Professional Documents
Culture Documents
1. STANDAR ISI
Komponen
1.1.
Indikator
1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan
yang disusun BSNP.
1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial
masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.
1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan
pengayaan bagi siswa.
1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik.
1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik.
1. STANDAR ISI
1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan
1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Kurikulum sekolah kami disusun dan
dikembangkan sesuai dengan
panduan BSNP dan menjadi rujukan
Tahap ke-3
Kurikulum sekolah kami disusun dan
dikembangkan sesuai dengan
panduan BSNP.
Tahap ke-2
Kurikulum sekolah kami disusun
mengikuti panduan yang disusun
BSNP namun masih memerlukan
Tahap ke-1
Kurikulum sekolah kami belum
sepenuhnya mengikuti panduan yang
disusun BSNP.
pengembangan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Kurikulum sekolah kami disusun
dengan mempertimbangkan karakter
daerah, kebutuhan sosial masyarakat,
kondisi budaya, usia peserta didik,
dan kebutuhan pembelajaran yang
terintegrasi dalam silabus setiap mata
pelajaran serta menjadi rujukan
kab/kota dalam pengembangan
kurikulum lokal.
Tahap ke-3
Kurikulum sekolah kami disusun
dengan mempertimbangkan karakter
daerah, kebutuhan sosial masyarakat,
kondisi budaya, usia peserta didik,
dan kebutuhan pembelajaran dalam
silabus setiap mata pelajaran.
Tahap ke-2
Kurikulum sekolah kami disusun
dengan mempertimbangkan usia
peserta didik dan kebutuhan
pembelajaran.
Tahap ke-1
Kurikulum sekolah kami disusun
belum mempertimbangkan karakter
daerah, kebutuhan sosial masyarakat,
kondisi budaya, usia peserta didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Struktur kurikulum sekolah kami telah
mengalokasikan waktu yang cukup
bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep yang baru sebelum
melanjutkan ke pelajaran berikutnya
dengan selalu melaksanakan program
remedial dan pengayaan yang
sistematis untuk setiap peserta didik.
Tahap ke-3
Struktur kurikulum sekolah kami
telah mengalokasikan waktu yang
cukup bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep yang baru
sebelum melanjutkan ke pelajaran
berikutnya dengan selalu
melaksanakan program remedial dan
pengayaan.
Tahap ke-2
Struktur kurikulum sekolah kami
kurang mengalokasikan waktu yang
cukup bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep yang baru
sebelum melanjutkan ke pelajaran
berikutnya, sedangkan program
remedial dan pengayaan kadang kala
dilaksanakan.
Tahap ke-1
Struktur kurikulum sekolah kami tidak
mengalokasikan waktu yang cukup
bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep yang baru
sebelum melanjutkan ke pelajaran
berikutnya, serta program remedial
dan pengayaan belum pernah
dilaksanakan.
Tahap ke-4
Sekolah kami menyediakan layanan
dan bimbingan secara teratur dan
berkesinambungan dalam memenuhi
kebutuhan pengembangan pribadi
setiap peserta didik, baik yang
terprogram dengan jelas maupun
berdasarkan kasus per kasus sesuai
kebutuhan peserta didik.
Tahap ke-3
Sekolah kami memberikan bimbingan
secara teratur dan berkesinambungan serta menawarkan pelayanan
konseling dalam memenuhi
kebutuhan pengembangan pribadi
peserta didik.
Tahap ke-2
Sekolah kami masih sangat terbatas
dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling yang
memadai dalam memenuhi kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik.
Tahap ke-1
Sekolah kami belum mampu
memberikan layanan bimbingan dan
konseling bagi peserta didik.
Tahap ke-4
Sekolah kami menyediakan berbagai
jenis kegiatan ekstra kurikuler yang
disesuaikan dengan minat setiap
peserta didik dan melibatkan
masyarakat dalam pengembangan
ekstra- kurikulernya.
Tahap ke-3
Sekolah kami sudah menyediakan
beberapa kegiatan ekstra-kurikuler
bagi peserta didik yang sesuai dengan
minat sebagian besar peserta didik.
Tahap ke-2
Sekolah kami menyediakan kegiatan
ekstra-kurikuler tetapi belum
mengakomodir semua kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik.
Tahap ke-1
Sekolah kami belum mampu
memberikan kegiatan ekstra-kurikuler
bagi peserta didik.
2. STANDAR PROSES
Komponen
Indikator
2.1. Silabus sudah sesuai/relevan dengan 2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi
standar
Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.
2.1.2. Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok.
2.2. RPP dirancang untuk mencapai
2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsippembelajaran efektif dan sesuai
prinsip perencanaan pembelajaran.
dengan kebutuhan peserta didik
2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual,
minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.
2.3. Sumber belajar dapat diperoleh
2.3.1. Siswa dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan
dengan mudah dan digunakan
sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah.
secara tepat
2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan
sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran
untuk membantu dan memotivasi peserta didik.
2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan 2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang rencana
menggunakan metode yang
pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
kreatif, menantang dan memotivasi 2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan
peserta didik
ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi.
2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses
2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap
8
2. STANDAR PROSES
2.1. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar
2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.
Bukti-Bukti Fisik
Silabus
1.
2.
3.
4.
5.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Silabus kami telah sesuai dengan SI,
SKL, dan panduan KTSP serta telah
mempertimbangkan situasi dan
kondisi sekolah.
Tahap ke-3
Silabus kami telah sesuai dengan SI,
SKL, dan panduan KTSP.
Tahap ke-2
Sebagian silabus kami telah sesuai
dengan SI, SKL, dan panduan KTSP.
Tahap ke-1
Silabus kami belum sesuai dengan SI,
SKL, dan panduan KTSP.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Silabus kami telah dikaji dan
dikembangkan secara teratur oleh
guru secara mandiri yang berdampak
pada peningkatan mutu peserta didik.
Tahap ke-3
Silabus kami telah dikaji dan
dikembangkan secara teratur oleh
guru secara mandiri atau
berkelompok.
Tahap ke-2
Sebagian silabus kami telah dikaji dan
dikembangkan secara teratur oleh
guru secara mandiri atau
berkelompok.
10
Tahap ke-1
Silabus kami belum dikaji dan
dikembangkan secara teratur oleh
guru secara mandiri atau
berkelompok.
2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
Bukti-Bukti Fisik
1.
2.
3.
4.
5.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
RPP disusun oleh setiap guru untuk
setiap kompetensi dasar berdasarkan
prinsip-prinsip perencanaan
pembelajaran dan direview secara
berkala untuk memastikan
dampaknya pada peningkatan hasil
belajar peserta didik.
Tahap ke-3
RPP disusun oleh setiap guru untuk
setiap kompetensi dasar berdasarkan
prinsip-prinsip perencanaan
pembelajaran.
Tahap ke-2
Sebagian guru menyusun RPP sendiri
untuk setiap kompetensi dasar
berdasarkan prinsip-prinsip
perencanaan pembelajaran.
11
Tahap ke-1
Guru tidak menyusun RPP sendiri.
2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial,
emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
RPP memperhatikan perbedaan
gender, kemampuan awal, Tahap
intelektual, minat, bakat, motivasi
belajar, potensi, kemampuan sosial,
emosional, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai-nilai,
dan lingkungan peserta didik serta
direview oleh para ahli.
Tahap ke-3
RPP memperhatikan perbedaan
gender, kemampuan awal, Tahap
intelektual, minat, bakat, motivasi
belajar, potensi, kemampuan sosial,
emosional, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai-nilai,
dan lingkungan peserta didik.
Tahap ke-2
RPP memperhatikan perbedaan
gender, kemampuan awal, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya.
12
Tahap ke-1
RPP tidak memperhatikan perbedaan
individual peserta didik.
2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
2.3.1. Siswa dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan
mudah.
Bukti-Bukti Fisik
1. Sekolah kami menyediakan beberapa buku dan sumber belajar lainnya yang cukup
dipergunakan selama pelajaran berlangsung.
2. Sekolah kami menyediakan beberapa buku dan sumber belajar lainnya dengan mudah untuk
dipinjam dan dipakai di luar sekolah dalam kurun waktu tidak lebih dari satu minggu dan dapat
diperpanjang.
3. Sekolah kami menyediakan Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang dapat diakses dengan mudah
oleh siswa.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Siswa sekolah kami menggunakan
sumber belajar yang dibeli sendiri dan
berbagai materi yang tersedia di
perpustakaan sekolah dengan mudah
untuk dipinjam dan dipakai di luar
sekolah dalam kurun waktu tidak lebih
dari
satu
minggu
dan
dapat
diperpanjang, serta dapat mengakses
buku sekolah elektronik (BSE) dan
materi lain dari e-library sekolah.
Tahap ke-3
Siswa sekolah kami menggunakan
sumber belajar yang dibeli sendiri dan
berbagai materi yang tersedia di
perpustakaan sekolah dengan mudah
untuk dipinjam dan dipakai di luar
sekolah dalam kurun waktu tidak lebih
dari
satu
minggu
dan
dapat
diperpanjang, serta dapat mengakses
buku sekolah elektronik (BSE).
Tahap ke-2
Siswa sekolah kami menggunakan
sumber belajar yang dimiliki sendiri
dan beberapa buku teks yang tersedia
di perpustakaan sekolah selama
pelajaran berlangsung.
13
Tahap ke-1
Siswa
sekolah
kami
hanya
menggunakan sumber belajar yang
dimiliki sendiri.
2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam
pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
1.
2.
3.
4.
5.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru kami menggunakan
berbagai jenis sumber dan media
pembelajaran di sekolah serta
memanfaatkan tempat belajar lain di
luar sekolah dengan melibatkan
siswa.
Tahap ke-3
Guru-guru kami menggunakan buku
panduan, buku pengayaan, buku
referensi, dan sumber belajar lain
selain buku pelajaran secara tepat
dalam pembelajaran untuk membantu
dan memotivasi peserta didik.
Tahap ke-2
Guru-guru kami sudah menggunakan
sumber belajar lainnya selain buku
pelajaran, namun hanya pada mata
pelajaran tertentu.
14
Tahap ke-1
Guru-guru kami sepenuhnya hanya
bergantung pada buku-buku pelajaran
saja dalam melakukan proses
pembelajaran.
2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif,
menantang dan memotivasi peserta didik
2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan
menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru kami melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
dan menantang sesuai dengan RPP
yang disusunnya serta dijadikan
acuan bagi guru-guru di sekolah
lainnya.
Tahap ke-3
Guru-guru kami melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan
dan menantang sesuai dengan RPP
yang disusunnya.
Tahap ke-2
Sebagian guru-guru kami sudah
konsisten melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan dan
menantang sesuai dengan RPP yang
disusunnya.
15
Tahap ke-1
Guru-guru kami belum konsisten
melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang disusunnya.
2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif,
menantang dan memotivasi peserta didik
2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru kami tidak hanya
memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk melakukan
ekplorasi dan elaborasi, serta
mendapatkan konfirmasi di setiap
proses pembelajaran tetapi juga di
luar proses pembelajaran.
Tahap ke-3
Guru-guru kami memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk
melakukan ekplorasi dan elaborasi,
serta mendapatkan konfirmasi di
setiap proses pembelajaran.
Tahap ke-2
Guru-guru kami belum sepenuhnya
konsisten memberikan kesempatan
pada peserta didik untuk melakukan
ekplorasi dan elaborasi, serta
mendapatkan konfirmasi di setiap
proses pembelajaran.
16
Tahap ke-1
Guru-guru kami belum memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk
melakukan ekplorasi dan elaborasi,
serta mendapatkan konfirmasi di
setiap proses pembelajaran.
2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Proses pembelajaran di sekolah kami
disupervisi dan dievaluasi mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran termasuk
program tindak lanjut.
Tahap ke-3
Proses pembelajaran di sekolah kami
disupervisi dan dievaluasi mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran.
Tahap ke-2
Proses pembelajaran di sekolah kami
disupervisi dan dievaluasi hanya pada
tahapan tertentu saja.
17
Tahap ke-1
Proses pembelajaran di sekolah kami
tidak disupervisi dan dievaluasi mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian hasil pembelajaran.
2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Supervisi dan Evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara
berkala dan berkelanjutan oleh Kepala
Sekolah, teman sejawat dan
Pengawas serta melibatkan peserta
didik.
Tahap ke-3
Supervisi dan Evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara
berkala dan berkelanjutan oleh Kepala
Sekolah dan Pengawas.
Tahap ke-2
Supervisi dan evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara
berkala oleh kepala sekolah dan
pengawas tetapi tidak ditindaklanjuti.
18
Tahap ke-1
Supervisi dan Evaluasi proses
pembelajaran hanya dilakukan oleh
pengawas.
Indikator
3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam
mencapai target yang ditetapkan SKL.
3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang
mandiri.
3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya
diri yang tinggi.
19
Semua peserta ujian memperoleh nilai ujian sesuai kriteria kelulusan untuk semua mata pelajaran.
Semua siswa memiliki nilai raport sesuai standar/KKMuntuk setiap mata pelajaran.
Pencapaian nilai rata hasil ulangan peserta didik menunjukkan kenaikan.
Pencapaian prestasi akademik (rata-rata nilai ujian) peserta didik mengalami kemajuan dari tahun ke
tahun.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Peserta didik memperlihatkan
kemajuan yang lebih baik melebihi
standar kompetensi kelulusan,
percaya diri, dan memiliki harapan
yang tinggi dalam berprestasi.
Tahap ke-3
Peserta didik memperlihatkan
kemajuan yang lebih baik dalam
mencapai target yang ditetapkan
dalam SKL.
Tahap ke-2
Peserta didik memperlihatkan prestasi
belajar yang lebih baik, namun tidak
konsisten.
20
Tahap ke-1
Hasil belajar peserta didik masih di
bawah SKL.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Peserta didik kami mengembangkan
keterampilan berpikir logis, kritis, dan
analititis serta mengembangkan
kreatifitas mereka.
Tahap ke-3
Peserta didik kami mampu menjadi
pembelajar yang mandiri.
Tahap ke-2
Sebagian peserta didik kami mampu
menjadi pembelajar yang mandiri.
21
Tahap ke-1
Peserta didik kami belum mampu
menjadi pembelajar yang mandiri.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Peserta didik kami memiliki motivasi
belajar dan rasa percaya diri yang
tinggi, serta mampu mengekspresikan
diri dalam mengungkapkan pendapat
mereka dengan jelas dan santun.
Tahap ke-3
Peserta didik kami memiliki motivasi
belajar dan rasa percaya diri yang
tinggi.
Tahap ke-2
Sebagian peserta didik kami memiliki
motivasi belajar dan rasa percaya diri
yang tinggi.
22
Tahap ke-1
Peserta didik belum memiliki motivasi
belajar dan rasa percaya diri yang
tinggi.
3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
3.2.1. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Peserta didik berpartisipasi secara
aktif dalam kehidupan di sekolah dan
di tengah masyarakat luas. Mereka
memiliki kemampuan secara pribadi
dan sosial dan melakukan berbagai
jenis kegiatan untuk keberhasilan
pribadi dalam ruang lingkup yang
lebih luas.
Tahap ke-3
Peserta didik kami menunjukkan sikap
yang baik di sekolah dan di tengah
masyarakat luas, serta memahami
tentang disiplin, toleransi, kejujuran,
kerja keras, dan perhatian kepada
orang lain.
Tahap ke-2
Peserta didik kami menunjukkan sikap
yang baik di sekolah dan di tengah
masyarakat luas, akan tetapi mereka
belum terlalu memahami tentang
disiplin, toleransi, kejujuran, kerja
keras, dan perhatian kepada orang
lain.
23
Tahap ke-1
Peserta didik kami menunjukkan sikap
yang baik di sekolah.
3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
3.2.2. Sekolah mengembangkan keterampilan hidup.
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Potensi dan minat peserta didik kami
telah berkembang secara penuh
melalui partisipasi mereka dalam
berbagai jenis kegiatan serta memiliki
kesempatan untuk mengembangkan
rasa estetika selain keterampilan.
Tahap ke-3
Sekolah kami menyediakan beragam
kegiatan dan program keterampilan
hidup sebagai bekal kehidupan di
tengah-tengah masyarakat.
Tahap ke-2
Sekolah kami menawarkan beberapa
kegiatan ekstra kurikuler tetapi belum
sesuai dengan minat peserta didik.
24
Tahap ke-1
Sekolah kami hanya menyediakan
program pembelajaran yang terbatas
dan belum bisa mengembangkan
keterampilan lain yang dapat
menjamin pencapaian potensi mereka
secara penuh.
3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Peserta didik memahami dan
menerapkan ajaran agama dan nilainilai budaya dalam kehidupan mereka
sehari-hari secara konsisten baik di
sekolah maupun di tengah-tengah
masyarakat.
Tahap ke-3
Peserta didik kami memahami ajaran
agama dan nilai-nilai budaya serta
mampu menerapkan dalam kehidupan
mereka sehari-hari.
Tahap ke-2
Peserta didik kami memiliki
pengetahuan yang memadai
mengenai agama mereka dan sudah
mulai berusaha menerapkan dalam
kehidupan sehari hari.
25
Tahap ke-1
Peserta didik kami memiliki
pengetahuan agama yang terbatas
dan belum mampu menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
26
Tahap ke-4
Jumlah pendidik di sekolah kami
sangat memadai untuk memberikan
layanan pembelajaran dengan kualitas
tinggi bagi semua peserta didik,
termasuk peserta didik yang
mempunyai kebutuhan khusus.
Tahap ke-3
Jumlah pendidik di sekolah kami
sudah memadai sesuai dengan
standar yang ditetapkan
Tahap ke-2
Jumlah pendidik di sekolah kami
sudah memadai sesuai dengan syarat
minimal yang ditentukan
27
Tahap ke-1
Jumlah pendidik di sekolah kami
belum memadai sesuai dengan syarat
minimal yang ditentukan
28
Kepegawaian.
Keuangan.
Sarana dan Prasarana.
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
Persuratan dan Pengarsipan.
Kesiswaan.
Kurikulum.
Tahap ke-3
Sekolah kami memiliki jumlah tenaga
kependidikan yang memadai sesuai
dengan standar yang ditetapkan,
termasuk untuk menangani peserta
didik yang mengalami kesulitan
belajar.
Tahap ke-2
Jumlah tenaga kependidikan di
sekolah kami sudah memadai sesuai
dengan syarat minimal yang
ditentukan
29
Tahap ke-1
Jumlah tenaga kependidikan di
sekolah kami belum memadai sesuai
dengan syarat minimal yang
ditentukan
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki pendidik
dengan kualifikasi yang sangat
memadai dari standar yang
ditentukan untuk memberikan
pengalaman belajar dengan kualitas
tinggi bagi semua peserta didik,
termasuk peserta didik yang
mempunyai kebutuhan khusus.
Tahap ke-3
Kualifikasi pendidik di sekolah kami
sudah memadai sesuai dengan
standar yang ditetapkan, termasuk
untuk menangani peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar.
Tahap ke-2
Kualifikasi pendidik di sekolah kami
sudah memadai sesuai dengan syarat
minimal yang ditentukan.
30
Tahap ke-1
Kualifikasi pendidik di sekolah kami
belum memadai sesuai dengan syarat
minimal yang ditentukan.
2.
31
Tenaga Perpustakaan :
a. Kepala Perpustakaan.
1)
Pendidikan Kepala Perpustakaan sekolah kami D-2. (Pendidikan D-2 Non Ilmu Perpustakaan dan
Informasi)
2)
Pendidikan Kepala Perpustakaan sekolah kami Ilmu Perpustakaan dan Informasi. (Memiliki
Sertifikat Kompetensi Pengelolaan Perpustakaan).
b. Tenaga Perpustakaan.
1) Pendidikan Tenaga Perpustakaan sekolah kami SMA/MA/SMK/MAK.
2) Tenaga Perpustakaan sekolah kami memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan.
4. Tenaga Konselor :
a. Pendidikan Konselor sekolah kami S-1.
b. Pendidikan Konselor sekolah kami Bimbingan dan Konseling / Program Pendidikan Profesi Konselor.
5. Tenaga Laboratorium IPA :
a. Kepala Laboratorium IPA.
1) Pendidikan Kepala Laboratorium IPA sekolah kami adalah D-3.
2) Kepala Laboratorium IPA sekolah kami memiliki sertifikat.
b. Tehnisi Laboratorium IPA.
1) Pendidikan Tehnisi Laboratorium IPA sekolah kami adalah D-2.
2) Tehnisi Laboratorium IPA sekolah kami memiliki sertifikat.
c. Laboran IPA.
1) Pendidikan Laboran IPA sekolah kami adalah D-1.
2) Laboran IPA sekolah kami memiliki sertifikal laboran.
6. Tenaga Laboratorium Komputer :
a. Kepala Laboratorium Komputer.
1) Pendidikan Kepala Laboratorium Komputer sekolah kami adalah D-3.
2) Kepala Laboratorium Komputer sekolah kami memiliki sertifikat Kepala Laboratorium.
b. Tehnisi Laboratorium Komputer.
1) Pendidikan Tehnisi Laboratorium Komputer sekolah kami adalah D-2.
2) Tehnisi Laboratorium Komputer sekolah kami memiliki sertifikat Tehnisi Laboratorium.
7. Tenaga Laboratorium Bahasa :
a. Kepala Laboratorium Bahasa.
1) Pendidikan Kepala Laboratorium Bahasa sekolah kami adalah D-3.
2) Tehnisi Laboratorium Bahasa sekolah kami memiliki sertifikat Kepala Laboratorium.
b. Tehnisi Laboratorium Bahasa.
1) Pendidikan Tehnisi Laboratorium Bahasa adalah D-2.
2) Tehnisi Laboratorium Bahasa sekolah kami memiliki sertifikat Tehnisi Laboratorium.
3.
32
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki tenaga
kependidikan dengan kualifikasi yang
sangat memadai untuk memberikan
pengalaman belajar dengan kualitas
tinggi bagi semua peserta didik,
termasuk peserta didik yang
mempunyai kebutuhan khusus.
Tahap ke-3
Kualifikasi pendidik di sekolah kami
sudah memadai sesuai dengan
standar yang ditetapkan, termasuk
untuk menangani peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar.
Tahap ke-2
Kualifikasi tenaga kependidikan di
sekolah kami sudah memadai sesuai
dengan syarat minimal yang
ditentukan
33
Tahap ke-1
Kualifikasi tenaga kependidikan di
sekolah kami belum memadai sesuai
dengan syarat minimal yang
ditentukan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki pendidik
dengan kompetensi yang sangat
memadai untuk memberikan
pengalaman belajar dengan kualitas
tinggi bagi semua peserta didik,
termasuk peserta didik yang
mempunyai kebutuhan khusus.
Tahap ke-3
Kompetensi pendidik di sekolah kami
sudah memadai sesuai dengan
standar yang ditetapkan, termasuk
untuk menangani peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar.
Tahap ke-2
Kompetensi pendidik di sekolah kami
sudah memadai sesuai dengan syarat
minimal yang ditentukan
34
Tahap ke-1
Kompetensi pendidik di sekolah kami
belum memadai sesuai dengan syarat
minimal yang ditentukan
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki tenaga
kependidikan dengan kompetensi
yang sangat memadai untuk
memberikan pengalaman belajar
dengan kualitas tinggi bagi semua
peserta didik, termasuk peserta
didik yang mempunyai kebutuhan
khusus.
Tahap ke-3
Kompetensi pendidik di sekolah
kami sudah memadai sesuai
dengan standar yang ditetapkan,
termasuk untuk menangani
peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar.
Tahap ke-2
Kompetensi tenaga kependidikan
di sekolah kami sudah memadai
sesuai dengan syarat minimal
yang ditentukan
36
Tahap ke-1
Kompetensi tenaga kependidikan
di sekolah kami belum memadai
sesuai dengan syarat minimal
yang ditentukan
Indikator
5.1.1. Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan,
jumlah ruangan, persyaratan untuk sistem ventilasi, dan lainnya.
5.1.2.Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik
dalam rombongan belajar.
5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan
sumber belajar termasuk buku pelajaran.
37
38
2. Ruang Perpustakaan :
Luas Ruang Perpustakaan ... m2
Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca
buku.
3. Laboratorium Biologi :
Luas Ruang Laboratorium Biologi ... m2
Sarana laboratorium Biologi yang tersedia :
Kursi 1 buah/peserta didik, meja peserta didik 1 buah/7 peserta didik, meja demonstrasi 1
buah / lab, meja persiapan 1 buah/lab, lemari alat 1 buah/lab, lemari bahan 1 buah/lab, bak
cuci 1 buah/2 kelompok, soket listrik 9 buah/lab, alat pemadam kebakaran 1 buah/lab,
peralatan P3K 1 unit/lab, tempat sampah 1 buah/lab, jam dinding 1 buah/lab.
4. Laboratorium Fisika :
Luas Ruang Laboratorium Fisika... m2
Sarana laboratorium Fisika yang tersedia :
Kursi 1 buah/peserta didik, meja peserta didik 1 buah/7 peserta didik, meja demonstrasi 1
buah / lab, meja persiapan 1 buah/lab, lemari alat 1 buah/lab, lemari bahan 1 buah/lab, bak
cuci 1 buah/2 kelompok, soket listrik 9 buah/lab, alat pemadam kebakaran 1 buah/lab,
peralatan P3K 1 unit/lab, tempat sampah 1 buah/lab, jam dinding 1 buah/lab.
39
5. Laboratorium Kimia :
Luas Ruang Laboratorium Kimia ... m2
Sarana laboratorium Kimia yang tersedia :
Kursi 1 buah/peserta didik, meja peserta didik 1 buah/7 peserta didik, meja demonstrasi 1
buah / lab, meja persiapan 1 buah/lab, lemari alat 1 buah/lab, lemari bahan 1 buah/lab,
Lemari asam 1 buah/lab, bak cuci 1 buah/2 kelompok, soket listrik 9 buah/lab, alat
pemadam kebakaran 1 buah/lab, peralatan P3K 1 unit/lab, tempat sampah 1 buah/lab, jam
dinding 1 buah/lab.
6. Laboratorium Komputer :
Luas Ruang LaboratoriumKomputer ... m2
Sarana laboratorium Komputeryang tersedia :
Kursi 1 buah/peserta didik, meja peserta didik 1 buah/2 peserta didik, kursi guru 1
buah/guru, meja guru 1 buah/ guru, soket listrik sebanyak komputer, tempat sampah 1
buah/lab, jam dinding 1 buah/lab.
7. Laboratorium Bahasa :
Luas Ruang LaboratoriumBahasa ... m2
Sarana laboratorium Bahasa yang tersedia :
Kursi 1 buah/peserta didik, meja peserta didik 1 buah/2 peserta didik, kursi guru 1
buah/guru, meja guru 1 buah/ guru, lemari 1 buah/lab, soket listrik sebanyak komputer,
tempat sampah 1 buah/lab, jam dinding 1 buah/lab.
8. Ruang Pimpinan :
Luas ruang pimpinan ... m2
Sarana ruang pimpinan :
Kursi pimpinan 1 buah, meja pimpinan 1 buah, kursi dan meja tamu 1 set, lemari 1 buah,
papan statistik 1 buah, simbul kenegaraan 1 set, tempat sampah 1 buah, jam dinding 1
buah.
40
9. Ruang Guru :
Luas lantai Ruang Guru... m2
Sarana ruang guru :
Ruang guru dilengkapi dengan sarana :
Kursi kerja 1 buah/guru, meja kerja 1 buah/guru, lemari 1 buah/guru (atau 1 buah yang
digunakan bersama oleh semua guru), kursi tamu 1 set/ruang, papan statistik 1
buah/ruang, papan pengumuman 1 buah, tempat sampah 1 buah, tempat cuci tangan 1
buah/ruang, jam dinding 1 buah/ ruang.
10. Ruang Tata Usaha :
Luas lantai Ruang Tata Usaha ... m2
Sarana ruang Tata Usaha :
Kursi kerja 1 buah/petugas, meja kerja 1 buah/petugas, lemari 1 buah/ruang, papan
statistik 1 buah/ruang, komputer 1 set/ruang, filing cabinet 1 buah/sekolah, brankas 1
buas/sekolah, telepon 1 buah/sekolah, jam dinding 1 buah/ruang, soket listrik 1
buah/ruang, penanda waktu 1 buah/sekolah, tempat sampah 1 buah/ruang.
11. Tempat Beribadah :
Luas lantai Tempat Beribadah ... m2
Sarana tempat beribadah :
Lemari/rak 1 buah/tempat ibadah, perlengkapan ibadah disesuaikan dengan kebutuhan,
jam dinding 1 buah.
12. Ruang Konseling :
Luas lantai Ruang Konseling ... m2
Sarana ruang Konseling :
Meja kerja 1 buah/ruang, kursi kerja 1 buah/ruang, kursi tamu 2 buah/ruang, lemari 1
buah/ruang, papan kegiatan 1 buah/ruang, Instrumen konseling 1 set/ruang, buku sumber
1 set/ruang, media pengembangan kepribadian 1 set/ruang, jam dinding 1 buah/ruang.
41
16. Gudang :
Luas lantai Gudang ... m2
Sarana Gudang :
Meja 1 buah/ruang, kursi 4 buah/ruang, papan tulis 1 buah/ruang, lemari 1 buah/ruang,
jam dinding 1 buah/ ruang.
42
17.
Ruang Sirkulasi :
Luas Ruang Sirkulasi ... m2
Lebar Ruang Sirkulasi ... m
Lebar Ruang Sirkulasi ... m
Tahap ke-3
Sekolah kami memenuhi SNP terkait
dengan ukuran ruangan, jumlah
ruangan, persyaratan untuk sistem
ventilasi, dan lainnya.
Tahap ke-2
Sekolah kami memenuhi SPM terkait
dengan ukuran ruangan, jumlah
ruangan, persyaratan untuk sistem
ventilasi, dan lainnya.
43
Tahap ke-1
Sekolah kami belum memenuhi SPM
terkait dengan ukuran ruangan,
jumlah ruangan, persyaratan untuk
sistem ventilasi, dan lainnya.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Jumlah peserta didik di dalam
rombongan belajar kami lebih kecil
dari yang ditetapkan dalam SNP, agar
dapat lebih meningkatkan mutu
proses pembelajaran.
Tahap ke-3
Sekolah kami memenuhi SNP dalam
hal jumlah peserta didik pada setiap
rombongan belajar.
Tahap ke-2
Sekolah kami memenuhi SPM dalam
hal jumlah peserta didik pada setiap
rombongan belajar.
44
Tahap ke-1
Sekolah kami belum memenuhi SPM
dalam hal jumlah peserta didik pada
setiap rombongan belajar.
buah, lumpang dan alu 6 buah, gelas ukur 6 buah, stop watch 6 buah, kaki tiga 6 buah, perangkat batang
statif 6 set, klem universal 6 buah, bosshead10 buah, pembakar spriritus 6 buah, kasa 6 buah, aquarium 1
buah, neraca 1 buah, sumbat karet 1 lubang 6 buah, sumbat karet 2 luang 10 buah, termometer 10 buah,
potometer 6 buah, respirometer 6 buah, perangkat bedah hewan 6 set, termometer suhu tanah 6 buah,
higrometer putar 2 buah, kuadrat 6 buah, manual percobaan 6 buah, bahan habis pakai (asam sulfat, HCL,
acetokarmin, eosin, etanol, glukosa, indikator universal, iodium, KOH, Mn SO4, NaOH, vaselin, kertas saring)
4. Di Laboratorium Fisika :
Mistar 6 buah, Rol meter 6 buah, Jangka sorong 6 buah, Mikrometer 6 buah, Kubus massa sama 6 buah,
Silinder massa sama 6 buah, Plat 6 buah, Beban bercelah 10 buah, Neraca 1 buah, Pegas 6 buah,
Dinamometer 6 buah, Gelas ukur 6 buah, Stoptwatch 6 buah, Termometer 6 buah, Gelas Breaker 6 buah,
Garputala 6 buah, Multimeter AC/DC 1.000 kilo ohm / volt 6 buah, Kotak potensiometer 6 buah, Osiloskop 1
set, Generator frekuensi 6 buah, pengeras suara 6 buah, Kabel penghubung 1 set, Komponen elektronika 1
set, Catu daya 6 buah, Transformator 6 buah, Magnet U 6 buah, Percobaan Atwood atau alat percobaan
kereta dan pewaktu ketik 6 set, Percobaan papan luncur 6 set, Percobaan ayunan sederhana atau
Percobaan getaran pada pegas 6 set, Percobaan Hooke 6 set, Percobaan Kalorimetri 6 set, Percobaan
Bejana Berhubungan 6 set, Percobaan Optik 6 set, Percobaan Resonansi Bunyi atau Percobaan Sonometer
6 set, Percobaan Hukum Ohm 6 set, Manual percobaan 6 buah.
5. Di Laboratorium Kimia :
Botol zat 24 buah, Pipet tetes 100 buah, Batang pengaduk 25 buah, Gelas beaker 3 buah, Labu Erlenmeyer
25 buah, Labu takar 103 buah, Pipet volume 30 buah, Pipet seukuran 30 buah, Corong 33 buah, Mortar 7
buah, Botol semprot 15 buah, Gelas ukur 51 buah, Buret dan klem 10 buah, Statif dan klem 10 buah, Kaca
arloji 10 buah, Corong pisah 10 buah, Alat destilasi 2 set, Neraca 2 set, pHmeter 2 set, Centrifuge 1 buah,
Barometer 4 buah, Termometer 6 buah, Multimeter AC/DC 10 kilo ohm/folt 6 buah, Pembakar spiritus 8 buah,
Kaki tiga dan alas kasa kawat 8 buah, Stopwach 6 buah, Kalorimeter tekanan tetap 6 buah, Tabung reaksi
100 buah, Rak tabung reaksi 7 buah, Sikat tabung reaksi 10 buah, Tabung centrifuge 8 buah, Tabel periodik
unsur-unsur 1 buah, Model molekul 6 set, Manual percobaan 6 buah, Papan tulis 1 buah, Bahan habis pakai
(Bahan kimia meliputi zat-zat yang diperlukan dalam percobaan-percobaan : Pengenalan reaksi kimia, Teknik
pemisahan dan permunian, titrasi asam basa,elektro kimia, Energetika,penerapan produk terapan).
6. Di Laboratorium Komputer :
Komputer 1 unit/2 peserta didik + 1 unit/guru, Printer 1 unit, Scanner 1 unit, Titik akses internet 1 unit,
Stabilizer sebanyak komputer, Modul praktek 1 set/komputer, Papan tulis 1 buah.
7. Di Laboratorium Bahasa :
Perangkat multimedia 1 set/peserta didik, Papan tulis 1 buah.
46
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Sekolah kami memiliki dan
menggunakan alat serta sumber
belajar sesuai dengan SNP.
47
Tahap ke-1
Sekolah kami belum memiliki dan
menggunakan alat serta sumber
belajar sesuai dengan SPM.
Tahap ke-4
Pemeliharaan bangunan di sekolah
kami dilaksanakan secara rutin
melebihi waktu yang ditetapkan
dalam SNP dan catatan pemeliharaan
terekam dengan baik.
Tahap ke-3
Pemeliharaan bangunan di sekolah
kami dilaksanakan secara berkala
sesuai dengan SNP.
Tahap ke-2
Pemeliharaan bangunan di sekolah
kami baru melakukan pemeliharaan
rutin seperti kebersihan ruangan.
49
Tahap ke-1
Pemeliharaan bangunan di sekolah
kami tidak dilaksanakan secara rutin.
Sebagian gedung sekolah kami di
bawah standar, harus diperbaiki dan
dibersihkan atau diganti.
Tahap ke-4
Setiap orang yang datang ke sekolah
kami, selain warga sekolah termasuk
yang berkebutuhan khusus, dapat
merasakan keamanan dan
kenyamanan dalam setiap bangunan
yang ada.
Tahap ke-3
Bangunan di sekolah kami aman dan
nyaman untuk semua peserta didik
dan memberi kemudahan kepada
peserta didik yang berkebutuhan
khusus.
Tahap ke-2
Bangunan yang ada di sekolah kami
aman bagi peserta didik namun masih
belum nyaman dan memberi
kemudahan bagi peserta
50
Tahap ke-1
Sebagian bangunan di sekolah kami
masih belum memenuhi standar
keamanan dan kenyamanan bagi
peserta didik, termasuk bagi mereka
yang berkebutuhan khusus.
6. STANDAR PENGELOLAAN
Komponen
6.1. Kinerja pengelolaan sekolah
berdasarkan kerja tim dan kemitraan
yang kuat dengan visi dan misi yang
jelas dan diketahui oleh semua pihak
6.2. Rencana kerja memiliki tujuan yang
jelas dan perbaikan berkelanjutan
6.3. Rencana Pengembangan
Sekolah/Rencana Kerja Sekolah
berdampak terhadap peningkatan hasil
belajar
Indikator
6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan
pemangku kepentingan.
6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas.
6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan
perbaikan berkelanjutan.
6.2.2.Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan
perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan.
6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah
dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (renstra)
6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk
melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan
melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan memfokuskan pada
peningkatan hasil belajar.
6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien
dan dapat dipertanggungjawabkan
6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses
6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan
pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar
nasional
6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis.
6.6.2. Sekolah melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan
nonakademis.
51
6.STANDAR PENGELOLAAN
6.1.
Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan
diketahui oleh semua pihak
6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki visi dan misi
yang dirumuskan secara buttom-up
dan tersosialisikan kepada seluruh
pemangku kepentingan serta direview
secara berkala sesuai dengan situasi,
kondisi dan kebutuhan sekolah.
Tahap ke-3
Sekolah kami memiliki visi dan misi
yang dirumuskan buttom-up dari
seluruh warga sekolah dan
tersosialisasikan kepada seluruh
pemangku kepentingan.
Tahap ke-2
Sekolah kami memiliki visi dan misi
namun belum dirumuskan secara
secara bersama dan belum
tersosialisasikan di seluruh warga
sekolah.
52
Tahap ke-1
Sekolah kami belum memiliki visi dan
misi yang jelas yang dirumuskan
bersama oleh warga sekolah.
6.1.
Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan
diketahui oleh semua pihak
6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Sekolah kami mendorong kemandirian
dan kemitraan dengan semua
pemangku kepentingan untuk
meningkatkan kemampuan dalam
pengelolaan sekolah secara mandiri,
partisipatif, kolaboratif dan akuntabel
serta mampu memunculkan potensi
warga sekolah untuk turut serta
mengembangkan pengelolaan
sekolah.
Tahap ke-3
Sekolah kami mendorong kemandirian
dan kemitraan dengan semua
pemangku kepentingan untuk
meningkatkan kemampuan dalam
pengelolaan sekolah secara mandiri,
kemitraan, partisipatif, kolaboratif dan
akuntabel,
Tahap ke-2
Sekolah kami mendorong kemandirian
dan kemitraan dengan semua
pemangku kepentingan untuk
meningkatkan kemampuan dalam
pengelolaan sekolah namun
prosesnya belum sepenuhnya
dilaksanakan secara mandiri,
partisipatif, kolaboratif dan akuntabel
53
Tahap ke-1
Sekolah kami belum mengembangkan
pola kemandirian dan kemitraan
dengan semua pemangku
kepentingan untuk meningkatkan
kemampuan dalam pengelolaan
sekolah.
6.2. Rencana kerja memiliki tujuan yang jelas dan perbaikan berkelanjutan
6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki rencana kerja
yang dirumuskan dari tujuan
berdasarkan visi dan misi sekolah
dalam bentuk dokumen renstra dan
RKS, yang tersosialisasikan dengan
baik kepada seluruh warga sekolah
dan pihak yang berkepentingan serta
direview secara berkelanjutan.
Tahap ke-3
Sekolah kami memiliki rencana kerja
yang dirumuskan dari tujuan
berdasarkan visi dan misi sekolah
dalam bentuk renstra maupun RKS
serta tersosialisasikan dengan baik
kepada seluruh warga sekolah dan
pihak yang berkepentingan.
Tahap ke-2
Sekolah kami memiliki rencana kerja
yang dirumuskan dari tujuan
berdasarkan visi dan misi sekolah
dalam bentuk renstra maupun RKS
namun belum tersosialisasikan
dengan baik kepada seluruh warga
sekolah.
54
Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki dokumen
rencana kerja tahunan namun belum
memiliki renstra.
6.2. Rencana kerja memiliki tujuan yang jelas dan perbaikan berkelanjutan
6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan
pihak-pihak yang berkepentingan.
Bukti-Bukti Fisik
Sekolah kami mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan sekolah kepada semua warga
sekolah.
Sekolah kami mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan sekolah kepada semua pihak
yang berkepentingan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki rencana kerja
yang dirumuskan dari tujuan
berdasarkan visi dan misi sekolah
dalam bentuk dokumen renstra dan
RKS, yang tersosialisasikan dengan
baik kepada seluruh warga sekolah
dan pihak yang berkepentingan serta
direview secara berkelanjutan.
Tahap ke-3
Sekolah kami memiliki rencana kerja
yang dirumuskan dari tujuan
berdasarkan visi dan misi sekolah
dalam bentuk renstra maupun RKS
serta tersosialisasikan dengan baik
kepada seluruh warga sekolah dan
pihak yang berkepentingan.
Tahap ke-2
Sekolah kami memiliki rencana kerja
yang dirumuskan dari tujuan
berdasarkan visi dan misi sekolah
dalam bentuk renstra maupun RKS
namun belum tersosialisasikan
dengan baik kepada seluruh warga
sekolah.
55
Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki dokumen
rencana kerja tahunan namun belum
memiliki renstra.
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah
(renstra)
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Rencana kerja tahunan sekolah
disusun berdasarkan rencana kerja
menengah mengacu pada Standar Isi,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Proses dan Standar Penilaian dalam
bentuk dokumen yang mudah diakses
dan telah mendapatkan persetujuan
dari komite sekolah dan sudah
tersosialisasi secara luas kepada
seluruh pemangku kepentingan.
Tahap ke-3
Rencana kerja tahunan sekolah
disusun berdasarkan rencana kerja
menengah mengacu pada Standar Isi,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Proses dan Standar Penilaian dalam
bentuk dokumen yang mudah diakses
dan telah mendapatkan persetujuan
dari komite sekolah namun belum
tersosialisasi secara menyeluruh ke
semua pemangku kepentingan.
Tahap ke-2
Rencana kerja tahunan sekolah
disusun berdasarkan rencana kerja
menengah mengacu pada Standar Isi,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Proses dan Standar Penilaian namun
tidak dalam bentuk dokumen yang
mudah diakses oleh pihak terkait dan
sosialisasinya masih sebatas dalam
lingkup internal sekolah.
56
Tahap ke-1
Sekolah belum memiliki Rencana kerja
tahunan sekolah dalam bentuk
dokumen yang mudah diakses dan
sesuai dengan Standar Isi, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Proses
dan Standar Penilaian.
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil
belajar.
Bukti-Bukti Fisik
Sekolah kami melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolahsetiap akhir tahun.
Sekolah kami melaksanakan evaluasi proses pembelajaran setiap akhir semester.
Sekolah kami melaksanakan evaluasi program kerja tahunan / RKAS setiap akhir tahun.
Sekolah kami menganalisa terhadaphasil evaluasi.
Sekolah kami menyusun laporan hasil evaluasi diri sekolah.
Sekolah kami menysun skala prioritas kegiatan dan program tindak lanjut terhadap hasil evaluasi diri
sekolah.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami melakukan evaluasi diri
dan mengkomunikasikan rencana
pengembangan berdasarkan hasil
evaluasi diri dengan dinas pendidikan
dan para pemangku kepentingan.
Tahap ke-3
Sekolah kami melakukan evaluasi diri
untuk melihat dampak dari rencana
pengembangan sekolah terhadap
peningkatan hasil belajar.
Tahap ke-2
Sekolah kami melakukan evaluasi diri
namun baru dilakukan sebatas tim
pengembang sekolah dan belum
melibatkan warga sekolah.
57
Tahap ke-1
Sekolah kami belum melakukan
evaluasi diri secara berkala dan
berkelanjutan.
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan
memfokuskan pada peningkatan hasil belajar.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami menetapkan prioritas
perbaikan/ pengembangan sekolah
yang didasarkan pada hasil evaluasi
diri serta disesuaikan dengan harapan
dan kebutuhan masyarakat.
Tahap ke-3
Sekolah kami menetapkan prioritas
perbaikan/ pengembangan sekolah
yang didasarkan pada hasil evaluasi
diri dan memfokuskan pada
peningkatan hasil belajar.
Tahap ke-2
Sekolah kami menetapkan prioritas
perbaikan/ pengembangan sekolah
namun belum didasarkan pada hasil
evaluasi diri sekolah.
58
Tahap ke-1
Sekolah kami belum mampu
menetapkan prioritas perbaikan/
pengembangan sekolah kearah
peningkatan hasil belajar.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki sistem
pengelolaan data berbasis ICT dengan
cara yang efektif, efisien, dan
akuntabel serta tersosialisasikan
kepada seluruh pemangku
kepentingan dan terkoneksi secara
online pada website sekolah.
Tahap ke-3
Sekolah kami memiliki sistem
pengelolaan data berbasis ICT dengan
cara yang efektif, efisien dan
akuntabel dan sudah tersosialisaikan
kepada seluruh pemangku
kepentingan.
Tahap ke-2
Pengelolaan data di sekolah kami
berbasis ICT namun masih
menggunakan program office yang
sederhana dan belum berbasis
website.
59
Tahap ke-1
Pengelolaan data di sekolah kami
belum berbasis ICT sehingga belum
efektif dan efisien.
Sekolah kami memiliki fasilitas informasi berupa telephon, internet, papan informasi, kotak saran, ...
Sekolah kami menugaskan seorang guru / tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi,
pemberian informasi, pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah.
Sekolah kami mencatat dan didokumentasikan semua informasi dari masyarakat.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami menyediakan akses
informasi dengan data yang terbaru
bagi warga sekolah dan pihak yang
berkepentingan serta mudah diakses
secara online melalui website sekolah.
Tahap ke-3
Sekolah kami menyediakan akses
informasi dengan data yang terbaru
bagi warga sekolah dan pihak yang
berkepentingan.
Tahap ke-2
Sekolah kami menyediakan akses
informasi untuk warga sekolah namun
belum ditunjang oleh sistem
pembaharuan data.
60
Tahap ke-1
Sekolah kami belum menyediakan
akses informasi yang mudah bagi
warga sekolah.
6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga
kependidikan.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memperhatikan hasil
kerja setiap pendidik dan tenaga
kependidikan serta senantiasa
melaksanakan pengembangan
profesinya secara berkelanjutan untuk
meningkatkan efektifitas kinerja.
Tahap ke-3
Sekolah kami memperhatikan hasil
kerja setiap pendidik dan tenaga
kependidikan serta senantiasa
melaksanakan pengembangan
profesinya.
Tahap ke-2
Sekolah kami memperhatikan hasil
kerja setiap pendidik dan tenaga
kependidikan.
61
Tahap ke-1
Sekolah kami kurang memperhatikan
hasil kerja setiap pendidik dan tenaga
kependidikan.
6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional
Bukti-Bukti Fisik
Sekolah kami menyusun program pengawasan terhadap Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang didasarkan
pada Standar Nasional Pendidikan.
Sekolah kami mensosialisasikan program pengawasan kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Komite Sekolah kami melakukan pemantauan terhadap pengelolaan sekolah setiap ...
Kepala Sekolah melaksanakan supervisi dan evaluasi pengelolaan akademik setiap ...
Pengawas Sekolah melaksanakan supervisi dan evaluasi pengelolaan akademik setiap ...
Pengawas Sekolah melaporkan hasil supervisi dan evaluasi pengelolaan akademik kepada sekolah.
Semua pendidik melaporkan hasil evaluasi dan penilaian kepada Kepala Sekolah setiap semestere.
Semua pendidik melaporkan hasil evaluasi dan penilaian kepada orangtua peserta didik setiap semester.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami senantiasa melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap
pendidik dan tenaga kependidikan
baik kinerja pelaksanaan tugas
maupun kesesuaian dengan standar
nasional serta menyusun program
perbaikan dan peningkatan yang
berkelanjutan.
Tahap ke-3
Sekolah kami senantiasa melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap
pendidik dan tenaga kependidikan
baik kinerja pelaksanaan tugas
maupun kesesuaian dengan standar
nasional.
Tahap ke-2
Sekolah kami melakukan supervisi
dan evaluasi atas pelaksanaan tugas
pendidik dan tenaga kependidikan
namun belum terprogram dengan
baik.
62
Tahap ke-1
Sekolah kami belum melakukan
evaluasi atas pelaksanaan tugas
pendidik dan tenaga kependidikan
secara berkala.
Sekolah kami memiliki program keterlibatan warga sekolah dalam pengelolaan kegiatan akademik dan
non akademik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Warga sekolah kami terlibat langsung
dalam pengelolaan kegiatan akademis
dan non akademis serta kegiatan
pengembangan sekolah pada
umumnya.
Tahap ke-3
Warga sekolah kami terlibat langsung
dalam pengelolaan kegiatan akademis
dan non akademis.
Tahap ke-2
Warga sekolah terlibat langsung
hanya pada kegiatan akademis.
63
Tahap ke-1
Warga sekolah kami belum terlibat
langsung dalam pengelolaan kegiatan
akademis dan non akademis.
Sekolah kami memiliki program pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kegiatan non akademik.
Sekolah kami melibatkan masyarakat dalam kegiatan non akademis.
Sekolah kami menjalin kemitraan anggota masyarakat dalam kegiatan non akademis.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami melibatkan masyarakat
dalam pengelolaan non akademis dan
memberikan kesempatan untuk
berkreasi.
Tahap ke-3
Sekolah kami melibatkan masyarakat
dalam pengelolaan non akademis.
Tahap ke-2
Sekolah kurang melibatkan
masyarakat dalam pengelolaan non
akademis.
Sekolah kami sama sekali tidak
melibatkan masyarakat dalam
pengelolaan non akademis.
64
Tahap ke-1
7. STANDAR PEMBIAYAAN
Komponen
Indikator
7.2.1. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri
7.2.2. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri
setempat.
7.2.3. Sekolah memelihara hubungan dengan alumni.
7.3.1. Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk
siswa dengan kebutuhan khusus.
7.3.2. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang
ekonomi
65
7. STANDAR PEMBIAYAAN
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar
7.1.1. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Perumusan rancangan anggaran biaya
pendapatan dan belanja sekolah
(RAPBS) merujuk pada peraturan
pemerintah dengan melibatkan
partisipasi komite sekolah dan
pemangku kepentingan yang terkait.
Tahap ke-3
Perumusan rancangan anggaran biaya
pendapatan dan belanja sekolah
(RAPBS) merujuk pada Peraturan
Pemerintah dan dikomunikasikan
kepada komite sekolah dan pemangku
kepentingan yang terkait.
Tahap ke-2
Perumusan rancangan anggaran biaya
pendapatan dan belanja sekolah
(RAPBS) merujuk pada Peraturan
Pemerintah.
66
Tahap ke-1
Perumusan rancangan anggaran biaya
pendapatan dan belanja sekolah
(RAPBS) belum sepenuhnya merujuk
pada Peraturan Pemerintah,
pemerintahan provinsi, dan
pemerintahan kabupaten/kota.
Sekolah kami dalam menyusun RAPBS melibatkan Kepala Sekolah, pendidik, tenaga kependidikan,
komite sekolah, dan orangtua peserta didik/penyandang dana.
RAPBS sekolah kami diketahui/disahkan oleh pemerintah.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Perumusan RAPBS melibatkan Komite
sekolah dan pemangku kepentingan
yang relevan serta Dunia Usaha dan
Dunia Industri.
Tahap ke-3
Perumusan RAPBS melibatkan Komite
sekolah dan pemangku kepentingan
yang relevan
Tahap ke-2
Perumusan RAPBS melibatkan Komite
sekolah dan belum melibatkan
pemangku kepentingan yang relevan
67
Tahap ke-1
Perumusan RAPBS belum melibatkan
Komite sekolah dan pemangku
kepentingan yang relevan
Tahap ke-4
Penyusunan rencana keuangan
sekolah dilakukan secara transparan,
efisien dan akuntabel kepada
masyarakat dan Pemerintah.
Tahap ke-3
Penyusunan rencana keuangan
sekolah dilakukan secara transparan,
efisien dan akuntabel.
Tahap ke-2
Penyusunan rencana keuangan
sekolah sudah berusaha dilakukan
secara transparan, efisien dan
akuntabel.
68
Tahap ke-1
Penyusunan rencana keuangan
sekolah belum dilakukan secara
transparan, efisien dan akuntabel.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah membuat laporan
pertanggungjawaban pendapatan dan
penggunaan keuangan secara berkala
dan menyeluruh kepada Pemerintah
dan pemangku kepentingan.
Tahap ke-3
Sekolah membuat laporan
pertanggungjawaban pendapatan dan
penggunaan keuangan secara
periodik kepada Pemerintah dan
pemangku kepentingan.
Tahap ke-2
Sekolah membuat laporan
pertanggungjawaban pendapatan dan
penggunaan keuangan kepada
Pemerintah dan pemangku
kepentingan, tetapi masih perlu
dilakukan secara rutin dan proses
yang transparan.
69
Tahap ke-1
Sekolah belum membuat laporan
pertanggungjawaban pendapatan dan
penggunaan keuangan kepada
Pemerintah dan pemangku
kepentingan.
Sekolah
Sekolah
Sekolah
Sekolah
kami
kami
kami
kami
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami kreatif menggali
berbagai sumber untuk mendapatkan
pendapatan tambahan.
Tahap ke-3
Sekolah kami mendapatkan
pembiayaan tambahan melalui
pemanfaatan sarana dan prasarana
sekolah.
Tahap ke-2
Kami berencana untuk memperluas
penggunaan sumber daya dan prasarana sekolah untuk mendapatkan
pembiaya-an tambahan tetapi kami
belum mengimplemen-tasikannya.
70
Tahap ke-1
Kami belum mempertimbangkan
penggunaan sumber daya atau
prasarana sekolah untuk mencari
sumber pembiayaan tambahan.
Sekolah kami mengidentifikasi Dunia Usaha dan Dunia Industry yang memiliki dana CSR (Coorporate Social
Responsibility)
Sekolah kami menyusun proposal penggalian dana ;
Sekolahkami melakukankegiatan dengan melibatkan DUDI
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Kami telah membangun jaringan kerja
yang kuat dengan Dunia Usaha, Dunia
Industri dan kelompok masyarakat
setempat yang membantu sekolah
kami dalam hal pembiayaan.
Tahap ke-3
Kami telah mengembangkan
hubungan kerja sama dengan Dunia
Usaha, Dunia Industri dan kelompok
masyarakat, khususnya orangtua
yang mampu untuk membantu
sekolah kami.
Tahap ke-2
Hubungan kami dengan Dunia Usaha,
Dunia Industri dan kelompok
masyarakat harus dikembangkan lebih
lanjut agar mendapatkan bantuan
keuangan dari mereka.
71
Tahap ke-1
Kami belum memiliki hubungan yang
kuat dengan dunia usaha dan dunia
industri setempat.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Kami memelihara hubungan dengan
alumni kami dan memberdayakan
mereka sebagai sumber pendanaan
dan bantuan lainnya.
Tahap ke-3
Kami memelihara hubungan dengan
alumni dan mereka membantu upaya
kami walaupun bukan dalam hal
pembiayaan.
Tahap ke-2
Kami menyimpan catatan alumni dan
sebagian dari mereka membantu
sekolah tetapi bukan dalam hal
pembiayaan
72
Tahap ke-1
Kami belum menyimpan catatan
alumni sekolah kami.
Sekolah kami menerima siswa usia sekolah dari semua lapisan/tingkatan sosial ekonomi.
Sekolah kami menerima siswa yang berkebutuhan khusus. (Jika ada yang mendaftar)
Sekolah kami memberi bantuan kebutuhan perlengkapan sekolah siswa kurang mampu.
Sekolah kami mengupayakan bantuan beasiswa untuk anak miskin.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah melayani siswa dari berbagai
tingkatan sosial ekonomi termasuk
siswa dengan kebutuhan khusus dan
mempromosikan kesetaraan akses
bagi semua peserta didik.
Tahap ke-3
Sekolah melayani siswa dari berbagai
tingkatan sosial ekonomi termasuk
siswa dengan kebutuhan khusus.
Tahap ke-2
Sekolah mampu melayani siswa dari
tingkatan sosial ekonomi namun
belum dapat melayani siswa yang
berkebutuhan khusus.
73
Tahap ke-1
Sekolah belum mampu melayani
semua siswa dari berbagai tingkatan
sosial ekonomi.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Kami mematuhi standar mengenai
biaya sumbangan orangtua dan
subsidi silang pembiayaan dan juga
memiliki alokasi khusus untuk
memberikan tempat bagi anak yang
sangat miskin dengan mencari
sumber dana lainnya.
Tahap ke-3
Kami merumuskan besarnya
sumbangan orangtua berdasarkan
kemampuan ekonomi orangtua dan
menerapkan prinsip subsidi silang.
Tahap ke-2
Sumbangan orangtua dirumuskan
berdasarkan kemampuan ekonomi
orangtua peserta didik, tetapi sekolah
tidak menerapkan subsidi silang
dalam membiayai program kegiatan
peserta didik.
74
Tahap ke-1
Sumbangan orangtua dan biaya
kegiatan sekolah lainnya ditentukan
sama untuk semua peserta didik
dengan tidak mempertimbangkan
kemampuan ekonomi orangtua.
8. STANDAR PENILAIAN
Komponen
Indikator
8.2.1. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka
lakukan pada peserta didik.
8.2.2. Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok
mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orangtua/wali peserta
didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian
hasil belajar siswa.
75
8. STANDAR PENILAIAN
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru kami menyusun rencana
penilaian terhadap hasil belajar
peserta didik terhadap pencapaian
kompetensi yang diharapkan dan
diinformasikan kepada peserta didik
sehingga setiap peserta didik
memahami target kompetensi yang
harus dicapai.
Tahap ke-3
Guru-guru kami menyusun dan
mengembangkan perencanaan
penilaian untuk mencapai kompetensi
peserta didik.
Tahap ke-2
Sebagian Guru-guru kami menyusun
perencanaan penilaian berdasarkan
kompetensi dasar dan standar
kompetensi.
76
Tahap ke-1
Guru-guru kami melaksanakan
penilaian hasil belajar peserta didik
tanpa membuat perencanaan
penilaian yang jelas terlebih dahulu.
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Guru-guru kami menginformasikan
silabus mata pelajaran yang didalamnya memuat rancangan dan kriteria
penilaian termasuk KKM dengan
memperhatikan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran dan kondisi
sekolah pada awal semester.
Tahap ke-3
Guru-guru kami memberikan
informasi kepada peserta didik
mengenai kriteria penilaian termasuk
KKM yang disusun.
Tahap ke-2
Guru-guru kami memberikan
informasi kepada peserta didik hanya
KKM saja diawal semester.
77
Tahap ke-1
Guru-guru kami tidak memberikan
informasi kepada peserta didik
mengenai kriteria penilaian, termasuk
KKM.
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat.
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Guru-guru kami menggunakan
berbagai jenis metode untuk menilai
kemajuan belajar peserta didik secara
berkelanjutan dan
mengembangkannya berdasarkan
rencana yang telah dibuat sesuai
dengan perkembangan peserta
didiknya.
Tahap ke-3
Guru-guru kami selalu melaksanakan
penilaian dan memantau kemajuan
belajar peserta didik secara berkala
sesuai dengan rencana yang telah
dibuat pada silabus dan RPP.
Tahap ke-2
Guru-guru kami melaksanakan
penilaian terhadap peserta didik
secara periodik, tapi sebagian besar
tidak sesuai dengan rencana penilaian
yang telah disusun.
78
Tahap ke-1
Guru-guru kami tidak menilai atau
memonitor kemajuan peserta didik
sesuai rencana.
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Semua pendidik menerapkan tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
Semua pendidik menerapkan teknik observasi atau pengamatan selama pembelajaran berlangsung
dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.
Semua pendidik menerapkan teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dalam
berbentuk tugas rumah dan/atau proyek.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru kami membuat instrumen
yang tepat dan dapat diandalkan
untuk menerapkan berbagai teknik,
bentuk dan jenis penilaian serta
direview secara berkala.
Tahap ke-3
Guru-guru kami menerapkan berbagai
teknik, bentuk, dan jenis penilaian
sesuai dengan target kompetensi
yang ingin diukur.
Tahap ke-2
Guru-guru kami hanya menerapkan
teknik, bentuk, dan jenis penilaian
tertentu untuk mengukur prestasi dan
kesulitan belajar peserta didik.
79
Tahap ke-1
Guru-guru kami hanya menerapkan
satu teknik, bentuk dan jenis
penilaian.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Semua guru kami secara rutin
mencatat kemajuan setiap peserta
didik memberi komentar dan masukan
serta menginformasikanya kepada
peserta didik secara individual dan
berkala.
Tahap ke-3
Guru-guru kami mengkaji ulang
tingkat kemajuan semua peserta didik
pada setiap akhir semester.
Tahap ke-2
Setiap guru menyampaikan hasil
Evaluasi mata pelajaran serta hasil
penilaian setiap peserta didik kepada
Kepala sekolah pada akhir semester
dalam bentuk laporan hasil prestasi
belajar peserta didik.
.
80
Tahap ke-1
Guru tidak selalu memberikan
masukan dan komentar mengenai
penilaian yang mereka lakukan pada
peserta didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru kami memberikan
kesempatan kepada semua peserta
didik untuk memberikan pendapat
terhadap hasil pencapaian kemajuan
belajar yang mereka peroleh dan
terlibat dalam penetapan target
pembelajaran.
Tahap ke-3
Guru-guru kami selalu menggunakan
hasil penilaian peserta didik dalam
mereview rencana pembelajaran yang
telah disusun.
Tahap ke-2
Hasil tes digunakan sebagian guruguru kami untuk merencanakan
perbaikan bahan pembelajaran
selanjutnya.
81
Tahap ke-1
Hasil tes di sekolah kami tidak selalu
berpengaruh pada perbaikan program
pembelajaran yang telah disusun.
8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
Bukti-Bukti Fisik
Semua pendidik melaporkan hasil penilaian kepada Kepala Sekolah setiap akhir semester.
Semua pendidik melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama.
Semua pendidik melaporkan hasil penilaian kepribadian kepada guru PKn.
Sekolah melaporkan hasil penilaian kepada orangtua npeserta didik setiap akhir semester.
Sekolah melaporkan hasil penilaian kepada Dinas Pendidikan setiap akhir semester.
Sekolah melaporkan hasil kelulusan kepada Dinas Pendidikan.
Sekolah menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional dan Ijasah dan menyerahkan kepada orangtua
peserta didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami menyampaikan laporan
semua hasil penilaian peserta didik
kepada orangtua dan
mendiskusikannya secara mendetail
untuk masing-masing peserta didik
secara berkala sesuai dengan
kesepakatan
Tahap ke-3
Sekolah kami menyampaikan laporan
hasil penilaian mata pelajaran untuk
semua kelompok mata pelajaran pada
setiap akhir semester kepada orang
tua/wali peserta didik dalam bentuk
laporan pendidikan.
Tahap ke-2
Sekolah kami membuat laporan hasil
penilaian kepada orangtua secara
rutin dan sistematis dalam bentuk
laporan pendidikan.
.
82
Tahap ke-1
Sekolah kami membuat laporan
kepada orangtua berupa hasil
penilaian akhir di setiap akhir
semester.
8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
Bukti-Bukti Fisik
Sekolah kami mensosialisasikan:SK/KD setiap mata pelajaran, KKM setiap mata pelajaran Kriteria
kenaikan kelas, Program penilaian, program Remidial dan pengayaan kepada orangtua peserta didik.
Sekolah kami melibatkan orangtua peserta didik dalam penyusunan Kriteria Kelulusan Ujian.
Sekolah kami melibatkan orangtua peserta didk dalam menyediakan fasilitas belajar putra/putrinya.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami membuat laporan
berkala pada orangtua mengenai
pencapaian hasil belajar peserta didik
dan menawarkan kesempatan untuk
mendiskusikan kemajuan anak
mereka serta mengajukan usulanusulan peningkatan hasil belajar
peserta didik.
Tahap ke-3
Sekolah kami menjalin kemitraan
dengan orangtua dalam
meningkatkan pencapaian hasil
belajar siswa.
Tahap ke-2
Sekolah kami belum memberi
kesempatan berdiskusi untuk
membangun kerja sama dengan
orangtua agar membantu anak
mereka belajar di rumah.
83
Tahap ke-1
Sekolah kami belum melibatkan
orangtua secara aktif dalam
membantu anak mereka belajar di
rumah.