Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Tugas
Jurnal Tugas
Oleh :
Sri Wanti Yolanda
Angkatan 2012
Pembimbing:
Drs. Harmon Chaniago, M.Si
ABSTRACT
In an organization, employees take a very important role in their efforts to achieve
the goal, because as a driver of activity in the company, these objectives can be
achieved well, then the employee should be encouraged to be more active and better
in the work to produce a good performance. There are several factors that affect the
performance of the employee, that employee morale, where employee morale is
affected by the company's leadership style. Leaders must be able to guide, direct and
supervise the employees to work well so that it can motivate employees so that the
employee's performance can be increased. State of good offices also take an
important role for employees, because of the state of comfortable office can make
employees more focus and motivation to work. Therefore, companies need to set up
the company so that it can be good not only for the internal, but also external, so the
set objectives will be implemented properly and in accordance with the plan.
Keywords: office layout, style of leadership, employee performance.
Latar Belakang
Organisasi
adalah
sekelompok orang dalam suatu
wadah yang bekerjasama untuk
mencapai
tujuan
yang
telah
ditetapkan. Organisasi berisikan
orang-orang
yang
mempunyai
aktivitas yang jelas guna mencapai
tujuan organisasi.
Semua tindakan yang diambil
dalam setiap kegiatan diprakarsai,
dan ditentukan oleh manusia yang
perilaku
orang lain
terutama
bawahannya, untuk berfikir dan
bertindak sedemikian rupa, sehingga
melalui perilaku yang positif tersebut
dapat memberikan sumbangsih nyata
dalam pencapaian tujuan organisasi
(Siagian, 2002).
Pada setiap komponen yang
ada, seperti pekerjaan, ruangannya,
lingkungan (fisik) disekitarnya, para
karyawannya, serta kepemimpinan
suatu perusahaan tersebut merupakan
suatu
kesatuan
yang
saling
berhubungan dalam bekerjasama
dalam mewujudkan suatu kinerja
kerja yang maksimal.
The manager must curb the
tendency to micromanage and
instead display that he has
confidence in the ability of his team
members and trusts them to do their
work efficiently. If he treats his
subordinates as professionals then
there is no reason that they should
not behave in that way. Such an
attitude promotes trust and loyalty
among
the
employees
and
encourages better teamwork among
them. Besides, they develop a sense
of ownership towards the company.
Creating a work environment in
which employees are productive is
essential to increased profits for your
organization, corporation or small
business. Principals of management
that dictate how, exactly, to
maximize employee productivity
center around two major areas of
focus: personal motivation and the
infrastructure
of
the
work
environment. (Chandrasekar, 2011)
PEMBAHASAN
Pengertiaan Tata Ruang Kantor
Istilah Tata Ruang Kantor
sendiri berasal dari bahasa Inggris,
yaitu Office Layout atau sering
disebut juga Layout saja. Tata Ruang
Kantor adalah pengaturan perabotan ,
mesin, dan sebagainya di dalam
ruangan yang tersedia. Kondisi tata
ruang kantor dapat memberikan
pengaruh
karyawan
agar
mendapatkan hasil kerja yang baik
sehingga tujuan dalam perusahaan
tersebut tercapai. Oleh karena itu
perusahaan
dituntut
untuk
menciptakan suasana yang baik,
teratur, sehingga orang yang melihat
mendapat kenyamanan, keefektifan,
dan keefesienan dalam bekerja.
Dalam suatu kantor terdapat
berbagai sumber daya, dimana
sumber daya manusia merupakan
faktor utama dari keberadaan suatu
kantor dituntut dapat menciptakan
kondisi fisik kantor yang baik.
Seorang karyawan tidak mungkin
dapat bekerja dengan baik jika tidak
tersedia tempat kerja yang cukup,
tempat
untuk
menempatkan
perkakas, bahanbahan dan bebas
bergerak tanpa mengganggu temanteman sekerjanya.
Menurut
Ida
Nuraida
(2008:142), tata ruang kantor adalah
pengaturan ruangan kantor serta
penyusunan alat-alat dan perabotan
kantor pada luas lantai dan ruangan
kantor
yang
tersedia
untuk
memberikan sarana bagi pekerja.
Tujuan Tata Ruang Kantor
Berkenaan dengan tujuan tata
ruang kantor, menurut Ida Nuraida
(2008:142-143) tujuan tata ruang
kantor adalah sebagai berikut:
3.
4.
5.
6.
rangkaian
yang
sejalan
dengan urutan penyelesaian
pekerjaan.
Asas Mengenai Penggunaan
Segenap Ruangan, seluruh
ruangan
yang
ada
dipegunakan
sepenuhnya
sehingga tidak ada ruangan
yang dibiarkan tidak terpakai.
Asas Mengenai Perubahan
Susunan
Tempat
Kerja,
dengan tidak mengabaikan
hal-hal khusus.
Asas Integrasi Kegiatan, tata
ruang dan peralatan kantor
harus
mengintegrasikan
kegiatan antar dan inter
bagian yang ada dalam
organisasi.
Asas
Keamanan
dan
Kepuasan Kerja bagi Para
Pegawai, Tata ruang dan
peralatan kantor kerja harus
membuat pegawai dapat
bekerja secara aman, nyaman,
dan puas.
Dengan berpedoman
pada
asas-asas
tersebut,
diharapkan dapat terwujud
tata ruang kantor yang
mampu mendorong suatu
pekerjaan berjalan secara
efektif dan efisien. Jika
efisiensi dalam bekerja dapat
terwujud, maka pencapaian
tujuan organisasi pun dapat
tercapai dengan baik.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
mondar-mandirnya pegawai
dan kertas sampai yang
seminimumnya,
Ruang lantai harus bebas dari
pada rintangan (lemari,dsb),
Meja-meja mengahadap ke
arah yang sama, kepada
pengawas,
Ruang
kerja
yang
seminimumnya,
Perlengkapan kantor harus
diletakkan dekat dengan
pekerja-pekerja
yang
menggunakannya,
Jumlah gang (jalan sempit)
yang cukup dengan luas yang
memadai,
Pekerjaan
yang
terinci
memerlukan
penerangan
banyak harus ditempatkan
dekat jendela,
Mesin-mesin yang suaranya
gaduh harus diletakkan dalam
ruangan terpisah.
diperhatikan
berkaitan
penerangan, yaitu :
dengan
Cahaya
konstruksi
Kepemimpinan
Kepemimpinan
sebagai
konsep manajemen dalam organisasi
mempunyai kedudukan strategis,
karena merupakan sentral bagi
seluruh kegiatan organisasi.
tulang
Kepemimpinan merupakan
punggung pengembangan
organisasi
karena
tanpa
kepemimpinan yang baik akan sulit
menapai tujuan organisasi. Jika
seorang pemimpin berusaha untuk
mempengaruhi perilaku orang lain
maka
orang
tersebut
perlu
memikirkan gaya kepemimpinannya.
Kepemimpinan merupakan
bagian penting dari manajemen,
karena kepemimpinan merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk mempengaruhi orang lain agar
bekerja mencapai tujuan dan sasaran
(Sholeha dan Suzy, 1996). Kemudian
Handoko (2003) mengemukakan
bahwa
kepemimpinan
ialah
kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk mempengaruhi orang lain agar
bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Sedangkan
Robbins
(2008)
mengartikan kepemimpinan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi
suatu kelompok kearah tercapainya
tujuan.
Menurut Donni dan Suwatno
(2011:140-141),
kepemimpinan
meliputi :
1.
Kepemimpinan
meliputi
penggunaan pengaruh dan bahwa
semua hubungan dapat melibatkan
pimpinan.
2.
Kepemimpinan
mencakup
pentingnya
proses
komunikasi,
kejelasan dan keakuratan dari
komunikasi mempengaruhi prilaku
dan kinerja pengikutnya.
3.
Kepemimpinan memfokuskan
pada tujuan yang dicapai, pemimpin
yang efektif harus berhubungan
dengan
tujuantujuan
individu,
kelompok dan organisasi.
Jadi,
kepemimpinan
merupakan suatu proses dimana
seorang
dapat
menggerakan,
membimbing, mempengaruhi dan
mengawasi
bawahannya
untuk
berfikir dan bertindak sehingga
dapat memberikan kontribusi yang
nyata dalam rangka melaksanakan
tugasnya demi pencapaian tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Teori Kepemimpinan
Dalam Mulyadi dan Rivai
(2009) dikemukakan beberapa teori
kepemimpinan, yaitu:
1. Teori Sifat,
Teori ini memandang kepemimpinan
sebagai suatu kombinasi sifat-sifat
yang tampak dari pemimpin. Adapun
sifat
atau
karakteristik,
dan
kemampuan yang luar biasa yang
dimiliki seorang pemimpin, antara
lain:
a. Inteligensia.
b. Kepribadian.
c. Karakteristik fisik.
2. Teori perilaku,
Dalam teori ini perilaku pemimpin
merupakan sesuatu yang bisa
dipelajari. Teori ini memusatkan
perhatiannya pada dua aspek perilaku
kepemimpinan,
yaitu:
fungsi
kepemimpinan,
dan
gaya
kepemimpinan.
Terdapat dua fungsi kepemimpinan,
yaitu:
a. Fungsi yang berorientasi
tugas.
b. Fungsi yang berorientasi
orang
atau
pemeliharan
kelompok (sosial).
3. Teori situasional,
Merupakan suatu pendekatan
terhadap
kepemimpinan
yang
menyatakan
bahwa
pemimpin
memahami perilakunya, sifat-sifat
bawahannya, dan situasi sebelum
menggunakan
suatu
gaya
kepemimpinan tertentu. Pendekatan
ataupun teori ini mensyaratkan
pemimpin
untuk
memiliki
keterampilan
diagnostik
dalam
perilaku manusia. Sholeha dan Suzy
(1996) mengemukakan bahwa dalam
teori ini kepemimpinan dipengaruhi
oleh berbagai faktor situasi dalam
organisasi, dan faktor situasi diluar
organisasi, antara lain:
a. Faktor
situasi
diluar
organisasi: sosial dan budaya
yang berkembang, perubahan
globalisasi,
dan
kondisi
perekonomian.
b. Faktor
situasi
dalam
organisasi: kepribadian dan
latar belakang pemimpin,
pengharapan dan perilaku
atasan, tingkatan organisasi
dan besarnya kelompok,
pengharapan dan perilaku
bawahan.
Gaya Kepemimpinan
Pemimpin sebagai orang
yang memegang peran penting bagi
karyawannya,
harus
bisa
membimbing,
mengarahkan,
mengawasi karyawannya dengan
baik.
Pemimpin
juga
harus
mempunyai strategi positif untuk
bisa membimbing karyawannya
dalam bekerja sehingga kinerja
karyawan meningkat dan dapat
mencapai tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan,.
Menurut
Tampubolon,
(dalam
Regina
:2010)
Gaya
kepemimpinan adalah perilaku dan
strategi, sebagai hasil kombinasi dari
falsafah, ketrampilan, sifat, sikap,
yang sering diterapkan seorang
pemimpin ketika ia mencoba
mempengaruhi kinerja bawahannya.
Mulyadi dan Veithzal Rivai
(2009) menerangkan bahwa gaya
kepemimpinan merupakan pola
Definisi Kinerja
Suatu perusahaan dibentuk
untuk mencapai tujuan bersama,
namun untuk mencapai tujuan secara
efektif diperlukan kinerja yang baik.
Kinerja merupakan perilaku nyata
yang ditampilkan setiap orang
sebagai
prestasi
kerja
yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai
dengan perannya dalam perusahaan.
Performance atau kinerja
adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh
seseorang
atau
kelompok orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan wewenang
dan
tanggung
jawab
masing-masing dalam rangka upaya
mencapai
tujuan
organisasi
bersangkutan
secara
legal tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika.
(Suryadi, 1999 : 2).
M.
S.
P.
Hasibuan (2007:195) menyatakan ki
nerja sebagai berikut:
Kinerja atau unjuk kerja merupakan
hasil kerja yang dihasilkan oleh
pegawai atau perilaku yang nyata
yang ditampilkan sesai dengan
perannya dalam organisasi
Kinerja karyawan yang baik
membuat aktivitas atau pekerjaan
yang ada dalam kantor tersebut bisa
terselesaikan dengan baik juga.
Karena tanpa kinerja yang baik, akan
sulit untuk mengerjakan aktivitas
perusahaan
sehingga
tujuan
perusahaan tersebut tidak akan
tercapai dengan mudah.
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Kinerja
Untuk
mencapai
tujuan
perusahaan, semua yang berada di
dalam perusahaan harus bekerja
dengan maksimal dan meningkatan
kinerja dengan baik. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi suatu
kinerja dalam organisasi.
Faktor-faktor
yang
berpengaruh
langsung
terhadap
tingkat
pencapaian
kinerja
organisasi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Kepemimpinan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
menyelesaikan pekerjaannya
sehingga
kinerjanya
meningkat, produktivitasnya
berjalan dengan baik dan
tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan
aka
tercapai
dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
1997. Administrasi
Bandung; Mandar
The Liang
Perkantoran
Yogyakarta.
Gie.1981. Manajemen
Modern,
Liberty,