You are on page 1of 13

LITERATURE REVIEW: PENGARUH TATA RUANG

KANTOR DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP


KINERJA KARYAWAN

Oleh :
Sri Wanti Yolanda
Angkatan 2012

Jurusan Administrasi Niaga, Program Studi Administrasi Bisnis


Politeknik Negeri Bandung

Pembimbing:
Drs. Harmon Chaniago, M.Si

ABSTRACT
In an organization, employees take a very important role in their efforts to achieve
the goal, because as a driver of activity in the company, these objectives can be
achieved well, then the employee should be encouraged to be more active and better
in the work to produce a good performance. There are several factors that affect the
performance of the employee, that employee morale, where employee morale is
affected by the company's leadership style. Leaders must be able to guide, direct and
supervise the employees to work well so that it can motivate employees so that the
employee's performance can be increased. State of good offices also take an
important role for employees, because of the state of comfortable office can make
employees more focus and motivation to work. Therefore, companies need to set up
the company so that it can be good not only for the internal, but also external, so the
set objectives will be implemented properly and in accordance with the plan.
Keywords: office layout, style of leadership, employee performance.

Latar Belakang
Organisasi
adalah
sekelompok orang dalam suatu
wadah yang bekerjasama untuk
mencapai
tujuan
yang
telah
ditetapkan. Organisasi berisikan

orang-orang
yang
mempunyai
aktivitas yang jelas guna mencapai
tujuan organisasi.
Semua tindakan yang diambil
dalam setiap kegiatan diprakarsai,
dan ditentukan oleh manusia yang

menjadi anggota organisasi, dimana


manusia sebagai pendukung utama
setiap organisasi apapun bentuk
organisasi itu (Mulyadi dan Rivai,
2009).
Kinerja karyawan yang baik
pastinya memberikan kontribusi
yang baik juga bagi organisasi.
Kinerja yang baik adalah kinerja
yang optimal, yaitu kinerja yang
sesuai standar organisasi dan
mendukung
tercapainya
tujuan
organisasi, dan dikatakan buruk jika
sebaliknya (Masrukhin dan Waridin,
2006).
Dalam suatu organisasi,
karyawan pastinya memerlukan
kondisi dan keadaan yang baik dan
nyaman sehingga kinerja para
karyawan
tersebut
meningkat
sehingga penataan ruang kantor yang
baik juga harus diperhitungkan oleh
suatu organisasi. Tata ruang kantor
adalah pengaturan dan penyusunan
seluruh
mesin
kantor,
alat
perlengkapan kantor serta perabot
kantor pada tempat yang tepat,
sehingga pegawai dapat bekerja
dengan baik, nyaman, leluasa dan
bebas untuk bergerak, sehingga
tercapai efesiensi kerja.
Untuk mencapai tujuan suatu
organisasi juga tidak lepas dari peran
pemimpin organisasi tersebut. Dalam
suatu
perusahaan,
pemimpin
mengambil peran yang penting untuk
bisa memimpin dan mengarahkan
para karyawannya sesuai dengan
keahliannya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan
ialah
kemampuan
dan
keterampilan
seseorang atau individu yang
menduduki jabatan sebagai pimpinan
satuan kerja, untuk mempengaruhi

perilaku
orang lain
terutama
bawahannya, untuk berfikir dan
bertindak sedemikian rupa, sehingga
melalui perilaku yang positif tersebut
dapat memberikan sumbangsih nyata
dalam pencapaian tujuan organisasi
(Siagian, 2002).
Pada setiap komponen yang
ada, seperti pekerjaan, ruangannya,
lingkungan (fisik) disekitarnya, para
karyawannya, serta kepemimpinan
suatu perusahaan tersebut merupakan
suatu
kesatuan
yang
saling
berhubungan dalam bekerjasama
dalam mewujudkan suatu kinerja
kerja yang maksimal.
The manager must curb the
tendency to micromanage and
instead display that he has
confidence in the ability of his team
members and trusts them to do their
work efficiently. If he treats his
subordinates as professionals then
there is no reason that they should
not behave in that way. Such an
attitude promotes trust and loyalty
among
the
employees
and
encourages better teamwork among
them. Besides, they develop a sense
of ownership towards the company.
Creating a work environment in
which employees are productive is
essential to increased profits for your
organization, corporation or small
business. Principals of management
that dictate how, exactly, to
maximize employee productivity
center around two major areas of
focus: personal motivation and the
infrastructure
of
the
work
environment. (Chandrasekar, 2011)

PEMBAHASAN
Pengertiaan Tata Ruang Kantor
Istilah Tata Ruang Kantor
sendiri berasal dari bahasa Inggris,
yaitu Office Layout atau sering
disebut juga Layout saja. Tata Ruang
Kantor adalah pengaturan perabotan ,
mesin, dan sebagainya di dalam
ruangan yang tersedia. Kondisi tata
ruang kantor dapat memberikan
pengaruh
karyawan
agar
mendapatkan hasil kerja yang baik
sehingga tujuan dalam perusahaan
tersebut tercapai. Oleh karena itu
perusahaan
dituntut
untuk
menciptakan suasana yang baik,
teratur, sehingga orang yang melihat
mendapat kenyamanan, keefektifan,
dan keefesienan dalam bekerja.
Dalam suatu kantor terdapat
berbagai sumber daya, dimana
sumber daya manusia merupakan
faktor utama dari keberadaan suatu
kantor dituntut dapat menciptakan
kondisi fisik kantor yang baik.
Seorang karyawan tidak mungkin
dapat bekerja dengan baik jika tidak
tersedia tempat kerja yang cukup,
tempat
untuk
menempatkan
perkakas, bahanbahan dan bebas
bergerak tanpa mengganggu temanteman sekerjanya.
Menurut
Ida
Nuraida
(2008:142), tata ruang kantor adalah
pengaturan ruangan kantor serta
penyusunan alat-alat dan perabotan
kantor pada luas lantai dan ruangan
kantor
yang
tersedia
untuk
memberikan sarana bagi pekerja.
Tujuan Tata Ruang Kantor
Berkenaan dengan tujuan tata
ruang kantor, menurut Ida Nuraida
(2008:142-143) tujuan tata ruang
kantor adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan ruangan yang


ada guna dimanfaatkan untuk
faedah ekonomis yang besar.
2. Memudahkan
pengawasan
manajer terhadap para staf
yang sedang bekerja
3. Memudahkan
arus
komunikasi dan arus kerja
4. Memberikan kepuasan dan
kenyamanan kerja
5. Menyediakan pelayanan yang
dibutuhkan pegawai seperti
komputer, telepon, teleks,
intercom, faksimili, e-mail,
dan pelayanan lainnya ysng
menyangkut pelayanan rumah
tangga perusahaan seperti
penyediaan air minum
6. Memudahkan setiap gerakan
para
pegawai
dalam
penyimpanan arsip
7. Memberikan rasa aman dan
keleluasaan pribadi
8. Menjauhkan pekerjaan yang
menimbulkan bunyi keras,
gaduh, dan mengganggu
pekerjaan yang membutuhkan
konsentrasi tinggi
9. Menciptakan citra dan kesan
yang
baik
bagi
para
pelanggan
dan
tamu
perusahaan.
Berdasarkan
pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari tata ruang kantor adalah
untuk memanfaatkan ruangan secara
optimal dan menempatkan perabot
kantor di tempat yang sesuai
sehingga dapat melancarkan dan
memudahkan segala aktivitas kantor.
Jika ruangan kantor tidak tertata
dengan baik, maka para pegawai
akan merasa tidak nyaman dan
produktivitas dalam pekerjaannya
pun akan berkurang.

Tata ruang kantor yang baik


akan memberikan manfaat bagi
perusahaan dalam menyelesaikan
pekerjaannya, antara lain : mencegah
penghamburan tenaga dan waktu
para pegawai; menjamin kelancaran
proses pekerjaan; memungkinkan
pemakaian ruang kerja secara efisien,
yaitu suatu luas lantai tertentu dapat
dipergunakan untuk keperluan yang
sebanyakbanyaknya; dan mencegah
para pegawai di bagian lain
terganggu oleh publik yang akan
menemui suatu bagian tertentu.
Penataan ruang kantor tidak
ditujukan untuk pegawai saja,
melainkan seluruh pihak yang berada
dalam kantor tersebut. Misalnya
untuk pimpinan, lebih memudahkan
untuk
mengawasi
pegawaipegawainya dan untuk pihak luar
kantor atau tamu akan memberikan
kesan yang baik bagi kantor karena
kenyamanan yang mereka dapatkan
saat memasuki kantor tersebut.
Asas Tata Ruang Kantor
Seorang ahli tata ruang pabrik
Richard Muther tahun 1995,
merumuskan enam asas pokok tata
ruang kantor yang di kutip ulang oleh
Ida Nuraida (2007:146) yaitu sebagai
berikut :
1. Asas
Jarak
Terpendek,
dengan tidak mengubah halhal
khusus,
proses
penyelesaian suatu pekerjaan
diusahakan untuk menempuh
jarak
yang
sependekpendeknya.
2. Asas
Rangkaian
Kerja,
dengan tidak mengabaikan
hal-hal khusus, para pegawai
dan
alat-alat
kantor
ditempatkan
menurut

3.

4.

5.

6.

rangkaian
yang
sejalan
dengan urutan penyelesaian
pekerjaan.
Asas Mengenai Penggunaan
Segenap Ruangan, seluruh
ruangan
yang
ada
dipegunakan
sepenuhnya
sehingga tidak ada ruangan
yang dibiarkan tidak terpakai.
Asas Mengenai Perubahan
Susunan
Tempat
Kerja,
dengan tidak mengabaikan
hal-hal khusus.
Asas Integrasi Kegiatan, tata
ruang dan peralatan kantor
harus
mengintegrasikan
kegiatan antar dan inter
bagian yang ada dalam
organisasi.
Asas
Keamanan
dan
Kepuasan Kerja bagi Para
Pegawai, Tata ruang dan
peralatan kantor kerja harus
membuat pegawai dapat
bekerja secara aman, nyaman,
dan puas.
Dengan berpedoman
pada
asas-asas
tersebut,
diharapkan dapat terwujud
tata ruang kantor yang
mampu mendorong suatu
pekerjaan berjalan secara
efektif dan efisien. Jika
efisiensi dalam bekerja dapat
terwujud, maka pencapaian
tujuan organisasi pun dapat
tercapai dengan baik.

Prinsip Tata Ruang Kantor


Menurut
The
Liang
Gie
(1994:17), yang dikutip ulang oleh
Ida Nuraida (2007:162) ada beberapa
prinsip tata ruang kantor antara lain :
a. Arus
pekerjaan
yang
sederhana, yang membatasi

b.
c.

d.
e.

f.

g.

h.

mondar-mandirnya pegawai
dan kertas sampai yang
seminimumnya,
Ruang lantai harus bebas dari
pada rintangan (lemari,dsb),
Meja-meja mengahadap ke
arah yang sama, kepada
pengawas,
Ruang
kerja
yang
seminimumnya,
Perlengkapan kantor harus
diletakkan dekat dengan
pekerja-pekerja
yang
menggunakannya,
Jumlah gang (jalan sempit)
yang cukup dengan luas yang
memadai,
Pekerjaan
yang
terinci
memerlukan
penerangan
banyak harus ditempatkan
dekat jendela,
Mesin-mesin yang suaranya
gaduh harus diletakkan dalam
ruangan terpisah.

diperhatikan
berkaitan
penerangan, yaitu :

dengan

a. Banyaknya penerangan, satuan


untuk mengukur cahaya adalah foot
candle. Foot candle adalah jumlah
cahaya yang dipancarkan dari lilin
berukuran biasa pada sebuah benda
yang berjarak satu kaki (30,84 cm)
dari lilin tersebut (Sedarmayanti,
2001:131), yang dikutip ulang oleh
Ida Nuraida (2007: 156). Sebuah
perkumpulan insinyur yang ahli
dalam bidang penerangan di Amerika
Serikat (Illuminating Engeering
Society) menyusun sebuah daftar
mengenai jumlah cahaya.
Tabel 1
Saran-Saran Besarnya
(Foot Candle)

Cahaya

Faktor-faktor Lingkungan Kantor


Menurut
Chandrasekar
(2011) Environmental factors such
as
temperature,
lighting
and
ventilation can have a direct impact
on health for example very high
temperatures can lead to heat stress
and heat exhaustion.
Faktor-faktor yang termasuk
dalam lingkungan kerja diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Cahaya/ Penerangan
Cahaya/penerangan adalah faktor
penting untuk meningkatkan efisiensi
kerja pegawai karena mempengaruhi
kesehatan pegawai, keselamatan,
serta kelancaran kerja. Secara garis
besar ada dua hal yang perlu

Sumber : The Liang Gie (1996:215),


kutipan ulang Ida Nuraida, 2007
b. Mutu penerangan, adalah kadar
cahaya, kecerahan, silau, daya
kontras, dan usia pegawai. Semua hal
ini saling berhubungan satu sama
lain. Kadar cahaya adalah ukuran
kekuatan dari sumber cahaya.
Menurut The Liang Gie (1991:86),
yang dikutip ulang oleh Sugiyono
2007, Cahaya penerangan buatan
manusia atau listrik dapat dibedakan
menjadi 4 macam yaitu :

a. Cahaya Langsung, yaitu cahaya


yang langsung dari sumbernya
menuju meja pegawai sehingga
cahaya yang dihasilkan sangat tajam
dan dapat menimbulkan kelelahan
pada mata.
b. Cahaya Setengah Langsung,
cahaya
yang
memancar
dari
sumbernya melalui tudung yang
terbuat dari gelas. sehingga bayangan
yang ditimbulkan tidak begitu jelas
tapi sebagian besar cahaya menuju
meja pegawai.
c. Cahaya Setengah Tak Langsung
penerangan ini terjadi dari cahaya
yang sebagian besar merupakan
pantulan dari langit-langit dan
dinding ruangan, sebagian lagi
terpancar melalui tudung kaca.
Cukup baik karena bayangan yang
diciptakan sudah tidak begitu tajam.
d. Cahaya Tak Langsung, cahaya ini
melalui
sumbernya
memancar
kelangitlangit
ruangan
baru
dipantulkan ke atas meja. Cahaya tak
langsung merupakan penerangan
terbaik karena sifatsifatnya yang
sudah tidak tajam dan cahayanya
menyebar ke seluruh ruangan serta
tidak menimbulkan bayangan.
2. Warna
Warna merupakan faktor penting
untuk meningkatkan efisiensi kerja
pegawai.
Warna
mempunyai
pengaruh
penting
terhadap
penerangan kantor. Perusahaan dapat
menggunakan warna muda apabila
ingin melakukan efisiensi dalam
penerangan.
3. Udara

Udara dalam hal ini ditinjau dari :


suhu/
temperatur,
kelembaban,
sirkulasi/ventilasi, dan Kebersihan
lingkungan,
Menurut
Moekijat
(1995:144) yang dikutip ulang oleh
Ida
Nuraida
(2007:161),
Air
Conditioner (AC) mengatur keadaan
udara dengan mengawasi suhu,
peredaran,
kelembaban,
dan
kebersihan. Efisiensi pegawai kantor
menunjukkan keuntungan rata-rata
20% setelah diberi AC.
4. Bunyi/suara
Faktor suara dapat mempengaruhi
efisiensi kerja (terutama pekerjaan
yang
membutuhkan
kosentrasi
tinggi) karena suara yang bising
dapat mengganggu dalam bekerja
dan berpengaruh pada kesehatan
pegawai. Adapun cara-cara yang
dilakukan
untuk
mengurangi
kebisingan tersebut, antara lain:
a) Membuat teknik
bangunan yang efektif;

konstruksi

b) Menggunakan peralatan yang


tidak menimbulkan suara bising,
seperti mesin dengan suara yang
halus, mesin ketik yang tidak bising,
dan sebagainya;
c) Menggunakan material penyerap
suara yang diletakkan pada dinding,
jendela, atau tali yang menyerap dan
mengisolasi suara. Material penyerap
suara yang paling efisien digunakan
adalah karpet;
d) Menjauhkan peralatan yang
menimbulkan suara bising. Misalnya,
menempatkan generator di ruangan
yang jauh/tersendiri.
5. Musik

Musik dapat mempengaruhi keadaan


fisik dan mental pegawai. musik
berguna
untuk
meningkatkan
efisiensi, kepuasan kerja, dan
produktivitas,
mengurangi
ketegangan mental, menimbulkan
rasa relaks, mengurangi nervous dan
kejenuhan,
serta
menambah
kegembiraan kerja.
Standar Ruangan Kantor
Standar
ruangan
kantor
dipengaruhi oleh berbagai faktor
antara lain, sifat pekerjaan, jumlah
ruangan yang dapat digunakan, luas
pekerjaan, kebutuhan atas ruanganruangan pribadi yang bersifat khusus,
jumlah, jenis peralatan, serta
mesinmesin, ukuran, bentuk, dan
lain-lain. Menurut Quible (2001:59),
yang dikutip ulang oleh Ida Nuraida
(2007:148), standar ruangan kantor
seperti terlihat pada tabel 2. Hal
tersebut dapat dijadikan masukan
mengenai ukuran individual rooms
yang
optimal
namun
harus
disesuaikan dengan kondisi kerja di
lapangan.

Kepemimpinan
Kepemimpinan
sebagai
konsep manajemen dalam organisasi
mempunyai kedudukan strategis,
karena merupakan sentral bagi
seluruh kegiatan organisasi.
tulang

Kepemimpinan merupakan
punggung pengembangan

organisasi
karena
tanpa
kepemimpinan yang baik akan sulit
menapai tujuan organisasi. Jika
seorang pemimpin berusaha untuk
mempengaruhi perilaku orang lain
maka
orang
tersebut
perlu
memikirkan gaya kepemimpinannya.
Kepemimpinan merupakan
bagian penting dari manajemen,
karena kepemimpinan merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk mempengaruhi orang lain agar
bekerja mencapai tujuan dan sasaran
(Sholeha dan Suzy, 1996). Kemudian
Handoko (2003) mengemukakan
bahwa
kepemimpinan
ialah
kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk mempengaruhi orang lain agar
bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Sedangkan
Robbins
(2008)
mengartikan kepemimpinan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi
suatu kelompok kearah tercapainya
tujuan.
Menurut Donni dan Suwatno
(2011:140-141),
kepemimpinan
meliputi :
1.
Kepemimpinan
meliputi
penggunaan pengaruh dan bahwa
semua hubungan dapat melibatkan
pimpinan.
2.
Kepemimpinan
mencakup
pentingnya
proses
komunikasi,
kejelasan dan keakuratan dari
komunikasi mempengaruhi prilaku
dan kinerja pengikutnya.
3.
Kepemimpinan memfokuskan
pada tujuan yang dicapai, pemimpin
yang efektif harus berhubungan
dengan
tujuantujuan
individu,
kelompok dan organisasi.
Jadi,
kepemimpinan
merupakan suatu proses dimana
seorang
dapat
menggerakan,
membimbing, mempengaruhi dan

mengawasi
bawahannya
untuk
berfikir dan bertindak sehingga
dapat memberikan kontribusi yang
nyata dalam rangka melaksanakan
tugasnya demi pencapaian tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Teori Kepemimpinan
Dalam Mulyadi dan Rivai
(2009) dikemukakan beberapa teori
kepemimpinan, yaitu:
1. Teori Sifat,
Teori ini memandang kepemimpinan
sebagai suatu kombinasi sifat-sifat
yang tampak dari pemimpin. Adapun
sifat
atau
karakteristik,
dan
kemampuan yang luar biasa yang
dimiliki seorang pemimpin, antara
lain:
a. Inteligensia.
b. Kepribadian.
c. Karakteristik fisik.
2. Teori perilaku,
Dalam teori ini perilaku pemimpin
merupakan sesuatu yang bisa
dipelajari. Teori ini memusatkan
perhatiannya pada dua aspek perilaku
kepemimpinan,
yaitu:
fungsi
kepemimpinan,
dan
gaya
kepemimpinan.
Terdapat dua fungsi kepemimpinan,
yaitu:
a. Fungsi yang berorientasi
tugas.
b. Fungsi yang berorientasi
orang
atau
pemeliharan
kelompok (sosial).
3. Teori situasional,
Merupakan suatu pendekatan
terhadap
kepemimpinan
yang
menyatakan
bahwa
pemimpin
memahami perilakunya, sifat-sifat
bawahannya, dan situasi sebelum
menggunakan
suatu
gaya
kepemimpinan tertentu. Pendekatan
ataupun teori ini mensyaratkan

pemimpin
untuk
memiliki
keterampilan
diagnostik
dalam
perilaku manusia. Sholeha dan Suzy
(1996) mengemukakan bahwa dalam
teori ini kepemimpinan dipengaruhi
oleh berbagai faktor situasi dalam
organisasi, dan faktor situasi diluar
organisasi, antara lain:
a. Faktor
situasi
diluar
organisasi: sosial dan budaya
yang berkembang, perubahan
globalisasi,
dan
kondisi
perekonomian.
b. Faktor
situasi
dalam
organisasi: kepribadian dan
latar belakang pemimpin,
pengharapan dan perilaku
atasan, tingkatan organisasi
dan besarnya kelompok,
pengharapan dan perilaku
bawahan.
Gaya Kepemimpinan
Pemimpin sebagai orang
yang memegang peran penting bagi
karyawannya,
harus
bisa
membimbing,
mengarahkan,
mengawasi karyawannya dengan
baik.
Pemimpin
juga
harus
mempunyai strategi positif untuk
bisa membimbing karyawannya
dalam bekerja sehingga kinerja
karyawan meningkat dan dapat
mencapai tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan,.
Menurut
Tampubolon,
(dalam
Regina
:2010)
Gaya
kepemimpinan adalah perilaku dan
strategi, sebagai hasil kombinasi dari
falsafah, ketrampilan, sifat, sikap,
yang sering diterapkan seorang
pemimpin ketika ia mencoba
mempengaruhi kinerja bawahannya.
Mulyadi dan Veithzal Rivai
(2009) menerangkan bahwa gaya
kepemimpinan merupakan pola

perilaku dan strategi yang disukai


dan sering diterapkan oleh seorang
pemimpin dalam rangka mencapai
sasaran organisasi.
Wahjosumidjo
(1994)
mengatakan
bahwa
perilaku
pemimpin dalam proses pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah
sesuai dengan gaya kepemimpinan
seseorang. Gaya tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan
Direktif
adalah
kemampuan
mempengaruhi orang lain agar
bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan cara segala
kegiatan yang akan dilakukan
diputuskan oleh pimpinan
semata-mata.
2. Gaya kepemimpinan Konsultatif
adalah
kemampuan
mempengaruhi orang lain agar
bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
dengan
cara
berbagai kegiatan yang akan
dilakukan oleh
pemimpin
setelah
mendengarkan
masukan/saran dari bawahan.
3. Gaya kepemimpinan Partisipatif
adalah
kemampuan
mempengaruhi orang lain agar
bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
dengan
cara
berbagai kegiatan yang akan
dilakukan ditentukan bersama
antara pimpinan dan bawahan.
4. Gaya kepemimpinan Delegatif a
dalah
kemampuan
mempengaruhi orang lain agar
bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
dengan
cara

berbagai kegiatan yang akan


dilakukan
lebih
banyak
diserahkan kepada bawahan.

Definisi Kinerja
Suatu perusahaan dibentuk
untuk mencapai tujuan bersama,
namun untuk mencapai tujuan secara
efektif diperlukan kinerja yang baik.
Kinerja merupakan perilaku nyata
yang ditampilkan setiap orang
sebagai
prestasi
kerja
yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai
dengan perannya dalam perusahaan.
Performance atau kinerja
adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh
seseorang
atau
kelompok orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan wewenang
dan
tanggung
jawab
masing-masing dalam rangka upaya
mencapai
tujuan
organisasi
bersangkutan
secara
legal tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika.
(Suryadi, 1999 : 2).
M.
S.
P.
Hasibuan (2007:195) menyatakan ki
nerja sebagai berikut:
Kinerja atau unjuk kerja merupakan
hasil kerja yang dihasilkan oleh
pegawai atau perilaku yang nyata
yang ditampilkan sesai dengan
perannya dalam organisasi
Kinerja karyawan yang baik
membuat aktivitas atau pekerjaan
yang ada dalam kantor tersebut bisa
terselesaikan dengan baik juga.
Karena tanpa kinerja yang baik, akan
sulit untuk mengerjakan aktivitas
perusahaan
sehingga
tujuan
perusahaan tersebut tidak akan
tercapai dengan mudah.

Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Kinerja
Untuk
mencapai
tujuan
perusahaan, semua yang berada di
dalam perusahaan harus bekerja
dengan maksimal dan meningkatan
kinerja dengan baik. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi suatu
kinerja dalam organisasi.
Faktor-faktor
yang
berpengaruh
langsung
terhadap
tingkat
pencapaian
kinerja
organisasi sebagai berikut :
1.

2.

3.

4.

5.

Teknologi yang meliputi


peralatan kerja dan metode
kerja yang digunakan untuk
menghasilkan
produk/jasa
yang
dihasilkan
oleh
organisasi,
semakin
berkualitas
teknologiyang
digunakan,
maka
akan
semakin tinggi tingkat kinerja
organisasi.
Kualitas input atau material
yang
digunakan
oleh
organisasi.
Kualitas lingkungan fisik
yang meliputi keselamatan
kerja, penataan ruang, dan
kebersihan.
Budaya organisasi sebagai
pola tingkah laku dan pola
kerja yang ada dalam
organisasi
yang
bersangkutan.
Kepemimpinan sebagi upaya
untuk mengendalikan anggota
organisasi agar bekerja sesuai
dengan standar dan tujuan
organisasi. ( Hesel, 2005 :
179)

Pengaruh Tata Ruang Kantor


terhadap kinerja

Lingkungan kerja yang baik


dapat membuat karyawan merasa
nyaman dan betah dalam bekerja,
sehingga memotivasi dan mendorong
karyawan untuk bersemangat dalam
melakukan pekerjaan sehari-hari.
Sebaliknyapun, jika keadaan ruang
kantor bising, kotor ataupun tidak
nyaman bisa menghambat karyawan
tersebut
dalam
menyelesaikan
pekerjaannya.
Dengan tata ruang yang baik
akan membantu mekanisme / arus
pekerjaan
berjalann
lancar,
ketentraman,
kesenangan
dan
kegairan kerja menjadi idaman setiap
karyawan dan idaman itu bisa
diperoleh jika penyusunan tata ruang
kantor itu baik (Didi Wahyu
sudirman, 1981 : 59).
Lingkungan
kerja
yang
nyaman atau penataan tata ruang
kantor yang baik akan memberikan
efek positif bagi para karyawan.
Karyawan akan merasa terdorong
dan bersemangat untuk bekerja
dengan sungguh-sungguh dan bisa
menjalankan pekerjaannya dengan
baik sehingga dapat meningkatkan
kinerja
karyawan
dan
dapat
mencapai tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan.
Pengaruh
terhadap kinerja

Kepemimpinan

Kinerja karyawan sangat


mempengaruhi
kemajuan
perusahaan, karyawan memegang
peran penting dalam perusahaan.
Setiap perusahaan akan terus
berusaha untuk meningkatkan kinerja
karyawannya agar dapat mencapai
hasil
kerja
yang
baik
dan
memuaskan. Untuk mencapainya
memerlukan banyak usaha yang
harus dilakukan, baik oleh pimpinan

dengan gaya kepemimpinannya


maupun para karyawan dengan
kinerja yang dihasilkan.
Pemimpin sebagai orang
yang memegang peran penting bagi
karyawannya,
harus
bisa
membimbing,
mengarahkan,
mengawasi karyawannya dengan
baik.
Pemimpin
juga
harus
mempunyai strategi positif untuk
bisa membimbing karyawannya
dalam bekerja sehingga kinerja
karyawan meningkat dan dapat
mencapai tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan,.
Gaya
Kepemimpinan
merupakan suatu cara yang dimiliki
oleh seseorang dalam mempengaruhi
sekelompok orang atau bawahan
untuk bekerja sama dan berdaya
upaya dengan penuh semangat dan
keyakinan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Keberhasilan
suatu organisasi baik sebagai
keseluruhan
maupun
berbagai
kelompok dalam suatu organisasi
tertentu, sangat tergantung pada
efektivitas
kepemimpinan
yang
terdapat dalam organisasi yang
bersangkutan.
Dapat dikatakan bahwa mutu
kepemimpinan yang terdapat dalam
suatu organisasi memainkan peranan
yang
sangat
dominan
dalam
keberhasilan organisasi tersebut
dalam menyelenggarakan berbagai
kegiatannya terutama terlihat dalam
kinerja para pegawainya (Siagian,
1999).
Pemimpin harus mempunyai
keahlian atau kelebihan-kelebihan
dibanding dengan bawahannya,
sehingga pemimpin tersebut dapat
menunjukkan kepada bawahannya
untuk bekerja, bergiat, bergerak, dan

berdaya upaya yang tinggi untuk


mencapai tujuan-tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan. Pemimpin
juga harus bisa mengarahkan
pegawainya dan memberikan suatu
dorongan
agar
pegawainya
mempunyai motivasi dan minat yang
besar
dalam
menyelesaikan
pekerjaannya. Maka dari itu, selama
pemimpin
bisa
mengarahkan,
mengawasi
dan
membimbing
karyawannya dengan baik, maka
kinerja karyawannya akan tinggi
sehingga tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan juga akan tercapai.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa
1.

2.

3.

4.

Tata ruang kantor memiliki


pengaruh
yang
positif
terhadap peningkatan kinerja
karyawan.
Pengaturan
Tata
Ruang
kantor yang baik dapat
membuat
pelaksanaan
pekerjaan kantor berjalan
dengan
lancar.
Dengan
demikian komunikasi kerja
akan
semakin
lancar,
sehingga koordinasi dan
pengawasan semakin mudah
serta
dapat
mencapai
efesiensi kerja.
Perusahaan dalam menyusun
tata ruang kantor harus
memperhatikan
jenis
pekerjaan, jumlah karyawan,
arus kerja dan kebutuhan
setiap
karyawan
karena
semua merupakan
suatu
kesatuan
yang
saling
berhubungan.
Kondisi lingkungan kerja
yang baik dapat memberikan

5.

6.

7.

8.

pengaruh positif terhadap


karyawan, sehingga karyawan
dapat terdorong semangatnya
dan meningkatkan kinerjanya.
Pemimpin yang baik adalah
seseorang
yang
bisa
memimpin
bawahannya
untuk menjadi orang yang
dapat
meningkatkan
produktivitas kerja. Ada
berbagai
macam
gaya
kepemimpinan
dalam
perusahaan.
Keberhasilan
gaya
kepemimpinan
ini
tergantung dari lingkungan
perusahaan
yang
dipimpinnya.
Produktivitas kerja karyawan
yang baik adalah karyawan
yang selalu berusaha untuk
meningkatkan
kualitas
kerjanya
setiap
hari.
Karyawan yang memiliki
prinsip bahwa hari ini harus
lebih baik dari hari kemarin.
Pemimpin
perusahaan
merupakan roda penggerak
bagi perusahaan. Pimpinan
harus memiliki kemampuan
memimpin karyawan dengan
jujur,
disiplin,
sehingga
karyawan akan hormat dan
segan. Kepemimpinan kerja
seseorang sangat berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Pemimpin
yang
dapat
memimpin
perusahaannya,
membimbing, mengarahkan,
dan
mengawasi
para
pegawainya akan mendorong
para
pegawainya
untuk
termotivasi
dalam

menyelesaikan pekerjaannya
sehingga
kinerjanya
meningkat, produktivitasnya
berjalan dengan baik dan
tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan
aka
tercapai
dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA

Chandrasekar. 2011. Workplace


Environment And Its Impact
On
Organisational
Performance In Public Sector
Organisations.
International
Journal, Alagappa Institute of
Management,
Alagappa
University, India.
Donni Juni Priansa, S.Pd., S.E.,
M.M. dan Dr. H. Suwatno,
2011,Manajemen SDM Dalam
Organisasi Publik dan Bisnis,
Alfabeta, Bandung.
Handoko,
T.
Hani.
2003.
Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Masrukhin, dan Waridin. 2006.
Pengaruh Motivasi Kerja,
Kepuasan
Kerja,
Budaya
Organisasi,
dan
Kepemimpinan
Terhadap
Kinerja
Pegawai.
Jurnal
EKOBIS. Vol 7. No 2. Hal:
197-209.
Moekijat.
Perkantoran,
Maju.

1997. Administrasi
Bandung; Mandar

M. S. P. Hasibuan, 2007, Manajemen


SDM, Edisi Revisi PT. Bumi Aksara,
Jakarta.

The Liang
Perkantoran
Yogyakarta.

Mulyadi, Deddi. dan Veithzal Rivai.


2009. Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi. Jakarta:
Rajawali Pers.

Wahjosumidjo. 1984. Kepemimpinan


dan Motivasi. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Regina Aditya Reza, 2010, Pengaruh


Gaya Kepemimpinan Motivasi
dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Kryawan PT. Sinar
Santosa
Perkasa
Banjar
Negara. Skripsi,
Program
Sarjana
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Diponegoro, Semarang
Rivai, H. V. 2003. Bagaimana
Meningkatkan
Kinerja
Pegawai Bank. Jurnal Ekonomi
Perusahaan.
Robbins, Stephen P. dan Timothi A.
Judge.
2008.
Perilaku
organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Sholeha, Euis. dan Suzy. 1996.
Kepemimpinan Yang Efektif,
Tinjauan dan Implementasinya
Bagi
Pencapaian
Tujuan
Organisasi.
Jurnal
Gema
Stikubank. Hal: 45-56.
Siagian, Sondang P. 2002. Kiat
Meningkatkan
Produktivitas
Kerja. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Siagian,
Sondang
P.
2006. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia.
Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara.

Gie.1981. Manajemen
Modern,
Liberty,

You might also like