anggaran yang dicairkan
kepada kontraktornya hanya sebatas hasil pekerjaan

JAYA/KB

yang ada. Kata kepala Dinas


PU, belum rampungnya proyek
jembatan itu karena faktor alam.
Pembayaran anggaran proyek
hanya sebatas apa yang telah dikerjakan hingga
tutup anggaran 2014 berakhir, terang Basuni.
Kemudian, lanjut Basuni, proyek yang
belum selesai dan mengharuskan pengendara
atau warga yang melintas tetap melintas di
penyeberangan darurat, akan dilanjutkan pada
tahun 2015 ini. Akan dilanjutkan pada tahun
2015, kata Basuni menirukan ucapan Kepala
Dinas PU Kabupaten Barito Timur Sangkurun

Alex.
Mengingat pentingnya keberadaan
jembatan itu sebagai akses utama warga atau
pengendara menuju pusat ibukota Kabupaten
Barito Timur atau wilayah lainnya, pihak
ketiga ikut berpartisipasi memperbaiki
jembatan darurat. Basuni juga menunggu
perhatian dari Bupati, DPRD, Dinas PU,
Dishubkominfo, Camat Dusun Timur, dan
Dinas PPKAD untuk segera bersikap. Karena
jembatan ini merupakan akses utama warga
atau pengendara. Keberadaannya sangat
penting, pungkas Basuni. (SBI/MAA)

Natal untuk Semua

Menuntut Ganti Rugi di Lahan Pailit


TAMIANG LAYANG Perusahaan perkebunan
karet PT SIL diminta warga untuk mengganti
rugi atas lahan mereka yang dikelola. Sedangkan
perusahaan berdalih bahwa lahan itu dibeli
berdasarkan proses lelang dari perusahaan
sebelumnya yakni Polimer yang dinyatakan
pailit. Sehingga klaim ganti rugi itu dinilai
bukan menjadi urusan SIL.
Polemik atas lahan seluas sekitar 1.000
hektar berstatus HGU di Desa Janah Jari di
Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, ini
sudah lama. Bahkan warga sudah beberapa kali
bolak-balik ke Kantor Bupati Barito Timur untuk
memfasilitasi penyelesaian tuntutan. Namun
sampai sekarang belum juga terselesaikan.
Sejak tahun 1990, perkebunan karet di
Janah Jari dikelola oleh PT Polimer. Seiring
berjalannya usaha, pada tahun 2010 perusahaan
ini bangkrut dan dinyatakan pailit sehingga
dilakukan pelelangan. PT SIL menjadi pemenang
lelang dan berhak untuk mengambilalih lahan
tersebut.
Sejak lahan dikelola Polimer hingga beralih
ke oleh SIL, masih ada persoalan yang belum

terselesaikan. Yakni ganti rugi lahan milik warga


yang terkena dalam lahan pengelolaan perkebunan
karet. Kepala Desa Janah Jari Dikiato Utiu
mengatakan, meski saat ini lahan itu sudah
dikelola oleh SIL, warga tetap meminta ganti
rugi dari perusahaan ini.
Menurut Dikiato, warga akan tetap
mempertahankan lahan yang diklaim oleh mereka
bila ganti rugi itu belum juga direalisasikan.
Persoalan ini, ungkap Dikiato, sudah beberapa kali
dibawa ke pemerintah daerah untuk difasilitasi
dalam upaya penyelesaiannya. Bahkan pada saat
H Zain Alkim menjabat sebagai Bupati Barito
Timur, sudah dua kali dilakukan pertemuan.
Sedangkan Bupati Ampera AY Mebas saat ini,
pembahasan ini dilakukan satu kali, namun
belum juga ada kata penyelesaian.
Kami berharap pemda bisa memfasilitasi
tuntutan warga dengan PT SIL. Sebab, SIL tidak
mau ganti rugi karena merasa menang lelang
atas lahan Polimer itu yang dinyatakan pailit,
tutur Dikiato seraya menegaskan siap dipanggil
kapan pun untuk memberikan penjelasan terkait
polemik dan tuntutan warganya ini.(SBI/MAA)

TAMIANG LAYANG Perayaan


Natal bagi umat Kristiani di Desa Dayu,
Kecamatan Karusen Janang, berlangsung
khidmat. Bahkan hampir seluruh warga
terlibat untuk kesuksesan dan kelancaran
perayaan.
Kepala Desa Dayu Emelia melalui
tokoh pemuda Agus Kartolo mengatakan,
perayaan Natal dan Tahun Baru 2015 di
desanya meriah. Para pemuda desa pun
dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang
sifatnya positif.
Disebutkan Agus, berbagai kegiatan
terkait dengan perayaan Natal dan Tahun
Baru dilaksanakan di tiap RT. Warga
bergotong royong demi terselenggaranya
perayaan tersebut.
Kami juga berterimakasih kepada
pemerintah daerah, khususnya Camat
Karusen Janang Bujalin Heriyanto SSos
yang sangat mendukung kegiatan-kegiatan
tersebut, ujar Agus. (SBI/MAA)

TANJUNG Tugas atau kewajiban


seorang wartawan adalah mengabdikan
diri kepada kesejahteraan umum dengan
memberikan publik informasi yang
memungkinkan masyarakat membuat
penilaian terhadap sesuatu masalah
yang mereka hadapi. Mereka (wartawan)
mewakili mata, telinga serta indra
publik.Wartawan Indonesia juga diikat
dengan aturan kode etik jurnalistik.
Berlatar belakang itulah, salah satu
organisasi jurnalis Indonesia yakni PWI
(Persatuan Wartawan Indonesia) terus
mengampanyekan tugas mulia seorang
wartawan kepada publik, sekaligus terus
mengingatkan para wartawan anggota
PWI untuk taat terhadap kode etik sebaga
acuan moral yang mengatur tindak-tanduk
seorang wartawan.
JAYA/KB

Wartawan Adalah
Mata, Telinga dan Indra Publik
Sebagaimana yang dikatakan Ketua
PWI (Persatuan Wartawan Indonesia)
Kalsel, Faturrahman. Peran kita sebagai
seorang wartawan harus bermanfaat
bagi publik, ucapnya saat memberikan
sambutan diacara Pelantikan Pengurus PWI
Kabupaten Tabalong-Balangan sekaligus
melantik Pengurus IKWI (Ikatan Keluarga
Wartawan Indonesia) Tabalong-Balangan, di
Gedung Pendopo Bersinar Tanjung, belum
lama tadi.
Wartawan senior Kalsel ini pun
mengaku prihatin sebab masih adanya
wartawan yang menyalah gunakan
profesinya untuk keuntungan pribadi, baik
itu pemberitaan yang merugikan, termasuk
wartawan yang suka melakukan pemerasan
kepada nara sumber.

Kalau masyarakat menemukan


adanya wartawan anggota PWI yang tidak
menaati kode etik PWI semisal melakukan
pemerasan, silahkan laporkan ke kami
(PWI Kalsel). Pastinya akan kita tindak si
wartawan itu katanya lagi.
Di acara itu Bupati Tabalong, H Anang
Syakfiani menantang peran wartawan
anggota PWI khususnya yang bertugas di
Tabalong untuk bisa memberikan kontrol
sosial demi kebaikan pembangunan daerah.
Begitupula berkaitan adanya aturan
Pemerintah untuk dapat memberikan
informasi kepada masyarakat adalah
suatu kewajiban, maka bupati Anang
pun mengimbau kepada pejabatnya
dilingkungan Pemkab Tabalong agar dapat
melayani wartawan dalam mendapatkan

Edisi 11

Ragam

12 Januari 2015

07

informasi yang bermanfaat bagi publik.


Sekarang bukan jamannya lagi
pejabat termasuk pengusaha alergi kepada
mereka para wartawan. Sampaikan saja
informasinya, meskipun itu pahit, namun
asalkan bermanfaat bagi masyarakat, kata
Bupati yang pernah menjabat sebagai Kabag
Humas Pemkab Batola ini.
Di acara pelantikan Pengurus PWI
Kabupaten Tabalong-Balangan periode
2014-2017 itu, dilantik sebagai Ketua Sabirin
HA Syukran Nafis yang juga Pimpinan
Koran Metro7 serta Sekretaris dipegang
Dony Usman perwakilan Banjarmasin Post
di Tabalong.
Acara tersebut sekaligus peresmian
perwakilan PWI Tabalong-Balangan yang
dulunya bernama PWI Banua Enam. Ke
depannya juga akan dibentuk perwakilan
PWI HSU, HST, Rantau serta HSS.
Sebelumnya, Sabirin HA Syukran Nafis
terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PWI
Kabupaten Tabalong Balangan dalam
Konferensi Kabupaten (Konferkab) III PWI
Kabupaten Banua Enam yang dibuka oleh
Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani di
Aston Tanjung City Hotel, Sabtu (15/11). l
(humas tabalong/ami/maa)

JAYA/KB

Meriah Malam Tahun Baru


PERAYAAN malam pergantian tahun di Tamiang

JAYA/KB

Layang, ibukota Kabupaten Barito Timur, berlangsung


meriah meski gerimis turun, Rabu (31/12) tengah malam.
Sebagian masyarakat Tamiang Layang dan sekitarnya
tumpah ruah ke halaman Kantor Bupati Barito Timur
untuk berpesta kembang api, saling meniup terompet, dan
menikmati hiburan yang digelar pemerintah daerah.
Hadir bersama masyarakat pada perayaan malam
tahun baru itu adalah Bupati Ampera AY Mebas, Ketua
DPRD Brolalano, Kapolres, dan pimpinan daerah lainnya
di kabupaten ini. Tepat pukul 00.00 tengah malam, pekikan
suara terompet terdengar nyaring bersahut-sahutan.
Dengan pergantian tahun ini, mari kita membangun
bersama Barito Timur lebih baik lagi, ujar Bupati Ampera
AY Mebas.
Malam itu, hiburan dengan mendatangkan penyanyi
dari Kalimantan Selatan disuguhkan untuk masyarakat
Barito Timur. Aparat kepolisian dan Satpol PP disebar
untuk menjaga keamanan selama perayaan malam
pergantian tahun berlangsung.
Berkah bagi pedagang saat perayaan malam pergantian
tahun baru. Sebab, dagangan mereka sangat laku. l (SBI/
MAA)

Edisi 11

08

Utama

12 Januari 2015

PETAKA DI SELAT KARIMATA


Terbang
Tanpa
Izin
DI PENGHUJUNG tahun

2014, tiba-tiba Indonesia menjadi perhatian


masyarakat dunia. Petaka terjadi di laut
lepas, Selat Karimata, perairan Kumai,
100 kilometer dari Kota Pangkalan Bun
Kalimantan Tengah.
Sebuah pesawat berlabel AirAsia
dengan nomor penerbangan QZ8501
terbang dari Bandara Juanda Surabaya
menuju Singapura pada Minggu, 28
Desember 2014. Pesawat jenis Airbus A320200 dengan registrasi PK-AXC membawa
155 penumpang dan tujuh awak pesawat.
Pilot Irianto dan Kopilot Remi
Emmanuel yang menerbangkan pesawat
itu, take off dari Bandara Juanda pukul
05.20 WIB. Sekitar delapan menit berlalu
setelah lepas landas dari bandara ini,
pesawat ini dinyatakan hilang kontak.
Seketika, koordinasi langsung dilakukan
untuk menyelidiki keberadaan AirAsia
QZ8501. Pencarian yang melibatkan
Basarnas, TNI, kepolisian, dan bantuan dari
mancanegara dilakukan di titik lokasi yang
semula diperkirakan sekitar laut Bangka
Belitung hingga pesisir Pulau Kalimantan.
Sejumlah saksi dimintai keterangan.
Akhirnya, tim pencari berhasil menemukan
serpihan-serpihan kecil bangkai pesawat
di perairan Kumai, Selat Karimata. Fokus
pencarian pun dipusatkan di kawasan ini.
Disimpulkan bahwa pesawat itu jatuh
dan tenggelam ke bawah laut. Satu per satu
jenazah penumpang ditemukan. Evakuasi
di tengah cuaca yang tidak bersahabat di
tengah laut, terus dilakukan. Semua unsur
bersiap untuk menindaklanjuti penanganan
ini.
Begitu satu atau beberapa jenazah
dievakuasi di tengah laut, koordinasi
kapal dengan tim udara dilakukan untuk
membawa jasad ke Bandara di Pangkalan
Bun. Selanjutnya diterbangkan ke Surabaya
untuk dilakukan identifikasi mencocokkan
dengan identitas penumpang AirAsia itu.
Di tengah proses pencarian, penelusuran
penyebab masih dilakukan, termasuk izin
terbang QZ8501. Kementerian Perhubungan
dikejutkan dengan pelanggaran pesawat ini

untuk terbang dari Surabaya ke Singapura.


Penerbangan QZ8501 dianggap melanggar
izin terbang.
Tidak main-main,izin rute AirAsia
Surabaya-Singapura langsung dibekukan
oleh pemerintah.
Hal yang melatarbelakangi pembekuan
izin rute Indonesia AirAsia tersebut
adalah karena PT. Indonesia AirAsia telah
melakukan pelanggaran persetujuan rute
yang diberikan. Dijelaskan Kapuskom
Publik Kemenhub RI, JA Barata, pada
Surat Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara Nomor AU.008/30/6/DRJU.DAU2014 tanggal 24 Oktober 2014 perihal
Izin Penerbangan Luar Negeri Periode
Winter 2014/2015, bahwa rute SurabayaSingapura PP yang diberikan kepada
AirAsia Indonesia sesuai dengan jadwal
penerbangan. Yakni pada hari Senin, Selasa,
Kamis dan Sabtu.
Namun pada pelaksanaannya
penerbangan PT. Indonesia AirAsia rute
Surabaya -Singapura pp dilaksanakan di
luar izin yang diberikan, yaitu antara lain
pada hari Minggu. Dan pihak Indonesia
AirAsia tidak mengajukan permohonan
perubahan hari operasi kepada Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara. Hal ini
merupakan pelanggaran atas persetujuan
rute yang telah diberikan, jelas Barata
Pemerintah melalui Kementerian
Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara membekukan
sementara izin rute penerbangan Indonesia
AirAsia Surabaya-Singapura PP. Keputusan
itu terhitung mulai 2 Januari sampai dengan
hasil evaluasi dan investigasi.
Pembekuan sementara ini tertuang
dalam surat Direktur Jenderal Perhubungan
Udara No. AU.008/1/1/DRJU-DAU-2015
tanggal 2 Januari, kata Barata. l (DETIK/
MAA)

Duka Tak Kenal Lelah

Utama

Edisi 11

12 Januari 2015

09

empasan gelombang tinggi, dinginnya cuaca laut dibalut hujan lebat,


tim pencari korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata,
perairan Kumai, 100 kilometer dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah,
tak kenal lelah.
Seluruh kekuatan dari Tim Basarnas, TNI, Polri, dan tim sukarelawan
dari mancanegara yang peduli dengan musibah ini, dikerahkan. Siang dan
malam hidup di laut lepas demi mencari jenazah 155 penumpang pesawat jenis
Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC, yang terdiri dari 137 orang dewasa, 17
anak-anak, dan satu bayi. Serta dua pilot, empat awak kabin, dan satu teknisi.
Pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya ke Singapura itu yang berangkat
pada Minggu (28/12) pagi, dikabarkan hilang kontak di atas Pulau Kalimantan
dan Bangka Belitung. Dunia seketika geger.
Duka kesedihan mendalam lebih dirasakan lagi oleh keluarga penumpang. Di
tengah kerja keras Basarnas, TNI, dan tim pencari dan penolong untuk menemukan
jenazah dan bangkai pesawat, keluarga penumpang gundah gulana tak sabar
untuk mengetahui nasib anggota keluarganya itu.
Dalam perjalanan proses pencarian melalui laut dan udara, dipastikan bahwa
pesawat itu jatuh di laut lepas Selat Karimata. Satu per satu korban yang sudah
menjadi mayat ditemukan mengapung dibawa gelombang. Serpihan bangkai
pesawat juga barang bukti yang ditemukan oleh tim pencari dan penolong.
Upaya pencarian ini belum berakhir. Tidak hanya masih banyaknya penumpang
yang belum ditemukan, namun yang lebih penting lagi dalam upaya penyelidikan
adalah mencari keberadaan kotak hitam yang merupakan kunci percakapan
pilot selama perjalanan dari Surabaya menuju Singapura.
Semoga upaya ini berhasil. Tim pencari dan penolong terus diberi support
menjalankan tugas tanpa kenal lelah. Para keluarga korban juga diberi ketabahan
dan kesabaran bahwa umur, rejeki, dan jodoh sudah menjadi ketentuan Yang
Maha Kuasa. Naskah oleh M Jaya dan foto-foto detik.

Edisi 11

10

Lintas Desa

12 Januari 2015

Sumber
Garunggung
Terkendala
Komunikasi

JAYA/KB

Mengakhiri Rapat Desa di Los Pasar


TAMIANG LAYANG Sarana untuk
pertemuan warga sangat penting. Di tempat
ini ide dan gagasan membangun desa akan
tercetus.
Desa Janah Jari di Kecamatan Awang,
Kabupaten Barito Timur, menyadari hal itu.
Makanya, sejak tahun 2012 silam, secara bertahap,
pembangunan balai desaa dibangun hingga
sekarang ini.
Bagi kami, keberadaan balai desa sangat
penting. Ya untuk pertemuan, untuk musyawarah,
dan kepentingan lain warga desa. Sejak tahun
2012 hingga sekarang, masih dikerjakan. Kami
membangun bertahap karena keterbatasan
anggaran, ujar Dikiato Utiu.
Menurut Kepala Desa Janah Jari ini, anggaran

pembangunan balai desa tersebut sebesar Rp400


juta. Selama ini, dana pembangunannya dengan
menyisihkan sebagian dari anggaran alokasi
dana desa (ADD).
Pada 2014 ini, tahapan pekerjaan pembangunan
balai desa di Janah Jari adalah memasang keramik
pada bagian lantai. Kami berharap pada tahun
2015 nanti pembangunannya rampung dan
sudah dapat difungsikan, kata Dikiato Utiu.
Selain itu, anggaran ADD digunakan untuk
memasang jaringan instalasi listrik, , plafon,
dan mengecat bangunan balai desa.
Proses percepatan pembangunan balai
desa ini mendapat perhatian dari Asosiasi
Pertambangan Batubara (APB) Barito Timur.
Perkumpulan pengusaha tambang emas hitam

ini membantu memasang kerangka baja


dan atap. Anggarannya sebesar Rp50 juta
yang langsung direalisasikan sendiri oleh
APB. APB yang langsung memasang
kerangka baja dan atap tersebut, imbuh
Dikiato.
Diungkapkan Dikiato, selama ini
bila warga atau aparatur desa menggelar
musyawarah atau pertemuan lainnya, terpaksa
menggunakan lingkungan pasar Janah Jari.
Kalau ada pertemuan di desa kami, terpaksa
dilakukan di los pasar, ujarnya.
Nantinya, bangunan balai desa ini menyatu
dengan kantor desa. Dengan demikian, akan
mempermudah pelayanan bagi warga Desa
Janah Jari. SBI/MAA

Meninggalkan Primadona Demi Hidup


TAMIANG LAYANG Karet
sempat menjadi primadona mayoritas
masyarakat Kabupaten Barito Timur.
Karena melalui karet ini, masyarakat
dapat sejahtera memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.
Namun belakangan, perlahan
primadona ini mulai ditinggalkan.
Harga jual karet yang anjlok,
berdampak pada pendapatan
petani karet. Masyarakat yang
semula menyandarkan hidup dari
hasil sadapan, tak bisa bertahan.
Beberapa silam lalu, harga jual
karet sempat berada di puncak
keemasan. Satu kilogramnya
mencapai angka Rp17 ribu.
Belakangan terus anjlok hingga
sekarang ini hanya mencapai Rp4,5
ribu per kilogram.
Harga jual Rp4,5 ribu per
kilo, tentu sangat kecil bagi petani.
Harga ini jatuh dan petani menjerit

dengan pendapatan mereka itu,


terang Yatpapes.
Kepala Desa Balawa di
Kecamatan Paju Epat, Kabupaten
Barito Timur itu mengungkapkan,
keteteran dengan pendapatan,
hampir 50 persen warga desanya
yang sebelumnya menjadikan karet
sebagai prioritas pekerjaan seharihari, kini meninggalkannya.
Warga lebih memilih untuk
beralih profesi untuk bisa
mempertahankan hidup mereka.
Beruntung, ada perusahaan
perkebunan kelapa sawit yang
menanamkan investasinya di sekitar
Desa Balawa. Sehingga warga desa
dapat bekerja dan mendapatkan
upah dari perusahaan.
Dibeberkan oleh Yatpapes, saat
pasar karet dalam posisi bagus,
petani mudah mendapatkan uang
Rp1 juta dalam waktu dua minggu.

TAMIANG LAYANG Peran komunikasi


sangat mendukung percepatan pembangunan,
apalagi di pelosok desa. Saluran komunikasi
yang terhambat akan mengganggu
terlaksananya pembangunan itu.
Kondisi ini pula yang dirasakan warga
di Desa Sumber Garunggung, Kecamatan
Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur.
Keterbatasan jaringan komunikasi, aktifitas
warga agak terkendala.
Padahal di era teknologi sekarang
ini, semestinya tidak ada kendala untuk
berhubungan dengan orang lain. Komunikasi
kami masih terhambat dengan orang lain
dari luar desa. Jaringan telepon seluler
sangat susah, kata Kepala Desa Sumber
Garunggung Joni M.
Diungkapkan Joni, pi
haknya sangat memen
tingkan kelancaran
berkomunikasi.
Terutama
yang
berhubungan
dengan pelaksanaan
pembangunan
yang memerlukan
komunikasi jarak
jauh dengan mitra
atau pemerintah me
lalui saluran telepon
seluler.
Untuk berkomunikasi
dengan ketua RT saja susah, apalagi
menghubungi dengan mitra atau pemerintah
di luar desa, terang Joni.
Ketidaklancaran jaringan telepon seluler
ini berpengaruh terhadap percepatan
pelaksanaan pembangunan. Oleh karena
itu, Joni berharap ada perusahaan operator
telepon selular yang membangun base
transfer receveir (BTS) atau tower jaringan
di Desa Sumber Garunggung.
Kami
siap
membicarakannya
dengan warga untuk menyiapkan lahan
pembangunan tower jaringan telepon
selular ini. Kami berharap ada operator
seluler yang bersedia membangun tower
jaringan di desa kami, kata Joni.
Karena sulitnya mendapatkan jaringan
telepon seluler itu, selama ini warga yang
ingin berkomunikasi dengan orang dari
luar desa, terpaksa harus mendatangi
untuk bertemu langsung. Tentu saja, hal
seperti ini memperlambat urusan sesuai
kepentingan. SBI/MAA

Namun belakangan ketika harga anjlok, hasil


sadapan tak bisa mengimbangi lagi pengeluaran
rumahtangga mereka.
Berbeda hasilnya saat mereka bekerja di
perusahaan perkebunan kelapa sawit. Dalam 15
hari bekerja, malah hasil yang didapat melebihi
dari hasil sadapan Rp1 juta per dua minggu.
Kendati bidang pekerjaan yang dilakukan
di perusahaan perkebunan kelapa sawit itu
seperti penyiraman dan membersihkan di
kebun sawit. SBI/MAA

11

Pustu Kesehatan Memprihatinkan

Berharap
Ada Perhatian
Perusahaan

TAMIANG LAYANG Fasilitas pelayanan kesehatan


di Desa Pulau Patai, Kecamatan Dusun Timur, sangat
memprihatinkan. Bangunan puskesmas pembantu (pustu)
yang ada di desa ini sungguh kurang layak lagi menjadi
tempat berobat atau pelayanan kesehatan lainnya.
Dinding yang lapuk, pintu rusak, atap bolong sehingga
saat turun hujan air akan membasahi ruang pelayanan,
jendela lapuk, dan lain sebagainya merupakan pemandangan
yang dapat dilihat di pustu Pulau Patai.
Kondisi pustu sangat memprihatinkan dan kurang
layak untuk tempat pelayanan kesehatan warga desa. Saat
ini rusak parah dan perlu mendesak untuk diperbaiki,
ujar Kepala Desa Pulau Patai Hawinggo.
Jangan heran, kata Hawinggo, ketidaklayakan pustu
itu membuat sejumlah tenaga medis jarang berada di
Pulau Patai. Padahal, warga desa sangat membutuhkan
pelayanan kesehatan.
Hawinggo juga mengkhawatirkan bila kondisi pustu
itu dibiarkan begitu saja. Sebab, sejumlah peralatan medis
dan barang pribadi milik pegawai kesehatan seperti laptop
ditinggal di pustu. Selain ancaman kehilangan, juga akan
rusak terkena air hujan yang menetes dari langit-langit atap.
Kami sangat berharap pemerintah segera melakukan
perbaikan total terhadap bangunan pustu. Apalagi warga
desa sangat membutuhkan pelayanan kesehatan yang
cepat dan mudah. Jarak ke ibukota kecamatan atau
Tamiang Layang cukup jauh, sehingga perlu kecepatan
dan kemudahan mendapatkan layanan kesehatan itu,
kata Hawinggo.
Bila nantinya bangunan pustu refresentatif, pegawai
kesehatan juga bisa tinggal di Pulau Patai. Sehingga setiap
saat bila diperlukan warga untuk meminta pertolongan
medis, mereka siap melayani. Tidak perlu lagi harus
ke Tamiang Layang yang jaraknya cukup jauh dari desa
kami, papar Hawinggo.
Warga Desa Pulau Patai, beber Hawinggo, juga
menunggu realisasi janji anggota DPRD Kabupaten Barito
Timur yang berasal dari daerah pemilihan di Desa Pulau
Patai. Sebab, saat kampanye untuk menarik simpatik
warga dan memilihnya, wakil rakyat itu berjanji akan
memperjuangkan perbaikan pustu di Desa Pulau Patai.
Jangan lupa dengan janji itu, warga Desa Pulau Patai
menunggu realisasinya untuk membantu mempercepat
rehab total pustu, pungkas Hawinggo. SBI/MAA

TAMIANG LAYANG Keberadaan


perusahaan di suatu wilayah desa seharusnya
akan membawa dampak positif bagi
kemajuan pembangunan dan peningkatan
kesejahteraan warga desa.
Harapan itu belum dirasakan sebagian
warga Desa Unsum, Kecamatan Raren
Batuah, Kabupaten Barito Timur yang
selama ini masih berjuang keras untuk
bangkit dari kondisi ekonomi pas-pasan.
Terutama keberadaan perusahaan
perkebunan kelapa sawit, PT BKI yang
beraktifitas di wilayah desa Unsum.
Diungkapkan Kepala Desa Unsum Abadi
G melalui Sekretaris Desa Jiham, sejak
masuknya BKI ke Unsum pada tahun
2009, pihaknya belum pernah menerima
bantuan langsung untuk kepentingan
warga desa. Kecuali menampung warga
desa untuk bekerja yang kebanyakannya
sebagai buruh kasar. Alasan perusahaan,
belum produksi, ujar Jiham.
Semestinya, kata Jiham, setiap perusahaan
memerhatikan kondisi masyarakat di sekitar
tempat mereka berusaha. Di Desa Unsum,
mayoritas penduduk bekerja menyadap
karet. Sekarang ini, tingkat kesejahteraan
mereka ngos-ngosan karena harga jual karet
anjlok, sekitar Rp5 ribu per kilogram.
Jiham mengharapkan, setiap perusahaan
yang menanamkan investasinya di wilayah
Desa Unsum, dapat memerhatikan dan
membantu untuk kepentingan pembangunan
desa dan perbaikan taraf hidup warga.
Kami mengharapkan setiap perusahaan
yang masuk ke wilayah Desa Unsum bisa
mensejahterakan warga, apalagi sekarang
ini taraf hidup menurun akibat harga karet
merosot, pinta Jiham. SBI/MAA

Jalan Pengangkut Ikan Mengganjal


TAMIANG LAYANG Infrastruktur
jalan yang rusak dapat mengganggu
kelancaran perputaran roda perekonomian
masyarakat. Seperti di Desa Tampu
Langit yang memiliki sumber daya
alam di perairan.
Kebanyakan warga desa di wilayah
Kecamatan Paju Epat, Kabupaten
Barito Timur, ini mengandalkan sektor
perikanan. Sebab, wilayah Desa Tampu
Langit dikelilingi oleh perairan.
Namun disayangkan, aktifitas pembeli
ikan tangkapan di sungai yang datang
dari luar desa, mengeluhkan rusaknya
jalan masuk dan keluar Tampu Langit.
Hal ini dibenarkan oleh Idrus Djam
Djam, kepala Desa Tampu Langit. Sekitar
6 kilometer jalan yang menghubungkan
Tampu Langit dengan Desa Siong rusak
parah. Padahal, jalan ini menjadi lintasan
untuk mengangkut ikan hasil tangkapan
warga di Tampu Langit, ujarnya.
Dijelaskan Idrus Djam Djam, dari
panjang jalan yang rusak tersebut, tiga

Edisi 11

Lintas Desa

12 Januari 2015

kilometer masih berpasir. Jika musim


hujan, kondisi jalan licin. Sebaliknya,
jika musim kemarau maka batu kerikil
muncul ke permukaan jalan dan berdebu.
Sedangkan tiga kilometer lainnnya
masih bertanah. Kondisi seperti ini akan
lebih parah ketika musim hujan akan
berlumpur. Akibatnya, mobil angkutan
ikan akan terkendala dengan jalan
tersebut.
Dikatakan Idrus Djam Djam, pembeli
ikan menggunakan mobil setiap hari
masuk ke Tampu Langit untuk membeli
ikan hasil tangkapan warga desanya.
Pembeli ikan itu berasal dari Tamiang
Layang, Ampah, dan Kelua (Kalimantan
Selatan). Rata-rata dalam sehari hasil
tangkapan ikan dari Tampu Langit
yang dijual mencapai 200 kilogram.
Selain dari menangkap ikan,
pendapatan warga juga bersumber
dari pertanian dan kebun karet. Namun
demikian dalam menggarap di bidang
pertanian, warga Tampu Langit masih

menggunakan sistem ladang berpindah.


Sedangkan di bidang perkebunan karet,
satu bulan dalam sekali, pengumpul
karet dari luar mendatangi warga Tampu
Langit untuk membeli karet sadapan.
Saat ini sumber dari sadapan ini tak bisa
diharapkan untuk menopang kebutuhan
hidup karena harga jualnya anjlok.
Idrus Djam Djam berharap pemerintah
daerah segera melakukan perbaikan
terhadap enam kilometer jalan rusak
yang menjadi lintasan angkutan ikan hasil
tangkapan warga Tampu Langit. Kami
berharap segera diperbaiki, jalan itu
sangat urgen bagi peningkatan ekonomi
masyarakat, ujar Idrus Djam Djam.
Menanggapi permintaan itu, Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito
Timur Sangkurun Alex mengatakan,
pada 2015 nanti jalan tersebut akan
diperbaiki. Tahun 2015 untuk perbaikan
jalan itu sudah dianggarkan, timpal
Alex. SBI/MAA

Edisi 11

12S e l a m a t M e r a y a k a n

12 Januari 2015

HARI NATAL
25 Desember 2014

KELUARGA BESAR

PDAM
KABUPATEN BARITO TIMUR
DIREKSI, STAF DAN KARYAWAN

Ir.YULIANTARA
Pjs/Direktur

KELUARGA BESAR
KELUARGA BESAR

PT. SAPTAINDRA SEJATI


(SIS)

AGUS HARSANTO
General Manager

KELUARGA BESAR

KELUARGA BESAR

BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA) BARITO TIMUR

KECAMATAN BENUA LIMA


KABUPATEN BARITO TIMUR

Ir.ALVIANSON,ST,MT
Kepala Badan

KELUARGA BESAR

HOTEL WAHYU PERDANA


TAMIANG LAYANG

H.UMARULLAH
Pimpinan

ARI UNTUNG, BA
Camat

SLTPN 1 BENUA LIMA


KABUPATEN BARITO TIMUR

FRIET HUGO
SAPTINO,S.Pd
Kepala Sekolah

Ir.H.MAPPANGRO
USMAN
Koordinator
Comdev APB

KELUARGA BESAR

HOTEL SAPTA
TAMIANG LAYANG

PRISKILA,SE
Pimpinan

KELUARGA BESAR

KECAMATAN RAREN BATUAH


KABUPATEN BARITO TIMUR

FRANCISCO M.B.M.
DIAS,S.IP.
Camat

KELUARGA BESAR

ASOSIASI PERTAMBANGAN
BATUBARA (APB)
KABUPATEN BARITO TIMUR

KELUARGA BESAR

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI


DAN INFORMATIKA
KABUPATEN BARITO TIMUR
BESERTA JAJARAN

KELUARGA BESAR

UPTD PUSKESMAS EDISON JAAR


KECAMATAN DUSUN TIMUR
KABUPATEN BARITO TIMUR

MARKANI MISKA
WAHYUDI
Kepala

KELUARGA BESAR

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD)


KABUPATEN BARITO TIMUR

PATT BUDIMAN
ANDJAB,S.IP,MM
Kepala Badan

Edisi 11

Selamat Merayakan

12 Januari 2015

HARI NATAL
25 Desember 2014

KELUARGA BESAR

KECAMATAN PAJU EPAT


KABUPATEN BARITO TIMUR

DAITMAN P.
NESER,S.Sos
Camat

KELUARGA BESAR

DINAS KEPENDUDUKAN DAN


CATATAN SIPIL (DISDUKCAPIL)
KABUPATEN BARITO TIMUR

Drs. THIOPILUS
Kepala Dinas

KELUARGA BESAR

DINAS PEKERJAAN UMUM/KASI


PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
KABUPATEN BARITO TIMUR

H.SANUSI ANWAR
Kepala Seksi

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA DORONG


KECAMATAN DUSUN TIMUR
KABUPATEN BARITO TIMUR

YANTHA. K. SEO
Kepala Desa

KELUARGA BESAR
KELUARGA BESAR

KECAMATAN PEMATANG KARAU


KABUPATEN BARITO TIMUR

SAMBERTO,S.Sos
Plt/Camat

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA PULAU PATAI


KECAMATAN DUSUN TIMUR
KABUPATEN BARITO TIMUR

HAWINGGO
Kepala Desa

13

PEMERINTAH DESA TAMPA


KAB. BARITO TIMUR BESERTA KETUA
PERAYAAN NATAL GABUNGAN SERESORT PAKU

DUBINATA
Kepala Desa

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA PUTUT TAWULUH


KECAMATAN KARUSEN JANANG
KABUPATEN BARITO TIMUR

ALPINUS

Kepala Desa

KELUARGA BESAR

SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)


KABUPATEN BARITO TIMUR

AMINANTA LESTARI,S.Pd
Kepala Sekolah

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA KUPANG BARU


KECAMATAN PAKU KABUPATEN
BARITO TIMUR

AMBENG

Kepala Desa

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA DAYU


KECAMATAN KARUSEN JANANG
KABUPATEN BARITO TIMUR
BESERTA JEMAAT GKE DAYU

EMELIA

Kepala Desa

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA TAMPU LANGIT


KECAMATAN PAJU EPAT
KABUPATEN BARITO TIMUR

IDRUS DJAM DJAM,MT


Kepala Desa

Edisi 11

14

HARI NATAL

Selamat Merayakan

12 Januari 2015

25 Desember 2014

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA JANAH


MANSIWUI KECAMATAN AWANG
KABUPATEN BARITO TIMUR

KAMESKA

Kepala Desa

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA BALAWA


KECAMATAN PAJU EPAT
KABUPATEN BARITO TIMUR

YATPAPES
Kepala Desa

KELUARGA BESAR

KANTOR PELAYANAN PERIZINAN


TERPADU (KPPT)
KABUPATEN BARITO TIMUR

RIANG, SH

Kepala Kantor

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA SUMBER GARUNGGUNG


KECAMATAN DUSUN TENGAH
KAB. BARITO TIMUR

JONI. M

Kepala Desa

KELUARGA BESAR

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA DANAU


KECAMATAN AWANG
KABUPATEN BARITO TIMUR

PEMERINTAH DESA WURAN


KECAMATAN KARUSEN JANANG
KABUPATEN BARITO TIMUR

UTUH INANG
Kepala Desa

KELUARGA BESAR

DUYAN

Kepala Desa

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA
BANGKIRAYEN KEC. AWANG
KABUPATEN BARITO TIMUR

PEMERINTAH DESA JANAH


JARI KECAMATAN AWANG
KABUPATEN BARITO TIMUR

TIHANTO

DIKIATO UTIU

Kepala Desa

Kepala Desa

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA MURUTUWU


KECAMATAN PAJU EPAT
KABUPATEN BARITO TIMUR

ARDIANTO UBIR, SH
Kepala Desa

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA SIONG


KECAMATAN PAJU EPAT
KABUPATEN BARITO TIMUR

SIDIANTO

Kepala Desa

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA MAIPE


KECAMATAN PAJU EPAT
KABUPATEN BARITO TIMUR

USELMAN

Kepala Desa

KELUARGA BESAR

PEMERINTAH DESA WUNGKUR


NANAKAN KECAMATAN AWANG
KABUPATEN BARITO TIMUR

RAHMADI

Kepala Desa

Terimakasih
APB,
Murutuwu
Dibangun
PENGUSAHA tambang batubara yang tergabung dalam
Asosiasi Pertambangan Batubara (APB) Barito Timur terus
memacu pembangunan di kabupaten beribukotakan Tamiang
Layang.
Sasaran utama adalah wilayah yang berdekatan dengan
aktifitas pertambangan. Semua sektor pembangunan dalam
rangka meningkatkan kecerdasan, kesejahteraan, dan sosial
masyarakat menjadi perhatian.
Desa Murutuwu di Kecamatan Paju Epat misalnya,
pada tahun 2014 lalu mendapatkan bantuan yang sangat
berharga bagi peningkatan pembangunan. Sebagai desa
yang wilayahnya dilintasi angkutan tambang batubara, jalan
khusus ini dimasukkan dalam ring satu atau prioritas bantuan
APB.
Kami berterimakasih kepada APB yang sangat peduli
terhadap pembangunan dan masyarakat desa kami. APB
tidak hanya berinvestasi, tapi memiliki perhatian terhadap
masyarakat, ujar Kepala Desa Murutuwu Ardianto Ubir SH
seraya menyebutkan desanya masuk dalam skala ring satu.
Sebanyak tiga kepala keluarga yang berada di jalur
tambang mendapatkan bantuan dengan total Rp75 juta yang
dikhususkan untuk bantuan biaya pendidikan dan kesehatan.
Selain itu, papar Ardianto, APB juga berperan penting
membangun berbagai fasilitas publik seperti tempat
peribadahan. Yakni membeli lahan senilai Rp5 juta untuk

Mendorong seni tari

membangunan mushalla. Juga masing-masing Rp5 juta


membantu dana untuk kegiatan Gereja Pantekosta dan
Gereja Terang Kristus, Rp15 juta diberikan kepada Gereja
Protestan, Rp12,5 juta untuk Gereja Katolik, dan Rp7,5 juta
untuk kegiatan umat Kaharingan.
Fasilitas pendidikan di Murutuwu juga mendapat atensi
APB berupa bantuan Rp10 juta membangun WC di SDN
Murutuwu, pembelian laptop bagi TK Murutuwu sebesar Rp5
juta.
Demikian pula untuk rukun tetangga (RT) sebesar Rp5
juta yang diperuntukkan membeli mesin pemotong rumput,
serta mendukung kegiatan kaum wanita yang tergabung
dalam PKK Desa Murutuwu mengembangkan usaha
anyaman sebesar Rp5 juta.
Sedangkan fasilitas pemerintahan desa, APB juga
berperan membantu mebeler berupa delapan buah meja
dan kursi, masing-masing dua buah untuk kursi tunggu dan
meja aparatur desa, serta dua kursi untuk pimpinan desa.
Semuanya bernilai Rp20 juta.
Kami sangat berterimakasih kepada APB. Semua
bantuan itu dialokasikan sesuai dengan hasil musyawarah
warga desa. Saya sebagai kepala desa hanya menjadi
fasilitas, dan keputusan ada di tangan warga. Terimakasih
APB, moga kerjasama ini terus berlanjut, ujar Ardianto. l
SBI/MAA

Edisi 11

Frame

12 Januari 2015

15

Rehab cagar budaya

Peduli air bers

ih

16

Edisi 11

LAPORAN KHUSUS

EDISI 11

12 JANUARI 2015

BARITO KUALA

55 TAHUN

12 Januari 2015

Maju, Mandiri, Sejahtera


TONGGAK

itu terus ditancap


kan untuk makin
kukuhnya pembangunan berkelanjutan di
Barito Kuala (Batola) yang kini berusia 55 tahun.
Delapan sasaran strategis pembangunan yang
telah disusun untuk direalisasikan bermuara
kepada tujuan pembangunan secara makro yaitu
peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan
kualitas sumber daya manusia, peningkatan
kesejahteraan sosial, dan keberlangsungan
lingkungan.
Program yang terencana dan terkonsep
dengan baik dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017,
hasil pembangunan yang dilaksanakan dapat
dirasakan masyarakat di kabupaten beribukotakan
Marabahan ini. Grafik peningkatan terjadi di
hampir seluruh bidang pembangunan.
Capaian pertumbuhan ekonomi yang telah
memberikan manfaat bagi kesejahteraan
masyarakat Batola pada 2014 berada pada
angka 5,83 persen. Padahal pada 2013 hanya
4,89 persen, dan 2015 ini ditargetkan dapat
mencapai 6,10 persen.
Indikator peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui pendapatan domestik
regional bruto (PDRB) per kapita misalnya,
tahun 2013 mencapai Rp16.999.286, naik

HUMAS PEMKAB BATOLA/KB

menjadi Rp18.352.467 pada 2014 dan tahun 2015


ditarget lebih meningkat menjadi Rp19.005.648.
Estimasi PDRB atas dasar harga konstan tahun
2013 sebesar Rp2,28 miliar meningkat pada
2014 menjadi Rp2,32 miliar, dengan target
2015 sebesar Rp2,14 miliar. Dari angka ini
menandakan bahwa perekonomian Batola
mengalami kenaikan signifikan dibandingakan
tahun sebelumnya.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga
menjadi indikator berhasilnya pelaksanaan
pembangunan tersebut. IPM Batola pada
2013 berada pada angka 69,31, maka tahun
2014 naik menjadi 70,11 persen, dan 2015 ini
ditarget meningkat lagi menjadi 70,15 persen.
Pengaruhnya positif terhadap tingkat kemiskinan
yang menurun dalam dua tahun terakhir yakni
5,12 persen pada 2013, 4,92 persen tahun
2014, dan pada tahun 2015 ini penurunan
ditargetkan menjadi 4,76 persen.
Semakin meningkat pembangunan, otomatis
makin membaiknya kondisi masyarakat. Misalnya
usia harapan hidup masyarakat Batola kini ratarata mencapai 63,48 tahun. Sedangkan angka
kematian bayi turun drastis dari 106 kasus
menjadi hanya 74 kasus pada tahun 2014.
Upaya untuk terus meningkatkan kecerdasan
masyarakat dalam sektor pendidikan tak henti

BATOLA MEMBANGUN
VISI :
Sama rasa Barito Kuala satu kata untuk maju, mandiri
mewujudkan rakyat berdaya saing yang sejahtera.

Bupati
H. Hasanuddin Murad, SH
dilakukan oleh pemerintah daerah. Bila pada
2013 angka melek huruf masyarakat Batola
mencapai 94,19 persen, pada 2014 ditingkatkan
menjadi 95,08 persen dengan rata-rata lama
sekolah 7,27 tahun pada 2013 menjadi 7,44
tahun 2014, bahkan pada tahun ini ditargetkan
meningkat menjadi 7,55 tahun.
Bicara investasi penanaman modal juga

Wakil Bupati
H. mamun kaderi, SE

tak bisa dikesampingkan dengan capaian


hasil pembangunan sekarang ini sehingga
memberikan hasil nyata dalam memajukan
pembangunan dan mensejahterakan masyarakat.
Pada 2013 lalu realisasi investasi penanaman
dalam negeri di Batola mencapai Rp18 miliar
lebih dan penanaman modal asing Rp1,6 triliun
lebih dan 3,2 juta US Dollar lebih.(*)

Jati Diri Penyangga Pangan


LAHAN

persawahan terhampang sangat luas. Ini merupakan potensi alam yang


dianugerahi kepada masyarakat Kabupaten Barito Kuala (Batola) untuk dikelola
dan menjadi napas kehidupan. Dengan potensi ini, mayoritas masyarakat di kabupaten ini
memiliki profesi sebagai petani.
Perhatian yang besar dari Pemerintah Kabupaten Barito Kuala kurun waktu belakangan ini
terhadap sektor pertanian, memantapkan jati diri Batola sebagai penghasil
beras terbesar sekaligus penyangga utama ketahanan pangan di Kalimantan
Selatan. Sektor pertanian ini juga menjadikan sektor pembangunan yang
dikedepankan sebagai aktivitas utama perekonomian masyarakat. Bagi
Pemerintah Kabupaten Batola, pembangunan bidang pertanian tidak hanya
maju dan memiliki daya saing, namun juga harus mencakup peningkatan
kegiatan mulai dari sektor hulu hingga hilir, dengan proses perolehan nilai
tambah yang hasilnya tetap dinikmati secara maksimal oleh petani.
Sasaran dan strategi, serta arah kebijakan untuk meningkatkan pembangunan
di sektor pertanian sebagai penyangga pangan ini antara lain meningkatkan
dan mengembangkan aktivitas perekonomian yang berdaya saing dengan
mewujudkan pertanian yang inovatif untuk meningkatkan pendapatan petani.
Upaya yang dilakukan untuk itu adalah meningkatkan keberdayaan dan
keterampilan masyarakat petani dalam penerapan sistem pertanian terhadap
penggunaan peralatan pertanian semi mekanis.
Pada tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Batola merealisasikan 72 unit
traktor tangan, 112 unit power thresher, dan dua unit combine
mini harvester. Selain itu, juga dilaksanakan program percepatan
penganekaragaman konsumsi pangan melalui kawasan rumah
pangan lestari. Program ini diharapkan dapat makin memacu
peningkatan hasil produksi dan produktivitas pertanian padi, sekaligus
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta untuk
tercapainya program ketahanan pangan di Kabupaten Batola.(*)

8 SASARAN STRATEGIS
1.
2.
3.

Peningkatan aktivitas usaha dan


perekonomian masyarakat
Peningkatan produksi dan produktivitas
pertanian secara luas
Melaksanakan rintisan wajib belajar 12
tahun

4.
5.
6.
7.
8.

Meningkatkan aksesbilitas masyarakat


terhadap pelayanan kesehatan melalui
jaminan kesehatan
Melaksanakan reformasi birokrasi
Peningkatan pemenuhan hak sosial
masyarakat
Membangun infrastruktur
Meningkatkan sarana dan prasarana
fasilitas umum di daerah
permukiman

You might also like