You are on page 1of 13

BAB I

SKENARIO VIII
PERTEMUAN I
Pasien wanita 30 tahun datang ke klinik datang dengan diagnosis Gingivitis Marginalis
Kronis ok Bakteri plak.bagaimanakah macam prognosis.
a.mengidentifikasi kata sulit
b.identifikasi permasalahan
c.menjawab permasalahan
d.konseptual maping
e.leaning objektif

1.1 Mengidentifikasi kata sulit


1.prognosis
Prognosis merupakan prediksi dari kemungkinan perjalanan penyakit, lama (durasi),
dan hasil akhir dari penyakit berdasarkan pengetahuan tentang patogenesis dan keberadaan
faktor risiko dari suatu penyakit. Prognosis diegakka setelah diagnosis dibuat dan sebelum
rencana perawatan ditegakkan. Prognosis berdasarkan pada informasi yang spesifik tentang
penyakit dan cara penyakit tersebut dapat dilakukan perawatan, tetapi hal ini dapat
dipengaruhi oleh pengalaman dokter sebelumnya terhadap hasil perawatan (sukses atau
gagal) yang berhubungan dengan kasus tersebut.

1.2 Identifikasi masalah


Bagaimanakah macam prognosis ?

1.3 Menjawab permasalahan


Prognosis sempurna Tidak ada kehilangan tulang (bone loss), kondisi gingival yang
sangat baik, pasien sangat kooperatif, tidak ada faktor sistemik/ lingkungan,prognosis bagus
Tidak ada kehilangan tulang (bone loss), kondisi gingival yang sangat baik, pasien sangat
kooperatif, tidak ada faktor sistemik/ lingkungan,prognosis sedang apabila terjadi satu atau
lebih hal-hal sebagai berikut: dukungan tulang yang sedikit adequat, beberapa gigi
goyang, furcation involvolment grade I, kemungkinan pemeliharaan yang adequat, kerja
sama pasien diterima, terdapat faktor sistemik/ lingkungan yang terbatas, prognosis jelek
apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: kehilangan tulang yang moderat-cepat,
terdapat

kegoyangan

gigi, furcation

involvolment

grade

I dan II,kesulitan

dalam

pemeliharaan dan atau kerja sama pasien yang ragu-ragu, terdapat faktor sistemik/
lingkungan,prognosis yang dipertanyakan apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai
berikut: Kehilangan tulang yang cepat,furcation involvolment grade II dan III, kegoyangan
gigi, daerahnya sulit dijangkau, terdapat faktor sistemik/ lingkungan dan prognosis tanpa
harapan Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: kehilangan tulang yang cepat,
daerahnya tidak dapat dilaukan pemeliharaan, indikai pencabutan, terdapat faktor sistemik/
lingkungan yang tidak terkontrol.
Berkaitan dengan penentuan prognosis, dalam beberapa kasus disarankan untuk
menentukan prognosis sementara sambil menunggu terapi fase I selesai dan dievaluasi.
Terapi fase I dimaksud adalah kontrol plak, kontrol diet, skeling dan penghalusan akar,
koreksi restorasi, perawatan karies, perawatan antimikroba, terapi oklusal, gerakan ortodonti
ringan dan splinting sementara.
Lesi yang lanjut, apabila aktif dapat cepat berkembang menjadi kelompok prognosis yang
tidak ada harapan, sedang pada lesi yang sama yang dalam keadaan tenang sering masih
dapat bertahan untuk waktu yang lebih lama sehingga diperlukan terapi fase I lebih dahulu.
Terapi fase I paling tidak, sementara dapat mengubah lesi aktif menjadi pasif, dan ini
merupakan alasan mengapa disarankan untuk menentukan prognosis sementara terlebih
dahulu.

1.4 Konseptual mapping

Pemeriksaan

Diagnosis

Prognosis

Excelent
Prognosis

Good
prognosis

Fair
prognosis

Poor
Prognosis

spesifikasi

Rencana perawatan

Quetionable
Prognosis

Hoppeless
prognosis

1.5 Learning objective


Bagaimanakah macam prognosis?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemeriksaan

2.2 Diagnosis

2.2 Pengertian prognosis

Prognosis adalah prediksi dari kemungkinan perjalanan penyakit, lama (durasi), dan hasil
akhir dari penyakit berdasarkan pengetahuan tentang patogenesis dan keberadaan faktor
risiko dari suatu penyakit. Prognosis diegakkan setelah diagnosis dibuat dan sebelum rencana
perawatan ditegakkan.
2.3 macam macam prognosis :
a. Excellent prognosis ( prognosis sempurna )
Tidak ada kehilangan tulang (bone loss), kondisi gingival yang sangat baik, pasien sangat
kooperatif, tidak ada faktor sistemik/ lingkungan.
b. Good prognosis ( prognosis bagus )
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: dukungan tulang yang adequat,
kemungkinan kontrol faktor etiologi dan pemeliharaan gigi yang adequat, pasien kooperatif,
tidak ada faktor sistemik/ lingkungan, (jika ada) faktor sistemik tersebut terkontrol.

c. Fair prognosis ( prognosis sedang )


Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: dukungan tulang yang sedikit adequat,
beberapa gigi goyang, furcation involvolment grade I, kemungkinan pemeliharaan yang
adequat, kerja sama pasien diterima, terdapat faktor sistemik/ lingkungan yang terbatas.
d. Poor prognosis ( prognosis jelek )
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: kehilangan tulang yang moderat-cepat,
terdapat

kegoyangan

gigi, furcation

involvolment

grade

I dan II,kesulitan

dalam

pemeliharaan dan atau kerja sama pasien yang ragu-ragu, terdapat faktor sistemik/
lingkungan.

e. Questionable prognosis ( prognosis yang dipertanyakan )


Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: Kehilangan tulang yang
cepat,furcation involvolment grade II dan III, kegoyangan gigi, daerahnya sulit dijangkau,
terdapat faktor sistemik/ lingkungan.

f. Hopeless prognosis ( prognosis tanpa harapan )


Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: kehilangan tulang yang cepat,
daerahnya tidak dapat dilakukan pemeliharaan, indikasi pencabutan, terdapat faktor sistemik/
lingkungan yang tidak terkontrol.

2.3 prognosis gingivitis


2.1 inflamasi merupakan perubahan patologis satu-satunya ( gingivitis simpel)
a.penyinkirkan iritan lokal
penilaian : apakah iritan lokal dapat diungkapkan dan disingkirkan.
b.kontur gingiva yang kondusif bagi kesehatan periodonsium
Penilaian : dapat atau tidak pembesaran disingkirkan berdasarkan konsistensia gingiva :
Oedematous
pembesaran menyusut dengan penskeleran dan penyerutan akar.
Fibrous
Disingkirkan dengan gingevektomi / beda flep
Penilaian : apakah gingevektomi /flep dapat dilakukan.
c. kooperatif pasien
penilaian berdasarkan :

Kemauan dan kemampuan pasien untuk melakukan program kontrol plak.


Kemauan pasien menjalani fase pemeliharaan secara teratur.
2.4 prognosis jangka pendek
Penilaian seperti gingivitis simpel :
a. iritan lokal
b. kontur gingiva
c.kooperatif pasien
2.5 prognosis jangka panjang
Penilaian berdasarkan :
Dapat atau tidak penyakit / kondisi sistemik disembuhkan atau kontrol atau dihilangkan
2.6 prognosis periodontitis
2.6.1 prognosis umum
Ramalan akan menjawab pertanyaan :
a.apakah perawatan periodontal masih harus dilakukan pada kasus yang diperiksa
b.adakah kemunkinan berhasilnya perawatan periodontal yang akan dilakukan

c.bila di indikasikan pemasangan gigi tiruan :


apakah kondisi gigi geligi yang tinggal dapat mendukung gigi tiruan yang akadibuat?
2.6.2 penilaian prognosis umum
1.tipe periodontitis
a.usia 30-40-an tahun
b.perkembangan penyakit lambat
c.respon baik terhadap terapi periodontal konvensionak,bila :
kerusakan periodontal belum terlalu parah atau iritan lokal dapat dikontrol.
2.usia
Contoh kasus ;
Usia muda, level tulang yang tinggal sama dengan usia tua.
Prognosis pada usia muda tidak baik,karena :
a.kerusakan tulang dalam waktu yang singkat (kemungkinan periodontitis berkembang
cepat.
b.kerusakan tulang yang cepat kurang baiknya kemampuan reparatit tulang
prognosis usia tua :
prognosis lebih baik daripada usia muda.

3.latar belakang sistemik


a. mempengaruhi prognosis umum :
pasien dengan ganguan sistemik (DM,Def.nutrisi,hipertoiredisme)masalah sistemik
diperbaiki.
b.prognosis bertambah baik :
diindikasikan bedah periodontal tapi tidak dilakukan karena kondisi sistemik
c.prognosis masih tanda tanya :
pasien tidak mampu melaksanakan prosedur higiene oral (parkinson)
4. Maloklusi
a. terhalang atau tidak program kontrol plak
penilaian ramalan :
dapat atau tidaknya maloklusi dikoreksi secara orthodonsi.
b.ada atau tidaknya hambatan oklusal
penilaian ramalan :
dapat / tidaknya hambatan oklusaltersingkirkan dengan pengasahan.

5.penilaian terhadap status periodontal dan kemungkinan prostetik


Penilaian berdasarkan :
Level tulang ( radiografis),kedalam saku (klinis) untuk memperkirakan apakah cukup banyak
gigi yang dapat dipertayakan untuk :
Mendapatkan gigi geligi yang funsional dan estetis
Bertindak sebagai penjangkar gigi tiruan untuk mengganti gigi yang hilang
6.Kebiasaan merokok
a.adanya hubungan antara merokok dengan gingivitis dan periodontal
b.adanya hubungan antara merokok dengan terggangunya penyembuhan setelah perawatan
6.1 Berhentinya kebiasaan merokok
a.kesempatan terperbaikinya masalah periodontal pada pasien
b.Tingkat keberhasilan perawatan
7.Kooperatif pasien
Penilaian berdasarkan :
a.sikap dan keinginan untuk mempertahankan gigi asli
b.kemauan dan kemampuan untuk mempertahakan higiena oral yang baik

2.7 prognosis gigi


1.Mobiliti
Pnilaian berdasarkan penyebab mobiliti,bukan keparahan
1.1 penyebab mobiliti :
a.kehilangan tulang alveolar
mobilit tidak munking dikoreksi
diperbaikinya mobiliti gigi berbanding terbalik dengan seberapa jauh kehilangan
tulang alveolar menjadi penyebab mobiliti gigi.
1.2 perubahan inflamatori pada ligamen periodontal
1.3 trauma karena oklusi 2,3 bisa diperbaiki
2. Saku periodontal
2.1 kedalaman saku
a.lebih kecil artinya dibanding level perlekatan oleh karena kedalamn saku tidak meramalkan
banyaknya kehilangan tulang alveolar.
b.saku periodontal dalam sedikit kehilangan tulang
c.saku periodontal dangkal banyak kehilangan tulang
d.dasar saku periodontal (level perlekatan)terlalu dekat ke apeks
e. perbaikan tulang pada sisi lateral dan apikal kadang-kadang bisa terjadi bila
dikombinasikan terapi endodontik + periodontal
2.2 level perlekatan
a.Klinis :
mengunkapkan seberapa luas permukaan akar gigi yang tidak dibalut ligamen periodontal
b.Radiografi :
jumlah permukaan akar gigi yang masih dibalut tulang alveolar
3.Masalah mukogingival
3.1 Masalah mukogingival tidak adanya gingiva cekat karena :
a.perlekatan frenulum terlalu ke marginal
b.lokasi dasar saku periodontal apikal dari BMG sukar terapi saku periodontal dan
pemeliharaan.
4.Lesi furkasi
4.1 Mengakibatkan :
a. sukarnya akses ke daerah furkasi untuk penskeleran ,penyerutan akar dan beda flep

b.Inaksesibilitas untuk kontrol plak,bila masalah tersebut dapat diatasi(dengan bedah


periodontal ) prognosis sama dengan akar tunggal.
5.Morfologi gigi
Gigi dan akar pendek dan runcing,mahkota besar atau rasio akar mahkota tidak
seimbang,berkurangnya luas permukaan akar gigi yang memberi dukungan
periodontal,tekanan oklusal periodonsium terhadap cedera.
6.Gigi yang berbatasan dengan daerah endentoulos
6.1 penilaian dilakukan bila :
Gigi sebagai sandaran,beban fungsional meninkat
6.2 Penilaian prognosis berdasarkan
a. dukungan tulang alveolar
b. apakah oral higiene khusus bisah dilakukan oleh pasien
7. lokasi tulang yang tinggal dikaitkan dengan permukaan gigi
Lokasi tulang yang tinggal pada posisi mesial dan distal ,mempengaruhi letak pusat rotasi.
Prognosis lebih baik bila lokasi tulang yang tinggal sedemikian sehingga pusat rotasi lebih ke
koronal

7.1 penentuan lokasi pusat rotasi


a.apabila tinggi septum interdental mesial dan distal sama tinggi,pusat rotasi berada sedikit
dibawah garis yang menghubungkan puncak kedua septum.
b.septum interdental yang berbeda tingginya,pusat rotasi berada sedikit diatas garis yang
menghubungkan puncak keduan septum.
8.Karies,gigi non vital dan resorpsi gigi
8.1 karies yang besar
a. penilaian prognosis : dapat atau tidak dilakukan restorasi dan endodonti
b.Gigi resorpsi
penilaian prognosis : resorpsi menggangu dukungan periodonsium terhadap gigi atau tidak
c.Gigi non vital telah dirawat endodonti
penilaian prognosis : ada atau tidak sementum setelah instrumentasi.
9.Hubungan dengan gigi tetangga
a.dinilai bila 8 faktor sebelumnya meragukan
b.lebih besar manfaat bila gigi dipertahankan atau dicabut
c.bisa saja bila gigi dicabut,ada perbaikan tulang pada gigi tetangga.

You might also like